Makalah Homeschooling [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan manusia yang sangat penting. Pendidikan tidak dapat diperoleh dalam waktu singkat namun memerlukan proses yang cukup panjang melalui proses pembelajaran sehingga mencapai hasil yang dapat memberikan efek positif terhadap kehidupan dan lingkungan sekitar. Pendidikan adalah suatu proses upaya yang dilakukan secara sadar dan sengaja untuk meningkatkan nilai perilaku seseorang atau masyarakat, dari keadaan tertentu ke suatu keadaaan yang lebih baik. Salah satu tugas pendidik atau guru adalah menciptakan suasana pembelajaran yang dapat memotivasi peserta didik untuk senantiasa belajar dengan sungguh-sungguh dan semangat sehingga dapat mencapai hasil belajar yang baik. Homeschooling (Sekolah Rumah) saat ini mulai menjadi salah satu model pilihan orang tua dalam mengarahkan anak-anaknya dalam bidang pendidikan. Pilihan ini muncul karena adanya pandangan para orang tua tentang kesesuaian minat oleh anak-anaknya. Homeschooling ini banyak dilakukan di kota-kota besar, terutama oleh mereka yang pernah melakukannya ketika berada di luar negeri. Di Indonesia keberadaan homeschooling sudah mulai menjamur di Jakarta dan kota besar lainnya. Untuk tahap pertama, keberadaan proses belajar dan mengajar model rumahan ini belum menuai minat dari khalayak umum. Namun kini, keberadaannya justru banyak dimanfaatkan kalangan menengah keatas, seperti artis, dan kalangan entertainer. Tak jarang didapati diantaranya kalangan olahragawan, atlit nasional juga kalangan biasa yang menginginkan rumah sebagai ruang kelas. Banyaknya orang tua yang tidak puas dengan hasil sekolah formal mendorong orang tua mendidik anaknya di rumah. Kerap kali sekolah formal berorientasi pada nilai raport (kepentingan sekolah), bukannya mengedepankan keterampilan hidup dan bersosial (nilai-nilai iman dan moral). Di sekolah, banyak



murid mengejar nilai raport dengan mencontek atau membeli ijazah palsu. Selain itu, perhatian secara personal pada anak, kurang diperhatikan. Ditambah lagi, identitas anak distigmatisasi dan ditentukan oleh teman-temannya yang lebih pintar, lebih unggul atau lebih “cerdas”. Keadaan demikian menambah suasana sekolah menjadi tidak menyenangkan. Ketidakpuasan tersebut semakin memicu orang tua memilih mendidik anakanaknya di rumah, dengan resiko menyediakan banyak waktu dan tenaga. Homeschooling menjadi tempat harapan orang tua untuk meningkatkan mutu pendidikan anak-anak, mengembangkan nilai-nilai iman/agama dan moral serta mendapatkan suasana belajar yang menyenangkan. 1.2



Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut penulis merumuskan masalah pada



makalah ini, sebagai berikut:



1.3



1)



Apakah Pengertian Homeschooling ?



2)



Apakah Tujuan Homeschooling ?



3)



Bagaimana Kurikulum Homeschooling ?



4)



Apa saja persyaratan dalam Home schooling ?



5)



Apakah Kelebihan Homeschooling ?



6)



Apakah kekurangan Homeschooling ? Tujuan Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :



1) Mendeskripsikan Sejarah Singkat Homeschooling 2) Mendeskripsikan Tujuan Homeschooling 3) Mendeskripsikan Kurikulum Homeschooling 4) Mendeskripsikan Persyaratan Homeschooling. 5) Mendeskripsikan Kelebihan Homeschooling 6) Mendeskripsikan Kekurangan Homeschooling



BAB II PEMBAHASAN 2.1



Pengertian Homeschooling Istilah Homeschooling sendiri berasal dari bahasa Inggris berarti sekolah



rumah.



Homeschooling



berakar



dan



bertumbuh



di



Amerika



Serikat.



Homeschooling dikenal juga dengan sebutan home education, home based learning atau sekolah mandiri. Pengertian umum homeschooling adalah model pendidikan dimana sebuah keluarga memilih untuk bertanggung jawab sendiri atas



pendidikan



pendidikannya.



anaknya



dengan



menggunakan



rumah



sebagai



basis



Peran dan komitmen total orang tua sangat dituntut. Selain



pemilihan materi dan standar pendidikan sekolah rumah, mereka juga harus melaksanakan ujian bagi anak-anaknya untuk mendapatkan sertifikat, dengan tujuan agar dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya. Banyak orang tua Indonesia yang mempraktekkan homeschooling mengambil materi pelajaran, bahan ujian dan sertifikat sekolah rumah dari Amerika Serikat. Sertifikat dari negeri paman Sam itu diakui di Indonesia (Departemen Pendidikan Nasional) sebagai lulusan sekolah Luar Negeri (Kompas, 13/3/2005). Berikut ini beberapa pengertian homeschooling dari beberapa sumber buku: a) Menurut Saputra (2007:47), homeschooling adalah proses layanan pendidikan yang secara sadar dan terarah yang dilakukan oleh orang tua atau keluarga dengan proses belajar mengajar yang kondusif.  b) Menurut Suryadi (2006:12), homeschooling adalah proses layanan pendidikan yang secara sadar, teratur dan terarah dilakukan oleh orang tua atau keluarga di rumah atau tempat-tempat lain dengan penuh tanggung jawab dimana proses belajar mengajar dapat berlangsung dalam suasana yang kondusif dengan tujuan agar setiap potensi anak yang unik dapat berkembang secara maksimal.  c) Menurut Sumardiono (2014:6), homeschooling adalah pendidikan yang dilakukan secara mandiri oleh keluarga, dimana materi-materinya dipilih dan disesuaikan dengan kebutuhan anak. Kekhasan dan kekuatan



homeschooling paling besar adalah customized education, yakni pendidikan yang disesuaikan dengan potensi anak dan lingkungan yang ada di sekitar. Dalam homeschooling keragaman anak dihargai dan seorang anak tidak dituntut untuk seragam dan serupa. 2.2



Tujuan Homeshooling Tujuannya, agar setiap potensi anak yang unik dapat berkembang secara



maksimal. Rumusan yang sama juga dipegang oleh lembaga-lembaga pendidik lain yang mulai menggiatkan sarana penyediaan program homeschooling. Ada beberapa alasan mengapa para orang tua di Indonesia lebih memilih sekolah rumah. Kecenderungannya antara lain, bisa menekankan kepada pendidikan moral atau keagamaan, memperluas lingkungan sosial dan tentunya suasana belajar yang lebih baik, selain memberikan pembelajaran langsung yang konstekstual, tematik, nonskolastik yang tidak tersekat-sekat oleh batasan ilmu. Ingin anak tumbuh optimal dalam pengertiannya adalah mereka tumbuh menjadi diri mereka sendiri. Mereka melakukan hal-hal yang mereka sukai, mereka belajar karena merasakan kebutuhan untuk dirinya, mereka melakukan dengan cara/kecepatan mereka. Dan juga, tak ada batas yang menghalangi mereka untuk tumbuh. Pandangan ini memberikan pengertian luas kepada setiap orang untuk lebih mengekspresikan keinginan dan kemampuan dalam menimba ilmu, tidak hanya di lingkungan yang dinamakan sekolah. Bahkan kesempatan mendapatkan ilmu yang lebih juga memiliki peluang besar sejalan dengan perkembangan pendidikan. 2.3



Kurikulum Homeshooling Salah satu perbedaan Homeschooling dengan sekolah reguler adalah



pengelolaan di sekolah reguler lebih terpusat (kurikulumnya diatur) sedangkan kurikulum homeschooling tergantung pada orang tua dan materi ajar untuk anaknya. Setiap keluarga Homeschooling memiliki pilihan untuk menentukan kurikulum dan bahan ajar yang akan digunakan sebagai acuan. Kurikulum akan menentukan pola pendidikan dalam Homeschooling dan menentukan tahap-tahap belajar peserta didik. Keluarga Homeschooling dapat menggunakan kurikulum



berbentuk bahan paket (bundle), bahan terpisah (unbundle), ataupun dengan menggabungkan bahan yang dibeli dengan kreatifitas sendiri. 2.4



Persyaratan Homeshooling Agar homeschooling dapat dilaksanakan dengan baik dan anak dapat merasa



nyaman dalam belajar, maka ada beberapa prasyarat keberhasilan dalam menyelenggarakan homeschooling, yaitu: 1) 2) 3) 4) 5) 6) 7) 8) 9)



Kemauan dan tekad yang bulat Disiplin belajar-pembelajaran yang dipegang teguh Ketersediaan waktu yang cukup Keluwesan dalam pendekatan pembelajaran Kemampuan orang tua mengelola kegiatan Ketersediaan sumber belajar Dipenuhinya standar yang ditentukan Ditegakkannya ketentuan hukum Diselenggarakannya program sosialisasi agar anak-anak tidak terasing dari lingkungan masyarakat dan teman sebaya 10) Dijalinnya kerjasama dengan lembaga pendidikan formal dan non formal setempat sesuai dengan prinsip keterbukaan dan multimakna. 11) Terjalin komunikasi yang baik antar penyelenggara homeschooling 12) Tersedianya perangkat penilaian belajar yang inovatif (misalnya dalam bentuk portofolio dan kolokium) 2.5



Kelebihan Homeshooling Sebagai sebuah pendidikan alternatif, homeschooling juga mempunyai



beberapa kelebihan. kelebihan homeschooling adalah: 1) Lebih memberikan kemandirian dan kreativitas individual bukan pembelajaran secara klasikal 2) Memberikan peluang untuk mencapai kompetensi individual semaksimal 3) Terlindungi



dari



tawuran,



kenakalan,



NAPZA,



pergaulan



menyimpang, konsumerisme dan jajan makanan yang malnutrisi. 4) Lebih bergaul dengan orang dewasa sebagai panutan 5) Lebih disiapkan untuk kehidupan nyata 6) Lebih didorong untuk melakukan kegiatan keagamaan.



yang



7) Membelajarkan



anak-anak



dengan



berbagai



situasi,



kondisi



dan



lingkungan sosial. 8) Masih memberikan peluang berinteraksi dengan teman sebaya di luar jam belajarnya. 2.6



Kekurangan Homeshooling Sebagai sebuah pendidikan alternatif, homeschooling juga mempunyai



beberapa kelemahan. Kelemahan homeschooling adalah: 1) Tidak Memiliki Teman. Salah satu kekurangan dari homeschooling, yaitu tidak memiliki teman sebayanya sehingga sangat kurang sekali berinteraksi dengan orang lain. 2) Tidak Bisa Mengukur Kemampuan Anak.



Anak yang menggunakana sistem belajar ini, tentunya sangat sulit untuk mengukur kemampuan yang dimiliki karena tidak ada pesaing di sekitarnya. 3) Belum ada Standarisasi Kurikulum. Meskipun homeschooling menjadi salah satu pilihan (selain sekolah) untuk memberikan pendidikan kepada anak, tetapi sejauh ini kurikulum yang digunakan homeschooling masih belum tetap. 2.7



Jenis-jenis Homeshooling Selain kekurangan dan kelebihan, Homeschooling juga ada jenis-jenisnya,



jenis-jenis Homeschooling diantaranya : Menurut Mulyadi (2007:36), terdapat tiga jenis homeschooling, yaitu sebagai berikut: 1) Homeschooling tunggal Yaitu homeschooling yang dilaksanakan oleh orang tua dalam satu keluarga tanpa bergabung dengan lainnya. Homeschooling jenis ini diterapkan karena adanya tujuan atau alasan khusus yang tidak dapat diketahui atau dikompromikan dengan komunitas homeschooling lain. 



2) Homeschooling majemuk Yaitu homeschooling yang dilaksanakan oleh dua keluarga atau lebih untuk kegiatan tertentu sementara kegiatan pokok tetap dilaksanakan oleh orang tua masing-masing. Alasannya terdapat kebutuhan-kebutuhan yang dapat dikompromikan oleh beberapa keluarga untuk melakukan kegiatan bersama.  3) Komunitas Homeschooling, Merupakan gabungan beberapa homeschooling majemuk yang menyusun dan menentukan silabus, bahan ajar, sarana dan prasarana dan jadwal pembelajaran.



BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan



a) Pengertian umum homeschooling adalah model pendidikan dimana sebuah keluarga memilih untuk bertanggung jawab sendiri atas pendidikan anaknya dengan menggunakan rumah sebagai basis pendidikannya.Tujuannya, agar setiap potensi anak yang unik dapat berkembang secara maksimal. b) Homeschooling ada 3 jenis yaitu : Homeschooling tunggal, Homeschooling majemuk, dan Homeschooling komunitas. Tiap jenis homeschooling tersebut mempunyai tantangan sendiri-sendiri. c) Kurikulum homeschooling tergantung pada orang tua, atau dengan kata lain orang tua memilih sendiri kurikulum dan materi ajar untuk anaknya. Setiap keluarga memiliki pilihan untuk menentukan kurikulum dan bahan ajar yang akan digunakan sebagai acuan. 3.2 Saran



DAFTAR PUSTAKA http://gunsasongkorahmanu.blogspot.com/2011/01/makalah-homeschooling.html