4 0 621 KB
MAKALAH K3 PENERBANGAN JET LAG
OLEH:
Nama :
Nim :
A.MUH ALI AKBAR
21702001
ARNI
21702007
HADRAWATI
21702012
ISMAIL
21702017
MUH AIDIL
21702022
REZKY RAHAYU
21702027
ST.KARMILA
21702033
PROGRAM STUDI HIPERKES DAN KESELAMATAN KERJA AKADEMI HIPERKES MAKASSAR YAYASAN PENDIDIKAN MAKASSAR 2019
i
KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Puji dan syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, Sang Pencipta alam semesta, manusia, dan kehidupan beserta segala isinya, karena berkat pimpinan,bimbingan, bantuan, izin serta bimbingan dari dosen mata kuliah saya dapat menyelesaikan makalah dengan judul “ JET LAG” ini tepat pada waktunya. Pada kesempatan ini, saya juga ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam proses penyelesaian lapopran ini baik secara langsung maupun tidak langsung. Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada teman-teman. kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan, untuk itu saya mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari para teman-teman demi peningkatan kualitas makalah. Sekian dan terimakasih. Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh..
Makassar,03 Desember 2019
Penyusun
ii
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR .................................................................................... i DAFTAR ISI ................................................................................................... ii BAB I LATAR BELAKANG ........................................................................ 1 BAB II RUMUSAN MASALAH .................................................................. 3 BAB III PEMBAHASAN .............................................................................. 4 A. Pengertian Jet Lag ................................................................................ 4 B. Gejala Jet Lag....................................................................................... 5 C. Penyebab Jet Lag.................................................................................. 6 D. Faktor Resiko Jet Lag........................................................................... 7 E. Pengobatan Dan Pencegahan Jet Lag ................................................... 8 BAB IV PENUTUP ........................................................................................ 10 A. Kesimpulan .......................................................................................... 10 B. Saran. .................................................................................................... 10 DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 11
1
BAB I LATAR BELAKANG Pilot, pengemudi pesawat terbang, penerbang atau juru terbang adalah sebutan untuk orang yang mengemudikan atau mengawaki pesawat terbang. Sebagai sebuah profesi yang menuntut keahlian/skill dalam mengemudikan sebuah pesawat, seorang pilot harus menempuh ujian resmi yang diadakan oleh sekolah penerbangan dan otoritas penerbangan. Dalam tugasnya di dalam kokpit pesawat, pilot dibantu oleh seorang ko-pilot. Selama penerbangan berlangsung semenjak pintu terakhir ditutup untuk take off hingga pintu pertama dibuka
setelah landing,
penerbangan yang
telah
pilot
dan
didaftarkan
ko-pilot dan
akan
terprogram
mengikuti jalur-jalur melalui
bantuan
sistem navigasi pesawat serta mengikuti informasi yang diberikan oleh menara kontrol lalu-lintas di bandar udara maupun petugas pelayanan lalu lintas penerbangan di sepanjang perjalanan. Dalam penerbangan pilot ini mengemudikan pesawat sesuai dengan rencana penerbangannya (flight plan) dan di dalam kokpit setiap saat ia punya ide untuk menyelamatkan penumpang dan pesawatnya. Untuk pesawat berawak pesawat ganda (multi crew) harus ditentukan pembagian tugas yang jelas siapa pilot yang terbang (pilot flying) dan siapa pilot pemantau (pilot monitoring). Sinergi pembagian tugas dan koordinasi kerja di antara mereka akan menghasilkan kualitas penerbangan yang lebih baik, aman dan efisien. ,,,,Di dalam sebuah penerbangan komersial, pilot dan ko-pilot bertugas mengemudikan
2
pesawat sementara pramugari dan pramugara bertugas untuk memastikan keselamatan, keamanan dan kenyamanan penumpang dalam penerbangan. Dalam menerbagkan pesawat pilot,ko pilot,pramugara dan pramugari sering juga sering mengalami beberapa gangguan pada saat menerbangkan pesawat terbang. Salah satu diantaranya yaitu jet lag. Jet lag itu sendiri memiliki gejala oleh karena itu ketika terjadi jet lag maka pilot, ko-pilot, pramugara dan pramugari diharapkan dapat mengantisipasinya.
3
BAB II RUMUSAN MASALAH A. Apa pengertian Jet Lag? B. Bagaimana gejal Jet Lag? C. Apa penyebab Jet Lag? D. Apa faktor risiko Jet Lag? E. Bagaimana pengobatan dan pencegahan Jet Lag?
4
BAB III PEMBAHASAN A. Pengertian Jet Lag Jet lag adalah gangguan tidur berupa rasa kantuk pada siang hari dan sulit tidur pada malam hari, yang timbul setelah melakukan perjalanan jarak jauh dengan pesawat, melewati zona waktu yang berbeda. Saat bepergian ke daerah yang
berbeda zona
waktu,
tubuh
tidak
bisa
langsung
menyesuaikan diri dengan waktu setempat, sehingga terjadilah jet lag. Hal ini terjadi karena tubuh mempunyai jam biologis yang masih sama dengan zona waktu sebelumnya. Jam biologis ini dinamakan irama sirkadian, yang membuat seorang manusia terjaga di siang hari dan tidur di malam hari.Semakin banyak zona waktu yang dilewati, maka semakin besar kemungkinan seseorang mengalami jet lag. Jet lag dapat menghilang sendiri setelah beberapa hari mengalami gejalanya. Jet lag juga disebut sindrom perubahan zona waktu, adalah suatu gangguan tidur yang dapat mempengaruhi siapa saja yang melakukan perjalanan melewati beberapa zona waktu. Jet lag disebabkan oleh gangguan pada tubuh jam internal atau ritme sirkadian yang memberitahu tubuh kapan waktunya akan terjaga dan kalau sudah waktunya untuk tidur. Semakin banyak melintasi zona waktu, semakin besar kemungkinan mengalami jet lag. Jet lag dapat menyebabkan kelelahan di siang hari, perasaan yang tidak sehat, kesulitan untuk tetap waspada dan masalah pencernaan. Jet lag bersifat sementara tetapi dapat menghambat kinerja. Jet lag dapat terjadi kapan saja ketika seseorang melewati dua atau lebih
5
zona waktu. Jet lag terjadi karena melintasi berbagai zona waktu sedangkan jam internal tubuh menempatkan jam atau irama sirkadian (satu sistem dalam tubuh yang mengatur siklus tidur-bangun). Perbedaan zona waktu dan jam tubuh tersebut tidak sinkron. Misalnya, seseorang yang melakukan penerbangan selama enam jam dari New York ke Paris. Sebagai contoh jika sesepramh meninggalkan New York pada jam 4 pagi di hari selasa waktu New York dia akan tiba di Paris pada hari Rabu jam 7:00 pagi waktu Paris. Menurut jam internal tubuh jam 1 dini hari adalah waktunya istirahat, tapi zona waktu di Paris menunut untuk bangun pagi . Oleh karena itu tubuh membutuhkan beberapa hari untuk menyesuaikan, mulai dari siklus bangun-tidur, pola makan, atau kebiasaan buang air besar di tempat baru. B. Gejala Jet Lag Jet lag ditandai dengan rasa lelah dan kantuk pada pagi atau siang hari, serta tidak bisa tidur pada malam hari. Kondisi ini dialami seseorang setelah bepergian dengan pesawat ke daerah yang melintasi zona waktu. Gejala ini dapat dirasakan oleh siapa saja, baik bayi, anak-anak, orang dewasa, maupun lansia. Gejala lain yang dapat dirasakan akibat jet lag adalah: 1. Sulit berkonsentrasi. 2. Perubahan mood dan mudah tersinggung. 3. Mudah lupa. 4. Mual.
6
5. Sakit kepala atau pusing. 6. Gangguan pencernaan, seperti diare dan sembelit. 7. Dehidrasi. 8. Gangguan dalam bergerak. 9. Gangguan kecemasan. 10. Jantung berdebar. C. Penyebab Jet Lag Penyebab jet lag adalah ketidakmampuan tubuh untuk segera menyesuaikan
diri
waktunya berbeda dengan
dengan
waktu
di
biasanya. Tubuh
daerah yang
zona
memiliki
jam
biologis sendiri, dengan siklus yang sama dengan perputaran bumi, yaitu 24 jam. Jam biologis tubuh dinamakan irama sirkadian, yang membuat seseorang dapat terjaga di siang hari dan tidur di malam hari. Walaupun dipengaruhi oleh faktor dari luar, salah satunya paparan sinar matahari, tubuh tidak dapat langsung beradaptasi dengan perubahan zona waktu yang terjadi, sehingga terjadilah jet lag. Semakin banyak zona waktu yang dilewati, akan semakin panjang waktu yang dibutuhkan tubuh untuk menyesuaikan diri dengan waktu setempat.Selain proses adaptasi tubuh, ada beberapa hal lain yang memicu terjadinya jet lag, yaitu: 1. Perubahan tekanan udara di dalam kabin pesawat 2. Ketinggian pesawat dari permukaan laut 3. Kelembapan udara yang rendah di dalam pesawat
7
D. Faktor Resiko Jet Lag Beberapa faktor di bawah ini dapat menyebabkan seseorang lebih berisiko mengalami jet lag, atau mengalami jet lag yang lebih parah dan lebih panjang: 1. Jumlah zona waktu yang dilewati Makin banyak zona waktu yang dilewati, maka makin besar kemungkinan seseorang menderita jet lag. 2. Terbang ke tempat di mana waktu akan berkurang Misalnya bepergian dari Jakarta ke Australia, yang waktunya 3 jam lebih
cepat
dari
waktu
Jakarta atau waktu
Indonesia
bagian
sebagai
pilot,
barat (WIB). 3. Sering bepergian dengan pesawat terbang Contohnya adalah
orang-orang
yang bekerja
pramugari/pramugara, dan pebisnis. 4. Berusia lanjut Lansia membutuhkan waktu lebih panjang untuk menyesuaikan irama biologis tubuh dibandingkan dengan orang yang lebih muda. 5. Kondisi pesawatyang tidak nyaman Tekanan udara di kabin, kursi yang sempit, dan kondisi kabin pesawat yang tidak nyaman bisa memperparah gejala jet lag. 6. Konsumsi alkohol Minum alkohol secara berlebihan saat melakukan perjalanan udara dapat memperparah gejala jet lag.
8
E. Pengobatan dan Pencegahan Jet Lag Anda bisa melakukan hal-hal di bawah ini untuk mengatasi atau mencegah jet lag: 1. Mengantisipasi perubahan zona waktu, dengan cara tidur dan bangun lebih cepat atau lebih lama dari biasanya, beberapa hari sebelum penerbangan. 2. Pilih penerbangan yang tiba di tujuan pada siang menjelang sore, lalu usahakan untuk tidak tidur hingga pukul 22:00 waktu setempat. 3. Jangan lupa untuk mengubah jam sesuai dengan waktu di tempat tujuan, agar dapat menyesuaikan aktivitas dengan waktu setempat. 4. Minum air putih secukupnya, baik selama penerbangan maupun setelah
tiba
di
tujuan,
untuk
mencegah dehidrasi yang
dapat
memperparah gejala jet lag. 5. Hindari konsumsi alkohol dan kafein, 3-4 jam sebelum waktu tidur. Kedua minuman tersebut dapat membuat susah tidur. 6. Hindari konsumsi makanan berat sesaat sebelum pesawat mendarat. 7. Pastikan Anda terpapar sinar matahari ketika sampai tempat tujuan, sebab berdiam diri di dalam ruangan dapat memperparah gejala jet lag. 8. Gunakan penyumbat kuping dan penutup mata untuk mengurangi suara dan paparan cahaya selama tidur di pesawat. Biasanya tidak dibutuhkan pengobatan khusus untuk mengobati jet lag, dan gejalanya akan membaik setelah beberapa hari. Akan tetapi bila jet lag
9
tidak kunjung membaik, Anda sebaiknya berkonsultasi dengan dokter. Dokter dapat merekomendasikan pengobatan yang meliputi: 1. Terapi cahaya Ada dua jenis terapi cahaya yang digunakan untuk mengobati jet lag, yaitu dengan paparan sinar matahari langsung atau dengan lampu yang memancarkan sinar UV. Terapi cahaya dilakukan saat seseorang harus terjaga, misalnya di siang hari. 2. Obat-obatan Dokter dapat meresapkan obat tidur, seperti zolpidem, untuk membantu tidur selama penerbangan dan beberapa hari setelahnya. Obatobatan ini akan meningkatkan durasi dan kualitas tidur di malam hari, namun tidak akan mengurangi gejala jet lag pada siang hari. 3. Komplikasi Jet Lag Pada dasarnya, seseorang yang mengalami jet lag merasa sangat mengantuk,
namun kesulitan
untuk
tidur.
Kondisi
ini
dapat menurunkan fokus dan kewaspadaan, sehingga meningkatkan risiko terjadinya
kecelakaan,
mengemudikan kendaraan.
terutama
saat menyetir
atau
10
BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Jet lag adalah perasaan kelelahan dan kebingungan (confusion) setelah perjalanan udara (pesawat terbang) yang panjang, sebagai akibat dari ketidakmampuan tubuh dalam menyesuaikan diri dengan zona waktu yang baru. Gejala Jet lag ditandai dengan rasa lelah dan kantuk pada pagi atau siang hari, serta tidak bisa tidur pada malam hari. Kondisi ini dialami seseorang setelah bepergian dengan pesawat ke daerah yang melintasi zona waktu. Gejala ini dapat dirasakan oleh siapa saja, baik bayi, anakanak, orang dewasa, maupun lansia. B. Saran Saran yang dapat diberikan yang dapat kami lontarkan khususnya pada pembaca agar setelah mengetahui dampak dari pengaruh yang ditimbulkan ketika mengalami jet lag dalam penerbangan diharapkan dapat mengetahui langkah pengobatannya dan dapat menerapkannya ketika ingin melakukannya sebelum maupun sesudah melakukan penerbangan.
11
DAFTAR PUSTAKA Willy, dr Tjin 2019, Jet Lag, alodokter,