MAKALAH KDK KELOMPOK 5 Isu Etik Praktik Keperawatan [PDF]

  • Author / Uploaded
  • Riski
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH KONSEP DASAR KEPERAWATAN ISU ETIK DALAM PRAKTEK KEPERAWATAN



DOSEN PENGAMPU : Fajar Yousriantin, M. Kes Disusun Oleh: Muhammad Riski Abdullah (82121031) Putri Anggraini (821211019) Resy Rosnawati (821211014) Chisi Nur Afruari (821211009)



SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM PONTIANAK 2021



KATA PENGANTAR



Puji syukur kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan rahmad dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “ISU ETIK DALAM KEPERAWATAN” ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Bu Fajar yousriantin, M.Kep pada mata kuliah Kebutuhan Dasar Manusia. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang tugas kita sebagai manusia dimuka bumi ini bagi para pembaca dan juga bagi kami, penulis. Kami mengucap terima kasih kepada Bu Fajar yousriantin, M.Kep selaku dosen mata kuliah Kebutuhan Dasar Manusia yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni. Kami juga mengucap terima kasih kepada semua pihak yang telah membagikan sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.



Pontianak, 22 September 2021



Tim Penulis



ii



DAFTAR ISI



Judul………………………………………………………………………………….……….………………………………… i Kata Pengantar………………………………………………………….……………………………………………….... ii Daftar isi……………………………………………………………………………………………………………….……. iii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang………………………………………………………………………………………...…........



1



B. Rumus Masalah…………………………………………………………..…………………………..……….



1



C. Tujuan Masalah…………………..………………………………………………………………..………….



2



BAB II PEMBAHASAN A. Etika keperawatan……………………………………………………………………………….……….....



3



B. Ayat yang menyangkut tentang etika keperawatan……………..…………………………….



3



C. Tipe Etik keperawata…………………………………...………………….…………………...…………



5



D. Prinsip-Prinsip Etik keperawatan...………………………………………………………………....



6



E. Kode etik keperawatan………………………………………………………………….………………..



8



F. Isu etik keperawatan………………………………………..………………………..…………………… 10 BAB II PENUTUP A. Kesimpulan ……………………………………………………………………………………………….....



13



B. Saran………………………………………………………………………………………………….………….



13



KATA PENGANTAR…………………………………….…………………………………………….……………..



14



iii



BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Pelayanan keperawatan yang bermutu adalah pelayanan yang dapat memuaskan setiapklien, serta penyelenggaraannya sesuai dengan standar dan kode etik profesi yang telahditetapkan.Pelayanan kesehatan dan keperawatan yang dimaksud adalah bentuk implementasi praktekkeperawatan yang ditujukan kepada pasien/klien baik kepada individu, keluarga danmasyarakat dengan tujuan, upaya peningkatan kesehatan dan kesejahteraan gunamempertahankan dan memelihara kesehatan serta menyembuhkan dari sakit, dengan kata lainupaya praktek keperawatan berupa promotif, preventif, kuratif dan rehabilitasi.



Dalam melakukan praktek keperawatan, perawat secara langsung berhubungan danberinteraksi dengan klien, dan pada saat interaksi inilah sering timbul beberapa hal yang tidakdiinginkan baik disengaja maupun tidak disengaja. Oleh karena itu profesi keperawatan harusmempunyai standar profesi dan aturan lain yang didasari oleh ilmu pengetahuan yangdimilikinya, guna memberi perlindungan kepada masyarakat. Dengan adanya standar praktekprofesi keperawatan ini dapat dilihat apakah seorang perawat melakukan malpraktek,kelalaian ataupun bentuk pelanggaran praktek keperawatan lainnya baik itu pelanggaran yang terkait dengan etika.



B. Rumusan masalah 1.Apa pengertian etika? 2. Ayat apa yang menyangkut pada etika keperawatan? 3.Apa saja tipe etik dalam keperawatan? 4. Apa saja prinsip etika keperawatan? 5.Apa saja kode etik dalam keperawatan? 6. Apa saja isu etik keperawatan? 1



C. Tujuan masalah 1.Mengetahui pengertian etika? 2. Mengetahui apa yang menyangkut pada etika keperawatan? 3.Mengetahui apasaja tipe etik dalam keperawatan? 4. Mengetahui Apa saja prinsip etika keperawatan? 5. Mengetahui Apa saja kode etik dalam keperawatan? 6. Mengetahui Apa saja isu etik keperawatan?



2



BAB II PEMBAHASAN A. Etika Keperawatan Etik merupakan prinsip yang menyangkut benar dan salah, baik dan buruk dalam hubungan dengan orang lain. Etik merupakan studi tentang perilaku, karakter dan motif yang baik serta ditekankan pada penetapan apa yang baik dan berharga bagi semua orang. Secara umum, terminologi etik dan moral adalah sama. Etik memiliki terminologi



yang



berbeda



dengan



moral



bila



istilah



etik



mengarahkan



terminologinya untuk penyelidikan filosofis atau kajian tentang masalah atau dilema



tertentu.



Moral



mendeskripsikan



perilaku



aktual,



kebiasaan



dan



kepercayaan sekelompok orang atau kelompok tertentu.(Nasrullah 2019)



Etik juga dapat digunakan untuk mendeskripsikan suatu pola atau cara hidup, sehingga



etik



merefleksikan



sifat,



prinsip



dan



standar



seseorang



yang



mempengaruhi perilaku profesional.Cara hidup moral perawat telah dideskripsikan sebagai etik perawatan. Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa etik merupakan istilah yang digunakan untuk merefleksikan bagaimana seharusnya manusia berperilaku, apa yang seharusnya dilakukan seseorang terhadap orang lain. .(Nasrullah 2019)



B. Ayat yang menyangkut tentang etika keperawatan



3



Artinya: Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu melanggar syiar syiar kesucian Allah, dan jangan (melanggar kehormatan) bulan-bulan haram, jangan (mengganggu) hadyu (hewan-hewan kurban) dan qala’id (hewan-hewan kurban yang diberi tanda), dan jangan (pula) mengganggu orang-orang yang mengunjungi Baitulharam;mereka mencari karunia dan keridaan Tuhannya.Tetapi apabila kamu telah menyelesaikan ihram, maka bolehlah kamu berburu.Jangan sampai kebencian(mu) kepada suatu kaum karena mereka menghalang-halangimu dari Masjidilharam, mendorongmu berbuat melampaui batas (kepada mereka).Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan.Bertakwalah kepada Allah, sungguh, Allah sangat berat siksaan-Nya. (QS. Al Maa’idah [5]: 2)



Dengan demikian mengobati serta merawatorang sakit adalah termasuk tugas mulia darisekian banyak tugas-tugas atau pekerjaan mulialainnya. Bahkan jika menurut QS Al-Maidah diatas maka mengobati dan merawat termasukperbuatan ibadah berupa tolong menolongterhadap sesama.Sebagai perbuatan ibadah maka tugas mulia inisedemikian rupa harus memenuhi syarat-syaratterkabulnya ibadah yaitu IKHLAS dan SESUAIdengan TUNTUNAN RASULULLAH SAW. Kalautidak maka siasialah pekerjaan tersebut, kelakdi akhirat tidak akan mendapat buahnya.



Perawat harus sangat bermurah hati dan penuh kasihdengan pasien, puas dengan profesi



mereka



danbangga



dengan



pelayanan



mulia



mereka



yang



merekatawarkan. Perawat harus mempunyai martabat,harga diri, dan rasa hormat terhadap diri merekasendiri dan terhadap profesi mereka. Perilaku merekaharus menjadi contoh yang baik untuk seluruhmasyarakat. Ini tentu etika penting dari perawatMuslim.Perawat muslim harus memahami bagian penting dariprofesi mereka dan berpikir tentang kesucian jiwapasien dan tubuh mereka. Hal ini adalah perawatanyang paling penting dalam kode etik islam.



4



C. Tipe Etik Keperawatan Menurut Nasrullah (2019), etika keperawatan dibagi menjadi 3 tipe yaitu:



1. Bioetik merupakan studi filosofi yang mempelajari tentang kontroversi dalam etik, menyangkut masalah biologi dan pengobatan. Lebih lanjut, bioetik difokuskan pada pertanyaan etik yang muncul tentang hubungan antara ilmu kehidupan, bioteknologi, pengobatan, politik, hukum, dan theology. Pada lingkup yang lebih sempit, bioetik merupakan evaluasi etik pada moralitas treatment atau inovasi teknologi, dan waktupelaksanaan pengobatan pada manusia. Pada lingkup yang lebih luas, bioetik mengevaluasi pada semua tindakan moral yang mungkin membantu atau bahkan membahayakan kemampuan organisme terhadap perasaan takut dan nyeri, yang meliputi semua tindakan yang berhubungan dengan pengobatan dan biologi. Isu dalam bioetik antara lain : peningkatan mutu genetik, etika lingkungan, pemberian pelayanan kesehatan Dapat disimpulkan bahwa bioetik lebih berfokus pada dilema yang menyangkut perawatan kesehatan modern, aplikasi teori etik dan prinsip etik terhadap masalahmasalah pelayanan Kesehatan.



2. Clinical ethics/Etik klinik. Etik klinik merupakan bagian dari bioetik yang lebih memperhatikan pada masalah etik selama pemberian pelayanan pada klien.Contoh clinical ethics : adanya persetujuan atau penolakan, dan bagaimana seseorang sebaiknya merespon permintaan medis yang kurang bermanfaat (sia-sia).



3. Nursing ethics/Etik Perawatan. Bagian dari bioetik, yang merupakan studi formal tentang isu etik dan dikembangkan dalam tindakan keperawatan serta dianalisis untuk mendapatkan keputusan etik



5



D. Prinsip-Prinsip Etik Keperawatan Menurut Nasrullah (2019), etika keperawatan memiliki prinsip yaitu:



1. Otonomi (Autonomy) Prinsip otonomi didasarkan pada keyakinan bahwa individu mampu berpikir logis dan mampu membuat keputusan sendiri. Orang dewasa dianggap kompeten dan memiliki kekuatan membuat sendiri, memilih dan memiliki berbagai keputusan atau pilihan yang harus dihargai oleh orang lain. Prinsip otonomi merupakan bentuk respek terhadap seseorang, atau dipandang sebagai persetujuan tidak memaksa dan bertindak secara rasional. Otonomi merupakan hak kemandirian dan kebebasan individu yang menuntut pembedaan diri. Praktek profesional merefleksikan otonomi saat perawat menghargai hak-hak klien dalam membuat keputusan tentang perawatan dirinya.



2. Berbuat baik (Beneficience) Beneficience berarti, hanya melakukan sesuatu yang baik. Kebaikan, memerlukan pencegahan dari kesalahan atau kejahatan, penghapusan kesalahan atau kejahatan dan peningkatan kebaikan oleh diri dan orang lain. Terkadang, dalam situasi pelayanan kesehatan, terjadi konflik antara prinsip ini dengan otonomi.



3. Keadilan (Justice) Prinsip keadilan dibutuhkan untuk terpai yang sama dan adil terhadap orang lain yang menjunjung prinsip-prinsip moral, legal dan kemanusiaan. Nilai ini direfleksikan dalam prkatek profesional ketika perawat bekerja untuk terapi yang benar sesuai hukum, standar praktek dan keyakinan yang benar untuk memperoleh kualitas pelayanan kesehatan.



4. Tidak merugikan (Nonmaleficience) Prinsip ini berarti tidak menimbulkan bahaya/cedera fisik dan psikologis pada klien.



6



5. Kejujuran (Veracity) Prinsip veracity berarti penuh dengan kebenaran. Nilai ini diperlukan oleh pemberi pelayanan kesehatan untuk menyampaikan kebenaran pada setiap klien dan untuk meyakinkan bahwa klien sangat mengerti. Prinsip veracity berhubungan dengan kemampuan seseorang untuk mengatakan kebenaran. Informasi harus ada agar menjadi akurat, komprensensif, dan objektif untuk memfasilitasi pemahaman dan penerimaan materi yang ada, dan mengatakan yangsebenarnya kepada klien tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan keadaan dirinya selama menjalani



perawatan.



Walaupun



demikian,



terdapat



beberapa



argument



mengatakan adanya batasan untuk kejujuran seperti jika kebenaran akan kesalahan prognosis klien untuk pemulihan atau adanya hubungan paternalistik bahwa ”doctors knows best” sebab individu memiliki otonomi, mereka memiliki hak untuk mendapatkan informasi penuh tentang kondisinya. Kebenaran merupakan dasar dalam membangun hubungan saling percaya.



6. Menepati janji (Fidelity) Prinsip fidelity dibutuhkan individu untuk menghargai janji dan komitmennya terhadap orang lain. Perawat setia pada komitmennya dan menepati janji serta menyimpan rahasia klien. Ketaatan, kesetiaan, adalah kewajiban seseorang untuk mempertahankan



komitmen



yang



dibuatnya.



Kesetiaan,



menggambarkan



kepatuhan perawat terhadap kode etik yang menyatakan bahwa tanggung jawab dasar dari perawat adalah untuk meningkatkan kesehatan, mencegah penyakit, memulihkan kesehatan dan meminimalkan penderitaan.



7. Karahasiaan (Confidentiality) Aturan dalam prinsip kerahasiaan adalah informasi tentang klien harus dijaga privasi klien. Segala sesuatu yang terdapat dalam dokumen catatan kesehatan klien hanya boleh dibaca dalam rangka pengobatan klien. Tidak ada seorangpun dapat memperoleh informasi tersebut kecuali jika diijinkan oleh klien dengan bukti persetujuan. Diskusi tentang klien diluar area pelayanan, menyampaikan pada teman atau keluarga tentang klien dengan tenaga kesehatan lain harus dihindari. 7



8. Akuntabilitas (Accountability) Akuntabilitas merupakan standar yang pasti bahwa tindakan seorang profesional dapat dinilai situasi yang tidak jelas atau tanpa terkecuali.



E. Kode etik keperawatan Nasrullah(2019) menyatakan, Kode etik Adalah pernyataan standar profesional yang digunakan sebagai pedoman perilaku dan menjadi kerangka kerja untuk membuat keputusan. Aturan yang berlaku untuk seorang perawat Indonesia dalam melaksanakan tugas/fungsi perawat adalah kode etik perawat nasional Indonesia, dimana seorang perawat selalu berpegang teguh terhadap kode etik sehingga kejadian pelanggaran etik dapat dihindarkan. Kode etik keperawatan :



1. Perawatdan Klien a. Perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan menghargai harkat dan marta manusia, keunikan klien dan tidak terpengaruh oleh pertimbangan kebangsaan, kesukuan, warnakulit, umur, jeniskelamin, aliran politik dan agama yang dianutserta kedudukan sosial



b. Perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan senantiasa memelihara suasana



lingkungan yang menghormati nilai-nilai budaya, adat istiadat dan



kelangsungan hidup beragama klien.



c.Tanggung jawab utama perawat adalah kepada mereka yang membutuhkan asuhan keperawatan.



d.Perawat wajib merahasiakan segala sesuatu yang dikehendaki sehubungan dengan tugas yang dipercayakan kepadanya kecuali jika diperlukan oleh yang berwenang sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.



8



2. Perawat dan praktek a. Perawat memlihara dan meningkatkan kompetensi dibidang keperawatan melalui belajar terus-menerus



b. Perawat senantiasa memelihara mutu pelayanan keperawatan yang tinggi disertai kejujuran profesional yang menerapkan pengetahuan serta ketrampilan keperawatan sesuai dengan kebutuhan klien.



c. Perawat dalam membuat keputusan didasarkan pada informasi yang akurat dan mempertimbangkan kemampuan sertakualifikasi seseorang bilamelakukan konsultasi, menerima delegasi dan memberikan delegasi kepada orang lain



d.Perawat senantiasa menjunjung tinggi nama baik profesi keperawatan dengan selalu menunjukkan perilaku profesiona 3. Perawat dan masyarakat Perawat mengemban tanggung jawab bersama masyarakat untuk memprakarsai dan mendukung berbagai kegiatan dalam memenuhi kebutuhan dan kesehatan masyarakat. 4.Perawat dan teman sejawat a. Perawat senantiasa memelihara hubungan baik dengan sesame perawat maupun dengan tenaga kesehatan lainnya, dan dalam memelihara keserasian suasana lingkungan kerja maupun dalam mencapai tujuan pelayanan kesehatan secara keseluruhan. b. Perawat bertindak melindungi klien dari tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan secara tidak kompeten, tidak etis dan ilegal.



9



5. Perawat dan Profesi a. Perawat mempunyai peran utama dalam menentukan standar pendidikan dan pel ayanan keperawatan serta menerapkannya dalam kegiatan pelayanan dan pendidikan keperawatan b. Perawat berperan aktif dalam berbagai kegiatan pengembangan profesi keperawatan c. Perawat berpartisipasi aktif dalam upaya profesi untuk membangun dan memelihara kondisi kerja yang kondusif demi terwujudnya asuhan keperawatan yang bermutu tinggi.



F.



Isu etik keperawatan Menurut Ismoyowati sinaga (2021). Berikut ini adalah beberapa isu dalam keperawatan yaitu: 1.Organ transplantation (transplantasi organ) Banyak sekali kasus dimana tim kesehatan berhasil mencangkokan organ terhadap klien yang membutuhkan. Masalah etik yang muncul adalah apakah organ donor bisa diperjual-belikan? Bagaimana dengan hak donor untuk hidup sehat dan sempurna, apakah kita tidak berkewajiban untuk menolong orang yang membutuhkan padahal kita bisa bertahan dengan satu ginjal. Apakah si penerima berhak untuk mendapatkan organ orang lain? Bagaimana dengan tim operasi yang melakukannya apakah sesuai dengan kode etik profesi? Bagaimana dengan organ orang yang sudah meninggal, Apakah diperbolehkan orang mati diambil organnya? Semua penelaahan donor organ harus diteliti dengan kajian majelis etik yang terdiri dari para ahli di bidangnya.



10



Majelis etik bisa terdiri atas pakar terdiri dari dokter, pakar keperawatan, pakar agama, pakar hukum atau pakar ilmu sosial. Secara medis ada persyaratan yang harus dipenuhi untuk melakukan donor organ tersebut, diantaranya adalah memiliki DNA, golongan darah, jenis antigen yang cocok antara donor dan resipien, tidak terjadi reaksi penolakan secara antigen dan antibodi oleh resipien, harus dipastikan apakah sirkulasi, perfusi dan metabolisme organ masih berjalan dengan baik dan belum mengalami kematian (nekrosis). Hal ini akan berkaitan dengan isu mati klinis dan informed consent. Perlu adanya saksi yang disahkan secara hukum bahwa organ seseorang atau keluarganya didonorkan pada keluarga lain agar di kemudian hari tidak ada masalah hukum. Biasanya ada sertifikat yang menyertai bahwa organ tersebut sah dan legal. 2. Determination of clinical death (perkiraan kematian klinis) Masalah etik yang sering terjadi adalah penentuan meninggalnya seseorang secara klinis. Banyak kontroversi ciri-ciri dalam menentukan mati klinis. Hal ini berkaitan dengan pemanfaatan organ-organ klien yang dianggap sudah meninggal secara klinis. Kriteria kematian klinis (brain death) ditentukan oleh penghentian nafas setelah berhentinya pernafasan artifisal selama 3 menit (inspirasi-ekspirasi); berhentinya denyut jantung tanpa stikulus eksternal; tidak ada respon verbal dan non verbal terhadap stimulus eksternal; hilangnya refleksrefleks (cephalic reflexes); pupil dilatasi; hilangnya fungsi seluruh otak yang bisa dibuktikan dengan EEG. 3.Quality of Life (kualitas dalam kehidupan) Masalah kualitas kehidupan sering kali menjadi masalah etik. Hal ini mendasari tim kesehatan untuk mengambil keputusan etis untuk menentukan seorang klien harus mendapatkan intervensi atau tidak. Sebagai contoh di suatu tempat yang tidak ada donor yang bersedia dan tidak ada tenaga ahli yang dapat memberikan tindakan ertentu. Siapa yang berhak memutuskan tindakan keperawatan pada klien yang mengalami koma? Siapa yang boleh memutuskan untuk menghentikan resusitasi? 11



Contoh kasus apakah klien TBC tetap kita bantu untuk minum obat padahal ia masih mampu untuk bekerja? Kalau ada dua klien bersamaan yang membutuhkan satu alat siapa yang didahulukan? Apabila banyak klien lain membutuhkan alat tetapi alat tersebut sedang digunakan oleh klien orang kaya yang tidak ada harapan sembuh apa yang harus dilakukan perawat? Apabila klien kanker merasa gembira untuk tidak meneruskan pengobatan bagaiama sikap perawat? Bila klien harus segera amputasi tetapi klien tidak sadar siapakah yang harus memutuskan?



12



BAB III PENUTUPAN



A. Kesimpulan Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa kode perilaku yang memperlihatkan perbuatan yang baik bagi kelompok tertentu. Etika berhubungan dengan hal yang baik dan hal yang tidak baik dandengan kewajiban moral. Etika berhubungan dengan peraturan untuk perbuatanatau tidakan yang mempunyai prinsip benar dan salah, serta prinsip moralitas karena etika mempunyai tanggung jawab moral, menyimpang dari kode etik berarti tidak memiliki prilaku yang baik dan tidak memiliki moral yang baik. dalam profesi keperawatan merupakan alat pengukur perilaku moral dalam keperawatan. Dalam penyusunan alat pengukur ini, keputusan diambil berdasarkan pada kode etik sebagai standar yang mengukur dan mengevaluasi perilaku perawat dengan menggunakan kode etik keperawatan, organisasi profesi keperawatan dapat meletakkan kerangka berpikir perawat untuk mengambil keputusan dan bertanggung jawab kepada masyarakat, anggota tim kesehatan lain, dan kepada profesi. Prinsip-prinsip etika meliputi otonomi, berbuat baik, keadilan, tidak merugikan, kejujuran, kerahasiaan dan akuntabilitas. Ajaran moral berisi tentang nilai dan norma yang menjelaskan sifat baik dan buruk , benar dan salah. Aplikasi dalam praktek klinis bagi perawat diperlukan untuk menempatkan nilai-nilai kesehatan pada posisinya. Manfaat nilai dalam bidang keperawatan salah satunya menjadi pedoman bagi perawat dalam berperilaku dan menjalin hubungan keprofesian sebagai landasan dalam penerapan praktek etika.



13



B. Saran Pembelajaran tentang etika dan moral terutama di bidang keperawatan harus di tanamkan kepada mahasiswa sejak dini,agar mahasiswa dapat memahami tentang etika keperawatan sehingga akan berbuat dan bertindak sesuai kode etiknya ( kode etika keperawatan).



14



DAFTAR PUSAKA Dede Nasrullah Dkk. 2019. Etika Keperawatan. Surabaya 18 September. Tri Wahyuni Ismoyowati, S.Kep., Ns., M.Kep . Mei Rianita Elfrida Sinaga, S.Kep., Ns., M.Kep. 2021. ‘‘ KONSEP DASAR KEPERAWATAN”. Yogyakarta Maret. Ainundrmyn. Etika keperawatan dalam pandangan https://id.scribd.com/presentation/375432333/Etika-Keperawatan-Dalam-PandanganIslam Diakses pada tanggal 17 Oktober 2021



15