Makalah Literasi Media [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LITERASI MEDIA Disusun untuk memenuhi tugas kuliah Pengantar Komunikasi Dosen Pengampu :Voettie Wisataone S.I.Kom.,M.A.



HALAMAN JUDUL Disusun oleh : 1. Tasha Christine Anugrah Gautama



(19811334032)



2. Shaffira Rifka Annisa



(19811334033)



3. Ari Fatunimah



(19811334034)



4. Indri Putri Asmarani



(19811334035)



5. Fanisa Adenia



(19811334036)



ADMINISTRASI PERKANTORAN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA



i



KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul ”LITERASI MEDIA” ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dosen PengampuIbu Voettie Wisataone S.I.Kom.,M.A. Pada mata kuliahPengantar Komunikasi. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang LITERASI MEDIAbagi para pembaca dan juga bagi penulis. Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Voettie Wisataone S.I.Kom.,M.A.,selaku dosenmata kuliah Pengantar Komunikasi yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.



Wates, 11 Maret 2020



Penulis



ii



DAFTAR ISI



HALAMAN JUDUL..............................................................................................................................i KATA PENGANTAR...........................................................................................................................ii DAFTAR ISI........................................................................................................................................iii DAFTAR GAMBAR............................................................................................................................iv BAB I....................................................................................................................................................1 PENDAHULUAN.................................................................................................................................1 A.



Latar Belakang...........................................................................................................................1



B.



Rumusan Masalah......................................................................................................................1



C.



Tujuan Penelitian.......................................................................................................................1



BAB II...................................................................................................................................................2 PEMBAHASAN...................................................................................................................................2 A.



Kasus-Kasus Yang Terjadi Karena Media Massa Cetak, Radio, Televisi..................................2



B.



Literasi Media............................................................................................................................7



BAB III................................................................................................................................................12 PENUTUP...........................................................................................................................................12 A.



Kesimpulan..............................................................................................................................12



B.



Saran........................................................................................................................................12



DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................13



iii



DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Kasus Media Televisi...........................................................................................................4 Gambar 2. Kasus Media Televisi...........................................................................................................5 Gambar 3. Kasus Media Radio..............................................................................................................6 Gambar 4. Kasus Media Cetak..............................................................................................................7 Gambar 5. Kasus Media Televisi...........................................................................................................8



iv



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang



Kemajuan teknologi menjadikan informasi tersebar lebih cepat. Media cetak seperti koran, majalah, surat kabar, media elektronik seperti radio dan televisi dapat dengan mudah menyiarkan informasi. Salah satu pengguna dari media massa tersebut adalah generasi muda. Generasi muda merupakan salah satu bagian terpenting untuk sebuah bangsa. Mengingat ditangan generasi mudalah yang akan menentukan arah suatu bangsa. Dewasa ini banyak anak muda atau bahkan anak-anak yang mulai bertindak diluar norma. Permasalahan yang ada adalah seiring dengan derasnya arus informasi media, masyarakat pun dibuat kebingungan dan tidak mampu memilah, menyeleksi, serta memanfaatkan informasi yang sudah mereka peroleh. Oleh karena itu perlu dilakasanakan sebuah gerakan berupa literasi media. Menurut Potter (2005), terdapat 7 keterampilan (skill) yang dibutuhkan untuk meraih kesadaran kritis bermedia melalui literasi media. Ketujuh keterampilan atau kecakapan tersebut adalah analisis, evaluasi, pengelompokan, induksi, deduksi, sintesis, dan abstracting.Kemampuan analisis menuntut kita untuk mengurai pesan yang kita terima ke dalam elemen-elemen yang berarti.  Semua orang pada dasarnya melek media, tidak ada yang benar-benar tidak melek media dan tidak ada pula yang benar-benar melek media.Semua pada dasarnya melek media meski berada pada tingkatan yang berbeda-beda.Porter menilai, semakin tinggi tingkat media literacy yang dimiliki seseorang, maka semakin banyak makna yang dapat digalinya. Literasi media dipilih agar bias kepentingan media dapat tersampaikan kepada masyarakat dan tidak ada terjadi kesalahan tafsir. B. Rumusan Masalah



Rumusan masalah dalam makalah ini :



1.



Apa saja kasus-kasus yang terjadi karena media massa cetak, radio, televisi?



2.



Bagaimana bentuk tindakan yang dapat dilakukan untuk mengatasi kasus-kasus yang terjadi karena media massa cetak, radio, televisi?



1



C. Tujuan Penelitian



Makalah ini dibuat dengan tujuan yaitu : 1. Untuk mengetahui kasus-kasus yang terjadi karena media massa cetak, radio, televisi. 2. Untuk mengetahui tindakan bentuk tindakan yang dapat dilakukan untuk mengatasi kasus-kasus yang terjadi karena media massa cetak, radio, televisi. BAB II PEMBAHASAN A. Kasus-Kasus Yang Terjadi Karena Media Massa Cetak, Radio, Televisi Banyak kasus yang terjadi dimedia massa cetak, radio, televisi berikut adalah beberapa contoh kasus yang terjadi: 1. Pada tahun 2014 seorang siswa Sekolah Dasar (SD) Trisula Bukittinggi, Sumatera Barat,



melakukan tindak kekerasan, setelah dilakukan pemeriksaan psikologis



hasilnya mengarah pada fakta bahwa siswa dan siswi SD Perwari terpapar oleh tayangan yang mengandung kekerasan di televisi. Mereka kerap menonton film kartun dan sinetron yang mengubar adegan kekerasan dampaknya anak merasa ingin tahu, ingin mencoba, dan agresif setelah menonton acara tersebut ( www.kpai.go.id )



2



Gambar 1. Kasus Media Televisi



2. Tayangan-tayangan dalam televisi yang lainnya ada pada episode “Karma Balik” yang disiarkan di ANTV pada 7 Februari 2020 pukul 23.37 WIB yang menayangkan seorang wanita yang mengikat perjanjian dengan iblis untuk bisa tetap terlihat berkulit kencang, muda dan cantik untuk itu wanita tersebut melakukan ritual minum darah ayam cemani dan sperma brondong dua minggu. Dalam tayangan tersebut juga ditampilkan adegan si wanita meminum sperma (www.kpi.go.id ) adegan ini jelas sangat mengabaikan norma yang berlaku di negara ini.



3



Gambar 2. Kasus Media Televisi



3. Kasus pelanggaran norma tidak hanya terjadi dimedia televisi tapi juga radio pada tanggal 18 Januari 2018 pukul 07.45 WIB program radio Indika Pagi yang disiarkan oleh stasiun radio Indika FM menyiarkan perbincangan dengan topik “Cinta dan



4



Orgasme” perbincangan tersebut membahas isu seksualitas secara eksplesit yang disiarkan pada jam anak-anak dan remaja (www.kpi.go.id ).



Gambar 3. Kasus Media Radio



4. Dimedia cetak sendiri pernah terjadi pelanggaran kode etik jurnalistik dalam tabloid Indonesia Brokah dengan menyampaikan artikel berupa opini yang menghakimi kubu Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno (www.tirto.id ) 5



Gambar 4. Kasus Media Cetak



5. Kasus yang terbaru adalah berita pembunuhan seorang anak berinisial APA 5 tahun yang dilakukan oleh tetangganya sendiri, yakni seorang remaja berinisial NF 15 6



tahun.Peristiwa pembunuhan tersebut terjadi di daerah Sawah Besar, Jakarta Pusat, Kamis 5 Maret 2020.Tersangka membunuh korban lalu memasukannya kedalam lemari di kamarnya.Setelah dilakukan pemerikasaan dan tes psikologis menunjukan bahwa dia membunuh korban karena terinspirasi dari film horor. ( www.kompas.com )



Gambar 5. Kasus Media Televisi



7



Dari permasalah yang muncul tersebut perlu adanya kemampuan berupa literasi media yang ada dalam masyarakat. Hal tersebut perlu dilakukan agar pesan media cetak, radio dan televisi tidak di interpretasikan dengan salah dan melanggar norma yang ada. Karena literasi media digunakan sebagai alat untuk menjadikan kehidupan bersama lebih baik lagi (Wisnu 2008:19) B. Literasi Media



(Unang Wahidin dkk, 2017:128) Literasi (literacy) bukan hanya dalam arti sempit berupa kemampuan individu dalam membaca dan



menulis, melainkan meliputi kontinum



pembelajaran yang memungkinkan individu dapat mencapai tujuan hidup mereka, mengembangkan pengetahuan dan potensinya, dan partisipasinya secara penuh dalam kehidupan sosial mereka secara luas. Sedangkan menurut Deklarasi Praha bahwa literasi mencakup seseorang berkomunikasi, praktik dan hubungan sosial serta kemampuan mengatasi berbagai persoalan [ CITATION Una18 \l 1033 ] . Sementara kata “media” secara bahasa, bentuk jamaknya “medium” (bahasa Latin), bila diartikan secara harfiyah memiliki arti “perantara” atau “pengantar”. Demkian pula dalam Bahasa Arab, media berasal dari kata “wasaailu” yang artinya “perntara” atau “pengantar” (Wahidin, 2018).



Literasi media, yang dalam bahasa Indonesia seringkali dinamakan melek media. Pihak yang kritis terhadap media juga melihat literasi media sebagai cara paling strategis berhadapan dengan media yang semakin dominan. Sementara itu, pihak praktisi media juga melihat konsep ini sebagai sebuah kesempatan untuk mendidik audiensya, terutama memperoleh audiens baru.



Wisnu (2008:1) mengatakan, literasi media memiliki arti yang penting dalam kediupan kontempore karena tiga alasan. Pertama, kehadiran media yang semakin intens dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan di negara berkembang seperti Indonesia, medi massa bekembang dengan sangat cepat. Kini kita menikmati dan terimbas semakin banyaknya program media penyiaran, buku dan pesan dari media elektronik.Bila satu dekade lalu kita masih memiliki keterbatasan pilihan stasiun televisi misalnya, kini hampir tidak mungkin kita “menghidar” dari program telebisi yang beragam dan bersiaran hampir 24 jam.



8



Kedua, masyarakat kini semakin memerlukan informasi.Seiring dengan kemajuan jaman, masyarakat Indonesia semakin memerlukan informasi. Informasi bisa didapatkan dari banyak sumber tetapi media massa seperti cetak, radio dan televisi merupakan sumber utama informasi. Informasi mulai menjadi komoditas utama bagi aktivitas sehari-hari masyarakat Indonesia.



Ketiga, untuk mendapatkan informasi setiap orang memerlukan kecakapan atau kemampuan yang spesifik.Informasi adalah bahan mentahh bagi pengetahuan dan pemahaman.Untuk memproses informasi menjadi pengetahuan diperlukan “alat” atau kecakapan.Kecakapan inilah yang dibentuk oleh literasi media.



Konsep literasi media merupakan lanjutan dari konsep literasi, atau melek huruf.Literasi adalah kemampuan individu memahami aksara atau mediannya, media cetak.Literasi selalu berkaitan dengan dua kecakapan utama, yaitu membaca da menulis. Lebih jauh, literasi juga berkaitan dengan dua kecakapan yang lain, yaitu pemahaman kritis tentang apa yang dibaca dan ditulis dan mengkumikasikannya kepada pihak lain. Konsep literasi ini dalam studi pembangunan merupakan sesuatu yang penting karena berkaitan dengan indikator kemajuan sebuah masyarakat.



Tidak bisa dipungkiri bahwa konsep literasi media selalu diasosiasikan dengan media cetak, yang berarti kemampuan untuk membaca. Beberapa ahli kemudian memperluasnya menjadi literasi visual untuk mendekatkannya dengan media yang lain, seperti film dan televisi. Beberapa ahli yang lain memperkenalkan litersi komputer. Literasi, literasi visual, dan litersi komputer tidak sama persis dengan literasi media, melainkan semua jenis literasi tadi kemungkinan adalah komponen dalam literasi media. Literasi media meliputi semua kemampuan literasi yang telah disebutkan sebelumnya. Kerancuan yang seringkali muncul adalah menyamakan kata literasi dengan kata pemahaman sehingga kata literasi dapat menggantikan pemahaman mengenai sesuatu, misalnya: literasi finansial dan literasi komputer. Istilah literasi berkaitan erat dengan karakter sebuah pesan media (Wisnu 2008:5).



Selain itu, konsep



literasi media lebih kompleks lagi menurut James Potter W



(2004:23) karena berkaita dengan berbagai konsep yang lain, yaitu: konsep pendidikan media, berpikir kritis dan aktivits memperoses informasi. Potter memberikan kategori definisi 9



literasi media. Definisi literasi media dapat dibagi dalam tiga ketegori, yaitu: the umbrella definition,



the process



definition,



and the purpose definition.



Definisi payung



menganalogikan literasi media sebagai pelindung indivdu ketika individu terkena hujan informasi sewaktu berhadapan dengan media. Definisi proses menunjukkan bawah literasi media adalah sebuah kecakapan yang berfungsi ketika individu mengakses media massa. Sedangkan definisi tujuan menganalogikan literasi media sebagai sebuah hasil akhir dari konstruksi yang dibangun dalam pikiran individu sehingga individu memiliki kontrol yang lebih besar atas pesa media yang ia terima.



James Potter W (2001:2) mendefinisikan literasi media adalah a prespective form wich we expose ourselves to the media aand interpret the meaning of the massage we encounter. We build our prespective form knowledge stuctures, wich are constucted form information using skills.



Menurut definisi ini, literasi media adalah prespektif yang digunakan secara aktif ketika “berhadapan” dengan media unuk meninterpretasikan makna yang diterima.Orang membangun prepektif tersebut melalui stuktur pengetahuan.Untuk membangun struktur pengetahuan diperlukan “alat” dan “bahan mentah”.Alat adalah kemampuan atau kecakapan yang harus dimiliki.Bahan mentah adalah informasi dari media dan dari dunia nyata.Akses atau konsumsi ang aktif atas media berarti orang memahami pesan dan secara sadar berinteraksi dengan pesan (media) tersebut.



Sedangkan definisi yang kedua adalah: the ability to access analyze evaluate and communicate information in a variety of format including print and non print. Literasi media seperangkat kecakapan yang berguna dalam proses mengakses, menganalisis, mengevaluasi, dan menciptakan pesan dalam beragam bentuk. Literasi media digunakan sebagai model instuksional berbasis eskplorasi yang mendorong individu mempertanyakan secara kritis apa yang mereka lihat, dengar, dan baca (Wisnu 2008:6). Pendidika media adala salah satu cara untuk mengembangakn literasi media jenis ini untuk menolong audiens agar dapat menganalisis secara kritis pesa media untuk mendeteksi propaganda, sensor, dan bias dalam berita dan berbagai program yang berkaitan dengan kehidupan publik, dan memahami stuktur institusi media, seperti kepemilikan media dan pendanaannya.



10



Terakhir literasi media didefinisikasn sebagai an informed, critical understanding of the mass media. It involvers examing the techniques, technologies and institutions involved in media production being able to critically analyze media message and recognizing the role audiences play in making meaning form those message (Wisnu 2008:6). Dalam hal ini individu memiliki kemampuan tidak hanya dalam hal mengumpukan informasi dan mendefinisikannya, melainkan juga kemampuan individu dalam menyampaikan pesan di dalam masyarakat.



Bila dirunut lebih jauh, literasi media berkaitan dengan berbagai kecakapan spesifik berkaitan ketika seseorang mengakses pesan media. Berbagai kecakapan dalam literasi media adalah sebagai berikut: (James 2004:124) Kecakapan Menganalisis



Definisi Fungsi Mendetailkan pesan ke dalam elemen-



Mengevaluasi



elemen yang bermakna Menentukan nilai dari elemen-elemen pesan, penilaian disusun dengan membandingkan elemen melalui kriteria tertentu Mengklasifikasikan elemen-elemen



Mengelompokkan



berdasarkan



persamaan



dan



perbedaan



tertentu Menemukan pola yang meliputi rangkaian



Induksi



elemen, kemudian menggeneralisasi pola Deduksi



semua elemen dalam satu rangkaian Menggunakan prinsip-prinsip umum untuk



Sintesis



menjelaskan hal-hal yang khusus Menyatukan berbagai elemen ke dalam



Abstraksi



sebuah struktur baru Menciptakan deskripsi singkat, jelas, dan akurat yang ‚menangkap‛ esensi dari pesan dalam jumlah kata yang lebih sedikit dibandingkan dengan pesan itu sendiri.



11



Selain definisi yang meliputi spektrum yang beragam.Literasi media juga memiliki konsep-konsep dasar.Konsep-konsep dasar inilah yang memungkinka pemahaman lebih dalam literasi media. Konsep-konsep dasar literasi media adalah: (Wisnu2008:8) Kata Kunci Kepenciptaan Format



Lima Konsep Pokok Semua pesan media



Lima Pernyataan Utama Siapa yang menciptakan atau



‚dikonstruksi‛ memproduksi pesan? Pesan media dikonstruksi Apa teknik-teknik kreatif menggunakan



yang



bahasa digunakan untuk menarik perhatian



kreatif dengan karakter audiens? Audiens



yang spesifik Individu memiliki



berbeda Bagaimana kemungkinan individu pengalaman berbeda memahami pesan secara



berbeda terhadap pesan berbeda? Materi



media yang sama Media dilekati dengan Apa gaya hidup, nilai dan sudut nilai



dan



pandangan pandang yang dipresentasi dalam



tertentu Tujuan



Sebagian



pesan ini? besar



diorganisasikan



media Mengapa pesan ini didistribusikan? untuk



mendapatkan profit dan atau kekuasaan



Literasi media memiliki dua tujuan besar, yaitu tujuan bagi individu dan tujuan bagi komunitas sosial.Bagi individu, literasi media bertujuan menumbuhkan dan mengembangkan berbagai kecakapan berkaitan dengan pesan media.



Literasi media membantu individu untuk dapat menerjemahkan pesan yang kompleks yangg mereka terima dari televisi, radio, suratkabar, majalah, buku, iklah, kemasan produk, materi pemasaran, video games, musik rekaman dan berbagai format media lain, mereka dapat memahami tidak hanya pesan media pada “permukaan” teks, tapi juga mampu memahami pesan yang lebih penting, yaitu pesan yang laten di dalam teks, atau subteks.



12



Tujuan sosial dari literasi media adalah mentransformasi proses konsumsi media menjadi proses yang aktif dan kritis, membantu masyarakat mencapai pemahaman yang lebih luas dari potensi misrepresentasi dan manipulasi (khususnya melalui teknik-teknik komersial dan propaganda), dan untuk membantu masyarakat memahami peran media massa dalam mengonstuksi realitas.



Teknologi, pesan dan literasi media saling berkaian satu sama lain. Berikut ini tabel yang menunjukan keterkaitan antara teknologi media, karatker pesan dan literasi: Teknologi Media Cetak Elektronik Digital



Karakter Pesan tertulis audio-visual digital



Kecakapan Literasi Literasi media Literasi digital



Menjadi kebutuhan yang sangat mendesak bagi pemerintah untuk menyusun strategi yang tepat dalam menyediakan dan menyebarkan informasi publik. Tanpa informasi publik yang memadai, literasi media yang bagus pun tidak ada gunanya. Bagaimana mungkin literasi media yang dianalogikan sebagai alat pengolah menjalankan fungsinya bila sesuatu yang diolah (informasi) tidak ada?



Bila informasi telah tersedia, literasi media baru bisa difungsikan.Literasi media menjadi kebutuhan sebagai langkah awal memerangi kesalahan penafsiran di dalam interpretasi penyiaran film, tontonan maupun kabar.Media adalah aktor penting penyebaran informasi sekaligus aktor penting pula untuk mereduksinya. Bila masyakrakat Indonesia dapat menyaring infromasi yang diperoleh melalui media cetak,koran, film, telebisi barulah manusia Indonesia dapat memperoleh kembali optimismenya, harapannya, dan rasa berdayanya untuk membangun bangsa. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan



Kesalahan penafisran dan interpretasi maupun kurangnya kemampuan masyarakat Indonesia dalam membaca, mendengarkan dan melihat sebuah berita masih sangat 13



minim.Oleh karena itu pemerintah maupun para akademisi dapat menggunakan metode literasi media agar masyarakat Indoesia dapat mengolah informasi yang ada.



Literasi media mungkin adalah sebuah aktivitas sederhana, yaitu kemampuan untuk mengajukan berbagai pertanyaan kritis terhadap apa yang dilihat, didengar dan dibaca dari media. Aktivitas sederhana tersebut bila sudah dikuasai pun tetap tidak berarti bila tidak ada informasi sebagai bahan mentahnya.Seperti diketahui, pihak yang berwenang di negara ini belum menyediakan sarana dan prasarana agar masyarakat Indonesia lebih mengerti menegani literasi media.Jika keadaannya seperti ini berarti kemungkinan besar masyarakat Indonesia tetap tidak akan dapat ‚menguasai‛ interpretasi atas apa yang masyarakat lihat, dengar dan baca.



B. Saran



Hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi kasus karena media cetak, radio, televisi orang tua dapat menemani anak ataupun remaja dalam melihat, mendengar dan baca dari media-media tersebut agar anak atupun remaja dapat menerima infromasi dengan baik dan benar serta anak atupun remaja dapat menginterpretasikan informasi yang ada. Salah satu hal yang dapat dilakukan lainnya adalah mengenalkan literasi media baik kepada anak, remaja maupun masyarakat luas.



14



DAFTAR PUSTAKA



Adiputra, W. M. (2018). Literasi Media dan Interpretasi atas Bencana. Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik , 1-6.



Unang Wahidin, Y. M. (2017). Literasi Keberagaman Aanak Keluarga Marjinal Binaan Komunitas di Kota Bogor. Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam , 128.



Potter, W. James. (2001). Media Literacy Second Edition. London: Sage Publications.



Potter, W. James. (2004). Theory of Media Literacy:A cogninitive Approach. London: Sage Publications.



Wahidin, U. (2018). Implementasi Literasi Media Dalam Proses Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Dan Budi Pekerti. Edukasi Islami:Jurnal Pendidikan Islam , 232.



www.kompas.com



www.kpai.go.id



www.kpi.go.id 15



www.tirto.id



16