Makalah Manajemen Diri [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Dosen pengampu



( Asep Syaifullah SE.,MM ) MAKALAH MANAJEMEN DIRI



Di susun Oleh : ZAINI MAHMUD



( 15312046 )



AMRU FIROUZ ABADI



( 15312069 )



MUHAMMAD ILHAM SUKMA



( 15312051 )



PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GRESIK TAHUN AKADEMIK 2015-2016



1



KATA PENGANTAR



Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan



rahmat



dan



hidayah-NYA,



sehingga



kami



dapat



menyelesaikan penulisan makalah ini untuk memenuhi tugas dalam mata kuliah Manajemen Diri dengan judul ” Manajemen Diri” Kami memilih judul tersebut dengan maksud agar para pembaca, masyarakat umum serta mahasiswa pada khususnya agar dapat memahami dan mengetahui tentang Pengembangan Diri. Selanjutnya pada kesempatan ini perkenankanlah kami menyampaikan terimakasih kepada : 1. Asep Syaifullah SE.,MM yang telah memberikan bimbingan dan arahan kepada kami sehingga terwujudnya makalah ini. 2. Semua pihak yang tidak sempat kami sebutkan satu per satu yang turut membantu kelancaran dalam penyusunan makalah ini. Kami sadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu kami mohon ma’af serta



mengharap



kritik



dan



saran



yang



bersifat



membangun



kesempurnaan makalah ini. Akhirnya dengan iringan do’a yang tulus ikhlas semoga makalah ini dapat bermanfa’at bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya.



Penulis, 20 September 2016



Kelompok I



2



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR...............................................................................................2 BAB I PENDAHULUAN........................................................................................4 1.1. Latar Belakang............................................................................................4 1.2. Rumusan Masalah.......................................................................................4 1.3. Tujuan dan Manfaat dari Penulisan Makalah..............................................5 BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................6 2.1. Pengertian Hardskill dan Soft Skill..............................................................6 2.2. Hardskill dan Softskill dalam dunia kerja.................................................11 a. Perbedaan Hardskill dan Softskill..............................................................11 b. Keterkaitan Hardskill dan Softskill dengan sekolah atau kuliah...............14 BAB III PENUTUP...............................................................................................16 3.1. Kesimpulan................................................................................................16 3.2. Saran..........................................................................................................16 DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................17



BAB I PENDAHULUAN



3



1.1.



Latar Belakang



Makalah ini ditulis berdasarkan dari tugas yang diberikan oleh dosen kepada penulis,



selain itu juga berdasarkan atas keingintahuan saya akan tema yang



diberikan beliau. Manajemen diri merupakan istilah yang sangat populer saat ini. Banyak seminar, training, maupun tulisan yang mengupas subyek ini karena memang diperlukan bagi mereka yang berada di lingkungan profesional maupun dalam



kehidupan



sosial



kemasyarakatan.



Manajemen



diri



merupakan



pengendalian diri terhadap pikiran, ucapan, dan perbuatan yang kita lakukan, sehingga membantu diri menghindari hal-hal yang tidak baik dan peningkatan perbuatan yang baik dan benar. Manajemen diri juga menuju pada konsistensi dan keselarasan pikiran, ucapan dan perbuatan sehingga apa yang dipikirkan sama dan sejalan dengan apa yang diucapkan dan diperbuat. Integritas seperti inilahyang diharapkan akan timbul dalam diri para mahasiswa dalam memanajemen diri.



1.2.



Rumusan Masalah



Berdasarkan latar belakang yang saya tulis, dapat ditemukan rumusan masalah sebagai berikut : 1. Apa pengertian dari Manajemen Diri? 2. Bagaimana Komponen-komponen dalam Manajemen Diri? 3. Bagaimana Cara Pengembangan dari Manajemen Diri? 4. Apa Penjelasan dari Hardskill dan Softskill? 5. Apakah Perbedaan dari Hardskill dan Softskill?



1.3.



Tujuan dan Manfaat dari Penulisan Makalah



Tujuan dari penulisan makalah ini adalah :



4



1. Mendalami pengetahuan tentang manajemen diri 2. Mendalami tentang riset Hardskill dan Softskill Manfaat dari penulisan ini adalah: 1. Membangun Kepribadian yang berkualitas. 2. Dapat bersosialisasi dalam tim maupun organisasi 3. Mendapatkan pemahaman tentang pentingnya Manajemen Diri termasuk Hardskill dan Softskill



BAB II PEMBAHASAN



5



2.1. Pengertian Hardskill dan Soft Skill Berdasarkan penelitian di Harvard University Amerika Serikat ternyatakan bahwa kesuksesan seseorang tidak ditentukan semata-mata oleh pengetahuan dan kemampuan teknis (hard skill) saja, tetapi lebih oleh kemampuan mengelola diri dan orang lain (soft skill). Penelitian ini mengungkapkan, kesuksesan hanya ditentukan sekitar 20% oleh hard skill dan sisanya 80% oleh soft skill. A. Hardskill Yaitu penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi dan ketrampilan teknis yang berhubungan dengan bidang keilmuan yang dipelajari. Sebagai contoh: Insinyur mesin seharusnya menguasai ilmu dan teknik permesinan, Dokter harus mumpuni bidang ilmu kedokteran, seseorang lulusan teknik informatika tentunya harus menguasai hard skill di bidang rekayasa perangkat lunak, web programming, dll yang tergolong hard skills di teknik informatika. Demikian juga seorang lulusan Akuntansi, misalnya harus menguasai analisis laporan keuangan, penyusunan anggaran, dll. Dalam melamar kerja biasanya hardskill tercantum dalam cv kita. Pihak yang berwenang pun berkilah bahwa tidak semua perguruan tinggi berhasil mengajarkan hard skills tersebut, malah katanya hanya sekedar mata kuliah yang tercantum di Transkrip. B. Softskil Yakni ketrampilan seseorang dalam berhubungan dengan orang lain (interpersonal skill) dan ketrampilan dalam mengatur dirinya sendiri (intra-personal skill) yang mampu mengembangkan untuk kerja secara maksimal.



Inter-Personal Skill 



Kemampuan berkomunikasi







Membangun hubungan baik



6







Kemampuan memotivasi







Kemampuan kepemimpinan







Kemampuan memasarkan diri sendiri







Kemampuan bernegosiasi







Kemampuan berpresentasi







Kemampuan berkomunikasi di depan publik



Intra-Personal SKILL 



Membentuk karakter







Membentuk kepercayaan/keyakinan







Manajemen perubahan







Manajemen stress







Manajemen waktu







Proses berfikir kreatif







Menentukan tujuan hidup







Teknik percepatan belajar



Contoh daftar kemampuan soft skills adalah sebagai berikut: • Kejujuran • Tanggung jawab • Berlaku adil • Kemampuan bekerja sama • Kemampuan beradaptasi • Kemampuan berkomunikasi • Toleran • Hormat terhadap sesama • Kemampuan mengambil keputusan • Kemampuan memecahkan masalah, dsb



Ten Common Traits of the Best Business Leaders



7



1. Passion 2. Intelligence and clarity of thinking 3.



Great communication skills



4. High energy level 5. Egos in check 6. Inner peace 7. Capitalizing early life experience 8. Strong family lifes 9. Positive attitude 10. Focus on “doing the right things right”



Attribut-Attribut Soft Skill • Komitmen • Inisiatif • Kemampuan untuk belajar • Handal • Percaya diri • Kemampuan berkomunikasi • Antusias • Berani mengambil keputusan • Integritas • Motivasi untuk meraih prestasi/ Gigih • Berkreasi • Kerjasama dalam tim • Berfikir kritis • Menghargai (pendapat) orang lain







Element-Element Softskill yang terkait dalam dunia kerja



8







 Kecerdasan Emosi



Kesuksesan seseorang tidak hanya didukung oleh seberapa smart seseorang dalam menerapkan pengetahuan dan mendemonstrasikan keterampilannya, akan tetapi seberapa besar seseorang mampu mengelola dirinya dan interaksi dengan orang lain. Keterampilan tersebut dinamakan dengan kecerdasan emosi. Kecerdasan emosi juga meliputi sejumlah keterampilan yang berhubungan dengan keakuratan penilaian tentang emosi diri sendiri dan orang lain; dan kemampuan mengelola perasaan untuk memotivasi, merencanakan, dan meraih tujuan hidup. 



 Gaya Hidup Sehat



University of Central Florida memasukkan tema gaya hidup sehat ini sebagai target pengembangan soft skills bagi mahasiswa mereka. Topik yang diangkat dalam pengembangannya memuat nutrisi, manajemen stres, pengelolaan waktu, cultural diversity, dan penyalahgunaan obat terlarang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gaya hidup yang sehat mempengaruhi tingginya ketahanan, fleksibiltas dan konsep diri yang sehat yang mempengaruhi tingginya partisipasi dalam komunitas. 



 Komunikasi Efektif



Cangelosi dan Petersen (1998) menemukan bahwa banyak kegagalan siswa di sekolah, masyarakat dan tempat kerja diakibatkan rendahnya keterampilan dalam berkomunikasi. Selain keterampilan komunikasi berperan secara langsung, peranan tidak langsung juga ditemukan. Secara tidak langsung keterampilan komunikasi mempengaruhi tingkat kepercayaan diri dan dukungan sosial yang kemudian dilanjutkan pengaruhnya kekesuksesan.



Contoh hardskill dan Softskill Pemain SepakBola 9



Hard skills (Kemampuan Teknis) : 



Berlari







Menendang







Berebut bola



Soft skills : 



Kemampuan bekerjasama







Mengambil inisiatif







Keberanian mengambil keputusan







Gigih



Hampir semua perusahaan dewasa ini mensyaratkan adanya kombinasi yang sesuai antara hard skill dan soft skill, apapun posisi karyawannya. Di kalangan para praktisi SDM, pendekatan ala hard skill saja kini sudah ditinggalkan. Percuma jika hard skill oke, tetapi soft skillnya buruk. Hal ini bisa dilihat pada iklan-iklan lowongan kerja berbagai perusahaan yang juga mensyaratkan kemampuan soft skill, seperi team work, kemampuan komunikasi, dan interpersonal relationship, dalam job requirementnya. Saat rekrutasi karyawan, perusahaan cenderung memilih calon yang memiliki kepribadian lebih baik meskipun hard skillnya lebih rendah. Alasannya sederhana : memberikan pelatihan ketrampilan jauh lebih mudah daripada pembentukan karakter. Bahkan kemudian muncul tren dalam strategi rekrutasi „ Recruit for Attitude, Train for Skill. Jadi, hard skill merupakan faktor penting dalam bekerja, namun keberhasilan seseorang dalam bekerja biasanya lebih ditentukan oleh soft skillnya yang baik.bisa di katakana untuk mencapai sukses selain mempunyai hardskill yang kompeten di bidangnya, seseorang juga harus memiliki softskill yang berkenaan dengan sifat dan kepribadiannya.



10



2.2.



Hardskill dan Softskill dalam dunia kerja



a. Perbedaan Hardskill dan Softskill Dalam



dunia



kerja



yang



dibutuhkan



tidak



hanya



kepandaian



akademik/teknis saja, namun juga non akademik. Di sekolah kita lebih diajarkan mengenai kemampuan akademik saja, sedangkan kemampuan non akademik kita tidak begitu diperhatikan. Sedangkan nantinya ketika kita berada di dunia kerja selain mampu dalam menyelesaikan tugas sesuai dengan kemampuan, kita juga harus



mampu



beadaptasi



dengan



baik



di



dunia



kerja.



Kemampuan



akademik/teknis disebut juga hardskill, sedangkan kemampuan non akademik disebut softskill. Hard skills merupakan penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi, dan keterampilan teknis yang berhubungan dengan bidang ilmunya. Sedangkan softskill adalah keterampilan seseorang dalam berhubungan dengan orang lain (interpersonal skills) dan keterampilan dalam mengatur dirinya sendiri (intrapersonal skills) yang mampu mengembangkan unjuk kerja secara maksimal. Contoh kemampuan hardskill adalah keterampilan teknis seperti keuangan, komputer, kualitas, atau keterampilan perakitan. Hardskill dapat dilihat/diukur dari riwayat pendidikan. Sedangkan softskill dapat dilihat dari pengalaman dalam berorganisasi. Contoh softskill adalah pribadi dan perilaku interpersonal yang mengembangkan dan memaksimalkan kinerja manusia misalnya, pelatihan, pembentukan



tim,



pengambilan



keputusan,



inisiatif.



Contoh



lain



dari



keterampilan-keterampilan yang dimasukkan dalam kategori soft skills adalah integritas, motivasi, etika, kerja sama dalam tim, kepemimpinan, kemauan belajar, komitmen, mendengarkan, tangguh, fleksibel, komunikasi lisan, jujur, berargumen logis, tahan banting, kompetisi, ulet, dan lainnya. Keterampilan-keterampilan tersebut umumnya berkembang dalam kehidupan bermasyarakat. Sifat soft skills meliputi nilai yang dianut, motivasi, perilaku, kebiasaan, karakter dan sikap. Sifat ini dimiliki oleh setiap orang dengan kadar yang berbeda-beda yang dipengaruhi



11



oleh kebiasaan berfikir, berkata, bertindak dan bersikap. Tapi, sifat ini dapat berubah jika individu tersebut mau mengubahnya dengan cara berlatih membiasakan diri. Softskill dibagi menjadi dua, yaitu intrapersonal skills dan interpersonal skills. Intrapersonal skills adalah keterampilan seseorang dalam ”mengatur” diri sendiri. Intrapersonal skills sebaiknya dibenahi terlebih dahulu sebelum seseorang mulai berhubungan



dengan orang



lain.



Sedangkan



interpersonal skills adalah keterampilan seseorang yang diperlukan dalam berhubungan dengan orang lain. Secara rinci keterampilan tersebut adalah : Intrapersonal Skill :              



Transformasi karakter Transformasi keyakinan Manajemen perubahan Manajemen stres Manajemen waktu Proses berfikir kreatif Tujuan pengaturan & tujuan hidup Dipercepat belajar teknik Percaya Diri Penilaian sifat, diri & preferensi Kesadaran emosional Kontrol diri Kelayakan Proaktif



Interpersonal Skill :          



Keterampilan komunikasi Keterampilan motivasi Keterampilan kepemimpinan Keterampilan self-marketing Keterampilan negosiasi Keterampilan presentasi Keterampilan berbicara di publik Kesadaran politik Memanfaatkan keragaman Orientasi pelayanan



12



   



Empati Manajemen konflik Kerjasama tim Sinergi



Dewasa



ini



kebanyakan



perusahaan



dalam



perekrutan



pegawai



mensyaratkan paduan antara hardskill dengan softskill. Perusahaan menganggap bahwa percuma jika hardskill saja yang bagus namun softskillnya tidak. Saat perekrutan karyawan, perusahaan cenderung memilih calon yang memiliki kepribadian lebih baik meskipun hard skillnya lebih rendah. Alasannya sederhana, yaitu



memberikan



pelatihan



keterampilan



jauh



lebih



mudah



daripada



pembentukan karakter. Bahkan kemudian muncul tren dalam strategi rekrutasi, yaitu ”Recruit for Attitude, Train for Skill“. Pada perekrutan karyawan, kemampuan teknis dan akademis (hard skill) lebih mudah diseleksi, dan dapat diketahui pada daftar riwayat hidup, pengalaman kerja, indeks prestasi dan ketrampilan yang dikuasai. Sedangkan untuk soft skill biasanya dievaluasi oleh psikolog melalui psikotes dan wawancara mendalam. Interpretasi hasil psikotes, meskipun tidak dijamin 100% benar namun sangat membantu perusahaan dalam menempatkan ‘the right person in the right place’. Umumnya kelemahan di softskill berupa karakter yang melekat pada diri seseorang. Kemampuan ini bisa diasah dan ditingkatkan seiring dengan pengalaman kerja. Salah satu cara mengubahnya melalui learning by doing. Selain itu, juga bisa diasah dan ditingkatkan dengan cara mengikuti pelatihan-pelatihan maupun seminar-seminar manajemen. Namun, satu cara ampuh untuk meningkatkan soft skill adalah dengan berinteraksi dan beraktivitas dengan orang lain. Karena Soft skill itu sendiri akan lahir apabila seseorang memiliki motivasi yang besar untuk berubah lebih baik dari sebelumnya. Soft Skill sendiri sangat berkaitan dengan suatu ketrampilan yang harus seimbang. Contohnya seorang beladiri tidak hanya melatih skillnya namun dia juga harus melatih mental dan pikiran, lalu semua itu disatukan baru bisa mendapatkan kesempurnaan dalam berlatih. Istilah ketrampilan soft skil ialah istilah yang mengacu pada kepribadian



13



seseorang yang di asa dari dalam lalu di lengkapi pula dengan ketrampilan Hard Skill.



b. Keterkaitan Hardskill dan Softskill dengan sekolah atau kuliah Kita harus memiliki dan mengetahui soft skill dan hard skill pada diri kita seperti di judul sebelum nya. Tapi bukan berarti bahwa sekolah atau kuliah menjadi tidak penting. Namun, keseimbangan dari pertumbuhan hardskill dan softskill akan membuat Anda mengalami sukses lebih cepat dan lebih jauh dari kesuksesan yang hanya ditunjang oleh salah satu faktor tersebut. Perpaduan antara hardskill dan softskill sangat diperlukan untuk meraih jenjang karir yang tinggi atau memperluas bisnis di masa depan. Banyak lulusan dari perguruan tinggi baik itu negerti dan swasata yang tidak siap menghadapi dunia nyata atau dunia kerja. Persaingan yang ketat kita di tuntut untuk memiliki kempuan yang lebih bukan hanya kemampuan Hardskill (nilai IPK yang tinggi) tetapi kita di tuntut untuk memeliki sebuah kompetensi seorang lulusan. Berikut ini kompetentsi lulusan yang di harus dimiliki didalam menghadapi persaingan di dunia nyata :        



Komunikasi tertulis Bekerja dalam tim Teknologi Berpikir logis Berkomunikasi lisan Bekerja mandiri Ilmu pengetahuan Berpikir analitis



Kemampuan-kemampuan di atas sebenarnya kita bisa dapatkan semasa sekolah, kuliah. Organisasilah yang bisa membentuk seseorang bisa memiliki kemampuan-kemampuan di atas, apakah anda memiliki kemampuan-kemampuan tersebut ? Belajar dan belajar itulah jawabannya dan yang paling penting percaya pada kata “PROSES”.



14



BAB III PENUTUP



3.1.



Kesimpulan



15



Upaya pemerintah untuk mengembangkan hard skill dan soft skill dalam dunia pendidikan sangatlah baik dan harus didukung. Selain pemerintah, perguruan tinggi seperti juga menjalankan proses penerapan kurikulumnya dan berupaya keras memberikan yang terbaik bagi mahasiswanya. Sagatlah disayangkan jika hal ini disia-siakan. Mahasiswa adalah mahasiswa yang mayoritas keahliannya di bidang pendidikan/keguruan. Dengan kata lain lulusan mahasiswa akan berprofesi sebagai guru/tenaga pendidik. Tenaga pendidik seharusnya mengerti arti dari pendidik sehingga sangat berpengaruh untuk kehidupan berbangsa dan bernegara yang lebih baik dengan memiliki kemampun untuk menguasai ilmu pengetahuan, teknologi dan keterampilan serta bermoral dan beretika. Dengan demikian, sudah seharusnya mahasiswa



menyadari betapa



pentingnya hard skill dan soft skill untuk kehidupan yang lebih baik. Jika ini disadari oleh setiap mahasiswa maka lulusan akan lebih baik, dengan sendirinya mahasiswa akan mejadi mahasiswa yang unggul dan berkarakter.



3.2.



Saran Kemampuan-kemampuan di atas sebenarnya kita bisa dapatkan semasa



sekolah, kuliah. Organisasilah yang bisa membentuk seseorang bisa memiliki kemampuan-kemampuan di atas, apakah anda memiliki kemampuan-kemampuan tersebut ? Belajar dan belajar itulah jawabannya dan yang paling penting percaya pada kata “PROSES”.



DAFTAR PUSTAKA



16



http://pengertian-pengertian-info.blogspot.co.id/2016/02/pengertian-aspek-danmanfaat-manajemen.html https://allorlora.wordpress.com/2012/11/07/manajeme-diri/ https://mrizqiariadi.wordpress.com/2014/06/10/perbedaan-hard-skill-dan-softskill-dalam-dunia-kerja/ http://hardinan.blogspot.co.id/2012/02/pentingnya-hard-skill-dan-soft-skill.html http://www.naqsdna.com/2012/11/softskill-dan-hardskill.html http://putrimeylaniep.blogspot.co.id/2011/01/manajemen-diri.html



17