Manajemen DIri [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Pengertian Manajemen Diri Manajemen diri adalah kemampuan seseorang untuk mengenali dan mengelola dirinya (secara fisik, emosi, pikiran, jiwa, dan spiritual) sehingga dia mampu mengelola orang lain dan berbagai sumber daya untuk mengendalikan maupun menciptakan realitas kehidupan sesuai dengan misi dan tujuan hidupnya menurut Prijosaksono dalam Rinanda (2006). Manajemen diri, menurut Gie dalam Rinanda (2006) adalah segenap kegiatan dan langkah mengatur dan mengelola diri sendiri sebaik-baiknya, sehingga mampu membawa kearah tercapainya tujuan hidup yang telah ditetapkan oleh individu yang bersangkutan. Pengertian manajemen diri menurut Soekadji (1983) adalah suatu prosedur yang menuntut seseorang untuk mengarahkan atau menata tingkah lakunya sendiri. Prosedur ini melibatkan subjek dalam beberapa tahap, yaitu: 



Menentukan sasaran tingkah laku yang hendak dicapai







Memonitor tingkah laku dengan cara menentukan sendiri prosedur yang hendak dipakai untuk memonitor perkembangan yang sudah dicapai.







Mengevaluasi perkembangan tingkah laku



Berdasarkan definisi di atas manajemen diri penderita diabetes mellitus tipe II adalah suatu cara yang dilakukan penderita diabetes mellitus tipe II untuk mengatur pola makan (diet), olah raga, pemerikasaan rutin, dan mengkonsumsi obat. Tujuan utama penderita diabetes mellitus tipe II adalah menjaga kestabilan gula darah. Komponen Manajemen Diri Kemampuan manajemen diri yang dimiliki oleh setiap individu berbeda, menurut Pedler dan Boydell dalam Rinanda (2006) tingkat efektifitas individu dalam melakukan manajemen diri dipengaruhi oleh sejauh mana individu mampu mempertahankan, memelihara, dan mengembangkan empat aspek yang dimiliki oleh seorang yang memiliki manajemen diri yang baik yaitu: a. Kesehatan Kondisi fisik dan psikis dapat mempengaruhi seseorang dalam mengarahkan aktifitas kehidupan. Kesehatan fisik menjadi modal utama untuk melakukan aktifitas, sedangkan kesehatan psikis menciptakan kondisi mental yang stabil. Kondisi kesehatan individu yang baik akan menciptakan keseimbangan dalam diri individu yang bersangkutan. Hal ini akan mempermudah individu dalam melakukan manajemen diri. b. Ketrampilan atau keahlian Ketrampilan yang dimiliki menggambarkan kualitas individu, ada berbagai macam ketrampilan yang dibutuhkan dalam kehidupan. Seberapa jauh kesadaran individu tetang hal ini akan menentukan seberapa jauh individu menyususn rencana untuk kehidupan.



c. Aktivitas Seberapa jauh individu mampu menyelesaikan aktivitas hidup dengan baik, contoh kemampuan dalam membuat keputusan dan mengambil inisiatif. Individu yang mampu mengembangkan aktivitas hidup dengan baik adalah individu yang memiliki kepekaan terhadap berbagai alternatif atau cara pandang dan memiliki imajinasi moral yang tinggi sehingga keputusan-keputusan mempertimbangkan dua hal sekaligus yaitu: yang memberikan manfaat baginya dan orang lain. d. Identitas Seberapa jauh pengetahuan, pemahaman, dan penilaian individu terhadap diri akan mempengaruhi cara individu tersebut bertindak. Pengetahuan tentang identitas diri merupakan kunci manajemen diri. Pemahaman dimulai dari tahap kesadaran individu akan kelebihan dan kekurangan yang dimiliki. Selanjutnya individu menjadi kreatif dan dapat mengelola sesuatu yang baik dalam diri dalam situasi dan tantangan yang baru. Berdasarkan uraian di atas, maka aspek-aspek manajemen diri penderita diabetes mellitus tipe II meliputi : 



Kondisi fisik dan psikis penderita dapat mempengaruhi tingkat manajemen diri







Kesadaran penderita akan pentingnya kesehatan







Cara penderita dalam menghadapi masalah kesehatannya







Kemampuan penderita dalam mengelola potensi yang ada dalam diri, untuk mencapai kondisi sehat



Menurut Goleman dalam Rinanda (2006) ada lima aspek kemampuan manajemen diri yaitu: a. Pengendalian diri Individu yang memiliki kemampuan pengendalaian diri akan mampu mengelola emosi dan impuls yang merusak secara efektif. Orang yang memiliki kecakapan ini mampu mengelola dengan baik perasaan-perasaan impuls dan emosi-emosi yang menekan individu. Tetap teguh dan tidak goyah dalam situasi yang sulit, mereka juga mampu untuk tetap berpikir denga jernih dan tetap fokus kendati dalam tertekan. b. Sifat dapat dipercaya Individu yang memiliki sifat dapat dipercaya akan mampu menunjukan kejujuran dan integritas. Orang yang memiliki kecakapan ini mamapu bertindak menurut etika dan tidak pernah mempermalukan orang lain. Bersedia mengakui kesalahan sendiri dan berani menegur orang lain yang melakukan kesalahan. c. Kehati-hatian Individu yang memiliki sifat kahati-hatian dalam bertindak akan dapat diandalkan dan bertanggung jawab dalam memenuhi kewajiban. Orang dengan kecakapan ini mampu memenuhi



komitmen dan memenuhi janji. memperjuangkan tujuan dengan rasa tanggung jawab.



Terorganisir



dan



cermat



dalam



bekerja,



mereka



d. Mampu menyesuaikan diri Individu yang mempunyai kemampuan meyesuaikan diri dapat bersikap fleksibel menghadapi tantangan dan perubahan yang ada di lingkungan. Orang dengan kecakapan ini siap mengubah respon dan strategi untuk menyesuaikan diri dengan keadaan. Terampil menangani berbagai macam kebutuhan, bergesernya prioritas, dan pesatnya perubahan. e. Inovasi Individu yang memiliki kemampuan inovasi mudah menerimadanterbuka terhadap gagasan, pendekatan, dan informasi baru. Orang dengan kecakapan ini selalu mencari dan menciptakan gagasan baru. Mendahulukan solusi-solusi yang orisinal dalam pemecahan masalah. Mereka juga berani mengubah wawasan dan mengambil resiko akibat pemikiran mereka. Berdasarkan uraian di atas, maka aspek-aspek manajemen diri penderita diabetes mellitus tipe II meliputi: 1. Kemampuan penderita diabetes mellitus tipe II dalam mengendalikan emosi dan berfikir positif dalam menghadapi masalah. 2. Ketetapan penderita diabetes mellitus tipe II dalam menjalankan aturan dari dokter dan tidak mudah terpengaruh dengan orang lain. 3. Kehati-hatian penderita diabetes mellitus tipe II dalam memilih makanan yang akan dikonsumsi. 4. Penyesuaian diri penderita diabetes mellitus tipe II dengan penyakit yang dideritanya. 5. Kemampuan penderita diabetes mellitus tipe II dalam melakukan perubahan gaya hidup yang bertujuan untuk memperbaiki kondisi kesehatannya. Teknik dan Strategi Manajemen Diri Kanfer dalam Rinanda (2006) menyebutkan beberapa teknik manajemen diri, yaitu : a. Standar-setting Menentukan sasaran, target tingkah laku atau prestasi yang hendak dicapai merupakan langkah pertama dari manajemen diri. Bila tujuan sudah ditetapkan, akan lebih mengarahkan seseorang pada bagaimana tujuan tersebut dapat dicapai. e. Self monitoring Bentuk aplikasi dari teknik ini antara lain dengan cara mencatat atau membuat grafik berdasarkan data yang ada dalam diri individu sendiri. Perubahan dapat dilihat individu yang bersangkutan dan berfungsi sebagai penguat.



f. Self evaluation Individu yang bersangkutan mengevaluasi kembali perkembangan rencana kerjanya. Apakah targetnya tercapai dan batas waktu terpenuhi? Apakah konsekuensi yang diterima setelah target dicapai? g. Self reinforcement Teknik menghargai diri sendiri secara positif, seperti memberi pernyataan secara verbal terhadap diri sendiri untuk memberi penilaian atau penghargaan terhadap apa yang telah dicapai. Berdasarkan uraian di atas maka teknik dan strategi manajemen diri penderita diabetes mellitus tipe II yaitu : 1. Tujuan utama penderita diabetes mellitus tipe II adalah menjaga kestabilan gula darahnya. 2. Membuat catatan tentang perkembangan kesehatan 3. Mengevaluasi tujuan yang telah ditetapkan. 4. Memberi penilaian pada diri sendiri atas kemajuan yang telah dicapai. Ada beberapa strategi yang dapat dilakukan supaya seseorang mampu memanajemen diri dengan baik. Strategi ini terdiri dari tiga langkah seperti yang dikemukakan oleh Gie dalam Rinanda (2006) : a. Motivasi diri Pengertian motivasi diri adalah dorongan psikologis yang berasal dari dalam diri yang merangsang seseorang sehingga bersedia melakukan kegiatan supaya dapat mencapai tujuan yang diharapkan. Motivasi yang berasal dari dalam diri akan lebih kuat dibandingkan motivasi yang berasal dari luar. b. Pengorganisasian diri Pengertian pengorganisasian diri adalah melakukan pengaturan pikiran, energi, waktu, tempat, benda, dan sumber daya lain dalam hidup dengan baik supaya semua menjadi tertib dan lancar. c. Pengendalian diri Pengertian pengendalian diri adalah tekad dan langkah untuk mengelola kemauan, memacu semangat, mengikis keseganan, mengerahkan tenaga untuk melaksanakan apa yang harus dikerjakan dengan sungguh-sungguh demi mencapai tujuan yang diharapkan. Berdasarkan uraian di atas maka strategi manajemen diri penderita diabetes mellitus tipe II yaitu : 



Kemauan dari dalam diri penderita diabetes mellitus tipe II untuk selalu menjaga kestabilan gula darahnya.







Penderita diabetes mellitus tipe II mengelola kemampuan yang ada dalam dirinya untuk menjalankan aturan pola makan (diet), pemeriksaan rutin, dan olah raga untuk menjaga kestabilan gula darah.







Kesungguhan penderita diabetes mellitus tipe II dalam menjalankan aturan yang telah ditetapkan dari pihak medis.



Manfaat Manajemen Diri Kita dapat menciptakan realitas kehidupan sesuai dengan misi dan tujuan hidup dengan menerapkan manajemen diri. Penerapan manajemen diri yang baik dalam kehidupan akan membuat seseorang menikamati proses perjalanan hidup dan mampu mencapai tujuan yang diharapkan. Manfaat manajemen diri secara khusus yang dikemukakan oleh Prijosaksono dalam Rinanda (2006) adalah: 1. Manajemen diri bermanfaat untuk melepaskan stress, kecemasan, kemarahan, ketakutan, dendam, sakit hati. 2. Manajemen diri juga dapat menghilangkan rasa sakit dan penyakit serta penyembuhan sendiri. 3. Manajemen diri yang baik akan dapat meningkatkan kreativitas seseorang. 4. Masalah dapat dipecahkan dan diselesaikan bila seseorang mampu melakukan manajemen diri. 5. Manajemen diri akan meningkatkan citra diri dan rasa percaya diri seseorang. 6. Manajemen diri akan meningkatkan kemampuan pembelajaran dan membantu seseorang mencapai prestasi. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan manfaat manajemen diri untuk penderita diabetes mellitus tipe II adalah penderita diabetes mellitus tipe II dapat melakukan kontrol terhadap gula darahnya, lebih percaya diri, memperoleh pengetahuan baru, dan cenderung dapat menyelesaikan masalah gula darahnya