Makalah Manajemen Operasional [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

KATA PENGANTAR



Puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Definisi Tujuan Potensi Komplit dan Manajemen Operasi Global”. Tidak lupa shalawat dan salam selalu tercurah kepada junjungan kita nabi besar Muhammad SAW beserta para keluarga, sahabat, dan pengikut – pengikutnya sampai akhir zaman. Makalah ini kami susun berdasarkan pengetahuan kami dan kami berterima kasih kepada Bpk Wendah selaku Dosen Pembimbing yang telah memberi arahan kepada kami sehingga makalah ini dapat dterselesaikan dengan baik. Kami menyadari akan keterbatasan serta kekurangan di dalam penulisan makalah ini, oleh karena itu kepada Bpk Wendah untuk memberi kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan penulisan makalah dimasa yang akan datang. Akhir kata semoga makalah ini bermanfaat bagi kami khususnya dan bagi para pembaca umumnya.



Jombang, 12 Desember 2016



Penulis



i



DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ..................................................................................................



i



DAFTAR ISI .................................................................................................................



ii



BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................................



1



1.1.Latar Belakang ...................................................................................................



1



1.2.Rumusan Masalah ..............................................................................................



1



1.3.Tujuan Penulisan ................................................................................................



2



1.4.Manfaat Penulisan ..............................................................................................



2



BAB II. PEMBAHASAN .............................................................................................



3



2.1. Pengertian Manajemen Operasioanl...................................................................



3



2.2. Pengelolaan Produksi Barang dan Jasa ..............................................................



3



2.3. Tugas Manajer Operasional ...............................................................................



5



2.4. Perkembangan Manajemen Operasional ............................................................



5



2.5. Operasi pada Sektor Barang dan Jasa ................................................................



6



2.6. Trend Terkini Manajemen Operasional .............................................................



8



2.7. Tantangan Produktivitas .....................................................................................



8



2.8. Etika dan Tanggung Jawab Sosial ......................................................................



9



2.9. Praktek Manajemen Operasional Global ...........................................................



9



2.10. Pengembangan Misi dan Strategi .......................................................................



13



2.11. Daya Saing Melalui Manajemen Operasional ....................................................



15



2.12. Keputusan Manajemen Operasional...................................................................



18



2.13. Strategi Operasi ..................................................................................................



19



2.14. Pengembangan dan Implementasi Strategi Operasi ...........................................



19



2.15. Strategi Operasi Global ......................................................................................



21



BAB III. PENUTUP .....................................................................................................



23



3.1 Kesimpulan.........................................................................................................



23



DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................



24



ii



BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan industri yang semakin pesat saat ini, membuat persaingan semakin ketat antar perusahaan yang ada di dunia. Segala upaya dilakukan untuk menjadi yang terbaik. Manajemen yang baik menjadi kunci kesuksesan dunia industri saat ini baik itu manajemen produksi, pemasaran, sumber daya manusia dan keuangan. Manajemen operasional merupakan satu fungsi manajemen yang sangat penting bagi sebuah organisasi atau perusahaan. Bidang ini berkembang sangat pesat terutama dengan lahirnya inovasi dan teknologi baru yang diterapkan dalam praktik bisnis. Oleh karena itu banyak perusahaan yang sudah melirik dan menjadikan aspek-aspek dalam manajemen operasi sebagai salah satu senjata strategis untuk bersaing dan mengungguli kompetitornya. Dalam kewirausahaan, manajemen operasi pun diperlukan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan perubahan atau inovasi produk untuk menjadi lebih baik lagi. Seiring perkembangan industri yang semakin maju perusahaan juga dituntut untuk memberikan kualitas yang terbaik baik dalam produk maupun jasa yang dihasilkan tetapi tidak melupakan dampak lingkungan yang terjadi dari segala aktivitas perusahaan. 1.2 Rumusan Masalah 1. Apa pengertian manajemen operasional ? 2. Apa yang dimaksud pengelolaan produk barang jasa ? 3. Apa tugas manajer operasional ? 4. Apa yang dimaksud perkembangan manajemen operasional ? 5. Apa yang dimaksud dengan operasi pada sektor barang dan jasa ? 6. Apa trend terkini manajemen operasional ? 7. Apa tantangan produktivitas ? 8. Apa yang dimaksud dengan etika dan tanggung jawab social ? 9. Apa yang dimaksud praktek manajemen global ? 10. Apa pengembangan misi dan strategi ? 11. Apa daya saing melalui manajemen operasional ? 12. Apa keputusan manajemen operasional…. 13. Apa yang dimaksud strategi operasi ? 14. Apa pengembangan dan implementasi strategi operasi ? 15. Apa strategi global ? 1



1.2 Tujuan 1. Mengetahui arti dari manajemen operasional. 2. Mengetahui pengelolaan produksi barang dan jasa. 3. Mengetahui tugas manajer operasional. 4. Mengetahui perkembangan manajemen operasional. 5. Mengetahui operasi pada sektor barang dan jasa. 6. Mengetahui trend terkini manajemen operasional. 7. Mengetahui tantangan produktivitas. 8. Mengetahui etika dan tanggung jawab sosial. 9. Mengetahui praktek manajemen global. 10. Mengetahui pengembangan misi dan strategi. 11. Mengetahui daya saing melalui manajemen operasional. 12. Mengetahui keputusan manajmen operasional. 13. Mengetahui strategi operasi. 14. Mengetahui pengembangan dan implementasi strategi operasi. 15. Mengetahui strategi operasi global.



1.3Manfaat Penulis dan pembaca dapat mengerti arti dari manajemen operasional, mengerti tentang pengelolaan produksi barang dan jasa, tugas manajer operasional, perkembangan manajemen operasional, operasi pada sektor barang dan jasa, trend terkini manajemen operasional, tantangan produktivitas, etika dan tanggung jawab sosial, praktek manajemen global, pengembangan misi dan strategi, daya saing melalui manjemen operasional, keputusan manajemen operasional, strategi operasi, pengembangan dan implementasi strategi operasi, dan mengerti strategi operasi global.



2



BAB II PEMBAHASAN



2.1 Pengertian Manajemen Operasional



Manajemen operasi pada awalnya selalu identik dengan proses pabrikasi (manufacturing), tetapi setelah kegiatan bisnis berkembang meluas keberbagai sector manufacturing, maka manajemen oprasi mempunyai arti yang lebih luas. Beberapa penulis seperti Krajewski (1999), Gaither (1994), Hezer (1990) cenderung mengartikan manajemen oprasi sebagai manajemen dari sebuah organisasi produksi yang mengkonversi / mentransformasi / mengubah input menjadi output yabg berupa barang maupun jasa. Input seperti bahan baku, mesin (peralatan) tenaga kerja, manajemen dan modal akan diubah/ ditransformasikan menjadi output (barang dan jasa). Bagaimana karakteristik dan jumlah input yang dibutuhkan sangat tergantung sekali pada karakteristik dan jumlah output yang ingin dihasilkan. Demikian juga proses transformasinya. Hal ini bisa kita lihat dari bagaimana berbedanya karakteristik input yang diperlukan bila output yang diharapkan berupa sebuah sepeda dibandingkan dengan bila outputnya berupa sebuah radio. Begitu pula jumlah input yang kita perlukan akan berbeda apabila produk (output) yang dihasilkan hanya satu dibandingkan dengan bila outputnya berjumlah 100 buah. 2.2 Pengelolaan Produk Barang dan Jasa Barang merupakan benda yang dapat diraba, sedangkan jasa adalah benda yang tidak dapat dilihat dan diraba. Memeproduksi barang biasanya merupakan kegiatan mengubah suatu barang / sekumpulan barang menjadi barang lain. Barang yang diproses dapat berupa bahan mentah dari industry primer (seperti tepung dan papan). Barang yang dihasilkan dapat berupa barang setengah jadi atau barang akhir. Produksi jasa terutama berlaku sebagai akibat kegiatan pengangkutan barang manusia, dan kegiatan perdagangan barang. Jasa juga tercipta sebagai akibat pendidikan, mencari kesehatan, memperoleh jasa keuangan dan jasa pemerintah. Bentuk jasa produksi dan keinginan yang ingin dicapai pada proses produksi dapat dibedakan kepada : 1. Proses analytic 3



Dalam proses ini satu barang dapat diproses menjadi jenis barang lain (misalnya karet menjadi alat pelampung, bola, dan sarung tangan). 2. Proses shyntetic Adalah proses membentuk suatu barang dari beberapa jenis bahan mentah (contonya sepatu yang membutuhkan bahan perekat, karet dan kulit). 3. Proses continues Adalah proses yang terus menerus berlaku untuk menghasilkan barang yang sama. Contohnya mesin penggilingan padi / proses membuat sarung tangan karet. 4. Proses intermitten Adalah proses produksi dimana mestinya selalu disesuaikan dengan bentuk barang yang ingin dibuat. Contohnya adalah mesin yang digunakan untuk membuat perabot. Setiap proses produksi mempunyai 3 tujuan penting meningkatkan efisiensi, meningkatkan produktifitas, dan meningatkan kualitas. Setelah melakukan proses produksi barang dan jasa kemudian merencanakan jadwal produksi. Beberapa kegiatan memproduksi sangat kompleks dan menggunakan peralatan produksi yang sangat mahal. Dalam kasus yang demikian kegiatan memproduksi perlu direncanakan sebaik-baiknya. Persiapan untuk melakukan kegiatan produksi meliputi halhal berikut : memprakirakan permintaan, merencanakan kapasitas produksi, menentukan lokasi untuk kegiatan produksi, memnentukan tata letak mesin-mesin untuk memproduksi. Penjadwalan proses produksi sering dikatakan sebagai master produktin schedule (MPS) merupakan penjadwalan waktu dari tahapan pekerjaan yang telah direncanakan dan akan dilaksanakan. Pengendalian persediaan merupakan fungsi manajerial yang sangat penting karena persediaan fisik banyak melibatkan investasi rupiah terbesar. Menurut Handoko (2000), bila perusahaan menanamkan terlalu banyak dananya dalam persediaan, menyebabkan biaya penyimpanan yang berlebihan, dan mungkin mempunyai “opportunity cost” (dana dapat ditanamkan dalam investasi yang lebih menguntungkan). Sebaliknya bila perusahaan tidak mempunyai persediaan yang cukup dapat mengakibatkan biaya-biaya karena kekurangan bahan.



4



2.3 Tugas Manajer Operasional Tugas utama manajer operasional adalah bertanggung jawab untuk memastikan organisasi berjalan sebaik mungkin dalam memberikan pelayanan dan memenuhi harapan para pelanggan dan clien dengan cara yang efektif dan efisien. Inti tugas manajer oprasi ini adalah bagaimana membuat perusahaan biasa mendapat keuntungan yang lebih banyak dengan biaya yang lebih rendah. Uraian tugas manajer operasional adalah sebgai berikut : 1. Mengelola dan meningkatkan efektifitas dan efisiensi oprasi perusahaan. 2. Memangkas habis biaya-biaya oprasi yang sama sekali tidak menguntungkan perusahaan. 3. 3. Meneliti teknologi baru dan metode alternatif efisiensi. 4. 4. Mengawasi produksi barang / penyediaan jasa (perusahaan jasa). 5. 5. Mengawasi persediaan, distribusi barang dan tata letak fasilitas operasional. 6. 6. Membuat pengembangan operasi dalam jangka pendek dan jangka panjang. 7. 7. Meningkatkan sistem operasional, proses dan kebijakan dalam mendukung visi dan misi perusahaan. 8. 8. Melakukan pertemuan rutin dengan direktur eksekutif secara berkala. 9. 9. Melakukan pencairan cek untuk biaya agen. 10. 10. Mengatur anggaran dan mengelola biaya. 11. 11. Mengelola program jaminan kualitas / quality control. 2.4 Perkembangan Manajemen Operasional Manajemen operasi telah ada sejak orang memulai memproduksi barang dan jasa. Sejarah perkembangan operasi diuraikan menurut aliran-aliran utama. Ada enam aliran utama yang menyumbang terhadap perkembangan manajemen operasi. Pembagian Kerja didasarkan pada spesialsasi tenaga kerja pada suatu tugaas tunggal dapat diselesaikan produktivitas dan efisiensi lebih besar daripada penugasan seorang karyawan pada banyak tugas. Primsip pembagian kerja ini masih banyak digunakan dalam dunia bisnis modern, seperti dalam industri-industri perakitan. Revolusi Industri pada pokoknya penggantian tenaga manusia dengan tenaga mesin. Pemasaran dan produksi saat ini berdesakan dengan kebutuhan akan otomatisasi dan produksi volume tinggi. Masyarakat telah memasuki periode purna industri, yang ditandai oleh



5



perkembangan sektor ekonomi jasa dan perhatian yang lebih besar terhadap lingkungan alam dan sosial. Manajemen Ilmiah. Gagasan-gagasan tentang manajemen ilmiah dalam manajemen operasi mempunyai dua pengertian. Arti pertama,manajemen ilmiah merupakan penerapan metode ilmiah pada studianalsa dan pemecahan masallah-masalah operasi. Sedangkan arti kedua, manajemen ilmiah adalah seperangkat mekanisme-mekanisme dan teknik untuk meningkatkan efisiensi operasi organisasi. Pemikiran ini betujuan untuk menemukan metode kerja terbaik melalui pendekatan ilmiah yaitu observasi, seleksi ilmiah untuk karyawan, latihan dan pengembanan karyawan,dn kerjasama yang baik antara manajemen dan tenaga kerja. Hubungan Manusiawi. Pendekatan hubungan manusiawi menekankan pentingnya motivasi dan unsur manusia dalam desain kerja. Pemuasan kebutuhan-kebutuhan sosial dalam pendekatan hubungan manusiawi telah melengkapi pendekatan manajemen ilmiah, sebagai usaha untuk meningkatkan produkivitas. Pemikiran alian hubungan manusiawi telah mengarahkan pentingya perluasan kerja, yang sekarang meupakan suau metode untuk lebih memenusiawikan tempat kerja selain meningkatkan produktivitas. Model-model Keputuan Kuantitatif. Model-model keputusan dapat digunakan untuk menyajikan suatu sistem produktif dalammodel-moel matematikal.tujuan dari satu metode seperti ini adalah untukmenemukan nilai-nilai optimal atau memuaskan berbagai variabel keputusan yang akan meningkakan performance sistem dengan batasan yang ada. Komputer. Penggunaan kompuer telah mengubah secara dramatik bidang manajemen operasi sejak komputer diperkenalkan pertama kali dalam bisnis tahun 1950-an. Hampir semua operasi organisasi sekarang mulai memanfaatkan komputer untuk manajemen persediaan, scheduling produksi, pengawasan kualitas, dan sistem-sistem pembayaran. Selain itu komputer telah banyak membantu pelaksanaan otomtisasi dikantor-kantor dan pabrik-pabrik, memecahkan masalah komunikasi dan transportasi yang komplek, serta digunakan hampir semua tipe organisasi jasa.



2.5 Operasi pada Sektor Barang dan Jasa Perusahaan manufaktur memproduksi sebuah produk yang berwujud, sementara produk-produk jasa sering kali tidak berwujud. Akan tetapi, banyak produk yang merupakan kombinasi dari barang dan jasa, yang memperumit dari definisi barang dan jasa. Karena beragamnya definisi, kebanyakan data statistik yang dihasilkan mengenai sector jasa menjadi 6



tidak konsisten. Namun, definisi jasa (service) termasuk perbaikan dan pemeliharaan, pemerintah, makanan dan rumah, transportasi, asuransi, perdagangan, keuangan, pendidikan, hukum, kesehatan, hiburan, dan pekerjaan profesional lainnya. Aktivitas operasi, baik barang maupun jasa terkadang sangat serupa. Misalkan, keduanya memiliki standar kualitas, didesain dan diproduksi sesuai jadwal yang sesuai dengan permintaan dari pelanggan dalam kenyataannya, hampir semua barang dan jasa merupakan perpaduan dari sebuah jasa dan sebuah produk berwujud. Bahkan jasa seperti konsultasi memerlukan sebuah laporan yang berwuju. Hal yang serupa, penjualan dari kebanyakan barang menyertakan jasa. Akifitas jasa merupakan sebuah bagian integral produksi. Aktifitas sumber daya manusia, logostik, akuntansi, pelatihan, jasa lapangan, dan perbaikan semuanya merupakan aktifitas jasa, tetapi mereka berada didalam sebuah organisasi manufakturing. Pertumbuhan jasa mendasari sector ekonomi terbesar dalam masyarakat paska indutri. Hingga sekitar 1900 kebanyakan warga amerika bekerja dalam bidang agrokultur. Meningkatnya produktifitas agrokultur memungkinkan orang untuk meningkat lading dan mencari pekerjaan dikota. Hal yang serupa, pekerjaan diperusahaan manufacturing telah menurun dalam 60 tahun terakhir. Walaupun jumlah karyawan yang dipekerjaan dalam bidang manufacturing tlah menurun sejak 1950-an, masing-masing orang kini memproduksi hampir 20 kali lebih banyak dibandingkan pada 1950-an. Jasa menjadi penyedia pekerjaan yang dominan pada 1920-an, dengan pekerjaan dalam bidang manufacturing mencapai puncaknya hingga 32% pada 1950-an. Besarnya produktivitas dalam agrokultur dan manufakturing memungkinkan lebih banyak sumber daya ekonomi kita untuk ditujukan bagi jasa. Persentase pekerjaan pada sektor jasa (service sektor) di Amerika Serikat jauh lebih besar dari pada sektor lainnya. Walaupun terdapat persepsi umum bahwa industri jasa memiliki upah yang kecil,faktanya banyak pekerjan dalam bidang jasa yang memiliki upah yang sangat baik, seperti halnya manajer oprasi yang mengawasi jasa computer ke masyararakat keuangan. Sekitar 42% dari pekerja dalam bidang jasa memperoleh upah diatas rata-rata nasional. Namun rata-rata sektor jasa menurun karena 14 dar 33 kategori industry jasa yang dibuat oleh departemen perdagangan AS memang memliki upah dibawah rata-rata industri swasta. Terkait dengan ini perdagangan retel cukup besar yang memberikan upah sebesar 61% dari rata-rata industry swasta nasional.



7



2.6 Trend Terkini Manajemen Operasional Sesuatu yang menarik apabila kita berbicara mengenai manajemen operasional dari sudut pandang manufactur, MO dapat diartikan sebagai serangkaian aktivitas yang menghasilkan nilai dalam bentuk barang dan jasa dengan mengubah input menjadi output. Kegiatan ini berlangsung disemua organisasi, sedangkan produksi adalah proses penciptaan dari barang/jasa. Untuk menghasilkan barang dan jasa, semua organisasi menjalankan fungsi-fungsi: 1. Pemasaran 2. Produksi/operasi 3. Keuangan Peran manajer operasi: 



Melaksanakan fungsi dasar dan proses manajemen, meliputi







Perencanaan







Pengorganisasian







pengaturan karyawan







pengarahan







pengendalian



Tren baru di bidang manajemen operasi: 1. Fokus global 2. Kinerja just in time 3. Kemitraan rantai pasokan 4. Pengembangan produk yang cepat 5. Mass customization 6. Pemberdayaan pekerja, tim dan perantingan produksi 7. Ramah lingkungan (bahan dapat didaur ulang) 2.7 Tantangan Produktivitas Dunia bisnis harus meningkatkan produktivitasnya, karena mereka akan menghadapi pasar luas yang makin berkembang. Usaha meningkatkan produktiviytas ini dapat dilakukan dengan cara memperbarui mesin-mesin dengan mesin modern, canggih agar 8



hasil produksinya tidak ketinggalan zaman dan efisien dalam melakukan proses produksi, kembangkan kegiatan reseach and development. Sediakan untuk itu agar bisa berkembang desain, mutu dan pasar baru dari produk yang dihasilkan. Di negara majubanyak dicoba pemakaian robot untuk mempercepat dan mempermudah pekerjaan. Kembangkan manajemen personalia agar karyawan dapat dimotivasi dalam meningkatkan produksi dan moralnya lebih baik. Libatkan karyawan dalam pengambilan keputusan. 2.8 Etika dan Tanggung Jawab Sosial "Etika adalah pandangan, keyakinan dan nilai akan sesuatu yang baik dan buruk, maupun benar dan salah.", menurut Griffin. Etika dalam manajemen sendiri, memiliki arti kelayakan pengelolaan organisasi/perusahaan yang memenuhi kriteria etika. Tanggungjawab Sosial dalam perusahaan (Corporate Social Responsibility) adalah bentuk kepedulian perusahaan terhadap lingkungan eksternal perusahaan melalui berbagai kegiatan yang dilakukan dalam rangka penjagaan lingkungan, norma-norma masyarakat, partisipasi pembangunan, serta berbagai bentuk tanggungjawab sosial lainnya. 2.9 Praktek Manajemen Operasi Global Persaingan global telah datang. Pertumbuhan pasar yang cepat di Negara-negara seperti China dan Eropa Timur telah mendorong perusahaan untuk memperluas operasinya secara global. Munculah suatu standar baru dalam persaingan global yang meliputi kualitas, variasi, costumization, kemudahan, waktu dan biaya untuk keberhasilan dan survival perusahaan. Tugas manajer operasipun menjadi lebih kompleks. Tidak semua Negara dapat bergeser dari industrialisasi ke manufaktur dan jasa atau layanan, karena banyak perekonomian Negara-negara belum masuk ke era industrialisasi. Salah satu regional yang memasuki masa transisi adalah Eropa Timur, yang merupakan pangsa pasar yang potensial untuk memasarkan produk ataupun layanan, karena kenyataannya semua Negara dengan kultur sosialis masih dalam tahap transisi untuk memasuki tahap industrialisasi dan globalisasi. Disisi lain, dapat dilihat bahwa walau samasama Negara kapitalis yang demokratik, seperti Canada dan united State Amerika adalah sangat berbeda. Dari lingkungan ini dapat dilihat bahwa peran manajemen operasional sangat ditentukan faktor lingkunganinternal masing-masing, walaupun lingkungan eksternal yang sama dirumuskan dengan globalisasi.



9



Strategi Operasional Di Lingkungan Global Manajer Operasional pada saat ini harus memiliki pandangan global dalam strategi operasi, perkembangan yang cepat dalam perdagangan dunia yang seolah dunia tanpa batasan, mengakibatkan banyak organisasi memperluas organisasinya tidak hanya di dalam negeri tetapi juga di luar negeri. Apa Alasan Yang Mendasari Perusahaan Menjadi Global Dalam situasi dan kondisi yang terus berkembang, maka banyak perusahaan membuat keputusan untuk menegmbangkan bisnis ke dunia internasional. Ada berbagai alasan kuat yang mendasari perusahaan menjadi global, diantaranya adalah sebagia berikut : 



Efisiensi Biaya Banyak cara yang telah dilakukan oleh perusahaan yang beroperasi secara internasional untuk dapat mengurangi berbagai biaya antara lain dengan: a. Pemilihan lokasi yang menyediakan biaya tenaga kerja rendah. b. Pemanfaatan adanya kesepakatan perdagangan yang berdampak pada







Perbaikan Manajemen Rantai Pasokan Dengan menempatkan fasilitas di negara dimana sumber daya tertentu berada maka pengelolaan manajemen rantai pasokan dapat lebih terjamin.







Pemberian Produk Yang Lebih Baik Karena karakteristik produk yang diinginkan konsumen sangat bervariasi dan ditentukan oleh masing-masing lokasi maka banyak perusahaan yang beroperasi secara internasional menempatkan diri di negara dimana produknya dipasarkan misalnya disesuaikan dengan budaya yang berlaku .







Menarik Pasar Baru Perusahaan yang wilayah pemasarannya di dalam negeri sudah terbatas maka dapat memanfaatkan pasar luar negeri yang masih terbuka.







Belajar Untuk Beroperasi Yang Lebih Baik



10



Banyak perusahaan melakukan kerjasama dengan perusahaan lain dari Negara lain untuk alih teknologi, mengadakan riset bersama ataupun kerjasama dalam desain serta kegiatan operasional lainnya.







Bisa mendapatkan dan mempertahankan bakat global Perusahaan yang memiliki karyawan yang baik, dapat memberikan kesempatan karir yang lebih baik dengan cara beroperasi secara global sehingga dapat memper tahankan karyawan .



Pengertian Perusahaan Yang Beroperasi Secara Global Perusahaan yang telah memutuskan untuk mengambangkan usaha di dunia internasional dapat memilih keterlibatannya dalam bentuk: 



Bisnis Internasional (International Business) yaitu perusahaan yang terlibat ada transaksi perdagangan atau investasi internasional, contoh Harley Davidson.







Perusahaan Multinasional (Multinatioanl Corporation) yaitu peruasahaan yang terlibat banyak dalam bisnis internasional, mempunyai atau mengendalikan fasilitas di lebih dari satu negara, contoh The Body Shop.







Perusahaan Transnasional (Transnational Corporation) yaitu perusahaan yang terlibat banyak dalam bisnis internasional yang mana pengelolaan di tiap Negara secara independent, contoh Nestle.







Organisasi Global (Global Organization) yaitu organisasi yang menghasilkan produk standar dengan melewati lintas batas, contoh Caterpilar.



Adapun karakteristik perusahaan berorientasi global diantaranya adalah: 



Pabrik dan fasilitas berlokasi dengan dasar global







Komponan bahan baku dan jasa yang dihasilkan dengan dasar global







Desain produk dan teknologi proses untuk seluruh dunia







Permintaan bukan berdasarkan local saja.







Logistik dan pengendalian persediaan bersifat global.







Perusahaan global diorganisasikan melalui divisi secara global



Pertimbangan Utama Untuk Mencapai Operasi Global 11



Ada berbagai pertimbangan utama yang dilakukan perusahaan yang beroperasi secara global diantaranya: 



Desain Produk Global



Harus selalu diingat bahwa ditiap Negara ada perbedaan social dan budaya sehingga perusahaan harus memperhatihkan berbagai hal, misalnya kemasan dan cara pemasaran yang mungkin akan bervariasi. 



Desain Proses Global dan Teknologi



Teknologi informasi dan komunikasi dapat membantu pengelolaan atau manajemen sehingga operasi global dapat diintegrasikan. 



Analisa lokasi fasilitas global



Menggunakan factor kunci sukses untuk memilih negara, diantaranya dengan mempertimbangkan tingkat ekonomi nasional, tingkat inovasi, jumlah penduudk yang trampil, tingkat perubahan teknologi, stabilitas pemerintahan, pertanggung jawaban produk, pembatasan ekspor, kesamaan bahasa, etika kerja, tingkat pajak, inflasi, ketersediaan bahan baku, tingkat bunga, jumlah penduduk dan ketersediaan sarana jalan. 



Dampak budaya dan etika



Budaya yang ada di tiap Negara berbeda, hal tersebut juga harus disikapi dengan arif agar kegiatan operasi perusahaan dapat sukses, misalnya kebiasaan jam istirahat, perlindungan terhadap hak intelektual , budaya korupsi. Mengelola Operasi Jasa Di Dunia Global Untuk melakukan pengelolaan jasa di dunia global maka ada beberapa hal yang perlu dilakukan yaitu: 



Menentukan apakah orang maupun fasilitas mencukupi untuk menjaga eksistensi jasa yang diberikan.







Mengidentifikasi pasar asing yang masih terbuka yang tidak dikontrol pemerintah.







Menentukan jasa apa yang paling banyak diminati oleh klonsumen luar negeri.







Menentukan bagaimana mencapai konsumen global. 12



Oleh karena itu perusahaan yang bergerak di bidang jasa yang akan memutuskan untuk beroperasi secara internasional harus selalu mempertimbangkan perbedaan perspektif pada beberapa keputusan manajemen operasional diantaranya: 



Perencanaan kapasitas jasa yang akan diberikan perusahaan kepada para konsumen.







Perencanaan lokasi tempat pemberian pelayanan kepada konsumen.







Desain fasilitas dan layout yang akan digunakan perusahaan dalam memberikan pelayanan kepada konsumennya.







Penentuan jadwal pelayanan kepada konsumen



2.10 Pengembangan Misi dan Strategi Sebuah manjemen operasi yang efektif harus memiliki sebuah misi sehingga diketahui ke mana arahnya dan sebuah strategi sehingga diketahui bagaimana cara mencapainya. Ini merupakan kasus bagi sebuah organisasi domestik yang kecil selain juga organisasi internasional yang besar. a) Misi 



Misi adalah tujuan rasionalisasi atas keberadaan organisasi, menunjukkan kontribusi apakah yang dapat diberikan kepada masyarakat, atau menunjukkan kearah mana organisasi akan melangkah.







Misi menjadi pembatas, fokus organisasi dan konsep dimana organisasi akan melakukan kegiatannya.







Jika misi organisasi telah ditetapkan, maka masing-masing departemen fungsional (pemasaran, produk/operasi, dll) dapat pula menentukan misi penunjang.



Keberhasilan ekonomi, dan tentu saja keberlangsungannya, merupakan hasil dari pengidentifikasian misi untuk memuaskan sebuah kebutuhan dan keinginan dari pelanggan. Misi (mission) dari suatu organisasi sebagai tujuannya-kontribusi apa yang diberikan kepada masyarakat. Pernyataan misi memberikan suatu 13



batasan dan fokus bagi organisasi serta konsep-konsep yang bisa dikumpulkan perusahaan. Misi menyatakan alasan mengenai keberadaan dari organisasi. Mengembangkan strategi yang bagus sangatlah sulit, tetapi akan lebih mudah apabila misi telah dijelaskan dengan baik. Ketika sebuah misi organisasi telah ditentukan, masing-masing area fungsional dari sebuah perusahaan menentukan misi pendukungnya. Dengan area fungsional kita mengartikan disiplin utama yang diperlukan oleh perusahaan, seperti pemasaran, keuangan/akuntansi, dan produksi/operasi. Misi untuk masingmasing fungsi dikembangkan untuk mendukung misi perusahaan. Kemudian, dalam fungsi tersebut, misi pendukung untuk tingkat yang lebih rendah dibuat untuk fungsi-fungsi OM .



b) Strategi 



Setelah misi ditetapkan, maka strategi dan implementasinya dapat dimulai.







Strategi menunjukkan bagaimana organisasi akan bekerja untuk mencapai misi dan tujuan-tujuannya, atau merupakan action plan organisasi untuk mencapai misinya.







Setiap departemen fungsional memiliki strategi untuk mencapai misinya dan menunjang pencapaian misi organisasi.







Strategi di kembangkan untuk memaksimalkan kekuatan dan peluang yang ada, menetralisir hambatan dan menghilangkan kelemahan.







Tiga konsep strategi untuk mencapai misi yaitu diferensiasi, cost leadership dan respon yang cepat, ini berarti bahwa manajer operasi harus menghasilkan produk yang lebih baik atau paling tidak berbeda dan lebih responsif. Manajer operasi harus menerjemahkan tiga konsep ini kedalam kegiatan-



kegiatannya. Salah satu atau kombinasi dari ketiga konsep ini akan menghasilkan system yang memiliki keunggulan khusus di atas pesaing Dengan dibuatnya misi, strategi dan penerapannya bisa dimulai. Strategi merupakan sebuah rencana tindakan dari sebuah organisasi untuk mencapi misi. Masing-masing area fungsional memiliki sebuah strategi untuk mencapi misinya dan membantu organisasi mencapai misi keseluruhan. Strategi-strategi ini



14



memanfaatkan



kesempatan



dan



kelebihan,



menetralkan



ancaman,



dan



menghindari kelemahan. Perusahaan mencapai misi dalam tiga cara konseptual: (1) diferensiasi (2) biaya kepemimpinan, dan (3) respons. Hal ini berarti manajer operasi dituntut harus bisa menyampaikan barang dan jasa yang (1) lebih baik , atau paling tidak berbeda, (2) lebih murah, dan (3) lebih responsif. Manajer operasi menerjemahkan konsep-konsep strategi ini ke dalam pekerjaan berwujud yang harus diselesaikan. Satu atau kombinasi dari ketiga konsep strategi tersebut bisa menghasilkan sebuah sistem yang memiliki sebuah keuntungan yang berbeda dengan pesaing lainnya.



2.11 Daya Saing Melalui Manajemen Operasional Masing-masing dari ketiga strategi memberikan kesempatan bagi manajer operasi untuk mencapai keunggulan kompetitif. Keunggulan kompetitif secara tidak langsung menyatakan penciptaan sebuah sistem yang memiliki sebuah keunggulan yang berbeda terhadap pesaingnya. Idenya adalah untuk menciptakan nilai pelanggan dengan sebuah cara yang efisien dan dapat dipertahankan. Bentuk asli dari strategi-strategi ini mungkin ada, tetapi manajer operasi besar kemungkinan diminta untuk menerapkan beberapa kombinasi dari strategi tersebut. 2.3.1. Persaingan melalui Diferensiasi Diferensiasi dikaitkan dengan adanya keunikan. Sebuah kesempatan yang dimiliki sebuah perusahaan untuk menciptakan keunikan tidak berada di sebuah fungsi atau aktivitas tertentu, tetapi bisa muncul pada hampir semua yang dilakukan oleh perusahaan. Selain itu, karena kebanyakan produk menyertakan beberapa bentuk jasa, dan kebanyakan jasa menyertakan beberapa bentuk produk, kesempatan untuk menciptakan keunukan ini terbatas hanya pada imajinasi. Bahkan, diferensiasi harus dianggap sebagai hal di luar karakteristik fisik dan stribut jasa untuk mencakup segala hal tentang produk atau jasa yang mempengaruhi niali yang diperoleh oleh pelanggan. Oleh karena itu, manajer operasi yang efektif membantu dalam menjelaskan segala hal tentang sebuah produk atau jasa yang akan mempengaruhi nilai potensial bagi pelanggan. Hal ini mungkin kenyamana dari sebuah lini produk yang luas, fitur 15



produk atau sebuah jasa terkait dengan produk. Jasa tersebut bisa memanifestasikan



dirinya



melalui



kenyamanan



(lokasi



dari



pusat



distribusi,toko,atau cabang), pelatihan, pengiriman produk dan pemasangan, atau perbaikan dan pemeliharaan jasa. Dalam sektor jasa salah satu pilihan dalam memperluas diferensiasi produk adalah melalui sebuah pengalaman. Diferensiasi berdasarkan pada pengalaman dalam jasa merupakan sebuah manifestasi dari berkembangnya “pengalaman ekonomi”. Ide dari diferensiasi pengalaman adalah untuk melibatkan pelanggan-untuk menggunakan lima indera manusia sehingga mereka menjadi terbenam, atau bahkan sebuah partisipasi yang aktif , dalam produk. Disney melakukan hal ini melalui magic kingdom. Orang tidak lagi hanya menaiki kendaraan; mereka tenggelam dalam Magic Kingdom-yang dikelilingi oleh visual yang dinamis dan pengalaman suara yang melengkapi perjalanaan fisik. Beberapa perjalan dengan kendaraan melibatkan lebih jauh pelanggan dengan aliran udara dan aroma, selain mereka juga harus menegmudikan kendaraan atau menembak target atau musuh. Tema restoran, seperti Hard Rock Cafe, juga mendiferensiasikan diri mereka sendiri dengan menyediakan sebuah “pengalaman”. Hard Rock melibatkan pelanggannya dengan musik rock klasik, video rock layar lebar, memorabilia, dan staf yang bisa menceritakan cerita-cerita. Dalam banyak contoh, sebuah panduan penuh tersedia untuk menjelaskan pameran, dan selalu terdapat toko ritel yang mudah sehingga tamu bisa membawa pulang bagian berwujud dari pengalaman yang mereka rasakan. Hasilnya adalah sebuah “pengalaman makan malam” ketimbang hanya sebuah masakan. Dalam cara yang tidak berlebihan, baik Starbucks dan supermarket lokal memberikan sebuah pengalaman ketika mereka menyediakan musik dan aroma dari kopi segar atau roti yang baru saja dipanggang. 2.3.2. Persaingan Melalui Biaya Southwest Airlines telah menjadi penghasil uang yang konsisten sementara maskapai penerbangan AS yang lainnya telah kehilangan miliaran uang. Southwest melakuakan hal nini dengan memenuhi kebutuhan akan penerbangan murah dan jarak pendek. Strategi operasi telah menyertakan 16



penggunaan bandara dan terminal sekunder, yang pertama datang, yang pertama diberikan kursi penumpang, sedikit pilihan tarif, jumlah kru yang lebih sedikit dengan jam terbang yang lebih, penerbangan hanya diberikan makanan ringan atau tanpa makanan sama sekali, dan tidak ada toko penjualan tiket di pusat kota. Selain itu southwest telah sangat efektif menyamankan kapsitas dengan permintaan dan secara efektif pula menggunakan kapasitas ini. Hal itu dilakukan dengan mendesain sebuah struktur rute yang sesuai dengan kapasitas dari Boeing 737-nya, satu-satunya pesawat dalam maskapainya. Kedua, Southwest mencapai jarak terbang yang lebih banyak dibandingkan maskapai lainnya karena cepatnya turnaround-pesawatnya jarang berada di darat. Salah satu pendorong dari strategi berbiaya rendah adalah sebuah fasilitas yang secara efektif digunakan. Southwest dan maskapai lainnya dengan strategi berbiaya rendah memahami hal ini dengan menggunakan sumber daya finansial secara efektif. Mengidentifikasi ukuran yang optimum (dan investasi) memungkinkan perusahaan untuk menyebar biaya overhead, memberikan sebuah keuntungan biaya. Misalkan, Walmart terus menerapkan strategi berbiaya rendahnya melalui superstore, buka selama 24 jam sehari. Selama 20tahun, Walmart berhasil mendapatkan pangsa pasar. Walmart telah mengurangi biaya overhead toko, penyusutan, dan biaya distribusi. Transportasi barang yang cepat, biaya pergudangan yang menurun, dan pengiriman langsung dari produsen telah mengakibatkan tingginya turnover pada persediaan dan membuatnya menjadi pemimpin dalam perusahaan dengan strategi berbiaya rendah. Kepemimpinan dalam biaya rendah (low-cost leadership) memiliki arti mencapai nilai yang maksimum seperti yang telah didefinisikan oleh pelanggan. Hal itu memerlukan pemeriksaan masing-masing 10 keputusan MO dalam sebuah usaha yang tiada henti untuk mengurangi biaya sementara memenuhi harapan pelanggan akan nilai. Sebuah strategi biaya rendah tidak berarti memiliki nilai yang rendah atau kualitas yang rendah. 2.3.3. Persaingan Melaui Respons



17



Strategi ketiga adalah respons. Respons seringkali dianggap sebagai respons yang fleksibel, tetapi juga merujuk pada respons yang dapat diandalkan dan cepat. Bahkan, kami mendefinisikan respons sebagai keseluruhan rentang nilai terkait dengan pengembangan dan pengiriman produk yang tepat waktu, selain juga penentuan jadwal yang terpercaya dan kinerja yang fleksibel. Aspek kedua dari respons adalah reliabilitas dari penentuan jadwal. Salah satu cara yang digunakan oleh industri mesin Jerman dalam mempertahankan daya saingnya terlepas dari negara dengan biaya buruh paling tinggi didunia adalah melalui respons yang dapat diandalkan. Respons ini memanifestasikan dirinya sendiri dalam penentuan jadwal yang dapat diandalkan. Perusahaan mesin di Jerman memiliki jadwal-jadwal yang bermanfaat-dan mereka melakukan pekerjaan berdasarkan pada jdwal-jadwal tersebut. Selain itu, hasil dari jadwal-jadwal ini disampaikan kepada pelanggan dan pelanggan sebagai gantinya dapat bergantung kepada mereka. Akibatnya, keunggulan kompetitif yang dihasilkan dan respons yang dapat diandalkan memiliki nilai bagi pelanggan akhir. Aspek ketiga dari respons adalah kecepatan. Johnson Electric Holdings, Ltd., dengan kantor pusat berada di hongkong, menghasilkan 13juta motor penggerak kecil setiap bulannya. Motor penggerak tersebut dipasangkan pada perangkat tanpa kabel, perangkat rumah tangga, dan item perawatan tubuh seperti hairdrayer dan banyak lagi yang ada pada masing-masing mobil. Keunggulan mompetitif dari Johnson adalah kecepatan dalam pengembangan produk, kecepatan dalam produksi, dan kecepatan dalam pengiriman. Baik itu sebuah sistem produksi di Johnson Electric maupun sebuah pizza yang diantarkan



dalam



5menit



oleh



pizzahut,



manajer



operasi



yang



mengembaangkan sistem yang merespons dengan cepat yang bisa memperoleh keunggulan kompetitif. 2.12 Keputusan Manajemen Operasional 1. Desain Produk 2. Manajemen kualitas 3. Desain proses 4. Lokasi 18



5. Desain tata ruang 6. Sumbar daya manusia 7. Manajemen rantai pasokan 8. Persediaan 9. Penentuan jadwal 10. Pemeliharaan 2.13 Strategi Operasi Strategi operasi merupakan salah satu cara yang dapat dikembangkan oleh perusahaan dengan memanfaatkan operasi pabrik untuk berkompetisi dan menjadi kekuatan penggerak dalam menghadapi lingkungan baru. Menurut Michael Porter, “Strategi Operasi adalah suatu visi dari fungsi operasi yang menetapkan keseluruhan arah bagi pengambilan keputusan.” Dalam strategi operasi, memiliki tujuan dilakukan operasi: a. Biaya. 1) Biaya produksi 2) Biaya penyimpanan persediaan 3) Biaya lain yang timbul dari penggunaan sumber daya b. Kualitas, yaitu nilai produk atau kegunaan yang dapat dirasakan oleh konsumen. c. Fleksibilitas 1) Dalam pemrosesan produk 2) Perubahan kapasitas



d. Pengiriman dan Pelayanan, yaitu kemampuan operasi untuk menyuplai barang tepat pada saat konsumen membutuhkan. Dalam manajemen operasi, terdapat kebijakan operasi, maksudnya kebijakan operasi merupakan penjabaran atau penjelasan bagaimana tujuan akan dicapai yang menyangkut proses, kapasitas, kualitas, persediaan dan barisan kerja. 2.14 Pengembangan dan Implementasi Strategi Operasi Tidak ada satupun perusahaan yang dapat melaksanakan segala sesuatunya dengan



sangat



baik.



Oleh



karenanya 19



pada



saat



mengembangkan



dan



mengimplementasikan strategi, manajer operasional harus dapat memastikan tugas apa saja yang harus dilakukan sehingga keberhasilan dapat tercapai. Unsur apa saja yang mempunyai kemungkinan paling besar untuk gagal, bagian mana yang membutuhkan perhatian lebih dari sumber daya yang ada di perusahaan. Dengan demikian dapat dikemukan beberapa tahapan yang perlu dilakukan dalam mengembangkan dan mengimplementasikan strategi yaitu: 1.



Identifikasi Faktor Kunci Sukses Diartikan sebagai seluruh aktifitas yang menjadikan perusahaan mempunyai keunggulan bersaing, faktor ini mementukan keberhasilan dan kegagalan organisasi. Organisasi yang mampu mengenali dan memanfaatkan faktor



kunci



sukses



untuk



membangun



kemampuan



unik



yang



dipunyaikemungkinan besar akan dapat meraih keunggulan bersaing. Faktor kunci sukses dapat dikenali melalui identifikasi: 



Kekuatan atau hal-hal yang merupakan sisi positif di perusahaan







Kelemahan atau hal-hal yang merupakan sisi negatif di perusahaan.







Peluang yang kemungkinan masih terbuka bagi perusahaan







Ancaman yang kemungkinan harus dihadapi perusahaan Setelah itu hasil identifikasi tersebut dianalisa atau dikenal dengan



istilah analisa SWOT (Strength Weaknesess Opportunity Threath) . Dengan analisis tersebut perusahaan dapat memposisikan diri untuk mendapatkan keunggulan bersaing misalnya memiliki kemampuan mendisain produk yang baik, atau kemampuan menentukan lokasi yang tepat untuk kegiatan operasionalnya. 2.



Membangun organisasi Langkah selanjutnya yang harus dilakukan manajer operasional adalah melakukan: 



Pengenalan strategi dan faktor kunci sukses.







Pengelompokkan kegiatan yang diperlukan dalam struktur organisasi.







Pengisian tenaga kerja yang akan melakukan pekerjaa 20



3.







Koordinasi dengan bawahan untuk menyusun rencana, anggaran, dan







program yang sesuai dengan strategi agar misi tercapai.



Menyelaraskan manajemen operasional dengan kegiatan lain Keberhasilan strategi manajemen operasional sabgat tergantung pada keterpaduan dengan bagian lain seperti fungsi pemasaran, keuangan, sistem informasi, dan sumber daya manusia. Contoh yang bisa dikemukanan adalah pada penetapan jadwal dalam dunia penerbangan yang sangat ditentukan oleh pola perjalanan penumpang yang gampang sekali berubah pada saat musim libur berbeda dengan hari biasa, sehingga dalam hal ini manajemen operasional vbisa merupakan fungsi pemasaran. Oleh karena itu perubahan yang terjadi dalam proses operasional akan berdampak pada kegiatan dalam fungsi lainnya.



2.15 Strategi Operasi Global. Untuk menetapkan strategi bisnis dalam rangka mencapai keunggulan kompetitif yang tepat maka biasanya ada tiga langkah utama yang dilakukan perusahaan yaitu: 1.



Analisis Lingkungan Mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dan memahami



lingkungan, pelanggan, industri dan pesaing 2. Menetapkan Misi Perusahaan Menetapkan alsan keberadaan perusahaan dan mengidentifikasi nilai produk yang akan diciptakan oleh perusahaan. 3.



Membentuk Strategi Membangun keunggulan bersaing seperti harga yang murah, fleksibilitas



rancangan atau isi, mutu, penghantaran yang cepat, ketergantungan, jasa purna jual, atau lini produk yang luas. Adapun tiga strategi yang masing-masing memberikan peluang bagi para manajer operasi untuk meraih keunggulan adalah:



21







Bersaing pada perbedaan (Differentiation), keunikan dapat melalui karakteristik fisik maupun atribut jasa yang ditawarkan kepada konsumen sehingga konsumen mempersepsikannya sebagai nilai.







Bersaing pada biaya (Cost Leadership), nuntuk mencapai nilai maksimum yang diinginkan pelanggan tetapi dengan kualitas yang memadai.







Bersaing pada respon cepat (rapid response), melalui keseluruhan nilai yang terkait dengan pengembangan dan penghantaran barang yang tepat waktu, penjadwalan yang dapat diandalkan serta kinerja yang fleksibel.



22



BAB III PENUTUP



2.1 Kesimpulan 1. Manajemen oprasi sebagai manajemen dari sebuah organisasi produksi yang mengkonversi / mentransformasi / mengubah input menjadi output yabg berupa barang maupun jasa. Input seperti bahan baku, mesin (peralatan) tenaga kerja, manajemen dan modal akan diubah/ ditransformasikan menjadi output (barang dan jasa). 2. Barang merupakan benda yang dapat diraba, sedangkan jasa adalah benda yang tidak dapat dilihat dan diraba. Memeproduksi barang biasanya merupakan kegiatan mengubah suatu barang / sekumpulan barang menjadi barang lain. Barang yang diproses dapat berupa bahan mentah dari industry primer (seperti tepung dan papan). 3. Tugas utama manajer operasional adalah bertanggung jawab untuk memastikan organisasi berjalan sebaik mungkin dalam memberikan pelayanan dan memenuhi harapan para pelanggan dan clien dengan cara yang efektif dan efisien. 4. Pembagian Kerja didasarkan pada spesialsasi tenaga kerja pada suatu tugaas tunggal dapat diselesaikan produktivitas dan efisiensi lebih besar daripada penugasan seorang karyawan pada banyak tugas. Primsip pembagian kerja ini masih banyak digunakan dalam dunia bisnis modern, seperti dalam industri-industri perakitan. 5. Dalam manajemen operasional terlibat proses operasi produk barang dan jasa. Untuk menghasilkan barang dan jasa, semua organisasi menjalankan fungsi-fungsi pemasaran, produksi, dan keuangan. 6. Dunia bisnis harus meningkatkan produktivitasnya, karena mereka akan menghadapi pasar luas yang makin berkembang. Usaha meningkatkan produktiviytas ini dapat dilakukan dengan cara memperbarui mesin-mesin dengan mesin modern, canggih agar hasil produksinya tidak ketinggalan zaman dan efisien dalam melakukan proses produksi, kembangkan kegiatan reseach and development. 7. Tanggungjawab Sosial dalam perusahaan (Corporate Social Responsibility) adalah bentuk kepedulian perusahaan terhadap lingkungan eksternal perusahaan melalui berbagai kegiatan yang dilakukan dalam rangka penjagaan lingkungan, norma-norma masyarakat, partisipasi pembangunan, serta berbagai bentuk tanggungjawab sosial lainnya. 23



DAFTAR PUSTAKA



https://febriyanto79.files.wordpress.com/2012/02/2-strategi-operasi.ppt



24