Makalah Manajemen Pendidikan Kelompok 10 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH MANAJEMEN PENDIDIKAN



“PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMECAHAN MASALAH” OLEH : KELOMPOK 10 FENI HUMAIRA (1830107011) SITI SALSABILA (1830107027)



DOSEN PEMBIMBING Dr. H. MUHAMMAD FAZIZ, M.Pd FERDINO WEDI SANJAYA, M.Pd



JURUSAN PENDIDIKAN (TADRIS) FISIKA FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) BATUSANGKAR 2020



KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan syukur kepada Allah SWT, penulis telah menyelesaikan makalah ini. Shalawat dan salam dimohonkan kepada Allah kiranya disampaikan kepada Nabi kita yakninya Muhammad SAW. Sebagai Uswatan Hasanah sampai akhir zaman, makalah tentang “ PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMECAHAN MASALAH ” ini dapat diselesaikan. Mudah-mudahan makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua. Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terimakasih pada semua pihak yang telah banyak memberikan dorongan, dukungan dan bantuan sampai terwujudnya makalah ini. Penulis menyadari tentu masih banyak terdapat kekurangan dalam pembuatan makalah ini, karena itu saran dan kritikan dari pembaca sangat diharapkan untuk kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini memiliki manfaat bagi pembaca. Batusangkar, 21 Desember 2020



Kelompok 10



i



DAFTAR ISI



Kata Pengantar.................................................................................i Daftar Isi...........................................................................................ii Bab I Pendahuluan A. Latar Belakang..........................................................................1 B. Rumusan Masalah.....................................................................2 C. Tujuan.......................................................................................2 Bab II Pembahasan A. Pengertian Pengambilan Keputusan Pemecahan Masalah........3 B. Model Pengambilan Keputusan Pemecahan Masalah...............6 Bab III Penutup A. Kesimpulan...............................................................................9 B. Saran..........................................................................................10 DAFTAR PUSTAKA



ii



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Para ilmuwan perilaku organisasi, ahli penelitian operasional dan manajer berpendapat bahwa dalam suatu organisasi, sebagian besar para bawahan menginginkan kesempatan untuk dilibatkan dalam proses pengambilan keputusan. Mereka berpendapat bahwa peran serta yang meningkat dalam keputusan memiliki dampak meningkatnya keterkaitan mereka dalam organisasi, kepuasan pekerjaan, pertumbuhan dan perkembangan



pribadi,



serta



peneriman



inovasi.



Cara



manajer



mempengaruhi para bawahan lebih berdasarkan tukar pikiran dan kerja sama daripada berdasarkan otoritas.            Selain menyebabkan kepuasan yang lebih besar dari bawahan dan sebagai dampaknya adalah usaha yang lebih besar, produktivitas kerja, serta efektivitas yang lebih tinggi. Para pendukung pandangan tersebut memiliki alasan tambahan atas keterlibatan bawahan dalam pengambilan keputusan. Ditunjukan bahwa beberapa permasalahan yang dihadapi oleh organisasi makin bertambah kompleks, memerlukan pengetahuan dalam bidang yang canggih dan merupakan bentuk permasalahan yang tidak pernah dihadapi organisasi sebelumnya, baik teknologi, sosial maupun manusiawi. Pengambilan keputusan merupakan suatu pendekatan yang sistematis terhadap permasalahan yang dihadapi. Pendekatan tersebut menyangkut pengetahuan mengenai esensi atas permasalahan yang dihadapi, pengumpulan fakta dan data yang relevan dengan permasalahan yang dihadapi, analisis permasalahan dengan menggunakan fakta dan data, mencari alternatif pemecahan, menganalisis setiap alternatif sehingga



1



ditemukan alternatif yang paling rasional dan penilaian atas keluaran yang dicapai. B. Rumusan Masalah 1. Apa pengertian pengambilan keputusan pemecahan masalah? 2. Apa saja model pengambilan keputusan pemecahan masalah? C. Tujuan 1. Mengetahui pengertian pengambian keputusan pemecahan masalah. 2. Mengetahui model pengambilan kepuutusan pemecahan masalah.



BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Pengambilan Keeputusan Pemecahan Masalah a.



Pengambilan Keputusan Kata



“keputusan”



berarti



menentukan,



mengakhiri,



menyelesaikan, mengatasi. Keputusan adalah pengakhiran daripada 2



proses pemikiran tentang apa yang dianggap sebagai “masalah” sebagai sesuatu yang merupakan penyimpangan daripada yang dikehendaki, direncanakan atau dituju dengan menjatuhkan pilihan pada salah satu alternatif pemecahannya. pengambilan keputusan merupakan suatu pendekatan yang sistematis terhadap suatu masalah yang dihadapi. Menurut Salusu pengambilan keputusan adalah suatu proses memilih alternatif cara bertindak dengan metode yang sesuai dengan situasi. Sedangkan Jannis & Mann (1977) menyebutkan bahwa pengambilan keputusan merupakan pemecahan masalah dan terhindar dari faktor situasional. Dapat diartikan bahwa pengambilan keputusan adalah memilih dan menetapkan satu alternatif yang dianggap paling tepat dari beberapa alternative. Keputusan itu harus bersifat fleksibel, analitis dan mungkin untuk dilaksanakan dengan dorongan sarana prasarana dan sumber daya yang tersedia (berupa manusia dan material). (Ahmad. (2013). Kebijakan dan Pengambilan Keputusan dalam Lembaga Pendidikan Islam. Jurnal Al-Ta’lim, jilid I, Nomor 5, hlm. 373-379) Hadari



Nawawi



mendefenisikan



bahwa



keputusan



pada



dasarnya berarti hasil akhir dalam mempertimbangkan sesuatu yang akan dilaksanakan secara nyata. Keputusan juga dapat diartikan sebagai hasil terbaik dalam memilih satu diantara dua atau beberapa alternatif yang dihadapi. Sementara itu, pengambilan keputusan merupakan proses atau rangkaian kegiatan menganalisis berbagai fakta, informasi, data dan teori/pendapat yang akhirnya sampai pada satu kesimpulan yang dinilai paling baik dan tepat. Proses pengambilan keputusan ini dapat dilakukan sendiri dan dapat pula dilaksanakan dengan bantuan atau pengikutsertaan orang lain. Gatot Suradji dan Engelbetus Martono mendefenisikan bahwa keputusan merupakan proses pemikiran yang menetapkan satu pilihan diantara alternatif pilihan guna memecahkan suatu masalah. Sementara itu,



3



pengambilan keputusan merupakan proses analisis informasi masalah sampai penetapan suatu keputusan Irham Fahmi mendefenisikan keputusan sebagai proses penelusuran masalah yang berawal dari latar belakang masalah, identifikasi masalah hingga pada terbentuknya kesimpulan atau rekomendasi. Dari beberapa defenisi para ahli sebagaimana yang telah dipaparkan di atas dapat dipahami bahwa pengambilan keputusan adalah proses memilih salah satu alternatif terbaik di antara sekian banyak



alternatif



menyelesaikan



yang



masalah.



ada



yang



dilakukan



dalam



(.Raihan.PENGAMBILAN



rangka



Keputusan



Dalam Kepemimpinan Manajemen Dakwah jurnal al-bayan / vol. 22 no. 34 juli - desember 2016.) b.



Pemecahan Masalah Pemecahan masalah adalah suatu proses terencana yang perlu dilaksanakan agar memperoleh penyelesaian tertentu dari sebuah masalah yang mungkin tidak didapat dengan segera. Pendapat lainnya menyatakan bahwa pemecahan masalah sebagai usaha mencari jalan keluar dari suatu kesulitan. Menurut Goldstein dan Levin, pemecahan masalah telah didefinisikan sebagai proses kognitif tingkat tinggi yang memerlukan modulasi dan kontrol lebih dari keterampilan rutin atau dasar. Penyelesaian atau pemecahan masalah adalah bagian dari proses berfikir Sering dianggap merupakan proses paling kompleks di antara semua fungsi kecerdaan pemecahan masalah telah didefinisikan sebagai proses kognitif tingkat tinggi yang memerlukan modulasi dan kontrol lebih dari keterampilan-keterampilan rutin atau dasar. Proses ini terjadi jika suatu organisme atau sistem kecerdasan buatan tidak mengetahui bagaimana untuk bergerak dari suatu kondisi awal menuju kondisi yang dituju.



4



Pemecahan masalah merupakan salah satu tipe keterampilan intelektual yang lebih tinggi derajatnya dan lebih kompleks dari tipe keterampilan intelektual lainnya. juga berpendapat bahwa dalam menyelesaikan pemecahan masalah diperlukan aturan kompleks atau aturan tingkat tinggi dan aturan tingkat tinggi dapat dicapai setelah menguasai aturan dan konsep terdefinisi. Demikian pula aturan dan konsep terdefinisi dapat dikuasai jika ditunjang oleh pemahaman konsep konkrit. Setelah itu untuk memahami konsep konkrit diperlukan



keterampilan



dalam



memperbedakan.



(Marliani







Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Jurnal Formatif 5(2): 134-144, 2015 ISSN: 2088-351X) Berkenaan dengan pengertian pemecahan masalah (problem solving), Branca mengungkapkan tiga interpretasi umum tentang pemecahan masalah, yaitu: Pemecahan masalah sebagai tujuan menyangkut alasan mengapa seuatu itu diajarkan dan apa tujuan pengajarannya. Dalam interpretasi ini, pemecahan masalah bebas dari masalah khusus, prosedur atau metode, dan konten. Yang menjadi pertimbangan utama adalah belajar bagaimana memecahkan masalah, merupakan alasan utama untuk belajar sesuatu. Pemecahan Masalah Sebagai Proses. Pemecahan masalah sebagai proses muncul dari interpretasinya sebagai proses dinamik dan terus menerus. The National Council of Supervisors of Mathematics mendefinisikan pemecahan masalah sebagai proses menerapkan pengetahuan yang telah diperoleh sebelumnya ke dalam situasi baru dan tak dikenal. Yang menjadi pertimbangan utama dalam hal ini adalah metode, prosedur, strategi, dan heuristik yang digunakan dalam memecahkan masalah. Pemecahan Masalah Sebagai Keterampilan Dasar. Pemecahan masalah adalah suatu proses yang dilakukan untuk menyelesaikan soal-soal atau tugas-tugas yang diberikan kepadanya dengan



melibatkan



pengetahuan



5



yang



dimiliki



sebelumnya.



pemecahan masalah adalah proses menerima masalah dan berusaha menyelesaikan masalah itu. Pemecahan masalah bisa juga dipandang sebagai suatu proses untuk mengatasi kesulitan yang ditemui untuk mencapai suatu tujuan yang diinginkan. D. Model Pengambilan Keputusan Pemecahan Masalah Pengambilan



keputusan



adalah



melakukan



penilaian



dan



menjatuhkan pilihan. Keputusan ini diambil setelah melalui  beberapa perhitungan dan pertimbangan alternatif. Sebelum pilihan dijatuhkan, ada beberapa tahap yang mungkin akan dilalui oleh pembuat keputusan. Tahapan tersebut bisa saja meliputi identifikasi masalah utama, menyusun alternatif yanga kan dipilih dan sampai pada pengambilan keputusan yang terbaik. Guna memudahkan pengambilan keputusan maka perlu dibuat tahap-tahap yang bisa mendorong terciptanya keputusan, adapun tahapan tersebut adalah : a. Mengidentifikasi masalah tersebut secara jelas dan gamblang, atau mudah untuk dimengerti. b. Membuat



daftar



masalah



yang



akan



dimunculkan,



dan



menyusunnya secara prioritas dengan maksud agar adanya sistematika yang lebih terarah dan terkendali. c. Melakukan identifikasi dari setiap masalah tersebut dengan tujuan untuk lebih memberikan gambaran secara lebih tajam dan terarah secara lebih spesifik. d. Memetakan setiap masalah tersebut berdasarkan kelompoknya masing-masing yang kemudian selanjutnya dibarengi dengan menggunakan model dan alat uji yang akan dipakai. e. Memastikan kembali bahwa alat uji yang dipergunakan tersebut telah sesuai dengan prinsip-prinsip dan kaidah-kaidah yang berlaku pada umunya.



6



Di sisi lain Simon (1960) mengatakan, pengambilan keputusan berlangsung melalui empat tahap, yaitu : a. Intelligence adalah proses pengumpulan informasi yang bertujuan memecahkan permasalahan. b. Design adalah tahap perancangan soal cara menyelesaikan masalah. c. Choice adalah tahap mengkaji kelebihan dan kekurangan dari berbagai macam alternative yang ada dan dipilih yang terbaik. d. Implementasi atau implementation adalah tahap pengambilan keputusan dan melaksanakannya. Model adalah percontohan yang mengandung unsur yang bersifat penyederhanaan untuk dapat ditiru (jika perlu). Pengambilan keputusan itu sendiri merupakan suatu proses berurutan yang memerlukan penggunaan model secara cepat dan benar. Untuk mengetahui apakah hubungan yang bersifat tunggal dari unsur-unsur itu ada relevansinya terhadap masalah yang akan dipecahkan diselesaikan itu. a. Untuk memperjelas (secara eksplisit) mengenai hubungan signifikan diantara unsur-unsur itu. b. Untuk merumuskan hipotesis mengenai hakikat hubunganhubungan antar variabel. Hubungan ini biasanya dinyatakan dalam bentuk matematika. c. Untuk memberikan pengelolaan terhadap pengambilan keputusan. Diantara model-model pengambilan keputusan adalah sebagai berikut : a. Rasional Analitis Pengambil keputusan rasional analitis mempertimbangkan semua alternatif dengan segala akibat dari pilihan yang diambilnya, menyusun segala akibat dan memperlihatkan dan



7



memperhatikan skala pilihan (scale of preference) yang pasti, dan memilih alternatif yang memberikan hasil maksimum. b. Intuitif Emosional Pengambil keputusan dengan intuitif emosional menyukai kebiasaan dan pengalaman, perasaan yang mendalam, pemikiran yang reflektif dan naluri dengan menggunakan proses alam bawah sadar. Proses ini dapat didorong oleh naluri, orientasi kreatif, dan konfrontasi kreatif. Mereka yang menentang pendekatan ini mengemukakan bahwa cara ini tidak secara efektif menggunakan semua sarana yang ada bagi keputusan modern. Model pengambil keputusan yang menggunakan intuisinya seringkali dikritik sebagi immoral. Kritik yang sering dilontarkan terhadap pengambilan keputusan dengan intuisi adalah karena kurang mengadakan analisis yang terkendali maka perhatian hanya ditujukan pada beberapa fakta dan melupakan banyak elemen



penting.



Dalam



pengambilan



keputusan



dengan



menggunakan intuisi tidak banyak tergantung pada fakta yang lengkap.



8



BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Pengambilan keputusan adalah proses memilih salah satu alternatif terbaik di antara sekian banyak alternatif yang ada yang dilakukan dalam rangka menyelesaikan masalah. Pemecahan masalah adalah suatu proses terencana yang perlu dilaksanakan agar memperoleh penyelesaian tertentu dari sebuah masalah yang mungkin tidak didapat dengan segera. Pendapat lainnya menyatakan bahwa pemecahan masalah sebagai usaha mencari jalan keluar dari suatu kesulitan. Menurut Goldstein dan Levin, pemecahan masalah telah didefinisikan sebagai proses kognitif tingkat tinggi yang memerlukan modulasi dan kontrol lebih dari keterampilan rutin atau dasar. Diantara model-model pengambilan keputusan adalah sebagai berikut : c. Rasional Analitis Pengambil keputusan rasional analitis mempertimbangkan semua alternatif dengan segala akibat dari pilihan yang diambilnya, menyusun segala akibat dan memperlihatkan dan memperhatikan skala pilihan (scale of preference) yang pasti, dan memilih alternatif yang memberikan hasil maksimum. d. Intuitif Emosional Pengambil keputusan dengan intuitif emosional menyukai kebiasaan dan pengalaman, perasaan yang mendalam, pemikiran yang reflektif dan naluri dengan menggunakan proses alam bawah sadar. Proses ini dapat didorong oleh naluri, orientasi kreatif, dan



9



konfrontasi kreatif. Mereka yang menentang pendekatan ini mengemukakan bahwa cara ini tidak secara efektif menggunakan semua sarana yang ada bagi keputusan modern. Model pengambil keputusan yang menggunakan intuisinya seringkali dikritik sebagi immoral. Kritik yang sering dilontarkan terhadap pengambilan keputusan dengan intuisi adalah karena kurang mengadakan analisis yang terkendali maka perhatian hanya ditujukan pada beberapa fakta dan melupakan banyak elemen



penting.



Dalam



pengambilan



keputusan



dengan



menggunakan intuisi tidak banyak tergantung pada fakta yang lengkap. B. Saran Semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan pembaca maupun pembuat makalah. Kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak terdpaat kekurangan dan kesalahan. Kami sebagai pemakalah mohon maaf jika terdapat kesalahan dalam pembuatan dalam makalah ini.



10



DAFTAR PUSTAKA Ahmad. 2013. Kebijakan dan Pengambilan Keputusan dalam Lembaga Pendidikan Islam. Jurnal Al-Ta’lim, jilid I, Nomor 5, hlm. 373379) Drs. H. Malayu S.P. Hasibuan, Dasar Pengertian dan Masalah Manajemen, Bumi Aksara, Jakarta, 2005 Irham



Fahmi,



SE.,



M.Si, Manajemen



Pengambilan



Keputusan,



ALFABETA, Bandung, 2013 Marliani. Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis. Jurnal Formatif 5(2): 134-144, 2015 ISSN: 2088-351X Nengchia Destika Tindra. Model-Model Pengambilan Keputusan. Padang:Universitas Negeri Padang Raihan. Pengambilan Keputusan Dalam Kepemimpinan Manajemen Dakwah jurnal al-bayan / vol. 22 no. 34 juli - desember 2016.