Makalah Manajemen Usaha [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

KEWIRAUSAHAAN MANAJEMEN USAHA/BISNIS



Disusun oleh : Julian Eka Pradana



16504241005



Nanda Ardian P.



16504241006



Rino Suasono Edi



16504241014



Kelas : A



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2019



BAB I PENDAHULUAN



A. LATAR BELAKANG Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki perkembangan menakjubkan pada dunia otomotif. Banyak perusahaan otomotif yang berlomba-lomba menjadi yang terbaik dan meraih pasar di Indonesia. Perusahaan-perusahaan otomotif ternama seperti Toyota, Honda, Suzuki dan Mitsubishi pun memiliki Agen Tunggal Pemegang Merek di Indonesia. Beberapa ATPM tersebut bahkan tidak hanya membuka jasa penjualan dan perawatan namun juga memproduksi kendaraan di Indonesia. Sehingga industri jasa dan manufaktur di Indonesia berkembang sangat pesat. Berkembangnya suatu industri tidak lepas dari suatu proses yang bernama manajemen. Manajemen mempermudah bagi pemilik industri untuk merencanakan hingga mengendalikan industrinya. Tidak hanya berkaitan dengan alat atau sarana, manajemen juga berkaitan dengan segala hal yang ada dalam suatu industri. Sehingga manajemen sangat penting peranannya.



B. RUMUSAN MASALAH 1. Bagaimana yang dimaksud dengan manajemen? 2. Apa saja fungsi dari manajemen usaha? 3. Bagaimana penerapan manajemen usaha dalam bidang jasa?



C. TUJUAN PENULISAN 1. Untuk mengetahui pengertian manajemen. 2. Untuk mengetahui fungsi-fungsi manajemen. 3. Untuk mengetahui penerapan manajemen usaha bidang jasa.



BAB II A. PENGERTIAN 1. Pengertian Manajemen a. Manajemen Secara Etimologi Manajemen adalah sebuah proses untuk mengatur sesuatu yang dilakukan oleh sekelompok orang atau organisasi untuk mencapai tujuan organisasi tersebut dengan cara bekerja sama memanfaatkan sumber daya yang dimiliki. Secara etimologi kata manajemen diambil dari bahasa Perancis kuno, yaitu menagement, yang artinya adalah seni dalam



mengatur



didefinisikan



dan



sebagai



melaksanakan. upaya



Manajemen



perencanaan,



dapat



juga



pengkoordinasian,



pengorganisasian dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran secara efisien dan efektif. Efektif dalam hal ini adalah untuk mencapai tujuan sesuai perencanaan dan efisien untuk melaksanakan pekerjaan dengan benar dan teroganisir. Menurut T. Hani Handoko, ada tiga alasan utama mengapa manajemen diperlukan: 



Manajemen diperlukan agar tujuan pribadi dan organisasi dapat tercapai.







Berikutnya,



manajemen



juga



diperlukan



untuk



menjaga



keseimbangan antara tujuan-tujuan, sasaran, dan kegiatan, yang saling bertentangan dari pihak yang punya kepentingan dalam organisasi.







Manajemen dibutuhkan untuk mencapai efisiensi dan efektivitas suatu kerja organisasi. Sebuah organisasi yang sedang berkembang membutuhkan



manajemen dalam beberapa hal; mencakup manajemen strategi, manajemen sumber daya manusia, produksi, pemasaran, dan manajemen lainnya. b. Pengertian Manajemen Menurut Para Ahli Beberapa ahli di bidang ilmu manajemen menjelaskan apa arti manajemen. Pendapat para ahli ini bisa kita jadikan sebagai landasan untuk lebih memahami tentang ilmu manajemen. Berikut adalah definisi manajemen menurut para ahli: 1) Mary Parker Follet Menurut Mary Parker Follet, pengertian manajemen adalah sebuah seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Dengan kata lain, seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan sebuah organisasi. 2) George R. Terry Menurut George Robert Terry, pengertian manajemen adalah sebuah proses yang khas yang terdiri dari beberapa tindakan; perencanaan, pengorganinasian, menggerakkan, dan pengawasan. Semua itu dilakukan untuk menentukan dan mencapai target atau sasaran yang ingin dicapai dengan memanfaatkan semua sumber daya, termasuk sumber daya manusia dan sumber daya lainnya. 3) Henry Fayol



Menurut Henry Fayol, pengertian manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengawasan/ kontrol terhadap sumber daya yang ada agar mencapai tujuan secara efektif dan efisien. 4) Ricky W. Griffin Menurut Ricky W. Griffin, pengertian manajemen adalah sebuah proses perencanaan, proses organisasi, proses kordinasi, dan proses kontrol terhadap sumber daya untuk mencapai tujuan dengan efektif dan efisien. Efektif berarti tujuan dapat tercapai sesuai rencana, sedangkan efisien artinya tugas dijalankan dengan benar, teroganisir, dan selesai sesuai jadwal. 5) Lawrence A. Appley Menurut Lawrence A. Appley, arti manajemen adalah sebuah keahlian yang dimiliki seseorang atau organisasi untuk menggerakkan orang lain agar mau melakukan sesuatu. 6) Oey Liang Lee Menurut Oey Liang Lee, pengertian manajemen adalah ilmu atau seni dalam perencanaan, pengorganisasian, penyusunan, pengarahan, dan pengendalian terhadap sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. 7) Hilman Menurut Hilman, pengertian manajemen adalah fungsi untuk mencapai suatu tujuan melalui perantara kegiatan orang lain serta mengawasi usaha-usaha setiap individu guna mencapai tujuan yang sama.



8) Dr. Ahuja Menurut Dr. Ahujae, pengertian manajemen adalah pihak-pihak yang menawarkan/ menyediakan jasa untuk bidang yang berhubungan dengan manajemen. 9) Renville Siagian Menurut Renville Siagian, pengertian Manajemen adalah salah satu bidang usaha yang bergerak di bidang jasa pelayanan yang dikelola oleh tenaga ahli yang terlatih dan berpengalaman. 10) Dr. Bennett N.B Silalahi, M.A Menurut Dr. Bennett N.B Silalahi, M.A, pengertian manajemen adalah ilmu perilaku yang terdiri dari aspek sosial eksak bukan dari tanggungjawab keselamatan serta kesehatan kerja baik dari sisi perencanaannya. 11) James A.F.Stoner Menurut James A. F. Stoner, pengertian manajemen adalah suatu proses perencaan, pengorganisasian, leadership, serta pengendalian upaya dari anggota organisasi tersebut serta penggunaan Sumber daya yang tersedia di organisasi tersebut guna mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan organisasi sebelumnya.



B. FUNGSI MANAJEMEN USAHA Fungsi Manajemen adalah sebagai elemen dasar yang harus melekat dalam manajemen sebagai acuan manajer (seseorang yang mengelola



manajemen) dalam melaksanakan tugas untuk mencapai tujuan dengan cara merencanakan, mengorganisir, mengordinasi dan mengendalikan.



Gambar 1. Diagram Fungsi Manajemen. Mengacu pada pengertian Manajemen di atas, terdapat 5 fungsi utama manajemen dalam bisnis, yaitu: 1. Perencanaan (Planning) Perencanaan adalah yang paling penting dalam sebuah manajemen usaha. Seorang manajer yang mengelola manajemen dalam perusahaan atau bisnis akan merencanakan dan mengevaluasi setiap tindakan yang sudah dan yang belum ditindaklanjuti dalam bisnis. Perencanaan penting untuk menentukan secara keseluruhan tujuan perusahaan dan upaya untuk memenuhi tujuan tersebut. Manajer selalu bertindak sebagai seseorang yang mencari alternatif dalam mencapai tujuan akhir, mencakup rencana jangka pendek, menengah maupun jangka panjang. Tanpa perencanaan yang tepat dalam bisnis yang sedang berkembang bisa membuat bisnis tidak berjalan sesuai dengan jalurnya.



Penyimpangan



ini



bisa



berakibat



pada



ketidakteraturan



hingga



kebangkrutan. 2. Pengorganisasian (Organizing) Fungsi manajemen dalam bisnis yang kedua adalah sebagai pengorganisasian dengan membagi kegiatan besar menjadi beberapa kegiatan kecil atau serangkaian kegiatan. Tujuannya adalah untuk mempermudah manajer melakukan pengawasan yang lebih efektif dan menentukan sumber daya yang dibutuhkan untuk setiap kegiatan yang sudah dibagi menjadi lebih efisien. Pengorganisasian secara lebih gampang dapat dilaksanakan dengan menentukan apa tugas yang dikerjakan, siapa yang mengerjakan dan bagaimana harus dikerjakan. Hal ini bertujuan untuk mencapai tujuan bisnis melalui proses yang lebih terstruktur atau terorganisasi. 3. Penempatan (Staffing) Mirip dengan organizing, namun penggunaannya lebih luas. Bila organizing lebih memperhatikan manajemen sumber daya manusia, maka staffing lebih memperhatikan sumber daya secara umum. Beberapa sumber daya tersebut diantaranya; peralatan, perlengkapan, dan inventaris yang ada pada sebuah organisasi. 4. Pengarahan (Directing) Fungsi manajamen dalam bisnis yang terakhir adalah sebagai suatu tindakan yang mengupayakan agar setiap anggota bisnis atau kelompok mampu mencapai sasaran dan target sesuai prosedur manajerial yang sudah direncanakan. Seorang manajer akan melakukan pengarahan jika



terjadi masalah atau jika apa yang dikerjakan tidak sesuai dengan yang direncanakan. Karena tidak semua hal yang direncanakan dalam bisnis bisa diwujudkan secara nyata dalam tindakan, mengingat banyak kejadian yang tidak bisa terduga sebelumnya. Sehingga fungsi manajemen sebagai pengarahan agar apa yang dikerjakan sumber daya masih berada pada jalur yang semestinya. 5. Pengawasan (Controlling) Dari serangkaian rencana dan tindakan yang sudah dijalankan, perlu adanya pengawasan atau controlling. Fungsi manajemen usaha dalam hal ini adalah melakukan evaluasi secara menyeluruh terhadap kinerja sumber daya perusahaan. Manajer secara aktif akan melakukan pengawasan terhadap sumber daya yang sudah diorganisasi sebelumnya dan memastikan apa yang dikerjakan sesuai dengan yang direncanakan. Adanya kesalahan atau penyimpangan dalam menjalankan tugas dapat dikoreksi untuk menjadi pembelajaran pada perencanaan tahap berikutnya. Klasifikasi dari masing-masing sumber daya juga penting untuk menjadi bahan klasifikasi supaya tidak menimbulkan dominansi dari manajer saja. Bisnis yang baik adalah bisnis yang anggotanya mampu bekerjasama sacara tim dan berjalan secara simultan. Beberapa hal yang harus terpenuhi untuk melakukan pengawasan yaitu: a. Jalur (routing): manajer harus menetapkan jalur untuk memperkecil resiko kesalahan yang terjadi.



b. Penetapan waktu (scheduling): manajer harus memiliki waktu rutin untuk melakukan pengawasan, misalnya saja satu bulan satu kali atau dua kali. c. Perintah pelaksanaan (dispatching): manajer memiliki sikap untuk mendorong dan memerintah agar setiap sumber daya menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan waktu yang sudah ditentukan. d. Tindak lanjut (follow up): manajer melakukan evaluasi dan memberikan solusi dari segala yang permasalahan yang terjadi selama proses mencapai tujuan untuk meminimalisir terjadinya kesalahan yang sama.



C. UNSUR-UNSUR MANAJEMEN USAHA Dalam membentuk sistem manajerial yang baik dibutuhkan unsurunsur manajemen di dalamnya. Semua unsur tersebut saling melengkapi satu sama lain, dan jika salah satu unsur tersebut tidak ada maka berimbas pada hasil keseluruhan pencapaian sesuatu. 1. Manusia (Human) Faktor yang paling menentukan dalam manajemen adalah manusia. Dalam praktiknya, manusia lah yang membuat tujuan dan melakukan proses pencapaian tujuan tersebut. Dengan kata lain, proses kerja tidak akan terjadi bila terdapat unsur manusia di dalamnya. 2. Uang (Money) Uang merupakan unsur manajemen yang sangat berpengaruh karena hasil kegiatan dapat diukur dari jumlah yang beredar di suatu



perusahaan. Unsur uang dapat menjadi alat dalam proses pencapaian tujuan dengan penggunaannya yang diperhitungkan secara rasional. Penggunaan uang dalam suatu perusahaan adalah untuk biaya operasional, seperti gaji pegawai, pembelian dan perawatan peralatan kantor, dan peralatan lainnya yang dibutuhkan oleh perusahaan. 3. Materials (Bahan) Bahan ini terdiri dari raw material (bahan setengah jadi) dan bahan jadi. Unsur material merupakan faktor penting dalam dunia usaha karena hasil yang baik hanya bisa dicapai bila terdapat material yang baik. 4. Mesin (Machines) Mesin sangat dibutuhkan manusia untuk melakukan pekerjaan yang sulit menjadi lebih mudah dan cepat. Penggunaan mesin akan meningkatkan hasil dan keuntungan serta membuat proses kerja menjadi lebih efektif dan efisien. 5. Metode (Methods) Proses pelaksanaan kerja hanya dapat berjalan dengan efektif dan efisien bila dilakukan dengan metode yang tepat. Suatu metode kerja harus mempertimbangkan sasaran, fasilitas, waktu, uang, dan kegiatan bisnis. Selain itu, metode yang tepat dan baik juga harus dipahami oleh manusia yang menjalankannya. Dengan kata lain, sebuah metode hanya bisa berjalan dengan baik bila manusia terlibat di dalamnya. 6. Pasar (Market)



Proses pemasaran produk merupakan unsur manajemen yang sangat krusial bagi sebuah perusahaan. Jika tidak ada pemasaran maka barang tidak akan laku.



D. PENERAPAN MANAJEMEN USAHA Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Usaha adalah kegiatan dengan mengerahkan tenaga, pikiran, atau badan untuk mencapai sesuatu. Manajemen usaha secara umum yaitu suatu upaya yang mengatur semua hal dalam menjalankan usaha sehingga bisa mencapai tujuan-tujuan yang diharapkan. Proses pengaturan usaha sangat penting agar usaha dapat berjalan dengan lancar dan bisa mencapai target-target yang telah di tentukan. Selain itu dengan menjalankan manajemen usaha yang baik tentunya dapat memantau berbagai kemungkinan yang tidak diinginkan dalam sebuuah usaha. Dengan kata lain manajemen usaha merupakan kemampuan manajemen suatu usaha dalam upaya pengembangan dengan prinsip Planning hingga Controlling, pemenuhan fungsi manajerial untuk mencapai tujuan usaha, tingkatan manajemen yang didukung keterampilan yang dibutuhkan untuk menggerakkan sumber daya manusia (SDM) hingga pasar. 1. Manajemen Produksi. Manajemen produksi yaitu cabang ilmu manajemen yang memiliki fungsi untuk mengkoordinasi seluruh kegiatan untuk mencapai tujuan. Biasanya manajemen produksi berkaitan dengan



pengambil keputusan yang berkaitan dengan proses produksi untuk mencapi tujuan organisasi atau perusahaan. Salah satu keberhasilan perusahaan untuk memenangkan persaingan bisnis yaitu membuat standar dan sistem prosuksi yang efektif dan efesien. Dalam merancang sistem produksi yang efektif dan efesien mereka harus memperhatikan pilihan bahan baku, tempat produksi hingga hasil akhir produk yang dihasilkan. Aktivitas produksi yang buruk dapat menjadi penyebab menumpuknya persediaan sehingga dapat menyebabkan perusahaan mengalami pemborosan. Manajemen produksi yang buruk juga bisa berakibat pada rendahnya mutu produk yang dihasilkan sehingga produk tersebut sulit bersaing di pasaran.



2. Manajemen Pemasaran. Manajemmen pemasaran yaitu sebuah kegiatan perusahaan yang menjadi ujung tombak perusahaan untuk dapat bertahan dan juga berkembang serta mendapatkan keuntungan. Manajemen pemasaran bisa diartikan sebagai proses penetapan tujuan pemasaran sebuah organisasi dengan mempertimbangkan sumber daya yang tersedia dan juga peluang pasar. Hal yang dipertimbangkan yaitu perencanaan dan pelaksanaan untuk mencapai tujuan serta mengukur pencapaian. Perencanaan pemasaran merupakan proses untuk memilih dan menganalisis target pasar, mengembangkan dan memelihara bauran



pemasaran untuk dapat memuaskan kebutuhan konsumen. Menurut Kotler (2004), proses pemasaran terdiri dari empat langkah, yaitu: 1) Menganalisis peluang yang ada di pasar 2) Mengembangkan strategi pemasaran berorientasi pasar 3) Merencanakan program pemasaran terpadu menggunakan bauran pemasaran 4) Mengorganisasikan, mengimplementasikan dan mengawasi proses pemasaran Proses pemasaran yang sukses tidak terlepas dari adanya tahap-tahap sebagai berikut: 1) Segmentasi pasar, yaitu proses memilah pasar yang heterogen menjadi kelompok/ segmen yang homogen yaitu memiliki karakteristik dan kebutuhan produk yang sama. Sebuah segmen pasar terdiri dari konsumen yang memberikan reaksi sama terhadap seperangkat usaha pemasaran. Berdasarkan informasi yang diperoleh pemasar, maka segmentasi dapat dilakukan atas dasar variabel berikut: 



Variabel geografis, membagi pasar atas dasar tempat atau wilayah tertentu







Variabel demografis, membagi pasar ke dalam beberapa kelompok



berdasarkan



karakteristik



pendidikan, jenis kelamin, penghasilan.



seperti



usia,







Variabel psikografis, membagi pasar ke dalam beberapa kelompok berdasarkan gaya hidup dan kepribadian konsumen.



2) Targeting, yaitu memilih satu/ lebih kelompok/ segmen pasar yang ada. Penetapan



pasar sasaran yang dipilih dilakukan



berdasarkan evaluasi terhadap daya tarik masing- masing segmen. 3) Pemosisian: menempatkan/ memposisikan citra produk dalam benak konsumen dibandingkan dengan produk pesaing. Tujuannya agar suatu produk memiliki tempat yang jelas, terbedakan dan didambakan dalam benak konsumen sasaran. Guna mendukung proses pengambilan keputusan pemasaran yang tepat maka pada umumnya pemasar akan menggunakan riset pemasaran, yang didefinisikan sebagai studi mengenai kebutuhan dan keinginan konsumen dan cara terbaik untuk dapat memenuhinya. Proses riset pasar meliputi tahap berikut: 



Mempelajari situasi pasar







Memilih metode riset (observasi, survei, focus group, eksperimen)







Mengumpulkan data (primer/ sekunder)







Menganalisis data







Menyusun laporan



Perencanaan pemasaran memuat hal-hal sebagai berikut : a) Analisa situasi (S.W.O.T)







S : Strengh/ Kekuatan







W : Weakness/ Kelemahan







: Opportunity/ Peluang







T : Threat/ Ancaman



Pebisnis harus menganalisa keadaan intern dan ekstern perusahaannya. Keadaan intern meliputi gambaran terakhir serta analisis jumlah yang diperoleh. Melakukan analisa sumber daya manusia dan sumber daya lainnya. Keadaan ekstern yang perlu diperhatikan adalah keadaan makro yang berhubungan dengan kepentingan perusahaan. Analisis makro ini meliputi keadaan politik, ekonomi,sosial, budaya. Analisis intern dan ekstern tersebut dilengkapi lagi dengan analisis S.W.O.T. b) Tujuan Pemasaran (Marketing Objectives) Tujuan pemasaran perusahaan beraneka ragam sesuai dengan kepentingan perusahaan masing–masing. Sebagai contoh dapat dikemukakan tujuan pemasaran, mempertahankan posisi perusahaan sebagai market leader, atau memperluas penguasaan market. c) Strategi Inti (Core Strategy) Merupakan alternatif strategi yang terpilih dalam decision making. Untuk menghasilkan strategi inti ini dibutuhkan pemikiran mendalam didukung oleh data dan fakta sehingga dapat dirumuskan secara tajam.



d) Jadwal Pelaksanaan (Action Plan) Action plan lebih banyak, sebab disini dielaborasi lebih rinci. Jika strategi inti yang ingin dilaksanakan berupa pengembangan produk, maka harus dijabarkan model, bahan, mutu,kemasan, dsb Action plan harus dapat menjawab beberapa pertanyaan : 



What, apa tugas yang harus dilakukan?







Who, siapa orang yang harus bertugas dan bertanggung jawab?







When, kapan pekerjaan harus dilaksanakan dan harus selesai?







Where, jika diperlukan dimana percobaan pasar akan dilakukan?







How, bagaimana cara melaksanakan tugas tersebut?



e) Anggaran Pemasaran (Marketing Budget) Didalam marketing budget dengan jelas harus dinyatakan besar biaya yang diperlukan, jenis kegiatan pemasaran untuk berbagai teknikpromosi, melakukan riset pemasaran, dsb f) Pengawasan (Control) Untuk semua implementasi marketing plan harus dilakukan pengawasan. Pengawasan dilakukan dengan membaca dan mempelajari laporan tertulis dari pelaksana ataupun hasil observasi. Jika terjadi penyimpangan atau kendala dalam pelaksanaan, maka harus segera diambil tindakan perbaikan



3. Manajemen Keuangan. Manajemen keuangan dapat diartikan sebagai kegiatan perancanaan, pemeriksaan, pengelolaan, pencarian, pengendalian, dan juga penyimpanan dana. Semua pihak yang terlibat dalam manajemen keuangan memiliki tanggung jawab untuk dapat memastikan kegiatan usaha yang dijalankan dapat mencapai tujuan secara ekeonomis dan memiliki profit. Tim manajemen keuangan harus memiliki kemampuan untuk



menanggung



manajemen



resiko,



manajemen



keuangan



internasional, pasar modal dan investasi. Hal ini dikarenakan besarnya tanggung jawab yang di tanggung oleh pihak manajemen keuangan atas kelangsungan sebuah perusahaan. 4. Manajemen Informasi. Manajemen informasi bisa diartikan pengelolaan data yang di dalamnya terdiri dari proses mencari, menyusun, proses kalfikasi serta menunjukkan seluruh data yang berkaitan dengan kegiatan perusahaan. Dengan imformasi yang disajikan bisa dijadikan sebagai alasan untuk mengambil keputusan oleh manajemen. Manajemen juga bisa diartikan sebagai perancanaan bagian dari pengendalian internal sebuah bisnis yang terdiri dari dokumen, teknologi, menusia serta prosedur akutansi untuk pemecahan masalah seperti layanan biaya produk dan strategi bisnis. 5. Manajemen Strategi. Manajemen strategi yaitu seni atau ilmu penyusunan, penerapan, mengimplementasikan dan pengevaluasian keputusan lintas



fungsional sehingga memungkinkan organisasi tujuan. Fokus dari manajemen strategi yaitu proses penetapan tujuaan perusahaan pengembangan kebijakan, perencanaan serta alokasi sumber daya. 6. Manajemen Operasi. Manajemen perusahaan yaitu wilayah bisnis yang hanya memiliki fokus pada proses produksi serta meastikan pemeliharaan dan perkembangan dapat berlangsung secara efesien dan efektif. Manajemen operasi berbeda dengan manajemen operasional, karena manajemen operasi yang ruang lingkupnya sempit dibandingkan dengan manajemen operasional. Jika manajemen operasional bisa mengelola semua hal yang bersangkutan dengan aktivitas perusahaan maka manajemen operasi hanya memiliki fokus pada kegiatan produksi saja. Manajer operasi memiliki tannggung jawab untuk mengelola proses pengubahan imput (material, tenaga kerja serta energi) menjadi ouput (barang atau jasa). E. IMPLEMENTASI MANAJEMEN USAHA Manajemen usaha secara umum adalah proses mengatur yang dilakukan oleh suatu industri untuk mencapai tujuan usaha secara efektif dan efisiean. Dengan kata lain manajemen industri merupakan kemampuan manajemen suatu



industri



dalam



upaya



pengembangan



industri



dengan



prinsip Planning hingga Controlling, pemenuhan fungsi manajerial untuk mencapai tujuan usaha, tingkatan manajemen yang didukung keterampilan yang dibutuhkan untuk menggerakkan sumber daya manusia (SDM) hingga pasar.



1. Bidang Jasa Industri Pelayanan / Jasa (Service Industries), yaitu industri yang bergerak dibidang pelayanan atau jasa, baik untuk melayani dan menunjang aktifitas industri yang lain maupun langsung memberikan pelayanan/jasa kepada konsumen. manajemen industri bidang jasa meliputi proses perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengendalian. a. Proses Perencanaan Proses Perencanaan adalah proses mempersiapkan tujuan dan menentukan langkah untuk mencapai tujuan. Perencanaan penting karena ini adalah awal dalam melakukan sesuatu agar pada saat pekerjaan berjalan dengan efektif. Dalam industri jasa perencanaan digunakan dalam kaitannya dengan mempersiapkan proses jasa. Industri jasa erat kaitannya dengan kepuasan konsumen. Dalam proses perencanaan ini industri jasa harus matang karena jasa memerlukan alat yang mempunyai cost yang besar. Hal-Hal yang harus diperhatikan dalam perencanaan diantaranya: 1) Tergambar jelas tujuan jasa yang akan dilakukan. 2) Program jasa yang akan dijalankan terukur. 3) Program jasa dapat dicapai (realistis). 4) Terdapat batasan waktu pelaksanaan jasa yang jelas sehingga dapat dievaluasi. 5) Ketersediaan sarana dan prasarana pendukung.



b. Proses Pengorganisasian Proses Pengorganisasian adalah proses dimana pembagian tugas



pekerjaan



diantara



para



pelaku



organisasi.



Dalam



pengorganisasian setiap sumber daya manusia akan dibagi menjadi beberapa bagian pekerjaan atau departemen sesuai dengan tugas pokok fungsinya. Dengan demikian segala hal tujuan yang direncanakan dapat dimanajemen dengan baik sehingga tercapai tujuan tersebut. Di dalam struktur perusahaan jasa biasanya terdapat hirarki organisasi yang terstruktur dari atas kebawah. Digunakan seperti itu agar pembagian pekerjaan jelas disetiap lini. c. Proses Pelaksanaan Setelah ada perencanaan dan menetapkan tujuan serta sumber daya manusia yang menjalankan ada maka tahap selanjutnya adalah pelaksanaan. Ini adalah proses dimana perencanaan dijalankan untuk mencapai tujuan organisasi. Setiap bagian dari manajemen akan melaksanakan tugas sesuai fungsinya untuk mencapai tujuan. Dalam proses pelaksanaan sangat penting menjalankan segala sesuatunya sesuai dengan rencana. Proses pelaksanaan jasa haruslah dijalankan tepat waktu. Karena kepuasan konsumen



ditentukan



dari



bagaimana



proses



pelaksanaan



berlangsung. d. Proses Pengendalian Setelah pelaksanaan dijalankan, tentunya ada proses pengendalian yang menjaga agar pelaksanaan berjalan sesuai



dengan perencanaan. Dengan pengendalian fungsi koreksi atau evaluasi dapat dijalankan agar pelaksanaan sesuai dengan kondisi situasi yang sedang berjalan. Di industri jasa pengendalian diperlukan untuk menjaga proses pelaksanaan baik dan hasilnya dapat diterima konsumen dengan kepuasan. Sehingga penting untuk menjaga kualitas dengan pengendalian yang baik.



BAB III PENUTUP



A. KESIMPULAN Manajemen adalah proses mengelola sumber daya organisasi menggunakan fungsi manajemen untuk mencapai tujuan organisasi secara efisien dan efektif. Fungsi manajemen secara umum ada empat yaitu perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengontrolan. Manajemen usaha merupakan kemampuan manajemen suatu industri/usaha dalam



upaya



pengembangan



industri/usaha



dengan



prinsip Planning hingga Controlling, pemenuhan fungsi manajerial untuk mencapai tujuan usaha, tingkatan manajemen yang didukung keterampilan yang dibutuhkan untuk menggerakkan sumber daya manusia (SDM) hingga pasar.



DAFTAR PUSTAKA



Dr. Ir. Agus Puji Prasetyono, M.Eng. PPT Pengantar Manajemen Pendidikan. 2018. KBBI. Arti kata industri. https://kbbi.web.id/industri. diakses tanggal 1 April 2019. Misran H. Analisa Industri Manufaktur dan Industri Jasa. http://misranindustri.blogspot.com/2013/11/analisa-industri-manufakturdan.html. diakses tanggal 1 April 2019. Baba M. Makalah Dasar-dasar Manajemen. https://babamukmin.blogspot.com/2016/07/makalah-dasar-dasarmanajemen.html. diakses tanggal 1 April 2019. .