Makalah Mengevaluasi Hasil Kegiatan Usaha [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MENGEVALUASI HASIL KEGIATAN USAHA PRODUK KREATIF DAN KEWIRAUSAHAAN



Disusun oleh : 1. Adam Prema Puspito



(01)



2. Linda Ruwiyati



(15)



3. Restu Madhira



(21)



4. Siti Zubaidah



(26)



XII AKUNTANSI DAN KEUANGAN LEMBAGA 1 SMK NEGERI 2 PURWOREJO Tahun Pelajaran 2019/2020



1



KATA PENGANTAR



Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas limpahan rahmat, hidayah dan inayahnya kami dapat menyelesaikan makalah “Produk Kreatif dan Kewirausahaan” dengan judul “Mengevaluasi Hasil Kegiatan Usaha” dengan baik. Kami mengucapan terima kasih kami kepada Ibu Rini Novitasari, S. Pd selaku guru mata pelajaran “Produk Kreatif dan Kewirausahaan” karena atas jasa beliau kami dapat mengetahui materi tersebut. Tak lupa pula kami ucapkan terimakasih kepada Ayah dan Bunda tercinta serta rekan-rekan seperjuangan atas dorongan dan semangat kerja sama yang baik sehinga kami dapat aktif dalam mengikuti proses belajar pada saat ini. Kami menyadari bahwa dalam penyusunan tugas ini masih terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran sebagai bahan perbaikan dalam proses penyusunan materi yang selanjutnya. Sekali lagi, kami sampaikan terima kasih. Semoga makalah ini bermanfaat untuk kita semua.



Kutoarjo, 11 Januari 2020



Penyusun



2



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR ................................................................................... 2 DAFTAR ISI .................................................................................................. 3 BAB I ............................................................................................................. 4 A. Latar Belakang .................................................................................... 4 B. Rumusan Masalah ............................................................................... 4 C. Tujuan Penulisan ................................................................................. 4 BAB II ............................................................................................................ 5 PEMBAHASAN ............................................................................................ 5 A. Konsep Evaluasi Kegiatan Usaha ....................................................... 5 B. Indikator-Indikator dalam Mengevaluasi Hasil Usaha ....................... 9 C. Analisis Rasio Keuangan .................................................................. 12 D. ARTIKEL TERKAIT........................................................................ 15 BAB III ........................................................................................................ 17 PENUTUP .................................................................................................... 17 A. Kesimpulan ....................................................................................... 17 B. Saran .................................................................................................. 17 DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 18



3



BAB I PENDAHULUAN



A. Latar Belakang Kegiatan evaluasi dalam menjalankan sebuah usaha merupakan salah satu aktivitas yang sangat penting, karena dengan melakukan evaluasi dapat diketahui tingkat keberhasilan yang telah dicapai. Evaluasi harus dilakukan secara berkesinambungan berdasarkan monitoring yang telah dilakukan dalam setiap tahap kegitan berwirausaha. Menurut Widi (2015), suatu aktivitas untuk melakukan analisis kinerja suatu usaha bisnis. Evaluasi usaha memiliki prinsip dasar yaitu, membandingkan rencana usaha yang telah dibuat sebelum kegiatan dimulai dengan hasil yang dicapai pada akhir masa produksi. Evaluasi atau penilaian kinerja keuangan ini penting dilakukan karena membantu pihak perusahaan menentukan langkah perusahaan selanjutnya. Dengan adanya penilaian atau evaluasi kinerja, pengelolaan perusahaan menjadi lebih mudah dilakukan karena perusahaan bisa menetapkan tindakan kebijaksanaan perusahaan berdasarkan data yang telah dievaluasi dari kinerja perusahaan. B. Rumusan Masalah 1. Apa yang dimaksud dengan evaluasi hasil kegiatan usaha ? 2. Bagaimana cara mengevaluasi hasil kegiatan usaha ? 3. Apa saja manfaat dari evaluasi hasil kegiatan usaha ? C. Tujuan Penulisan 1. Untuk mengetahui cara mengevaluasi hasil kegiatan usaha. 2. Untuk mengetahui apa manfaat dari evaluasi hasil kegiatan usaha. 3. Untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran Produk Kreatif dan Kewirausahaan.



4



BAB II PEMBAHASAN



A. Konsep Evaluasi Kegiatan Usaha Evaluasi usaha adalah suatu aktivitas untuk melakukan analisis kinerja suatu usaha bisnis. Evaluasi usaha prinsip dasar utamanya adalah membandingkan rencana usaha yang telah dibuat sebelum kegiatan dimulai dengan apa yang telah dicapai pada akhir masa produksi. Suatu usaha dikatakan berhasil apabila usaha tersebut dapat memenuhi kewajiban membayar bunga modal, alat-alat luar yang digunakan, upah tenaga kerja luar serta sarana produksi yang lain dan termasuk kewajiban pada pihak ketiga. Dalam melakukan suatu evaluasi ada tiga elemen penting yang perlu dipahami yang pertama ialah kriteria pembanding yang merupakan ciri ideal dari situasi yang diinginkan yang dapat dirumuskan melalui tujuan operasional, kedua keadaan saat ini yang telah dicapai dari hasil pengukuran dan yang terakhir ialah penilaian yang dibentuk dengan membandingkan kriteria yang ingin dicapai dalam sebuah usaha. Bagi pelaku usaha baik itu usaha kecil, usaha mikro atau usaha menengah mengalami kemandegan dalam sebuah usaha tentu merupakan sesuatu yang tidak diinginkan dan tidak dikehendaki. Tentu setiap orang menginginkan selalu mengalami kemajuan Usaha dari waktu ke waktu. Akan tetapi kemandegan dan stagnasi usaha terkadang menjadi sesuatu hal yang tidak dapat dihindarkan, bahkan terkadang harus mundur beberapa tahap. Banyak hal yang dapat mempengaruhi kondisi usaha kita, pasar yang mulai lesu, persaingan yang makin ketat, produktifitas menurun, biaya produksi yang meningkat dan lain-lain. Bagaimana agar usaha



5



selalu mengalami kemajuan. Kunci untuk menuju sukses usaha adalah melakukan evaluasi terhadap usaha yang sudah dilaksanakan. Melakukan evaluasi kemajuan usaha merupakan proses yang berlangsung terus menerus dan berkesinambungan. Evaluasi berang kat dari kegiatan montoring setiap proses dalam usaha yang dijalankan, dari hasil monitoring dapat dibuat analisis kemajuan, kemunduran dan pencapaian apa yang sudah dilaksanakan. Evaluasi dan monitoring bagi seorang enterpreneur sekaligus menjadi sarana belajar dan proses mengupgrade diri. Tujuan evaluasi kelayakan usaha merupakan suatu usaha untuk mengetahui sejauh mana tingkat keberhasilan pelaksanaan proyek, apakah proyek tersebut berjalan sesuai rencana dan akan memberikan hasil seperti yang diharapkan. Terdapat beberapa kegunaan dari studi kelayakan, yaitu: 1) Memandu pemilik dana untuk mengoptimalkan penggunaan dana yang dimilikinya. 2) Memperkecil resiko kegagalan investasi dan dapat memperbesar peluang keberhasilan investasi yang bersangkutan. (Umar, 2003)



Analisis Evaluasi Kinerja Keuangan Kinerja keuangan yaitu alat untuk mengukur prestasi kerja keuangan perusahaan melalui struktur permodalannya. Penilaian kinerja perusahaan harus diketahui output maupun inputnya. Output adalah hasil dari suatu kinerja karyawan atau perusahaan, sedangkan input adalah keterampilan atau alat yang digunakan untuk mendapatkan hasil tersebut. Ada beberapa karakteristik pengukuran kinerja yang efektif (Hery, 2016), yakni sebagai berikut. 1) Sistem pengukuran harus sinergis dan berjalan sesuai dengan tujuan organisasi secara keseluruhan, baik tujuan jangka panjang maupun jangka pendek.



6



2) Harus ada pertimbangan dan strategi yang tepat dalam mengukur kinerja agar biaya yang dieluarkan untuk biaya tidak lebih besar dibandingkan manfaat yang diterima. 3) Sistem pengukuran kinerja harus mepertimbangkan akibat-akibat yang akan diterima oleh individu yang dievaluasi. 4) Meminimalkan kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi saat melakuan sistem pengukuran kinerja agar dapat memberikan informasi hasil yang akurat.



Kinerja keuangan dapat dinilai dengan beberapa alat analisis. Berdasarkan tekniknya menurut Jumingan (2006), analisis keuangan dapat dibedakan menjadi: 1) Analisis perbandingan laporan keuangan Teknik analisis dengan cara membandingkan laporan keuangan dua periode atau lebih dengan menunjukkan perubahan, baik dalam jumlah (absolut) maupun dalam persentase (relatif). 2) Analisis tren (tendensi posisi) Teknik analisis untuk mengetahui tendensi keadaan keuangan apakah menunjukkan kenaikan atau penurunan. 3) Analisis persentase perkomponen (common size) Teknik analisis untuk mengetahui persentase investasi pada masingmasing aktiva terhadap keseluruhan atau total aktiva maupun utang. 4) Analisis sumber & penggunaan modal kerja Teknik analisis untuk mengetahui besarnya sumber dan penggunaan modal kerja melalui dua periode waktu yang dibandingkan. 5) Analisis sumber dan penggunaan kas Teknik analisis untuk mengetahui kondisi kas disertai sebab terjadinya perubahan kas pada suatu periode waktu tertentu. 6) Analisis rasio keuangan Teknik analisis keuangan untuk mengetahui hubungan di antara pos tertentu dalam neraca maupun laporan laba rugi baik secara individu maupun secara simultan.



7



7) Analisis perubahan laba kotor Teknik analisis untuk mengetahui posisi laba dan sebab-sebab terjadinya perubahan laba. 8) Analisis breakeven Teknik analisis untuk mengetahui tingkat penjualan yang harus dicapai agar perusahaan tidak mengalami kerugian. Munawir menyatakan bahwa tujuan dari pengukuran kinerja keuangan perusahaan adalah sebagai berikut: 1) Mengetahui tingkat likuiditas Likuiditas menunjukkan kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan yang harus segera diselesaikan pada saat ditagih. 2) Mengetahui tingkat solvabilitas Solvabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya apabila perusahaan tersebut dilikuidasi, baik keuangan jangka pendek maupun jangka panjang. 3) Mengetahui tingkat rentabilitas Rentabilitas atau



yang sering disebut



dengan profitabilitas



menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu. 4) Mengetahui tingkat stabilitas Stabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan untuk melakukan usahanya dengan stabil yang diukur dengan mempertimbangkan kemampuan perusahaan untuk membayar utang-utangnya serta membayar beban bunga atas utang-utangnya tepat pada waktunya.



Langkah-langkah melakukan Evaluasi Kinerja Karyawan Evaluasi kinerja di perusahaan harus dilakukan secara sistematis dan terstruktur dengan baik apabila ingin mendapatkan hasil yang maksimal. Hal pertama yang harus dipersiapkan adalah data-data yang



8



terkait dengan penilaian karyawan dan keobjektifitasan dari data tersebut dapat dipertanggungjawabkan. Hal ini menjadi pekerjaan rumah utama yang harus dipersiapkan dengan matang oleh divisi HR. Setelah data-data yang diperlukan telah siap, maka penilaian performa karyawan menjadi agenda berikutnya. Dalam tahap ini, penting bagi setiap penilai untuk melakukan evaluasi dengan objektif dan tidak mengada-ngada. Para penilai juga harus mampu menyampaikan kritik serta saran terhadap setiap karyawan yang dinilai untuk peningkatan performa mereka. Terakhir, para penilai juga harus menampung aspirasi karyawan untuk kemajuan perusahaan. Evaluasi kinerja keuangan bagi sebuah perusahaaan baik untuk tujuan internal maupun eksternal sangatlah penting. Bagi investor, manfaat informasi tentang kinerja keuangan yaitu untuk melihat apakah investor akan mempertahankan investasi pada perusahaan tersebut atau mencari alternatif lain. Jika kinerja perusahaan baik, nilai usaha akan tinggi. Dengan nilai usaha yang tinggi membuat para investor melirik perusahaan tersebut untuk menanamkan modal sehingga akan terjadi kenaikan harga saham. B. Indikator-Indikator dalam Mengevaluasi Hasil Usaha 1. Aspek strategi perusahaan Pada kenyataannya dunia usaha tidak ada satu strategi usahapun yang dapat menjadi patokan mutlak (absolut) untuk mencapai kesuksesan. Lingkungan ekonomi makro dan makro yang selalu berubah, serta situasi dan kondisi lingkungan usaha yang tidak pasti merupakan alasan utama untuk hal ini.Hambatan yang dihadapi oleh seorang wirausaha harus selalu dievaluasi agar tetap bertahan ditengah ketatnya persaingan bisnis/usaha. 2. Aspek Pasar Evaluasi aspek pasar sangat penting dilakukan karena tidak ada proyek bisnis yang berhasil tanpa adanya permintaan atas barang/jasa



9



yang dihasilkan oleh proyek tersebut. Pada dasarnya, analisis pasar bertujuan untuk mengetahui berapa besar luas pasar, lokasi pasar,karakteristik pasar,tipe pasar dan pertumbuhan permintaan dan pangsa pasar dari produk yang bersangkutan Apa yang dimaksud analisis pasar? Adalah suatu analisa tentang fungsi barang, manfaat/kegunaan barang, wujud luar daripada barang yang akan datang. Untuk melihat keadaan pemasaran prospek pemasaran yang akan datang dan yang menunjang pemasaran. 3. Aspek Operasional Aspek operasional antara lain menentukan jenis teknologi yang paling sesuai dengan kebutuhan usaha yang dikaji. Beberapa faktor yang dipertimbangan dalam pemilihan jenis teknologi antara lain: a) Jenis teknologi yang diajukan harus memenuhi standard mutu yang sesuai dengan keinginan pasar atau konsumen. b) Teknologi harus sesuai dengan persyaratan yang diperlukan untuk mencapai skala produks yang ekonomis. c) Pilihan jenis teknologi yang diusulkan sering dipengaruhi oleh kemungkinan pengadaan tenaga ahli, pengadaan bahan baku, dan bahan penunjang yang diperlukan untuk penerapannya. Seringkali keterbatasan pengadaan salah satu bahan baku, baik dalam kualitas maupun kuantitas akan membatasi perencanaan proyek, serta berpengaruh pada biaya. d) Pemilihan teknologi hendaknya dikaitkan dengan memperhatikan jumlah dana yang diperlukan untuk pembelian mesin serta peralatan yang dibutuhkan. e) Perlu juga meninjau pengalaman penerapan teknologi yang bersangkutan oleh pihak lain di tempat lain, sehingga dapat diketahui apakah teknologi tersebut telah dapat disetarakan dengan baik. 4. Aspek Sumber Daya Manusia



10



Beberapa hal penting yang perlu dievaluasi dari SDM adalah produktivitas kerja, motivasi kerja, kepuasan kerja, kepemimpinan, pelatihan dan pengembangan potensi SDM. 5. Aspek fisik Beberapa orientasi dalam penilaian lokasi usaha antara lain sebagai berikut: a) Berorientasi pada bahan baku/barang yang akan diperdagangkan. b) Berorientasi pada pasar (kedekatan dengan konsumen) c) Berorientasi pada kemudahan/fasilitas yang tersedia. d) Pertimbangan distribusi e) Rincian kebutuhan bangunan dan peralatan usaha f) Proses pengadaan barang dari pemasok dan bagaimana cara pembayarannya g) Pengelompokan barang dagangan menurut perputaran h) Desain bangunan dan organisasi ruang usaha i) Penataan barang dagangan toko. 6. Aspek Sosial Aspek sosial adalah analisis untuk melakukan kajian secara mendalam tentang dampak sosial yang ditimbulkan usaha tersebut. 7. Aspek finansial (Keuangan) Dasar yang digunakan untuk melakukan evaluasi investasi adalah diantaranya adalah aliran kas (cash flow), dan untuk menganalisa yang ada, harus memperhatikan nilai depresiasi (penyusutan) dalam laporan keuangan arus kas, adanya pencatatan arus kas uang yang masuk dan keluar. Uang yang masuk merupakan penerimaan dari hasil penjualan produk/jasa maupun dari pinjaman dana dari pihak ketiga. Sedangkan yang keluar dari kas merupakan biaya yang harus dikeluarkan untuk menutupi biaya tetap dan biaya (variabel) yang digunakan untuk kegiatan usaha yang dipengaruhi kegiatan operasionalnya. Titik impas (Break Impas Point), titik dimana Total Cost sama dengan penjualan produk pada saat itu.



11



Dengan kata lain pendapatan dari hasil penjualan telah menutupi semua biaya yang dikeluarkan untuk produksi saat itu atau bahasa yang sering kita dengar adalah “Balik Modal”. Pada kegiatan usaha, untuk menghasilkan laba/keuntungan pendapatan harus melebihi total biaya yang dikeluarkan.



C. Analisis Rasio Keuangan Analisis rasio keuangan adalah proses pengamatan indeks yang berhubungan dengan akuntansi pada laporan keuangan seperti neraca, laporan laba rugi, dan laporan arus kas dengan tujuan untuk menilai kinerja keuangan suatu perusahaan. Analisa ini digunakan untuk memberikan gambaran informasi mengenai posisi keuangan dan kinerja perusahaan yang dapat dijadikan sebagai pedoman dalam mengambil keputusan bisnis. Sartono (2001:113) mengemukakan pengertian analisis rasio keuangan adalah: “Merupakan analisis terhadap kelemahan dan kekuatan bidang finansial yang dapat membantu dalam menilai prestasi manajemen masa lalu dan prospeknya di masa yang akan datang”. Analisis rasio keuangan digunakan oleh dua pengguna utama, yakni investor dan manajemen. Investor menggunakan rasio keuangan untuk melihat apakah perusahaan itu investasi yang bagus atau tidak. Dengan membandingkan rasio keuangan antar perusahaan dan antar industri, investor dapat menentukan investasi mana yang paling baik. Pada pengukuran kinerja dengan menggunakan rasio keuangan, tolok ukur yang digunakan antara lain yaitu: pertama rasio profitabilitas, rasio aktivitas, rasio solvabilitas, rasio likuiditas. Namun penggunaan konsep tersebut belum dapat memuaskan keinginan pihak manajemen khususnya bagipenyandangdana (investor). Pengukuran kinerja keuangan dengan menggunakan tolok ukur yang digunakan ada lima perspektif yaitu rasio profitabilitas,rasio



produktivitas,rasio



utilisasi



aktiva,



rasio



stabilitas,rasio potensi pertumbuhan.



12



Economic Value Added (EVA) merupakan suatu alat untuk mengukur tingkat profitabilitas yang realistik dari operasi perusahaan.EVA merupakan sistem yang disesuaikan dengan manajemen keuangan karena bertitik berat pada nilai bagi investor. Sistem ini berfokus pada jumlah modal dan arus kas dalam perusahaan.Ada pula yang mengelompokan rasio-rasio dalam rasio-rasio likuiditas, rasio-rasio solvabilitas. 1. Rasio Likuiditas Rasio likuiditas dimaksudkan rasio yang berhubungan dengan masalah kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansialnya dalam jangka pendek. Jumlah alat alat pembayaran yang dimiliki oleh suatu perusahaan adalah merupakan “ kekuatan membayar “ dari perusahaan yang bersangkutan. Sedangkan rasio likuiditas yang umum digunakan ada tiga macam, yaitu : a. Current Ratio. Current ratio merupakan perbandingan antara aktiva lancar dengan hutang lancar. Rasio ini merupakan ukuran yang paling umum dari kelancaran ( solvency ) jangka pendek, karena dapat menunjukkan seberapa jauh tagihan para kreditor jangka pendek bisa ditutup oleh aktiva yang secara umum bisa berubah menjadi kas dalam jangka waktu yang sama dengan tagihan tersebut. Current Ratio =



Aktiva Lancar Hutang Lancar



Secara umum bagi perusahaan – perusahaan yang bukan perusahaan kredit, current ratio minimum adalah 2 : 1, sebab apabila aktiva lancar turun misalnya sampai lebih 50 %, maka jumlah aktiva lancarnya tidak cukup lagi untuk menutup hutang lancarnya. Jadi pedoman current ratio 200 % didasarkan atas prinsip hati – hati, bukan pedoman yang mutlak. b. Cash Ratio. Cash ratio menunjukkan kemampuan suatu perusahaan untuk membayar hutang yang segera harus dipenuhi dengan kas yang tersedia dan efek yang dapat segera diuangkan.



13



Cash Ratio =



Kas + Efek Hutang lancar



c. Quick Ratio ( Acid Test Ratio ) Rasio ini dihitung dengan mengurangkan persediaan dari aktiva lancar dan membagi sisanya dengan hutang lancar. Pada umumnya persediaan merupakan bagian dari aktiva lancar yang paling tidak likuid ( dalam arti agak sulit untuk berubah menjadi kas ) dan sering berkurang nilainya dalam kejadian likuidasi, dimana perusahaan dinyatakan berhenti beroperasi. Quick Ratio = Aktiva Lancar - Persediaan Hutang Lancar 2. Rasio Rentabilitas atau Profibilitas Profitabilitas merupakan pencerminan efisiensi suatu perusahaan di dalam menggunakan modal kerja, maka cara menggunakan tingkat profitabilitas untuk ukuran efisiensi suatu perusahaan merupakan cara yang baik. 3. Rasio Aktivitas Rasio aktifitas adalah rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam menggunakan asetnya dengan efesien. 4. Rasio Solvabilitas Rasio Solvabilitas atau Leverage/Solvency Ratio merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi seluruh kewajibannya baik jangka pendek maupun jangka panjang. 5. Rasio Investasi atau Investment Ratio Rasio investasi merupakan rasio yang mengukur kemampuan perusahaan dalam memberikan kembalian atau imbalan kepada para pemberi dana, khususnya investor yang ada di pasar modal dalam jangka waktu tertentu. Rasio tersebut memiliki nilai manfaat bagi para investor sesuai fungsi laporan keuangan bagi investor untuk menilai kinerja sekuritas saham di pasar modal.



14



D. ARTIKEL TERKAIT Bukalapak Evaluasi Hasil Penerapan QRIS di Seribu Mitra



CEO Bukalapak, Rahmat Kaimudin ketika ditemui pada saat acara 10 Tahun Bukalapak di Jakarta | AKURAT.CO/Andoy AKURAT.CO, Bukalapak sudah



mencoba



pembayaran Quick



Response Code Indonesia Standard (QRIS) dalam layananya. Pihaknya mengklaim hingga saat ini sudah ada seribu mitra yang menerapkan. Head of Corporate Communication Bukalapak Intan Wibisono, menjelaskan saat ini pihaknya tengah melakukan peninjauan hasil program penerapan metode pembayaran dengan code QR standar Indonesia tersebut. "Itu sedang kami lihat lagi results-nya dan review juga programnya, apa improvement yang bisa dilakukan dari situ," ungkapnya kepada wartawan



disela-sela



acara



HUT



ke-10 Bukalapak,



Jumat



(10/1/2020), di Jakarta. Meski saat ini sudah cukup banyak mitra Bukalapak yang memanfaatkan, Bukalapak mengklaim



ingin



terus



memperluas



cakupan layanan tersebut. 15



Di sisi lain, Intan berharap dengan hasil program yang dilakukan, pemerintah bisa berkolaborasi dengan Bukalapak untuk mendorong dan mempercepat penerapan QRIS oleh pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia. "Semoga dengan dukungan dari pemerintah juga bisa diperluas lagi. Dan memang harapannya semoga pemerintah bisa bermitra untuk menerapkan QRIS sih di seluruh Indonesia," pungkasnya. QRIS merupakan metode pembayaran digital yang disusun oleh Bank Indonesia (BI) dan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI). Hal ini untuk mengintegrasikan semua instrumen sistem pembayaran dalam satu kode QR. Sebelumnya,



Chief



Financial



Officer Bukalapak Natalia



Firmansyah, mengungkapkan langkah strategis penerapan QRIS ini akan terus dipacu hingga target pertumbuhan mencapai dua juta mitra Bukalapak di seluruh Indonesia. "Kami mengimplementasikan QRIS sejalan dengan perkembangan zaman. Di mana saat ini mitra-mitra warung, para penjual makanan gerobak, seperti cilor, bakso, ketoprak, dan lainnya dapat ikut mengadopsi teknologi dalam praktek bisnis," ungkapnya, Rabu (21/8/2019), di Jakarta.



16



BAB III PENUTUP



A. Kesimpulan Suatu perusahaan dapat dikatakan berhasil apabila mampu melaksanakan aktivitasnya sesuai dengan harapan – harapan atas pengoperasian perusahaan tersebut. Evaluasi harus dilakukan secara berkesinambungan berdasarkan monitoring yang telah dilakukan dalam setiap tahap kegitan berwirausaha. Evaluasi kinerja keuangan bagi sebuah perusahaaan baik untuk tujuan internal maupun eksternal sangatlah penting. Bagi investor, manfaat informasi tentang kinerja keuangan yaitu untuk melihat apakah investor akan mempertahankan investasi pada perusahaan tersebut atau mencari alternatif lain. Jika kinerja perusahaan baik, nilai usaha akan tinggi. Dengan nilai usaha yang tinggi membuat para investor melirik perusahaan tersebut untuk menanamkan modal sehingga akan terjadi kenaikan harga saham. B. Saran Kami menyadari bahwa makalah ini tentunya masih terdapat banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Untuk itu, kami mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun dari para pembaca untuk perbaikan di masa mendatang.



17



DAFTAR PUSTAKA



RR. Indah Setyowati, dkk. 2016. Modul Mata Pelajaran Kewirausahaan



Sekolah



Menengah



Kejuruan



(SMK).



Jakarta:



Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Nurul Bekti Pramudhita. 2019. ProdukKreatif dan Kewirausahaan. Surakarta : Mediatama http://www.jurnal.id/id/2018-mengenal-pengertian-dan-fungsianalisa-rasio-keuangan-perusahaan/ http://ppg.spada.ristekdikti.go.id/master/pluginfile.php/15771/mod_r esource/content/1/modul%206%20kb%204.pdf https://akurat.co/iptek/id-950409-read-bukalapak-evaluasi-hasilpenerapan-qris-di-seribu-mitra



18