Makalah Menulis Proposal  [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

KATA PENGANTAR



Alhamdulillah hirobbil ‘aalamiin, segala puji bagi Allah SWT Tuhan semesta alam atas segala karunia nikmat-Nya sehingga penulis dapat menyusun makalah ini dengan sebaik-baiknya. Makalah yang berjudul “Menulis Proposal” disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran Bahasa Indonesia yang diampu oleh Bu Lita Dwi Aryanti M,PD Makalah ini berisi tentang bagaimana cara menulis proposal yang baik dan benar. Seperti yang diketahui bahwa proposal merupakan  tulisan yang dibuat oleh penulis dengan maksud untuk menjelaskan rencana dan tujuan suatu kegiatan kepada para pembaca. Namun, masih banyak belum mengetahui kaidah menulis proposal yang baik dan benar. Meski telah disusun secara maksimal oleh penulis, akan tetapi penulis sebagai manusia biasa sangat menyadari bahwa makalah ini sangat banyak kekurangannya dan masih jauh dari kata sempurna. Karenanya penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca. Besar harapan penulis makalah ini dapat menjadi pedoman untuk menulis proposal yang baik dan benar. demikian yang dapat penulis sampaikan, semoga para pembaca dapat mengambil manfaat dan pelajaran dari makalah ini. Pekalongan, 05 November 2019 Penulis



i



DAFTAR ISI



Kata Pengantar………………………………………………………………………………..i Daftar Isi………………………………………………………………………………….…..ii BAB I Pendahuluan…………………………………………………………………………...1 1. Latar Belakang…………………………………………………………………….1 2. Rumusan Masalah……………………………………………………………...….2 3. Tujuan Makalah………………………………………………………...…………2 BAB II Pembahasan………………………………………………………………………...…3 1. Pengertian



Proposal……………………………………...



………………………...3 2. Ciri-Ciri Proposal………………………………………………………………….3 3. Manfaat Proposal………………………………………………………………….4 4. Tujuan Penyusunan Proposal……………………………………………………...5 5. Syarat-Syarat Menyusun Proposal………………………………………………...5 6. Hal-Hal yang harus Diperhatikan dalam Menyusun Proposal…………………….6 7. Persiapan Pembuatan Proposal……………………………………………………7 8. Jenis-Jenis Proposal…………………………………………………………….....9 9. Cara Menyusun Proposal Penelitian……………………………………………..10 10. Ketentuan Teknis Dalam Penulisan Proposal Penelitian………………………...12 BAB III Penutup……………………………………………………………………………..16 1. Kesimpulan………………………………………………………………………16 2. Saran……………………………………………………………………………..16 Daftar Pustaka………………………………………………………………………………..17



ii



BAB I PENDAHULUAN 1.1



Latar Belakang Pada dasarnya setiap kegiatan yang dilakukan oleh seorang atau sekelompok orang dilakukan sebagai upaya untuk memenuhi tujuan yang telah disepakati bersama. Dalam kegiatan itu tentunya ada hal yang harus melengkapi sebagai prasyarat yang bisa memudahkan dalam menjalankan kegiatan yang akan dilaksanakan. Hal itu disebut sebagai proposal. Proposal dibuat sebagai rancangan atau rencana terhadap kegiatan yang akan dijalankan nantinya walaupun terkadang dari perencanaan tersebut masih ada beberapa yang nanti kemungkinan kurang sesuai dengan apa yang dilakukan ketika dilapangan. Selain sebagai rancangan suatu kegiatan proposal juga merupakan sebuah tulisan yang dibuat oleh si penulis yang bertujuan untuk menjabarkan atau menjelasan sebuah tujuan kepada si pembaca (individu atau kelompok) sehingga mereka memperoleh pemahaman mengenai tujuan tersebut lebih mendetail. Diharapkan dari proposal tersebut dapat memberikan informasi yang sedetail mungkin kepada si pembaca, sehingga akhirnya memperoleh persamaan visi, misi, dan tujuan. Tetapi juga perlu di garis bawahi bahwa penulisan proposal hanya salah satu dari sekian banyak tahap perencanaan.Penulisan proposal adalah suatu langkah penggabungan dari berbagai perencanaan yang telah dibuat dalam tahap-tahap sebelumnya. Sehingga sebenarnya proposal memang hanya sekedar rancangan yang tidak begitu mendetail terhadap pelaksanaan kegiatan yang akan dilaksanakan.



1



1.2



Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah yang terdapat pada makalah ini yaitu : 1. Apa pengertian proposal ? 2. Apa ciri-ciri proposal ? 3. Apa manfaat proposal ? 4. Apa tujuan penyusunan proposal ? 5. Apa syarat yang harus dipenuhi dalam menyusun proposal yang baik ? 6. Apa saja yang harus diperhatikan dalam menyusun proposal ? 7. Apa saja persiapan dalam membuat proposal ? 8. Apa saja jenis-jenis proposal? 9. Bagaimana cara menyusun proposal penelitian? 10. Apa saja ketentuan teknis dalam penulisan proposal penelitian ?



1.3



Tujuan Makalah Adapun tujuan pada makalah ini yaitu : 1. Memahami pengertian dari proposal. 2. Mengetahui ciri-ciri yang dapat membedakan proposal dengan tulisan lain. 3. Mengetahui manfaat dibuatnya proposal. 4. Mengetahui tujuan dibuatnya proposal. 5. Mengetahui syarat apa saja yang harus dipenuhi dalam menyusun proposal. 6. Mengetahui hal-hal apa saja yang harus diperhatikan dalam menyusun proposal. 7. Mengetahui persiapan dalam membuat proposal. 8. Mengetahui jenis-jenis proposal. 9. Mengetahui cara menyusun proposal penelitian. 10. Mengetahui ketentuan teknis dalam penulisan proposal penelitian.



2



BAB II PEMBAHASAN



2.1



Pengertian Proposal Kata proposal berasal dari bahasa inggris, yang memiliki arti sederhana sebagai suatu bentuk pengajuan atau permohonan. Asal katanya adalah to propose yang artinya



mengajukan.Dengan



demikian



proposal



merupakan



suatu



bentuk



pengajuan,penawaran,baik berupa ide,gagasan,pemikiran maupun rencana kepada pihak lain untuk mendapatkan dukungan,ijin,persetujuan,dan dan lain sebagainya (Hariwijaya, 2005: 12-13). Proposal adalah suatu rencana yang dituangkan dalam bentuk rancangan kerja atau suatu proyek kerja yang diajukan kepada pimpinan untuk mendapatkan pertimbangan persetujuan (Nurjamal : 2010). 2.2



Ciri-Ciri Proposal Adapun ciri-ciri proposal sebagai berikut : ( Hadi, 2000 : 15 ) 1. Proposal dibuat untuk meringkas kegiatan yang akan dilakukan. 2. Proposal dibuat dengan singkat agar donatur atau pihak tertentu mengetahui pokok isi acara yang akan diselenggarakan. 3. Sebagai pemberitahuan pertama suatu kegiatan. 4. Proposal seharusnya diberikan kepada donatur atau instansi terkait minimal satu bulan sebelum acara sebagai pemberitahuan kepada instansi  atau donatur tersebut. 5. Berisikan tujuan-tujuan, latar belakang acara. 6. Proposal disusun dengan tujuan-tujuan yang biasanya disesuaikan dengan latar belakang sebuah acara. 7. Berupa lembaran-lembaran pemberitahuan yang telah dijilid yang nantinya diserahkan kepada yang penyelenggara acara. 8. Proposal pada dasarnya berupa lembaran-lembaran yang berisi sebuah susunan acara atau kegiatan yang diserahkan penyelenggara kepada donatur.



3



9. Salah satu ciri proposal adalah adanya pihak yang mengajukan. Pihak yang mengajukan tersebut sebagai pihak yang mengusulkan suatu rencana atau kegiatan. 10. Adanya pihak yang menyetujui menjadi salah satu dari ciri dari proposal. Hal ini berkaitan dengan salah satu fungsi proposal yakni sebagai legalisasi suatu rencana kegiatan. 11. Gambaran kegiatan disertakan dalam proposal berguna untuk memberikan informasi pada siapapun yang hendak ditunjukan proposal tersebut agar memiliki atau mengetahui apa yang sebenarnya keinginan atau maksud yang terkandung dalam proposal tersebut. 12. Proposal mempunyai ciri persuasif yaitu dapat diartikan sebagai bentuk seni baik verbal maupun non verbal yang bertujuan untuk menyakinkan seseorang agar melakukan sesuatu yang dikehendaki pada waktu sekarang maupun yang akan datang. 13. Proposal disusun sebelum membuat rencana kerja secara keseluruhan, ini bermaksud agar penerima mengetahui gambaran kegiatan secara keseluruhan kegiatan yang akan disetujuinya. 14. Proposal bersifat bisnis, maksudnya proposal dibuat dengan tujuan untuk mengajukan kerjasama dan perjanjian atas suatu kegiatan. 15. Proposal disusun harus mempunyai sasaran dan tujuan yang jelas agar proposal tersebut bisa diterima dan disetujui oleh pihak yang menerima proposal dalam mengadakan pertimbangan. 2.3



Manfaat Proposal Adapun manfaat pembuatan proposal sebagai berikut : (Hasnun, 2007 : 26) 1. Menjadi rencana yang mengarahkan panitia dalam melaksanakan kegiatan tersebut. 2. Menjelaskan secara tidak langsung kepada pihak-pihak yang ingin mengetahui kegiatan tersebut. 3. Untuk meyakinkan para donatur atau sponsor agar mereka memberikan dukungan material maupun finansial dalam mewujudkan kegiatan yang telah direncanakan. 4. Sebagai gambaran awal sebuah kegiatan. 5. Sebagai alat untuk memperoleh persetujuan dari pihak berwenang. 6. Sebagai alat pengontrol jalannya kegiatan. 4



7. Sebagai alat evaluasi kegiatan. 8. Sebagai salah satu alat untuk memperluan jaringan kerja dan komunikasi.



2.4



Tujuan Penyusunan Proposal 1. Untuk melakukan penelitian yang berkaitan dengan agama, sosial, politik, ekonomi, budaya dan sebagainya. 2. Untuk mendirikan usaha kecil, menegah atau besar. 3. Untuk mengajukan tender dari lembaga-lembaga pemerintah atau swasta. 4. Untuk mengajukan kredit kepada bank. 5. Untuk Mengadakan acara berupa seminar, diskusi, pelatihan, dan sebagainya.



2.5



Syarat-Syarat dalam Menyusun Proposal Syarat-syarat yang harus dipenuhi dalam menyusun proposal yang baik sebagai berikut: (Hadi, 2000 : 36 ) 1. Sistematis artinya proposal yang disusun harus berurutan secara sistematis menurut pola tertentu, dari yang paling sederhana hingga yang paling kompleks agar efektif dan efisien. 2. Berencana artinya proposal tersebut dibuat secara sengaja dan telah dipikirkan langkah-langkah pelaksanaanya, serta mengacu pada tujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan tersebut. 3. Mengikuti konsep ilmiah artinya pengerjaan proposal mulai dari awal hingga akhir harus sesuai dengan cara-cara atau metode ilmiah yang sudah ditentukan. 4. Jelas dan dapat dimengerti proposal yang dibuat harus jelas dan menggambarkan kegiatan yang kan dilaksanakan. Sehingga pihak penerima dapat mendapatkan gambaran jelas tentang kegiatan yang kan dilaksanakan tersebut. Dalam suatu proposal pastinya akan memiliki bagian-bagian yang penting dalam proposal yaitu meliputi: ( Jay, 2006 : 16 ) 1. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Harus dijelaskan waktu dan tempat dilaksanakannya kegiatan secara tepat dan jelas. 2. Sasaran Kegiatan



5



Sasaran kegiatan yang merupakan objek yang menjadi  sasaran dari pelaksanaan kegiatan yang diajukan. Contoh dalam suatu kegiatan “LKMM”, sasaran kegiatannya adalah mahasiswa. 3. Susunan Panitia Susunan panitia merupakan pelaksana dari kegiatan yang diajukan. Harus disusun secara jelas dengan sistematika yang mudah dipahami.  4. Susunan Acara Susunan acara merupakan pelaksanaan dari kegiatan yang diajukan. Harus disusun secara jelas dengan sistematika yang mudah  dipahami. Dengan minimal memuat unsur waktu, kegiatan, tempat dan penanggung jawab. 5. Rancangan Anggaran Biaya Rancangan perkiraan pengeluaran yang akan digunakan dalam kegiatan yang diajukan. Format anggaran terdiri atas, nomor urut, kebutuhan seksi, volume, dan jumlah. 6. Penutup Kata penutup dari proposal yang diajukan. Berisi kata harapan dan terima kasih. 7. Pengesahan Bagian pengesahan digabung dengan sub bab sebelumnya (tidak dibuat dalam lembar tersendiri) yang berisi : a. Tanggal pengesahan b. Instansi pelaksana kegiatan c. Pengesahan 2.6



Hal-Hal yang harus Diperhatikan dalam Menyusun Proposal Selain dari bagian-bagian proposal tersebut, adapun juga hal yang penting yang harus diperhatikan dalam pembuatan proposal yaitu : ( Hasnun, 2007 : 20 ) 1. Penempatan dan penggunaan kata yang tepat, 2. Menghindari penggunaan kalimat panjang dan bertele-tele, 3. Penggunaan paragraf, 4. Penggunaan ejaan, 5. Sebaiknya proposal ditulis dengan huruf yang mudah dibaca, 6. Tidak menyisakan kekosongan yang luas, 7. Menggunakan spasi 1.5, 6



8. Margin, 9. Diberi nomer halaman, 10. Format bullet atau angka dapat digunakan ketika ada tiga poin atau lebih dalam satu paragraf, 11. Menggunakan jenis kertas yang netral, 12. Sebaiknya tidak menggunakan kemasan yang tampak mahal, 13. Ejaan dan tatabahasa sebaiknya diperiksa ulang, 14. Sumber referensi luar harus disebut dengan tepat, 15. Proposal beserta dokumen lain diletakkan dalam sebuah folder atau binder, 16. Sebaiknya disertakan surat pengantar, 17. Proposal perlu memiliki struktur dan logika yang jelas, 18. Penulisan kegiatan harus jelas, 19. Hasilnya harus dapat diukur/dinilai dengan angka-angka yang pasti, 20. Kirimkan proposal hanya jika telah pasti bahwa proposal telah memenuhi kriteria donator, 21. Mencantumkan nama organisasi dan tanggal pada setiap dokumen, 22. Jelaskan berapa banyak dana dan moril yang dibutuhkan dari donator, 23. Jumlah dana yang diperlukan dalam kegiatan harus rasional, 24. Jelaskan tujuan jangka panjang organisasi dan tujuan jangka pendek dari kegiatan yang dilakukan, 25. Penyusunan proposal hendaknya menunjuk orang atau beberapa orang yang ahli dalam menyusun proposal, sebaiknya yang memiliki keterkaitan dengan kegiatan yang diselenggarakan, 26. Penyusun proposal mempersiapkan bahan-bahan dan informasi yang diperlukan, yaitu berupa bahan-bahan hasil kesepakatan seluruh panitia, 27. Menyusun draft proposal dengan sistematis, menarik, dan realistis, 28. Proposal dibicarakan dalam forum musyawarah untuk dibahas, direvisi dan disetujui, 29. Dibuat proposal yang telah disempurnakan untuk dipergunakan dengan semestinya, 30. Proposal diperbanyak dan didistribusikan kepada pihak-pihak yang dituju, baik internal maupun eksternal. 2.7



Persiapan Pembuatan Proposal 7



1. Pengumpulan Data dan Informasi Sebelum menyusun proposal, harus mempersiapkan bahan atau informasi yang bisa dicari sendiri dengan berbagai cara. Namun jika tidak mampu mengumpulkan informasi sendiri, bisa membentuk tim yang secara bersama-sama bekerja untuk mencari informasi. Semua data dan informasi yang dikumpulkan akan sangat membantu dalam proses perumusan konsep, termasuk konsep program, kegiatan atau usaha yang akan dilakuan. Saat perumusan konsep, harus diperhatikan aspek kesesuaian visi dan misi antara pembuat proposal dan pihak yang akan ditawarkan proposal. Selain itu, konsep yang dibuat juga harus disusun secara komprehensif, padat, dan jelas. Untuk itu, diharapkan mampu mengumpulkan fakta-fakta yang menunjukan bahwa program, kegiatan, atau usaha, beserta sejumlah rencana pemecah masalah. 2. Penetapan Rencana Program Setelah data, informasi, dan konsep dibuat, maka sudah bisa dimulai untuk menetapkan rencana program, usaha, atau kegiatan yang akan dilakukan. Segala sesuatu pasti berawal dari rencana yang diinginkan,dan rencana-rencana tersebut harus tertera dengan jelas di dalam proposal. Dalam pembuatan rencana program, buatlah rencana yang mengandung unsur SMART, yaitu : a. Specific (Spesifik) Tujuan yang ingin diraih perlu jelas dan bersifat spesifik. Dalam proposal bisnis, perlu dijelaskan jumlah modal yang dibutuhkan, akan peruntukan penggunaannya dan jumlah atas hasil yang akan diraih. b. Measurable (Terukur) Tingkat keberhasilan suatu rencana bisa diukur secara kuantitatif. Misalnya dari potensi margin keuntungan. c. Achievable (Bisa Dicapai) Rencana yang telah dibuat perlu diproyeksikan pada capaian target, tidak berhenti pada angan-angan belaka. d. Reasonable (Punya Alasan) Perencanaan memerlukan sejumlah alasan yang memperkuat bahwa rencana tersebut perlu diimplementasikan secara nyata. e. Time Limited (Batas Waktu)



8



Rencana yang dibuat dibatasi oleh waktu tertentu. Sehingga, jelas bahwa target yang ingin diraih sesuai dengan waktu yang dibutuhkan agar terjadi efisiensi (Awangga, 2007:73-74). 3. Penggunaan Bahasa Ada beberapa hal yang perlu ditekankan dalam penggunaan tata bahasa yang akan digunakan untuk menyusun sebuah proposal, sebagai berikut. a. Bahasa yang digunakan harus sesuai dengan tata bahasa dan kaidah ejaan yang disempurnakan (EYD). b. Jangan menggunakan bahasa yang berbelit-belit karena hanya akan menyulitkan pihak lain untuk memahami tujuan dari proposal yang diajukan. Berikan gambaran tujuan dengan bahasa yang jelas, singkat dan padat agar proposal yang diajukan mudah disetujui. c. Biasakan berlatih atau belajar dari proposal-proposal yang sudah ada, yang dianggap paling baik untuk memperlunak bahasa yang akan digunakan. Umumnya penulisan dengan model jurnalistik atau kajian ilmiah popular akan membuat penulisan proposal lebih mengalir. 2.8



Jenis-Jenis Proposal 1. Proposal Kegiatan Proposal kegiatan adalah usulan rencana kegiatan yang akan dilaksanakan pada waktu tertentu. Sistematika proposal kegiatan masyarakat : a. Judul proposal atau nama kegiatan, ditulis dengan cara setiap kata diawali huruf kapital kecuali kata tugas (yang, di, ke, dari, atau, dll); tiap kata tugas tidak boleh pada posisi akhir baris; akhir judul tanpa titik. b. Latar belakang atau dasar pemikiran, berisi kondisi/kesenjangan yang ada di lapangan; terdapat ulasan masalah yang dibahas; diakhiri dengan kondisi harapan. c. Tujuan berisi hasil yang ingin dicapai melalui kegiatan tersebut. d. Tema berisi tujuan lanjut dari kegiatan (lebih luas jangkauannya). e. Sasaran yaitu orang yang menjadi peserta, objek, atau target kegiatan. f. Pelaksanaan kegiatan berisi waktu pelaksanaan dan tempat pelaksanaan. g. Kepanitiaan berisi daftar nama panitia. h. Pembiayaan berisi jumlah biaya yang dibutuhkan, rencana bantuan, rencana penggunaan biaya, dan sisa penggunaan dana. 9



i. Penutup berisi harapan akan terkabulnya proposal. j. Lampiran berisi daftar panitia, anggaran biaya, nama peserta, dll. 2. Proposal Penelitian Proposal penelitian adalah suatu proposal atau usulan untuk pelaksanaan suatu penelitian ilmiah, misalnya untuk penyusunan laporan, skripsi, tugas akhir. Sistematika proposal tugas akhir mahasiswa : a. Judul proyek (memuat nama proyek, nama siswa, guru pembimbing, pemberi order). b. Latar belakang (menjelaskan alasan pemilihan/penentuan produk/jasa yang akan dibuat, dilengkapi referensi yang akan dijadikan acuan). c. Keunggulan dan fungsi produk/ jasa (menjelaskan keunggulan proyek tugas akhir yang dipilih bila dibandingkan dengan produk/ jasa sejenis serta nilai fungsi dari produk/ jasa tersebut). d. Sketsa atau gambar kerja (berisi sketsa/gambar produk yang akan dikerjakan). e. Bahan (menguraikan rincian bahan yang diperlukan, lengkap dengan spesifikasi dan jumlahnya, bahan yang direncanakan sebaiknya mudah didapat, relatif murah, dan terjangkau). f. Fasilitas atau peralatan (menguraikan alat utama dan alat pendukung yang akan digunakan). g. Daftar Rencana Bukti Belajar/ Evidence of Learning (menguraikan kompetensi/subkompetensi, kriteria kinerja, aspek : pengetahuan/ ketrampilan/ sikap, indikator dan bukti belajar). h. Proses produksi/ sistematika kerja (menjelaskan urutan/ langkah pengerjaan produksi/ jasa secara rinci dan waktu yang diperlukan, sehingga tergambar proses menghasilkan produk yang baik dan penggunaan waktu secara efisien). i. Rencana Anggaran Biaya (menguraikan antara lain :harga bahan yang diperlukan, upah kerja/ biaya produksi, keuntungan, PPN/ pajak, harga jual, dll). j. Sasaran Pasar/ pengguna (menyebutkan pasar/ pengguna yang akan memanfaatkan hasil produk/ jasa tersebut). k. Jadwal Pelaksanaan (menjelaskan macam/ aspek kegiatan dan waktu pelaksanaannya). 2.9



Cara Menyusun Proposal Penelitian 10



Sebuah proposal penelitian sekurang-kurangnya memuat tujuh hal, yaitu (a) latar belakang masalah, (b) rumusan masalah, (c) tujuan penelitian, (d) landasan teori, (e) metode penelitian, (f) sistematika laporan penelitian, dan (g) daftar pustaka. Agar lebih jelas, berikut uraian tentang hal apa saja yang harus ada dalam sebuah proposal penelitian (skripsi). 1. Latar Belakang Masalah Bagian ini berisi alasan pemilihan suatu topik. Selain itu, bagian ini juga menjelaskan kedudukan penelitian yang dilakukan dalam kaitannya dengan penelitian-penelitian yang sudah dilakukan oleh orang lain. Kebaruan penelitian yang dilakukan akan tergambar di bagian ini. Karena dimaksudkan untuk menjelaskan kedudukan dan kebaruan penelitian yang dilakukan, latar belakang masalah harus menguraikan secara detail hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti-peneliti sebelumnya. 2. Rumusan Masalah Bagian ini berisi permasalahan (pertanyaan) yang akan dijawab dalam penelitian. Selain itu, rumusan masalah merupakan pedoman untuk menunjukkan ruang lingkup penelitian. Meskipun rumusan masalah bisa disajikan dalam bentuk pernyatan (kalimat berita), akan lebih baik jika disajikan dalam bentuk pertanyaan (kalimat tanya). Dengan demikian, permasalahan apa saja yang akan dicoba dijawab dengan melakukan penelitian itu akan mudah terlihat. Rumusan masalah akan menjadi dasar pengajuan landasan teori, penyediaan data, dan analisis data. 3. Tujuan Penelitian Bagian ini memuat tujuan yang ingin dicapai dari penelitian yang dilakukan. Tujuan penelitian berupa pernyataan masalah yang dipertanyakan dalam rumusan masalah. Oleh karena itu, butir-butir dalam tujuan penelitian harus sesuai dan selaras dengan butir-butir masalah. 4. Landasan Teori Bagian ini berisi kerangka kerja pada saat melakukan analisis. Landasan teori berisi butir-butir teori yang akan digunakan dalam penelitian. Dengan demikian, satu hal yang perlu diperhatikan adalah sejauh mana teori bisa membantu dalam menerangkan masalah penelitian yang dihadapi. Jadi, semakin banyak membantu dalam menerangkan masalah yang diteliti, semakin layak teori tersebut untuk digunakan dalam penelitian. 5. Metode Penelitian 11



Bagian ini berisi cara-cara atau langkah-langkah pelaksanaan penelitian. Bagian ini merupakan bagian yang sangat penting karena di bagian inilah peneliti menjelaskan keseluruhan proses dan langkah-langkah yang akan dilakukan untuk memecahkan masalah yang disebutkan dalam rumusan masalah. Metode penelitian biasanya memuat deskripsi tentang objek dan ruang lingkup, bentuk penelitian, data yang diperlukan, sumber data, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, serta jadwal penelitian.



6. Sistematika Laporan Penelitian Bagian ini berisi garis besar format laporan hasil penelitian yang biasanya disusun dalam bab-bab. Selain itu, dalam sistematika laporan penelitian juga akan tergambar apa saja kira-kira isi setiap laporan penelitian tersebut. Bagian ini merangkum outline dari proposal penelitian yang akan diajukan ke dosen pembimbing atau lembaga akademik kampus. 7. Daftar Pustaka Bagian ini berisi sumber-sumber pustaka yang digunakan dalam penyusunan proposal penelitian. Ketentuan penulisannya sebagai berikut. a. Gunakan 1 spasi b. Antara satu sumber dengan sumber yang lainnya menggunakan 2 spasi c. Tulis nama akhir penulis di awal. Apabila penulis lebih dari satu, penulisan nama akhir penulis di awal hanya berlaku bagi penulis pertama. d. Tulis daftar rujukan berdasarkan urutan abjad e. Apabila terdapat beberapa referensi dengan penulis yang sama, urutkan rujukan berdasarkan tahun publikasi dari yang terbaru f. Nama buku (jurnal, majalah, surat kabar) ditulis miring g. Cantumkan nama kota dan penerbit setelah judul rujukan 2.10



Ketentuan Teknis Dalam Penulisan Proposal Penelitian Beberapa hal teknis dalam penulisan proposal penelitian (skripsi) antara lain terkait dengan bahan dan ukuran, format penulisan, penomoran, tabel dan gambar, serta bahasa (kaidah EYD). 1. Bahan dan Ukuran



12



Bahan yang digunakan untuk mengetik proposal skripsi adalah kertas HVS putih 80 Gsm berukuran kuarto atau A4 (21 cm x 28 cm). Pengetikan dilakukan hanya di satu bagian muka kertas (tidak bolak-balik). 2. Format Penulisan Pengetikan naskah menggunakan jenis huruf “Times New Roman” ukuran 12 untuk seluruh isi naskah kecuali judul (ukuran huruf 14) dan cacat kaki (ukuran huruf lebih kecil atau kurang dari 12). Jarak antara dua baris adalah 2 spasi. Khusus kutipan langsung, tabel, dan daftar pustaka diketik dengan jarak 1 spasi. Batas area pengetikan dari tepi kertas (margin) berlaku ketentuan sebagai berikut. h. Tepi atas



: 4 cm



i. Tepi bawah



: 3 cm



j. Tepi kiri



: 4 cm



k. Tepi kanan



: 3 cm



Pengetikan alinea baru agak menjorok ke dalam, kira-kira berjarak 1,5 cm dari margin kiri. Untuk penulisan bab dan subbab berlaku ketentuan sebagai berikut. a. Bab harus dimulai di halaman baru. Judul bab ditulis dengan huruf kapital, dicetak tebal (bold), rata tengah (center), dan tidak diakhiri dengan titik. b. Subbab diketik dari tepi kiri simetris (rata kiri-kanan) dan dicetak tebal (bold). Huruf pertama pada setiap kata diketik dengan huruf kapital, kecuali kata penghubung dan kata depan, serta tidak diakhiri dengan titik. Penulisan anak subbab, subanak subbab, dan seterusnya mengikuti aturan ini. Secara lebih detail penjelasan penomoran bab, sub bab dan sub dari sub bab dapat dilihat contoh di bawah ini. BAB I PENDAHULUAN 1.1.1 Sub Bab 1. Sub dari sub bab a. Rincian sub dari sub bab 1) ………. a) ……….



3. Penomoran a. Halaman 13



Nomor halaman ditempatkan di sebelah kanan atas halaman, diletakkan di batas tepi kanan (3 cm dari tepi kanan) dan 1,5 cm dari tepi atas. Bagian awal proposal diberi nomor halaman dengan angka romawi kecil (i, ii, iii, …). Khusus halaman judul, nomor halaman tidak dicantumkan. Bagian inti dan akhir diberi nomor halaman dengan angka (1, 2, 3, …). b. Tabel Tabel diberi nomor urut dengan angka setelah nomor bab (dalam romawi) dan subbab (dalam huruf). Apabila tabel atau data di dalam tabel adalah hasil kutipan, maka sumbernya perlu ditampilkan di bawahnya. Contoh formatnya sebagai berikut. Tabel I.A.1. Angka Melek Huruf di Pulau Jawa tahun 2001 Tabel (nomor bab). (nomor subbab).(nomor tabel).(judul tabel) c. Gambar Gambar diberi nomor urut dengan angka setelah nomor bab (dalam romawi) dan subbab (dalam angka). Apabila gambar adalah hasil kutipan, maka sumbernya perlu ditampilkan di bawahnya. Contoh formatnya sebagai berikut. Gambar III.2. Peta Indonesia Gambar (nomor bab).(nomor gambar).(judul gambar) 4. Tabel a. Nomor tabel yang diikuti dengan judul ditempatkan simetris di atas tabel. b. Tabel tidak boleh dipenggal, kecuali kalau memang panjang, sehingga tidak mungkin diketik dalam satu halaman. Pada halaman lanjutan tabel, dicantumkan nomor tabel dan kata lanjutan, tanpa judul. c. Jika ukuran tabel melebihi ukuran kertas, tabel diketik dengan orientasi layout memanjang kertas (landscape) dan bagian atas tabel diletakan di sebelah kiri kertas. d. Di atas dan di bawah tabel diberi jarak 2 spasi, agar terpisah dari uraian pokok dalam proposal. e. Tabel diketik simetris terhadap batas kiri dan kanan kertas. 5. Gambar a. Bagan, grafik, peta, dan foto semuanya disebut gambar (tidak dibedakan). b. Nomor gambar yang diikuti dengan judulnya diletakan simetris di bawah gambar. 14



c. Gambar harus dilengkapi dengan informasi yang memadai sehingga mudah ditafsirkan tanpa harus membaca isi teks. d. Letak gambar diatur supaya simetris terhadap batas kiri dan kanan kertas. 6. Bahasa a. Bahasa yang digunakan adalah Bahasa Indonesia yang baku (ada subjek, predikat, objek, dan keterangan). b. Kalimat-kalimat tidak boleh menggunakan kata ganti orang pertama dan orang kedua (saya, aku, kami, kita, engkau, dan lain-lain). Pada penyajian ucapan terima kasih pada Kata Pengantar, kata “saya” diganti dengan “penulis”. c. Istilah yang dipakai adalah istilah Indonesia atau istilah yang sudah di Indonesia-kan. Jika terpaksa menggunakan istilah asing, dapat ditulis dengan huruf miring pada istilah tersebut. d. Pengutipan dalam bntuk bahasa asing dengan kalimat panjang atau lebih harus ditulis dengan indentation dan diberikan terjemahan di bawahnya. Contoh : “… the strong could do whatever they want to do and the weak accept what they have to accept.” “…para aktor yang kuat dapat melakukan apa yang mereka mau, sedangkan yang lemah harus menerima apapun yang menjadi akibatnya.” e. Perlu diperhatikan hal-hal berikut : 1) Kata penghubung (missal “sehingga”, “dan”, “sedangkan”) tidak boleh dipakai untuk memulai suatu kalimat. 2) Kata “di mana” dan “dari” seringkali kurang tepat pemakaiannya, dalam bahasa Indonesia bentuk yang demikian tidaklah baku. 3) Penulisan “ke” dan “di” harus dibedakan fungsinya sebagai kata depan atau sebagai awalan. Contoh : “ditaruh di depan”. 4) Tanda baca harus digunakan dengan tepat. 5) Penggal kalimat dengan tepat. Jangan menggunakan terlalu banyak tanda koma dalam satu kalimat. 6) Hindari penulisan paragraf yang hanya terdiri dari satu kalimat saja.



15



BAB III PENUTUP .1 Kesimpulan



Proposal adalah rencana kerja yang disusun secara sistematis dan terperinci untuk suatu kegiatan yang bersifat formal, dan untuk mendapat persetujuan maupun bantuan dari pihak lain. Adapun ciri-ciri proposal sebagai berikut Ada pihak yang mengajukan, Ada pihak yang menyetujui, Terdapat gambaran kegiatan secara umum, Dibuat untuk meringkas kegiatan yang akan dilakukan, Sebagai pemberitahuan pertama suatu kegiatan. Proposal dibuat bertujuan untuk menjabarkan atau menjelasan sebuah tujuan kepada si pembaca (individu atau perusahaan) sehingga mereka memperoleh pemahaman mengenai tujuan tersebut lebih mendetail. Dan dari proposal tersebut diharapkan dapat memberikan informasi kembali dari si pembaca kepada pembuat proposal . Hal-hal yang perlu dimuat dalam proposal antara lain : 1. Nama proposal 2. Pendahuluan 3. Tujuan 4. Bentuk/jenis kegiatan 5. Pelaksanaan 6. Panitia pelaksana (terlampir) 7. Biaya/dana (rincian terlampir) 8. Harapan 9. Lampiran



16



.2 Saran



Dalam penyusunan sebuah proposal sebagai rancangan atau sebagai prasyarat pengajuan kegiatan hendaknya dapat mewakili terhadap kegiatan yang akan dilaksanakan. Proposal merupakan suatu rancangan kerja yang disusun secara sistematis dan terinci untuk suatu kegiatan. Hendaknya dapat mewakili kegiatan itu sendiri. Sehingga ketika ada orang lain yang membaca akan segera memahami bentuk kegiatan yang akan dilaksanakan



DAFTAR PUSTAKA Hadi, Sutrisno.2000. Metodologi Penelitian. Yogyakarta : Andi Yogyakarta Hari Wijaya & Triton.2005. Pedoman Penulisan Ilmiah Skripsi Dan Tesis. Yogyakarta: Tugu Publisher Hasnun, Anwar. 2007. Pedoman dan Petunjuk Praktis Karya Tulis. Absolut: Yogyakarta. Hermawati, Lisa dkk. 2019. Panduan Penulisan Proposal dan Skripsi. Yogyakarta: Deepublish. Jay, R. 2006. Menulis Proposal dan Laporan. Jakarta: PT. Bhuana Ilmu Populer. Lutfiah, Trinugroho dkk. 2016. Modul Bahasa Indonesia Tataran Unggul XII. Klaten : Mitra Sekawan Klaten Muninjaya, Gde. 2003. Langkah-Langkah Praktis Penyusunan Proposal dan Publikasi Ilmiah. Jakarta: Buku Kedokteran EGC. Mustakim, Ganjar dkk.2016. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia. Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Nur Jamal,Daeng, dan Warta Sumirat. 2010. Penuntun Perkuliahan Bahasa Indonesia. Bandung : Alfabeta Putra N Awangga Suryana.2007. Desain Proposal Penelitian Panduan Tepat Dan Lengkap Membuat Proposal Penelitian . Yogyakarta: Piramid Publisher Sugiarto,Eko. 2015. Menyusun Proposal Penelitian Kualitatif: Skripsi dan Tesis. Yogyakarta : Suaka Media. Susanto, Happy. 2010. Panduan Lengkap Menyusun Proposal. Jakarta: Visimedia.



17