Makalah Menulis [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keterampilan menulis adalah salah satu keterampilan berbahasa yang menjadi kunci keterampilan berbahasa yang lain, seperti keterampilan membaca, keterampilan mendengar, dan keterampilan berbicara. Semua siswa harus mampu menulis dengan baik. Keterampilan menulis yang baik sangat penting dalam pendidikan, meskipun daya serap ketika menulis bukan satu-stunya faktor penentu hasil akhir dalam poses pembelajaran yang dilaksanakan.Salah satu pembelajaran menulis dalam kurikulum KTSP (2006) tertuang pada kompetisi dasar mengidentifikasi ide teks nonsastra dari berbagai sumber. Setidaknya ada lima hal yang harus dicapai dengan menulis yaitu sebagai wahana aktualisasi dan sosialisasi diri, memberikan konstribusi pemikiran kepada masyarakat dalam persoalan kehidupan, menunjang kelancaran pekerjaan, berkontribusi dalam pengembangan ilmu pengetahuan, dan memperoleh uang sekaligus prestise. Kemampuan menulis sangat diperlukan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat cepat seperti sekarang ini, untuk mempermudah segala kegiatan yang dilakukan. Hal ini dikarenakan sebagian besar informasi disampaikan secara tertulis, terutama informasi tentang pemakaian suatu produk serta informasi tentang petunjuk arah. Menulis juga sangat penting untuk mencerdaskan kehidupan anak bangsa, karena dengan banyak menulis banyak pula ilmu pengetahuan yang diperoleh. Dengan banyak menulis kita dapat mengetahui berbagai informasi dari berbagai daerah tanpa harus langsung mengunjungi tempat tersebut dan menulis yang baik tidak akan datang dengan sendirinya harus dilakukan usaha yang keras. Oleh karena itu, menyikapi dari pengertian penulis makalah ini dilatarbelakangi oleh pentingnya siswa Sekolah Dasar untuk dapat membaca dengan baik dan menambah pengetahuan penulis mengenai kemampuan menulis siswa di Sekolah Dasar.



1



B. Rumusan Masalah Untuk memberikan gambaran secara jelas mengenai makalah ini, maka penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut: 1. Apakah pengertian menulis ? 2. Apa manfaat menulis ? 3. Apa tujuan menulis ? 4. Jelaskan jenis-jenis menulis ! 5. Bagaimana bagaimana proses menulis ? 6. Jelaskan strategi menulis ! 7. Bagaimana penilaian dalam keterampilan menulis ? C. Tujuan 1. Menjelaskan pengertian menulis 2. Menjelaskan manfaat menulis 3. Menjelaskan tujuan menulis 4. Menjelaskan jenis-jenis menulis 5. Menjelaskan proses menulis 6. Menjelaskan strategi menulis 7. Menjelaskan penilaian dalam keterampilan menulis



2



BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Menulis Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa. Pembelajaran menulis diajarkan di sekolah. Kegiatan menulis yang banyak dilakukan anak pada umumnya adalah menyalin dan mencatat, yang nantinya digunakan untuk mengerjakan tugas sekolah. Bila anak tidak memiliki kemampuan untuk menulis, maka hal itu akan menjadi penghambat bagi mereka untuk mengerjakan tugas. Menulis dalam bentuk apapun sebenarnya melatih penulis berpikir secara teratur, tertib dan lugas. Seseorang dikatakan paham dengan huruf apabila mampu menunjukkan, mampu mengucapkan, dan mampu menuliskannya. Bila telah memiliki kemampuan tersebut, maka dapat dikatakan tahu akan huruf dan dapat merangkaikannya menjadi suatu kata dan mempunyai makna. Menurut Aleka (2010: 106), “menulis merupakan suatu proses kegiatan untuk menciptakan suatu catatan, tulisan-tulisan, atau informasi pada suatu media dengan menggunakan aksara”. Selanjutnya H. G Tarigan (dalam Kundharu, 2013: 98) juga menyatakan bahwa “Keterampilan menulis pada hakikatnya ialah melukiskan lambang-lambang grafis yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami seseorang untuk dibaca orang lain yang dapat memahami bahasa dan lambang-lambang grafis”. Menulis sangat dibutuhkan karena dengan kegiatan menulis dapat mengembangkan



kemampuan komunikasi lisan maupun tulisan. Menulis



adalah pengetahuan akan huruf dan dapat merangkainya menjadi sebuah kata atau kalimat yang mempunyai makna. Pembelajaran menulis di sekolah biasanya anak terlebih dahulu mempelajari huruf vokal dan selanjutnya huruf konsonan. Menurut Yunus (2013:182) menyatakan bahwa ,”menulis merupakan suatu proses mengemukakan pendapat dan gagasan atas dasar masukan yang diperoleh penulis dari berbagai sumber ide yang tersedia”. Harja (dalam Susse, 2014:2013) berpendapat “Menulis adalah menjelaskan bahasa lisan dan



3



mungkin menyuntingnya atau melahirkan pikiran dan perasaan seperti mengarang, membuat surat, membuat laporan dan sebagainya” Pengertian menulis diperjelas oleh Harris (dalam Taufina, 2015: 229) bahwa “keterampilan ini dapat diartikan sebagai kemampuan menggunakan bahasa untuk menyatakan ide, pikiran, pendapat, gagasan, atau perasaan kepada orang lain dengan menggunakan bahasa tulis”. Selain itu, Tarigan (dalam Taufina, 2016:229) menyatakan menulis adalah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang, sehingga orang lain dapat membaca lambanglambang grafik kalau mereka memahami bahasa dan gambaran grafik. Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan menulis



merupakan



suatu



keterampilan



berbahasa



berupa



bahwa kegiatan



menyampaikan pikiran, ide, gagasan dan perasaan kepada pembaca melalui tulisan atau bahasa tertulis secara logis dan sistematis. B. Manfaat Menulis Menulis mempunyai kegunaan yang dirasakan oleh penulis ataupun pembacanya, Sabarti, dkk (dalam Taufina, 2016: 230) mengenai manfaat kegunaan menulis yaitu sebagai berikut: a. Penulis dapat mengenali kemampuan dan potensi dirinya. Dengan menulis, seseorang dapat mengetahui sampai di mana pengetahunnya tentang suatu topik, untuk mengembangkan sebuah topik, penulis harus berfikir untuk menggali pengetahuan dan pengalamnya. b. Penulis dapat terlatih dalam menggembangkan berbagai gagasan. Dengan menulis, seseorang terpaksa bernalar, menghubung-hubungkan, serta membanding-bandingkan



fakta



untuk



mengembangkan



berbagai



gagasannya. c. Penulis dapat lebih banyak menyerap, mencari, serta menguasai informasi sehubungan dengan topik yang di tulis. d. Kegiatan menulis dapat memperluas wawasan penulisan secara teoretis mengenai fakta-fakta yang berhubungan. e. Dengan menulis, seseorang terdorong untuk terus belajar secara efektif.



4



f. Penulis jadi penemu sekaligus pemecah masalah, bukan sekedar menjadi penyadap informasi dari orang lain g. Kegiatan menulis yang terencanakan akan membiaskan seseorang berfikir serta berbahasa secara tertib dan teratur Menurut Komaidi (2011:9) manfaat menulis antara lain : a. Kalau kita ingin menulis pasti menimbulkan rasa ingin tahu (curiocity) dan melatih kepekaan dalam melihat realitas di sekitar b. Dengan kegiatan menulis mendorong kita untuk mencari referensi seperti buku, majalah, koran, jurnal dan sejenisnya. c. Dengan aktifitas menulis, kita terlatih untuk menyusun pemikiran dan argumen kita secara runtut, sistematis dan logis. d. Dengan menulis secara psikologis akan mengurangi tingkat ketegangan dan stres kita. e. Dengan menulis dimana hasil tulisan kita dimuat oleh media massa atau diterbitkan oleh suatu penerbit kita akan mendapatkan kepuasan batin karena tulisan dianggap bermanfaat bagi orang lain. f. Dengan menulis di mana tulisan kita dibaca oleh banyak orang membuat sang penulis semakin populer dan dikenal oleh publik pembaca. Berdasarkan pendapat beberapa ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa manfaat dari menulis itu adalah untuk mengetahui kemampuan dan potensi kita dalam mengungkapkan pikiran, gagasan dan ide dalam bentuk bahasa tulis. C. Tujuan Menulis Menurut Taufina dan Faisal (2016: 164) tujuan menulis dapat digolongkan sebagai berikut: a. Tujuan penugasan (assignment purpose) Penulisan tidak memiliki tujuan, untuk apa ia menulis. Penulis hanya menulis, tanpa mengetahui tujuan. Dia menulis karena mendapat tugas, bukan atas kemauan sendiri. Misalnya siswa ditugaskan merangkum sebuah buku atau seorang guru disuruh membuat laporan oleh kepala sekolahnya.



5



b. Tujuan altruistic (altruistic purpose) Penulis bertujuan untuk menyenangkan pembaca, menghindarkan kedukaan para pembaca, ingin menolong para pembaca menghargai, memahami, menghargai perasaan dan penalarannya, ingin membuat hidup pembaca lebih mudah dan menyenangkan dengan karyanya itu. Penulis harus beryakinan bahwa pembaca adalah teman hidupnya. Sehingga penulis benar-benar dapat mengkomunikasikan suatu idea atau gagasan bagi kepentingan pembaca. c. Tujuan persuatif (persuasive purpose) Penulis bertujuan mempengaruhi pembaca, agar para pembaca yakinkan kebenaran gagasan atau ide yang di utarakan oleh penulis d. Tujuan informasional (information pupose) Penulis meluangkan idea tau gagasan dengan tujuan memberi informasi atau keterangan kepada pembaca. Di sini penulis berusaha menyampaikan informasi agar pembaca menjadi tahu mengenai apa yang di informasikan oleh penulis. e. Tujuan pernyataan diri (self ekspressive purpose) Penulis berusaha untuk memperkenalkan atau menyatakan dirinya sendiri kepada para pembaca. Melalui tulisannya, pembaca dapat memahami “siapa” sebenarnya sang penulis itu. f. Tujuan kreatif (creative purpose) Penulis bertujuan agar para pembaca, dapat memiliki nilai-nilai artistik atau nilai-nilai kesenian dengan membaca tulisan si penulis. Di sini penulis bukan hanya memberikan informasi, melainkan lebih dari itu. Dalam informasi yang di sajikan oleh penulis, para pembaca bukan hanya sekedar tahu apa yang disajikan oleh penulis, tetapi juga merasa terharu membaca tulisan tersebut. g. Tujuan pemecahan masalah (problem solving purpose) Penulis berusaha memecahkan suatu masalah yang di hadapi. Dengan tulisannya, penulis berusaha member kejelasan pada para pembaca tentang bagaimana cara pemecahan suatu masalah.



6



Berdasarkan pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa tujuan dari menulis itu adalah untuk menuangkan atau mengungkapkan pikiran, gagasan dan ide dalam bentuk bahasa tulis. D. Jenis-jenis Menulis Keterampilan menulis dapat terlaksana dengan maksimal dengan cara menyesuaikan



tujuan



menulis



dengan



Keterampilan



menulis



terbagi



dalam



jenis



berbicara



beberapa



jenis



itu



sendiri.



seperti



yang



dikemukakan oleh Kudharu dan Slamet (2012:101) ialah sebagai berikut: 1. Deskripsi (Pemerian) adalah ragam wacana yang melukiskan atau menggambarkan sesuatu berdasarkan kesan- kesan dari pengamatan, pengalaman, dan perasaan penulis. 2. Narasi (penceritaan atau pengisahan) adalah ragam wacana yang menceritakan proses kejadian suatu peristiwa. 3. Eksposisi (paparan) adalah ragam wacana yang dimaksudkan untuk menerangkan, menyampaikan, atau menguraikan suatu hal yang dapat memperluas atau menambah pengetahuan dan pandangan pembacanya. 4. Argumentasi (pembahasan atau pembuktian) adalah ragam wacana yang dimaksudkan untuk meyakinkan pembaca mengenai kebenaran yang disampaikan oleh penulisnya. 5. Persuasi adalah ragam wacana yang ditunjukkan untuk mempengaruhi sikap dan pendapat pembaca mengenai suatu hal yang disampaikan penulisnya. Seiring dengan pendapat tersebut, Merrina dan Wahyu (2013:4) mengemukakan jenis-jenis menulis menjadi 5 jenis yaitu: 1. Deskripsi adalah tulisan yang melukiskan kesan panca indera semata dengan teliti dan sehidup-hidupnya agar pembaca atau pendengar dapat melihat, mendengar, merasakan, menghayati, dan menikmati seperti apa yang didengar, dilihat dan dirasa oleh penulis. 2. Eksposisi adalah tulisan yang berisi paparan atau memberi penjelasan kepada pembaca, agar paparan yang ditulis semakin jelas biasanya penulis menyertakan gambar.



7



3. Argumentasi berasal dari kata argumen yang berarti pendapat atau alasan, jadi argumentasi adalah tulisan yang mengemukakan alasan, evidensi, fakta, data yang kuat serta meyakinkan, sehingga orang lain akan berpengaruh dan membenarkan pendapat, gagasan, sikap, dan pembicaraan pengarang, penutup dari tulisan argumentasi berupa kesimpulan. 4. Persuasi adalah tulisan yang mirip dengan bentuk tulisan argumentasi perbedaannya adalah jika persuasi bertujuan untuk mempengaruhi atau bahkan untuk mengajak pembaca atau pendengar dengan bukti dan alasan yang dapat diterima oleh akal sehat sedangkan tujuan untuk tulisan argumentasi adalah untuk meyakinkan pendapat, keyakinan, gagasan, dan ide kepada pendengar atau pembaca. 5. Narasi adalah tulisan yang menyajikan serangkaian peistiwa atau tindakan yang biasanya disusun menurut urutan waktu atau peristiwa (kronologis). Menurut Taufina (2015 : 246 ) selain menulis deskripsi, argumentasi, eksposisi, narasi, dan persuasi, masih ada bentuk menulis yang lainnya untuk diajarkan di SD yaitu: 1. Menulis Permulaan dengan Huruf Kecil Menulis permulaan dengan menggunakan huruf kecil diajarkan di kelas I semester I SD. Menulis permulaan dengan menggunakan huruf kecil pada dasarnya merupakan proses peniruan dari apa yang dituliskan oleh guru di papan tulis oleh para siswa. Menulis permulaan lebih diutamakan kepada pengenalan huruf melalui kata-kata dan kalimat fungsional. Menulis permulaan biasanya dilengkapi pula dengan ilustrasi gambar yang sesuai dengan isi cerita atau kalimat yang harus ditulis oleh siswa. Menulis permulaan di SD dapat dilakukan dengan tahapan, yaitu: a. Berlatih menulis di awang-awang Berlatih menulis di awang-awang merupakan latihan menulis yang dilakukan oleh siswa kelas pertama di kelas satu sekolah dasar. Menulis di awang-awang atau menulis di udara dapat dilakukan dengan memegang pensil dengan benar, kemudian



8



menggerakkan tangan di udara membentuk garis lurus vertical, garis lurus horizontal, garis zig-zag, dan garis lengkung. Siswa diajak juga menulis huruf volak dan huruf konsonan. b. Berlatih menulis di punggung teman Menulis di punggung teman dapat dilakukan dengan menuliskan huruf yang membentuk kata tertentu dan meminta teman menebak katanya. Kata yang bisa digunakan bisa berupa nama, kata benda, dan contoh kata-kata sederhana yang lainnya. c. Berlatih menulis di pasir Menulis di pasir dilakukan dengan menggerakkan tangan membentuk huruf, angka, atau kata di atas media pasar. Siswa menulis dengan menggunakan jari telunjuk. d. Berlatih mengeblat Mengeblat yaitu meniru atau menebalkan suatu tulisan dengan menindas tulisan yang telah ada. e. Berlatih menulis huruf lepas Setelah semua anak dapat melakukan latihan 1 sampai 7, maka anak telah siap untuk latihan menulis huruf. Huruf yang dimaksud disini adalah huruf kecil. 2. Menulis Tegak Bersambung Menulis huruf tegak bersambung bisa dimulai dari menulis huruf tunggal, satu suku kata, satu kata, dan satu kalimat. 3. Menulis Permulaan dengan Huruf Kapital pada Huruf Awal Kata Permulaan Kalimat. Siswa ditugaskan untuk menceritakan kembali sebuah bacaan secara tertulis sehingga dapat dibantu untuk menentukan penggunaan huruf awal pada awal kalimat. 4. Menulis Ejaan Menulis sesuai dengan ketentuan yang harus dilaksanakan dalam menuliskan kata-kata dengan huruf. Seperti menulis huruf besar untuk huruf pertama nama orang.



9



5. Menulis Formulir Jenis menulis yang dilakukan pada sebuah formulir atau blanko yang harus diisi sesuai dengan tujuan dari formulir 6. Menulis Laporan Menulis dengan tujuan menyampaikan dan menyajikan sebuah bahan materi. 7. Menulis Telegram Jenis menulis yang isinya berupa informasi atau pernyataan yang isinya segera diketahui oleh pembaca. 8. Menulis Teks Pidato Jenis menulis yang digunakan untuk persiapan dalam sebuah pidato secara lisan Menurut Septia, 2016: 10, berdasarkan jenjang kelas di SD pembelajaran menulis dibedakan menjadi 2 (dua) yaitu: a.



Pembelajaran Menulis Permulaan Kegiatan ini biasa disebut dengan hand writing, yaitu cara merealisasikan simbol-simbol bunyi dan cara menulisnya dengan baik dan benar. Tingkatan ini terkait dengan strategi atau cara mewujudkan simbolsimbol bunyi bahasa menjadi huruf- huruf yang dapat dikenali secara konkret. Tujuan menulis permulaan adalah agar siswa dapat menulis katakatadan kalimat sederhana dengan tepat. Pada menulis permulaan siswa diharapkan untuk dapat memproduksi tulisan dapat dimulai dengan tulisan eja. Ruang lingkup pembelajaran menulis di kelas rendah antara lain sebagai berikut: 1) Kelas I (satu) Menulis permulaan di kelas I ini menggunakan huruf-huruf kecil, tujuannya siswa dapat memahami cara menulis permulaan dengan ejaan yang benar dan mengkomunikasikan ide/ pesan secara tertulis, materi pelajaran menulis permulaan dikelas I SD disajikan secara bertahap dengan menggunakan pendekatan huruf, suku kata, kata-kata atau kalimat.



10



2) Kelas II (dua) Menulis permulaan di kelas II ini menggunakan huruf–huruf besar pada pada awal kalimat dan penggunaan tanda baca, tujuannya siswa memahami cara menulis permulaan dengan ejaan yang benar dan mengkomunikasikan ide/ pesan secara tertulis,untuk memperkenalkan cara menulis huruf besar di kelas II S mempergunakan pendekatan spiral maksudnya huruf demi huruf diperkenalkan secara berangsurangsur sampai pada akhirnya semua huruf dikuasai oleh para siswa. b. Pembelajaran Menulis Lanjutan (Pemahaman) Pembelajaran menulis ini terdapat dikelas III, IV, V, VI. Tujuan menulis lanjut adalah agar siswa mampu menuangkan pikiran dan perasaannya dengan bahasa tulis secara teratur dan teliti. Yang membedakan menulis permulaan dengan menulis lanjut adalah adanya kemampuan untuk mengembangkan skema yang ada yang telah diperoleh sebelumnya untuk lebih mengembangkan hal-hal yang akan ditulis. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa jenis-jenis menulis dapat disimpulkan yaitu menulis deskripsi, eksposisi, argumentasi, narasi, persuasi, dan menulis di SD. E. Proses Menulis Keterampilan menulis dalam pelaksanaannya hampir sama dengan keterampilan berbahasa lainnya yang mempunyai tahapan dalam proses pelaksanaannya. Ada beberapa proses yang dilalui dalam keterampilan menulis sehingga dapat menghasilkan sebuah tulisan yang dapat mencapai tujuan yang diinginkan, seperti yang di kemukakan Aleka (2010:107) proses menulis adalah: 1. Persiapan (preparation) a. Buat kerangka tulisan (outline) b. Temukan idiom yang menarik (eye catching) c. Temukan kata kunci (key word)



11



2. Menulis (Writing) a. Ingatkan diri agar tetap logis b. Baca kembali setelah menyelesaikan satu paragraf c. Percaya diri akan apa yang telah ditulis 3. Editing a. Perhatikan kesalahan kata, tanda baca, dan tanda hubung b. Perhatikan hubungan antar paragraf c. Baca esai secara keseluruhan Proses menulis menurut Weaver (dalam Kundharu dan Slamet, 2013: 106) yakni: “(1) persiapan penulisan (rehearsing), (2) pembuatan draft (drafting), (3) perevisian (revising), (4) pengeditan (editing), dan (5) pemublikasian (publishing)”. Sedangkan Yunus (2013:194) mengemukakan bahwa proses menulis melalui tiga tahapan yaitu: “Tahap pramenulis, tahap menulis, dan tahap pasca menulis”. MCkay (dalam Taufina, 2015:252) mengemukakan tujuh tahap proses menulis, yaitu: “(1) Pemilihan dan pembatasan masalah, (2) pengumpulan bahan, (3) penyusunan bahan, (4) pembuatan kerangka karangan, (5) penulisan naskah awal, (6) revisi, dan (7) penulisan naskah akhir”. MenurutSlamet (2009: 89) proses menulis melalui tahapan-tahapan sebagai berikut: a. Tahapan pramenulis 1) Memilih topik 2) Menentukan tujuan menulis 3) Mengindentifikasikan pikiran-pikiran berkaitan dengan topikserta merencanakan pengerorganisasiannya. 4) Memilih bentuk karangan berdasarkan pembaca yang dituju dantujuan penulisan. b. Tahapan penulisan draf Dalam tahapan ini penulis penulis menuangkan gagasan,pikiran, dan perasaannya ke dalam tulisan begitu saja dalam drafkasar. Dalam menuangkan gagasan, pikiran, dan perasaannya penulismenggunakan



12



pokok-pokok pikiran, informasi, data danmengorganisasi penulisan sebagaimana telah direncanakan dalam c. Tahapan revisi Dalam tahapan ini penulis merevisi draf yang telah disusunnya.Revisi dilakukan dengan: 1) Menambah informasi, 2) Mempertajam perumusan, 3) Merubah urutan pikiran, 4) Membuang informasi yang tidka relevan, 5) Menggabungkan pikiran-pikiran, dan sebagainya. d. Tahapan editing Dalam tahapan ini penulis mengedit tulisannya dengan jalan : 1) Membaca seluruh tulisan, 2) Memperbaiki pilihan kata yang kurang tepat, 3) Memperbaiki salah ketik, 4) Memperbaiki teknik penomoran, 5) Memperbaiki ejaan dan tanda baca Erdem (dalam jurnal internasional, 2014: 178) mengungkapkan bahwa “to see the ability investigated the development writing skills. In what follows, we define things to watch out for”. Untuk melihat kemampuan keterampilan menulis, berikut kami jelaskan hal-hal yang perlu diperhatikan: 1) Planning Skills (Rencana Penulisan) 2) High-level writing processes (Proses penulisan tingkat tinggi) 3) Writing quality (Kualitas Tulisan) Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa tahap-tahap menulis yaitu tahap pramenulis, tahap menulis, dan tahap pasca menulis. F. Strategi Menulis Strategi menulis digunakan untuk membentuk kreatifitas menulis sehingga tujuan dari menulis itu dapat tersampaikan secara maksimal. Banyak strategi yang dapat digunakan seperti yang dikemukakan A. S. Broto (dalam Azlia, 2014:202) menyatakan bahwa” metode SAS khususnya disediakan



13



untuk belajar membaca dan menulis permulaan di kelas permulaan sekolah dasar. Metode SAS mempunyai langkah-langkah berlandaskan operasional dengan urutan; Struktural menampilkan keseluruhan; analitik melakukan proses penguraian; Sintetik melakukan penggabungan kembali kepada bentuk struktural semula”. Menurut Prayitno (dalam Fakhrur, 2009: 82) “Strategi URW merupakan adaptasi keterampilan mengidentifikasi dan mendeskripsikan bagian-bagian dalam sebuah kalimat”. Sedangkan menurut Yunus (2013:199), ada beberapa metode atau model pembelajaran menulis : 1. Model proses menulis Model pembelajaran menulis yang menekankan aktivitas siswa menulis sesuai dengan tahapan menulis itu sendiri. Dengan demikian siswa harus mampu secara mandiri menemukan ide, mengorganisasi ide, dan reproduksi ide dalam sebuah tulisan. 2. Model Bengkel Menulis (Writing Workshop) Bengkel menulis adalah sebuah wilayah literasi siswa belajar proses menulis melalui penyediaan waktu secukupnya oleh guru agar siswa secara pasti dapat merencanakan, mengorganisasikan, dan menyajikan tulisannya. Dan dikembangkan atas dasar proses menulis yakni: pramenulis, pembuatan draf, revisi, editing dan publikasi tulisan. 3. Model Manulis Berbasis Genre (Genre-Based Writing) Model pembelajaran menulis yang menekankan pentingnya pemahaman sebuah teks sebagai bekal kegiatan menulis 4. Model Menulis Otentik Model pembelajaran menulis yang menekankan kebebasan siswa dalam menentukan tema dan genre tulisan berdasarkan tulisannya 5. Model Scaffolded Writing Model scaffolded writing merupakan model pembelajaran menulis yang seluruh perencanaan karangannya ditentukan oleh guru. Tujuan utama model ini adalah agar siswa mengetahui bagaimana sebuah



14



karangan dibuat berdasarkan pengimajinasian, pemikiran, dan pengemasan yang dilakukan pengarang 6. Model Menulis Kolaborasi Model menulis kolaborasi merupakan model pembelajaran menulis yang memanfaatkan pengamatan penyususnan karangan secara bersamasama sebagai dasar bagi penyususnan karangan secara mandiri. Berdasarkan pengertian ini menulis kolaborasi diawali denga kegiatan menulis secara bersama-sama melalui kegiatan urun rembuk ide dan diakhiri dengan menulis secara mandiri. Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan banyak strategi dan metode yang dapat digunakan dalam pembelajaran menulis tergantung apa yang akan kita pilih dan ingin kita capai dalam pembelajaran tersebut. G. Penilaian Menulis Kegiatan berkomunikasi dengan bahasa tulis termasuk bagian dalam pemenuhan kebuyuhan primer dalam kebudayaan dan peradaban modern. Tidak hanya untuk pemenuhan kebutuhan primer saja, berkomunikasi dengan bahasa tulis dilakukan orang. Pada mulanya kemampuan menulis merupakan kemampuan mengenal dan menuliskan lambang-lambang bunyi, menuliskan kata-kata, dan melahirkan struktur kalimat. Tetapi, tahap demi tahap siswa diperkenalkan dan diuji cara menulis sebagai kemampuan yang komplit dan padu. Untuk menilai kemampuan menulis yang paling langsung terntu dengan meminta siswa menulis, dalam arti kata bahwa kepada siswa diberikan tugas menulis sebuah karangan, dll. 1.



Tes Menulis Menurut Taufina dan Faisal, 2016: 165 tes menulis bertujuan untuk mengukur kemampuan siswa dalam melambangkan unsur-unsur bahasa



dan keterampilannya



menuangkan ide,



gagasan, dan



perasaannya secara tertulis. Tes yang dapat dilakukan yaitu:



15



a. Menyalin kalimat dan wacana pendek b. Menyusun kata-kata atau kalimat acak menjadi kalimat atau wacana yang baik c. Membuat cerita gambar d. Membuat gambar dan ceritannya e. Merangkum karangan f. Memparafrase g. Menyusun karangan sederhana h. Menyunting dan memperbaiki karangan i. Menanggapi secara tertulis suatu wacana 2. Penerapan Tes Otentik Menulis di Sekolah Penilaian otentik memberikan kesempatan pada siswa untuk menghubungkan



apa



yang



mereka



pelajari,



mengaplikasikan



pengetahuan yang esensial, dan keterampilan dalam tugas-tugas dan masalah-masalah



yang



berkaitan



dengan



dunia



nyata



yang



sesungguhnya (Journal: Creating Assesment, 2008: 6-7 dalam Taufina dan Faisal, 2016: 166). Menurut Nurgiyantoro, 2011: 23 (dalam Taufina dan Faisal. 2016: 166) mengemukakan bahwa penilaian otentik menekankan kemampuan siswa untuk mendemonstrasikan pengetahuan yang dimiliki siswa senyata-nyatanya dan memiliki makna. Keutamaan penilaian otentik yang disampaikan Journal: Creating Assesment, 2008: 6-7 adalah sebagai berikut: a. Buruknya struktur yang tidak dapat diprediksi dengan pilihanpilihan dan peran, dengan demikian membantu melatih siswa menghadapi kekompleksan abiguitas dari dunia kerja dan kehidupan yang profesional b. Melatih siswa untuk lebih respek bahwa setiap permasalahan memiliki lebih dari satu penyelesaian c. Hal ini merupakan respon dari stakeholder luar seperti bagian industri



dan



berbagai



profesi



untuk



perguruan



tinggi



16



menawarkan penelitian yang lebih relevan bahwa meningkatkan mutu lulusan, termasuk perkembangan kemampuan lulusan.



17



BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa berupa kegiatan menyampaikan pikiran, ide, gagasan dan perasaan kepada pembaca melalui tulisan atau bahasa tertulis secara logis dan sistematis. Dengan menulis, dapat terjadi komunikasi antara penulis dengan pembaca dikarenakan apabila penulis dan pembaca memahami lambang-lambang grafik yang dipergunakan untuk menulis tersbut. Secara umum, manfaat dari menulis itu adalah untuk mengetahui kemampuan dan potensi kita dalam menuangkan dan mengembangkan gagasan, ide, pikiran, dan perasaan dalam bentuk tulisan yang dirangkai menjadi kalimat yang mudah dipahami. Selain itu, dengan menulis kita dapat memperluas wawasan baik secara teoritis maupun secara fakta-fakta yang saling berhubungan. Selain itu, menulis juga mempunyai tujuan yaitu untuk menuangkan segala pikiran, gagasan, ide, dan perasaan dalam bentuk tulisan. Dalam menulis tentunya harus memperhatikan proses dan langkah-langkahnya agar tercapai keterampilan menulis yang sebenarnya. B. Saran Diharapkan kepada pembaca, khusunya para tenaga pendidik agar dapat memperhatikan dan melatih keterampilan menulis anak didiknya baik dalam proses pembelajaran maupun diluar proses pembelajaran, serta dapat menerapkan metode pembelajaran yang menarik agar anak tertarik dalam belajar.



18



DAFTAR PUSTAKA Aleka dan Achmad H.P. 2010. Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Azlia, Latae, dkk. 2014.. Upaya Meningkatkan Kemampuan Menulis Permulaan Siswa Melalui Metode SAS Siswa Kelas 1 SDN Tondo Kecamatan Bungku



Barat



Kabupaten



Morowali.



(online).



http://www.fkip.ac.id/ejournal/index.php/. Jurnal Ilmiah. Diakses tanggal tanggal 20 September 2017 Erdem. 2014. Development of Planning and Revising and Their Contribution to Writing



Quality.



(online)



http://web.a.ebscohost.com/ehost/pdfviewer/pdfviewer.



Jurnal



Ilmiah.



diakses tanggal 14 September 2017 Faisal. 2016. Keterampilan Berbahasa untuk Sekolah Dasar. Jakarta: Kencana Fakhrur, Saifudin. 2015. Strategi Pembelajaran Keterampilan Menulis Narasi dengan Teknik Urai Ruang Waktu (Urw) Di Kelas III Sekolah Dasar. (online)



http://www.journal.unnes.ac.id/sju/index.php/seloka.



Jurnal



Ilmiah diakses tanggal 21 September 2017 Komaidi, Didik. 2011. Panduan Lengkap Menulis Kreatif dan Praktek. Yogyakarta : Sabda Media. Kundharu, Saddhono dan Slamet. 2013. Meningkatkan Keterampilan Bahasa Indonesia (Teori dan Aplikasi). Bandung : Karya Putra Darwati. Kundharu, Saddhono. 2012. Meningkatkan Keterampilan Berbahasa Indonesia. Bandung: Karya Putra Darwati. Merrina, Andy Malladewi dan Wahyu Sukartiningsih. 2013. Peningkatan Keterampilan Menulis Narasi, Ekspositori Melalui JurnalPribadi Siswa Kelas



IV



SD



Negeri



Balaskumprik



Surabaya.



http://ejournal.unesa.ac.id/article/5238/18/article/pdf.



Jurnal



(online). Ilmiah.



diakses tanggal 21 September 2017 Septia. 2016. Keterampilan Berbahasa untuk Anak Sekolah Dasar. Bandung: Karya Putra Darwati.



19



Susse, Ragi. 2014.Peningkatan Kemampuan Menulis Kalimat Sederhana Siswa Kelas



II



SDN



Doda



Melalui



Metode



Kartu



Kata.



http://jurnalarupalakka.com/2235/09/pembelajaran-menulis-



(online)



bagi-penulis



.html. Jurnal Ilmiah. Diakses tanggal 21 September 2016 Taufina dan Faisal. 2016. Pembelajaran Bahasa dan Apresiasi Sastra Indonesia di Sekolah Dasar. Bandung: Angkasa Taufina. 2015. Keterampilan Berbahasa dan Apresiasi Sastra di SD. Padang: Sukabina Press. Taufina. 2016. Keterampilan Berbahasa di Sekolah Dasar. Bandung: Angkasa Yunus, Abidin. 2013. Pembelajaran Bahasa Berbasis Pendidikan Karakter. Bandung: PT Refika Aditama.



20