Makalah Monolog Storytelling [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH MONOLOG STORYTELLING



DISUSUN OLEH KELOMPOK 4 SMA NEGERI 2 TANJUNG PINANG TAHUN AJARAN 2022/2023



DISUSUN OLEH ANGGOTA KELOMPOK 4 : 1) Zulaika Zalfa Azzahra 2) Alisa Kanza 3) Laura Irin Syafika 4) Clinsmen Silvin Bakkara 5) Kaela Shadien 6) Ameilia Lulu Zafira 7) Sieky Syafhila Zahra 8) Putri Rahayu



i



KATA PENGANTAR Assalammu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh Bismillahirrahmanirrahim



Puji syukur kami panjatkan kepada Allah.swt, yang telah memberikan rahmat-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan Makalah ini, serta terima kasih juga kami ucapkan kepada sumber-sumber yang kami buka untuk membantu kami mencari informasi yang mencakup mapel BAHASA INDONESIA :



MONOLOG TENTANG STORYTELLING Kami kelompok 4 tentu menyadari bahwa Makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu kami meminta pendapat dan kritikkan agar Makalah yang kami tulis bisa menjadi lebih baik dan sempurna. Tanjungpinang, 13 Oktober 2022



Kelompok 4 ii



DAFTAR ISI Halaman Judul Nama-nama Anggota Kelompok 4.......................................................................i Kata Pengantar...................................................................................................ii Daftar Isi............................................................................................................iii BAB 1 PENDAHULUAN 1.1



Latar Belakang......................................................................................1-4



1.2/1.3 Rumusan Masalah & Tujuan Penilitian……………………………….……….…….5 BAB 2 ISI 2.1/2.2 Jenis-jenis Storytelling & Tahapan Storytelling…………………................6 2.3



Manfaat Storytelling.........................................................................7



2.4



Contoh-contoh gambar Storytelling………………………………………….….8-10



BAB 3 PENUTUPAN 3.1 Kesimpulan.........................................................................................11-12



iii



BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Storytelling merupakan sebuah seni bercerita yang dapat digunakan sebagai sarana untuk menanamkan nilai-nilai pada anak yang dilakukan tanpa perlu menggurui sang anak (Asfandiyar 2007, hlm.2). Dengan storytelling senantiasa mengaktifkan bukan hanya aspek intelektual saja tetapi juga aspek kepekaan, kehalusan budi, emosi, seni, daya berfantasi, dan imajinasi anak yang tidak hanya mengutamakan kemampuan otak kiri tetapi juga otak kanan. Berbicara mengenai storytelling, secara umum semua anakanak senang mendengarkan storytelling, baik anak balita, usia sekolah dasar, maupun yang telah beranjak remaja bahkan orang dewasa. Dalam kegiatan storytelling, proses bercerita menjadi sangat penting karena dari proses inilah nilai atau pesan dari cerita tersebut dapat sampai pada anak. Pada saat proses storytelling berlangsung terjadi sebuah penyerapan pengetahuan yang disampaikan pencerita kepada audience. 1



Proses inilah yang menjadi pengalaman seorang anak dan menjadi tugas gurulah untuk menampilkan kesan menyenangkan pada saat bercerita. Bunanta (2009, hlm. 5) menyatakan ada berbagai konsep storytelling yang dapat digunakan untuk mengajak anak membaca. Konsep storytelling dan bermain, storytelling sambil bermain musik, mengadakan festival storytelling dengan konsep pementasan teater dari anak untuk anak dan lain sebagainya. Dengan banyaknya konsep yang dapat digunakan, storyteller atau pencerita dapat menampilkan cerita secara menarik dan kreatif sehingga siswa tidak merasa bosan. Belajar sambil bermain adalah suatu hal yang tidak pernah lepas dari seorang anak, hal inilah yang harus diingat oleh pencerita. Di masa sekarang, bercerita memang merupakan hal yang jarang dilakukan.Peran dan fungsinya sudah banyak tergantikan oleh tayangan televisi dan bermain game di komputer. Zaman memang dinamis, meski tidak selalu menimbulkan dampak yang harmonis. 2



Terlepas dari semua itu, cerita memiliki kekuatan, fungsi dan manfaat sebagai media komunikasi, sekaligus metode dalam membangun kepribadian anak. Cara bercerita merupakan unsur yang membuat cerita itu menarik dan disukai anak-anak (Fakhrudin 2009, hlm. 10). Mendongeng merupakan langkah yang dapat dilakukan oleh perpustakaan untuk mengembangkan minat baca khususnya perpustakaan sekolah. Pelayanan ini dapat dilakukan oleh guru, karyawan atau pustakawan. Sebenarnya layanan ini bukan hanya dilakukan dalam ruang lingkup perpustakaan sekolah saja, tetapi bisa dimana saja. Jadi, bisa dikatakan bahwa storytelling bukan ciri khas dari perpustakaan sekolah. Tanpa disadari, setiap orang pernah menjadi pencerita (storyteller)yang dikemas secara ringan. Baik itu di lingkungan sekitar atau dalam lingkup masyarakat. Namun,secara nyata storytelling di Indonesia merupakan pengantar tidur bagi anak dan dapatmenjadi motivasi untuk menumbuhkan minat baca. 3



Menumbuhkan minat baca adalah proses yang memerlukan waktu yang panjang. Banyak faktor yang harus dilibatkan mulai dari anak-anak. Masa anak-anak adalah waktu yang paling penting untuk menanamkan kebiasaan membaca. Dalam hal ini orang tua atau keluarga sangat berperan penting dalam mengembangkan budaya baca pada anakanak mereka dengan membaca buku seseorang akan memperoleh ilmu pengetahuan, serta mempunyai wawasan luas. Dalam ajaran Islam pun mengatakan membaca merupakan salah satu kegiatan yang pentig tidak bisa dipisahkan dari kehidupan. Storytelling dilakukan di kelas dan di perpustakaan. Kegiatan ini dilakukan oleh satu orang pencerita (storyteller). Pelayanan mendongeng dilakukan menggunakan peralatan pendukung yaitu boneka, alat peraga peta, globe dan berbagai alat yang berkaitan dengan gejala alam. 4



1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, permasalah yang menjadi perhatian penulis adalah: 1. Apakah terdapat keterkaitan storytelling dalam meningkatkan minat baca? 2. Bagaimana latar belakang prestasi siswa terhadap storytelling ? 3. Bagaimana tinjauan Islam tentang pemanfaatan storytelling terhadap minat?



1.3 Tujuan Penelitian Dengan mengungkapkan masalah diatas, maka tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah: 1. Untuk mengetahui keterkaitan storytelling dalam menumbuhkan minat baca. 2. Mengetahui latar belakang prestasi siswa terhadap kegiatan storytelling. 3. Untuk mengetahui tinjauan Islam tentang pemanfaatan storytelling.



5



BAB II ISI 2.1 Jenis-Jenis Storytelling Ada pula jenis jenis Storytelling yaitu di antaranya: 1.Fabel 2.Legenda 3.Dongeng 2.2 Tahapan Storytelling Ada pula beberapa hal tahapan yang harus diperhatikan saat Storytelling sebagai berikut : 1.Persiapan sebelum Storytelling 2. Saat Storytelling berlangsung hal yang harus diperhatikan terbagi menjadi 6 yaitu : -Kontak mata



-Gerak tubuh



-Mimik Wajah



- Suara



-Kecepatan



-Alat Peraga 6



2.3 Manfaat Storytelling Storytelling merupakan salah satu cara yang efektif untuk mengembangkan aspek-aspek kognitif (pengetahuan), afektif (perasaan), sosial, dan aspek konatif (penghayatan) anak-anak. beberapa manfaat dari storytelling adalah sebagai berikut: 1.Penanaman Nilai-nilai 2.Mampu melatih daya konsentrasi 3. Mendorong anak mencintai buku dan merangsang minat baca anak. 4.Memudahkan seseorang untuk melakukan Presentasi. 5.Meningkatkan Kreativitas 6.Meningkatkan kemampuan Berbahasa 7.Meningkatkan minat membaca. 8.Meningkatkan Kecerdasan. 7



2.4 Contoh gambar jenis-jenis Storytelling 1. FABEL



Kucing dan Serigala sedang berbincang bersama.



Beruang dan Harimau hitam sedang berbincang bersama.



Buaya dan Monyet sedang berbincang bersama. 8



2.LEGENDA



Legenda Danau Toba.



Legenda Batu Menangis



Legenda Candi Prambanan 9



3.DONGENG



Dongeng Bangau Penenun kain



Dongeng Kucing Pertapa



Dongeng Pujian yang Mencelakakan. 10



3.1 Kesimpulan Storytelling merupakan kegiatan yang berkaitan dengan menceritakan sebuah cerita untuk satu atau lebih pendengar. Dalam storytelling, storyteller melakukan interaksi dua arah dengan pendengar, lalu menuturkan kisah. Storyteller bercerita dengan menggunakan katakata, permainan suara dan gerakan. Demikianlah penjelasan tentang storytelling. Hal ini perlu Anda ketahui dan ketahui lebih dalam, karena saat ini storytelling akan selalu lekat di dunia digital marketing. Dengan membuat suatu storytelling yang berbeda dan menarik, tentunya akan membuat para pembaca tertarik pada Anda. Sehingga, akan mendatangkan banyak pembeli atau pelanggan dan meningkatkan keuntungan usaha Anda. 11



Tapi, pihak Anda juga harus mampu menghitung laba dan rugi secara tepat untuk memastikan keuntungan perusahaan. Untuk lebih memudahkan Anda dalam membuat laporan keuangan tersebut, maka Anda bisa menggunakan software akuntansi yang disediakan oleh Accurate Online. Accurate online adalah aplikasi akuntansi yang memiliki tampilan sederhana sehingga akan memudahkan Anda dalam membuat berbagai laporan keuangan perusahaan, bahkan oleh Anda yang tidak memiliki latar belakang akuntansi sekalipun. Storytelling bertujuan untuk membuat koneksi personal dengan pendengar lebih dekat, demi meningkatkan branding produk atau jasa Anda. Sebagian besar orang sangat peduli dengan sesuatu yang dapat menyentuh, menggerakan, atau menginspirasi mereka. 12