Makalah Obligasi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH OBLIGASI Disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Teori Portofolio dan Analisis Investasi Dosen pengampu : Hj. Dewi Ratnasari, SE,M.Si



Disusun Oleh :



KELOMPOK 4 Ade Misbah Munir



201802010



Siti Nurmala



201802048



PROGRAM STUDI AKUNTANSI UNIVERSITAS CIPASUNG TASIKMALAYA 2021



KATA PENGANTAR



Puji syukur atas kehadirat Alloh SWT, yang telah memberikan rahmat dan kasih sayangnya sehingga makalah “Obligasi” dapat di selesaikan tepat pada waktunya. Shalawat dan salam tidak lupa kami haturkan kepada Nabi Muhammad s.a.w. yang telah membimbing kita menuju Islam yang sempurna. Kami atas nama penyusun makalah mengucapkan banyak terima kasih kepada Ibu Dosen yang telah membimbing dan membina kami dalam proses perkuliahan di kampus. Dan kami meminta maaf apabila ada kesalahan dan kekurangan dalam hal materi ataupun tulisan, kritik dan saran dari semua pihak sangat kami butuhkan untuk menyempurnakan makalah kami ini.



Tasikmalaya,18 November 2021 Kelompok 4



i



DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ...................................................................................... i DAFTAR ISI ................................................................................................... ii BAB I PENDAHULUAN..................................................................................1 1.1 Latar Belakang........................................................................................1 1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................2 1.3 Tujuan Penulisan ....................................................................................2 1.4 Ruang Lingkup Masalah .........................................................................2 BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................3 1. Pengertian Obligasi .................................................................................3 2. Karakteristik Obligasi .............................................................................4 3. Jenis – jenis obligasi ...............................................................................5 4. Manfaat dan resiko obligasi .....................................................................6 5. Penerbitan Obligasi .................................................................................9 6. Penerbitan obligasi dalam berbagai situasi ............................................. 12 7. Perdagangan obligasi dan menentukan nilai pasar .................................. 15 BAB III PENUTUP ........................................................................................ 22 Kesimpulan ................................................................................................. 22 Saran ........................................................................................................... 22 STUDI KASUS ............................................................................................... 23 DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 27



ii



BAB I PENDAHULUAN



1.1



Latar Belakang Judul utang jangka panjang digunakan untuk menunjukan utangutang yangpelunasannya akan dilakukan dalam waktu lebih dari satu tahun atau akan dilunasi dari sumber-sumber yang bukan dari sumber aktiva lancar. utang jangka panjang juga sering disebut sebagai debt-financing, artinya kegiatan pendanaan yang dilakukan dengan cara meminjam atau berutang. Dan akan dilunasi dari sumber-sumber yang bukan dari kelompok aktiva lancar, seperti peralatan, gedung, tanah, investasi saham atau investasi obligasi jangka panjang, dan sebagainya. Utang jangka panjang ini dibagi menjadi 2 jenis, yaitu utang hipotik dan obligasi. Dari jenis-jenis tersebut memiliki pengertian, pemahan dan cara mengerjakan yang berbeda satu sama lain. Utang jangka panjang biasanya timbul karena adanya kebutuhan dana untuk pembelian tambahan aktiva tetap, menaikan jumlah modal kerja permanen, membeli perusahaan lain atau mungkin juga untuk melunasi utang-utang yang lain. Ada banyak instrument investasi yang tersedia di pasaran saat ini, namun pada umumnya terdiri atas Obligasi, Saham, Derivatif, Reksadana dan Valuta Asing. Obligasi adalah surat utang jangka panjang yang diterbitkan oleh suatu lembaga dengan nilai nominal (nilai nominal/par value) dan waktu jatuh tempo tertentu. Penerbit obligasi bisa perusahaan swasta, BUMN, atau pemerintah baik pemerintah pusat maupun daerah. Salah satu jenis obligasi yang diperdagangkan di pasar modal kita saat ini adalah obligasi kupon (coupon bond) dengan tingkat bunga tetap (fixed) selama masa berlaku obligasi. Berinvestasi dalam obligasi mirip dengan berinvestasi di deposito pada bank. Bila Anda membeli obligasi, Anda akan memperoleh bunga/kupon yang tetap secara berkala biasanya setiap 3 bulan, 6 bulan, atau 1 tahun sekali sampai waktu jatuh tempo. Dalam makalah ini akan dibahas mengenai mekanisme serta hal – hal yang berkaitan dengan obligasi.



1



1.2



Rumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas maka masalah penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: 1) Apa Pengertian Obligasi? 2) Apa saja Karakteristik Obligasi? 3) Apa saja manfaat dan resiko obligasi? 4) Apa saja jenis – jenis obligasi? 5) Mengapa obligasi diterbitkan? 6) Bagaimana posedur penerbitan obligasi dalam berbagai situasi? 7) Bagaimana prosedur dalam perdagangan obligasi dan menentukan nilai pasar?



1.3



Tujuan Berdasarkan uraian di atas maka dapat dituliskan tujuan dari makalah ini sebagai berikut: a. Untuk mengetahui pengertian dari obligasi, b. Untuk mengetahui karakteristik obligasi, c. Untuk mengetahui manfaat dan resiko obligasi, d. Untuk mengetahui jenis-jenis obligasi, e. Untuk mengetahui alasan obligasi diterbitkan, f. Untuk memahami bagaimana posedur penerbitan obligasi dalam berbagai situasi, dan g. Untuk memahami prosedur dalam perdagangan obligasi dan menentukan nilai pasarnya.



1.4



Ruang Lingkup Masalah Dalam makalah ini akan dibahas mengenai dasar - dasar obligsi yang terdiri dari pengertian obligasi, karakteristik obligasi, manfaat dan resiko obligasi, jenisjenis obligasi, alasan mengapa obligasi diterbitkan, prosedur penerbitan obligasi, perdagangan dan nilai pasar obligasi. Selain itu juga akan dibahas mengenai penerbitan obligasi pada nilai nominal, dengan diskonto, dan dengan premi.



2



BAB II PEMBAHASAN 1. Pengertian Obigasi Obligasi adalah surat berharga atau sertifikat yang berisi kontrak pengakuan hutang atas pinjaman yang diterima oleh penerbit obligasi dari pemberi pinjaman (Pemodal). Obligasi sendiri adalah bagian dari pada efak. Efek adalah suatu surat berharga, yang dapat berupa surat pengakuan utang, surat berharga komersial, saham, obligasi, tanda bukti utang, unit penyertaan kontrak investasi kolektif, kontrak berjangka atas efek, dan setiap derivatif dari efek. Bila di lihat secara luas maka penjelasan apa itu obligasi adalah sebagai berikut :



Obligasi adalah kontrak keuangan. Penerbit obligasi, seperti



perusahaan, akan membayar bunga kepada pembeli obigasi secara periodik. Kemudian, pada akhir waktu tertentu, penerbit obligasi membayar pokok obligasi yang biasa disebut nilai par. Sebaliknya, pemegang obligasi memberikan sejumlah uang kepada perusahaan saat ini. Obligasi biasanya dijual di pasar obligasi dan memiliki harga pasar yang dapat berubah setiap saat. Obligasi adalah satu sekuritas yang berdasarkan pada IOU dari penerbitnya. Obligasi ini tidak menawarkan hak istimewa kepada pemilik perusahaan. Contohnya, 10 tahun obligasi AT & T memberikan hak untuk menerima pembayaran kupon atau bunga secara periodik dan pokok atau face value pada saat jatuh tempo. Pemegang obligasi tidak memiliki suara dalam pengambilan keputusan di perusahaan. Banyak obligasi adalah Fixed-Rate Bond



atau



sekuritas



yang



berpendapatan



tetap



karena



perjanjian



pembayarannya berbentuk kontraktual dan tetap sepanjang waktu. Bagaimana pun beberapa obligasi membayar dalam bentuk variabel income dan mengacu pada Floating-Rate Bond. Jangka waktu obligasi tidak terlalu lama dan tidak



3



terdapat risiko kebangkrutan, secara umum risiko dari obligasi itu tergolong rendah dengan return yang rendah pula. Biasanya obligasi kurang liquid daripada saham dan umumnya relatif tinggi cashflow secara periodik (untuk membayar bunga kepada pemegang obligasi) 2. Karakteristik Obligasi 1. Nilai obligasi (jumlah dana yang dipinjam) Dalam penerbitan obligasi, maka perusahaan akan dengan jelas menyatakan jumlah dana yang dibutuhkan yang dikenal dengan istilah “jumlah emisi obligasi”. Penentuan besar kecilnya jumlah penerbitan obligasi berdasarkan aliran arus kas perusahaan, Kebutuhan, serta kinerja bisnis perusahaan. 2. Jangka waktu obligasi Setiap obligasi mempunyai masa jatuh tempo atau berakhirnya masa pinjaman (maturity). Secara umum masa jatuh tempo obligasi adalah 5 tahun. Ada yang 1 tahun, adapula yang 10 tahun. Semakin pendek jangka waktu obligasi maka akan semakin diminati oleh investor, karena dianggap risikonya kecil. 3. Principal dan Coupon rate Nilai prinsipal obligasi adalah sejumlah uang yang disetujui oleh penerbit obligasi agar dibayarkan kepada pemegang obligasi pada masa jatuh tempo. Jumlah ini biasa berhubungan dengan redemption value, maturity value, par value or face value. Coupon rate juga disebut nominal rate, adalah tingkat bunga yang disetujui penerbit untuk dibayar kepada pemegang obligasi setiap tahun. Besarnya pembayaran bunga setiap tahun kepada pemilik obigasi selama jangka waktu obligasi dinamakan coupon. Tingkat persentase coupon dikali nilai prinsipal obligasi menghasilkan besarnya coupon. Contohnya, obligasi dengan 8% coupon rate dan nilai par nya adalah $1,000 akan membayar bunga per tahun sebesar $80. 4. Jadwal pembayaran 4



Kewajiban pembayaran kupon obligasi oleh perusahaan penerbit, dilakukan secara berkala sesuai dengan kesepakatan sebelumnya, bisa dilakukan triwulan, semesteran, atau tahunan. 5. Diterbitkan oleh perusahaan atau pemerintah.



3. Jenis-jenis obligasi Dari Sisi Penerbit 1. Corporate bond, yaitu obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan; 2. Government bond, yaitu obligasi yang diterbitkan oleh Pemerintah Pusat; 3. Municipal bond, yaitu obligasi yang diterbitkan oleh Pemda. Sistem Pembayaran 1. Zero coupon bond, yaitu obligasi yang tidak mewajibkan penerbitnya membayar coupon (bunga) kepada pemegangnya. 2. Coupon bond (fixed coupun bond & Floating coupon bond), yaitu obligasi yang mewajibkan penerbit untuk membayar coupon (bunga) baik tetap (fixed coupon bond) maupun bunga mengambang (floating coupon bond) Dari Sisi Hak Penukar 1. Convertible bond , yaitu obligasi yang dapat ditukar dengan saham penerbitnya (ditukar saham emiten) 2. Exchangable bond , yaitu obligasi yang dapat ditukar dengan saham afiliasi milik penerbit/ emiten 3. Callable bond , yaitu obligasi yang memberi hak kepada penerbitnya untuk melakukan penarikan/pelunasan pada waktu tertentu (waktu penarikan biasanya sudah diatur dalam perjanjian waktu penerbitan obligasi) 4. Putable



bond



,



pemilik/pemegang



yaitu untuk



obligasi



yang



memberikan



menukarkan/meminta



penerbit/emiten.



5



hak



kepada



pelunasan



kepada



Dari Sisi Jaminan 1. Secure bond , yaitu obligasi yang dijamin pelunasannya dengan assets tertentu. 2. Guaranteed bond , jika penjaminnya adalah pihak III 3. Mortgage bond , jika dijamin dengan real properties (gedung) 4. Collateral trust bond, jika dijamin dengan surat berharga (sekuritas, receivables) Unsecured bond (Debentures), yaitu obligasi yang tidak dijamin oleh assets tertentu.



4. Manfaat Obligasi dan Risiko Obligasi 1. Manfaat Obligasi Setelah kita mengenal apa itu obligasi dan bagaimana karakteristiknya, kita kemudian perlu mengetahui apa saja keuntungan dan risiko berinvestasi pada obligasi sebelum kita memutuskan untuk berinvestasi pada obligasi. Sebagai sebuah instrumen investasi, obligasi menawarkan beberapa keuntungan menarik antara lain: a. Memberikan pendapatan tetap (fixed income) berupa kupon. Hal ini merupakan ciri utama obligasi, dimana pemegang obligasi akan mendapatkan pendapatan bunga secara rutin selama waktu berlakunya obligasi. Bunga yang ditawarkan obligasi, umumnya lebih tinggi daripada bunga yang diberikan deposito atau SBI. b. Keuntungan atas penjualan obligasi (capital gain). Disampingpenghasilan



berupa



kupon,



pemegang



obligasi



dapat



memperjualbelikan obligasi yang dimilikinya. Jika ia menjual lebih tinggi dibandingkan dengan harga belinya maka tentu saja pemegang obligasi tersebut mendapatkan selisih yang disebut dengan capital gain. Jual beli obligasi tersebut dapat dilakukan di pasar sekunder melalui para dealer



6



atau pialang obligasi. Jual beli obligasi berbeda dengan jual beli saham. Jika jual beli saham dinyatakan dengan nilai rupah, misalnya saham A dijual seharga Rp 4.000 per lembar saham maka jual beli obligasi dinyatakan dalam bentuk persentase atas harga pokok obligasi. 2. Risiko Obligasi Meskipun termasuk surat berharga dengan tingkat risiko yang relative rendah, namun obligasi tetap mangandung beberapa risiko diantaranya sebagai berikut : a. Interest-Rate Risk Harga dari sebuah obligasi akan berubah pada arah yang berlawanan dari perubahan tingkat bunga. Jika tingkat suku bunga naik, maka harga obligasi akan turun. Begitu pula sebaliknya, jika suku bunga turun maka harga obligasi akan naik. Jika seorang investor harus menjual obligasi sebelum jatuh tempo, peningkatan tingkat suku bunga bermakna bahwa investor akan mengalami capital loss (missal investor menjual obligasi dibawah harga beli). Risiko jenis ini dikenal dengan interest-rate risk atau market risk. Risiko ini merupakan risiko yang pada umumnya dialami oleh investor pada pasar obligasi. b. Reinvestment Risk Variabilitas pada tingkat reinvestment akibat adanya perubahan pada tingkat bunga pasar dinamakan reinvestment risk. c. Call Risk Sebagian perusahaan menetapkan untuk menarik atau membeli obligasi yang diterbitkannya pada harga dan waktu tertentu. Hal ini menyebabkan investor akan mengalami call risk dimana pada tanggal tertentu perusahaan penerbit obligasi akan menarik kembali obligasinya. d. Default Risk 7



Default Risk juga berkaitan dengan risiko gagal bayar, artinya risiko penerbit obligasi yang mengalami kebangkrutan. Akibat adanya risiko ini, obligasi yang memiliki Default Risk dalam perdagangan di pasar obligasi mempunyai harga yang rendah dibandingkan dengan U.S Treaasury securities. Dilain pihak, obligasi ini dalam perdagangan di pasar obligasi memiliki yield yang lebih besar dari treasury bond. e. Inflation Risk Peningkatan Inflation risk atau purchasing power risk disebabkan oleh bervariasinya nilai aliran kas yang diterima oleh investor akibat dampak adanya security due inflasi. Contohnya jika investor membeli obligasi pada coupon rate sebesar 7%, tetapi tingkat inflasi adalah 8%, maka purchasing power aliran kas secara nyata akan dikurangi. f. Exchange-Rate Risk Obigasi yang diperdagangkan denominasi valuta asing, memiliki nilai yang tidak dapat diketahui dengan pasti. Nilai obligasi dalam mata uang acto baru dapat diketahui ketika pembayaran kupon atau nilai pokok pinjaman terjadi. g. Liquidity Risk Liquidity atau marketable risk bergantung pada kemudahan suatu obligasi untuk dijual kembali sebesar nilai obligasinya. h. Volatility Risk Harga suatu jenis obligasi tertentu bergantung pada tingkat suku bunga dan actor-faktor lainnya yang mempengaruhi nilai obligasi tersebut. Perubahan pada actor-faktor tersebut berpengaruh pada harga obligasi. Risiko jenis ini dikenal dengan volatility risk



8



5. Penerbitan Obligasi Penerbit obligasi sangat luas sekali, hampir setiap badan hukum dapat menerbitkan obligasi, namun peraturan yang mengatur mengenai tata cara penerbitan obligasi ini sangat ketat sekali. Penggolongan penerbit obligasi biasanya terdiri atas : Lembaga supranasional, seperti misalnya Bank Investasi Eropa (European Investment Bank) atau Bank Pembangunan Asia (Asian Development Bank). Pemerintah suatu negara menerbitkan obligasi pemerintah dalam mata uang negaranya maupun Obligasi pemerintah dalam denominasi valuta asing yang biasa disebut dengan obligasi internasional sovereign bond. Sub-sovereign, propinsi, negara atau otoritas daerah . Di Amerika dikenal sebagai Obligasi daerahIndonesia dikenal sebagai Surat Utang Negara (SUN)[1] (municipal bond). Di Lembaga pemerintah. Obligasi ini biasa juga disebut agency bonds, atau agencies. Perusahaan yang menerbitkan obligasi swasta. Special purpose vehicles adalah perusahaan yang didirikan dengan suatu tujuan khusus guna menguasai aset tertentu yang ditujukan guna penerbitan suatu obligasi yang biasa disebt Efek Beragun Aset. Tahap membeli obligasi Untuk melakukan investasi obligasi terdapat beberapa tahap yang perlu dilalui supaya tujuan investasi dalam obligasi memberikan hasil yang maksimal dan sesuai dengan rencana. Tahap tersebut dapat dilihat dalam diagram dalam tulisan ini. a. Membuka Rekening



9



Tahap awal yang harus dilakukan dalam proses transaksi obligasi adalah memilih perusahaan sekuriats yang memiliki divisi fixed income yang menangani pembelian dan penjualan obligasi. Pilih perusahaan dengan pengalaman, tim yang solid baik trader/ dealer ataupun riset serta fee yang kompetitif. Dengan



membuka



rekening,



Anda



bisa



mendapatkan



informasi



perkembangan dan perdagangan obligasi setiap saat, sehingga Anda mendapatkan pengetahuan pergerakan pasar obligasi secara akurat dan up to date. b. Pahami Produk Obligasi Pada tahap ini, investor dianjurkan untuk mempelajari seluk beluk informasi yang dibutuhkan mengenai obligasi, baik mengenai investasinya sendiri, potensi risiko yang terkandung maupun potensi keuntungannya. Hal ini dapat diperoleh dengan mempelajarinya secara mandiri, bertanya kepada bagian riset perusahaan sekuritas, di mana Anda membuka rekening atau melalui internet. Dengan mempelajari instrumen obligasi secra lengkap, diharapkan investor mengenal investasi tersebut dengan baik, sehingga mempermudah pengambilan keputusan investasi. Mempelajari instrumen, di mana Anda ingin menempatkan investasi, akan memberikan manfaat maksimal dalam mencapai rencana yang diinginkan. c. Lakukan Analisis Analisis dilakukan, agar keputusan yang diambil sesuai dengan apa yang diinginkan, yaitu kestabilan pendapatan. Aspek-aspek yang dibutuhkan seperti kupon, jangka waktu, nilai penerbitan dan peringkat. Latar belankang serta profil penerbit juga menjadi pertimbangan sendiri. Dengan informasi yang lengkap, diharapkan keputusan yang diambil tidak menimbulkan



10



kerugian yang cukup besar. Dianjurkan untuk membanding antara obligasi sejenis. d. Memberikan Amanat Beli Setelah melalui analisis, Anda memperoleh jenis obligasi yang ingin dibeli. Tahap selanjutnya adalah memberikan amanat pembelian kepada trader atau broker obligasi yang telah kita pilih. Pihak trader akan melakukan pembelian obligasi sesuai dengan jenis serta harga yang diinginkan. Misalkan, pembeli akan melakukan pembelian obligasi ASII (Astra International) tahun 2002 dengan harga 105 atau harga premium. Biasanya nilai pari atau nominal adalah sebesar Rp 100. e. Siapkan Dana Membeli obligasai membutuhkan dana yang tidak sedikit. Satuan pembelian obligasi biasanya bernilai Rp 1 miliar, sehingga sulit bagi investor individu untuk dapat ikut berinvestasi dalam obligasi. Namum, ada juga yang menawarkan satuan bernilai Rp 50 juta atau Rp 100 juta. Setelah amanat pembelian di ajukan, sebaiknya dana tersebut sudah dialokasikan. Jangan sampai Anda dikenakan penalty, karena keterlambatan dalam pembayaran. Selain itu, penempatan dana tunai yang serba mendadak mungkin bisa mengganggu kelancaran aliran arus kas keuangan Anda dan keluarga. f. Penyelesaian Pembayaran Obligasi Pembayaran dana pembelian obligasi dilakukan melalui transfer ke rekening perusahaan sekuritas tersebut. Setelah pembayaran selesai, maka Anda sebagai pembeli tinggal menunggu proses settlement atas transaksi tersebut. Obligasi yang telah Anda beli akan tercantum di dalam rekening perusahaan sekuritas yang tercatat di KSEI (Kustodian Sentral Efek Indonesia).



11



Pemindahtanganan hak atas obliasi akan sangat mudah dilakukan secara elektronik, karena saat ini fisik obligasi tidak lagi berupa sertifikat, namun sudah scriptless (tahap warkat). Administrasi pembukuan akan dilakukan oleh bank custodian perusahaan sekuritas. Untuk hal ini, tentunya bank bersangkutan akan memungut biaya tertentu



Dasar – dasar Obligasi Obligasi (bonds) merupakan bentuk wesel bayar berbunga. Obligasi diterbitkan oleh perusahaan, universitas, dan lembaga pemerintah. Obligasi, seperti saham biasa, dijual dalam satuan kecil (misalnya dalam hitungan lima belas ribu rupiah atau kelipatan lima belas rupiah). Hal tersebut dilakukan untuk menarik minat investor. Utang jangka panjang, dapat berupa : a.



Utang Obligasi (Bond Payable)



b. Utang Hipotik (Mortgage Notes Payable) suatu jenis pinjaman (utang) jangka panjang dengan jaminan benda-bemda tidak bergerak c.



Wesel Bayar Jangka Panjang (Long Term Notes)



d. Utang Sewa (Rent Payable) e.



Perjanjian-perjanjian dengan pembayaran angsuran (Installment Payment Contract)



6. Penerbitan Obligasi dalam berbagai situasi Sebuah perusahaan dapat menggunakan pendanaan jangka panjang selain obligasi, seperti wesel bayar dan sewa. Untuk pendanaan yang lain tersebut perusahaan perlu menemukan seseorang, perusahaan, atau lembaga keuangan yang berkenan memberikan dana yang dibutuhkan. Wesel bayar dan sewa jarang dapat memenuhi kebutuhan pendanaan yang dibutuhkan untuk pengembangan pabrik dan beberapa proyek seperti pembangunan gedung baru. Untuk memperoleh jumlah yang besar dari modal jangka panjang, menejemen



12



perusahaan biasanya memutuskan untuk menerbitkan saham biasa (pendanaan ekuitas) atau obligasi. Dari sudut pandang perusahaan, pendanaan jangka panjang melalui obligasi memberikan keunggulan dibandingkan saham biasa. Keunggulan pendanaan obligasi dibandingkan saham biasa yaitu sebagai berikut. a) Kendali pemegang saham tidak berpengaruh Pemegang obligasi tidak memiliki hak suara, pemilik (pemegang saham) tetap memiliki kendali penuh atas perusahaan. b) Adanya penghematan dari sisi pajak Bunga obligasi bias mengurangi jumlah pajak yang harus dibayar, sedangkan dividen pada saham tidak. c) Laba per saham akan lebih tinggi Meskipun beban bunga obligasi mengurangi laba bersih, laba per saham pada saham biasa akan menjadi lebih besar dengan pendanaan melalui obligasi karena tidak ada tambahan saham biasa yang diterbitkan. Untuk mengilustrasikan pengaruh potensial terhadap laba per saham , asumsikan bahwa PT Makmur sedang mempertimbangkan dua rencana untuk pendanaan konstruksi pabrik baru sebesar $ 5.000.000. Rencana A meliputi penerbitan 200.000 lembar saham biasa dengan harga pasar saat ini sebesar



$ 25 per lembar.Rencana B meliputi penerbitan obligasi $



5.000.000, nominal 8 %.Laba sebelum bunga dan pajak pada pabrik baru sebesar



$



1.500.000.Pajak



penghasilan



diperkirakan



sebesar



30%.Perusahaan tersebut saat ini memiliki 100.000 saham biasa yang beredar.Pengaruh alternatif terhadap laba per saham ditunjukkan sebagai berikut.



Rencana A



Rencana B Penerbitan



Penerbitan



Obligasi



Saham



13



Laba sebelum bunga dan



$ 1.500.000



pajak



---



$ 1.500.000 400.000



Bunga (8 % × $ 5.000.000) 1.500.000



Laba Sebelum Pajak



450.000



Beban pajak penghasilan 30%)



1.050.000



1.100.000 330.000 770.000



Laba Bersih Saham Beredar Laba per Saham



300.000



100.000



$3,50



$7,70



Perharikan bahwa laba bersih untuk penerbitan obligasi lebih kecil. Namun, laba per saham untuk penerbitan obligasi akan lebih tinggi karena jumlah saham yang beredar lebih sedikit. Kelemahan utama akibat penggunaan obligasi adalah bunga harus dibayar secara periodic dan nilai pokok (nilai nominal) dari obligasi harus dibayar pada saat jatuh tempo. Posedur Penerbitan Obligasi Undang-undang menjamin kekuasaan perusahaan untuk menerbitkan obligasi. Dalam perusahaan, diperlukan persetujuan baik dari pemegang saham maupun dewan direksi. Dalam otorisasi penerbitan obligasi, dewan direksi harus menetapkan jumlah obligasi yang akan diotorisasi, total nilai nominal, dan suku bunga kontrak. Total obligasi yang diotorisasi sering kali melebihi jumlah obligasi pada saat pertama kali diterbitkan. Hal ini memberikan fleksibilitas bagi perusahaan untuk memenuhi kebutuhan kas di masa depan. Nilai nominal (face value) merupakan jumlah pokok yang harus dibayar oleh pihak yang menerbitkan obligasi pada tanggal jatuh tempo. Suku bunga kontrak(contractual interest rate), sering kali disebut sebagai suku bunga yang dinyatakan(stated rate), merupakan suku bunga yang digunakan untuk menentukan jumlah bunga tunai yang harus peminjam bayar dan investor terima. Biasanya suku bunga kontrak ditetapkan sebagai suku bunga tahunan. Bunga umumnya dibayar setiap enam bulan sekali.



14



Perusahaan yang menerbitkan obligasi harus menandatangani kontrak, yang dikenal sebagai bond indenture. Dalam kontrak tersebut dijelaskan hak pemegang obligasi dan wali amanatnya, serta disebutkan pula kewajiban dari perusahaan yang menerbitkan obligasi tersebut. Wali amanat (umumnya lembaga keuangan) menyimpan catatan dari masing-masing pemegang obligasi, menyimpan obligasi yang belum diterbitkan, dan memegang hak tertentu dari property yang dijaminkan. Setelah bond indenture selesai dibuat, sertifikat obligasi (bond certificates) dicetak. Bond indenture dan sertifikat merupakan dokumen yang terpisah. Sertifikat obligasi memberikan informasi sepert: nama penerbit, nilai nominal, suku bunga kontrak, dan tanggal jatuh tempo. Obligasi pada umumnya dijual melalui perusahaan investasi yang memang khusus menjual sekuritas. 7. Perdagangan Obligasi dan Menentukan Nilai Pasar Obligasi perusahaan, seperti modal saham, diperdagangkan di bursa efek. Oleh karena itu, pemegang obligasi memiliki peluang untuk mengonversi (mengubah) kepemilikan mereka menjadi kas kapan pun dengan menjual obligasinya pada harga pasar saat ini. Harga



jual



atau



harga



beli



obligasi



tidak



selalu



sebesar



nominalnya. Besarnya harga obligasi ditentukan oleh tingkat bunga obligasi, semakin besar bunganya, harga obligasi semakin tinggi dan sebaliknya. Misalnya obligasi



$ 1.000 dengan harga yang dinyatakan pada 97 berarti



bahwa harga penjualan obligasi adalah 97% dari nilai nominal atau seharga $970 Transaksi yang terjadi antara pemegang saham obligasi dan investor lainnya tidak



dijurnal



dalam



pembukuan



perusahaan



yang



menerbitkan



obligasi.Pencatatan hanya dilakukan pada saat obligasi diterbitkan atau ditarik kembali dan pada saat pemegang obligasi mengonversikan obligasi menjadi saham biasa. Menentukan Nilai Pasar Obligasi Jika Anda seorang investor yang ingin membeli obligasi, bagaimana menentukan berapa harga yang harus dibayar? Untuk lebih jelasnya, asumsikan



15



bahwa PT Merdeka menerbitkan obligasi berbunga nol (tidak ada bunga) dengan nilai nominal Rp 12.000.000 dan jatung tempo 20 tahun. Untuk obligasi ini, jumlah yang akan Anda terima adalah dua belas juta rupiah pada 20 tahun kemudian. Maukah Anda membayar dua belas juta rupiah untuk obligasi ini? Tentu saja tidak. Dua belas juta rupiah yang diterima 20 tahun dari sekarang tidak akan sama dengan dua belas juta rupiah yang diterima hari ini. Hal ini berkaitan dengan konsep nilai waktu dari uang.



Jika Anda memiliki



uang sebesar dua belas juta rupiah hari ini kemudian Anda menginvestasikannya maka Anda akan memperoleh bunga sehingga pada akhir 20 tahun mendatang , Anda akan memiliki lebih dari dua belas juta rupiah. Dengan kata lain, Anda sebaiknya menentukan berapa banyak yang harus diinvestasikan hari ini dengan suku bunga yang berlaku untuk mendapatkan dua belas juta rupiah dalam 20 tahun ke depan. Jumlah tersebut yang harus diinvestasikan hari ini dengan suku bunga yang berlaku pada periode tertentu disebut nilai sekarang.Adapun suku bunga pasar adalah suku bunga yang dikehendaki investor dalam meminjamkan dana.



1) Akuntansi Untuk Penerbitan Obligasi Obligasi dapat diterbitkan pada nilai nominal, di bawah nilai nominal (dengan diskonto atau disagio), atau di atas nilai nominal (dengan premi atau agio).



a. Penerbitan Obligasi Pada Nilai Nominal Apabila obligasi diterbitkan pada tanggal pembayaran bunga nilai nominal maka tidak ada bunga akrual dan premi yang diakui.Ayat jurnalpun dibuat untuk mencatat hasil kas dan nilai nominal obligasi tersebut. Contoh: Jika obligasi berjangka 10 tahun nilai nominal $8.000 sebanyak 100 lembar, Tertanggal 1 januari 2011, dan membayar suku bunga tahunan sebesar 10% secara setengah tahunan, tanggal 1 januari dan 1 juli. Diterbitkan pada tanggal 1 Januari pada tanggal nilai nominal.



16



Ayat jurnalnya adalah: 1 Jan



Kas



800.000 Utang Obligasi



800.000



(Mencatat penjualan obligasi pada nilai nominal)



Dalam kasus di atas, bunga yang harus dibayar pada tanggal 1 Juli yaitu sebesar $40.000 ($800.000 × 10% ×6/12). Maka jurnal yang harus dibuat yaitu. 1 Juli



Beban bunga Obligasi



40.000



Kas



40.000



(Mencatat pembayaran bunga obligasi)



Ayat jurnal penyesuaian untuk mengakui beban bunga pada tanggal 31 Desember adalah: 31 Des Beban bunga Obligasi



40.000



Utang Bunga Obligasi



40.000



(Mengakru bunga obligasi)



Utang bunga obligasi akan diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka pendek karena dijadwalkan untuk pembayaran dalam tahun berikutnya. Dengan jurnal sebagai berikut. 1 jan



Utang Bunga Obligasi Kas



40.000 40.000



b. Diskonto atau Premi pada Obligasi Dalam contoh sebelumnya, diasumsikan bahwa suku bunga kontrak (dinyatakan) yang dibayarkan pada obligasi dan suku bungga pasar (efektif) adalah sama. Suku bunga kontrak (contractual interest rate) merupakan tingkat yang di aplikasikan kenilai nominal (pari) untuk menghitung berapa jumlah bunga yang dibayarkan dalam satu tahun.Suku



17



bunga pasar (market interest rate) merupakan tingkat permintaan investor untuk meminjamkan dananya pada perusahaan. Pada saat suku bunga kontrak dan suku bunga pasar sama, obligasi dijual pada nilai nominal, seperti yang ditunjukkan diatas. Bagaimanapun, setiap hari suku bunga pasar berubah. Suku bunga tersebut dipengaruhi oleh jenis obligasi yang diterbitkan, keadaan ekonomi, kondisi industry saat ini, dan kinerja perusahaan. Suku bunga pasar dan suku bunga kontrak sering berbeda, sehingga obligasi dapat dijual di atas atau di bawah nilai nominal. Sebagai contoh, asumsikan bahwa investor memiliki satu dari dua pilihan : (1) membeli obligasi yang memiliki suku bunga kontrak 10%, atau (2) membeli obligasi yang memiliki suku bunga kontrak 8%. Jika obligasi memiliki risiko yang sama, investor akan memilih tingkat investasi 10%. Untuk membuat investasi sama, investor akan meminta suku bunga yang lebih tinggi dari 8%. Namun investor tidak bisa mengubah suku bunga kontrak. Apa yang mereka lakukan adalah membayar lebih kecil dari nilainominal untuk obligasi tersebut. Dengan membayar lebih kecil, investor dapat memperoleh suku bunga pasar. Dalam kasus ini, obligasi dijual dengan diskonto. Dilain pihak, suku bunga pasar mungkin bisa lebih rendah dari suku bunga kontrak. Dalam hal ini investor akan membayar lebih dibandingkan nilai nominal untuk obligasi tersebut. Misalkan suku bunga pasar adalah 8%



dan



suku



bunga



kontrak



adalah



9%,



penerbit



obligasi



akanmembutuhkan lebih banyak dana dari investor. Dalam kasus tersebut, obligasi dijual dengan premi. Hubungan antara suku bunga pasar, suku bunga kontrak, dan harga obligasi ditunjukkan pada gambar di samping.



c. Penerbitan Obligasi dengan Diskonto Asumsikan bahwa tanggal 1 januari 2005, candlestick,Inc. menjual obligasi dengan nilai nominal $100.000, berjangka waktu 5 tahun, berbunga 10%,



18



seharga $92.639 (92,639% dari nilai nominal). Utang bunga dibayar pada tanggal 1 Juli dan 1 Januari . Jurnal untuk mencatat penerbitan obligasi tersebut adalah : 1



Kas



92.639



Januari



Diskon Utang Obligasi



7.361



2005



Utang Obligasi



100.000



(mencatat penjualan obligasi dengan diskonto)



Meskipun Diskon Utang Obligasi memiliki saldo di debit, akun ini bukanlah melainkan akun kontra, yaitu pengurang dari utang obligasi di neraca. CANDLESTICK, INC. Neraca (sebagian) Kewajiban Jangka Panjang Utang Obligasi



$100.000



Dikurangi : Diskon utang obligasi



7.361



$92.639



Angka sebesar $92.639 menunjukkan nilai tercatat (atau nilai baku) dari obligasi. Pada penerbitan jumlahini sama dengan harga pasar. Penerbitan obligasi di bawah nilai nomina, dengan diskonto, menyebabkan total biaya peminjaman berbeda dengan bunga obligasiyang dibayarkan. Hal ini perusahaan penerbittidak harus membayar suku bunga kontrak selama jangka waktu obligasi, tetapi juga nilainominal(bukan harga pada saat diterbitkan) pada saat jatuh tempo. Oleh karena itu, selisih antara harga pada saat obligasi diterbitkan dan nilai nominal obligasi-diskontomerupakan tambahan biaya pinjaman. Biaya tambahan tersebut seharusnya dicatat sebagai beban bunga obligasi sepanjang umur obligasi. Total biaya peminjaman $92.639 untuk Candlestick,Inc. adalah:



19



Penerbitan Obligasi dengan Diskonto Nilai Pokok pada saat jatuh tempo



$100.000



Pembayaran bunga setengah tahunan ($100.000Ð10%Ð1/2)= $5.000; $5.000Ð10)



$50.000



Kas yang dibayarkan ke pemegang obligasi



$150.000



Kas yang diterima dari pemegang obligasi



$ 92.639



Total biaya peminjaman



$57.361



d. Penerbitan Obligasi dengan Premi Sebagai contoh,penerbitan obligasi dengan premi, asumsikan bahwa obligasi yang dicontohkan diatas sebesar $108.111 (108,111% dari nilai nominal) bukan sebesar $92.639. Jurnal untuk mencatat penjualan tersebut adalah : 1



Kas



108.111



Januari



Utang Obligasi



100.000



2015



Premi Utang Obligasi



8.111



(mencatat penjualan obligasi dengan premi)



Premi utang obligasi ditambahkan dengan utang obligasi di neraca . CANDLESTICK, INC. Neraca (sebagian) Kewajiban Jangka Panjang Utang Obligasi



$100.000



Ditambah : Premi Utang Obligasi



8.111



$108.111



Penjualan obligasi di atas nilai nominal menyebabkan total biaya peminjamanlebih kecil dari bunga yang dibayarkan pada oligasi tersebut. Premi obligasi dianggap sebagai pengurang pada total biaya



20



peminjaman. Ini seharusnya di kredit ke Beban Bunga Obligasisepajang umur obligasi. Prosedur pencatatannya sebagai berikut. Penerbitan Obligasi dengan Premi Nilai Pokok pada saat jatuh tempo



$100.000



Pembayaran bunga setengah tahunan ($100.000Ð10%Ð1/2)= $5.000; $5.000Ð10) Kas yang dibayarkan ke pemegang obligasi



$150.000



Kas yang diterima dari pemegang obligasi



$ 108.111



Total biaya peminjaman



$41.889



21



$50.000



BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Dari hasil dan pembahasan yang telah dikemukakan pada bab terdahulu dan berdasarkan tujuan dari makalah ini, maka dapat disimpulkan bahwa obligasi merupakan salah satu alternatif bagi pemodal untuk menanam modalnya dalam pasar modal. Untuk melakukan investasi yang baik dalam obligasi, pemodal perlu memahami sifat-sifat atau karakteristik obligasi. Adapun jenis – jenis obligasi yaitu obligasi dengan jaminan dan tanpa jaminan, obligasi berjangka dan berseri, obligasi atas nama dan atas unjuk, serta obligasi konvertibel dan dapat ditarik.Obligasi dapat diterbitkan pada nilai nominal, di bawah nilai nominal (dengan diskonto atau disagio), dan di atas nilai nominal (dengan premi atau agio). 3.2



Saran Berdasarkan atas apa yang kami tulis dalam makalah yang berjudul “Kewajiban Jangka Panjang (Obligasi)” ini kami selaku penulis berharap memberi pemahaman bagi segenap pembaca sehingga dapat menambah wawasan bagi para pembaca terlebih lagi pada penulis sendiri. Hanya sampai disinilah kemampuan kami dalam membahas makalah ini. semogamakalah ini memberikan manfaat pada penulis dan para pembaca.



22



STUDI KASUS Pada tahun 2012, Perseroan melakukan Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) Obligasi Berkelanjutan I SMART dengan jumlah pokok obligasi berkelanjutan sebesar Rp 3 triliun. Dalam rangka PUB Obligasi Berkelanjutan tersebut, pada tanggal 4 Juli 2012, Perseroan menerbitkan Obligasi Berkelanjutan I SMART Tahap I Tahun 2012 dengan jumlah pokok sebesar Rp 1 triliun. Seluruh obligasi ini telah dilunasi pada tanggal 22 Juni 2017 dan 2 Juli 2019. Pada bulan Maret 2020, Perseroan kembali melakukan PUB Obligasi Berkelanjutan II SMART dengan jumlah pokok obligasi berkelanjutan sebesar Rp 3 triliun. Sehubungan dengan hal ini, Perseroan menerbitkan obligasi dalam tiga tahapan. 1. Pada tanggal 3 April 2020, Perseroan menerbitkan Obligasi Berkelanjutan II SMART Tahap I Tahun 2020 dengan jumlah pokok sebesar Rp 775 miliar. Berikut adalah seri obligasi yang diterbitkan: 



Seri A: nilai nominal Rp 608,5 miliar, suku bunga 8,5%, jangka waktu 3 tahun, jatuh tempo tanggal 3 April 2023; dan







Seri B: nilai nominal Rp 166,5 miliar, suku bunga 9%, jangka waktu 5 tahun, jatuh tempo tanggal 3 April 2025.



Seluruh dana hasil penerbitan obligasi tersebut telah digunakan untuk belanja modal dengan alokasi sebesar 67% untuk meningkatkan kemampuan pabrik rafinasi Perseroan menghasilkan produk berkualitas tinggi dan sisanya 33% untuk penambahan kapasitas pabrik biodiesel Perseroan di Kalimantan Selatan. 2. Pada tanggal 22 Oktober 2020, Perseroan menerbitkan Obligasi Berkelanjutan II SMART Tahap II Tahun 2020 dengan jumlah pokok sebesar Rp 1,4 triliun. Berikut adalah seri obligasi yang diterbitkan: 



Seri A : nilai nominal Rp 572 miliar, suku bunga 8%, jangka waktu 370 hari, jatuh tempo tanggal 2 November 2021;



23







Seri B : nilai nominal Rp 280 miliar, suku bunga 9,75%, jangka waktu 3 tahun, jatuh tempo tanggal 22 Oktober 2023; dan







Seri C : nilai nominal Rp 548 miliar, suku bunga 10,5%, jangka waktu 5 tahun, jatuh tempo tanggal 22 Oktober 2025.



Dana hasil penerbitan obligasi tersebut akan digunakan sekitar 42% untuk membiayai penyelesaian penambahan kapasitas pabrik biodiesel Perseroan yang berlokasi di Kalimantan Selatan, sekitar 29% untuk pembayaran angsuran pokok utang bank jangka panjang Perseroan pada saat jatuh tempo yang merupakan pembayaran sebagian pokok utang bank jangka panjang, dan sisanya sekitar 29% untuk kebutuhan modal kerja Perseroan. 3. Pada tanggal 19 Februari 2021, Perseroan menerbitkan Obligasi Berkelanjutan II SMART Tahap III Tahun 2021 dengan jumlah pokok sebesar Rp 825 miliar. Berikut adalah seri obligasi yang diterbitkan: 



Seri A : nilai nominal Rp 225 miliar, suku bunga 7,25%, jangka waktu 370 hari, jatuh tempo tanggal 1 Maret 2022;







Seri B : nilai nominal Rp 380 miliar, suku bunga 9%, jangka waktu 3 tahun, jatuh tempo tanggal 19 Februari 2024; dan







Seri C : nilai nominal Rp 220 miliar, suku bunga 9,5%, jangka waktu 5 tahun, jatuh tempo tanggal 19 Februari 2026.



Dana yang diperolah dari penerbitan obligasi tersebut seluruhnya telah dipergunakan untuk pembayaran sebagian pokok utang bank jangka pendek dan pokok utang bank jangka panjang Perseroan yang merupakan angsuran pokok pada saat jatuh tempo. Hasil pemeringkatan atas Obligasi Berkelanjutan II SMART tersebut oleh PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) pada tanggal 12 Januari 2021 adalah idA+ (Single A+) dengan prospek Stabil. Pada bulan Juni 2021, Perseroan melakukan PUB Obligasi Berkelanjutan III SMART Tahun 2021 dengan jumlah pokok obligasi berkelanjutan sebesar Rp 5



24



triliun. Terkait dengan PUB ini, Perseroan sampai saat ini telah menerbitkan obligasi dalam dua tahapan. 1. Pada tanggal 10 Juni 2021, Perseroan menerbitkan Obligasi Berkelanjutan III SMART Tahap I Tahun 2021 dengan jumlah pokok sebesar Rp 1,5 triliun. Berikut adalah seri obligasi yang diterbitkan: 



Seri A: nilai nominal Rp 600 miliar, suku bunga 6,75%, jangka waktu 370 hari, jatuh tempo tanggal 20 Juni 2022; dan







Seri B: nilai nominal Rp 600 miliar, suku bunga 8,75%, jangka waktu 3 tahun, jatuh tempo tanggal 10 Juni 2024.







Seri C: nilai nominal Rp 300 miliar, suku bunga 9,25%, jangka waktu 5 tahun; jatuh tempo tanggal 10 Juni 2026.



Dana yang diperoleh dari penerbitan obligasi tersebut akan dipergunakan Perseroan untuk pembayaran sebagian pokok utang bank jangka pendek, sebagian pokok utang bank jangka panjang yang merupakan angsuran pokok pada saat jatuh tempo dan sebagian pokok utang obligasi pada saat jatuh tempo. 2. Pada tanggal 19 Oktober 2021, Perseroan menerbitkan Obligasi Berkelanjutan III SMART Tahap II Tahun 2021 dengan jumlah pokok sebesar Rp 2,5 triliun. Berikut adalah seri obligasi yang diterbitkan: 



Seri A: nilai nominal Rp 477 miliar, suku bunga 6,00%, jangka waktu 370 hari, jatuh tempo tanggal 29 Oktober 2022;







Seri B: nilai nominal Rp 1,065 triliun, suku bunga 8,50%, jangka waktu 3 tahun, jatuh tempo tanggal 19 Oktober 2024; dan







Seri C: nilai nominal Rp 958 miliar, suku bunga 9,00%, jangka waktu 5 tahun; jatuh tempo tanggal 19 Oktober 2026.



Dana yang diperoleh dari penerbitan obligasi tersebut akan dipergunakan sekitar 66% untuk pembayaran sisa setoran modal Perseroan dalam PT Sumber Indahperkasa (pihak terafiliasi), dan sisanya sekitar 34% akan digunakan untuk pembayaran sebagian pokok utang bank jangka panjang Perseroan yang



25



merupakan angsuran pokok dan pelunasan pokok utang bank jangka pendek pada saat jatuh tempo. Hasil pemeringkatan atas Obligasi Berkelanjutan III SMART Tahun 2021 tersebut oleh PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) pada tanggal 22 Maret 2021 adalah idA+ (Single A+).



26



DAFTAR PUSTAKA



Adrian,Bibin,1998,Mengkaji Pasar Sekunder Obligasi di Indonesia,Jurnal Hukum Bisnis Volume,3 Baridwan, Zaki. Intermediate Accounting.Yogyakarta: BPTE, 2004. Gunawan Widjaja & Jono,”Penerbitan Obligasi dan Peran serta Tanggung Jawab wali Amanat dalam Pasar Modal”,(Jakarta: Kencana Prenada Media .group,2006) http://id.wikipedia.org/wiki/Obligasi#Pasar_obligasi http://www.bapepam.go.id/old/old/news/Juni2003/BAB%20III.pdf Jogiyanto HM, “Teori Portofolio dan Analisis Investasi”, Edisi kesepuluh, BPFEYogyakarta, 2016 Jakarta: Gramedia.Tandelilin eduardus. 1956.portofolio dan investasi



27