MAKALAH Paraphrasing [PDF]

  • Author / Uploaded
  • ruky2
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH PARAPHRASING DAN CLARIFICATION



Makalah Ini Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Konseling Mikro Dosen Pengampu: Herwinda Putri Daniswari, M.Pd



Disusun oleh :



Meggi Muhamad Yusuf (17144200114)



PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA 2021



KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala anugerah serta hidayahnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul Paraphrasing dan Clarification tepat pada waktunya. Adapun tujuan dibuatnya makalah ini untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh ibu Herwinda Putri Daniswari, M.Pd. selaku dosen pengampu mata kuliah Konseling Mikro. Selain untuk memenuhi tugas, makalah ini dibuat juga dengan tujuan menambah wawasan tentang Paraphrasing dan Clarification bagi penulis serta pembacanya. Penulis mengucapkan terimakasih atas pemberian tugas dari ibu Herwinda Putri Daniswari,M,Pd selaku dosen pengampu mata kuliah Konseling Mikro, karena dengan mengerjakan tugas ini wawasan dan pengetahuan di bidang studi yang penulis tekuni saat ini menjadi bertambah. Penulis menyadari bahwa penyusunan dan penulisan makalah ini jauh dari sempurna, maka dari itu kritik dan saran sangat penulis nantikan untuk kesempurnaan makalah ini.



Subang, 19 Oktober 2021



Penulis



DAFTAR ISI JUDUL MAKALAH....................................................................................................................................1 KATA PENGANTAR.....................................................................................................................2 DAFTAR ISI...................................................................................................................................3 BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................4 A.



Latar Belakang..................................................................................................................4



B.



Rumusan Masalah.............................................................................................................4



C.



Tujuan...............................................................................................................................4



BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................................6 1.



Paraphrasing............................................................................................................................6 A.



Pengertian paraphrasing....................................................................................................6



B. Tujuan paraphrasing...............................................................................................................6 C. Fungsi / manfaat paraphrasing................................................................................................7 D. Kegiatan yang dilakukan konselor dalam teknik paraphrasing..............................................7 E. Contoh penggunaan.................................................................................................................7 2.



Clarification.............................................................................................................................7 A.



Pengertian clarification.....................................................................................................7



B. Tujuan clarification................................................................................................................8 C. Fungsi / manfaat clarification.................................................................................................8 D. Contoh penggunaan................................................................................................................9 BAB III PENUTUP.......................................................................................................................10 A.



Kesimpulan.....................................................................................................................10



B.



Saran................................................................................................................................10



DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................11



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Konsep dasar dari konseling adalah mengerti atau memahami setiap individu yang berbeda dengan pandangan yang berbeda pula. Dalam memahami individu tersebut, seorang konselor perlu menguasai teknik dan keterampilan konseling dalam komunikasi proses konseling. Dengan teknik dan keterampilan konseling yang digunakan, konselor akan dapat mengungkap dinamika psikologis dari permasalahan yang dihadapi konseli pada saat itu. Beberapa keterampilan yang akan didiskusikan pada kesempatan ini adalah keterampilan paraphrasing dan clarification. B. Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini sebagai berikut : 1. Apa pengertian paraphrasing? 2. Apa tujuan paraphrasing? 3. Apa manfaat dari paraphrasing? 4. Kegiatan apa yang dilakukan konselor dalam teknik paraphrasing? 5. Apa pengertian clarification? 6. Apa tujuan clarification? 7. Apa manfaat dari clarification?



C. Tujuan



1. Untuk mengetahui pengertian paraphrasing 2. Untuk mengetahui tujuan paraphrasing 3. Untuk mengetahui manfaat paraphrasing



4. Untuk mengetahui kegiatan apa yang dilakukan konselor dalam teknik paraphrasing



5. Untuk mengetahui pengertian clarification 6. Untuk mengetahui tujuan clarification 7. Untuk mengetahui manfaat clarification



BAB II PEMBAHASAN



1. Paraphrasing A. Pengertian paraphrasing Paraphrasing adalah pengulangan kata-kata. Menurut Supriyo dan Mulawarman (2006: 26) paraphrasing adalah kata-kata konselor untuk menyatakan kembali esensi dari ucapan-ucapan konseli. Dengan kata-kata yang lebih sederhana, konselor perlu untuk mengkonfirmasi kepada konseli bahwa apa yang ia tangkap sesuai dengan apa yang dimaksud/dirasakan oleh konseli. Inilah yang disebut teknik paraphrasing. Sofyan Willis (2007: 188) mengatakan bahwa paraphrasing yang baik adalah menyatakan kembali pesan utama lien secara sama dengan kalimat yang sederhana. Pengulangan kata-kata dilakukan secara utuh, apa adanya, dan tanpa merubah makna dari ungkapan konseli (Sugiharto dan Mulawarman, 2007: 57). Mappiare dalam Sugiharto dan Mulawarman (2007: 57) menyatakan bahwa perubahan kata boleh dilakukan guna rasiona kalimat namun perubahan itu tidak menggeser arti kata atau kalimat konseli.



B. Tujuan paraphrasing Salah satu tujuan paraphrasing menurut Fauzan Lutfi, dkk (2008: 31) adalah agar konseli memperoleh balikan bahwa konselor menangkap atau mendengarkan sesuai yang konseli ucapkan. Sedangkan tujuan dari penggunaan teknik paraphrasing menurut Sofyan Willis (2007: 188) adalah : 1.      Mengatakan kembali kepada konseli bahwa konselor ada bersamanya, dan berusaha memahami apa yang dikatakan konseli 2.      Mengendapkan apa yang dikatakan konseli dalam bentuk ringkasan 3.      Pengecekan kembali persepsi konselor tentang apa yang dikemukakan konseli



C. Fungsi / manfaat paraphrasing Paraphrasing bermanfaat untuk mengkonfirmasi bahwa apa yang ditangkap oleh konselor sesuai dengan apa yang ingin disampaikan oleh konseli.



D. Kegiatan yang dilakukan konselor dalam teknik paraphrasing 1.      Dengan teliti mendengarkan pesan utama konseli 2.      Menyatakan kembali pada konseli dengan ringkas, sederhana, dan bahasa yang mudah 3.      Mengamati apakah konseli memberi respon yang tegas terhadap pernyataan konselor atas apa yang diungkapkan konseli



E. Contoh penggunaan Konseli       : akhir-akhir ini ibu saya selalu marah-marah kalau uang saya habis. Padahal sudah saya katakan bahwa uang itu saya gunakan untuk keperluan kuliah, tapi ibu tidak percaya. Biasanya ibu tidak pernah seperti itu. Konselor    : apakah yang anda maksud ibu anda mulai tidak percaya kepada anda?



2. Clarification A. Pengertian clarification Clarification adalah teknik yang digunakan untuk mengungkapkan kembali isi pernyataan klien dengan menggunakan kata-kata baru dan segar (Supriyo dan Mulawarman, 2006: 25). Sedangkan menurut Fauzan Lutfi, dkk (2008: 34) clarification atau penegasan pernyataan adalah pola respon atau teknik menanggapi pembicaraan dengan cara memperjelas kata-kata yang telah diucapkan konseli melalui pemetikan atau pengambilan inti pembicaraan yang dianggap penting. Sekilas teknik clarification hampir sama dengan paraphrasing. Namun, dalam clarification ini, konselor tidak hanya mengungkapkan kembali apa yang telah diungkapkan konseli. Tetapi juga melakukan penegasan dan penajaman sehingg wawancara konseling menjadi lebih jelas dan



terarah. Penajaman membantu konseli dalam menggali pernyataan-pernyataannya dan makna yang melekat dalam kata-kata yang dipergunakannya. Hal ini akan mengarahkan konseli untuk memahami lebih jauh pokok pembicaraan itu dan memberikan keterbukaan yang lebih besar untuk menghadapi hal-hal yang terkait dengan masalahnya (Yeo dalam Sugiharto & Mulawarman, 2007: 58)



B. Tujuan clarification Menurut Sofyan Willis (2007: 198) tujuan clarification adalah agar konseli dapat menyatakan pesannya (perasaan, pikiran, dan pengalaman) dengan jelas, alasan yang logis, dan dapat mengilustrasikan perasaan dengan cermat. Selain itu, clarification juga bertujuan menangkap pesan konseli yang samar-samar (tidak jelas) atau meragukan, serta menyusun kalimat yang menjernihkan pernyataan-pernyataan yang samar-samar, tidak jelas, dan meragukan. Sedangkan menurut Fauzan Lutfi, dkk. (2008: 34) tujuan clarification adalah 1.      Konseli memperoleh balikan bahwa konselor memahaminya secara utuh 2.      Diperoleh kejelasan inti isi pembicaraan konseli 3.      Konseli terbantu mendiskriminasikan perbuatan ataupun situasi yang dihadapi 4.      Mengarahkan pembicaraan lebih lanjut ke arah uraian situasi ataupun perbuatan yang lebih luas dan dalam.



C. Fungsi / manfaat clarification Manfaat penggunaan teknik clarification ini adalah sebagai salah satu upaya untuk memahami konseli secara lebih utuh. Dengan clarification, konselor dapat memahami maksud yang ingin di sampaikan atau pesan-pesan yang disampaikan konseli melalui pernyataan-pernyataannya. Sehingga akan memperjelas dan mempermudah konselor mengarahkan proses wawancara konseling



D. Contoh penggunaan Konseli       : saya benar-benar bingung harus memilih si A atau si B. Konselor    : anda bingung memilih A yang sangat baik dan mencintai anda dengan tulus tapi anda tidak mencintainya, atau bertahan dengan B yang sangat anda cintai meski B kerapkali menyakiti hati anda. Begitu?



BAB III PENUTUP A. Kesimpulan 1. Paraphrasing adalah kata-kata konselor untuk menyatakan kembali esensi dari ucapanucapan konseli. 2. Tujuan paraphrasing adalah agar konseli memperoleh balikan bahwa konselor menangkap atau mendengarkan sesuai yang konseli ucapkan. 3. Paraphrasing bermanfaat untuk mengkonfirmasi bahwa apa yang ditangkap oleh konselor sesuai dengan apa yang ingin disampaikan oleh konseli 4. Clarification adalah teknik menanggapi pembicaraan dengan cara memperjelas kata-kata yang telah diucapkan konseli melalui pengambilan inti pembicaraan yang dianggap penting. 5. Tujuan clarification adalah menangkap pesan konseli yang samar-samar (tidak jelas) atau meragukan, serta menyusun kalimat yang menjernihkan pernyataan-pernyataan yang samar-samar, tidak jelas, dan meragukan. 6. Manfaat penggunaan teknik clarification ini adalah sebagai upaya untuk memahami konseli secara lebih utuh. B. Saran Konselor disarankan untuk memakai teknik paraphrasing dan clarification dalam proses konseling agar inti dari ungkapan konseli dapat dipahami secara tepat.



DAFTAR PUSTAKA Fauzan, Lutfi. 2008. Teknik-Teknik Komunikasi untuk Konselor. Malang: UPTBK UM. Sugiharto, DYP, Mulawarman. 2007. Buku Ajar Psikologi Konseling. Semarang: BK FIP UNNES. Supriyo, Mulawarman. 2006. Ketrampilan Dasar Konseling. Semarang: BK FIP UNNES. Willis, Sofyan. S. 2007. Konseling Individual Teori dan Praktek. Bandung: ALFABETA.