Makalah Pedagogik Kelompok 1 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH KONSEP, LANDASAN, dan TUJUAN PENDIDIKAN (PEDAGOGIK TRANSFORMATIF)



Disusun dan Diajukan untuk Memenuhi Tugas dari Mata Kuliah Pedagogik Transformatif pada Progam Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD)



Dosen pengampu : Feri Ardiansah, S.PD.I.,M.PD. Disusun oleh : Kelompok 1: NAMA



NIM



Tri Haryati



19014645



Wira Yudha



190141654



Putri Erika Kumala Sari



190141679



PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANGKA BELITUNG 2020/2021



KATA PENGANTAR 1



Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT. Atas Rahmat dan Hidayah-Nya. Shalawat dan salam kepada Nabi Besar Muhammad SAW. Beserta para sahabat yang telah memperjuangkan Islam, Sehingga kita bisa merasakan indahnya iman. Makalah ini kami susun untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Pedagogik Transformatif program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Penulis menyadari bahwa penyelesaian makalah ini tidak akan terwujud tanpa adanya bantuan, bimbingan dan dorongan dari beberapa pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terimakasih kepada: 1. Bapak fadillah sabri, S.T., M.Eng selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Bangka Belitung 2. Bapak Romadon, S.T., M.Pd selaku Kepala Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. 3. Bapak Feri Ardiansah, S.PD.I.,M.PD.selaku dosen pengampu mata kuliah Pedagogik Transformatif 4. Kedua orang tua yang senantiasa mendoakan saya. 5. Teman-teman yang senantiasa memotivasi saya. Akhir kata penulis mengharapkan semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan bagi semua pihak. Sekian dan TerimaKasih. WassalamualaikumWr, Wb.



Pangkalanbaru, Maret 2021



DAFTAR ISI



2



HALAMAN JUDUL ................................................................................................ 1 KATA PENGANTAR..............................................................................................2 DAFTAR ISI.............................................................................................................3 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang...............................................................................................4 B. Rumusan Masalah.......................................................................................... 4 C. Tujuan Penulisan............................................................................................5 BAB II PEMBAHASAN A. B. C. D.



Pengertian Konsep Dasar Pedagogik Transformatif………………………………….6 Perkembangan pendidikan Pedagogik Transformatif…………………………........ 7 Tujuan Pendidikan Pedagogik Transformatif……………………………………………. 8 Ciri-Ciri Pendidikan Pedagogik Transformatif………………………………………….9



BAB III PENUTUP A. Kesimpulan………………………………………………………………………………………………… ……… 11 B. Saran……………………………………………………………………………………………… ………. .12 DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………………… 14



3



BAB 1 PENDAHULUAN



A. Latar Belakang Pendidikan merupakan perwujudan dari sarana untuk mengembangkan dan meningkatkan proses pembangunan nasional, tentunya pendidikan tersebut harus ditunjang dengan sarana dan prasarana yang memadai serta peran guru yang sangat penting. Guru dalam proses pembelajaran di kelas dipandang dapat memainkan peran penting terutama dalam membantu peserta didik untuk membangun sikap positif dalam belajar, membangkitkan rasa ingin tahu, mendorong kemandirian dan ketepatan logika intelektual, serta menciptakan kondisikondisi untuk sukses dalam belajar. Oleh karena itu, selain terampil mengajar, seorang guru juga memiliki pengetahuan yang luas, bijak, dan dapat bersosialisasi dengan baik. Kinerja dan kompetensi guru memikul tanggung jawab utama dalam transformasi orientasi peserta didik dari ketidaktahuan menjadi tahu, dari ketergantungan menjadi mandiri, dari tidak terampil menjadi terampil, dengan metode-metode pembelajaran bukan lagi mempersiapkan peserta didik yang pasif, melainkan peserta didik berpengetahuan yang senantiasa mampu menyerap dan menyesuaikan diri dengan informasi baru dengan berikir, bertanya, menggali, mencipta dan mengembangkan cara-cara tertentu dalam memecahkan masalah yang berkaitan dengan kehidupannya. Dalam makalah ini, penulis akan membahas masalah yang berkaitan dengan Konsep, Landasan, dan tujuan Pendidikan (Pedagogic Transformatif) guru dalam meningkatkan profesional guru dan bagaimana upaya meningkatkan pendidikan (Pedagogik Transformatif) dalam dunia pendidikan.



B. Rumusan Masalah 1. Apa pengertian konsep dasar pedagogik transformatif ? 2. Bagaimana perkembangan pendidikan pedagogik transformatif ? 3. Apa saja tujuan pendidikan pedagogik transformatif ? 4. Apa saja ciri – ciri pendidikan pedagogik transformatif ?



4



C. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui pengertian konsep dasar pedagogik transformatif. 2. Untuk mengetahui perkembangan pendidikan pedagogik transformatif. 3. Untuk mengetahui tujuan pendidikan pedagogik transformatif. 4. Untuk mengetahui ciri- ciri pendidikan pedagogik transformatif.



5



BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Konsep Dasar Pedagogik Transformatif Istilah pedagogik adalah istilah yang tidak asing bagi guru dan praktisi pendidikan lainnya. Terminologi ini (pedagogik) digunakan secara bergantian atau disamaartikan dengan pedagogi dengan makna sebagai ilmu pendidikan. Keduanya berasal dari bahasa Yunani pedagogos  yang menunjuk pada pengertian para budak yang mengantar anak-anak bangsawan untuk belajar (Tilaar, 2002:260). Secara berangsur terjadi pergeseran makna, bahwa ilmu yang mempelajari tentang anak yang sedang belajar atau sedang berkembang ke arah penciptaan diri secara optimal disebut ilmu mendidik. Pendidikan merupakan aktivitas yang didasarkan pada ide dan pemikiran tentang tindakan mendidik sebagaimana diinginkan. Ilmu mendidik merupakan ilmu yang bukan hanya bersifat murni, dan bukan tindakan yang tanpa dasar, tetapi merupakan ilmu yang diarahkan kepada suatu tindakan tertentu. Ilmu mendidik atau pedagogik adalah ilmu praksis, yaitu sesuatu yang terintegrasi antara konsep-konsep ilmiah berdasarkan kajian logika dan kajian bagaimana menerapkan ide dan prinsip di dalam tindakan atau perbuatan mendidik. Tindakan atau perbuatan mendidik yang didasarkan pada teori dan konsep tertentu disebut pedagogi, sedangkan ilmu mendidik yang didasarkan pada hasil kajian ilmiah tertentu disebut pedagogik (Tilaar, 2002:260. Pedagogik adalah ilmu praksis, artinya suatu kesatuan antara ilmu dan tindakan mendidik. Di dalam tindakan mendidik diasumsikan adanya objek sasaran dari tindakan yang dimaksud. Sebagai objek atau sasaran dari tindakan mendidik adalah peserta didik (anak). Dalam pengertian yang ada sekarang, mendidik tidak lagi dibatasai pada anak, tetapi menunjuk pada semua proses yang berkenaan dengan perubahan perilaku seseorang baik itu masih dalam kategori anak maupun mereka yang sudah dikategori dewasa. Pengertian pedagogik telah menjadi sangat luas, tidak saja kepada anak, remaja, dan orang dewasa, tetapi juga mencakup dimensi pelatihan. Berkembangnya konsep pendidikan seumur hidup (PSH) merupakan implikasi dari perubahan makna pedagogik yang berlaku sekarang. 6



Mengapa disebut pedagogik transformatif? Sebagaimana dipahami bahwa manusia sebagai objek dari tindakan pedagogik, adalah otonom dan memiliki berbagai potensi yang dapat dikembangkan untuk menjadi manusia seperti yang diinginkan. Dengan demikian manusia yang otonom, yang semula belum lengkap, belum mewujud sebagai diri yang sesungguhnya, dapat mentransformasi dirinya ke arah yang diinginkan. Pedagogik tranformatif mengasumsikan bahwa otonomi manusia terus berkembang dan mengalami proses transformasi di dalam proses menjadi manusia. B. Perkembangan Pendidikan Pedagogik Transformatif   Perkembangan pedagogik mengacu pada perkembangan filsafat manusia, karena dari situ dapat disimak orientasi kebudayaan termasuk di dalamnya orientasi terhadap proses belajar dan perkembangan individu. Aliran pemikiran filsafat yang mendorong lahirnya pedagogik transformatif adalah filsafat kontemporer, yaitu filsafat kritis masyarakat (Tilaar, 2002: 266). Filsafat kritis masyarakat ini mempunyai nilai positif metodologis,  yaitu sikap kritis yang terus- menerus. Dengan sikap kritis yang terus-menerus, berarti selalu mempertanyakan tentang suatu kebenaran yang ada. Kebenaran bersifat sementara, dan terus dicarai yang terbaik. Proses pencarian yang terbaik tidak pernah berakhir, sebagaimana realitas yang terus berubah sehingga kita tidak berhenti memikirkan hakikat dari sebuah realitas. Sikap kritis terhadap suatu realitas akan melihat bahwa kebudayaan adalah suatu entity yang terus menerus berubah. Kebudayaan yang terus berubah adalah hasil karya manusia, dan yang akan mempengaruhi perkembangan manusia itu sendiri. Proses ini akan berlangsung secara terus-menerus, dan oleh karena terus dikaji secara kritis, maka kebudayaan manusia akan terus berubah dan berkemembang. Dengan



demikian orientasi kependidikan menjadi jelas, yaitu bahwa tindakan



kependidikan adalah tindakan kebudayaan. Manusia mempunyai hubungan interaktif dengan budaya di mana hidup, belajar secara dialogis, kreatif, kritis, dan partisipatif. Hubungan interaktif antara manusia dengan dirinya sendiri, dengan manusia yang lain, sifatnya sangat kreatif dan saling menguntungkan. Oleh tindakan kritis yang terus menerus, diikuti dengan



7



partisipasi di dalam proses, maka individu merupakan pendukung proses perubahan sosial di mana dia hidup (Tilaar, 2002: 266). Interaksi kreatif kritis dalam suatu sistem sosial hanya terjadi jika ada pengakuan atas kebebsaan individu. Adanya kebebasan individu di dalam mengembangkan potensi untuk dan di dalam perubahan sosial, merupakan ciri khas dari pedagogik transformatif. Pedagogik transformatif memandang peserta didik sebagai bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat yang luas, tidak terisolasi. Pedagogik transforamtif mengakui otonomi dan kebebasan individu peserta didik dalam perannya membangun kehidupan bersama dan kebudayaannya. Pedagogik transformatif adalah ilmu praksis, menyentuh dimensi riil dalam kehidupan manusia dalam hubungannya dengan manusia lain dan budaya di mana manusia berkembang. C. Tujuan Pendidikan Pedagogik Transformatif Adapun landasan yang diterapkan dalam pedagogik transformatif adalah 1. tujuan pendidikan adalah memanusiakan manusia. 2. pendidikan harus sesuai dengan konteks (kontekstual) yang ada di masyarakat sebagi lingkungan tempat hidup siswa. 3. pengakuan individual bahwa peserta didik memiliki karakteristik gaya belajar, minat, dan potensi yang dapat berkembang. 4. partisipasi yang menunjukkan manusia (peserta didik) yang telah mampu meraih kesuksesan yang lebih baik harus berpartisipasi sebagai penggerak perubahan bagi masyarakat. Pedagogik transformatif di sekolah Penerapan pedagogik transformatif di sekolah sudah mulai muncul dari adanya perubahan pandangan pada guru dan sekolah sebagai komponen pendidikan di lini terdepan. Perubahan pandangan tersebut tampak pada: 1. adanya kesadaran dan kemauan dari guru untuk mengubah model pembelajaran konvensional dengan model yang inovatif seperti kooperatif, kuantum. 2. adanya usaha memanfaatkan lingkungan sebagai sarana pembelajaran sehingga pembelajaran yang berlangsung sesuai konteks. 3. adanya usaha menciptakan pembelajaran yang “Paikem” (Pembelajaran, aktif, inovatif, efektif, dan menyenangkan) dengan pelaksanaan pedagogik transformatif di sekolah diharapkan pendidikan akan menciptakan generasi yang siap bersaing dalam era globalisasi.



8



D. Ciri- Ciri Pendidikan Pedagogik Transformatif Beberapa prinsip pokok sebagai ciri pendidikan pedagogik transformatif dapat dikemukakan sebagai berikut. a.    Mengkaji proses pendidikan yang normatif Mendidik adalah suatu proses. Kajian pedagogik transformatif tidak cukup berhenti pada hakikat proses pendidikan (what it is), tetapi juga harus diperkuat ke arah mana proses pendidikan diarahkan. Pedagogik transformatif adalah pedagogik normatif yang tidak sekedar mendeskripsikan tetapi ingin menunjukkan tentang perlu dan harusnya mencapai sesuatu yang ideal, sesuatu yang jika dilihat atau diuji dari dimensi nilai hidup memang baik. Sesuatu disebut normatif baik, jika memuat; (1) nilai hidup yang diterima sebagai sesuatu yang baik, (2) perkembangan individu yang menurut hakikatnya baik, dan (3) alat untuk mencapai tujuan yang baik (Munghadjir, 1993:2). b.    Proses pendidikan adalah proses individuasi Pedagogik transformatif mencermati bagaimana seorang manusia yang unik mengembangkan dirinya untuk memperoleh identitasdirinya. Oleh karena manusia adalah mahluk sosial, proses pendidikan sebagai proses individuasi tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sosial dan kebudayaan di mana ia hidup. c.    Pengembangan Identitas individu Manusia adalah mahluk yang unik, individu yang otonom dengan memiliki berbagai potensi. Orientasi perkembangan individu adalah menemukan identitas, menjadi seseorang, menjadi individu, menjadi aku yang otonom.  Proses mencari dan mengembangan ke-aku-an seseorang, adalah bagian dari proses individuasi. Pedagogik transformatif memandang bahwa peserta didik bukanlah seseorang yang hanya menerima segala sesuatu dari luar seperti program yang disajikan oleh sekolah, oleh orang tua, dan oleh masyarakat. Segala sesuatu yang datang dari luar akan di proses oleh individu, diramu secara otonom dengan dasar potensi yang dimiliki. Pendidik dan orang tua hanya akan memberikan masukan dan bimbingan serta kesempatan kepada individu untuk memilih dan kemudian mengambil keputusan. Proses mencari identitas bukan berarti eksklusivitas, tetapi justru untuk berinteraksi dengan aku-aku lain sehingga mampu mengembangkan inklusivitas. Pedagogik transformatiaf adalah pengembangan sikap inklusif. d.    Pedagogik transformatif adalah pedagogik komunikatif. Pedagogik transforamtif memandang proses belajar sebagai proses komunikatif antara ”aku” dengan ”aku yang lain”, dan antara ”aku” dengan dunia kehiupan. Belajar marupakan proses aktif, proses petualangan yang tidak hanya menerima dari apa yang diberikan oleh pihak lain, tetapi lebih merupakan proses mencari dan menemukan. e.    Pedagogik transformatif adalah pedagogik dialogis



9



Pedagogik transformatif memandang proses pengembangan identitas seseorang tidak terjadi di ruang yang kosong, tetapi di dalam kegiatan yang dialogis. Tindakan dialogis adalah tindakan partisipatif. Proses pengembangan identitas adalah tindakan partisipatif peserta didik terhadap pendidik, terhadap ”aku” yang lain, maupun terhadap objek realitas tertentu. Melalui dialog partisipatif, arah pengembangan identitas peserta didik menjadi lebih kongkrit, lebih terarah, dan saling memperkaya antara satu dengan yang lain.



10



BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Istilah pedagogik adalah istilah yang tidak asing bagi guru dan praktisi pendidikan lainnya. Keduanya berasal dari bahasa Yunani pedagogos  yang menunjuk pada pengertian para budak yang mengantar anak-anak bangsawan untuk belajar (Tilaar, 2002:260). Pedagogik adalah ilmu praksis, artinya suatu kesatuan antara ilmu dan tindakan mendidik. Pengertian pedagogik telah menjadi sangat luas, tidak saja kepada anak, remaja, dan orang dewasa, tetapi juga mencakup dimensi pelatihan.Pedagogik tranformatif mengasumsikan bahwa otonomi manusia terus berkembang dan mengalami proses transformasi di dalam proses menjadi manusia. Perkembangan pedagogik mengacu pada perkembangan filsafat manusia, karena dari situ dapat disimak orientasi kebudayaan termasuk di dalamnya orientasi terhadap proses belajar dan perkembangan individu orientasi kependidikan , yaitu bahwa tindakan kependidikan adalah tindakan kebudayaan. Manusia mempunyai hubungan interaktif dengan budaya di mana hidup, belajar secara dialogis, kreatif, kritis, dan partisipatif. Hubungan interaktif antara manusia dengan dirinya sendiri, dengan manusia yang lain, sifatnya sangat kreatif dan saling menguntungkan. Oleh tindakan kritis yang terus menerus, diikuti dengan partisipasi di dalam proses, maka individu merupakan pendukung proses perubahan sosial di mana dia hidup (Tilaar, 2002: 266). Adanya kebebasan individu di dalam mengembangkan potensi untuk dan di dalam perubahan sosial, merupakan ciri khas dari pedagogik transformatif. Pedagogik transformatif memandang peserta didik sebagai bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat yang luas, tidak terisolasi. Pedagogik transforamtif mengakui otonomi dan kebebasan individu peserta didik dalam perannya membangun kehidupan bersama dan kebudayaannya. Pedagogik transformatif di sekolah Penerapan pedagogik transformatif di sekolah sudah mulai muncul dari adanya perubahan pandangan pada guru dan sekolah sebagai komponen pendidikan di lini terdepan. Perubahan pandangan tersebut tampak pada: 1. adanya kesadaran dan kemauan dari guru untuk mengubah model pembelajaran konvensional dengan model yang inovatif seperti kooperatif, kuantum. 2.



adanya usaha memanfaatkan lingkungan sebagai sarana pembelajaran sehingga pembelajaran yang berlangsung sesuai konteks.



3. adanya usaha menciptakan pembelajaran yang “Paikem” (Pembelajaran, aktif, inovatif, efektif, dan menyenangkan) dengan pelaksanaan pedagogik transformatif di sekolah 11



diharapkan pendidikan akan menciptakan generasi yang siap bersaing dalam era globalisasi. Beberapa prinsip pokok sebagai ciri pendidikan pedagogik transformatif dapat dikemukakan sebagai berikut. a. Mengkaji proses pendidikan yang normatif Pedagogik transformatif adalah pedagogik normatif yang tidak sekedar mendeskripsikan tetapi ingin menunjukkan tentang perlu dan harusnya mencapai sesuatu yang ideal, sesuatu yang jika dilihat atau diuji dari dimensi nilai hidup memang baik. Sesuatu disebut normatif baik, jika memuat; (1) nilai hidup yang diterima sebagai sesuatu yang baik, (2) perkembangan individu yang menurut hakikatnya baik, dan (3) alat untuk mencapai tujuan yang baik (Munghadjir, 1993:2). b. .    Proses pendidikan adalah proses individuasi Pedagogik transformatif mencermati bagaimana seorang manusia yang unik mengembangkan dirinya untuk memperoleh identitasdirinya. Oleh karena manusia adalah mahluk sosial, proses pendidikan sebagai proses individuasi tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sosial dan kebudayaan di mana ia hidup. C. Pengembangan Identitas individu Manusia adalah mahluk yang unik, individu yang otonom dengan memiliki berbagai potensi. Pedagogik transformatif memandang bahwa peserta didik bukanlah seseorang yang hanya menerima segala sesuatu dari luar seperti program yang disajikan oleh sekolah, oleh orang tua, dan oleh masyarakat. d. Pedagogik transformatif adalah pedagogik komunikatif Pedagogik transforamtif memandang proses belajar sebagai proses komunikatif antara ”aku” dengan ”aku yang lain”, dan antara ”aku” dengan dunia kehiupan. Belajar marupakan proses aktif, proses petualangan yang tidak hanya menerima dari apa yang diberikan oleh pihak lain, tetapi lebih merupakan proses mencari dan menemukan. e. .    Pedagogik transformatif adalah pedagogik dialogis Pedagogik transformatif memandang proses pengembangan identitas seseorang tidak terjadi di ruang yang kosong, tetapi di dalam kegiatan yang dialogis. B. SARAN



Dari pembahasan di atas dapat disampaikan bahwa seorang guru harus bisa mengubah model pembelajaran konvensional dengan model yang inovatif seperti kooperatif, kuantum, dan harus bisa juga memanfaatkan lingkungan sebagai sarana pembelajaran sehingga pembelajaran yang berlangsung sesuai konteks.



12



Masih banyak kesalahan , kehilafan dan perlu banyak belajar lagi. Kami juga butuh saran atau  kritikan agar bisa menjadi  motivasi untuk kami belajar menjadi lebih baik dari sebelumnya. 



13



DAFTAR PUSTAKA Muhadjir, Noeng. 1993. Ilmu Pendidikan dan Perubahan Sosial Suatu Teori Pendidikan. Yogyakarta: Rake Sarasin. Tilaar, H.A.R. 2002. Perubahan Sosial dan Pendidikan: Pengantar Pedagogik Transformatif untuk Indonesia. Jakarta: Grasindo. http://dinnwangsadidjaya.blogspot.com/2012/03/konsep-perkembangan-dan-ciri-ciri.html



14