Makalah Pemanfaatan Daun Pepaya Sebagai Pestisida Nabati [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN Pemanfaatan Daun Pepaya sebagai Pestisida Nabati untuk Pengendalian OPT (Organisme Pengganggu Tanaman) Disusun guna memenuhi tugas Mata Kuliah Dasar Perlindungan Tanaman Dosen Pengampu : Renan Subantoro, S.P.,M.Sc.



Disusun Oleh : 1. Adib Aditya Permadi 2. Aang Maulana 3. M. Misbah Dwi S.



(19104011086) (19104011089) (19104011094)



PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS WAHID HASYIM SEMARANG 2021



KATA PENGANTAR



Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyusun tugas makalah yang berjudul “Pemanfaatan Daun Pepaya sebagai Pestisida Nabati untuk Pengendalian OPT (Organisme Pengganggu Tanaman)” ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Dasar Perlindungan Tanaman. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang “cara pembuatan pestisida dari bahan daun papaya serta bagaimana cara pengendalian pestisida nabati tersebut ke tanaman” bagi para pembaca dan juga bagi penyusun. Kami mengucapkan terima kasih kepada bapak Renan Subantoro,S.P.,M.Sc. selaku dosen mata kuliah Dasar Perlindungan Tanaman yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni. Kami menyadari, makalah yang kami susun ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.



Semarang, 2 November 2021



Penyusun



ii



DAFTAR ISI



Judul............................................................................................................................... i Kata pengantar...............................................................................................................ii Daftar isi........................................................................................................................iii BAB I Pendahuluan.......................................................................................................1 1.1. Latar Belakang..................................................................................................1 1.2. Rumusan Masalah.............................................................................................2 1.3. Tujuan ..............................................................................................................2 BAB II Pembahasan.......................................................................................................3 2.1. Kandungan Daun Pepaya..................................................................................3 2.2. Cara Pembuatan Pestisida Nabati Daun Pepaya...............................................4 2.3. Keunggulan Pestisida Nabati............................................................................5 BAB III Penutup............................................................................................................6 3.1 Kesimpulan.......................................................................................................6 3.2 Saran.................................................................................................................6 Daftar Pustaka................................................................................................................7



iii



BAB I PENDAHULUAN



1.1 Latar Belakang Berkembangnya penggunaan pestisida kimia yang dinilai praktis dalam penggunaan oleh petani untuk mengendalikan hama dan penyakit ternyata dapat menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan sekitar bahkan bagi penggunanya sendiri. WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) mencatat bahwa di seluruh dunia setiap tahunnya terjadi keracunan pestisida sintetis antara 44.000 – 2.000.000 orang dan dari angka tersebut yang terbanyak terjadi di negara berkembang (Rukmana dan Oesman, 2002). Penggunaan pestisida kimia untuk mengendalikan hama dan penyakit pada tanaman telah diaplikasikan secara berlebihan oleh para petani. Penggunaan pestisida kimia secara berlebihan dapat menimbulkan dampak negatif seperti meracuni manusia dan hewan, meracuni musuh alami hama, menimbulkan resistensi pada hama, menimbulkan terjadinya ledakan hama sekunder dan hama potensial serta menimbulkan pencemaran tanah dan air di sekitar lingkungan pertanian (Rukmana dan Oesman, 2002). Indonesia cukup kaya akan potensi tanaman penghasil pestisida nabati untuk memberantas organisme pengganggu tanaman atau yang berfungsi sebagai pestisida nabati yang dapat dimanfaatkan untuk mengendalikan hama tanaman. Tumbuhan yang dapat menghasilkan senyawa yang bersifat racun bagi hama dan penyakit seperti minyak atsiri, enzim, senyawa alkaloid, terpenoid, fenol dan flavonoid. Senyawasenyawa tersebut berfungsi sebagai senyawa pertahanan pada tanaman dari serangan hama dan penyakit . Beberapa jenis tanaman yang dapat menghasilkan minyak atsiri seperti tanaman cengkeh, pala, jahe; penghasil enzim seperti pepaya, nenas; penghasil alkaloid seperti tembakau, kecubung; penghasil fenol seperti sirih, kunyit, lengkuas; dan penghasil senyawa flavonoid seperti juwet, ketela ungu, manggis dan sebagainya (Suprapta, 2014).



1



Perlindungan tanaman terhadap gangguan hama dan penyakit dengan menggunakan pestisida nabati telah dimulai sejak zaman dahulu. Banyak jenis tanaman atau bagian tanaman diketahui dapat menghasilkan racun serangga hama (Rukmana, 2002). Dibandingkan dengan pestisida sintetis, upaya pengendalian ulat bulu dengan menggunakan pestisida nabati yang berasal dari bahan organik jauh lebih aman untuk lingkungan. Bahan yang digunakan mudah didapat, karena sudah banyak tumbuh disekitar kita, serta konsentrasi yang digunakan tidak terlalu beresiko jika dibandingkan dengan penggunaan pestisida sintetis (Asthuthi dkk., 2012). 1.2 Rumusan Masalah a. Apa saja kandungan dari daun pepaya? b. Bagaimana cara pembuatan pestisida nabati dari bahan daun pepaya? c. Apa saja keunggulan pestisida nabati? 1.3 Tujuan a. Mengetahui apa saja kandungan dari daun pepaya. b. Mengetahui cara pembuatan pestisida nabati dari bahan daun pepaya. c. Mengetahui keunggulan pestisida nabati.



2



BAB II PEMBAHASAN



2.1 Kandungan Daun Pepaya Daun pepaya mengandung berbagai macam zat, antara lain : vitamin A, Vitamin B, Vitamin C, kalori, protein, lemak, karbohidrat, kalsium, fosfor, besi, air, papayotin, kautsyuk, karpain, karposit. Daun pepaya mengandung bahan aktif “papain” sehingga efektif untuk mengndalikan ulat dan hama pengisap dan kandungan carposide pada daun pepaya berkhasiat sebagai obat cacing. Papain adalah enzim hidrolase sistein protease yang ada pada getah pepaya baik di daun, batang maupun buahnya. Getah pepaya mengandung sedikitnya tiga jenis enzim yaitu papain (10%), khimopapain (45%), dan lisozim (20%). Komponen paling aktif dari getah pepaya adalah khimopapain yaitu enzim yang mampu menggumpalkan susu dan mengempukkan daging (Suhartono, 1992). Daun dan batang tanaman pepaya banyak mengandung getah putih seperti susu, menurut hasil penelitian beberapa peneliti menyatakan bahwa getah tanaman pepaya berpotensi digunakan sebagai obat antikanker. Getah pepaya mengandung senyawa karpain berupa senyawa golongan alkaloid yang mengandung cicin laktonat dengan tujuh kelompok rantai metilen. Dengan konfigurasi atom penyusun seperti itu getah pepaya berpotensi menyembuhkan penyakit tumor dan dapat menghambat pertumbuhan mikroorganisme yang menggangu fungsi pencernaan. Daun pepaya juga mengandung berbagai macam zat seperti vitamin A, B1, kalori, protein, lemak, karbohidrat, kalsium, fosfor, besi dan air. Selain itu lebih dari 50 asam amino terkandung dalam getah pepaya antara lain asam aspartat, treonin, serin, asam glutamate, prolin, glisisn, alanin, valin, isoleusin, leusin, tirosin, fenilalanin, histidin, lisin, arginin, triftopan dan sistein. Daun pepaya dapat dimanfaatkan untuk menghambat pertumbuhan bakteri dan jamur penyebab beberapa penyakit seperti penyakit keputihan, demam, melancarkan air susu ibu, mengobati



3



jerawat, mengobati demam berdarah dan menambah nafsu makan. 2.2 Cara Pembuatan Pestisida Nabati Daun Pepaya Adapun Tata Cara Pembuatan Pestisida Nabati Menggunakan Daun Pepaya(Carica Papaya L) adalah sebagai Berikut : Pepaya mengandung bahan aktif papain sehingga efektif untuk mengendalikan ulat dan hama penghisap. Cara pembuatannya: 1. 1 kg daun papaya segar di rajang (potong kecil-kecil). 2. Hasil rajangan direndam dalam 10 liter air ditambah 2 sendok makan minyak tanah, 30 gr detergen, dan di diamkan semalaman. 3. Saring  larutan hasil perendaman dengan menggunakan kain halus. 4. Semprotkan larutan hasil saringan ke tanaman. 2.3 Keunggulan dan Kekurangan Pestisida Nabati Pestisida nabati semakin diminati karena memiliki beberapa kelebihan jika dibandingkan dengan pestisida sintetis atau kimiawi. Beberapa keunggulan pestisida nabati diantaranya yaitu: 1. Teknik pembuatannya mudah dan murah. 2. pestisida nabati tidak menimbulkan efek negatif lingkungan maupun terhadap makhluk hidup, sehingga aman untuk digunakan. 3. Tidak beresiko menimbulkan keracunan terhadap tanaman. 4. Tidak menimbulkan resistensi (kekebalan) terhadap hama. 5. Hasil pertanian yang dihasilkan lebih sehat serta terbebas dari residu pestisida kimia. Selain kelebihannya ada juga kelemahan pestisida nabati yaitu: 1. Daya kerja pestisida nabati lebih lambat, tidak bisa terlihat dalam jangka waktu yang cepat. 2. pada umumnya tidak membunuh langsung hama sasaran, akan tetapi hanya bersifat mengusir dan menyebabkan hama tidak minat mendekati tanaman budidaya. 4



3. Mudah rusak dan tidak tahan terhadap sinar matahari. 4. Daya simpan relatif pendek, artinya pestisida nabati harus segera digunakan setelah proses produksi. 5. Perlu dilakukan penyemprotan berulang-ulang, Hal ini dari sisi ekonomi tentu saja tidak efektif dan efisien. 6. Kurang praktis.



5



BAB III PENUTUP



3.1 Kesimpulan 3.2 Saran



6



DAFTAR PUSTAKA



Asthuthi, M.M.M; Sumiartha, K; Susila, W.I; Wirya, S.A.N.G dan Sudiarta, P.I. 2012. Efikasi minyak atsiri tanaman cengkeh, pala dan jahe terhadap mortalitas ulat bulu gempinis dari familia Lymantriidae. Rukmana, R. dan Oesman, Y.Y. 2002. Nimba Penghasil Pestisida Alami. Kaninus. Yogyakarta. Suhartono. M. 1992. Identifikasi prilaku dan siklus hidup ulat bulu pelompat Acrtonis sp. Suprapta, D.N. 2014. Pestisida Nabati Potensi dan Prospek Pengembangan. Edisi Pertama. Pelawa Sari. Denpasar.



7