MAKALAH PKL - Cholis [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

STANDAR OPERASIONAL PERAWATAN PENGGERAK WESEL ELEKTRIK NSE 120 DI UNIT SINTELIS DAOP 4 SEMARANG Makalah ditulis dan dipresentasikan dalam rangka mengikuti mata kuliah Seminar Pada Tanggal 07 Mei 2021 secara daring



Oleh :



Cholis Martanto Aji 40040318060007



PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO DIPLOMA III SEKOLAH VOKASI UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2021



ABSTRAK Keandalan sistem tenaga listrik menjadi hal yang utama yang perlu diperhatikan dalam sistem persinyalan kereta api. Dalam kereta api sendiri,membutuhkan suatu sistem persinyalan yang andal agar terciptanya suatu perjalanan yang efektif, efien dan aman. Terciptanya perjalan yang efektif dan efisien perlu dilakukan suatu pembentukan rute antar kereta, guna menghindari resiko tabrakan atau kecelakaan antar kereta. Namun masalah yang muncul adalah ketika dalam pembentukan rute atau perubahan jalur dimana harus dilakukan secara manual. Hal ini menyebabkan kurang efektifnya suatu sistem persinyalan dalam kereta api. Wesel atau rangkaian kontrol pengubah jalur kereta api merupakan salah satu aplikasi dari rangkaian konvensional dalam bidang tenaga listrik yang diaplikasikan pada motor listrik untuk mengubah dan menghubungkan jalur kereta api. Fungsi dari rangkaian ini adalah untuk mengubah dan menghubungkan dua jalur rel atau lebih dalam pembentukan sebuah rute perjalanan kereta api. Wesel sendiri akan bekerja ketika mendapatkan kiriman tegangan dari pusat kendali wesel. Namun dalam wesel diperlukannya perawatan rutin 2 minggu sekali, tujuan dilakukannya perawatan agar wesel dapat bekerja secara optimal dan tidak adanya gangguan saat wesel bekerja. Jadi agar wesel tersebut aman dan siap beroperasi maka memerlukan suatu perawatan yang rutin, namun dalam perawatan sendiri mempunyai standar operasional perawatan dan prosedur yang harus dilakukan sebelum dilakukannya perawatan tersebut. Dengan dilakukannya perawatan secara rutin diharapkan dapat meminimalisir terjadinya suatu gangguan dengan begitu perjalanan kereta api dapat berjalan dengan aman dan lancar. Kata kunci : Keandalan, Perawatan Wesel, Standar Operasional.



1



ABSTRACT The reliability of the electric power system is the main thing that needs to be considered in the railroad signaling system. In the train itself, it requires a reliable signaling system in order to create an effective, efficient and safe journey. The creation of an effective and efficient route requires the formation of a route between trains, in order to avoid the risk of a collision or accident between trains. However, the problem that arises is when the route formation or route changes must be done manually. This results in ineffective signaling systems in trains. Wesel or railroad changer control circuit is one of the applications of conventional circuits in the field of electric power which is applied to electric motors for converting and connecting railway lines. The function of this circuit is to change and connect two or more rail lines in the formation of a train travel route. The point itself will work when it gets a voltage dispatch from the point control center. However, in a wesel, routine maintenance is required every 2 weeks, the goal is to do maintenance so that wesel can work optimally and there are no disturbances when the draft is working. So that wesel to be safe and ready to operate, it requires routine maintenance, but in the maintenance itself, it has operational standards of care and procedures that must be carried out before the maintenance is carried out. By carrying out routine maintenance, it is hoped that it can minimize the occurrence of a disturbance and the train journey can run safely and smoothly. Keywords: Reliability, Wesel Maintenance, Operational Standards.



2



I.



Latar belakang Di era sekarang ini teknologi berkembang sangat pesat. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah terjadi merupakan bukti nyata bahwa manusia selalu berjuang untuk mencari solusi praktis dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya yang semakin kompleks. Perkembangan dunia yang mampu memenuhi hal tersebut kini telah menjadi sebuah tuntutan bagi kalangan intelektual, khususnya elemen pendidikan tinggi untuk senantiasa berusaha melahirkan sumber daya manusia yang berkualitas,



kompetitif,



dan



profesional.



Salah



satu



bukti



perkembangan pada saat ini adalah dalam bidang transportasi. Transportasi menjadi kebutuhan sehari-hari untuk semua orang dalam melakukan kegiatannya. Sarana transportasi pada era saat ini menunjukan perkembangan yang sangat pesat baik itu transportasi darat,transportasi laut, maupu transportasi udara. Kereta api merupakan transportasi darat yang memiliki jalur sendiri untuk melakukan perjalanan nya. Pada jalur kereta api mempunyai banyak alat-alat pendukung yang untuk menunjang keselamatan



perjalanan



kereta.



Salah



satu



alat



penunjang



keselamatan adalah wesel. Wesel berfungsi sebagai pengubah rute rel kereta api agar pada satu jalur kereta hanya bisa di lewati oleh satu kereta saja sehingga dapat mengurangi risiko kecelakaan pada perjalanan kereta. Namun dalam wesel diperlukannya perawatan rutin 2 minggu sekali, tujuan dilakukannya perawatan agar wesel dapat bekerja secara optimal dan tidak adanya gangguan saat wesel bekerja. Jadi agar wesel tersebut aman dan siap beroperasi maka memerlukan suatu perawatan yang rutin, namun dalam perawatan sendiri mempunyai standar operasional perawatan dan prosedur yang harus dilakukan sebelum dilakukannya perawatan tersebut. Dengan dilakukannya perawatan secara rutin diharapkan dapat meminimalisir



3



terjadinya suatu gangguan dengan begitu perjalanan kereta api dapat berjalan dengan aman dan lancar. II.



PEMBAHASAN 2.1 Tujuan Perawatan Kegiatan perawatan 2 (dua) mingguan wesel elektrik dilaksanakan dengan tujuan untuk menjamin peralatan dalam keadaan



baik.



Perawatan



dilaksanakan



dalam



rangka



pendiagnosaan awal kondisi wesel elektrik. Terdiri dari pemeriksaan kondisi komponen, pembersihan daerah sekitar wesel, pemeriksaan perkabelan, serta terminasi. 2.2 Jenis Perawatan



2.2.1 Perawatan Wesel Biasa (Non Teknis) Adalah perawatan harian yang dilakukan oleh para pegawai stasiun terhadap peralatan pengaman (dalam hal ini motor wesel) yang berada di daerahnya. Perawatan ini meliputi: a. Membersihkan area di sekitar motor wesel dari sampahsampah atau barang-barang lainnya yang dapat menyebabkan gangguan pada pergerakan lidah wesel. b. Membersihkan plat landas dari debu dan kotoran lainnya yang telah bercampur dengan pelumas, dan setelah bersih dilanjutkan dengan pelumasan lagi. c. Meyakinkan bahwa drainase di sekitar area wesel berada dalam kondisi yang baik. d. Para



pegawai



perawatan



ini



SINTEL dan



harus



melakukan



mensosialisasikan pengawasan



jenis



terhadap



pelaksanaannya.



2.2.2 Perawatan Wesel Teknis Adalah perawatan yang harus dilakukan oleh para pegawai SINTELIS terhadap kondisi fisik dan fungsi dari



4



motor wesel yang dilakukan sesuai dengan jadwal perawatan yang telah ditetapkan. 2.2.2.1 Proses Perawatan Wesel Teknis Seperti



dikemukakan



diatas



perawatan



teknis



dilaksanakan berdasarkan jadwal yang telah ditetapkan. Jadwal perawatan yang sangat perlu untuk di standarkan adalah jenis perawatan 2 mingguan (rutin) dan perawatan tahunan. 1. Perawatan 2 Mingguan a. Perawatan 2 mingguan adalah perawatan rutin yang dilaksanakan oleh para pegawai SINTELIS dengan pengawasan langsung dari kepala resor terkait. b. Hal-hal yang harus dilakukan serta checklist yang harus diisi selama proses perawatan dapat dilihat dalam lampiran. 2.3 Persiapan Perawatan Untuk melancarkan dan mendapatkan hasil perawatan yang



optimal,



maka



proses



perawatan



setidaknya



harus



dilaksanakan oleh 2 orang pegawai SINTELIS dengan persiapan antara lain : 2.3.1 Alat Kerja dan Alat Pelindung Diri a. Alat kerja yang digunakan dalam proses perawatan penggerak wesel elektrik antara lain: 1) Kunci motor wesel yang akan dipelihara 2) Peralatan untuk mengencangkan dan mengendurkan Mur, Baud, Semat/split pen, dll, beserta spare partnya. 3) Peralatan untuk mengukur arus dan tegangan (AVO meter), beserta spare kabel. 4) Sikat 5) Penyedot cairan 6) Pelumas (pelumas cair (oli) dan padat/pasta (grease)).



5



7) Pelat untuk pengujian kerapatan lidah wesel 8) Peralatan telekomunikasi (HT) 9) Engkol wesel (Hand crank) b. Alat pelindung diri yang digunakan dalam proses perawatan penggerak wesel elektrik antara lain: 1) Rompi safety fluorescent 2) Sarung tangan 3) Pluit 4) Sepatu safety 2.4 Diagram Alur Perawatan



PETUGAS DATANG DI KANTOR TEPAT WAKTU



PETUGAS MENGGUNAKAN PAKAIAN KERJA LENGKAP



PETUGAS PULANG SETELAH MENGISI DAFTAR HADIR



PETUGAS MENERIMA WO DAN SUKU CADANG DARI KAUR PV



PETUGAS MENGEMBALIKAN PAKAIAN KERJA DENGAN BAIK DAN BENAR



KARES DAN KAUR MEMBERIKAN BRIEFING



PETUGAS MENYERAHKAN ITCSMobile, SUKU CADANG, ALAT KERJA, DAN CHECKLIST KE KAUR



PETUGAS LAPOR KS/PPKA BAHWA KEGIATAN SELESAI DILAKSANAKAN



PETUGAS MENGISI DAFTAR HADIR



PETUGAS IJIN KS/PPKA SEBELUM PERAWATAN



PETUGAS MENGISI BUKU PERAWATAN DENGAN DATA DAN HASIL PERAWATAN



6



PETUGAS MELAKUKAN PERAWATAN DENGAN BAIK SESUAI CHEKLIST



Gambar 2.4.1. Diagram Alur Perawatan (Sumber : Doc 112C tentang perawatan wesel , PT KAI)



7



2. 5 Parameter Pemeriksaan dan Pengukuran 2.5.1 Pengukuran Umum a. Profil wesel b. Tipe motor wesel c. Jenis penguncian d. Lebar jalur (mm) e. Jarak lidah buka terhadap rel lantak (lidah kiri/kanan) (mm) f. Tes ganjalan ketika wesel gagal balik (lidah kiri/kanan) (mm) g. Panjang penguncian claw/arrow (mm) h. Panjang langkah (mm) 2.5.2 Kondisi Wesel a. Kondisi lidah wesel terhadap plat landas (lidah kiri/kanan) b. Pelumasan plat landas c. Kebersihaan wesel 2.5.3 Kondisi sistem penguncian a. Tegangan power lurus/belok (v) b. Tegangan deteksi lurus/belok (v) c. Arus posisi lurus/belok (A) d. Kondisi stang penggerak e. Kondisi stang deteksi f. Kondisi stang Koppel g. Kondisi baut, mur, isol h. Kondisi pen gapel i. Kelengkapan semat belah/lock plate j. Kondisi bantalan motor wesel k. Kedudukan baut penambat motor wesel l. Terminasi dan perkabelan m. Kondisi microswitch atau kontak jari n. Kondisi gear o. Kondisi V belt p. Kondisi kopling dan kebocoran oil kopling q. Fungsi pelayanan dengan engkol r. Kondisi pemutus arus 8



III.



PENUTUP 3.1 Kesimpulan Simpulan yang dapat penulis ambil dari kerja praktek yang telah dilaksanakan di PT Kereta Api Indonesia (Persero) Resor Sintelis 4.1 Tegal, yaitu sebagai berikut : 1. Wesel atau pemindah jalur kereta api merupakan peralatan penghubung antara dua jalur rel yeng berfungsi untuk mengalihkan / mengantarkan kereta api dari suatu jalur kereta api ke jalur kereta api yang lain. 2.



Agar terciptanya sistem persinyalan yang optimal, maka perlu diimbangi dengan perawatan serta pengecekan pada perangkat persinyalan secara berkala. Dengan dilakukannya perawatan serta pengecekan sesuai dengan prosedur/standar operasional perawatan, maka umur pakai dari peralatan akan dicapai sesuai dengan umur pakai yang telah ditetapkan oleh pihak pabrikan. Dijelaskan bahwa wesel merupakan komponen vital di persinyalan, agar perjalanan KA aman dan lancar Maka dari itu perawatan wesel sangatlah penting untuk dilakukan secara berkala.



3.2 Saran Setelah melaksanakan praktik kerja lapangan di PT Kereta api Indonesia (Persero) UPT Resor sintelis 4.1 Tegal, penulis memiliki beberapa saran yang bisa di terapkan yaitu sebagai berikut : 1.



Perawatan wesel 2 minggu sekali yang harus dioptimalkan dengan tujuan agar alat dan komponen wesel bisa bekerja optimal dengan memberikan pelumas atau oli untuk menghindari karat pada komponen yang terbuat dari besi.



2.



Pengecekan dan perawatan alat perlu dilakukan sesuai standar operasional perawatan (SOP) dimana dilakukan dalam 2 mingguan s e k a l i agar sistem komponen wesel dapat bekerja secara baik dan optimal.



3.



Selalu menerapkanan K3 sebelum dan sesudah pelaksanaan perawatan. Seperti menggunakan sepatu safety, helm, dan rompi.



9



4. Selalu menjalin komunikasi yang baik antar petugas dengan menggunakan HT atau Walkie talkie untuk mempermudah koordinasi antar petugas saat perawatan di lapangan.



DAFTAR PUSTAKA Anonim. 2016. Prinsip Dasar Persinyalan Kereta Api. Bandung : PT Kereta Api Indonesia (Persero). Anonim. 2017. Wesel elektrik. Bandung: PT LEN Industri (Persero). Anonim. 2017. Wesel tipe NSE-120. Bandung: PT LEN Industri (Persero). Anonim. 2017. Pedoman perawatan sintelis 2011 . Bandung: PT Kereta Api Indonesia (Persero). Anonim. 2015. Peraturan Dinas 13A Jilid 1, “Ketentuan Umum Persinyalan”, Bandung: PT Kereta Api Indonesia (Persero)



Menteri Perhubungan RI. 2011. PM. 33 Tahun 2011. Kelas Dan Kegiatan Di Stasiun Kereta Api, . https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/106032/permenhub-no-33-tahun2011



10