Makalah Psikologi Pada Bayi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Pendampingan Psikologis Bidan pada Bayi MAKALAH Dosen : Nova Rinci Astuti, S.Psi., M.Psi., Psikolog



Penyusun :



Titha Aza Radita



193001070009



Nela Regar



193001070007



Timun



193001070005



Bella Entafani Putri



193001070008



Sepia Rani Putri



193001070010



PRODI KEBIDANAN FAKULTAS KESEHATAN DAN FARMASI UNIVERSITAS ADIWANGSA JAMBI 2020



KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatnya sehingga makalah tentang “Pendampingan Psikologis Bidan pada Bayi” dapat tersusun hingga selesai. Penyusun bersyukur kepada Allah yang telah memberikan hidayahnya kepada penyusun sehingga dapat menyelesaikan makalah ini. Harapan penyusun semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi. Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman. Penyusun masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu penyusun sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.



Jambi, 28 April 2020



Penyusun



i



DAFTAR ISI KATA PENGANTAR........................................................................................................i DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1 A. Latar Belakang......................................................................................................1 B. Rumusan Masalah……………………………………………………………..….2 C. Tujuan Penyusunan……………………………………………………………….2 D. Manfaat Penyusunan.............................................................................................2 BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................3 A. Konsep Dasar Fisiologi...........................................................................................3 B. Ciri Ciri Bayi............................................................….....………..………………4 C. Perkembangan Psikologis.........................................………………..……………5 D. Dukungan yang bisa diberikan................................................................................8 BAB III………………………………………………..……………………………...…...9 A. Kesimpulan.............................................................................................................9 B. Saran........................................................................................................................9 DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................10



ii



BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang



Proses perkembangan jasmani dan perkembangan rohani sudah dimulai sejak anak di dalam kandung, biasanya Sembilan bulan lamanya. Jadi perkembangan bukan dimulai dari saat lahirnya. Pada waktu lahir kemampuan otak telah terbentuk 50% dan kemampuan itu akan terus bertambah sampai dengan umur 5 Tahun. Pertumbuhan otak sangat bergantung pada kondisi kesehatan anak, untuk anak berumur 2 tahun berat badan yang ideal 10 kg. dan anak berumur 3 tahun berat badannya 11,5 kg. pertambahan berat badan itu dipengaruhi oleh keadaan gizi yang terkandung dalam kebutuhan makanan. Perkembangan rohani tak dapat diselidiki terlepas dari perkembangan jasmani. Sunggupun ada perbedaan antara keduanya, perbedaan itu tidak selalu perlu apalagi pada seorang bayi. Pada saat lahir yang dapat dilakukan bayi ialah menggerakkan bibir dan lidahnya berupa gerakan menghisap-isap. Bila diberi air jeruk yang masam, obat yang pahit, ia meludah-ludah mengeluarkan benda yang tidak enak rasanya. Pada saat lahirnya, bayi yang satu menunjukkan perbedaan-perbedaan dengan bayi yang lainnya, perbedaan keadaan tubuh dan perbedaan kesanggupan. Dalam hal keadaan tubuh umpamanya berbeda beratnya, panjangnya, rambutnya, dan sebagainya. Dalam hal kesanggupan umpamanya ia dapat menentang cahaya, dapat mengenggam, menangis untuk menyatakan perasaan tak senang, dan sebagainya. Sedangkan bayi lain baru memperlihatkan kesanggupan semacam itu setelah ia berumur beberapa hari. Bayi merupakan makhluk yang perlu dilindungi. Semua kebutuhannya harus dipenuhi seperti yang diinginkannya, tetapi ia belum pandai menyatakan keinginan itu. Ia hanya pandai menangis. Bila ibu mendengar bayinya menangis, 2 ibu yang pertama kali mempunyai bayi tentu merasa bingung tidak mengerti apa yang harus diperbuatnya. Zulkifli (2003) Prof. Kohnstamm menyebut masa ini denga periode vitaal. Kata “vital” diartikan “penting”. Jadi masa bayi dianggapnya sebagai masa perkembangan yang sangat penting. Anak mengalami perubahan yang pesat dalam perkembangan jasmani dan rohaninya.1Masa bayi dianggapnya sebagai masa perkembangan yang sangat penting. Anak mengalami perubahan yang pesat



1



dalam perkembangannya. Untuk mengimbangi proses perkembangan yang pesat itu ia memerlukan pemnuhan kebutuhan seperti makanan sehat, pakaian yang bersih, perawatan yang teratur, dan sebagainya, sampai ia mencapai usia satu setengah tahun. Sejak ia lahir sampai kemudian berusia satu setengah tahun, ada yang mengatakan sampai usia dua tahun, kebanyakan ahli psikologi cenderung menyebut masa bayi Khususnya di Negara “Berkembang”, kelahiran bayi dianggap mash rawan karena presentase kematian pada saat-saat bayi di lahirkan masih mencapai angka sekitar 8%. Dan karena faktor sosial-ekonomi, pemenuhan kebutuhan akan perkembangan anak kurang mendapat perhatian..



B. Rumusan masalah 1. Konsep dasar fisiologi 2. Ciri ciri bayi 3. Perkembangan psikologi 4. Dukungan yang bisa diberikan C. Tujuan Penulisan 1. Menjelaskan konsep perkembangan 2. Untuk mengetahui ciri ciri bayi 3. Menjabarkan perkembangan psikologis pada masa bayi 4. Menyebutkan dukungan yang dapat diberikan D. Manfaat Penulisan 1. Untuk mengetahui dukungan psikologis yang dapat diberikan 2. Untuk memantau perkembangan psikologis bayi



2



BAB II PEMBAHASAN



A. Konsep dasar fisiologi Menurut Soetjiningsih (2004), bayi adalah usia 0 bulan hingga 1 tahun. Suharyanto (2019) Sebelum membahas perkembangan psikologi pada bayi, kita pahami dulu perkembangan keterampilan bayi secara motorik.              



Usia 6 Minggu : Saat tegak, kepala lurus dan stabil dan juga dapat mengangkat dagu. 2 Bulan : Saat condong, menopang diri dengan kedua lengan dia bisa mengangkat dada sambil tengkurap dan juga bisa berguling. 3 Bulan : Bayi dapat memegang kubus dan mulai memakan makanan padat. 4 – 5 Bulan : Bayi dapat berguling dan duduk dengan bantuan. 6 – 7 Bulan : Bayi dapat duduk tanpa dibantu dan dapat merangkak. 8 Bulan : Bayi mulai mencoba berdiri dengan bantuan. 9 Bulan : Bayi mulai mencoba berdiri menggunakan tangannya. 11 Bulan : Bayi sudah dapat berdiri sendiri tanpa bantuan orang lain dan mulai melangkah. 13 Bulan : Bayi sudah dapat merangkak dan melangkah menaiki tangga. 14 Bulan : Bayi sudah mulai bersemangat untuk mencoba menulis. 16 Bulan : Bayi sudah mulai belajar berjalan. 18 Bulan : Bayi sudah bisa naik turun tangga tanpa bantuan. 23 Bulan : Bayi sudah bisa meloncat di tempat. 24-25 Bulan : Bayi sudah mulai dapat berlari, berjalan mundur dan berjalan berjinjit dan juga dapat mengucapkan 50-200 kata.



3



B. Apa Saja Ciri Fisik Usia 0--12 Bulan. Salim (2018) Pada awal masa kelahirannya bayi kerap menangis sepanjang malam hingga pagi hari. Gerak-gerik anak juga banyak menuntut ibunya untuk



4



memberikannya ASI hampir sepanjang waktu. Kondisi ini sering kali membuat orang tua menjadi lelah. Mengapa bisa demikian? Coba kita tinjau dari ciri-ciri fisiknya. Bayi merupakan masa ketika anak beradaptasi dengan tubuhnya. Tubuh anak usia 0--12 bulan atau bayi belum mengatur dirinya sendiri layaknya orang dewasa. Untuk itu, ia perlu jam tidur yang panjang dan banyak menangis jika terbangun karena belum cukup mampu beradaptasi dengan lingkungan di luar rahim. Di sisi lain… Bayi merupakan masa untuk tumbuh dengan pesat. Ia bisa bertambah berat 1 ons setiap harinya dalam beberapa bulan pertama. Tulang dan otot berkembang pesat pada masa bayi dan muncul banyak gerakan fisik yang tidak dilakukan secara sadar. Misalnya: bayi refleks menggenggam jika ada benda yang didekatkan ke jari tangan bayi; bayi refleks menggerakkan tangan seperti berenang jika diletakkan dalam air. Ketika bayi sudah lebih besar, ia sudah lebih baik dalam menguasai dirinya dan mulai mengembangkan gerak fisik yang lebih kompleks, misalnya merangkak, berdiri, dan berjalan. Karena bayi butuh banyak tidur, sering menangis ketika terbangun, dan merupakan masa perkembangan otot, orang tua perlu lebih banyak bersabar dan memastikan bahwa bayi mendapatkan makanan dan gizi yang cukup untuk tumbuh. C. Perkembangan psikologi Suharyanto (2019) Adapun perkembangan psikologi  pada bayi adalah sebagai berikut: 1.Perkembangan Bicara



Bicara merupakan sarana berkomunikasi. Dalam berkomunikasi, minimal ada dua ketrampilan yang perlu dikuasai; kemampuan menangkap ‘pesan’ dari orang lain dan kemampuan menyampaikan ‘pesan’ kepada orang lain. Komunikasi ini diungkapkan dalam berbagai macam bahasa: lisan, tertulis, bahasa isyarat tangan, mimik, dsb. Tugas pertama dalam berkomunikasi adalah memahami maksud orang lain dan menyampaikan maksud mereka dalam bentuk kata-kata sesuai dengan tahap perkembangannya. Sampai dengan usia 18 bulan bayi masih membutuhkan penguatan bahasa isyarat baik dengan tangan, mimik muka, serta gerak tubuh untuk memahami komunikasi. 5



Tugas kedua dalam berkomunikasi adalah belajar berbicara. Karena belum mampu berbicara, bayi mengembangkan pola komunikasi dengan cara mereka sendiri yang disebut bentuk-bentuk prabicara (menangis, mengoceh, isyarat dan pengungkapan emosi). Jika bentuk komunikasi prabicara ternyata menjadi pengganti bicara dan ternyata memuaskan, maka motivasi bayi/anak kecil untuk belajar bicara menjadi menurun. Setidaknya ada tiga tugas yang cukup sulit dalam belajar berbicara pada bayi. Bayi



belajar



mengucapkan



kata-kata,



menggunakan



kosa



kata



dan



menghubungkan artinya agar dapat menyampaikan maksudnya kepada orang lain, kemudian menggabungkan kata-kata menjadi kalimat yang dimengerti orang lain. Ada beberapa tugas yang terlibat dalam belajar bicara pada proses perkembangan psikologi pada bayi : 2. Pengucapan Bayi belajar mengucapkan kata-kata dengan coba-coba dengan meniru orang dewasa. Banyak kata yang kurang berarti sampai dengan usia 18 bulan, tapi 



setelah itu akan terlihat perkembangan yang mencolok. Kosa kata Kosa kata ini meningkat dengan bertamabahnya usia. Pertama diawali dengan nama orang dan benda, kemudian kata kerja.







Kalimat Kalimat bayi yang pertama muncul biasa terjadi diantara usia 12 dan 18 bulan, yang terdiri satu kata dan disertai isyara







Pola Emosi Pada Bayi Pola emosi pada bayi didominasi dengan emosi menyenangkan dan emosi yang tidak menyenangkan. Bayi yang mendapat perawatan fisik yang memadai, mendapatkan kasih sayang dari orang-orang di sekitarnya akan menunjukkan emosi senang.



6



Sedangkan kondisi sebaliknya membuat bayi menunjukkan emosi tidak senang, sering menangis karena marah atau takut, dalam kondisi tertentu menjadikan bayi tidak bahagia atau bahkan sakit-sakitan. Kondisi yang demikian juga mempengaruhi kebahagiaan orangtua atau orang-orang di sekitarnya. Dalam kondisi tertentu, orangtua menjadi tidak sabar, merasa proses merawat bayi menjadi beban bagi mereka, reaksi emosi tidak senang atau tidak sabar dari orangtua ini selanjutnya juga berpengaruh terhadap emosi bayi. 3. Perkembangan Bermain Ada beberapa pola bermain yang umum dari masa bayi dalam perkembangan 



psikologi pada bayi : Sensomotorik, merupakan bentuk permainan yang paling awal yaitu dengan gerakan mengangkat tubuh, menendang, bergoyang-goyang, menggerakkan jari jemari, berceloteh dan berguling.







Menjelajah, baik dengan menjelajahi bagian-bagian tubuhnya maupun benda-benda yang ada di sekitarnya.







Meniru, menginjak tahun kedua bayi mulai meniru gerakan-gerakan orang di sekitarnya seperti membaca, menyapu, dll.







Berpura-pura, pada tahun kedua bayi memberikan sifat hidup pada bendakesayangan dan mainannya.







Permainan, sebelum berusia satu tahun bayi sudah menyukai permainan sembunyisembunyian, ciluk-ba, dsb., yang dilakukan dengan orang dewasa atau kakakkakaknya.







Hiburan, bayi senang diceritai, dinyanyikan dan dibacakan dongeng. 4. Kebahagiaan dalam Masa Bayi Tahun pertama kehidupan dipandang sebagai masa yang paling bahagia sepanjang rentang kehidupan. Hal ini disebabkan ketergantungan bayi menarik perhatian anak yang lebih besar, ibu atau orang dewasa tertarik menggendong atau memenuhi segala kebutuhannya, bahkan membiarkannya menangis atau beberapa perilaku mengganggu lainnya. Ada beberapa sebab-sebab ketidakbahagiaan selama masa bayi, misalnya kesehatan yang buruk (membuat bayi rewel dan mudah marah), tumbuhnya gigi (rasa tidak enak atau kadang-kadang rasa sakit menyebabkan anak rewel dan 7



mudah marah), keinginan mandiri (dengan menolak bantuan orang lain atau bahkan mogok), kecewa akan peran orangtua, permulaan disiplin, penganiayaan anak, dan meningkatnya kebencian antarsaudara (sibling rivalry). 5. Perkembangan Sosialisasi Pengalaman sosial pada masa ini banyak mempengaruhi pola hubungan sosial dan pola perilaku di masa depan. Hanya ada sedikit bukti bahwa sikap sosial dan antisosial merupakan sikap bawaan. Bahkan seseorang menjadi introvert atau ekstrovert lebih banyak dipengaruhi pengalaman-pengalamam sosial awal, dimana ha lini banyak terjadi dalam rumah. Alasan lain mengapa dasar-dasar sosial pada masa ini penting adalah sekali terbentuk cenderung akan menetap pada masa-masa berikutnya. Bayi yang banyak menangis cenderung menjadi anak yang agresif atau mencari perhatian. Sebaliknya bayi yang ramah dan bahagia biasanya memiliki penyesuaian sosial yang lebih baik pada masa besarnya nanti. Perlu dicatat bahwa mungkin saja dilakukan perubahan, tetapi tidaklah mudah mengadakan perubahan pada pola perilaku yang sudah menetap.



D. Dukungan yang bisa diberikan Kita sebagai bidan tidak turun langsung dalam mendampingi psikologis bayi, tetapi bidan harus mengambil andil dengan cara memberikan saran dampingan psikologis yang tepat kepada orang tua untuk bayi. 



Memberikan rangsangan agar sensomotoriknya dapat bereaksi







Menciptakan



lingkungan



yang



kondusif



untuk



berkembangnya



kemampuan berbicara 



Memberikan pujian atas kemajuan yang mereka capai







Memberikan kebiasaan bermain yang konsruktif



8



BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Masa bayi adalah masa yang paling penting pembentukan emosional nya. Orang tua bertanggung jawab besar dalam masa perkembangan. Oleh itu sebabnya bidan harus membantu mengedukasi orang tua mengenai dampingan psikologis apa yang baik untuk tumbuh kembang bayi. B. Saran Psikologis sejak bayi berpengaruh untuk tumbuh kembangnya. Jika kita salah dan menaganggap enteng akan berdampak pada kesehatan mental dan emosinya.



9



Daftar Pustaka



Salim, Rose Mini Agoes dan Shahnaz Safitri. 2018. “Pengasuhan Anak Usia 0--12 Bulan”. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Soetjiningsih, 2004. “Buku Ajar: Tumbuh Permasalahannya”. Jakarta : Sagung Seto.



Kembang



Remaja



dan



Suharyanto, Arby. 2019. “Perkembangan Psikologi pada Bayi” Artikel psikologis. (Online). (https://dosenpsikologi.com/perkembanganpsikologi-pada-bayi, diunduh pada tanggal 29 April 2020). Zulkifli. 2009. Psikologi ROSDAKARYA.



Perkembangan.



Bandung



:



PT



REMAJA



10