Makalah Radix-Ok [PDF]

  • Author / Uploaded
  • pendi
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tumbuh-tumbuhan yang berada di alam ini memiliki banyak jenis yang berbeda-beda terutama pada spermatophyta (tumbuhan berbiji) dan pteridophyta (tumbuhan paku-pakuan) dengan bagian-bagian pokok yang sama sebagai penyerapan, pengolahan, pengangkutan, dan penimbunan zat-zat makanan. Bagian-bagian pokok tersebut adalah akar, batang, dan daun. Semua bagian-bagian pokok pada tumbuh-tumbuhan tersebut secara langsung atau tidak langsung berguna untuk menegakkan kehidupan tumbuhan. Di dalam morfologi tumbuhan yakni ilmu yang mempelajari bagian dan susunan tumbuh-tumbuhan hanya membicarakan tumbuh-tumbuhan yang berupa kormus. Kormus merupakan tumbuh-tumbuhan yang hanya dimiliki olehPteridophyta (tumbuhan paku-pakuan) dan Spermatophyta (tumbuhan biji), sehingga ahli tumbuh-tumbuhan menempatkan dua golongan tersebut ke dalam kelompok Cormophyta (tumbuhan kormus). Salah satu bagian dari tumbuhan yakni akar yang memiliki karakter penting untuk dievaluasi adalah morfologi akar, karena kemampuan akar mengabsorbsi air dengan memaksimalkan sistem perakaran merupakan salah satu pendekatan utama untuk mengkaji kemampuan adaptasi tanaman terhadap kekurangan air (Efendi 2009). Makalah ini akan membahas dan menguraikan tentang morfologi tumbuhan berupa akar (radix), yang merupakan bagian pokok dari tumbuh-tumbuhan sehingga disebut dengan alat hara (Organum Nutritivum) yang fungsinya sebagai memperkokoh berdirinya tumbuhtumbuhan, menyerap air dan zat-zat makanan yang terlarut di dalam air, mengangkut air dan zat-zat makanan, dan kadang juga sebagai penimbun makanan. Seperti dalam firman Allah SWT surat Ibrahim ayat 24 sebagai berikut: َ ‫ش َج َر ٍة‬ َ ً‫ب هللاُ َمثَالً َك ِل َمة‬ ◌‫اء‬ َ ‫ط ِي َبةً َك‬ َّ ‫ع َها ِفي ال‬ ُ ‫صلُ َها ثَا ِبتٌ َوفَ ْر‬ ِ ‫س َم‬ ْ َ‫ط ِي َب ٍة ا‬ َ ‫ض َر‬ َ ‫ْف‬ َ ‫اَلَ ْم ت ََر َكي‬ Artinya: "Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik,akarnya teguh dan cabangnya (menjulang) ke langit, Ayat diatas menjelaskan bahwa akarnya teguh menunjukkan akarnya yang kuat menancap ke bumi. Di antara fenomena kekuasaan Allah Swt, Ia telah menjadikan kesesuaian/keseimbangan antara batang-batang pohon dan akar-akarnya. Setiap kali batangnya semakin besar dan banyak, maka akar-akarnya pun semakin kuat, banyak dan dalam. Demikian itu untuk menjaga cabang-cabangnya dari terpaan angin-angin topan dan banjir. Cabangnya



menjulang ke



langit menunjukkan pertumbuhannya



menaik



dan



menjulang menuju langit. Telah diketahui bahwa fungsi akar ialah mengantarkan bahan makanan ke cabang-cabang dan daun pohon.



1



1.2 Rumusan Masalah Rumusan masalah pada makalah ini adalah sebagai berikut: 1.



Apa pengertian akar?



2.



Apa saja sifat-sifat akar?



3.



Bagaimana bentuk-bentuk akar?



4.



Bagaimana sistem perakaran pada akar?



5.



Bagaimana bentuk-bentuk akar tunggang dilihat dari percabangannya?



6.



Apa saja sifat dan tugas khusus akar dilihat dari cara-cara hidupnya?



1.3 Tujuan Tujuan disusunnya makalah ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui pengertian akar. 2. Untuk mengetahui sifat-sifat akar. 3. Untuk mengetahui bentuk-bentuk akar. 4. Untuk mengetahui sistem perakaran pada akar. 5. Untuk mengetahui bentuk-bentuk akar tunggang dilihat dari percabangannya. 6. Untuk mengetahui sifat dan tugas khusus akar dilihat dari cara-cara hidupnya.



2



BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Akar Akar adalah bagian pokok yang nomor tiga (di samping batang dan daun) bagi tumbuhan yang tumbuhnya telah merupakan kormus. Akar biasanya mempunyai sifat-sifat berikut: 1.



Merupakan bagian tumbuhan yang biasanya terdapat di dalam tanah, dengan arah tumbuh ke pusat bumi (geotrop) atau menuju ke air (hidrotrop), meninggalkan udara dan cahaya.



2.



Tidak berbuku-buku, jadi juga tidak beruas dan tidak mendukung daun-daun atau sisik-sisik maupun bagian-bagian lainnya.



3.



Warna tidak hijau, biasanya keputih-putihan atau kekuning-kuningan.



4.



Tumbuh terus pada ujungnya, tetapi umumnya pertumbuhannya masih kalah jika dibanding dengan batang.



5.



Bentuknya seringkali meruncing, hingga lebih mudah untuk menembus tanah.



Seperti gambar akar tunggang dibawah ini:



Gambar 2.1 akar tunggang 2.2 Fungsi-Fungsi Akar Akar bagi tumbuhan mempunyai fungsi atau tugas untuk: 1. Memperkuat berdirinya tumbuhan. 2. Untuk menyerap air dan zat-zat makanan yang terlarut di dalam air tadi dari dalam tanah. 3. Mengangkut air dan zat-zat makanan tadi ke tempat-tempat pada tubuh tumbuhan yang memerlukan. 4. Kadang-kadang sebagai tempat untuk penimbunan makanan seperti gambar di bawah ini:



3



Gambar 2.2



2.3 Bagian-Bagian Akar Pada akar umumnya dapat dibeda-bedakan bagian-bagian berikut: 1.



Leher akar atau pangkal akar (collum), yaitu bagian akar yang bersambung dengan pangkal batang.



2.



Ujung akar (apex radicis), bagian akar yang paling muda, terdiri atas jaringanjaringan yang masih dapat mengadakan pertumbuhan.



3.



Batang akar (corpus radicis), bagian akar yang terdapat antara leher akar dan ujungnya.



4.



Cabang-cabang akar (radix lateralis), yaitu bagian-bagian akar yang tak langsung bersambungan dengan pangkal batang, tetapi keluar dari akar pokok dan masingmasing dapat mengadakan percabangan lagi.



5.



Serabut akar (fibrilla radicalis), cabang-cabang akar yang halus-halus dan berbentuk serabut.



6.



Rambut-rambut akar atau bulu-bulu akar (pilus radicalis), yaitu bagian akar yang sesungguhnya hanyalah merupakan penonjolan sel-sel kulit luar akar yang panjang. Bentuknya seperti bulu atau rambut, oleh sebab itu dinamakan rambut akar atau bulu akar. Dengan adanya rambut-rambut akar inibidang penyerapan akar menjadi amat diperluas, sehingga lebih banyak air dan zat-zat makanan yang dapat dihisap.



7.



Tudung akar (calyptra), yaitu bagian akar yang letaknya paling ujung, terdiri atas jaringan yang berguna untuk melindungi ujung akar yang masih muda dan lemah.



Seperti gambar dibawah ini:



4



Gambar 2.3 Bagian-bagian akar seperti rambut-rambut akar merupakan bagian yang sifatnya sementara, artinya umurnya pendek dan hanya terdapat pada bagian ujung ujung akar saja. Jika akar bertambah panjang, rambut-rambut akar yang paling jauh dengan ujung lalu mati, tetapi diganti dekat dengan ujungnya diganti dengan yang baru. Tudung akar sebagai pelindung ujung akar dalam menembus tanah merupakan bagian yang dipinggirnya selalu aus, dan dari dalam bagian yang aus itu diganti pula dengan yang baru. 2.4 Macam-Macam Sistem Perakaran Sewaktu tumbuhan masih kecil yaitu bentuk lembaga dalam biji, calon akar itu sudah ada, dan disebut akar lembaga (radicula). Pada perkembangan lanjutannya, kalau biji mulai berkecambah sampai menjadi tumbuhan dewasa, akar lembaga akan memperlihatkan perkembangan yang berbeda hingga pada tumbuhan lazimnya dibedakan dua sistem perakaran: 1. Sistem akar tunggang, jika akar lembaga tumbuh terus menjadi akar pokok yang bercabang-cabang menjadi akar-akar yang lebih kecil. Akar pokok yang berasal dari akar lembaga disebut dengan akar tunggang (radix primaria). Susunan akar yang demikian ini biasanya terdapat pada tumbuhan biji belah (Dicotyledoneae) dan tumbuhan biji telanjang (Gymnospermae). Seperti gambar di bawah ini:



Gambar 2.4.1 akar tunggang 5



2. Sistem akar serabut, yaitu jika akar lembaga dalam perkembangan selanjutnya mati atau kemudian disusul oleh sejumlah akar yang kurang lebih sama besar dan semuanya keluar dari pangkal batang. Akar-akar ini karena bukan berasal dari calon akar yang asli dinamakan akar liar. Bentuknya seperti serabut, oleh karena itu dinamakan akar serabut (radix adventicia). Seperti gambar di bawah ini:



Gambar 2.4.2 akar serabut



6



BAB III JENIS – JENIS AKAR (RADIX)



1. Akar Serabut a. CATHARANTHI RADIX ( MMI)



-



Nama lain



: Akar Tapak dara



-



Nama tanaman asal



: Catharanthus roseus (L), Vinca rosea (L), Lochnera rosea



-



Keluarga



: Apocynaceae



-



Zat berkhasiat utama /isi



: Alkaloida: ajmalisin, serpentina, tetrahidroalstonin, vindesin, vinkristin, vinblastin



-



Penggunaan



: Peluruh kemih (emenagoga), obat diabetes, obat kanker



-



Pemerian



: Tidak berbau, rasa pahit



-



Bagian yang digunakan



: Akar



-



Penyimpanan



: Dalam wadah tertutup baik



Klasifikasi Tanaman : Kingdom



: Plantae (Tumbuhan)



Subkingdom



: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)



Divisi



: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)



Super Divisi



: Spermatophyta (Menghasilkan biji)



Kelas



: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)



Sub Kelas



: Asteridae



Ordo



: Gentianales



Famili



: Apocynaceae



Genus



: Catharanthus



Spesies



: Catharanthus roseus (L.)



7



b. ELEPHANTOPI RADIX (MMI)



Nama lain



: Akar tapak leman



Nama tanaman asal



: Elephantopus scaber



Keluarga



: Asteraceae



Zat berkhasiat utama / isi



: Flavonoid glucosidal



Penggunaan



: Anti demam



Klasifikasi Tanaman : Kingdom



: Plantae (Tumbuhan)



Super Divisi



: Spermatophyta (Menghasilkan biji)



Divisi



: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)



Kelas



: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)



Sub Kelas



: Asteridae



Ordo



: Asterales



Famili



: Asteraceae



Genus



: Elephantopus



Spesies



: Elephantopus scaber L.



8



2. Akar Tunggang a.



DERRIDIS RADIX (MMI)



Nama lain



: Akar tuba



Nama tanaman asal



: Derris elliptica



Keluarga



: Papilionaceae (= Fabaceae)



Zat berkhasiat utama / isi



: Rotenon



Penggunaan



: Racun panah, racun ikan, skabicid, insektisida



Pemerian



: Bau aromatik lemah, rasa agak pahit



Bagian yang digunakan



: Akar dan potongan akar tinggal



Penyimpanan



: Dalam wadah tertutup baik



Klasifikasi Tanaman : Akar tuba dikenal dengan nama dagang umum jenu Melayu. Di daerah Sumatera tumbuhan ini dikenal dengan nama jenu Melayu dan tuba Sumatera Utara, sedangkan di Jawa dikenal dengan nama tuwa Sunda, jenu Jawa dan thoba Madura. Tumbuhan perdu ini memiliki klasifikasi sebagai berikut: Divisi



: Spermatophyta



Sub Divisi



: Angiospermae



Kelas



: Dicotyledonae



Ordo



: Relases



Sub Ordo



: Papilionaceae



Genus



: Derris S



pesies



: Derris elliptica Roxb. Benth.



9



b. EURYCOMAE RADIX (MMI)



Nama lain



: Akar Pasakbumi



Nama tanaaman asal



: Eurycoma longifolia (Jack)



Keluarga



: Simarubaceae



Zat berkhasiat utama / isi



: Eurikomolakton, amaraloid, eurikomanol



Penggunaan



: Diuretika, antipiretika dan aprodisiaka



Pemerian



: Tidak berbau, mula-mula tidak berasa lama- lama



agak pahit Bagian yang digunakan



: Akar



Penyimpanan



: Dalam wadah tertutup baik



Klasifikasi Tanaman : Divisio



: Magnoliophyta



Class



: Magnoliopsida



Sub Class



: Rosidae



Ordo



: Sapindales



Famili



: Simaroubaceae



Genus



: Eurycoma



Species



: Eurycoma longifolia Jack



10



c. GLYCYRRHIZAE RADIX (FI)



Nama lain



: Akar manis, Liquiritae Radix



Nama tanaman asal



: Glycyrrhiza glabra varietas typical, Glycyrrhiza glabra, varietas glandulifera dan jenis Glycyrrhiza lainnya



Keluarga



: Papilionaceae



Zat berkhasiat utama / isi



: Glysirisin dengan kadar 5-10 %, yaitu garam K dan Ca dari asam glisirizat (zat ini 50 x lebih manis dari gula tebu), pati, gula, asparagin



Persyaratan kadar



: Kadar zat yang larut dalam air tidak kurang dari 20%, dihitung terhadap zat yang telah dikeringkan di udara



Penggunaan



: Antitusiva.



Akar dalam bentuk serbuk sebagai pengisi/pembalut pil Ekstrak untuk pewangi tembakau dan campuran obat batuk Pemerian



: Bau khas lemah, rasa manis



Bagian yang digunakan



: Akar dan batang dibawah tanah



Waktu panen



: Akar-akar digali tiap 3 tahun, disisakan secukupnya agar dapat dipungut pada tahun berikutnya



Jenis-jenisnya



: Glycyrrhiza glabra varietas typical berasal dari Spanyol Glycyrrhiza glabra varietas glandulifera berasal dari Rusia



Penyimpanan



: Dalam wadah tertutup baik



Keterangan lain



: Yang belum dikupas berwarna coklat kekuningan atau coklat tua, berkeriput memanjang kadang – kadang terdapat tunas kecil dan daun sisik yang tersusun melingkar.



Klasifikasi akar manis Kingdom



: Plantae (Tumbuhan)



Subkingdom



: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)



Super Divisi



: Spermatophyta (Menghasilkan biji)



Divisi



: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)



Kelas



: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil) 11



Sub Kelas



: Rosidae



Ordo



: Fabales



Famili



: Fabaceae (suku polong-polongan)



Genus



: Glycyrrhiza



Spesies



: Glycyrrhiza glabra l



12



BAB IV KESIMPULAN



Kesimpulan dari makalah ini adalah sebagai berikut: 1. Akar adalah bagian pokok yang nomor tiga (di samping batang dan daun) bagi tumbuhan yang tumbuhnya telah merupakan kormus. 2. Fungsi-fungsi akar yakni: Memperkuat berdirinya tumbuhan, untuk menyerap air dan zat-zat makanan yang terlarut di dalam air tadi dari dalam tanah, mengangkut air dan zat-zat makanan tadi ke tempat-tempat pada tubuh tumbuhan yang memerlukan, dan kadang-kadang sebagai tempat untuk penimbunan makanan 3. Bagian-bagian akar terdiri dari: leher akar atau pangkal akar (collum), ujung akar (apex radicis), batang akar (corpus radicis), cabang-cabang akar (radix lateralis), serabut akar (fibrilla radicalis), rambut-rambut akar atau bulu-bulu akar (pilus radicalis), dan tudung akar (calyptra). 4. Macam-macam sistem perakaran ada 2 yakni: sistem akar tunggang dan sistem akar serabut. 5. Dilihat dari percabangan dan bentuknya, akar dibedakan menjadi 2 yakni: Akar tunggang yang tidak bercabang atau sedikit bercabang dan akar tunggang yang bercabang (ramosus). 6. Dilihat dari cara-cara hidup, akar-akar mempunyai tugas khusus yakni: akar udara atau akar gantung (radix aereus), akar penggerak atau akar penghisap (haustorium), akar pelekat (radix adligans), akar pembelit (cirrhus radicalis), akar nafas (pneumatophora), akar tunjang, akar lutut, dan akar banir.



13



DAFTAR PUSTAKA Ai, Nio Song dan Torey, Patricia. 2013. Karakter morfologi akar sebagai indikator kekurangan air pada tanaman (Root morphological characters as water-deficit indicators in plants). Jurnal Bioslogos. Vol. 3. No. 1 Campbell, Neil A dan Reece, Jane B. 2003. Biologi Edisi Kedua Jilid Delapan. Jakarta: Erlangga Efendi R (2009) Metode dan karakter seleksi toleransi genotipe jagung terhadap cekaman kekeringan. Tesis. FMIPA, Bogor Rosanti, Dewi. 2013. Morfologi Tumbuhan.Jakarta: Erlangga Tjitrosoepomo, Gembong. 2009. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta: UGM PRESS



14