Makalah Sila Pertama Pancasila Ketuhanan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH PPKN “SILA KE-1 DAN SILA KE-3 DARI PANCASILA”



Disusun oleh: Kelompok 3 KELAS : XII AK 3 1. NUR FADILAH (16) 2. NUR FADHILLAH(15) 3. MUH.RAFLI AKBAR 4. MUH.RAFLI DJAELANI 5. MUH.DANU 6. MUH FAHRI SMK NEGERI I MAKASSAR Tahun Ajaran 2019/2020



BAB I PENDAHULUAN Pancasila adalah ideology dasar bagi Negara Indonesia. Panca yang berarti lima, dan sila yang berarti prinsip/asas. Maka pancasila dapat diartikan sebagai lima asas yang merupakan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia. Dalam kelima butir pancasila, masing masing memiliki arti dan makna yang berbeda-beda. A.



Latar Belakang



Sebagai warga negara yang baik, setia pada nusa dan bangsa seharusnya mempelajari dan menghayati pandangan hidup bangsa yang sekaligus sebagai dasar filsafat negara, seterusnya untuk diamalkan dan dipertahankan. Pancasila merupakan cerminan dari karakter negara dan bangsa Indonesia yang beragam. Semua itu dapat terlihat dari fungsi dan kedudukan pancasila, yakni sebagai : Jiwa Bangsa Indonseia, Kepribadian bangsa, Pandangan hidup bangsa, sarana tujuan hidup bangsa dan pedoman hidup bangsa Indonesia. Oleh karena itu penerapan pancasila dalam setiap aspek kehidupan berbangsa dan bernegara dangat penting dan mendasar dalam segala aspek kenegaraan dan hukum di Indonesia. Pengamalan pancasila yang baik akan memepermudah terwujudnya tujuan dan cita-cita bangsa Indonesia. B.



Rumusan Masalah



Dari pemaparan latar belakang diatas penulis merumuskan masalah sebagai berikut: 1.



Apakah makna sila ke-1 dan sila ke-3 butir pancasila ?



2.



Apakah Isi / butir-butir dari sila ke-1 dan sila ke-3 pancasila?



3.



Bagaimana kesinambungan / hubungan antara sila ke-1 dan sila ke-3 pada pancasila ?



C.



Tujuan Penulisan



Adapun tujuan dari penulisan Makalah ini adalah bagaimana pembaca baik mahasiswa dan umum dapat mengetahui bagaimana inti dari butir-butir pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.



D.



Manfaat Penulisan



Adapun manfaat dari penulisan makalah ini yaitu mahasiswa atau umum dapat memahami: 1.



Makna Butir Sila ke-1 Dan Sila ke-3 dakam Pancasila



2.



Isi / butir-butir dari sila ke-1 dan sila ke-3 pancasila



3.



Kesinambungan / hubungan antara sila ke-1 dan sila ke-3 pada Pancasila?



BAB II PEMBAHASAN



A. MAKNA SILA KE-1 DAN SILA KE-3 BUTIR PANCASILA Pengertian dari Sila Ketuhanan YME dalam Pancasila Kenapa saya katakan bahwa ajaran agama sebenarnya terdapat dalam sila – sila yang ada pada Pancasila dasar Negara Indonesia, ini terbukti dari makna yang sesungguhnya terdapat dalam tiap – tiap sila (makna hakiki). Kenapa bisa terjadi demikian karena para Founding Fathers amat sangat faham bahwa Negara merupakan kumpulan manusia, dan manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan, maka untuk mengelola Negara tidak bisa terlepas dari pedoman – pedoman dari Tuhan untuk manusia. Untuk merakit dan menservis sepeda motor maka seorang tukang servis memerlukan buku pedoman dari pabrik pembuat sepeda motor. Dan yang tahu betul secara luar dan dalam tentang manusia hanya Tuhan, maka hanya dengan mengacu pada pedoman yang dibuat oleh Tuhan untuk manusia, Negara bisa menata dan mengatur manusia secara adil, makmur, dan sejahtera. Pembukaan UUD 1945 aline ketiga, yang antara lain berbunyi: “Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa …. “ Dari bunyi kalimat ini membuktikan bahwa negara Indonesia tidak menganut paham maupun mengandung sifat sebagai negara sekuler. Sekaligus menunjukkan bahwa negara Indonesia bukan merupakan negara agama, yaitu negara yang didirikan atas landasan agama tertentu, melainkan sebagai negara yang didirikan atas landasan Pancasila atau negara Pancasila. Pasal 29 UUD 1945 1. Negara berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa 2. Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masingmasing dan untuk beribadah menurut agamanya dan kepercayaannya. Oleh karena itu di dalam negara Indonesia tidak boleh ada pertentangan dalam hal Ketuhanan Yang Maha Esa, dan sikap atau perbuatan yang anti terhadap Tuhan Yang Maha Esa, anti agama. Sedangkan sebaliknya dengan paham Ketuhanan Yang Maha Esa ini hendaknya diwujudkan dan dihidup suburkan kerukunan hidup beragama, kehidupan yang penuh toleransi dalam batas-batas yang diizinkan oleh atau menurut tuntunan agama masing-masing, agar terwujud ketentraman dan kesejukan di dalam kehidupan beragama. Untuk senantiasa memelihara dan mewujudkan 3 model kerukunan hidup yang meliputi :



1. Kerukunan hidup antar umat seagama 2. Kerukunan hidup antar umat beragama 3. Kerukunan hidup antar umat beragama dan Pemerintah.



Tri kerukunan hidup tersebut merupakan salah satu faktor perekat kesatuan bangsa. Di dalam memahami sila I Ketuhanan Yang Maha Esa, hendaknya para pemuka agama senantiasa berperan di depan dalam menganjurkan kepada pemeluk agama masing-masing untuk menaati norma-norma kehidupan beragama yang dianutnya. Sebagai negara yang bermayoritas penduduk agama Islam, Pancasila sendiri yang sebagai dasar negara Indonesia tidak bisa lepas dari pengaruh agama yang tertuang dalam sila pertama yang berbunyi sila “Ketuhanan yang Maha Esa”. yang pada awalnya berbunyi “dengan kewajiban menjalankan syariat islam bagi pemeluknya” yang sejak saat itu dikenal sebagai Piagam Jakarta. Namun dua ormas Islam terbesar saat itu dan masih bertahan sampai sekarang yaitu Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah menentang penerapan Piagam Jakarta tersebut, karena dua ormas Islam tersebut menyadari bahwa jika penerapan syariat Islam diterapkan secara tidak langsung namun pasti akan menjadikan Indonesia sebagai negara Islam dan secara “fair” hal tersebut dapat memojokkan umat beragama lain. Yang lebih buruk lagi adalah dapat memicu disintegrasi bangsa terutama bagi provinsi yang mayoritas beragama nonislam. Karena itulah sampai detik ini bunyi sila pertama adalah “ketuhanan yang maha esa” yang berarti bahwa Pancasila mengakui dan menyakralkan keberadaan Agama, tidak hanya Islam namun termasuk juga Kristen, Katolik, Budha dan Hindu sebagai agama resmi negara pada saatitu. Pancasila adalah ideology dasar bagi Negara Indonesia. Panca yang berarti lima, dan sila yang berarti prinsip/asas. Maka pancasila dapat diartikan sebagai lima asas yang merupakan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia. Dalam kelima butir pancasila, masing masing memiliki arti dan makna yang berbeda-beda.  Sila pertama yang berbunyi “Ketuhanan Yang Maha Esa” adalah sebagai pondasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Mengapa ini dijadikan sila pertama? Karena kalimat “Ketuhanan Yang Maha Esa” adalah merupakan suatu pedoman utama untuk kita memahami dan meyakini ajaran Tuhan. Karena kita adalah umat yang beragama, sudah seharusnya kita mengEsakan dan yakin kepada Tuhan kita. Dengan yakinnya kita kepada tuhan, dan mampunya kita menjalankan lalu mengamalkan ajaranNya kita akan dapat menjalankan sila-sila selanjutnya. Namun ketika kita tidak bisa menjalankan sila pertama ini, kita tidak memiliki cukup iman yang bisa memperkuat kita agar tetap dalam jalan yang benar. Banyak orang yang telah mencapai kesuksesannya namun berpaling dari Tuhannya.



Pengertian dari Sila persatuan indonesia dalam Pancasila Nilai yang terkandung dalam sila Persatuan Indonesia tidak dapat dipisahkan dengan keempat sila lainnya karena seluruh sila merupakan suatu kesatuan yang bersifat sistematis. Sila Persatuan Indonesia didasari dan dijiwai oleh sila Ketuhanan Yang Maha Esa dan Kemanusiaan yang Adil dan Beradab serta mendasari dan dijiwai sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan dan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Sila ke -3 ini mempunyai maksud mengutamakan persatuan atau kerukunan bagi seluruh rakyat Indonesia yang mempunyai perbedaan agama, suku, bahasa, dan budaya. Sehingga dapat disatukan memlalui sila ini berbeda-beda tetapi tetep satu atau disebut dengan Bhineka Tunggal Ika. Persatuan Indonesia mengutamakan kepentingan dan keselamatan negara ketimbang kepentingan golongan pribadi atau kelompok seperti partai. Hal yang dimaksudkan adalah sangat mencintai tanah air Indonesia dan bangga mengharumkan nama Indonesia. Sila ini menanamkan sifat persatuan untuk menciptakan kerukunan kepada rakyat Indonesia. Sila yang mempunyai lambang pohon beringin ini bermaksud memelihara ketertiban yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Makna persatuan hakikatnya adalah satu, yang artinya bulat tidak terpecah. Jika persatuan Indonesia dikaitkan dengan pengertian modern sekarang ini, maka disebut nasionalisme. Nasionalisme adalah perasaan satu sebagai suatu bangsa, satu dengan seluruh warga yang ada dalam masyarakat. Oleh Karena rasa satu yang begitu kuatnya, maka dari padanya timbul rasa cinta bangsa dan tanah air. Akan tetapi perlu diketahui bahwa rasa cinta bangsa dan tanah air yang kita miliki di Indonesia bukan yang menjurus kepada chauvinisme, yaitu rasa yang mengagungkan bangsa sendiri, dengan merendahkan bangsa lain. Jika hal ini terjadi, maka bertentangan dengan sila kedua yaitu kemanusiaan yang adil dan beradab. Walaupun ditulis cinta bangsa dan tanah air, tidak dimaksudkan untuk chauvimisme. Dengan demikian jelaslah bahwa konsekuensi lebih lanjut dari kedua hal tadi adalah menggalang persatuan dan kesatuan bangsa, yang pada akhir – akhir ini justru menunjukkan gejala disintegrasi bangsa. Hal ini sejalan dengan pengertian persatuan dan kesatuan. Oleh karena itu hal – hal yang sifatnya tidak sejalan dengan persatuan dan kesatuan, misalnya penonjolan kekuasaan, penonjolan keturunan, harus diusahakan agar tidak terwujud sebagai suatu prinsip dalam masyarakat Indonesia. Perlu diketahui bahwa ikatan kekeluargaan, kebersamaan di Indonesia sejak dulu sampai sekarang lebih di hormati daripada kepentingan pribad. Namun, tentunya semangat ini bagi bangsa Indonesia mengalami dinamikanya sendiri. Kadang menjadi kuat, tapi pada suatu saat akan melemah. Pada saat ini justru nasionalisme bangsa Indonesia, ditantang dan dalam kondisi yang agak rapuh, karena banyak dari elemen bangsa yang lebih mementingkan kepentingan pribadi



atau golongan daripada kepentingan bangsa dan negara. Misalnya, fenomena disintegrasi, unculnya gejala primor-dialisme dan separatisme. Persatuan Indonesia adalah satu untuk Indonesia walaupun keadaan dimasyrakat sangat penuh perbedaan tetapi harus menjadi satu darah Indonesia dan rela mengorbankan kepentingan golongan demi negara Indonesia. Walaupun sangat kental dengan berbagai budaya yang berbeda tetap harus rukun menjaga kedamaian Bhineka Tunggal Ika. Proses reformasi tanpa mendasarkan pada moral ketuhanan, kemanusiaan, dan memegang teguh persatuan dan kesatuan maka bukan tidak mungkin akan membawa kehancuran bagi bangsa Indonesia seperti halnya telah terbukti pada bangsa lain misalnya Yugoslavia, Srilanka dan lain sebagainya.  Sila ketiga yang berbunyi “Persatuan Indonesia” adalah merupakan suatu sila yang bermaksud dan bertujuan untuk menyatukan seluruh rakyat Indonesia. Bhinneka Tunggal Ika yang berarti walaupun berbeda tetapi tetap satu. Sila ini untuk meningkatkan rasa bangga kita terhadap bangsa ini karena perbedaan yang sangat beragam dan indah lalu bersatunya Rakyat Indonesia untuk memajukan dan mensejahterakan Negara Indonesia. B. ISI / BUTIR-BUTIR DARI SILA Ke-1 Dan Ke-3 PANCASILA Pembukaan UUD 1945 dengan tegas menyatakan bahwa pancasila adalah dasar dari pembentukan “Pemerintah negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memanjukan kesejagteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban duniayang berdasarkan kemerdekaan,perdamainan abadi dan keadilan sosial.maka disusunlah kemerdekaan kebangsaanIndonesia itu dalam Undang-undang DasarNehgara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan negara RepublikIndonesia yang berkedaulatan Rakyat”. Pancasila berasal dari bahasa sanskerta : Panca berarti Lima sila berarti asas atau prinsip, merupakan ideologi dasar negara Indonesia. Kelima asas ini kemudian dijabarkan menjadi 36 butir pengamalan,ditetapkan oleh MPR melalui TapMPR tentang Ekaprasetia Pancakarsa.ketetapan MPR ini diubah melalui Tap MPR no I/MPR/2003 dengan45 butir Pancasila. Nilai /butir Pancasila ini diharapkan menjadi pegangan pemerintah melaksanakan tugas-tugasnya sekaligus menjadi karakter bangsa Indonesia. Berikut ini adalah isi butir-butir pada sila ke-1 dan sila ke-3pancasila : Ketuhanan Yang Maha Esa 1) Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaannya dan ketaqwaannya terhadap Tuhan Yang Maha Esa. 2) Manusia Indonesia percaya dan taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.



3) Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama antara pemeluk agama dengan penganut kepercayaan yang berbeda-beda terhadap Tuhan Yang Maha Esa. 4) Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. 5) Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah masalah yang menyangkut hubungan pribadi manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa 6) Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing. 7) Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa kepada orang lain.



Persatuan Indonesia 1) Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan. 2)



Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa apabila diperlukan.



3)



Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa.



4)



Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia.



5) Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. 6)



Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika.



7)



Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.



C. KESINAMBUNGAN / KESATUAN SILA KE-1 DAN SILA KE-3 PADA PANCASILA Pancasila terdiri dari lima sila yang kelimanya merupakan satu kesatuan yang bulat dan utuh. Masing-masing sila tidak dapat berdiri sendiri, kelima sila itu bersama-sama menyusun pengertian yang satu, bulat, dan utuh. Semua sila tersebut mengabdi pada tujuan bersama, yaitu tujuan nasional bangsa Indonesia yang tertuang dalam Pembukaan UUD 1945. Hubungan antara sila-sila pancasila adalah sebagai berikut : Sila I :“Ketuhanan Yang Maha Esa” meliputi dan menjiwai sila II, III, IV, dan V. Ketuhanan berasal dari kata Tuhan, ialah Allah, pencipta segala yang ada dan semua mahluk. Keyakinan adanya Tuhan yang maha Esa itu bukanlah suatu kepercayaan yang tidak dapat dibuktikan kebenarannya melalui akal pikiran, melainkan suatu kepercayaan yang berakar pada pengetahuan yang benar yang dapat diuji atau dibuktikan melalui kaidah-kaidah logika.



Atas keyakinan yang demikianlah maka Negara Indonesia berdasarkan ketuhanan yang Maha Esa, memberi jaminan kebebasan kepada setiap penduduk untuk memeluk agama sesuai dengan keyakinannya dan beribadah menurut agamanya dan kepercayaannya. Sebagai sila pertama Pancasila, Ketuhanan yang Maha Esa menjadi sumber pokok kehidupan bangsa Indonesia, menjiwai, mendasari serta membimbing perwujudan kemanusiaan yang adil dan beradab, penggalangan persatuan Indonesia yang telah membentuk Negara Republik Indonesia yang berdaulat penuh, bersifat kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan guna mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Sila III : “Persatuan Indonesia” diliputi dan dijiwai sila I, dan II, meliputi dan menjiwai sila IV dan V. Persatuan berasal dari kata satu yang berarti utuh tidak terpecah belah persatuan berarti bersatunya bermacam corak yang beraneka ragam menjadi satu kebulatan. Jadi persatuan Indonesia adalah persatuan bangsa yang mendiami wilayah Indonesia. Bangsa yang mendiami wilayah Indonesia bersatu karena didorong untuk mencapai kehidupan yang bebas dalam wadah Negara yang merdeka dan berdaulat, persatuan Indonesia merupakan faktor yang dinamis dalam kehidupan bangsa Indonesia bertujuan memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa serta mewujudkan perdamaian dunia yang abadi. Persatuan Indonesia adalah perwujudan dari paham kebangsaan Indonesia yang dijiwai oleh sila I dan II. Nasionalisme Indonesia mengatasi paham golongan, suku bangsa, sebaliknya membina tumbuhnya persatuan dan kesatuan sebagai satu bangsa yang padu tidak terpecah belah oleh sebab apapun. Setelah mengetahui hubungan antar sila-sila tersebut, dapat disimpulkan bahwa Ketuhanan yang Maha Esa menjadi sumber pokok kehidupan bangsa Indonesia. Setelah meyakini hal tersebut manusia akan bisa melaksanakan kewajibannya dan akan tercipta kemanusiaan yang sdil dal beradab. Dengan dilaksanakannya kemanusiaan yang adil dal beradab maka akan manusia akan saling menghargai dan menghormati, sehingga persatuan akan terwujud dan jadilah persatuan Indonesia. Setelah semua bersatu akan dipilih sosok pemimpin yang dapat menjalankan pemeintahan secara demokrasi. Sehingga dapat tercipta kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan diman rakyat dalam menjalankan kekuasaannya melalui sistem perwakilan dan keputusan-keputusannya diambil dengan jalan musyawarah dengan pikiran yang sehat serta penuh tanggung jawab baik kepada Tuhan yang maha Esa maupun kepada rakyat yang diwakilinya. Setelah semua itu ada tercapailah tujuan akhir pancasila yaitu keadian sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.



BAB III PENUTUP



KESIMPULAN



1) 2)



3)



4)



5)



6)



7)



8)



9)



Jadi Inti dari Sila ke-1 dan sila ke-3 Pancasila adalah sebagai berikut : Sila Ketuhanan Yang Maha Esa: Terkandung nilai bahwa negara yang didirikan adalah sebagai perwujudan tujuan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa. Pancasila merupakan sistem filsafat yang sekiranya dapat menjembatani segala keanekaragaman bangsa Indonesia yang sebenarnya sudah berurat-berakar dalam hati sanubari, adat-istiadat, dan kebudayaan Nusantara, bahkan jauh sejak masa Nusantara kuno. Kebebasan memeluk agama adalah salah satu hak yang paling asasi diantara hak-hak asasi manusia, sebab kebebasan agama itu langsung bersumberkan kepada martabat manusia sebagai mahluk Tuhan. Dari butir-butir yang telah disebutkan di atas, telah di sebutkan bahwa dalam kehidupan beragama itu tidak diperbolehkan adanya suatu paksaan. Agar tidak terjadi pertentangan antara pemeluk agama yang berbeda, maka hendaknya dikembangkan sikap toleransi beragama, saling tolong menolong, dan tidak menggunakan standar sebuah agama tertentu untuk dijadikan tolak ukur nilai moralitas bangsa Indonesia. Sila Persatuan Indonesia: Terkandung nilai bahwa negara adalah sebagai penjelmaan sifat kodrat manusia monodualis yaitu sebagai makhluk individu dan sebagai makhluk sosial. Negara adalah suatu persekutuan hidup bersama diantara elemenelemen yang membentuk negara yang berupa SARA. Latar belakang terbentuknya pancasila sila ke tiga dalah dari faktor keanekaragaman bangasa Indonesia dan faktor sejarah yang membuktikan bahwa persatuan Indonesia merupakan salah satu pondasi terkuat bagi bangsa Indonesia. Butir – butir Pancasila sila ketiga ada enam butir yang intinya adalah menempatkan kepentingan bersama diatas kepentingan pribadi, rasa rela berkorban, cinta tanah air, rasa kebangsaan, memelihara ketertiban dunia, dan menggalangkan Bhineka Tunggal Ika.. Makna Pancasila sila ketiga adalah meskipun bangsa Indonesia terdiri dari berbagai macam suku, ras, agama, dan budaya namun tetap satu jua, yaitu Negara Indonesia. Menggalangkan rasa cinta tanah air dan persatuan untuk memajukan Negara Indonesia. Realisai Pancasila sila ketiga dalam bidang pendidikan, ekonomi, budaya, dan ilmu pengetahuan dan teknologi adalah dengan cara saling bekerjasama, meskipun dalam persaingan, itu hanya untuk motivasi guna menjadi yang lebih baik. Namun tetap dalam satu tjuan yakni memajukan bangsa Indonesia di masa mendatang dan menjadikan Indonesia lebih baik dari sekarang.



SARAN Hendaknya warga negara indonesia lebih mengamalkan lagi isi dari sila-sila pancasila sebagai dasar negara Indonesia agar mewujudkan Bangsa Indonesia yang syg luhur dan mewujudkan Bangsa Indonesia yang menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan. Untuk memperkokoh rasa bangga terhadap pancasila perlu adanya peningkatan pengamalan butir-bitir pancasila khususnya sila Ketuhanan yag Maha Esa. Salah satu caranya adalah dengan saling menghargai antar umat beragama. Pembahasan Pancasila sila persatuan Indonesia, maka kami menyarankan bagi seluruh bangsa Indonesia, terutama pembaca makalah ini yang telah mengetahui makna, latar belakang, butir – butir serta realisasi pancasila sila persatuan Indonesia dapat memupuk rasa persatuan dan kesatuan demi kemajuan bangsa Indonesia, saling mengingatkan satu sama lain, dan dapat saling bekerjasama demi kemajuan bangsa. Terutama bagi para pendidik agar dapat meningkatkan penanaman pengamalan Pancasila melalui pendidikan yang seutuhnya, jadi tidak sebatas teori tetapi juga diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.