Makalah Struktur Jembatan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PERANCANGAN STRUKTUR JEMBATAN RANGKA BAJA DI PT.BUMI KARYA SARANAMAS KERJA PRAKTEK



M.I.Putu Neza Leohadi 1420170003



PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM AS-SYAFI’IYAH JAKARTA 2021



1



PERANCANGAN STRUKTUR JEMBATAN RANGKA BAJA DI PT.BUMI KARYA SARANAMAS KERJA PRAKTEK Diajukan Sebagai Syarat Untuk Menyelesaikan Matakuliah Kerja Praktek



M.I.Putu Neza Leohadi 1420170003



PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM AS-SYAFI’IYAH JAKARTA



2021



2



HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN KERJA PRAKTEK HALAMAN PENGESAHAN



LAPORAN KERJA PRAKTEK PERANCANGAN STRUKTUR JEMBATAN RANGKA BAJA DI.PT BUMI KARYA SARANAMAS Disusun untuk memenuhi syarat kurikulum di program studi Teknik Mesin Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam As-Syafi’iyah Disusun oleh : M.I.Putu Neza Leohadi 1420170003 Telah diperiksa dan di setujui oleh pembimbing pada tanggal :...............................



Pembimbing Lapangan



Dosen Pembimbing



Ir. Maryadi MT Ahmad Fikri Ghadzali



Mengetahui Ketua Jurusan Teknik Mesin



Ir. Syahrul Anwar, MT



3



UNIVERSITAS ISLAM ASY-SYAFI’IYAH FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI Program Study : * Teknik Mesin * Teknik Industri * Teknik Informatika * Biologi



1.1



PT.Bumi Karya Saranamas, Jl. Raya Setu, Nama : M.I.Putu Neza Leohadi Pasir Angin, Kec. Cileungsi, Bogor, Jawa Nim : 1420170003 Barat 16820. Periode Penelitian dari :



Masa Kerja Praktek : 2 bulan



NO



1



Selama praktek kerja di perusahaan/industry NILAI



UNSUR PENILAIAN



3



Presentasi kehadiran selama praktek kerja Kemauan dan semangat pengabdian Presentasi



4



Tanggung jawab



5



Ketabahan



6



Prakarsa



2



7



Kemampuan berkomunikasi secara efektif 8 Kelakuan, kepribadian dan kejujuran Catatan :



0.0-29



30-59



Sangat kurang Sangat kurang Sangat kurang Sangat kurang Sangat kurang Sangat kurang Sangat kurang Sangat kurang



60-67



76-89



90-100



Kurang Cukup



Baik



Kurang Cukup



Baik



Kurang Cukup



Baik



Kurang Cukup



Baik



Kurang Cukup



Baik



Kurang Cukup



Baik



Kurang Cukup



Baik



Kurang Cukup



Baik



Baik Sekali Baik Sekali Baik Sekali Baik Sekali Baik Sekali Baik Sekali Baik Sekali Baik Sekali



Depan Angka



Jumlah rata – rata



Mengetahui Ketua Program Studi Teknik Mesin



Jakarta, 26 April 2021 Nama Jabatan



:Ahmad Fikri Ghozali :Manajer Operasional



(Syahrul Anwar. M.T) DATA PRESENTASI DAN PENILAIAN PRAKTEK KERJA DAN PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN



UNIVERSITAS ISLAM ASY-SYAFI’IYAH FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI 4



Program Study : * Teknik Mesin * Teknik Industri * Teknik Informatika * Biologi



PENYELESAIAN PRAKTEK KERJA PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI Pembimbing Perusahaan



Mulai Praktek Kerja : Selesai Praktek Kerja :



(Ahmad Fikri Ghadzali)



Nilai Praktek Kerja :



Dosen Pembimbing Nilai Praktek kerja : (Maryadi M.T.) Ketua Jurusan Teknik Mesin



(Syarul Anwar, M.T)



Tanggal Penyerahan : Tanggal



:



Nilai Rata-rata



:



Tanggal Penyerahan :



Keterangan : 1. Persyaratan Pengambilan Praktek Kerja (Lampiran Berkas Asli) 1.1. Telah melakukan registrasi pada semester yang sedang berjalan 1.2. Foto copy transkrip trakhir minimal 100 SKS, IPK minimum 2.00 1.3. Foto copy FRS pada semester berjalan dengan memprogramkan mata kuliah praktek kerja 2. Formulir ini tidak berlaku atau tidak sah apabila terdapat hapusan/ tip-ex 3. Formulir ini berlaku berlaku apabila penunjukan untuk pelaksanaan praktek kerja diterima 4. Formulir ini di kembalikan bersama nilai dari perusahaan pada saat akan di seminarkan



5



HALAMAN PERNYATAAN ORISINALISASI Laporan kerja praktek ini adalah hasil karya sendiri



6



dan semua sumber baik yang dikutip maupun di rujuk telah saya nyatakan benar



Nama



: M.I.Putu Neza Leohadi



Nomer pokok



:1420170003



Tanda Tangan



:……………..



Tanggal



: 27 April 2021



RIWAYAT HIDUP Penulis lahir di Bekasi,01 Oktober 1999 anak tunggal dari pasangan bapak I Made Bambang Mashadi dan ibu Irda Iriyani.



7



Penulis menyelesaikam Pendidikan sekolah dasar di SD Angkasa 4 jakarta timur pada tahun 2011,Pendidikan sekolah menengah pertama SMP Angkasa Jakarta timur pada tahun 2014 dan Pendidikan sekolah menegah atas di SMA Angkasa 2 jakarta timur selesai pada tahun 2017.penulis terdaftar sebagai Mahasiswa Teknik mesin pada tahun 2017 di Universitas Islam As-Syafi’iyah kelas Reguler.



MOTTO ‘’kejar lah mimpimu setinggi langit sampai kamu mendapatkan apa yang kamu mau dan nikmati lah prosesnya agar kamu tidak di pandang sebelah mata ‘’



8



DAFTAR ISI



COVER 9



HALAMAN JUDUL............................................................. ……



i



HALAMAN PENGESAHAN......................................................



ii



PENILAIAN LAPANGAN.........................................................



iii



LEMBAR PENYELESAIAN......................................................



iv



SURAT PENGALAMAN KERJA PRAKTEK...........................



v



HALAMAN PERNYATAAN ORISINILITAS...........................



vi



DAFTAR RIWAYAT HIDUP......................................................



vii



MOTTO.........................................................................................



viii



HALAMAN PERSEMBAHAN....................................................



ix



KATA PENGANTAR ....................................................................



x



DAFTAR ISI ....................................................................................



xi



DAFTAR GAMBAR .......................................................................



xii



DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................



xiii



BAB I PENDAHULUAN ...............................................................



1



1.1 Latar Belakang ................................................................



1



1.2 Perumusan Masalah ........................................................



1



1.3 Batasan Masalah .............................................................



2



1.4 Tujuan Praktek Kerja Lapangan .....................................



2



BAB II LANDASAN TEORI.........................................................



3



2.1 Pengertian Jembatan .......................................................



3



2.2 Jenis Jembatan Rangka baja...........................................



3



2.2.1. Tipe slab bridge ..........................................................



4



2.2.2. Tipe voided slab bridge…….......................................



4



2.2.3. Tipe girder bridge ……..............................................



4



2.3



Tipe truss bridge………. ..............................................



5



2.4



Arch bridge ………………………………………….



5



2.5



Suspension bridge…………………………………..



6



2.4 Elemen jembatan rangka baja........................................



7



BAB III TINJAUAN UMUM TEMPAT KERJA PRAKTEK.......................................................................................



11



10



3.1 Sejarah PT.Bumi Karya Saranamas ...............................



11



3.2 Profil PT.Bumi Karya Saranamas....................................



11



3.3 Visi Dan Misi Perusahaan ..............................................



12



3.4 Struktur Organisasi Berdasarkan Organisasinya ............



12



BAB IV TUGAS DAN PEMBAHASAN ......................................



13



4.1 Tugas Kerja Praktek ........................................................



13



4.3 Proses Pembuatan Batang Diagonal ......................................



13



4.4 Tahap Pemasangan Gusset Plat.................................................. 14 BAB V PENUTUP ..........................................................................



17



5.1 Kesimpulan .....................................................................



17



5.2 Saran ...............................................................................



17



DAFTAR PUSTAKA……………………………………………….



18



LAMPIRAN



DAFTAR GAMBAR



11



Gambar 2.1 Jembatan baja ..............................................................



3



Gambar 2.2 Tipe warren Truss.....................................................



4



Gambar 2.3 Tipe Pratt Truss ............................................................



4



Gambar 2.4.Tipe Howe Truss .........................................................



4



Gambar 2.5 Plat besi........................................................................



5



Gambar 2.6 Besi H Beam ...............................................................



5



Gambar 2.7 Besi Beton......................................................................



6



Gambar 2.8 Mur ...............................................................................



6



Gambar 2.9 Baut ………………………….......................................



7



Gambar 2.10 Konfigurasi rangka batang yang stabil.........................



8



Gambar 2.11 Konfigurasi rangka batang pada jembatan...................



9



Gambar 2.12 Gaya tekan dan Gaya tarik.........................................



9



Gambar 2.13 Komponen Jembatan baja...........................................



10



Gambar 3.1 Struktural Organisasi......................................................



13



Gambar 4.1 Besi H Beam…….. .....................................................



13



Gambar 4.2 Mesin Gas Cutting ........................................................



14



Gambar 4.3 Bor duduk……………………......................................



14



Gambar 4.4 Pemboran pada besi.......................................................



14



Gambar 4.5 Plat besi………………………………. .......................



15



Gambar 4.6 Pemotongan dengan Gas Cutting...................................



15



Gambar 4.7 Proses penandaan…………………………...................



16



Gambar 4.8 Bor duduk……...............................................................



16



Gambar 4.9 Gusset Plat…….............................................................



16



DAFTAR LAMPIRAN



12



Lampiran 1 LOG BOOK



BAB I PENDAHULUAN



13



A. Latar Belakang Jembatan mempunyai arti penting bagi setiap orang. Akan tetapi tingkat kepentingannya tidak sama bagi tiap orang, semisal suatu jembatan tunggal diatas sungai kecil akan dipandang penting bagi orang yang tinggal didaerah yang sulit dijangkau, sebab jembatan menjadi tempat penyeberangan yang dipandang perlu dan sangat dibutuhkan. Sebaliknya pandangan masingmasing orang akan berbeda pula, jika mereka tinggal didaerah yang mudah dijangkau dan tidak ada rintangan sehingga tidak dibutuhkan adanya jembatan. Seiring dengan perkembangan zaman jembatan menjadi bagian dari infrastruktur transportasi darat yang sangat vital dalam aliran perjalanan (traffic flows). Jembatan sering menjadi komponen kritis dari suatu ruas jalan, karena sebagai penentu beban maksimum kendaraan yang melewati ruas jalan tersebut. Sebagai suatu prasarana transportasi jembatan yang merupakan bagian jalan yg sangat penting harus memenuhi persyaratan (BSP) yaitu: 1. keamanan, 2. kenyamanan, 3. estetika, 4. keawetan, 5. kemudahan pengerjaan & 6. ekonomis Ada banyak jenis dan bentuk jembatan yang kita kenal, namun pada makalah ini saya akan memfokuskan pembahasan pada jembatan dengan tipe Suspension Bridge . Hal ini dikarenakan cukup banyak negara yang menggunakan yang metode ini seperti Jepang, Inggris, Amerika dan banyak negara baik di eropa dan di asia. Namun untuk dinegara Indonesia sendiri belum terlalu banyak digunakan. Hal inilah yang mambuat saya tertarik untuk membahas tipe jembatan ini.



B. Rumusan Masalah



14



1. Apa yang dimaksud dengan Jembatan Gantung? 2. Apa saja komponen Jembatan Gantung? C. Tujuan Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah : 1. Agar mahasiswa/i dapat mengetahui dan memahami apa yang dimaksud dengan Jembatan Gantung. 2. Agar mahasiswa/i dapat mengetahui apa saja komponen Jembatan Gantung. D. Manfaat Manfaat dari makalah ini adalah : 1. Menambah wawasan mahasiswa/i tentang jenis – jenis jembatan. 2. Menambah



wawasan



mahasiswa/i



tentang



jembatan



gantung



khususnya.



BAB II



15



PEMBAHASAN



A. Pengertian Jembatan merupakan struktur yang dibuat untuk menyeberangi jurang atau rintangan seperti sungai, rel kereta api ataupun jalan raya. Jembatan dibangun untuk penyeberangan pejalan kaki, kendaraan atau kereta api di atas halangan. Jembatan juga merupakan bagian dari infrastruktur transportasi darat yang sangat vital dalam aliran perjalanan (traffic flows). Jembatan sering menjadi komponen kritis dari suatu ruas jalan, karena sebagai penentu beban maksimum kendaraan yang melewati ruas jalan tersebut. Suatu jembatan biasanya dirancang sama untuk kereta api, untuk pemandu jalan raya atau untuk pejalan kaki. Ada juga jembatan yang dibangun untuk pipa-pipa besar dan saluran air yang bisa digunakan untuk membawa barang.



Kadang-kadang,



terdapat



batasan



dalam



penggunaan



jembatan;



contohnya, ada jembatan yang dikhususkan untuk jalan raya dan tidak boleh digunakan oleh pejalan kaki atau penunggang sepeda. Ada juga jembatan yang dibangun untuk pejalan kaki (jembatan penyeberangan), dan boleh digunakan untuk penunggang sepeda. Jenis jembatan berdasarkan fungsi, lokasi, bahan konstruksi dan tipe struktur sekarang ini telah mengalami perkembangan pesat sesuai dengan kemajuan jaman dan teknologi, mulai dari yang sederhana sampai pada konstruksi yang mutakhir. Berdasarkan tipe strukturnya, jembatan dapat dibedakan menjadi: 1) Jembatan plat (slab bridge) 2) Jembatan plat berongga (voided slab bridge) 3) Jembatan gelagar (girder bridge) 4) Jembatan rangka (truss bridge) 5) Jembatan pelengkung (arch bridge) 6) Jembatan gantung (suspension bridge) 7) Jembatan kabel (cable stayed bridge)



16



8) Jembatan cantilever (cantilever bridge) Jembatan gantung (Suspension Bridge) adalah jenis jembatan yang menggunakan tumpuan ketegangan kabel daripada tumpuan samping. Sebuah jembatan gantung biasanya memiliki kabel utama (kabel baja atau rantai yang lain) berlabuh di setiap ujung jembatan. Setiap beban yang diterapkan ke jembatan berubah menjadi ketegangan dalam kabel utama. Dalam Surat Edaran Menteri PU tahun 2010, Jembatan gantung adalah jembatan yang berfungsi sebagai pemikul langsung beban lalu lintas yang melewati jembatan tersebut, terdiri dari lantai jembatan, gelagar pengaku, batang penggantung, kabel pemikul dan pagar pengaman. Seluruh beban lalu lintas dan gaya-gaya yang bekerja dipikul oleh sepasang kabel pemikul yang menumpu di atas 2 pasang menara dan 2 pasang blok angkur. Pada mulanya Jembatan gantung memiliki kabel berlabuh di tanah di kedua ujung jembatan, tetapi beberapa jembatan suspensi yang modern jangkar kabel ke ujung jembatan itu sendiri. Jembatan gantung awal tidak memiliki menara.



Saat ini jembatan gantung bertumpu pada kabel vertikal yang terikat pada tali antara menara tumpuan. Setiap beban yang diterapkan ke jembatan berubah menjadi ketegangan dalam kabel utama. Jembatan suspensi awal memiliki kabel berlabuh di tanah di kedua ujung jembatan, tetapi beberapa



17



jembatan suspensi yang modern jangkar kabel ke ujung jembatan itu sendiri. Jembatan suspensi awal tidak memiliki menara atau dermaga, tapi ini hadir di sebagian besar jembatan suspensi yang lebih besar. Jembatan gantung modern digantungkan dengan menggunakan kabel baja. Pada jembatan gantung modern, kabel menggantung dari menara jembatan kemudian melekat pada caisson (alat berbentuk peti terbalik yang digunakan untuk menambatkan kabel di dalam air) atau cofferdam (ruangan di air yang dikeringkan untuk pembangunan dasar jembatan). Caisson atau cofferdam akan ditanamkan jauh ke dalam lantai danau atau sungai. Deck/ lantai jembatan di tahan oleh kabel vertikal yang dihubungkan pada kabel suspensi di atasnya. Kabel suspensi adalah bagian terpenting dari jembatan bersuspensi, karena fungsinya adalah menahan beban lantai jembatan yang nantinya diteruskan ke tumpuan yang ada di ujung jembatan. Kabel suspensi ini juga didukung oleh suatu menara yang tugasnya membawa berat daripada Dek jembatan. Jenis jembatan ini pada awalnya digunakan dalam medan pegunungan. Daerah yang pertama kali membangun jembatan jenis ini adalah di sekitar Tibet dan Bhutan. Jembatan gantung terpanjang di dunia saat ini adalah Jembatan Akashi Kaikyo di Jepang. Jembatan ini memiliki panjang 12.826 kaki (3.909 m) . Jenis-jenis Jembatan Gantung (Suspension Bridge) antara lain : a.



Jembatan Suspensi Sederhana (Simple Suspension Bridge) Jenis ini adalah tipe pertama dari Jembatan Suspensi yang telah dibangun. Jangkar di kedua sisinya mendukung dek/ lantai jembatan dan tidak memiliki menara/dermaga untuk dukungan tambahan di tengahnya. Jembatan ini biasanya memiliki busur ke atas dan ke bawah, yang terbentuk karena dek/ lantai jembatan.



18



Jembatan ini termasuk jembatan fleksibel yang didukung oleh kabel suspensi. Jenis jembatan ini tidak digunakan untuk menahan beban yang sangat berat karena lantai jembatan memiliki kapasitas beban yang terbatas, biasanya hanya pejalan kaki yang hendak menyeberang sungai, lembah maupun jurang. b. Underspanned Suspension Bridge



Jenis Jembatan Gantung ini juga dikenal sebagai jembatan gantung dek atas. Struktur jembatan ini berbeda dengan pendahulunya, jembatan gantung sederhana. Dek / lantai jembatan ini berada di atas kabel utamanya. Jembatan jenis ini sangat jarang dibangun karena tidak memiliki kestabilan dikarenakan kabel utamanya yang berada di bawah dek jembatan. Tumpuan kabel utama dari jembatan ini sama seperti jembatan suspensi sederhana (Simple Suspension Bridge) yaitu pada ujung ujung jembatan, ditanam ke dalam tanah.



19



c.



Stressed Ribbon Bridge Struktur dari jembatan ini mirip dengan Jembatan Gantung Sederhana. Kabel sebagai unsur struktur penahan ditanam di Dek. Dek/ lantai jembatan tersebut membentuk huruf “U” pada bentang antar tumpuannya.



Ini terbentuk karena Kabel/pita dikenai kompresi, dengan begitu jembatan ini menjadi kaku dan tidak bergoyang atau memantul. Jembatan ini dibuat dengan memperkuat beton dengan diberi kabel tegangan baja. Ini adalah salah satu jenis jembatan suspensi terkuat dan juga bisa digunakan untuk lalu lintas kendaraan. d. Suspended Deck Suspension Bridge



20



Jembatan ini juga disebut jembatan gantung yang paling umum digunakan dari beberapa jenisnya. Menggunakan kabel suspensi yang ditanam di tanah. Suspender jembatan ini menyuport dek/ lantai jembatan yang ada di bawah kabel suspensi utama. Dek jembatan ini dibuat kaku dan bisa dilalui oleh kendaraan berat dan lalu lintas rel. Jembatan ini juga menggunakan menara/ tiang untuk membantu kabel suspensi menyalurkan beban ke pondasi jembatan. e.



Self Anchored Suspension Bridge



Jembatan ini hampir sama dengan jembatan berjenis Suspended Deck Suspension Bridge. Bedanya hanya pada penanaman ujung kabel suspensi utama. Ujung dari kabel suspensi utama dari jembatan gantung ini melekat pada masing masing ujung dek dan tidak ditanam ke tanah melainkan menggunakan jangkar buatan untuk menanamnya. Untuk itu jembatan jenis ini sangat cocok dibangun pada daerah yang tidak mempunyai struktur tanah yang stabil dan sulit membuat penahan jembatan. Seperti contoh di Negara Jepang. Berkaitan dengan bentang luar (side span) terdapat bentuk struktur jembatan gantung sebagai berikut:



21



a.



Bentuk bentang War bebas (side span free) Pada bentang luar, kabel utama tidak menahan atau dihubungkan dengan lantai jembatan oleh penggantung (hanger), jadi tidak ada hanger pada bentang luar. Disebut juga dengan tipe straight backstays atau kabel utama pada bentang luar berbentu lurus.



b.



Bentuk bentang luar digantungi (side span suspended) Pada bentuk ini kabel utama pada bentang luar menahan struktur lantai jembatan dengan dihubungkan oleh penggantung. Steinman (1953), membedakan jembatan gantung menjadi 2 jenis



yaitu: 1.



Jembatan gantung tanpa pengaku Jembatan gantung tanpa pengaku hanya digunakan untuk struktur



yang sederhana (bukan untuk struktur yang rumit dan berfungsi untuk menahan beban yang terlalu berat), karena tidak adanya pendukung lantai jembatan yang kaku atau kurang memenuhi syarat utntuk diperhitungkan sebagai struktur kaku /balok menerus. Jembatan tampa pengaku adalah tipe jembatan gantung dimana seluruh beban sendiri dan lalu lintas didukung penuh oleh kabel. Hal ini dikarenakan tidak terdapatnya elemen struktur kaku pada jembatan. Dalam hal ini bagian lurus yang berfungsi untuk mendukung lantai lalulintas berupa struktur sederhana, yaitu berupa balok kayu biasa atau bahkan mungkin terbuat dari bambu. Dalam perhitungan struktur secara keseluruhan, struktur pendukung lantai lalulintas ini kekakuannya (EI) dapat diabaikan, sehingga seluruh beban mati dan beban lalulintas akan didukung secara penuh oleh kabel baja melalui hanger. 2.



Jembatan gantung dengan pengaku Jembatan gantung dengan pengaku adalah tipe jembatan gantung yang



karena kebutuhan akan persyaratan keamanan dan kenyamanan, memiliki bagian struktur dengan kekakuan tertentu. 22



Jembatan dengan pengaku adalah tipe jembatan gantung dimana pada salah satu bagian strukturnya mempunyai bagian yang lurus yang berfungsi untuk mendukung lantai lalu lintas (dek). Dek pada jembatan gantung jenis ini biasanya berupa struktur rangka, yang mempunyai kekakuan (EI) tertentu. Dalam perhitungan struktur secara keseluruhan, beban dan lantai jembatan didukung secara bersama-sama oleh kabel dan gelagar pengaku berdasarkan prinsip kompatibilitas lendutan (kerjasama antara kabel dan dek dalam mendukung lendutan). Jembatan gantung dengan pengaku mempunyai dua dasar bentuk umum, yaitu: Tipe rangka batang kaku (stiffening truss), pada tipe ini jembatan mempunyai bagian yang kaku atau diperkaku yaitu pada bagian lurus pendukung lantai jembatan (dek) yang dengan hanger dihubungkan pada kabel utama. Tipe rantai kaku (braced chain), pada tipe ini bagian yang kaku atau diperkaku adalah bagian yang berfungsi sebagai kabel utama. Jembatan gantung sangat banyak memiliki kelebihan. Dia jauh lebih fleksibel, karena dia mampu menahan gempa dan kekuatan alam lainnya. Garis garis yang dibuat oleh kabel utama maupun kabel vertikalnya membuat jembatan ini terkesan ramping dan memiliki estetika yang menarik.. Kelebihan Jembatan Gantung : 1. Seluruh struktur jembatan dapat dibangun tanpa perancah dari tanah. 2. Struktur utamanya nampak gagah dan mengekspresikan fungsinya dengan baik. 3. Merupakan pilihan yang ekonomis untuk jembatan dengan panjang bentang lebih dari 600 meter.



23



Kelemahan Jembatan Gantung : 1. Apabila lantai kerja tidak cukup kaku, maka jembatan penggantung akan bergoyang dan menjadi tidak stabil jika terkena angin dan getaran akibat resonansi, seperti pada jembatan Tacoma Narrows, Seattle, Amerika dan jembatan Millenium, River Thames, London. 2. Adanya gaya dorong dan gaya tarik yang bekerja dalam satu sistem yg elastis memungkinkan timbulnya momen jika dek jembatan mendapat beban yg berlebihan, ini harus menjadi perhatian khusus dalam merancang jembatan gantung. Kekakuan ataupun elastisitas dek harus menjadi perhatian khusus. B.     Komponen Jembatan Suspension Bridge Secara umum jembatan gantung terdiri dari: a. Bangunan atas terdiri dari: 1. Lantai jembatan (dek), berfungsi untuk memikul beban lalu lintas yang melewati jembatan serta menyalurkan beban dan gaya-gaya tersebut ke gelagar melintang. 2. Gelagar melintang berfungsi sebagai pemikul lantai dan sandaran serta menyalurkan beban dan gaya-gaya tersebut ke gelagar memanjang. 3. Gelagar memanjang berfungsi sebagai pemikul gelagar serta menyalurkan beban dan gaya-gaya tersebut ke batang penggantung. 4. Batang penggantung berfungsi sebagai pemikul gelagar utama serta melimpahkan beban-beban dan gaya-gaya yang bekerja ke kabel utama. 5. Kabel utama berfungsi sebagai pemikul beban dan gaya-gaya yang bekerja pada batang penggantung serta melimpahkan beban dan gayagaya tersebut ke menara pemikul dan blok angkur. 6. Pagar pengaman berfungsi untuk mengamankan pejalan kaki. 7. Kabel ikatan angin berfungsi untuk memikul gaya angin yang bekerja pada bangunan atas.



24



8. Menara berfungsi sebagai penumpu kabel utama dan gelagar utama, serta menyalurkan beban dan gaya-gaya bekerja melalui struktur pilar ke fondasi. b. Bangunan bawah terdiri dari: 1. Blok angkur merupakan tipe gravitasi untuk semua jenis tanah yang berfungsi sebagai penahan ujung-ujung kabel utama serta menyalurkan gaya-gaya yang dipikulnya ke fondasi. 2. Pondasi menara dan fondasi angkur berfungsi sebagai pemikul menara dan blok angkur serta melimpahkan beban dan gaya-gaya yang bekerja ke lapisan tanah pendukung. Pada dasarnya komponen utama jembatan suspension bridge terdiri atas sistem kabel dan menara atau tower. 1.      Sistem kabel Kabel merupakan bahan atau material utama dalam struktur jembatan gantung. Karakteristik kabel kaitannya dengan struktur jembatan gantung antara lain:  Mempunyai penampang yang seragam/homogen pada seluruh bentang ,  Tidak dapat menahan momen dan gaya desak,  Gaya-gaya dalam yang bekerja selalu merupakan gaya tarik aksial,  Bentuk kabel tergantung pada beban yang bekerja padanya,  Bila kabel menderita beban terbagi merata, maka wujudnya akan merupakan lengkung parabola,  Pada jembatan gantung kabel menderita beberapa beban titik sepanjang beban mendatar. Schodek (1991) menyatakan bahwa kabel bersifat fleksibel cenderung berubah bentuk drastis apabila pembebanan berubah. Dalam hal pemakaiannya kabel berfungsi sebagai batang tarik. 2.      Menara Menara pada sistem jembatan gantung akan menjadi tumpuan kabel utama. Beban yang dipikul oleh kabel selanjutnya diteruskan ke menara yang



25



kemudian disebarkan ke tanah melalui pondasi. Dengan demikian agar dapat menyalurkan beban dengan baik, perlu diketahui pula bentuk atau macam menara yang digunakan. Bentuk menara dapat berupa portal, multistory, atau diagonally braced frameIsen sebagaimana yang ditunjukkan pada gambar di bawah. Konstruksi menara tersebut dapat juga berupa konstruksi cellular, yang terbuat dari pelat baja lembaran, baja berongga, atau beton bertulang. Tumpuan menara baja biasanya dapat diamsumsikan jepit atau sendi. Sedangkan tumpuan kabel diatas menara sering digunakan tumpuan rol untuk mengurangi pengaruh ketidak seimbangan menara akibat lendutan kabel.







Bahan Dasar Pembuatan jembatan Gantung Plat Besi



Gambar. 1.1 plat besi plat besi merupakan baja struktural. Plat ini biasanya digunakan untuk pembuatan gelagar atau plat penguat dalam industri konstruksi.



Gambar.1.2 Besi H beam Besi H beam Besi H-Beam dikenal juga dengan beberapa nama lainnya, seperti besi H, balok H, baja H, atau profil H. Dari nama-namanya, dapat ditebak kalau besi H-Beam



26



adalah besi yang bentuknya mirip seperti huruf H besi ini biasa di gunakan dalam kontruksi bangunan maupun pembuatan jembatan Besi beton



Gambar.1.3 besi beton besi beton memiliki dua tipe yang berbeda yakni ulir dan polos. Dengan begitu, dua tipe yang berbeda ini dapat disesuaikan penggunaannya dengan kebutuhan pada konstruksi. 



Mur



Gambar. 1.4 Mur Mur berfungsi sebagai pengunci, mur dapat di sesuaikan ukurannya tergantung baut atau tergantung kebuutuhan kontruksi baut



Gambar 1.5 baut



27



Hex bolts, merupakan baut yang umum digunakan ditemukan pada pekerjaan konstruksi maupun perbaikan. Baut ini memiliki ciri umum yaitu kepala yang memiliki bentuk segi enam (hexagonal). Hex bolts memiliki sifat atau bahan baku tertentu sesuai dengan penerapannya pada sebuah komponen yang akan dihubungkan. Bahan baku pembuatan baut ini diantaranya adalah; stainless steel, carbon steel, dan alloy steel yang dilapisi dengan kadium atau seng plating untuk menghindari terjadinya korosi. Aplikasi untuk baut yang memiliki bentuk kepala segi enam ini sangat bervariasi, mulai dari eksterior, otomotif untuk kelautan; pesisir, dan lingkungan yang bersuhu tinggi.



28



BAB III TINJAUAN UMUM TEMPAT KERJA PRAKTEK 3.1. Sejarah PT. Bumi Karya Saranamas



PT. Bumi Karya Saranamas didirikan pada tahun 2003 di Dusun pasirangin, Cileungsi, Bogor, yang bergerak di bidang usaha Specialist Kontruksi jembatan. Hingga kini kami terus mengembangkan usaha dengan melaksanakan pembangunan jembatan di berbagai wilayah. Walaupun dalam usia yang relative masih muda, dengan kerja keras dan dedikasi yang tinggi, kami ingin memberika pelayanan yang baik kepada pembeli/konsumen. Motto kami adalah “Terbaik Dalam Kualitas” yang menjamin kepuasan pembeli / konsumen. Pada kesempatan ini, kami sampaikan ucapan Terima Kasih atas kepercayaan Bapak/Ibu yang telah menggunakan Jasa dan Produk kami selamaini. 3.2. Profil Mitra Karya Mandiri



PT. Bumi Karya Saranamas melayani dan menerima pesanan : Kontruksi jembatan Data Perusahaan Nama Perusahaan :PT. Bumi Karya Saranamas Alamat



:Jl. Raya Setu Km 2.0, Pasirangin, Dusun Pasirangin. Cileungsi, Bogor-Jawa Barat 16820



Jenis Usaha



:Kontruksi jembatan



Pimpinan



:ir.Suhadi .M.M



Berdiri Sejak



: Tahun 2007



3.3. Visi dan Misi perusahaan 3.3.1 Visi perusahaan Menjadikan perusahaan berkembang pesat, dapat meningkatkan taraf hidup dimanapun kami bekerja dengan menciptakan lapangan kerja, 3.3.2 Misi Perusahaan 



Meningkatkan daya saing usaha di industri jasa kontruksi







Menghasilkan tenaga kerja yang berkualitas dan menciptakan lingkungan kerja yang kondusif, serta menyediakan lapangan kerja yang luas.



29



3.4 Struktur Organisasi Berdasarkan Fungsinya



Struktur organisasi seperti ini mencerminkan bagaimana cara bagian di dalam organisasi hendak mengatasi masalah yang timbul dalam lingkungan perusahaan. Disamping itu juga merupakan suatu kerangka untuk mewujudkan suatu pola tetap dari hubungan antara kedudukan dan peranan dalam suatu lingkungan kerja sama. Pada umumnya struktur organisasi berupa suatu gambaran grafis yang menunjukan hubungan anata unit organisasi serta garis-garis wewenang yang ada. Struktur organisasi yang digunakan oleh PT. Bumi karya saranamas adalah struktur organisasi garis, yaitu struktur organisasi yang megatur hubungan antara pemimpin dan bawahan terlibat jelas dalam bentuk garis lurus. Pimpinan mampu untuk mengawasi tugas bawahannya dan terjun langsung apabila terjadi permasalahan dlam perusahaan.



30



BAB IV TUGAS DAN PEMBAHASAN 4.1. Tugas Kerja Praktek Pada tugas dari kerja praktek sehari hari adalah pembuatan part jembatan itu jika ada pesanan dari konsumen yang permintaannya membuat barang barang tersebut yang di minta oleh dan sesuai konsumen inginkan. Namun pada bagian yang saya bahas sekarang adalah tentang proses pembuatan gusset plat dan batang diagonal jembatan baja. 4.2. Proses Pembuatan batang Diagonal jembatan baja Tahap proses pembuatan batang diagonal jembatan 1. Siapkan alat alat dan bahan bahan untuk pembuatan batang diagonal jembatan



Gambar 4.1 Besi H beam



2. Pertama tama siapkan besi H beam lalu potong dan sesuaikan dengan ukuran dan bentuk yang akan di buat dan di minta oleh konsumen menggunakan mesin gas cutting. 31



Gambar 4.2 mesin gas cutting 3. lubangi menggunakan Bor setiap ujung batang besi H Beam yang telah di beeri tanda sesuai gambar perencanaan



Gambar 4.3 Bor duduk 4. Setelah itu rapikan bagian yang telah di bor menggunakan grinda tangan agar besi rapih dan tidak mengganjal ketika pemasangan 5. beri lapisan pada besi H beam yang telah selesai di kerjakan menggunakan pelapis agar tidak berkarat dan lebih tahan lama 4.3. Proses Pembuatan Guseet plat Tahap proses pembuatan : 1. Siapkan alat alat dan bahan bahan untuk pembuatan gusset plat 32



Gambar 4.5 pelat besi 2. Pertama tama siapkan plat besi yang memilikin panjang,lebar dan ketebalan yg dibutuhkan untuk pembuatan gusset plat setelah itu potong poton sesuai dengan ukuran yang akan di buat dan di minta oleh konsumen menggunakan mesin gas cutting.



Gambar 4.6 pemotongan dengan gas cutting 3. rapikan hasil pemotongan Menggunakan grinda tangan, lalu pasang kettas yg sudah di tandai diatas plat lalu ketuk paku menggunakan palu pada bagian tengah pada tanda yg telah di tentukan bauat tandai seluruh nya sesuai gambar perencanaan.



33



Gambar 4.7 proses penandaan 3. Setelah diandai kemudian tebalkan tanda enggunakan spidol putih membentuk plus(+) dengan bagian yg di tandai dengan pahat di antara pertemuan garis pada pulus(+) lalu lubangi semua bagian yg telah di tandai enggunakan bor duduk



Gambar 4.8 bor duduk



Gambar 4.9 gusset plat



5. Setelah itu rapikan bagian yang telah di bor menggunakan grinda tangan agar besi rapih dan tidak mengganjal ketika pemasangan 6. kemudian Beri lapisan pada gusset plat yang telah selesai di kerjakan menggunakan pelapis agar tidak berkarat dan lebih tahan lama



34



BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Jembatan gantung merupakan tipe jembatan yang Seluruh beban lalu lintas dan gaya-gaya yang bekerja dipikul oleh sepasang kabel pemikul yang menumpu di atas 2 pasang menara dan 2 pasang blok angkur. Jembatan ini memiliki daya tarik tersendiri karena jembatan ini bersifat fleksible dan tahan gempa. B. Saran Dalam konstruksi jembatan haruslah memperhatikan setiap komponen dan faktor – faktor teknisnya. Baik itu dari segi keamanan, kenyaman dan keekonomisannya. Sehingga tidak hanya fokus pada kekuatannya saja.



35



DAFTAR PUSTAKA http://ilmu-teknik-sipil-indonesia.blogspot.co.id/2014/03/pengertian-dan-jenisstruktur-jembatan.html https://www.academia.edu/6332626/Jenis_-_jenis_Jembatan.html http://fericivil.blogspot.com/2010/12/jembatan-gatung-dan-jembatan-cable.html https://id.wikipedia.org/wiki/Jembatan_gantung.html



36