Makalah Struktur Tanaman [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH BOTANI STRUKTUR TANAMAN Untuk Pemenuhan Tugas Mata Kuliah Botani Semester 1



Disusun Oleh



:



Tasia Damaraji Nurwidhi A. (16504020111112/R) Biaggi Benediktus Lucky Fiqar Rinengkuh Anto Mario



PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2016



KATA PENGANTAR Alhamdulillah. Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya, tidak lupa juga shalawat serta salam kami haturkan kepada Nabi Muhammad SAW yang kelak memberikan syafa’at di yaumul qiyamah nanti. Atas usaha dan kerja keras kami, makalah kami yang berjudul “Struktur Tanaman” dapat terselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya. Penulisan makalah sebagai pemenuhan tugas mata kuliah Botani. Dengan terselesainya makalah ini, tidak lepas dari dukungan maupun dorongan semangat dari pihak – pihak yang bersangkutan dalam pembuatan makalah ini. Kami ucapkan terimakasih kepada : 1. Dosen Pengasuh mata kuliah Botani Ibu Ir. Koesriharti, MS., yang memberikan bimbingan kepada kami. 2. Teman – teman yang telah telah memberikan dorongan semangat untuk menyelesaikan makalah ini. Semoga dengan adanya makalah ini, kami berharap dapat bermanfaat bagi pembaca dan dapat memberikan tambahan wawasan mengenai materi – materi pembahasan yang kami susun. Makalah ini jauh dari kesempurnaan, maka dari itu kami berharap adanya saran ataupun kritikan agar penyusunan makalah yang selanjutnya dapat menjadi lebih baik.



Malang, 9 September 2016 Penulis,



DAFTAR ISI



Halaman judul ...................................................................................................... Kata Pengantar .................................................................................................... Daftar Isi ...............................................................................................................



BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Tujuan Penulisan Rumusan Masalah



BAB II PEMBAHASAN BAB III PENUTUPAN DAFTAR PUSTAKA



BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tumbuhan tentunya mengalami perkembangan mulai dari kecil yang berupa bibit hingga tanaman tersebut menjadi dewasa. Dalam perkembangannya itu, sel – sel, jaringan, maupun bentuk fisiknya pun akan berubah. Pada dasarnya pertumbuhan melakukan pembelahan sel, pertambahan sel maupun perbesaran sel di setiap bagian tumbuhan. Selain itu, tumbuh kembangnya dipengaruhi faktor yang lainnya. Seperti halnya, nutrisi, kelembaban, cahaya, suhu, air, gen, maupun hormon. Berbagai spesies pada setiap bagian tumbuhan akan berkembang dewasa, karena sel – sel tersebut akan membelah diri dan membentuk jaringan – jaringan lainnya. Tumbuhan mempunyai beberapa bagian seperti akar, batang, daun, dan bunga. Untuk itu bagian – bagian tersebut Maka dari itu, di setiap bagian tumbuhan memiliki peran yang penting untuk mengalami pertumbuhan dan mempunyai banyak fungsi pada setiap bagian tubuh tumbuhan. Agar di dalam Fakultas Pertanian mudah dalam memahami materi struktur tanama.



1.2



Rumusan Masalah 1. Apa saja struktur dan fungsi pada pembagian tumbuhan? 2. Bagaimana siklus kehidupan tumbuhan? 3. Bagaimana bentuk – bentuk dari tumbuhan yang sudah berkembang?



1.3



Tujuan Masalah Dengan terbuatnya makalah tersebut



diharapkan akan memberikan



pengetahuan yang lebih mendalam mengenai anatomi maupun morfologi tumbuhan. Selain itu dapat mengetahui siklus kehidupan tumbuhan.



BAB II PEMBAHASAN 2.1



Akar Akar merupakan bagian tumbuhan yang berada di bawah tumbuhan atau di



dalam tanah. Biasanya akar tumbuh ke bawah menuju pusat bumi. Akar sendiri menyerap air dan garam mineral untuk tumbuh. Air dan garam mineral itulah yang digunakan untuk sumber makanan dan fotosintesis. 2.1.1 Ciri – ciri Akar 



Akar yakni salah satu bagian tumbuhan yang biasanya berada didalam tanah, pertumbuhan akar mengarah ke arah dalam tanah.







Pada umumnya akar menjauhi sebuah cahaya agar dalam pertumbuhannya akan menjadi lebih cepat.







Akar tidak seperti bagian tumbuhan yang lainnya seperti misalnya pada batang dan juga daun yang mempunyai warna hijau karena pada daun mengandung sebuah klorofil, warna akar yakni keputih-putihan atau kekuning-kuningan.







Pertumbuhan nya terjadi di ujung akar yang merupakan salah satu titik pertumbuhan primer yang dimana terdapat sebuah jaringan meristimatik, serta mekanisme dominasi apikal yang terjadi pada suatu akar.







Pada ujung akar mempunyai suatu bentuk yang meruncing dan berfungsi untuk menembus tanah serta bisa memecahkan bebatuan.



2.1.2 Struktur Luar (Morfologi) Akar



Leher akar atau pangkal



akar (Collum)



merupakan bagian yang



menghubungkan antara akar dengan batang tumbuhan. Batang akar (Corpus radicis) secara morfologi akar tumbuhan, batang akar meliputi bagian antara leher akar dan ujung akar. Cabang akar (Radix lateralis) yakni Bagian ini tidak langsung bersambung dengan pangkal akar, namun keluar dari akar pokok dan dapat membentuk percabangan akar lagi. Rambut akar atau bulu akar (Pilus radicalis) cabang dari akar yang berupa Rambut-rambut halus yang bercabang-cabang yang tumbuh dari sel-sel epidermis yang tumbuh dekat ujung akar, berfungsi untuk memperluas daerah penyerapan air dan hara mineral. Dapat dikatakan bahwa rambut akar atau bulu akar ini adalah bagian yang tumbuh akibat penonjolan sel-sel kulit luar akar yang panjang yang bentuknya seperti rambut atau bulu. Ujung akar (Apex radicis) bagian paling bawah dari morfologi akar tumbuhan yang dilindungi oleh tudung akar (kaliptra). Bagian ini merupakan bagian akar yang paling muda yang terdiri atas jaringan-jaringan yang masih aktif mengalami pertumbuhan. Tudung akar (kaliptra) terdapat di bagian paling ujung dari akar yang berfungsi untuk melindungi akar terhadap kerusakan pada saat menembus partikel tanah. Bagian khusus yang terdapat di tudung akar ini adalah kaliptra yang tersusun dari sel-sel parenkim yang kadangkala mengandung pati. Kaliptra berfungsi sebagai pelindung meristem dan melumasi akar sehingga gesekan antara ujung akar dan tanah berkurang pada saat akar menembus pori-pori tanah. Umumnya pada banyak tumbuhan, kaliptra membentuk struktur khusus yang disebut kolumela.



2.1.3 Struktur Dalam (Anatomi) Akar



Bagian terluar dari akar disebut epidermis, lalu korteks, endodermis dan silinder pusat (stele). Sel epidermis akar berdinding tipis, tersusun rapat dan biasanya tidak memiliki kutikula sehingga mudah ditembus air. Pada bagian epidermis ini tumbuh rambut-rambut akar. Pertumbuhan rambut-rambut akar menyebabkan permukaan akar lebih luas sehingga proses penyerapan lebih efisien. Korteks terdapat setelah sel epidermis yang tersusun atas jaringan parenkim. Sel-sel korteks berbentuk relatif bulat (isodiametris) dengan ruang interseluler yang jelas. Air dan garam-garam mineral yang masuk melalui bulu akar akan melewati sel-sel korteks melalui ruang-ruang interseluler yang disebut dengan peristiwa transportasi ektravasikuler secara apoplas. Selanjutnya, Endodermis merupakan jaringan antara korteks dan silinder pusat atau stela. Jaringan ini terdiri dari satu lapis sel dengan dinding sel yang tebal dan mengandung lilin. Di jaringan endodermis ini terjadi pengaturan pemasukan air ke dalam jaringan angkut yang berada di dalam silinder pusat. Silinder pusat atau stele merupakan bagian terdalam dari anatomi akar. Jaringan pembuluh primer dikelilingi oleh kumpulan sel yang disebut jaringan perisikel yang terletak berdampingan. Jaringan perisikel ini bersifat meristematis dan mampu membentuk cabang akar. Bagian dalam perisikel ini terdapat jaringan sekunder, floem dan xilem.



2.1.4 Fungsi Akar 



Berfungsi sebagai penyokong dan untuk memperkuat serta memperkokoh berdirinya tumbuh-tumbuhan dimana ia hidup.







Tempat penyerapan air & zat-zat hara dari dalam tanah.







Sebagai tempat untuk menyimpan makanan, seperti pada tumbuhan wortel dan ubi.







Untuk mengangkut air & membawa zat-zat yang sudah terserap ke bagian tubuh tumbuh-tumbuhanan.







Untuk tumbuhan bakau, akar berfungsi sebagai alat respirasi.



2.1.5 Jenis - jenis Akar Akar Serabut ini terdapat pada sebuah tumbuhan monokotil. Tapi ada juga tumbuhan dikotil juga bisa memilikinya (tumbuhan dikotil ini dikembang biakkan dengan dua cara yakni dengan cara cangkok atau dengan stek). Pada fungsi utama dari akar serabut yakni untuk bisa memperkokoh berdirinya pada suatu tumbuhan. Akar Tunggang jenis akar yang satu ini biasanya terdapat pada sebuah tumbuhan dikotil. Akar tunggang mempunyai fungsi utama yakni untuk menyimpan suatu makanan. Contohnya yaitu : wortel, ubi dan lain-lain. Selain ada akar yang jenisnya adventif. Akar adventif diantaranya Akar Gantung. Jenis akar yang tumbuhnya di mulai dari bagian atas batang serta tumbuh menuju ke arah tanah. Posisi Akar gantung terlihat menggantung di udara. Akar gantung ini mempunyai fungsi yakni untuk menyerap uap air serta suatu gas yang ada di udara. Namun, jika akar gantung telah mencapai tanah, maka akar gantung tersebut akan masuk ke dalam tanah serta berguna untuk menyerap air dan sebuh garam mineral di dalam tanah. Tumbuhan yang mempunyai akar gantung contohnya yakni pohon beringin. Akar napas yang satu ini yang tumbuh keluar dari batang pada bagian bawah. Akar napas biasanya sebagian muncul di suatu permukaan tanah dan juga ada yang sebagian lagi yang berada di dalam tanah. Akar ini bisa terlihat seperti sedang menopang tegaknya pada sebuah batang. Akar napas memiliki banyak celah tempat untuk masuknya suatu udara. Yang sehingga pada akar napas mempunyai fungsi yakni untuk bernapas. Tumbuhan yang mempunyai akar napas contohnya yakni pada tumbuhan bakau dan pandan. Akar pelekat yaitu salah satu jenis akar yang tumbuh nya di sepanjang batang. Akar pelekat ini ada pada sebuah tumbuhan yang tumbuh memanjat. Akar pelekat mempunyai fungsi yaitu untuk melekatkan batang pada sebuah tembok atau tumbuhan yang lainnya. salah satu contoh tumbuhan yang memiliki Akar pelekat yaitu pada tumbuhan sirih.



2.1.6 Sifat - sifat Akar Akar mempunyai sifat yaitu adalah salah satu bagian tumbuhan yang posisinya di dalam tanah yang bisa terus menerus tumbuh. Arah gerak pertumbuhan akar dipengaruhi oleh sebuah gravitasi (geotropi) atau oleh air (hidrotropi). Akar bisa tumbuh menembus tanah karena mempunyai yang ujungnya berbentuk runcing. Pada



suatu akar tidak terlihat buku-buku yang membentuk sebuah ruas-ruas. Akar pada umumnya yang berwarna pucat dan tidak berklorofil yang sehingga tidak bisa melakukan fotosintesis. Pada suatu tumbuhan akar mempunyai peran penting untuk menegakan suatu tumbuhan agar tumbuhan tersebut kuat untuk berdiri dan tegak.



2.1.7 Struktur Akar Monokotil



Struktur akar pada tumbuhan monokotil dan dikotil adalah sama, terdiri atas lapisan epidermis, korteks, endodermis dan silinder pusat (stele). Namun demikian khusus pada struktur akar monokotil, terdapat perbedaan, diantaranya: 1. Endodermis pada akar tumbuhan monokotil membentuk dinding sekunder yang tebal 2. Xilem dan floem tidak tersusun rapi pada akar tumbuhan monokotil, hal ini disebabkan karena antara xilem dan floem tidak terdapat kambium seperti pada akar tumbuhan dikotil. 3. Xilem berhenti tumbuh sebelum bagian pusat terbentuk. Hal ini menyebabkan jalur-jalur xilem tidak berbentuk binang, tetapi membentuk satu ikatan dengan lainnya.



2.1.8 Struktur Akar Dikotil Umumnya struktur akar tumbuhan dikotil terdiri dari bagian epidermis, korteks, endodermis dan silinder pusat (stele).



1. Epidermis. Bagian ini tersusun dari satu lapis sel yang berdinding tipis dan berkutikula. Pada bagian ini terdapat sel-sel yang membentuk rambut akar dengan cara mengadakan perpanjangan dari dinding luarnya ke arah lateral. 2. Korteks. Korteks merupakan bagian antara epidermis dan endodermis. Bagian ini menempati porsi paling besar pada akar (terlihat pada Gambar 1). Korteks terdiri dari beberapa lapis sel dan didalamnya terdapat ruang antar sel yang memanjang sepanjang akar. 3. Endodermis. Setelah korteks terdapat bagian endodermis akar. sel endodermis berbentuk kotak dan tersusun rapat tanpa adanya ruang antar sel. 4. Silinder pusat (stele). Bagian ini terdapat di bagian dalam dan berdampingan dengan endodermis serta tersusun dari lingkaran tepi dan jaringan pembuluh. Akar lateral tumbuh pada bagian ini. Jaringan pembuluh terdiri dari xylem dan floem yang tersusun selang-seling dan keduanya dipisahkan oleh sederetan sel parenkim yang biasa disebut kambium.



Tabel Perbedaan Struktur Akar Tumbuhan Monokotil dan Dikotil Jenis perbedaan



Monokotil



Dikotil



Sistem perakaran



Serabut



Tunggang



Kaliptra



Berbatasan dengan ujung akar dan terlihat jelas



Berbatasan dengan ujung akar dan terlihat tidak jelas



Perisikel



Terdiri dari beberapa lapis sel yang berdinding tebal, Hanya membentuk cabang akar



Terdiri dari satu lapis sel yang berdinding tebal, Membentuk cabangcabang akar sekunder yaitu kambium dan kambium gabus



Xylem dan floem



Letaknya berselangseling



Bersifat kolateral pada akar sekunder dimana xylem terletak di dalam dan floem terletak di luar (xylem dikelilingi oleh floem)



Empulur



Terletak pada pusat akar, empulurnya luas



Tidak memiliki atau memiliki empulur yang sempit pada pusat akar



Kambium



Tidak ada



Ada dan tampak seperti meristem sekunder



2.2



Biji Biji merupakan bagian yang berasal dari bakal biji dan di dalamnya



mengandung calon individu baru, yaitu lembaga. Lembaga akan terjadi setelah terjadi penyerbukan atau persarian yang diikuti oleh pembuahan. Biji (bahasa Latin:semen) adalah bakal biji (ovulum) dari tumbuhan berbunga yang telah masak. Dari sudut pandang evolusi, biji merupakan embrio atau tumbuhan kecil yang termodifikasi sehingga dapat bertahan lebih lama pada kondisi kurang sesuai untuk pertumbuhan.



2.2.1



Struktur Luar (Morfologi) Biji



Kulit biji (Testa) Kulit Biji (Testa) terletak paling luar. Testa berasal dari intergumen ovule yang mengalami modifikasi selama pembentukan biji berlangsung. Seluruh bagian intergumen dapat berperan dalam pembentukan kulit biji. Akan tetapi pada kebanyakan biji sebagian besar dari jaringan intergumen itu dihancurkan dan diserap oleh jaringan berkembang lain pada biji itu. Pada kulit biji beberapa tumbuhan dapat dijumpai suatu lapisan sel memanjang secara radial, yang menyerupai palisade tetapi tanpa ruang – ruang interseluler yang dinamakan sel malpighi. Lapisan itu terdiri atas selulosa, lignin dan juga kitin. Lapisan testa terdiri dari : Sarkotesta : Lapisan terluar Sklerotesta : Lapisan bagian tengah, tebal dan keras Endotesta : Lapisan terdalam, selaput tipis & berdaging Ada bagian-bagian yang sering menyertai permukaan biji, yang pada masingmasing biji mempunyai bagian yang berbeda. Bagian-bagian itu adalah: Sayap (Ala) merupakan pelebaran dari kulit luar sehingga membentuk sayap. Bulu (Coma) merupakan penonjolan sel-sel kulit luar biji yang berupa rambutrambut halus. Salut Biji (Arillus) merupakan pertumbuhan dari tali pusar. Salut Biji Semu (Arillodium) merupakan pertumbuhan di sekitar liang bakal biji (Microphyle). Pusar Biji (Hilus) merupakan berkas perlekatan dengan tali pusar. Liang Biji (Microphyle) Liang kecil berkas masuknya buluh serbuk sari kedalam bakal biji pada peristiwa pembuahan. Tepi liang ini sering tumbuh menjadi badan berwarna keputih-putihan dan lunak yang disebut karankula.



Berkas-Berkas Pembuluh Pengangkutan (Chalaza) merupakan tempat pertemuan antara intergumen dengan nukleus. Tulang Biji (Raphe) merupakan terusan tali pusar pada biji. Biasanya terdapat pada biji yang berasal dari bakal biji. Pada biji-biji tertentu ada lapisan luar yang menjadi berlendir apabila terkena air. Lendir merupakan bagian berpektin pada lapisan dinding selnya yang akan mengembung bila terkena air dan akan memperlihatkan tekstur bergaris – garis. Lamela tengah tidak cukup elastik untuk menampung pembengkakan sehingga menjadi robek dan lapisan dinding luar yang berkutin tertutup kutikula, terangkat dan pecah – pecah. Dibawah epidermis terdapat 1 atau 2 lapisan sel. Dibawah lapisan sel – sel tersebut ada lapisan sel – sel sklerenkim memanjang yang bernoktah. Sklerenkim ini letaknya sejajar tegak lurus terhadap sel – sel parenkim. Sel parenkim ini mengandung banyak pati yang diserap oleh jaringan lain selama perkembangan biji itu.



a) Cadangan Makanan Cadangan makanan merupakan kandungan yang ada dalam biji, baik dalam jumlah sedikit maupun banyak. Biji yang sedikit atau bahkan tidak ada Cadangan makanan disebut biji eskalbumin. Cadangan makanan berfungsi sebagai jaringan penyimpan. Cadangan makanan memperkuat daya serap biji akan hara yang diperlukan tumbuhan dalam perkembangannya. Cadangan makanan bersel kecil berwarna putih agak kelabu, berdinding tipis, mengandung butir aleuron dan tetes minyak serta bahan cadangan tersimpan di dalam selnya. Perkembangan cadangan makanan umumnya dimulai sebelum perkembangan embrio. Cadangan makanan berkembang dari pembelahan mitosis inti endosperm yang dihasilkan dari peleburan salah satu gamet jantan dengan 2 inti kutub atau dengan inti sekunder. Cadangan makanan tersebut kaya akan zat – zat makanan, yang disediakan bagi embrio yang sedang berkembang. Pada sebagian besar monokotil, cadangan makanan memupuk zat – zat makanan yang digunakan oleh biji setelah perkecambahan yang biasa disebut dengan endosperm. Pada banyak dikotil, cadangan makanan diangkut ke Cotyledon (keping biji) sebelum biji itu menyelesaikan perkembangannya dan sebagai akibatnya biji dewasa ini tidak mengandung endosperma.



Jaringan cadangan makanan pada biji yang bertumbuh dapat terjadi dari sel – sel berdinding tipis dengan vakuola besar – besar yang mengandung substansi cadangan. Cadangan makanan mempunyai 2 tipe dinding sel, yaitu : Dinding tipis : cadangan makanannya disimpan didalam selnya Dinding tebal : cadangan makanannya disimpan didindingnya



b) Embrio Embrio adalah suatu tanaman baru yang terjadi dari bersatunya gamet jantan dan betina pada suatu proses tumbuhan. Embrio merupakan sporofit muda, pada beberapa tumbuhan embrionya mempunyai kloroplas dan berwarna hijau. Embrio dikelilingi oleh kotiledon dan endosperma yang merupakan persediaan makanan. Calon tumbuhan baru yang akan tumbuh menjadi tumbuhan baru terdiri dari: 1.



Radikula (akar lembaga atau calon akar) Dikotil : berkembang menjadi akar tunggang Monokotil : berkembang menjadi akar serabut



2.



Cotyledon (daun lembaga) Merupakan daun kecil yang terletak di bawah daun pertama kecambah.



3.



Cauliculus (batang lembaga) Ruas batang di atas daun lembaga (internodium epicotylum) Ruas batang di bawah daun lembaga (internodium hypocotylum)



2.2.2



Struktur Dalam (Anatomi) Biji



 Kulit biji : terletak di bagian luar biji dan melapisi seluruh bagian biji.  Hipokotil : bagian bawah aksis (pangkal) yang melekat pada kotiledon.  Radikula : bagian terminal (ujung).  Epikotil : bagian atas pangkal.  Plumula : bagian ujung, yaitu pucuk dengan sepasang daun.  Kotiledon : bagian cadangan makanan



2.2.3



Perbedaan Struktur Biji Dikotil



Tumbuhan dikotil memiliki struktur biji yang terdiri atas: a) Plumula b) Hipokotil c) Radikula d) Kotiledon e) Embrio



2.2.4



Perbedaan Struktur Biji Monokotil



Tumbuhan monokotil memiliki struktur biji yang terdiri atas: a) Koleoptil b) Plumula c) Radikula d) Koleoriza e) Skutelum f) Endosperma



2.3



Batang 2.3.1



Struktur Batang Dikotil



Epidermis adalah lapisan terluar dari batang tumbuhan. Epidermis tersusun dari dinding sel yang telah menebal yang disebut kutikula. Epidermis pada batang tumbuhan khusunya lapisan kutikula berfungsi untuk melindungi batang dari pengaruh lingkungan luar terutama saat kekeringan, kutikula juga berfungsi untuk melindungi batang dari kehilangan air. Lapisan sel epidermis tersusun dari sel-sel rektangular dan tidak meiliki ruang antar sel. Hal inilah yang memungkinkan epidermis memiliki fungsi proteksi terhadap kehilangan cairan maupun gangguan lain misalnya serangan hama. Beberapa tumbuhan juga memiliki hipodermis yaitu beberapa epidermis yang tersusun dari intial yang berbeda. Pada lapisan ini juga ditemukan diferensiasi epidermis seperti trikoma, dan stomata yang berfungsi dalam sistem respirasi tumbuhan. Korteks adalah bagian batang atau lapisan bagian dalam epidermis atau disebut juga dengan kulit luar. Korteks yang berada dekat dengan epidermis tersusun dari sel kolenkim sedangkan semakin kedalam korteks tersusun dari jaringan parenkim. Jaringan parenkim pada tumbuhan dibagi menjadi beberapa jenis dan memiliki fungsi yang berbeda.. Korteks tersusun dari sel – sel yang tidak begitu rapat sehingga meiliki ruang antar sel. Bagian tepi jaringan parenkim pada korteks juga mengandung kloroplas yang memungkinkan batang melakukan proses fotosintesis pada tumbuhan dan hampir sama dengan fungsi daun pada tumbuhan. Endodermis adalah bagian batang yang juga disebut dengan kulit dalam. Endodermis terusun oleh selapis sel. Endodermis memisahlkan bagian korteks batang dengan silinder pusat atau stele. Endodermis batang dikotil juga disebut floeterma ( sarung amilum ) karena endodermis mengandung butir amilum. Pada



beberapa jenis tumbuhan, floeterma menebal dan membentuk struktur yang disebut pita kaspari. Silinder Pusat (Stele) adalah bagian dari tumbuhan dikotil terdiri dari 3 bagian yaitu : a) Perisikel/perikambium Sel-sel pada lapisan perisikel aktif membelah untuk membentuk sel baru atau dapat disebut jaringan meristemati pada tumbuhan. Hal inilah yang memungkinkan tanaman dikotil untuk tidak hanya tumbuh memanjang melainkan juga membesar. Pertumbuhan batang juga dipengaruhi oleh lingkungan luar dan akibat kurang air pada tumbuhan bisa menghambat pertumbuhan tumbuhan. begitu juga dengan akibat kekurangan cahaya pada tumbuhan bisa berdampak pada kondisi tumbuhan. b) Berkas pengankut ( Xylem dan Floem ) Berkas pengangkut pada batang tumbuhan dikotil tersusun dari jaringan xylem dan floem. Xylem adalah berkas pengangkut yang bertanggung jawab untuk membawa air dan mineral dari akar menuju daun dan bagian lain tumbuhan sedangkan floem adalah bagian berkas pengangkut yang berfungsi untuk mengedarkan hasil fotosintesis keseluruh tubuh tumbuhan. Berkas pembuluh floem terletak disebelah luar pembuluh xylem. Pada tumbuhan dikotil, terdapat kambium diantara xylem dan floem yang disebut dengan kambium intravaskuler yang berperan dalam pertumbuhan sekunder tumbuhan. Pertumbuhan sekunder inilah yang nantinya akan membentuk lingkaran tahun. Lingkaran tahun dapat menentukan umur tumbuhan, setiap lapis lingkaran konsentris pada batang menunjukkan pertumbuhan selama satu tahun. c) Empulur adalah jaringan yang terletak pada bagian paling dalam batang tumbuhan. Empulur tersusun dari jaringan parenkim. Pada tumbuhan dikotil, empulur berada dibagian dalam silinder pusat dan merupakan jaringan kayu yang berada pada pusat batang.



2.3.2



Struktur Batang Monokotil



Epidermis adalah bagian terluar dari batang tumbuhan monokotil yang tersusun dari selapis sel. Struktur sel epidermis tumbuhan monokotil tidak jauh berbeda dari tumbuhan dikotil. Pada lapisan ini juga terdapat stomata . epidermis tumbuhan monokotil biasanya tersusun dari jaringan yang memiliki dinding sel yang tebal. Fungsi dinding sel pada tumbuhan diantarany untuk melindungi sel didalamnya. Di bawah lapisan epidermis terdapat selapis sel yang tersusun dari jaringan sklerenkim. Fungsi jaringan sklerenkim pada batang tumbuhan monokotil adalah untuk membentuk kulit luar tumbuhan monokotil. Korteks batang tumbuhan monokotil terdiri dari jaringan dengan beberapa lapis sel dan memiliki rongga udara. Jaringan ini dapat berfungsi sebagai tempat pertukaran gas. Pada bagian korteks, jaringan dapat terdeferensiasi dengan baik namun kadang tidak memiliki ruang sehingga sulit dibedakan dengan bagian silinder pusat. Silinder Pusat (Stele) Sama seperti batang tumbuhan dikotil, silinder pusat pada tumbuhan monokotil juga memiliki berkas pembuluh Xylem dan Floem. Namun berbeda pada tumbuhan dikotil, berkas pembuluh pada tumbuhan monokotil tersebar dan berselang seling. Berkas pembuluh tumbuhan monokotil biasanya memiliki susunan koleteral tertutup. Susunan tersebut juga menyebabkan tumbuhan monokotil tidak dapat tumbuh membesar Batas antara silinder pusat dan korteks pada tumbuhan monokotil sulit untuk dilihat.



2.3.3 



Perbedaan Struktur Batang Monokotil dan Dikotil



Batang Dikotil Batang tumbuhan dikotil memiliki kambium yang memungkinkan tumbuhan



untuk tumbuh membesar Pada batang dikotil, berkas pembuluh tersusun dalam silinder pusat dengan sususnan yang teratur dan membentuk suatu lingkaran. Pada batang dikotil dapat ditemukan empulur atau pit yang merupakan pusat batang yang berisi jaringan kayu. Empulur tersusun dari jaringan parenkim yang berfungsi sebagai tempat menyimpan cadangan makanan ( baca : fungsi cadangan makanan ) 



Batang Monokotil Pada batang tumbuhan monokotil tidak terdapat kambium sehingga



tumbuhan monokotil hanya dapat tumbuh memanjang. Struktur berkas pembuluh pada batang tumbuhan monokotil tidak teratur atau berselang-seling.



2.4



Bunga 2.4.1



Struktur Bunga



Bagian bunga yang pertama adalah tangkai. Tangkai bunga adalah bagian yang sering dijumpai, tangkai bunga merupakan bagian bunga yang berada pada bagian bawah. Sehingga tangkai bunga berfungsi sebagai penopang dan penghubung antara tangkai dan juga ranting. Bagian bunga yang ke dua adalah mahkota. Mahkota bunga merupakan bagian bunga



yang mempunyai varian warna yang menarik. Dengan variasi



warnanya, mahkota bunga juga sering disebut dengan perhiasan bunga. Sehingga mahkota berfungsi sebagai pemikat serangga-serangga untuk melakukan proses penyerbukan.



Kelopak bunga atau sepal adalah bagian bunga yang berbentuk seperti daun. Sehingga kelopak sendiri berfungsi untuk melindungi mahkota bunga saat belum mekar atau masih kuncup. Benang sari dan putik merupakan organ reproduksi bagi bunga itu sendiri. Benang sari merupakan alat kelamin jantan sedangkan putik berfungsi sebagai alat kelamin betina. Untuk bagian putik sendiri terdapat dua bagian yaitu kepala putik dan tangkai putik. Dasar bunga berada pada bunga bagian bawah yaitu di atas tangkai bunga. Dasar bunga sendiri berfungsi sebagai tempat kedudukan bunga itu sendiri.



2.4.2



Perbedaan Struktur Bunga Monokotil dan Dikotil



Bunga monokotil adalah bunga yang ditemukan pada tumbuhan monokotil. Bagian bunga dari monokotil biasanya dalam kelipatan tiga, seperti 3 atau 6 atau 9. Beberapa contoh untuk bunga monokotil adalah bunga padi, bunga gandum, bunga jagung, dll. Bunga monokotil memiliki bagian kelompok dalam kelipatan 3 atau mereka seperti 6 atau 9, sedangkan bagian bunga dikotil berada dalam kelompok kelipatan 4 atau 5 atau mereka seperti 8 atau 10.



2.5



Tanaman Berdasarkan Lama Hidupnya 2.5.1



Tanaman Annual (Semusim)



Tanaman Annual atau tanaman semusim atau tanaman setahun adalah tanaman yang biasanya germinates, bunga, dan mati dalam satu tahun atau musim. Annuals benar hanya akan hidup lebih lama dari setahun jika mereka dicegah dari pengaturan benih. Beberapa tanaman tanpa biji juga dapat dianggap Annuals meskipun mereka tidak tumbuh bunga. Dalam berkebun, seringkali tahunan mengacu pada tumbuh tanaman di luar rumah di musim semi dan musim panas dan bertahan hanya untuk satu musim tanam . Banyak tanaman pangan, atau tumbuh sebagai, Annuals, termasuk sebagian besar jinak butir. Beberapa tanaman keras dan Biennials ditanam di kebun sebagai Annuals untuk kemudahan, terutama jika mereka tidak dianggap dingin hardy untuk iklim setempat. Wortel, seledri dan peterseli adalah benar Biennials yang biasanya tumbuh sebagai tanaman tahunan untuk dimakan mereka akar, petioles dan daun, masing-



masing. Tomat, ubi jalar, dan paprika lunak biasanya ditanam sebagai tanaman keras Annuals. Annualer hias umumnya ditanam sebagai tanaman menahun Annuals adalah impatiens, lilin begonia, Snapdragon, Pelargonium, coleus dan petunia. Beberapa Biennials yang dapat tumbuh sebagai Annuals adalah banci dan semacam tumbuhan. Satu biji-biji untuk siklus hidup untuk tahunan dapat terjadi hanya dalam satu bulan di beberapa spesies, meskipun sebagian besar beberapa bulan terakhir. Oilseed rapa bisa pergi dari biji-ke-benih di sekitar lima minggu di bawah bank lampu fluorescent di kelas sekolah. Many desert annuals are therophytes, karena biji-biji untuk siklus hidup hanya beberapa minggu dan mereka menghabiskan sebagian besar tahun sebagai benih untuk bertahan hidup kondisi kering. Sebagian besar tanaman sayur memiliki pola pertumbuhan semusim (annual crops). Tanaman sayur semusim ini menyelesaikan daur hidupnya (dan biji sampai menghasilkan biji lagi) dalam satu musim tanam (satu tahun), jadi setelah tanaman tersebut menghasilkan biji tanaman akan mati. Hanya sedikit jenis tanaman sayur yang menyelesaikan daur hidupnya selama dua musim tanam



(biennuais)



seperti



kubis,



terseli,



wortel,



bawang bombay,



beet,



cauliflower, selado bayam, seledri, lobak, yang merah dan bawang putih. Tanaman sayur yang tergolong biennvals, pada musim (tahun pertama) tanaman mengalami pertumbuhan vegetatif dan tanaman umpuk cadangan makanan dalam organ penyimpan dan pada musim (tahun) kutnya tanaman mengalami pertumbuhan generatif dengan membentuk bunga don Untuk tanaman sayur yang tidak memiliki organ penyimpan cadangan makanan, antara lain yang dipergunakan sebagai penyimpannya. Pembungaan tanaman bawang dapat diatur, yaitu dengan cara pada penanaman musim pertama, tanaman ditanam untuk menghasilkan umbi, setelah itu umbi ditanam pada musim berikutnya dan tanaman ml akan menghasilkan bunga. Biasanya tanaman sayur yang tergotong annuals maupun biennuals merupakan



tanaman



sayur



yang



berbatang



lunak



(herbaceus), tumbuhnya



merambat (viny) atau dalam bentuk semak (shrubby) juga ada beberapa yang berbatang kayu (woody). Contohnya, Tomat, ubi jalar, paprika, tebu, jarak, kapas, rami, akar wangi, tanaman obat-obatan , pandan, kencur, kunyit, nilam, temulawak, lengkuas, tembakau, jahe, cabe jamu, rosella



Semusim



→ Jagung, padi



Setahun



→ Tomat, anggrek, Ubi jalar



Muda



→ Bayam



2.5.2



Tanaman Perennial (Abadi)



Sebuah tanaman perennial atau abadi atau tanaman tahunan atau tanaman menahun (Latin per, "melalui", annus, "Tahun") adalah sebuah tanaman yang hidup selama lebih dari dua tahun. Bila digunakan oleh tukang kebun atau horticulturalists, berlaku khusus untuk musim dingin abadi hardy tanaman rumput-rumputan. Ilmiah, tanaman berkayu seperti semak-semak dan pohon-pohon juga abadi dalam kebiasaan mereka. Tanaman menahun, terutama kecil tanaman berbunga, tumbuh dan mekar di musim semi dan musim panas dan kemudian mati kembali setiap musim gugur dan musim dingin, lalu kembali pada musim semi dari akar-saham daripada diri mereka sebagai penyemaian tanaman tahunan tidak. Ini dikenal sebagai herba tanaman menahun. Namun, tergantung pada kerasnya iklim lokal, tanaman yang abadi di habitat asli, atau di taman yang lebih ringan, dapat diperlakukan oleh seorang tukang kebun sebagai tahunan dan ditanam setiap tahun, dari biji, dari potongan-potongan atau dari divisi . Perennial tanaman dapat dalam waktu singkat (hanya beberapa tahun) atau mereka dapat berumur panjang, seperti juga beberapa tanaman berkayu seperti pohon yang dapat hidup selama lebih dari 4.000 tahun. Mereka mencakup berbagai macam kelompok tanaman dari pakis dan lumut hati ke tanaman berbunga yang sangat beragam seperti Anggrek dan Rumput. Tanaman bunga dan buah-buahan itu hanya sekali dan kemudian mati ini disebut monocarpic atau semelparous. Namun, kebanyakan tanaman menahun adalah polycarpic, berbunga lebih banyak musim dalam hidup mereka. Biasanya tumbuh tanaman menahun struktur yang memungkinkan mereka untuk menyesuaikan diri dengan hidup dari satu tahun ke depan melalui bentuk reproduksi vegetatif daripada penyemaian. Struktur ini termasuk umbi, umbi-umbian, kayu mahkota, rhizomes ditambah lain. Mereka mungkin memiliki spesialisasi batang atau mahkota yang memungkinkan mereka untuk bertahan hidup periode dormansi lebih dingin atau musim kering sepanjang tahun.



Annuals menghasilkan biji untuk melanjutkan spesies sebagai generasi baru sementara sesuai musim tanam, dan benih bertahan hidup di atas dingin atau periode kering untuk memulai pertumbuhan ketika kondisi lagi cocok. Banyak tanaman menahun, sebaliknya, telah terspesialisasi untuk bertahan hidup di bawah kondisi lingkungan yang ekstrim: beberapa telah beradaptasi untuk bertahan hidup panas dan kondisi kering, atau untuk bertahan hidup di bawah suhu dingin. Tanaman cenderung menginvestasikan banyak sumber daya ke dalam adaptasi dan sering tidak menetapkan bunga dan benih sampai beberapa tahun setelah pertumbuhan. Banyak tanaman keras memproduksi benih relatif besar, yang dapat memiliki keuntungan, dengan lebih besar bibit yang diproduksi setelah perkecambahan yang lebih baik dapat bersaing dengan tanaman lain atau lebih cepat mengembangkan daun untuk fotosintesis. Annuals cenderung menghasilkan lebih banyak biji per tanaman karena mereka akan mati di akhir musim tanam, sedangkan tanaman menahun tidak berada di bawah tekanan yang sama untuk menghasilkan sejumlah besar biji tetapi dapat memproduksi benih selama bertahun-tahun. Dalam lebih hangat dan lebih menguntungkan iklim, tanaman keras tumbuh terus-menerus. Dalam iklim musiman, pertumbuhan mereka terbatas pada musim tanam. Sebagai contoh, di daerah beriklim sedang tanaman abadi dapat tumbuh dan berkembang selama hangat sebagian tahun, dengan dedaunan mati kembali pada musim dingin. Tanaman ini adalah daun tanaman menahun. Di banyak bagian dunia, musim ini dinyatakan sebagai periode basah dan kering daripada periode hangat dan dingin. Pada beberapa spesies, tanaman keras mempertahankan dedaunan sepanjang tahun; ini cemara tanaman menahun. Dengan akar mereka dilindungi di bawah tanah di lapisan tanah, khususnya tanaman abadi toleran terhadap api. Herba tanaman menahun juga dapat mentolerir ekstrem dalam beriklim dingin dan Arktik musim dingin, dengan kurang sensitivitas dari pohon atau semak-semak. Contohnya, Karet, cengkeh, sereh wangi, kelapa, kapok, panili, kelapa sawit, coklat, agave/kenaf/jute, kopi, jambu mete, kina, teh, pala, aren (enau) , lada, kayumanis, pinang, gambir, murbei, lontar (siwalan) , kemenyan, kenanga, soga, kemiri, asparagus, asam, bombu dan nangka. Tahunan



→ Cengkeh, kelapa, asam, nangka



Menahun



→ Kelapa sawit



Keras (woody)



→ Kalapa, jati, sawit, aren, cengkeh, pinang



2.5.3



Tanaman Biennial (Dua Musim)



Tanaman Biennial atau dua tahunan (dwi tahun) adalah tanaman berbunga yang membutuhkan dua tahun untuk melengkapi siklus biologis. Pada tahun pertama tanaman tumbuh daun, batang, dan akar (vegetatif struktur), kemudian memasuki masa dormansi selama lebih dingin bulan. Biasanya sisa-sisa batang sangat pendek dan daun yang rendah ke tanah, membentuk roset. Banyak Biennials memerlukan perawatan dingin, atau vernalization, sebelum mereka akan bunga. Selama musim semi atau musim panas, batang tanaman dwitahunan berelongasi sangat, atau "baut". Kemudian tanaman bunga, menghasilkan buah-buahan dan biji-bijian sebelum akhirnya mati.. Ada jauh lebih sedikit daripada abadi Biennials tanaman atau tanaman tahunan. Di bawah kondisi iklim ekstrim, sebuah tanaman dwitahunan dapat melengkapi siklus hidup yang sangat waktu singkat (misalnya tiga atau empat bulan, bukan dua tahun). Hal ini cukup umum terjadi pada bibit sayur atau bunga yang terkena kondisi dingin, atau vernalized, sebelum mereka ditanam di tanah.. Perilaku ini menyebabkan banyak sekali dua tahun tanaman yang biasanya diperlakukan sebagai Annuals di beberapa daerah. Berbunga dapat didorong dalam beberapa Biennials tanpa vernalization dengan penerapan hormon tanaman gibberellin, tetapi hal ini jarang dilakukan secara komersial. Kondisi yang sangat menguntungkan mungkin telah sangat sukses penyebaran benih, memberikan penampilan yang dua tahunan atau abadi. Beberapa tanaman menahun berumur pendek mungkin tampak dua tahunan bukan abadi.. Benar Biennials bunga hanya sekali, sementara banyak tanaman keras akan bunga setiap tahun sekali matang. Contoh tanaman dwi tahunan peterseli, Lunaria, silverbeet, Sweet William, kolik rumput, dan wortel. Tanaman tahunan peternak telah menghasilkan kultivar dari beberapa Biennials yang akan bunga tahun pertama dari benih, misalnya foxglove dan saham.



2.6



Tanaman Berdasarkan Kebiasaan Berkembang 2.6.1



Tanaman Merambat



Tumbuhan merambat merupakan salah satu habitus tumbuhan. Sesuai dengan namanya, tumbuhan ini memerlukan tumbuhan lain (biasanya pohon) untuk meraih posisi terbaik dalam kompetisi mendapatkan cahaya matahari. Tumbuhan merambat



tumbuh di dasar hutan sehingga hanya mendapatkan sedikit cahaya matahari. Karena batangnya lemah, ia mengembangkan beberapa organ khusus, seperti sulur, duri, atau akar udara untuk membantunya bertahan hidup dengan "menumpang" pada struktur lain yang lebih tinggi dan kuat. Tumbuhan merambat kebanyakan dapat menjadi tumbuhan menjalar apabila tidak mendapatkan penopang. Namun, ada sejumlah tumbuhan yang merambat obligat dan tidak mampu bertahan hidup lama apabila menjalar di permukaan tanah. Contohnya seperti sirih, dollar plant, bunga jalaran api, bunga air mata pengantin, dan sebagainya.



2.6.2



Tanaman Berkayu (Pohon)



Tanaman berkayu adalah tumbuhan yang mempunyai jaringan pengangkut dengan ciri-ciri berumur beberapa tahun, memiliki batang di atas tanah dan hidup bertahun-tahun,



serta



mengalami



pertumbuhan



sekunder



(diameter



batang



membesar). Tanaman berkayu atau pohon dapat tumbuh mencapai ± 7 m dan biasanya (tidak selalu) memiliki batang tunggal. Contohya seperti mangga, kelapa, pohon jati, jambu biji, kapuk randu dan sebagainya.



2.6.3



Tanaman Semak



Tanaman perdu atau tanaman semak belukar adalah tanaman berkayu yang tingginya tidak lebih dari 7 meter pada lokasi tertentu dan biasanya memiliki beberapa batang. Ciri-ciri dari tanaman perdu ialah: kecil, semak rendah, umumnya berukuran kurang dari 2 meter. Contohnya seperti suplir, paku kenying, ajeran, putrid malu, awar – awar, kenikir, dan sebagainya.



2.7



Tanaman Berdasarkan Daun 2.7.1



Tanaman yang Gugur



Tumbuhan peluruh atau tumbuhan gugur merupakan sebutan bagi tumbuhan, terutama pepohonan, yang menggugurkan daun-daunnya pada musim atau keadaan iklim tertentu. Tumbuhan peluruh dapat mendominasi suatu vegetasi (penutup permukaan bumi) dan membentuk bioma hutan peluruh atau hutan gugur.



Di daerah beriklim sedang, seperti di Eropa bagian Tengah, tumbuhan peluruh menggugurkan daunnya pada musim gugur (nama musim ini diambil dari ciri khas hutan-hutan demikian), di saat suhu udara rata-rata menurun. Perubahan warna daun akibat perombakan klorofil terjadi hampir serentak sehingga warna hutan menjadi kuning, merah, atau coklat akibat warna dedaunan yang mengering. Suhu yang meningkat di penghujung musim dingin akan memicu munculnya daundaun baru, seringkali diawali dengan bermunculannya bunga terlebih dahulu. Di



daerah



tropika



dengan



musim



kering



yang



jelas,



pepohonan



menggugurkan daunnya di saat curah hujan berkurang. Pengguguran ini dapat sebagian maupun seluruhnya. Jati, misalnya, akan menggugurkan semua daunnya. Pengguguran daun akan mengurangi transpirasi di musim kemarau dan dianggap sebagai mekanisme penghematan energi. Contohnya seperti Pohon Basswood,Pohon Maple,Pohon Oak,Pohon Elm,Pohon Angsana



2.7.2



Tanaman Hijau Abadi



Tumbuhan hijau abadi (bahasa Inggris: evergreen plants) adalah tumbuhan yang tidak menggugurkan seluruh daunnya secara serentak pada suatu musim atau kondisi lingkungan tertentu. Walaupun kebanyakan adalah pepohonan, tumbuhan berperilaku semacam ini juga dapat berupa terna. Contohnya seperti, podokarpus (Podocarpus imbricatus), cemara (cupressus lusitanica), dan pinus (pinus merkusii).



BAB III PENUTUP 3.1 Saran Dengan adanya makalah mengenai struktur tumbuhan diharapkan pembaca dapat mengetahui gambaran luas tentang struktur dan fungsi tumbuhan dan dapat dijadikan referensi untuk pembuatan makalah. Alangkah baiknya sesudah membuat makalah dapat melanjutkan untuk latihan – latihan soal agar apa yang dibuat pada makalah ini dapat memahami lebih lanjut tentang struktur dan fungsi tanaman.



3.2 Kesimpulan Seperti pemaparan yang ada di bagian pembahasan bahwa tumbuhan memiliki beberapa bagian diantaranya akar, batang, daun, bunga, buah dan biji. Di samping itu bagian – bagian tersebut juga mempunyai struktur dan fungsi masing – masing. Bagian tumbuhan semuanya berperan penting dalam perkembangan dan pertumbuhan tanaman. Tetapi masing – masing struktur bagian tumbuhan ada yang membedakan yakni bagian tumbuhan yang monokotil dan dikotil. Selain itu tumbuhan juga diklasifikasikan berdasarkan daun, kebiasaan berkembang, dan lama hidupnya. Beranekaragam tumbuhan apabila diklasifikasikan secara rinci. Dengan adanya pengklasifikasian akan mudah dalam memberikan nama, pengelompokan, ataupun lainnya.



DAFTAR PUSTAKA http://www.ebiologi.com/2016/01/struktur-akar-monokotil-dan-dikotil.html http://www.ebiologi.com/2016/03/tabel-perbedaan-monokotil-dan-dikotil.html Tjitrosoepomo, Gembong. 2013. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta: Gajah Mada University Press. https://id.wikipedia.org/wiki/Batang https://id.wikipedia.org/wiki/Tumbuhan_peluruh https://id.wikipedia.org/wiki/Tumbuhan_hijau_abadi https://www.scribd.com/doc/238357642/Struktur-Dan-Fungsi-Tumbuhan-MakalahNew