Makalah Study Kasus Atau Cars Study [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

METODIK KHUSUS METODE BELAJAR DENGAN CASE STUDY (STUDI KASUS)



DOSEN



Mercy Joice Kaparang, SKM., M. Kes



DISUSUN OLEH : KELOMPOK IX LISA ARLIYANTI NUR RAHMA LIN NURYANI NI NYOMAN TRI M S



: PO7124319112 : PO7124319118 : PO7124319099 : PO7124319132



KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN PALU JURUSAN DIV KEBIDANAN 2018



KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr.Wb Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang “METODE BELAJAR CASE STUDY”. . Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini. Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini. Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca. Wassalamualaikum Wr.Wb



Palu, 12 September 2019



Penyusun



i



DAFTAR ISI KATA PENGANTAR



i



DAFTAR ISI



ii



BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang



1



B. Rumusan masalah



1



C. Tujuan



2



D. Manfaat



2



BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Metode pembelajaran Studi Kasus



3



B. Manfaat Metode pembelajaran Studi Kasus



4



C. Langkah-Langkah Metode pembelajaran Studi Kasus



5



D. Kekurangan dan Kelebihan Metode pembelajaran Studi Kasus



6



BAB III PENUTUP A. Kesimpulan



7



B. Saran



7



DAFTAR PUSTAKA



ii



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mengajar belajar adalah kegiatan guru murid untuk mencapai tujuan tertentu. Di duga, makin jelas tujuan makin besar kemungkinan ditemukan metode penyampaian, yang paling serasi. Namun tidak ada pegangan yang pasti tentang cara mendapatkan metode mengajar yang paling tepat. Tepat tidaknya



suatu



metode,



baru



terbukti



dari



hasil



belajar



murid.



Mengajar pada umumnya usaha guru untuk menciptakan kondisi-kondisi atau mengatur lingkungan sedemikian rupa, sehingga terjadi interaksi antara murid dengan lingkungan, termasuk guru, alat pelajaran dan sebagainya yang disebut dengan proses belajar, sehingga tercapai tujuan yang telah ditentukan. Demikian pula menggunakan suatu metode mengajar untuk segala tujuan belajar tidak akan efektif. Yang menimbulkan kesulitan ialah untuk mengetahui yang manakah metode yang paling serasi untuk mencapai tujuan pelajaran tertentu. Konsep dosen atau pendidik tentang apakah mengajar itu sangat menentukan metode mengajar manakah yang akan diutamakan. Sebelum melakukan proses pembelajaran, sebaiknya seorang pembelajar terlebih dahulu mencari metode mana yang tepat untuk digunakan yang disesuaikan dengan mata pelajaran, jumlah siswa dan kondisi siswa itu sendiri. Untuk itu, akan lebih dikaji jenis-jenis metode pembelajaran serta karakteristik dari tiaptiap metode tersebut dan kelebihan serta kekurangan dari tiap-tiap metode. Metode Pembelajaran adalah ilmu yang mempelajari cara – cara untuk melakukan aktivitas yang tersistem dari sebuah lingkungan yang terdiri dari pendidik dan peserta didik untuk saling beriteraksi dalam melakukan suatu kegiatan sehingga proses belajar berjalan dengan baik dalam artian tujuan pengajaran tercapai. Sehingga berdasarkan pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran adalah cara, model, atau serangkaian bentuk kegiatan 1



belajar yang diterapkan pendidik kepada anak didiknya guna meningkatkan motivasi belajar si terdidik guna tercapainya tujuan pengajaran.



B. Rumusan masalah 1. Apa Pengertian Metode pembelajaran Studi Kasus ? 2. Apa saja Manfaat Metode pembelajaran Studi Kasus ? 3. Bagimana Langkah-Langkah Metode pembelajaran Studi Kasus ? 4. Apa Kekurangan dan Kelebihan Metode pembelajaran Studi Kasus ?



C. Tujuan 1. Untuk mengetahui Pengertian Metode pembelajaran Studi Kasus 2. Untuk mengetahui Manfaat Metode pembelajaran Studi Kasus 3. Untuk mengetahui Langkah-Langkah Metode pembelajaran Studi Kasus 4. Untuk mengetahui Kekurangan dan Kelebihan Metode pembelajaran Studi Kasus



D. Manfaat 1. Dapat mengetahui Pengertian Metode pembelajaran Studi Kasus 2. Dapat mengetahui Manfaat Metode pembelajaran Studi Kasus 3. Dapat mengetahui Langkah-Langkah Metode pembelajaran Studi Kasus 4. Dapat mengetahui Kekurangan dan Kelebihan Metode pembelajaran Studi Kasus



2



BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Metode pembelajaran Studi Kasus Menurut Bogdan dan Bikien studi kasus merupakan pengujian secara rinci terhadap satu latar atau satu orang subjek atau satu tempat penyimpanan dokumen atau satu peristiwa tertentu. Surachrnad membatasi pendekatan studi kasus sebagai suatu pendekatan dengan memusatkan perhatian pada suatu kasus secara intensif dan rinci. Sementara Yin memberikan batasan yang lebih bersifat teknis dengan penekanan pada ciri-cirinya. Ary, Jacobs, dan Razavieh menjelasan bahwa dalam studi kasus hendaknya peneliti berusaha menguji unit atau individu secara mendalarn. Para peneliti berusaha menernukan sernua variabel yang penting. Case study atau studi kasus adalah rangkuman pengalaman pembelajaran (pengalaman mengajar) yang ditulis oleh seorang guru/dosen dalam praktik pembelajaran mereka di kelas. Pengalaman tersebut memberikan contoh nyata tentang masalah-masalah yang dihadapi oleh guru pada saat mereka melaksanakan pembelajaran. Gunanya adalah melalui pengkajian case study dalam pembelajaran dengan segala komponennya, para guru dapat melakukan evaluasi diri (self evalution), dapat memperbaiki dan sekaligus dapat meningkatkan praktik pembelajaran mereka di kelas. Bagi para calon guru, kajian terhadap case study akan dapat membuka wawasan mereka terhadap pembelajaran dan menanamkan konsep bagaimana seharusnya pembelajaran itu berlangsung. Di sisi lain, case study tentang pembelajaran dapat digunakan untuk membantu, baik guru maupun mahasiswa calon guru dalam memahami hakikat pembelajaran. Studi kasus seperti ini menjadi catatan penting dalam pelaksanaan pembelajaran secara nyata. Case study ditulis dalam bentuk narasi dan berisi pengalaman pembelajaran yang paling berkesan yang Anda



3



ingat karena kesuksesannya, kesulitan, atau pengalaman yang penuh problematika. Case study ditulis dengan memperhatikan hal-hal berikut ini 1. Case study ditulis dalam bentuk cerita naratif yang sangat rinci dan sangat erat kaitannya dengan pengalaman yang Anda alami. 2. Case study tersebut sedapat-dapatnya harus ringkas. Maksismum dua halaman ketikan. Namun, jika pengalaman yang akan diungkap dalam case study tergolong cukup esensial sebagai pengalaman bagi orang lain, case study dapat juga ditulis melebihi dua halaman ketikan. 3. Case study harus memuat unsur kemanusiaan: kemauan yang Anda miliki, tindakan dan kesalahan Anda yang mengecewakan dan rasa kesenangan atau kekecewaan pada saat selesainya pembahasan. 4. Case study harus memiliki judul yang dapat mewakili keseluruhan isi pengalaman pembelajaran yang dituliskan. 5. Pengalaman yang dituangkan dalam case study adalah ungkapan kejujuran. Artinya, cerita dalam case study adalah cerita kejujuran. B. Manfaat Metode pembelajaran Studi Kasus Manfaat yang dapat dipetik dari case study bagi guru dan bagi mahasiswa calon guru dapat dikemukakan sebagai berikut. 1. Sebagai evaluasi diri (self evalution) bagi guru untuk dapat memperbaiki



dan sekaligus dapat meningkatkan praktik pembelajaran mereka di kelas. 2. Sebagai pembuka wawasan mahasiswa calon guru terhadap pembelajaran



dan



penanaman



konsep bagaimana



seharusnya



pembelajaran



itu



berlangsung. 3. Guru dan mahasiswa calon guru dapat belajar dari kegagalan orang lain



(guru penulis case study). 4. Menemukan kekurangan dan kelebihan proses pembelajaran berdasarkan



pengalaman penulis case study. 5. Mahasiswa calon guru dapat memperoleh gambaran yang nyata tentang



dunia anak—khususnya di sekolah, termasuk di dalamnya memahami psikologi anak.



4



6. Guru dan mahasiswa calon guru dapat menggunakan metode dan strategi



pembelajaran yang tepat sehingga tidak mengulangi kekeliruan yang dialami oleh penulis case study. 7. Keberhasilan yang dialami oleh penulis case study dapat menjadi acuan



bagi orang lain (guru dan calon guru). 8. Bagi guru pamong, case study bermanfaat dalam pembimbingan



mahasiswa PPL melaksanakan pembelajaran agar menjadi lebih baik. 9. Dengan mengkaji case study, guru ataupun calon guru menjadi lebih



terbuka, lebih jujur, dan lebih berani mengungkapkan kegagalan yang dialaminya dalam pembelajaran. 10. Guru dan calon guru dapat belajar menulis pengalaman pembelajarannya



dalam bentuk narasi pembelajaran. C. Langkah-Langkah Metode pembelajaran Studi Kasus 1. Pemilihan kasus: dalam pemilihan kasus hendaknya dilakukan secara bertujuan (purposive) dan bukan secara rambang. Kasus dapat dipilih oleh peneliti dengan menjadikan objek orang, lingkungan, program, proses, dan masvarakat atau unit sosial. 2. Pengumpulan data: terdapat beberapa teknik dalarn pengumpulan data, tetapi yang lebih dipakai dalarn penelitian kasus adalah observasi, wawancara, dan analisis dokumentasi. Peneliti sebagai instrurnen penelitian, dapat menyesuaikan cara pengumpulan data dengan masalah dan lingkungan penelitian, serta dapat mengumpulkan data yang berbeda secara serentak; 3. Analisis data: setelah data terkumpul peneliti dapat mulai mengagregasi, mengorganisasi, dan mengklasifikasi data menjadi unit-unit yang dapat dikelola. Agregasi merupakan proses mengabstraksi hal-hal khusus menjadi hal-hal umum guna menemukan pola umum data. Data dapat diorganisasi secara kronologis, kategori atau dimasukkan ke dalam tipologi. 4. Perbaikan (refinement): meskipun semua data telah terkumpul, dalam pendekatan studi kasus hendaknya clilakukan penvempurnaan atau 5



penguatan (reinforcement) data baru terhadap kategori yang telah ditemukan. Pengumpulan data baru mengharuskan peneliti untuk kembali ke lapangan dan barangkali harus membuat kategori baru, data baru tidak bisa dikelompokkan ke dalam kategori yang sudah ada; 5. Penulisan laporan: laporan hendaknya ditulis secara komunikatif, rnudah dibaca, dan mendeskripsikan suatu gejala atau kesatuan sosial secara jelas, sehingga rnernudahkan pembaca untuk mernahami seluruh informasi penting. D. Kekurangan dan Kelebihan Metode pembelajaran Studi Kasus 1. Kekurangan a. Pembelajaran studi kasus seringkali dipandang kurang ilmiah atau pseudo-scientific karena pengukurannya bersifat subjectif atau tidak bisa dikuantifisir. Dalam hal ini, kritik ini juga mempertanyakan validitas dari hasil penelitian studi kasus. b. Karena masalah interpretasi subjektif pada pengumpulan dan analisa data studi kasus, maka mengerjakan pekerjaan ini relative lebih sulit dari penelitian kuantitatif. c. Masalah generalisasi. Karena skupa penelitian baik issu maupun jumlah orang yang menjadi target kajian studi kasus sangat kecil, kemampuan generalisasi dari temuan pada studi kasus adalah rendah. 2. Kelebihan a. Pendekatan studi kasus biasanya lebih fleksibel karena disainnya memang ditujukan untuk mengeksplorasi suatu permasalahan. Berbeda dengan pendekatan yang didisain dengan keinginan untuk menguji suatu teori atau hipotesa, dengan sifat eksploratif studi kasus, memungkinkan si peneliti untuk lebih fleksibel menyesuaikan arah penelitiannya sesuai dengan perkembangan kegiatan penelitiannya. b. Pembelajaran yang Penekanan pada Pemahaman Konteks. Luaran dari studi seperti ini adalah apa yang disebut thick description yakni deskripsi mendalam tentang suatu persoalan atau kelompok orang dan segala konteks terkait permasalahan atau kelompok orang tersebut. 6



BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Metode pembelajaran adalah cara-cara atau teknik penyajian bahan pelajaran yang akan digunakan oleh guru pada saat menyajikan bahan pelajaran, baik secara individual atau secara kelompok untuk dapat melaksanakan tugasnya secara profesional yakni melaksanakan pemebelajaran sesusai dengan kompetensi dan karakteristik siswa seorang guru dituntut dapat memahami dan memliki keterampilan yang memadai dalam mengembangkan pendektan, strategi dan metode ssehingga menghasilkan berbagai model pembelajaran yang efektif, kreatif dan menyenangkan, sebagaimana diisyaratkan dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. B. Saran Metode



belajar



ini



memiliki



kelebihan



dan



kekurangan.



Untuk



menyempurnakan proses belajar mengajar sebaiknya menggunakan berbagai metode pembelajaran sesuai dengan kebutuhan peserta didik sehingga pemahaman mahasiswa tentang materi yang cepat dipahami dan meningkat.



7



DAFTAR PUSTAKA Dwiyanto A, 2009. Case Studi dalam Pembelajaran. Diakses dari tanggal 14 September 2018 pukul 19.30 WITA dari http://www.sangpengajar.com/2009/09/case-study-dalampembelajaran_17.html IDTESIS, 2016. Metode Pembelajaran Studi Kasus. Diakses dari tanggal 14 September 2018 pukul 19.28 WITA dari https://idtesis.com/metodepembelajaran-studi-kasus/