Makalah Survei Lapangan Perkembangan Usaha Seblak Teh Eni [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH SURVEI LAPANGAN PERKEMBANGAN USAHA SEBLAK TEH ENI Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kewirausahaan Dosen Pengampu : Dian Kurniawan, SE., MSi



Disusun Oleh : Rosyidin Nurul Akbar Hasani Muhammad Rizal Naufal Yasmin Zahra Jamilah Chomsah Widyastari Andiar Ninda Ayu Lestari Azra Irdina Fakhira Amelia Zahra Mochamad Asep Shidiq



193402108 193402146 192302166 203402074 203402084 203402086 203402160 203402249 213402557



PROGRAM STUDY MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SILIWANGI 2021



KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas survei lapangan pada salah satu bidang usaha yaitu bidang usaha kuliner “Seblak Teh Eni” tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Kewirausahaan. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang kewirausahaan bagi para pembaca dan juga bagi penulis. Kami mengucapkan terima kasih kepada bapak Dian Kurniawan, S.E, M.Si , selaku dosen Mata Kuliah Kewirausahaan yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini. Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.



Tasikmalaya, 8 November 2021



ii



DAFTAR ISI KATA PENGANTAR .................................................................................. ii DAFTAR ISI ................................................................................................ iii BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1 1. 2. 3. 4. 5.



Latar Belakang ................................................................................... 1 Maksud dan Tujuan Wawancara ........................................................ 2 Topik Wawancara .............................................................................. 2 Waktu dan Tempat Kegiatan Wawancara .......................................... 2 Tim Kerja dan Narasumber Kegiatan Wawancara ............................. 2



BAB II LAPORAN HASIL OBSERVASI ................................................. 3 1. 2. 3. 4. 5. 6.



Sejarah dan Perkembangan ................................................................ 3 Aspek Produksi .................................................................................. 4 Aspek Sumber Daya Manusia ............................................................ 5 Aspek Keuangan ................................................................................ 6 Aspek Pemasaran ............................................................................... 7 Aspek Lain – lain ............................................................................... 9



BAB III PENUTUP .................................................................................... 10 1. Kesimpulan ...................................................................................... 10 2. Saran ................................................................................................. 10 LAMPIRAN ................................................................................................ 11



iii



BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Bisnis Usaha merupakan suatu aktiviftas memenuhi kebutuhan dan keinginan manusia. Saat ini banyak orang yang memilih membuka bisnis usaha sebagai cara untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Terdapat beberapa jenis bisnis usaha, salah satunya yaitu usaha di bidang kuliner/makanan. Bisnis ini merupakan salah satu dari sekian bisnis jasa yang berkembang dengan pesat walaupun pada masa krisis seperti saat ini. Hal ini terjadi karena makanan merupakan kebutuhan pokok manusia yang harus dipenuhi, sehingga apabila makanan dan minum masih menjadi kebutuhan yang diutamakan maka bisnis kuliner akan terus tumbuh dan berkembang. Perkembangan bisnis kuliner ini dapat dilihat dari tempat makan/restoran yang bermunculan dengan menu dan fasilitas yang unik dan baru, hal ini terjadi karena perkembangan tersebut dan menarik para pelanggan untuk datang dan mencoba restoran tersebut. Untuk membuka bisnis usaha, sebenarnya tak perlu langsung membuka usaha yang besar dan dengan modal yang besar pula. Berbisnis bisa dimulai dengan usaha berskala kecil. Usaha dengan skala kecil yang dimaksudkan di sini adalah usaha yang dibangun dengan dana yang nilainya kecil. Namun mungkin banyak orang yang sedikit meragukan, bagaimana bisa membangun bisnis dengan modal yang kecil? Peluang bisnis usaha sendiri dengan modal kecil yang sangat menguntungkan dan bisa menjanjikan penghasilan besar, cocok untuk pemula yang ingin sukses merintis wirausaha, tentunya tidak terlepas dari cara atau strategi dalam menentukan target konsumen yang harus dibidik dengan tepat. Sehingga bentuk peluang bisnis dan usaha yang paling sesuai bagi pemiliki modal kecil sebaiknya lebih mengedepankan kreatifitas, karena hal ini bertujuan agar mereka tetap mampu bersaing pada era ekonomi global seperti sekarang ini bahkan sampai masa yang akan datang. Oleh karena itu, melalui makalah ini, kami ingin sedikit membagikan pengalaman kami mewawancarai seorang pengusaha yang menurut kami adalah seorang pengusaha kecil yang telah berhasil. Kegiatan wawancara yang dilakukan juga merupakan salah satu tugas pada mata kuliah Kewirausahaan yang bertujuan untuk memperoleh informasi dan tips-tips sukses berbisnis dari narasumber, yang mungkin akan sangat berguna bagi kita semua di kemudian hari.



1



   



2. Maksud dan Tujuan Memahami dan menguasai kegiatan wawancara. Memperoleh informasi tentang kewirausahaan. Sebagai contoh inspiratif dalam memulai suatu usaha baru Mengembangkan jiwa berwirausaha bagi generasi muda 3. Topik Wawancara



Berani untuk membuka usaha kecil menjadi usaha yang besar.



4. Waktu dan Tempat Kegiatan Wawancara ini dilaksanakan pada: • Hari / Tanggal : Minggu, 7 November 2021 • Pukul : 09.00 • Tempat : Seblak Teh Eni



5. Tim Kerja dan Narasumber Kegiatan Wawancara Narasumber



: Ibu Eni/ Teh Eni



Pewawancara



: Nurul Akbar Hasani (193402146) : Rosyidin (193402108)



Dokumentasi



: M Rizal Naufal (193402166) : Mochammad Asep Sidiq (213402557)



Penyusun Materi



: Chomsah Widyastari Andiar (203402084) : Ninda Ayu Lestari (203402086)



Penyusun Laporan



: Amelia Zahra (203402249) : Yasmin Zahra Jamilah (203402074) : Azra Irdina Fakhira (203402160)



2



BAB II LAPORAN HASIL OBSERVASI A. Sejarah dan Perkembangan Usaha Usaha seblak memang sudah terkenal di Tasikmalaya baik itu di kota maupun di desa. Salah satu seblak yang banyak dikenal oleh masyarakat Kota Tasikmalaya adalah Seblak Teh Eni. Usaha seblak ini lahir pada akhir tahun 2015 yang berarti sudah kurang lebih 6 tahun seblak ini berdiri dan semakin banyak peminatnya. Sesuai dengan namanya usaha seblak ini didirikan oleh Teh Eni, yang mana pada saat itu beliau berjuang mendirikan usaha seblaknya ini lantaran memerlukan biaya untuk berobat dan membiayai sekolah anak-anaknya sekaligus memenuhi kebutuhan hidup keluarganya. Salah satu alasan beliau memilih usaha seblak karena saat itu usaha seblak sedang terkenal namun di daerahnya belum terdapat jajanan seblak, akhirnya beliau memutuskan untuk berjualan seblak. Selain itu, bisnis kuliner seblak ini hanya membutuhkan bahan yang simple dan cara untuk membuatnya pun cukup mudah. Pada saat itu, Teh Eni hanya memiliki modal sebesar Rp.500.000 untuk berjualan seblak. Modal itu hanya cukup untuk membeli beberapa topping seblak dan bumbunya, sedangkan untuk peralatan dan tempat masih menggunakan peralatan sendiri. Setelah mencoba usaha seblak itu, akhirnya orang-orang disekitar menyukai masakan seblak Teh Eni itu dan akhirnya usahanya pun berkembang. Menurut penelitian kami, yang orang lain rasakan ketika membeli seblak Teh Eni itu unggul dari rasa seblak lainnya. Rasa menjadi pemikat orang-orang membeli seblak Teh Eni. Menurut beliau memang kelebihan yang paling membedakan itu dari rasa kuah yang sedikit kental dan gurih ditambah rasa sambal yang sangat pedas, menjadi kegemaran masyarakat terlebih di kalangan anak muda. Setelah itu, usahanya pun menjadi semakin berkembang dan tersebar dari mulut ke mulut para pelanggan seblak Teh Eni. Cita rasa yang beliau pertahankan selama 6 tahun membuahkan hasil yang memuaskan para pelanggan setianya. Beberapa topping pun kini menjadi banyak topping berkat usahanya yang lancar. Sampai saat ini usahanya belum meregenerasi karena masih Teh Eni yang memegang usaha tersebut. Namun, beliau memiliki kerja sama join dengan Barcode yaitu salah satu caffe yang berada di Tasikmalaya yang selengkapnya akan di bahas di aspek pemasaran pada laporan ini.



3



B. Aspek Produksi Hal yang harus dipersiapkan dalam memproduksi suatu barang jadi tentunya ada bahan dan alat yang harus dipersiapkan. Setelah kita lihat perkembangan usaha Teh Eni termasuk perkembangan produksinya sampai saat ini, kita ketahui bahwa utuk membuat seblak peralatan pokok yang diperlukan yaitu 5 kompor, 10 katel, 5 tabung gas, 10 cutik, 3 lusin gelas, dan beberapa baskom untuk diisi bumbu dan topping. Dari segi bahannya beliau selalu membeli bahan yang fresh yang terdiri dari 2 macam makroni, 2 macam kerupuk, 2 macam telur, 4 macam bakso, 2 macam sosis, 2 macam tahu, dimsum, lumpia, cilok, ceker, kulit, tulang dan usus ayam, 4 macam seafood , 2 macam mie, siomay kering, cuangki, dan 2 macam sayur yang jika dijumlahkan ada sekitar 30 topping seblak dengan harga satuan yang berbeda. Kemudian untuk bumbu memerlukan 2 macam bawang, 3 macam cabe, 3 macam penyedap rasa, dan bumbu rahasia. Selain itu juga ada 5 macam minuman yang disediakan disana. Dikarenakan banyaknya topping, maka Teh Eni juga menyediakan pembelian paket seblak agar harga lebih terjangkau. Dengan banyak peralatan dan bahan, Teh Eni memperkirakan harga untuk peralatan kurang lebih sebesar Rp.4.000.000 dan bahan kurang lebih sekitar Rp. 4.000.000 – Rp.5.000.000 per hari. Dalam proses produksinya untuk masalah bumbu, seblak Teh Eni membuat bumbu dadakan yang masih fresh, hal ini terlihat ketika observasi, para karyawan Teh Eni membuat bumbu langsung di tempat produksi, sedangkan untuk topping ada 2 macam, yaitu topping basah dan topping kering. Untuk topping basah dibuat dadakan seperti cilok, dan dimsum, untuk topping keringnya cukup dituangkan ke dalam wadah. Menurut informasi yang kami dapatkan dari pemilik, rata-rata produksi sehari seblak kurang lebih sekitar 400-500 porsi/hari dengan harga yang disesuaikan pembeli memilih topping. Adapun masyarakat sekitar yang ikut menyimpan cemilan atau jajanan pelengkap seblak, sehingga masyarakat sekitar terbantu dengan adanya seblak Teh Eni sebagai ladang penghasilan mereka.



    



Berikut merupakan tatacara pembelian seblak Teh Eni secara offline: Datang ke tempat, dan ambil wadah yang disediakan Ambil topping sesuai yang diinginkan pembeli Tulis nama dan level kepedasan pada kertas yang telah ditempel di wadah Serahkan ke karyawan, dan tunggu seblak untuk dimasak Kita bisa memilih tempat duduk dengan bangku atau lesehan



4







  



Jika seblak telah siap, karyawan akan mengantarkan seblak ke tempat duduk anda atau memanggil nama pembeli jika dibungkus Untuk pemesanan secara online bisa melalui Grabfood dengan cara: Cari nama “Seblak Teh Eni” Pilih pesanan paket atau satuan topping Pesanan siap diantar



Dari hal tersebut, dapat kita lihat bahwa produksi seblak Teh Eni sangat stabil selama 6 tahun ini walaupun sedang pandemi, tapi hal itu tidak terlalu berdampak pada produksi dan pemasarannya. Dengan kualitas yang baik seblak Teh Eni ini mampu bertahan hingga saat ini. C. Aspek Sumber Daya Manusia Sumber daya menusia merupakan salah satu komponen yang sangat penting dalam sebuah usaha, baik itu kecil maupun besar. Tidak dapat dipungkiri bahwa tanpa adanya sumber daya manusia mungkin saja usaha tidak akan bergerak. Observasi yang kami lakukan pada Seblak Teh Eni pun sama memiliki sumber daya manusia yang tidak sedikit di bidang jajanan yang tidak lain bahwa di usaha seblak ini memiliki sumber daya manusia sebanyak 13 orang. Banyaknya karyawan yang dimiliki Teh Eni ini diambil dari warga sekitar Cikiara. Itu artinya, Teh Eni memang sengaja mengambil karyawan untuk memanfaatkan serta membuka pekerjaan untuk tenaga kerja sekitar kampungnya sendiri. Perihal kriteria karyawan, beliau tidak mensyaratkan apapun kecuali yang benar-benar mau bekerja disana, sehingga tidak ada batasan kriteria sebagai pegawai Seblak Teh Eni. Berkaitan dengan hal tersebut, pegawai Teh Eni berusia sekitar 20-45 tahun. Dengan 4 orang pegawai laki-laki dan 9 orang pegawai perempuan. Pegawai lakilaki dibagi menjadi 2 pelayan 1 di tempat minum dan 1 di tempat topping. Pegawai perempuan dibagi menjadi 5 orang memasak 1 di tempat cemilan 1 kasir 1 di tempat minum dan 1 di tempat topping. Sesekali Teh Eni turun langsung untuk membantu dan melayani konsumen. Seblak Teh Eni memiliki jam operasional mulai dari jam 10.00-21.00 WIB dan libur pada hari Senin. Artinya, para pegawai bekerja 11 jam dalam 6 hari, tak heran dengan jam kerja yang sangat padat karena seblak ini sudah mulai digundrungi mulai pukul 10.00 WIB. Perihal masalah pengajian Teh Eni merasa kalua hal itu privasi sehingga kita tidak mengetahui hal tersebut, namun beliau menyebutkan bahwa para pegawainya mendapat upah harian.



5



Melihat jumlah karyawan yang lumayan banyak untuk kategori jajanan seblak dan jam kerja operasional yang cukup padat, untuk memotivasi kembali semangat para pegawai, Teh Eni selalu mengajak para karyawannya untuk sekedar jalan-jalan atau makan-makan setiap senin ke 4, hal itu beliau lakukan setiap sebulan sekali. Selain itu juga beliau memberikan kaos seragam bertemakan Seblak Teh Eni yang dimana hal kecil ini juga bisa membangun semangat pegawai, mereka dengan bangganya memakai kaos seragam itu dan hal ini sangat jarang ditemui di jajanan sekelas seblak. D. Aspek Keuangan Menurut Teh Eni, modal awal usahanya untuk berjualan seblak adalah sebesar Rp.500.000 yang bersumber dari modal sendiri. Modal itu hanya cukup untuk memulai usaha kecilnya, yang mana saat itu beliau memulainya dengan hanya menyediakan sedikit bahan untuk topping seblak beserta bumbunya. Sedangkan untuk peralatannya masih menggunakan peralatan sendiri yang seadanya dan yang dijadikan sebagai tempat membuka usahanya tersebut adalah tanah serta bangunan rumahnya sendiri. Setelah beberapa lama Seblak Teh Eni melakukan usahanya dan produknya sudah dikenal oleh orang-orang yang ada di sekitarnya, Teh Eni kemudian mencoba untuk meningkatkan usahanya dengan membeli peralatan dan perlengkapan yang mana biaya yang dikeluarkan adalah sebesar Rp. 4.000.000. Harga jual yang ditetapkan untuk satu porsi seblak Teh Eni ini bermacammacam, tergantung bagaimana konsumen memilih topping yang diinginkan. Tetapi selain itu, Seblak Teh Eni juga menyediakan pembelian paket seblak untuk pemesanan online (Go atau Grab Food) agar lebih mudah dalam pemesanan dan harga lebih terjangkau. Berikut dilampirkan tabel harga jual untuk varian topping yang ada di Seblak Teh Eni. Varian Topping



Harga



Varian Topping



Harga



Rp. 1.000



Dumpling keju



Rp. 2.500



Rp. 1.000



Dumpling ayam



Rp. 2.500



Rp. 1.000



Dimsum



Rp. 2.500



Rp. 500



Baso ikan



Rp. 1.000



Kol Tahu lidah Tahu kering Tahu putih



6



Rp. 1.000



Baso besar



Rp. 2.500



Rp. 1.000



Baso sedang



Rp. 2.000



Rp. 1.000



Baso kecil



Rp. 500



Rp. 2.500



Cilok



Rp. 500



Rp. 500/1



Telur ayam



Rp. 3.000



Rp. 500/2



Telur puyuh



Rp. 2000/3



Rp. 500/3



Berbagai macam Harga bervariasi minuman



Mie Sosis Tulang Ceker Kulit Usus Pangsit



(Tabel 1. Rincian Harga Varian Topping Seblak) Untuk besar pendapatan setiap harinya adalah sebesar Rp. 8.000.000 s/d Rp. 9.000.000. Biaya yang dikeluarkan untuk membeli bahan-bahan seblak ini adalah sekitar 4.000.000 s/d Rp.5.000.000. Teh Eni pada saat itu tidak menjelaskan secara rinci untuk biaya lain-lain yang dikeluarkannya, seperti biaya listrik dan biaya upah karyawan. Namun untuk sistem upah yang diterapkan di sini adalah sistem upah yang dibayarkan langsung, yaitu setiap hari kerja. Sehingga laba kotor yang diterima setiap hari penjualan seblak The Eni bisa dihitung sebagai berikut. Pendapatan diterima - Biaya pengeluaran = Rp. 9.000.000 – Rp. 5.000.000 Laba kotor = Rp. 4.000.000/hari Jadi dapat dikatakan bahwa Seblak Teh Eni ini memiliki laba atau keuntungan setiap harinya sekitar Rp. 4.000.000/hari, itu pun kalau tempat usahanya ini sedang ramai pengunjung. Untuk sistem pembayaran konsumen yang membeli langsung ke tempatnya, konsumen hanya diperbolehkan untuk melakukan pembayaran tunai. Tetapi jika konsumen membelinya secara online atau melalui pemesanan online maka bisa dilakukan dengan cara transfer m-banking. E. Aspek Pemasaran Dalam hal pemasaran kita sering mengenal istilah marketing mix, yang mana di dalamnya terdapat bahasan tentang 7P (Product, Place, Price, People, Promotions, Process, and Physical Avidence).



7























Product Untuk produk yang ditawarkan di sini adalah Seblak Teh Eni yang memiliki keunggulan dari cita rasanya. Selain itu, terdapat produk makanan dan minuman lain sebagai pelengkapnya. Place Dalam hal pemilihan lokasi usaha, Seblak Teh Eni memilih lokasi yang memang sudah dimiliki oleh sendiri dan tidak jauh dari lokasi tempat tinggal Teh Eni. Lebih tepatnya berada di Jalan Hanura-Cikiara, Panglayungan, Cipedes, Kota Tasikmalaya. Selain karena terdapat pemukiman penduduk yang cukup ramai, akses jalan menuju tempat Seblak Teh Eni juga cukup mudah untuk dituju. Sehingga lokasi ini bisa dikatakan sebagai lokasi yang cukup strategis untuk menjalankan usaha kuliner seperti usaha Seblak Teh Eni. Price Harga yang ditawarkan oleh Seblak Teh Eni cukup terjangkau, sehingga tak sedikit orang yang tertarik untuk menjadi konsumen Seblak Teh Eni ini. Untuk harga satu porsi seblak yang ditawarkan, disesuaikan dengan harga satuan topping yang mana harganya dimulai dari Rp. 500 s/d Rp.3.000 per satuan topping seblak. People Dalam hal pemilihan target pasar (konsumen), Seblak Teh Eni sebenarnya bisa dikonsumsi oleh berbagai macam konsumen, baik laki-laki maupun perempuan, tua maupun muda. Namun apabila dilihat dari banyaknya jumlah pengunjung yang datang, konsumen Seblak Teh Eni ini memang didominasi oleh konsumen dari kalangan anak muda yang hobby wisata kuliner atau sekadar untuk menemani waktu luang bersama teman ataupun keluarga. Promotions Berdasarkan informasi yang Teh Eni berikan, Seblak Teh Eni ini tidak melakukan promosi secara khusus untuk menarik pelanggannya. Hanya saja mungkin animo masyarakat atau yang menjadi konsumen seblak ini bisa menjadi sumber promosi yang cuma-cuma alias gratis, karena besar dari mulut ke mulut saja. Walaupun memang sempat dilakukan promosi melalui akun media sosial, seperti Instagram. Selain itu mungkin terdapat sistem pelayanan atau pemesanan online melalui Whatsapp, Go food, maupun Grab food. Diketahui juga bahwa Seblak Teh Eni melakukan join atas nama dan pembelian mentahan produk oleh Caffé Barcode, yang mana namanya menjadi Seblak Teh Eni X Angkringan dan bertempat di samping Caffé Barcode. Strategi ini menjadikan keuntungan bagi kedua belah pihak,



8











karena Seblak Teh Eni bisa mendapat sisi promosi dari Caffé Barcode yang cukup popular di kalangan anak muda, pun sebaliknya nama Seblak Teh Eni yang dicatut oleh Café Barcode bisa langsung dikenal oleh konsumen Seblak Teh Eni sebelumnya. Process Satu hal yang menarik dalam hal proses pembelian atau pemesanan seblak adalah dari kebebasan konsumen untuk memilih sendiri topping apa yang diinginkan. Setelah itu, konsumen hanya perlu menuliskan nama dan juga keterangan tingkat kepedasan yang dipesan di atas tempat penyimpanan topping yang dipilihnya. Lalu kemudian konsumen hanya perlu duduk menunggu seblaknya dimasak oleh pelayan, dan setelah selesai memakan seblaknya, konsumen bisa langsung membayar ke meja kasir dengan harga yang sesuai saat konsumen memilih toppingnya sendiri. Jadi singkatnya dalam hal proses adalah dengan cara pesan lalu akan dibuatkan pesanannya. Physical Avidence Dalam hal fasilitas yang disediakan oleh Seblak Teh Eni, terdapat meja dan kursi yang nyaman untuk dijadikan sebagai tempat memakan seblak, atau terdapat juga dengan meja makan pendek dan duduk santai di lantai beralaskan karpet, terdapat tempat cuci tangan, dan diikuti dengan udara yang cukup sejuk karena berada di area yang cukup terbuka. Di atas meja terdapat nomor meja sehingga memudahkan konsumen untuk bisa dilayani dengan baik, selain itu disediakan tissue, asbak rokok, dan lain-lain sebagai pelengkap meja makan.



F. Aspek Lain-Lain Dalam hal untuk mengetahui tingkat kepuasan pelanggan, Seblak Teh Eni beberapa kali menerima complain (keluhan) dari konsumen yang memakan langsung di lokasi, seperti rasanya yang terlalu asin, terlalu pedas, atau kurang konsisten dalam rasa itu semua ditanggung oleh Seblak Teh Eni sendiri, dan Teh Eni hanya bisa meminta maaf dan harap maklum karena memang tidak ada yang sempurna. Seblak Teh Eni sendiri akan tetap terus menjaga dan terus meningkatkan kualitas dan konsistensi pelayanan yang baik bagi setiap konsumennya. Untuk hal kata-kata motivasi yang bisa disampaikan oleh Teh Eni kepada generasi muda yang ingin membuka usaha yaitu, “semangat, terus semangat pokoknya.” Karena memang sesuatu yang luar biasa datang dari proses perjuangan yang tidak biasa juga.



9



BAB III PENUTUP 1. Kesimpulan Berdasarkan hasil survei lapangan dan wawancara langsung kepada Seblak Teh Eni, penulis bisa menyampaikan apa saja yang menjadi poin penting tentang Kewirausahaan, khususnya dalam merintis dan menjalankan Usaha Mikro Kecil Menengah. Dimulai dari sejarah perusahaan/usahanya, aspek Produksi, aspek SDM, aspek Keuangan, serta aspek Pemasaran yang mana di sini khususnya yang diterapkan oleh warung usaha Seblak Teh Eni. Menjadi seorang wirausaha tak terlepas dari adanya keberanian mengambil resiko dan keberanian untuk memulai usaha. Selain itu, faktor ekonomi dan keterdesakan adalah salah satu hal yang menjadi pertimbangan dan selalu ada di dalam benak seorang wirausaha, yakni agar mampu bertahan hidup. Dimana ada dorongan, kemauan, melihat peluang, kerja keras, dan berpikir kritis, maka segala kesulitan akan menjadi mudah. Seperti yang diceritakan oleh Teh Eni, awal mula beliau mendirikan usahanya itu adalah dikarenakan keperluan biaya untuk berobat, yang kemudian akhirnya memutuskan untuk coba-coba membuka usaha Seblak Teh Eni. Dan sampai saat ini, Seblak Teh Eni menjadi warung Seblak yang cukup besar dan dikenal oleh banyak orang, yang mana itu tak lain dan tak bukan adalah karena hasil dari kerja kerasnya. Sehingga kini ia mampu membuktikan bahwa ia mampu menjadi wirausaha lokal mikro yang sukses. 2. Saran Saya mengaharapkan adanya kritik dan saran untuk menyempurnakan laporan kegiatan observasi dan wawancara kewirausahaan ini. Semoga sedikit cerita sukses dari Teh Eni dalam menjalankan usaha Seblak Teh Eni ini mampu membuka pikiran kita semua untuk memulai berwirausaha. Terima kasih untuk Teh Eni yang sudah bersedia menjadi narasumber dan tokoh inspiratif kelompok kami. Ditunggu inovasi dan kreasi baru olahan Seblak Teh Eni dan usaha-usaha lokal lainnya demi terwujudnya perekonomian dan kesejahteraan masyarakat daerah yang lebih baik.



10



LAMPIRAN DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA SEBLAK TEH ENI 1.



Sejarah dan Perkembangan  Siapa pemilik usaha ini?  Tahun berapa usaha ini didirikan?  Bagaimana awal mula usaha seblak ini ada?  Bagaimana perkembangan usaha ini? Apakah sudah mempunyai cabang, jika ada di daerah mana?  Mengapa ibu memilih usaha kuliner seblak di banding usaha lain ?  Berapa modal awal yang dikeluarkan untuk memulai usaha ini ?  Generasi ke berapa seblak ini?  Menurut ibu, apa yang menjadi keunggulan kompetitif dari seblak ini?  Bagaimana cara ibu mempertahankan keunggulan kompetitif tersebut?



2.



Aspek Produksi  Apa saja produk yang ibu jual?  Peralatan apa saja yang harus di persiapkan untuk mendirikan usaha ini ?  Bahan baku apa saja yang diperlukan dalam pembuatan seblak, baik itu toping, bumbu-bumbu, dll nya ?  Bagaimana proses dalam pembuatan seblak? Apa boleh kita melihat langsung prosesnya ?  Berapa lama waktu yang dibutuhkan ibu untuk memasak seblak setiap porsinya?  Bagaimana alur pemesanan yang dilakukan konsumen?  Apa yang ibu lakukan jika terdapat topping pesanan konsumen yang tidak tersedia?



3.



Aspek SDM  Berapa jumlah karyawan yang bekerja di usaha ini ?  Bagaimana sistem perekrutan karyawan yang di terapkan dalam usaha ini ?  Berapa besarnya kompensasi yang diberikan kepada karyawan dan bagaimana sitem pemberian kompensasinya apakah perbulan, perminggu ataupun perhari ?  Keterampilan terpenting apa yang harus dimiliki karyawan untuk bisa bekerja di usaha ini ?  Bagaimana cara untuk mengkatkan semangat kerja para karyawan?



11



4.



Aspek Keuangan  Berapa besar biaya yang dikeluarkan oleh ibu untuk pembelian peralatan dalam memulai usaha?  Berapa besar biaya yang dilkeluarkan untuk operasional seblak dalam sehari ?  Berapa harga jual yang di tetapkan untuk 1 porsi seblak tersebut ?  Berapa besar pendapatan yang di peroleh dalam sehari ?  Berapa besar pendapatan rata-rata perhari ?  Berapa laba usaha yang diperoleh dalam sehari ?  Bagaimana cara ibu menentukan harga seblak yang akan dijual?  Bagaimana sistem pembayaran dari konsumen ke ibu?  Berapa besar alokasi dana yang ibu siapkan untuk promosi?



5.



Aspek Pemasaran  Apa saja strategi pemasaran usaha seblak saat ini?  Bagaimana hasil dari strategi pemasaran tersebut?  Pasar mana yang menjadi target pemasaran usaha ibu?  Bagaimana cara ibu menentukan lokasi usaha?  Siapa yang bertanggungjawab dalam promosi usaha ini?  Apa saja media promosi yang ibu gunakan saat ini?  Kira-kira berapa banyak porsi seblak yang terjual dalam sehari?



6.



Aspek Lain-Lain  Siapa yang bertanggungjawab terhadap complain konsumen?  Apa saja complain dari konsumen yang banyak ibu terima?  Bagaimana cara ibu menanggapi complain tersebut?



12



DOKUMENTASI



13