Makalah Surveilans Kelompok 7 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH SURVEILANS KESEHATAN MASYARAKAT “Metode-Metode Surveilans”



Kelompok 7 : 1. Aulia Rizki Giovany



( 1611211049 )



2. Cindy Amalia Ardhani



( 16112111043 )



3. Jenita Sari



( 1611211051 )



4.



( 1611211048 )



Mutiara Rahmi



5. Ratih Kemala Ridwan



( 1611211045 )



6. Riza Kurnia Lestari



( 1611212025 )



7. Westi Anugrah



( 1611211053 )



Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat Univeritas Andalas



2017



KATA PENGANTAR



Puji dan syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan karunianNya kami dapat mengerjakan tugas kelompok makalah metode survailens kesehatan dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolonganNya mungkin kami tidak dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik, meskipun kami juga menyadari segala kekurangan yang ada di dalam makalah ini. Makalah ini kami susun berdasarkan beberapa sumber yang telah kami peroleh. Kami berusaha menyajikan makalah ini dengan bahasa yang sederhana dan mudah di mengerti. Selain kami memperoleh dari sumber pilihan, kami juga memperoleh informasi tambahan dari internet. Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada rekan-rekan semuanya yang telah memberikan sumbang sarannya untuk penyelesaian makalah ini. Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kami menerima kritik dan saran yang positif dan membangun dari rekan-rekan pembaca untuk penyempurnaan pada tugas makalah-makalah berikutnya. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita semua. Amin. Penyusun



Padang , 4 September 2017



i



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR....................................................................................................i DAFTAR ISI.................................................................................................................ii BAB I



PENDAHULUAN..........................................................................................1



1.1



Latar Belakang................................................................................................1



1.2



Rumusan Masalah...........................................................................................1



1.3



Tujuan.............................................................................................................1



1.4



Manfaat...........................................................................................................2



BAB II



PEMBAHASAN.........................................................................................3



2.1



Definisi Surveilans Kesehatan........................................................................3



2.2



Metode Surveilans Kesehatan.........................................................................3



2.3



Metode Survailens Epidemiologi....................................................................7



BAB III



PENUTUP...................................................................................................9



3.1



Kesimpulan.....................................................................................................9



3.2



Saran...............................................................................................................9



DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................10



ii



BAB I PENDAHULUAN I.1



Latar Belakang Surveilans pada sekarang ini banyak dimanfaatkan dalam berbagai upaya



terutama dalam upaya masalah kesehatan. Pada awalnya surveilans epidemologi banyak dimanfaatkan dalam



pemberantasan penyakit menular.



Seiring dengan



banyaknya masalah kesehatan yang dihadapi sekarang, surveilans dimanfaat dalam berbagai masalah kesehatan lainnya baik dalam upaya pencegahan dan pengendalian kesehatan lainnya. Seperti diketahui suveilans



berbeda dengan suvei. Hal utama yang



membedakan surveilans adalah kegiatan pengamatan secara sistematis dan terus menerus terhadap penyakit atau masalah-masalah kesehatan serta kondisi yang mempengaruhi resiko terjadinya penyakit atau masalah-masalah kesehatan tersebut agar dapat melakukan tindakan penanggulangan secara efektif dan efisien melalui proses pengumpulan, pengolahan data dan penyebaran informasi epidemiologi kepada penyelenggara program kesehatan. Sedangkan suvei kegiatan hanya dilakuakn apabila ada suatu masalah. Begitu pentingnya survailens kesehatan masyarakat dalam kesehatan maka, surveilans kesehatan masyarakat memiliki metode. Sehingga surveilens kesehatan masyarakat memilki manfaat dalam kesehatan. I.2



Rumusan Masalah 1. Apa yang dimaksud dengan surveilans kesehatan masyarakat? 2. Apa metode dalam surveilans kesehatan masyarakat ?



I.3



Tujuan 1. Dapat mengetahui Apa yang dimaksud dengan surveilans kesehatan masyarakat



1



2. Dapat mengetahui



Apa metode-metode dalam surveilans kesehatan



masyarakat ? I.4



Manfaat 1. Untuk menambah wawasan bagi pembaca tentang surveilans kesehatan masyarakat 2. Untuk melatih penulis agar dapat menulis sebuah makalah yang baik. 3. Memudahkan dalam pembelajaran



2



BAB II PEMBAHASAN II.1 Definisi Surveilans Kesehatan Surveilans Kesehatan didefinisikan sebagai kegiatan pengamatan yang sistematis dan terus menerus terhadap data dan informasi tentang kejadian penyakit atau masalah kesehatan dan kondisi yang mempengaruhi terjadinya peningkatan dan penularan penyakit atau masalah kesehatan untuk memperoleh dan memberikan informasi guna mengarahkan tindakan penanggulangan secara efektif dan efisien. Surveilans Kesehatan diselenggarakan agar dapat melakukan tindakan penanggulangan secara efektif dan efisien melalui proses pengumpulan data, pengolahan data, analisis data, dan diseminasi kepada pihak-pihak terkait yang membutuhkan. Surveilans Kesehatan mengedepankan kegiatan analisis atau kajian epidemiologi serta pemanfaatan informasi epidemiologi, tanpa melupakan pentingnya kegiatan pengumpulan data dan pengolahan data. Penyelenggaraan Surveilans Kesehatan harus mampu memberikan gambaran epidemiologi antara lain komponen pejamu, agen penyakit, dan lingkungan yang tepat berdasarkan dimensi waktu, tempat dan orang. Karakteristik pejamu, agen penyakit, dan lingkungan mempunyai peranan dalam menentukan cara pencegahan dan penanggulangan jika terjadi gangguan keseimbangan yang menyebabkan sakit. II.2 Metode Surveilans Kesehatan 1) Sistem Laporan Secara Rutin Penyelenggaraan surveilans epidemiologi terhadap beberapa kejadian permasalahan, dan atau faktor risiko kesehatan. Informasi secara rutin dikumpulkan dan dilaporkan oleh staff puskesmas. a. Kelebihan  Murah dan efisien



3



 Sistem pencatatan dan pelaporan telah terstandarisasi b. Kekurangan  Sistem tersebut tidak lengkap dalam memberikan gambaran tentang jumlah keseluruhan kasus-kasus yang terjadi 2) Sistem Pelaporan Sentinel Surveilans Sentinel adalah penyelenggaraan surveilans epidemiologi pada populasi dan wilayah terbatas untuk mendapatkan signal adanya masalah kesehatan pada suatu populasi atau wilayah yang lebih luas. Pelaporan sentinel adalah kegiatan analisis data dengan cara pengumpulan dan pengolahan data secara terus menerus yang dilakukan di wilayah/unit yang terbatas atau sempit. Sumber data surveilans sentinel :  Register harian dan LBI Puskesmas termasuk pencatatan dari Puskesmas Pembantu.  Penyakit yang dicatat adalah kasus baru  Pencatatan total laki-laki dan perempuan serta total kunjungan  Register rawat jalan dan rawat inap Rumah Sakit a. Kelebihan : Tempat-tempat sentinel ini dapat memberikan suatu gambaran yang lebih konsisten terhadap kesakitan di dalam suatu area tertentu dibandingkan pada pelaporan rutin b. Kekurangan : Tempat tersebut tidak mewakili keseluruhan populasi pada risiko. Populasi yang dilayani dapat berubah, sehingga studi trend menjadi cacat 3) Survei Studi – Studi Khusus Penyelenggaraan surveilans epidemiologi terhadap suatu kejadian, permasalahan, faktor risiko atau situasi khusus kesehatan. Survei“sampel” dilakukan secara periodic untuk memperkirakan tingkatan suatu penyakit atau kematian dan merekomendasikan tindakan pencegahan jikalau hal tersebut diulang. Survey dilakukan untuk menyediakan metode untuk memonitor perilaku yang berkaitan dengan penyakit, kebiasaan pribadi yang



4



mempengaruhi risiko penyakit, pengetahuan, sikap, yang mempengaruhi perilaku sehat, penggunaan sarana pelayanan kesehatan. Contoh Survey yang dilakukan oleh Departemen Kesehatan USA memonitor perilaku yang berkaitan dengan penyebab tingginya morbiditas dan mortalitas, seperti merokok, aktifitas fisik, penggunaan sabuk pengaman,penggunaan pelayanan kesehatan preventif. Survey ini memiliki standar pertanyaan, pertanyaan tambahan,serta pertanyaan akan kebiasaan lokal setempat. 4) Penyelidikan Kasus dan Wabah Penyelidikan khusus yang dilakukan untuk menemukan penyebab dari suatu penyakit atau kematian dan merekomendasikan tindakan pencegahan jika semisal kejadian tersebut terjadi lagi. Penyelidikan ini bukan merupakan alternative terhadap sistem rutin dan sentinel, tetapi digunakan sebagai langkah selanjutnya di dalam penyelidikan epidemiologi Kriteria wabah : a.



Timbulnya suatu penyakit yang sebelumnya tidak ada atau tidak dikenal di daerah tersebut.



b.



Adanya peningkatan kejadian penyakit/kematian dua kali lipat atau lebih dengan jumlah pada kurun waktu sebelumnya.



c.



Jumlah penderita melebihi ambang wabah (rata-rata + 2 SE)



d.



Peningkatan kasus terus menerus selama 3 kurun waktu berturut-turut menurut jenis penyakit.



e.



Jumlah kejadian/kematian, penderita baru menunjukkan kenaikan 2x lipat disbanding periode sebelumnya



f.



CFR menunjukkan kenaikan 50% atau lebih disbanding dengan periode



5) Studi Epidemiologi Penyelenggaraan surveilans epidemiologi pada periode tertentu serta populasi dan atau wilayah tertentu untuk mengetahui lebih mendalam gambaran epidemiologi penyakit, permasalahan dan atau faktor risiko kesehatan . Studi epidemiologi dapat berbentuk studi observasi yakni peneliti hanya mengamati ada/tidaknya faktor risiko/paparan pada subjek 5



yang diteliti. Studi observasional seperti case control, kohort, cross sectional. Sedangkan, studi eksperimental adalah studi dimana peneliti melakukan perlakuan/intervensi (pemberian faktor risiko/papara) pada subjek yang akan diteliti, seperti clinical trial, field trial, community interventional trial. 6) Surveilans Berbasis Laboratorium Penggunaan diagnosa laboratorium sebagai dasar surveilans bisa sangat efektif untuk beberapa penyakit. Keuntungan dari metode ini adalah kemampuan mengidentifikasi pasien yang dilihat oleh banyak dokter yang berbeda, terlebih ketika tes diagnosa yang terpusat pada kondisi tertentu, ketersediaan informasi yang detail akan hasil diagnosis seperti tingkat serum dari racun atau sensitivitas antibiotic akan suatu bakteri. Kekurangan nya adalah catatan laboratorium itu sendiri mungkin saja tidak bisa memberikan informasi epidemiologi dari karakteristik pasien dan pasien yang sudah di tes melalui laboratorium bisa saja tidak memperlihatkan semua orang dengan penyakit tertentu. 7) Registrasi Registrasi adalah daftar dari semua kejadian penyakit, atau kategori dari penyakit dalam area yang ditentukan. Registrasi dikumpulkan dengan informasi mendetail dan dapat mengidentifikasi pasien untuk jangka waktu panjang atau untuk penyelidikan epidemiologi dan laboratorium. 8) Pelaporan Notifiable Disesase Dalam hukum kesehatan masyarakat, beberapa penyakit dianggap “notifiable” artinya dokter ataupun laboratorium harus melaporkan kasus kepada Pihak Resmi Kesehatan Masyarakat. Metode ini sudah digunakan umumnya pada penyakit infeksi dan mortalitas. Sekarang ini, notifiable disease sering memasukkan penyakit kanker. Contohnya, beberapa penyakit yang sangat darurat yang dilaporkan kepada Departemen Kesehatan setempat yang dibutukan segera atau kurang dari 24 jam untuk mengizinkan respon Kesehatan Masyarakat yang efektif, jika tidak terlalu darurat, dapat dilaporkan tidak terlalu cepat. Orang atau organisasi yang berwenang untuk 6



melaporkan dapat memasukkan dokter,laboratorium dimana diagnosis ditetapkan, ataupun fasilitas kesehatan (klinik dan RS ) dimana pasien dirawat. II.3 Metode Survailens Epidemiologi Dalam surveilans epidemiologi, kita mengenal adanya surveilans epidemiologi penyakit menular, surveilans epidemiologi penyakit tidak menular, surveilans epidemiologi penyakit infeksi, surveilans epidemiologi penyakit akut dan surveilans epidemiologi penyakit kronis. Terdapat beberapa persamaan dan perbedaan secara konseptual antara kegiatan surveilans epidemiologi penyakit akut dan kronis: Ruang lingkup surveilans epidemiologi menurut tempatnya dapat dibedakan menjadi 2, yaitu surveilans epidemiologi dalam masyarakat dan surveilans epidemiologi di rumah sakit. 1.



Surveilans epidemiologi dalam masyarakat Surveilans epidemiologi ini dilakukan pada suatu wilayah administrasi atau pada kelompok populasi tertentu. Dengan analisis secara teratur berkesinambungan terhadap data yang dikumpulkan mengenai kejadian kesakitan atau kematian, dapat memberikan kesempatan lebih mengenal kecenderungan penyakit menurut variabel yang diteliti. Variabel tersebut diantaranya adalah distribusi penyakit menurut musim atau periode waktu tertentu, mengetahui daerah geografis dimana jumlah kasus/penularan meningkat atau berkurang, serta berbagai kelompok risiko tinggi menurut umur, jenis kelamin, ras, agama, status sosial ekonomi serta pekerjaan.



2.



Surveilans epidemiologi di rumah sakit Saat ini penderita penyakit menular yang dirawat d rumah sakit jumlahnya masih cukup besar. Suatu keadaan khusus dimana faktor lingkungan,



secara



bermakna



dapat



mendukung



terjadinya



risiko



meendapatkan penyakit infeksi, sehingga tekhnik surveilans termasuk kontrol penyakit pada rumah sakit rujukan pada tingkat propinsi dan regional 7



memerlukan perlakuan tersendiri. Pada rumah sakit tersebut, terdapat beberapa penularan penyakit dan dapat menimbulkan infeksi nosokomial. Selain itu, rumah sakit mungkin dapat menjadi tempat berkembangbiaknya serta tumbuh suburnya berbagai jenis mikro-organisme. Untuk mengatasi masalah penularan penyakit infeksi di rumah sakit maka telah dikembangkan sistem surveilans epidemiologi yang khusus dan cukup efektif untuk menanggulangi kemungkinan terjadinya penularan penyakit (dikenal dengan infeksi nosokomial) di dalam lingkungan rumah sakit.



8



BAB III PENUTUP III.1 Kesimpulan Surveilans Kesehatan adalah kegiatan pengamatan yang sistematis dan terus menerus terhadap data dan informasi tentang kejadian penyakit atau masalah kesehatan dan kondisi yang mempengaruhi terjadinya peningkatan dan penularan penyakit atau masalah kesehatan untuk memperoleh dan memberikan informasi guna mengarahkan tindakan penanggulangan secara efektif dan efisien. Metode – metode survailans kesehatan terdiri atas : 1. Sistem Laporan Secara Rutin 2. Sistem Pelaporan Sentinel 3. Sistem pelaporan sentinel memfokuskan pada populasi dan wilayah terbatas untuk mendapatkan signal adanya masalah kesehatan pada suatu populasi atau wilayah yang lebih luas secara terus menerus. 4. Survei Studi – Studi Khusus 5. Penyelidikan Kasus dan Wabah 6. Studi Epidemiologi 7. Surveilans Berbasis Laboratorium 8. Registrasi 9. Pelaporan Notifiable Disesase Selain metode survailans kesehatan ada juga survailans epidemiologi yang terdiri dari surveilans epidemiologi dalam masyarakat dan surveilans epidemiologi di rumah sakit. III.2 Saran Dalam Pembahasan materi di atas mengenai metode – metode survailans mungkin masih banyak kekurangan, baik di segi penulisan ataupun di dari



9



penyusunan kalimat dan kata-katamya,oleh sebap itu penulis minta maaf sebesarbesarnya kepada dosen dan mahasiswa semua, terimakasih.



DAFTAR PUSTAKA



Keputusan Menteri Kesehatan RI No 1116/MENKES/SK/VIII/2003 tentang Penyelenggaraan Sistem Surveilans Epidemiologi Kesehatan Masrizal. “Materi Kuliah Metode – Metode Surveilans”. Fakultas Kesehatan Masyarakat : Universitas Andalas Materi Kuliah Investigasi Wabah-Peminatan Epidemiologi Kelas B/2013 – Fakultas Kesehatan Masyarakat : Universitas Andalas Permenkes RI No 45 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Surveilans Kesehatan Rothman, Kenneth J, dkk. 2008. Modern Epidemiology Third Edition. USA : LIPPINCOTT WILLIAMS & WILKINS. http://ilyazarief.blogspot.co.id/2013/10/surveilans-epidemiologi.html?m=1



10