Makalah Survey [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH DASAR ILMU UKUR TANAH (SURVEYING)



OLEH : RAUDATUL FITRI JOLANDINA



19323094



DOSEN PEMBIMBING : RIZKY INDRA UTAMA S.T,M.T,M.Pd.T



PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2020



KATA PENGANTAR Puji Syukur kita panjatkan kehadirat ALLAH SWT yang telah memberi rahmat kepada kita semua. Pertama, kami berterimah kasih kepada kedua orang tua kami, dosen, dan teman-teman kami. Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas tentang ilmu kedalaman dasar. Yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Makalah



ini



disusun



oleh



penyusun



dengan



berbagai



rintangan. Baik itu dari luar maupun yang dari diri kami sendiri. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari tuhan akhirnya makalah ini dapat terselesaikan. Adapun kekurangan makalah ini kami mohon maaf oleh karena itu kritik serta saran bersifat membangun kami butuhkan untuk memperbaiki makalah ini, agar biasa menjadi makalah yang lebih baik di masa yang akan datang. Padang, 27 Januari 2020



Penyusun.



i



i



DAFTAR ISI KATA PENGANTAR..........................................................i DAFTAR ISI...................................................................ii BAB I PENDAHULUAN.....................................................1 A. Latar Belakang..........................................................................1 B. Rumusan Masalah....................................................................1 C. Tujuan Penulisan.............................................................1 BAB II PEMBAHASAN....................................................... A. Surveying ………………………………………………...…………. 2 B. Ilmu Ukur Tanah ……………………………………………………… 5 C. Peta dan Skala Peta …………………………………………………… 7 D. Satuan Ukuran ………………………………………………………... 11 E. Kuadran dan Koordinat …………………………………………….. 12 F. Alat Survey Optik …………………………………………………….. 13 G. Alat Survey Sederhana ……………………………………………….. 15 BAB III PENUTUP……………………………………………………………… .................................................................................. 16 A. Simpulan……………………………………………………………… 16 B. Saran………………………………………………………………….. 16 DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………... ................................................................................. 17



ii



BAB 1 Pendahuluan A. Latar belakang Surveying adalah suatu proses menganalisa dan mengumpulkan data mengenai karakteristik dari suatu area untuk membantu mendesain rencana atau peta untuk konstruksi. Ilmu ukur tanah merupakan ilmu terapan yang mempelajari dan menganalisis bentuk topografi permukaan bumi beserta obyek-obyek di atasnya untuk keperluan pekerjaan-pekerjaan konstruksi. Ilmu Ukur Tanah menjadi dasar bagi beberapa mata kuliah lainnya seperti rekayasa jalan raya, irigasi, drainase dan sebagainya. Dalam kegiatan hibah pengajaran ini. Misalnya semua pekerjaan teknik sipil tidak lepas dari kegiatan pengukuran pekerjaan konstruksi seperti pembuatan jalan raya, saluran drainase, jembatan, pelabuhan, jalur rel kereta api dan sebagainya memerlukan data hasil pengukuran agar konstruksi yang dibagun dapat dipertanggungjawabkan dan terhindar dari kesalahan konstruksi. Untuk mengetahui hasil pengukuran bangunan yang benar, perlu kita memahami apa dasar dari ilmu ukur tanah dan surveying. B. Rumusan Masalah Berkaitan dengan dasar ilmu ukur tanah maka akan di jelaskan sebagai berikut: 1. Penjelasan mengenai surveying 2. Penjelasan mengenai ilmu ukur tanah 3. Peta dan skala peta 4. Satuan ukuran dan kuadran 5. Jenis alat ukur survey C. Tujuan Penulisan Tujuan dari penulisan makalah ini adalah memenuhi tugas mata kuliah survey yang membahas tentang surveying dan ilmu ukur tanah



1



BAB 2 Pembahasan A. Surveying  Definisi Surveying Survey atau surveying didefinisikan sebagai pengumpulan data yang berhubungan dengan pengukuran permukaan bumi dan digambarkan melalui peta atau digital. Pengumpulan data tersebut Mulai dari pengukuran permukaan bumi hingga penggambaran bentuk bumi. Survey umumnya dilakukan pada bidang datar, yaitu dengan tidak memperhitungkan kelengkungan bumi. Dalam proyek surveying, kelengkungan buminya kecil, jadi pengaruhnya dapat diabaikan, dengan menggunakan perhitungan yang rumusnya disederhanakan. Sedangkan pada proyek yang memiliki jarak jauh, kelengkungan bumi tidak dapat diabaikan, karena keadaan ini termasuk surveying geodesi.  Tujuan Surveying • Menentukan posisi sembarang dari bentuk yang berbeda diatas permukaan bumi • Menentukan letak ketinggian (elevasi) segala sesuatu yang berbeda diatas atau dibawah suatu bidang yang berpedoman pada bidang permukaan air laut tenang • Menentukan bentuk atau relief permukaan tanah beserta luasnya • Menentukan panjang, arah dan posisi dari suatu garis yang terdapat diatas permukaan bumi yang merupakan batas dari suatu areal tertentuTujuan Surveying  Tipe Tipe Surveying 1. Berdasarkan luas cakupan pengukuran • plane surveying (pengukuran tanah datar) ,dikenal dengan istilah ilmu ukur tanah memiliki cakupan pengukuran 55 km x 55 km dan basis acuan untuk pekerjaan lapangan dan hitungan berupa bidang datar horisontal. • geodetic surveying (pengukuran geodetik), memiliki cakupan pengukuran yang lebih luas dengan memperhatikan kelengkungan permukaan bumi. Perbedaan Plane Surveying dan Geodetic Surveying PLANE SURVEYING



sederhana



 Kelengkungan bumi di abaikan



GEODETIC SURVEYING  Kelengkungan bumi dipertimbangkan



 Luas area pengukuran < 250 km²



 Luas area pengukuran > 250 km²



 Tingkat akurasi lebih rendah



 Tingkat akurasi lebih tinggi



 Metode & alat kerja lebih



 Metode dan alat kerja rumit dan teliti



2



2. Berdasarkan elemen alam • Land surveying, antara lain pengukuran topografi (untuk menentukan lokasi ciri-ciri alamiah dan buatan serta elevasi yang dipakai, pengukuran kadastral (untuk menentukan garis dan batas-batas kepemilikan lahan) • Marine/hydrographic surveying, antara lain pengukuran muka dasar laut, pengukuran pasang surut, pengukuran garis pantai dan pengukuran untuk pembuatan pelabuhan. • Astronomical surveying, untuk menentukan posisi dimuka bumi dengan melakukan pengukuran-pengukuran terhadap benda langit. 3. Berdasarkan tujuan pengukuran • engineering survey : untuk memperoleh data dan peta pada pekerjaanpekerjaan teknik sipil. • control survey, menetapkan jaringan horisontal dan vertikal yang dipakai sebagai kerangka acuan untuk pengukuran lainnya. • military survey , pengukuran untuk keperluan militer • mining survey, pengukuran yang dilaksanakan di bawah atau di atas tanah untuk pedoman penggalian terowongan dan pekerjaan lain yang berkaitan dengan pertambangan • geological survey, penyelidikan secara sistematis dan rinci atas struktur fisik batuan yang membentuk lapisan paling atas dari kerak bumi. • Seismic survey, merupakan salah satu bentuk survei geofisika yang bertujuan untuk mengukur geo-propertis seperti magnet, listrik, gravitasi, panas, dan elastis teori. 4. Berdasarkan cara dan alat • Pengukuran triangulasi, salah satu cara penentuan posisi horisontal banyak titik dimana titik satu dengan lainnya dihubungkan sehingga membentuk rangkaian segitiga atau jaring segitiga dimana pada setiap segitiga dilakukan hanya pengukuran sudut dan salah satu sisi segitiga jaraknya harus diketahui. • Pengukuran trilaterasi, salah satu cara penentuan posisi horisontal banyak titik dimana titik satu dengan lainnya dihubungkan sehingga membentuk rangkaian segitiga atau jaring segitiga dimana pada setiap segitiga dilakukan hanya pengukuran jarak. • Pengukuran polygon, merupakan salah satu pengukuran dan pemetaan kerangka dasar horizontal yang bertujuan untuk memperoleh koordinat planimetris (X,Y) titik - titik pengukuran, diklasifikasikan menjadi poligon terbuka dan poligon tertutup • Pengukuran offset, merupakan pengukuran untuk menentukan suatu obyek/bangunan terhadap suatu referensi yang disebut basis pengukuran, biasanya banyak digunakan untuk stake out proyek jalan. • Pengukuran tachymetri, merupakan suatu metode pengukuran secara cepat untuk menentukan jarak horisontal ke sebuah titik dan elevasi ke titik tersebut. 3



• Pengukuran meja lapangan (plane table), pengukuran yang perhitungan dan penggambarannya langsung dilakukan seketika di lapangan. • Remote Sensing, pengukuran untuk memperoleh informasi tentang suatu objek, daerah atau fenomena melalui analisis data yang diperoleh dengan menggunakan satelit. • GPS, pada dasarnya dilakukan dengan pengukuran jarak secara bersamasama ke beberapa satelit (yang koordinatnya telah diketahui). • Fotogrametris, merupakan seni, ilmu, dan teknologi perolehan informasi tentang obyek fisik dan lingkungan melalui proses perekaman, pengukuran, dan penafsiran foto udara Peranan Surveying Dalam Teknik Sipil Dalam pengukuran di bidang rekayasa konstruksi, terdapat empat elemen penting , yaitu : • Survei kondisi eksisting, termasuk topografi, keberadaan bangunan dan infrastruktur eksisting, dan bila memungkinkan termasuk elevasi saluran drainase. • Stake out titik referensi dan patok2 yang menjadi pedoman konstruksi yang baru • Pengamatan posisi struktur selama konstruksi. • Melakukan survei as built pada tahap konstruksi telah selesai untuk memastikan pekerjaan sesuai dengan rencana kerja. Surveyor dan Karakteristiknya Surveyor adalah seorang profesional dengan kualifikasi akademik dan keahlian teknik untuk mempraktekkan ilmu pengukuran, untuk mengolah data dan menentukan informasi tanah dan geografis yang terkait, serta menggunakan informasi tersebut untuk tujuan perencanaan dan pelaksanaan administratif secara efisien dari tanah, laut dan struktur di atasnya dalam kaitannya dengan pengembangan suatu area. Karakteristik yang harus dimiliki seorang surveyor :  cukup mempunyai keahlian yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan survey  Jujur dalam mengungkapkan penemuanpenemuan  Tegas dan jelas dalam membedakan opini dan fakta   Independen



4



Tugas dan Tanggung Jawab Surveyor • Analisa penelitian dan pengambilan keputusan. Pemilihan metoda pengukuran, peralatan, pengikatan titik-titik sudut dsb. • Pekerjaan lapangan atau pengumpulan data, yakni melaksanakan pengukuran dan pencatatan data di lapangan. • Menghitung atau pemrosesan data, yakni hitungan berdasarkan data yang dicatat untuk menentukan letak, luas dan volume. • Pemetaan atau penyajian data, menggambarkan hasil ukuran dan perhitungan untuk menghasilkan peta, gambar rencana tanah dan peta laut, menggambarkan dat dalam bentuk numeris atau hasil komputer. • Pemancangan tugu dan patok ukur, untuk menentukan batas-batas pedoman dalam pekerjaan konstruksi.



B. Ilmu Ukur Tanah  Definisi Ilmu Ukur Tanah (Surveying)



Ilmu ukur tanah adalah cabang dari ilmu Geodesi yang khusus mempelajari sebagian kecil dari permukaan bumi dengan cara melakukan pengukuran pengukuran guna mendapatkan peta. Pengukuran yang di lakukan terhadap titik-titik detail alam maupun buatan manusia meliputi posisi horizontal (x,y) maupun posisi vertikal nya (z) yang diferensikan terhadap permukaan air laut rata-rata. Agar titik-titik di permukaan bumi yang tidak teratur bentuknya dapat di pindahkan ke atas bidang datar maka di perlukan bidang perantara antara lain : bidang Ellipsoid, bidang bultan dan bidang datar (untuk luas wilayah 55 km). Dalam pengertian yang lebih umum pengukuruan tanah dapat dianggap sebagai disiplin yang meliputi semua metode untuk menghimpun dan melalukan proses informasi dan data tentang bumi dan lingkungan fisis. Dengan perkembangan teknologi saat ini metoda terestris konvensional telah dilengkapi dengan metode pemetaan udara dan satelit yang berkembang melalui program-program pertanahan dan ruang angkasa. Secara umum tugas surveyor adalah sebagai berikut: 1.   Analisa penelitian dan pengambilan keputusan. Pemilihan metode pengukuran, peralatan, pengikatan titik-titik sudut dsb. 2.      Pekerjaan lapangan atau pengumpulan data, yakni melaksanakan pengukuran dan pencatatan data di lapangan. 3.      Menghitung atau pemprosesan data, yakni hitungan berdasarkan data yang dicatat untuk menentukan letak, luas dan volume. 4.      Pemetaan atau penyajian data. Menggambarkan hasil ukuran dan perhitungan untuk menghasilkan peta, gambar rencana tanah dan peta laut, menggambarkan darat dalam bentuk numeris atau hasil komputer. 5.     Pemancangan. Pemancangan tugu dan patok ukur untuk menentukan batas-batas pedoman dalam pekerjaan konstruksi.



5



 Arti Pentingnya Pengkuran Tanah



Pengukuran tanah sangat diperlukan dalam kehidupan modern, terutama oleh manusia karena hasil-haslnya diakai untuk : 1.  Memetakan bumi (daratan dan perairan), 2. Menyiapkan peta navigasi perhubungan darat, laut dan udara; 3. Memetakan batas-batas pemilikan tanah baik perorangan maupun perusahaan dan tanah negara 4. Merupakan bank data yang meliputi informasi tata guna lahan dan sumber daya alam untuk pengelolaan lingkungan hidup 5. Menentukan fakta tentang ukuran, bentuk, gaya berat dan medan magnit bumi serta 6. Mempersiapkan peta bulan , planet dan benda angkasa lainnya. Dibidang teknik sipil maupun pertambangan sangat memerlukan data yang akurat untuk pembangunan jalan, jembatan, saluran irigasi, lapangan udara, pehubungan cepat, sistem penyediaan air bersih pengkaplingan tanah perkotaan, jalur pipa, penambangan, terowongan. Semua itu diperlukan pengukuran tanah yang hasilnya beruapa peta untuk perencanaan. Agar hasilnya dapat dipertanggung jawabkan maka pengkuran harus dilakukan secara benar, tepat dan akurat. Hal ini perlu sekali diketahui baik oleh surveyor maupun para insinyur.  Pengukuran Tanah Datar (Plane Surveying) Pengukuran geodetis dilakukan dengan memperhatikan kelengkungan bumi dan dvelksi vertikal dengan refernsi bumi sebagai speroid dan koordinat dihitung dalam 3 dimensi. Metode teristris pengukuran geodetis telah digantikan dengan Dopler dan saat ini telah berkembang GPS (Global Positioning System) dengan ketelitian dan resolusi yang tinggi. Ilmu ukur tanah membatasi pengkuran dalam bidang datar pada luasan dan jarak tertentu.  Pengukuran-pengukuran khsusus meliputi antara lain : 1. Pengukuran titik kontrol, memetapkan jaringan kontrol horizontal dan vertical sebagai acuan 2. Pengukuran totpografi, mementukan lokasi alam dan budaya manusia serta elevasi yang dipakai dalam pembuatan peta. 3. Pengukuran kadastral : pengukuran tertutup untuk mementapkan batas kepemilikan tanah. 4. Pengukuran hidrografik, menentukan garis pantai dan kedalaman laut, danau sungai dan bendungan. 5.   Pengukuran jalur lintas dilaksanakan untuk merencanakan, merancang dan membangun jalan raya, jalur pipa dan proyek jaringan tersier, skunder dan primer. 6. Pengukuran kosnuksi dilaksanakan sementara konstruksi berjalan, mengendalikan evaluasi, kedudukan horizontal dan konfigurasi.



6



7. Pengukuran rancang bangun (as built surveys) menentukan lokasi dan perencanaan pekerjaan rekayasa yang tepat, memberikan pembuktian dan pencatatan poisi termasuk perubahan desain dsb. 8.   Pengukuran tambang yakni untuk pedoman penggalian terowongan dan overburden  Manfaat Pekerjaan Survei Dan Pemetaan Yang Ditemui Dalam Kehidupan Beberapa manfaat yang di dapat dari survey dan pemetaan antara lain : 1. Pengukuran untuk mencari luas tanah Luas tanah sangat diperlukan untuk keperluan jual beli, penentuan pajak, dan untuk perencanaan pengembangan daerah, rencana jalan, rencana pengairan dan rencana transmigrasi. 2. Pengukuran untuk mengetahui beda tinggi tanah Sebelum suatu bangunan didirikan , maka terlebih dahulu harus diketahui tinggi permukaan tanah dan rencana meratakan tanahnya sehingga dapat dihitung seberapa tanah yang gigali dan berapa banyak urugan yang diperlukan serta untuk menentukan peil suatu bangunan yang akan dibangunan untuk pedoman ketinggian lantai dan sebagainya. 3. Pengukuran untuk pembuatan peta Untuk memberi petunjuk berapa jauh antara tempat A ke tempat B maka kita harus membuat sket jalan dari tempat A ke tempat B. Gambar sket tersebut walaupun tidak sempurna dinamakan peta. Untuk praktisnya pemerintah mulai dari tingkat desa, kecamatan, kabupaten , propinsi bahkan setiap Negara mempunyai ganbar daerahnya yang disebut peta. Peta tersebut harus digambar berdasarkan hasil pengukuran tanah, baik pengukuran secara teoritis maupun secara fotogrametrik. 4. Pengukuran untuk merencanakan bangunan Bila akan mendirikan rumah , maka harus ada ijin bangunan dari dinas pertanahan atau dinas pekerjaan umum. Pada setiap rencana pembangunan daerah , pembuatan jalan, rencana irigasi terlebih dahulu tanah yang akan dibangunan harus diukur dan disahkan oleh pemerintah daerah. Disamping hal tersebut pekerjaan ukur tanah merupakan  hal sangat penting dalam merencana bangunan karena dapat memudahkan menghitung rencana biaya. C. Peta dan Skala Peta  Peta Pengertian Peta Peta adalah sebuah gambaran permukaan bumi pada bidang datar dengan skala tertentu melalui sebuah sistem proyeksi. Peta dapat disajikan dalam berbagai cara yang berbeda, mulai dari peta konvensional yang tercetak hingga peta digital yang tampil di layar komputer.



7



Istilah peta berasal dari bahasa Yunani mappa yang artinya taplak atau kain penutup meja. Tapi secara umum pengertian peta yaitu sebuah lembaran seluruh atau sebagian permukaan bumi pada bidang datar yang diperkecil dengan memakai skala tertentu. Suatu peta merupakan representasi dua dimensi dari suatu ruang tiga dimensi. Ilmu yang mempelajari pembuatan peta disebut dengan kartografi. Banyak peta memiliki skala, yang menentukan seberapa besar objek pada peta dalam keadaan yang sebenarnya. Kumpulan dari beberapa peta disebut dengan atlas. Fungsi Peta Secara umum fungsi peta yaitu sebagai berikut: 1. Berfungsi untuk menunjukkan posisi atau lokasi suatu tempat di permukaan bumi. 2. Berfungsi untuk memperlihatkan ukuran (luas, jarak) dan arah suatu tempat di permukaan bumi. 3. Berfungsi untuk menggambarkan bentuk-bentuk di permukaan bumi, seperti benua, negara, gunung, sungai dan bentuk-bentuk lainnya. 4. Berfungsi untuk membantu peneliti sebelum melakukan survei untuk mengetahui kondisi daerah yang akan diteliti. 5. Berfungsi untuk menyajikan data tentang potensi suatu wilayah. 6. Berfungsi untuk alat analisis untuk mendapatkan suatu kesimpulan. 7. Berfungsi untuk alat untuk menjelaskan rencana-rencana yang diajukan. 8. Berfungsi untuk alat untuk mempelajari hubungan timbal-balik antara fenomenafenomena (gejala-gejala) geografi di permukaan bumi. Jenis-Jenis Peta Berikut ini terdapat beberapa jenis-jenis peta, diantaranya adalah: A. Berdasarkan Isinya Berdasarkan isinya, peta dibedakan menjadi beberapa jenis, yakni sebagai berikut: 1. Peta Umum Peta umum adalah jenis peta yang menggambarkan kenampakan bumi, baik fenomena alam atau budaya. Peta umum ini dibagi menjadi 3 jenis, yakni sebagai berikut :  Peta topografi, yakni jenis peta yang menggambarkan permukaan bumi lengkap dengan reliefnya. Penggambaran relief permukaan bumi ke dalam peta digambar dalam sebuah bentuk garis kontur. Garis kontur ialah sebuah garis pada peta yang menghubungkan tempat-tempat yang memiliki ketinggian yang sama.  Peta korografi, yakni jenis peta yang menggambarkan seluruh atau sebagian permukaan bumi yang sifatnya umum, dan biasanya berskala sedang. Contohnya : pada peta korografi adalah atlas.  Peta dunia atau geografi, yakni jenis peta umum yang berskala sangat kecil dengan cakupan wilayah yang sangat luas. 2 Peta Khusus (Peta Tematik) 8



Peta Khusus (peta tematik) adalah jenis peta yang menggambarkan informasi dengan tema tertentu/khusus. Contohnya : pada peta politik, peta geologi, peta penggunaan lahan, peta persebaran objek wisata, peta kepadatan penduduk, dan sebagainya. Terdapat beberapa jenis peta tematik yaitu : a) Peta Batas Wilayah Peta ini menunjukan batasan-batasan wilayah yang menjadi kekuasaan komunitas tertentu. b) Peta Budaya Peta ini menunjukan bekas kampung, kuburan, tempat suci, tempat upacara adat, lokasi untuk mengumpulkan hasil hutan, daera terlarang dan lain-lain. Tujuan peta ini untuk menunjukan sejarah suatu masyarakat dan keunikan hubungan dengan wilayah. c) Peta Pemanfatan Hutan Informasi dari peta ini menunjukkan bagaimana masyarakat kampung memanfaatkan hutan utk berburu dan memungut hasil hutan, spt tanaman obat, bahan makanan, kayu bakar atau bahan bangunan d) Peta Pengetahuan Ekologi Lokal Informasi dari peta ini menunjukkan bagaimana masyarakat kampung memanfaatkan hutan utk berburu dan memungut hasil hutan, spt tanaman obat, bahan makanan, kayu bakar atau bahan bangunan. e) Peta Kepemilikan Lahan Peta ini menunjukan kepemilikan lahan berdasarkan sertifikan tanah yang dimiliki setiao orang, Pada masyarakat adat, kepemilikan lahan (umumnya individu), biasanya diwarisi dari leluhurnya yang memperoleh bagian pembagian secara adat. Pada masyarakat adat biasanya terdapat kepemilikan keluarga dan kolektif yang dikelolah bersama-sama. f) Peta Pengetahuan Ekologi Lokal Menunjukkan pengetahuan masyarakat lokal ttg dimana hewan dpt ditemukan di wilayah mereka, lokasi berbagai tanaman, lokasi yg cocok tuk ditanami, tempat utk menemukan ikan disungai, atau pd kelerengan berapa tanah mudah longsor, dsb. B. Berdasarkan Sumber Datanya Berdasarkan sumber datanya, peta dibedakan menjadi beberapa jenis, yakni sebagai berikut:  Peta turunan (Derived Map) adalah jenis peta yang dibuat berdasarkan pada acuan peta yang sudah ada, sehingga tidak memerlukan survei langsung ke lapangan.  Peta induk adalah jenis peta yang dihasilkan dari survei langsung di lapangan.



9



 Peta geografis (sangat kecil) adalah jenis peta yang berskala > 1: 1.000.000 ke bawah. Contohnya : pada Peta benua/dunia. C. Berdasarkan Skala Berdasarkan skala, peta dibedakan menjadi beberapa jenis, yakni sebagai berikut:  Peta kadaster (sangat besar) adalah jenis peta yang berskala 1: 100 sampai dengan 1: 5000. Contohnya : pada Peta pertanahan, Peta Pertambangan.  Peta besar adalah jenis peta yang berskala > 1: 5000 sampai dengan 1: 250.000. Contohnya : pada peta kecamatan/kabupaten.  Peta sedang adalah jenis peta yang berskala > 1: 250.000 sampai dengan 1: 500.000. Contohnya : pada peta provinsi.  Peta kecil adalah jenis peta yang berskala > 1: 500.000 sampai dengan 1: 1.000.000. Contohnya : pada pet D. Berdasarkan Bentuk Berdasarkan bentuk, peta dibedakan menjadi beberapa jenis, yakni sebagai berikut: Peta datar atau peta dua dimensi, at  Peta detail, peta yang skalanya 1:25.000  Peta semi detail, peta yang skalanya 1:50.000  Peta tinjau, peta yang skalanya 1:250.000  au peta biasa, atau peta planimetri adalah jenis peta yang berbentuk datar dan pembuatannya pada bidang datar seperti kain. Peta ini digambarkan memakai perbedaan warna atau simbol dan lainnya.  Peta timbul atau peta tiga dimensi atau peta stereometri, adalah jenis peta yang dibuat hampir sama dan bahkan sama dengan keadaan sebenarnya di muka bumi. Pembuatan peta timbul dengan memakai bayangan 3 dimensi sehingga bentuk–bentuk muka bumi tampak seperti aslinya.  Peta digital, adalah jenis peta hasil pengolahan data digital yang tersimpan dalam komputer. Peta ini bisa disimpan dalam disket atau CD-ROM. Contohnya : pada citra satelit, foto udara.  Peta garis, adalah jenis peta yang menyajikan data alam dan kenampakan buatan manusia dalam bentuk titik, garis, dan luasan.  Peta foto, adalah jenis peta yang dihasilkan dari mozaik foto udara yang dilengkapi dengan garis kontur, nama, dan legenda. E. Berdasarkan Tingkat Kedetailan Berdasarkan tingkat kedetailan, peta dibedakan menjadi beberapa jenis, yakni sebagai berikut:  Peta detail, peta yang skalanya 1:25.000  Peta semi detail, peta yang skalanya 1:50.000  Peta tinjau, peta yang skalanya 1:250.000



10



 Skala Peta Pengertian Skala Peta Skala peta adalah informasi mutlak yang harus tercantum dalam sebuah pe Skala peta dapat juga diartikan sebagai perbandingan atau rasio antara jarak dua titik pada peta dan jarak sesunggunya dua titik tersebut di permukaan bumi atau dilapangan pada satuan yang sama. Rumus mencari skala Skala = Jarak pada peta : Jarak sesungguhnya Contoh soal Diketahui: Jarak kota A dan kota B dalam peta ialah 20 cm. Sedangkan jarak sesungguhnya ketika diukur dilapangan ialah 200.000 cm. Berapakah besar skalanya..??? Jawab: Skala peta = Jarak pada peta / Jarak sesungguhnya = 20 cm : 200.000 cm = 1 : 2000. Jadi besar skala peta tersebut ialah 1 : 2000. D. Satuan Ukuran Sistem satuan yang biasa digunakan dalam ilmu ukur tanah terdiri dari 3 macam sistem yaitu : 1. Satuan Panjang Terdapat dua satuan panjang yang lazim digunakan dalam ilmu ukur tanah, yakni satuan metrik dan satuan britis. Yang digunakan disini adalah satuan metrik yang didasarkan pada satuan meter Internasional (meter standar) disimpan di Bereau Internationale des Poids et Mesures Bretevil dekat Paris (a) Sistem Kerajaan Inggris (British Imperial System). Untuk ukuran panjang dinyatakan dalam satuan yard. Panjang standar 1 yard didasarkan pada mistar dari Brins (Bronzebar) dengan suhu 600 Farenheit. Mistar ini disimpan di Standard Office (London). Untuk ukuran foot (feet) ditetapkan sama dengan 1/3 yard dan sama dengan 12 inches. Untuk ukuran panjang dinyatakan dalam satuan yard. Satuan ukuran yard Inggris oleh Amerika disamakan dengan (3600/3937,0113) meter. (b) Sistem Metrik (Metric System). Sistem ini awalnya dikembangkan oleh negara Perancis dan dianut sebagian negara-negara Eropa. Negara Indonesia menganut sistem ini akibat dari penjajahan Belanda. Dasar satuan ini, adalah : Untuk ukuran panjang dinyatakan dalam satuan meter. Satu meter disamakan dengan panjang standar mistar dari irinium yang dikenal sebagai dengan International Phototype Meter yang disimpan di International Bereau of Weight and Measures di Serves (Perancis).



11



2. Satuan Luas Satuan luas yang biasa dipakai adalah meter persegi (m2), untuk daerah yang relatif besar digunakan hektar (ha) atau sering juga kilometer persegi (km2) 1 ha  = 10000 m2             1 Tumbak = 14 m2 1 km2 = 106 m2                  1 are = 100 m2 3. Satuan sudut Terdapat tiga satuan untuk menyatakan Sudut, yaitu :   Cara Seksagesimal, yaitu satu lingkaran akan dibagi menjadi 360 bagian, satu bagiannya disebut derajat.  Cara Sentisimal, yaitu satu lingkaran dibagi menjadi 400 bagian, satu bagiannya disebut grade.  Cara Radian Terdapat lima macam pengukuran dlm pengukuran tanah yaitu : 1. Sudut Horizontal (AOB) 2. Jarak Horizontal (OA dan OB) 3. Sudut Vertikal (AOC) 4. Jarak Vertikal (AC dan BD)             5.. Jarak Miring (OC) E. Kuadran dan Koordinat Ada 2 macam koordinat yang perlu kita pahami dalam ilmu ukur tanah yaitu :  Koordinat Polar



Posisi titik P terhadap AB dihubungkan dengan 2 besaran yaitu besaran panjang dan jarak yang disebut koordinat polar.  Koordinat Siku-Siku



Posisi titik P terhadap titik/garis ditentukan besaran jarak X dan Y. X dan Y dapat diukur langsung di lapangan atau dihitung dari koordinat polar.



12



Pada sebuah koordinat terdapat pula sistem kuadran dalam ilmu ukur tanah. Sistem kuadran ilmu ukur tanah, sudut arah adalah sudut jurusan atau azimut, akan berkaitan dengan alat ukur tanah yang menggunakan kompas sebagai alat penunjuk arah. Seperti gambar berikut:



F. Alat Ukur Survey Optik Alat ini dilengkapi dengan perlengkapan optik sehingga mendapatkan hasil perhitungan yang tepat dan lebih detail jika dibandingkan dengan alat ukur sederhana. Alat ukur optik ini biasanya terdiri dari beberapa alat yang dirangkai dalam satu buah alat, sehingga dapat mengukur lebih dari satu pengukuran. 1. Theodolit



Alat ukur optik ini dibuat untuk menentukan tinggi dari tanah pengukuran sudut yang berupa sudut tegak (sudut vertikal) dan sudut mendatar (sudut horisontal). Ada 3 macam theodolit:  Theodolit Reterasi: terdapat plat lingkaran skala (horizontal) yang menjadi satu dengan plat lingkaran nonius dan tabung sumbu pada kiap. Theodolit ini memiliki sekrup pengunci plat nonius.  Theodolit Repetisi: plat lingkaran skala horizontal dapat berputar sendiri dengan tabung poros sebagai sumbu putar. Terdapat sekrup pengunci lingkaran horizontal dan juga skrup nonius.



13



 Theodolit Elektro Optis: sistem penoprasian sama dengan theodolit optis hanya saja mikroskop pada pembacaan skala lingkaran menggunakan sistem sensor sebagai elektro optis model (alat penerima gelombang elektromagnetis). Fungsi dari theodolit yaitu untuk pengukuran polygon, pemetaan situasi dan juga pengamatan matahari. Tidak hanya itu, theodolit juga bisa berfungsi seperti PPD jika sudut vertikalnya diubah menjadi 90o. Teropong yang ada di theodolit, membuatnya dapat membidik ke segala arah. Pada konstruksi bangunan, theodolit dapat berfungsi untuk menentukan sudut siku –siku pada pondasi dan juga mengukur ketinggian bangunan bertingkat. Untuk menggunakan theodolit pastikan posisikan tripod atau penyangga panjang pada tempat yang datar dan atur ketinggiannya sekitar tinggi dada. Kencangkan sekrup pengunci pada kaki penyangga panjang. Usahakan plat tribar (untuk meletakan theodolit) dalam keadaan datar. Letakan theodolit kemudian kencangkan sekrup pengunci. Atur nivo sampai sumbu I berada pada posisi vertikal dan atur juga nivo pada tabung agar sumbu II berada pada posisi mendatar, atur theodolit pada hingga berada pada posisi tengah titik ikat (BM). 2. Waterpas



Termasuk ke dalam alat ukur optik yang berfungsi untuk mengukur beda tinggi dari satu titik atau lebih, penggunaan waterpas saat ini sangat luas. Terdapat beberapa syarat dalam menggunakan waterpas, yaitu syarat dinamis (sumbu 1 vertikal) dan syarat statis (garis yang mendatar pada bagian diafragma sejajar sumbu 1, garis nivo tegak lurus sumbu 1, garis bidik pada teropong sejajar dengan garis arah nivo). Cara menggunakan waterpas ini sebaiknya menggunakan tripod atau kaki tiga sebagai penyangga dan posisikan pada titik koordinat yang sudah ditentukan. Pastikan tripod dalam posisi stabil dan kuat serta plat tempat dudukan waterpas tidak dalam keadaan miring. Letakan waterpas di atas plat tersebut, usahakan waterpas untuk tidak bergerak atau dalam keadaan stabil. Atur sumbu I vertikal dan sumbu II horisontal dengan menggunakan sekrup penyeimbang nivo. Tepatkan gelembung nivo berada di tengah lingkaran. 14



G. Alat Ukur Sederhana Alat ukur sederhana, artinya alat yang digunakan memiliki desain yang tidak terlalu rumit serta penggunaannya mudah dan simple. Alat jenis ini hanya bisa untuk mengukur satu macam ukuran saja. Berikut ini contoh alat ukur sederhana beserta cara kerjanya: 



Meteran



Alat ukur panjang yang digunakan untuk mengukur panjang tanah adalah meteran. Selain untun mengukur panjang tanah, juga untuk mengukur jarak di atas permukaan tanah. Meteran atau biasa disebut roll meter biasanya berbentuk pita dan memiliki ukuran panjang tertentu. 



Kompas



Kompas digunakan untuk menentukan arah mata angin dan penunjuk arah. Melalui kompas, pengukuran tanah dapat dilakukan sesuai arah yang tepat. Cara menggunakan kompas yaitu dengan memposisikannya secara mendatar. Kemudian jarum kompas bergerak dan menunjukkan arah. 



Klinometer



Alat alat ilmu ukur tanah selanjutnya yaitu klinometer. Klinometer digunakan untuk mengukur sudut elevasi yang kemudian menjadi bahan perhitungan untuk mendapatkan data ketinggian suatu objek. Caranya yaitu dengan mengukur sudut elevasi antara garis datar dan garis yang menghubungkan titik garis tersebut dengan titik puncak sebuah objek.



15



BAB 3 Penutup A. Kesimpulan Dari materi diatas dapat disimpulkan bahwa, ilmu pengukuran tanah adalah sebuah ilmu terapan yang menganalisis permukaan bumi beserta objek yang ada diatasnya. Ilmu pengukuran tanah sendiri sering disebut dengan Surveying. Surveying sendiri memiliki beberapa komponen yang di dalamnya, seperti peta dan skalanya dan satuan ukuran dari permukaan bumi yang diukur. Surveying sendiri memiliki beberapa alat survey yang dapat digunakan yang terdiri dari alat survey optik dan alat survey sederhana. B. Saran Berdasarkan pemaparan materi diatas tentang dasar ilmu ukur tanah (surveying) yang telah dijabarkan pada makalah ini, saran yang dapat penulis berikan adalah untuk melakukan kegiatan surveying, dibutuhkan beberapa perlengkapan dan persiapan agar kegiatan yang akan dilakukan dapat berjalan dengan baik.



16



DAFTAR PUSTAKA http://basoartha.blogspot.com/2017/09/satuan-dalam-ilmu-ukur-tanah_30.html https://area-tekniksipil.blogspot.com/2019/04/sistem-koordinat-dan-kuadran-padailmu.html? fbclid=IwAR3U5s4PrZ6IbhVfV22lQFWHnWuiKym_16MSHaGKGmchkU1EYMS EafZkB1M https://ilmugeografi.com/ilmu-bumi/tanah/alat-ukur-tanah https://serviceacjogja.pro/alat-ukur-tanah/ https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-peta/ http://umum-pengertian.blogspot.com/2016/02/pengertian-umum-skala-petaadalah.html?m=1 https://ocw.upj.ac.id/files/Slide-CIV-104-PERTEMUAN-1-PENDAHULUAN.pdf http://teorikuliah.blogspot.com/2009/08/ilmu-ukur-tanah-surveying.html



17