Makalah Technopreneurship (Kelompok 1) [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH TECHNOPRENEURSHIP I PENGERTIAN, PRINSIP, DAN PERANAN TECHNORENEURSHIP Dosen Pengampu : Muhammad Masjun Afrendi, M.Kom



Oleh : ABDULLAH HARMAIN ASNIL ALFIANSYAH AINUN HUSDIANA



NIM : 18SI031 NIM : 18SI005 NIM : 18SI129



PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI



UNIVERSITAS TEKNOLOGI MATARAM (UTM) TAHUN 2019



KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum.wr.wb. Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya sehingga penyusunan tugas makalah ini dapat diselesaikan. Demikianlah tugas ini disusun semoga dapat bermanfaat dan dapat memenuhi tugas mata kuliah Technopreneurship I yang telah diberikian oleh dosen pembimbing Bapak Muhammad Masjun Afrendi, M.Kom. Tugas ini tentu tidak lepas dari kekurangan, maka dari itu saya mengharapkan kritik dan sarannya dari para pembaca, sehingga penyusunan makalah yang akan datang akan lebih baik dari sebelumnya. Terima kasih. Wassalamu’alaikum.wr.wb.   Mataram, 4 Oktober 2019   Penyusun



DAFTAR ISI KATA PENGANTAR........................................................................................................... i DAFTAR ISI.......................................................................................................................... ii BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................... 1 A. B. C. D. E.



Latar Belakang.............................................................................................................. 1 Identifikasi Masalah..................................................................................................... 1 Rumusan Masalah......................................................................................................... 2 Ruang Lingkup............................................................................................................. 2 Maksud dan Tujuan...................................................................................................... 2



BAB II PEMBAHASAN....................................................................................................... 3 A.



B. C.



Definisi Technopreneurship......................................................................................... 3 1. Teknologi................................................................................................................. 3 2. Entrepreneurship...................................................................................................... 4 Prinsip Technopreneurship........................................................................................... 5 Peranan Technopreneurship di Era Modern................................................................. 5



BAB III PENUTUP............................................................................................................... 7 Kesimpulan............................................................................................................................ 7 DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................ 8



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Entrepreneurship atau kewirausahaan adalah sebuah tema yang cukup menarik untuk dibicarakan dan coba menjanjikan



sebuah



kesuksesan



karir



ditekuni oleh beberapa orang karena dan



finansial



bagi



yang



berhasil



menjalaninya. Di Indonesia, pembicaraan mengenai entrepreneurship semakin sering terdengar dalam beberapa tahun terakhir ini antara lain dipicu oleh suksesnya penjualan buku “Rich-Dad-Poor- Dad” karangan Robert secara eks plisit menyarankan kepada pembacanya untuk



Kiyosaki yang



beriwirausaha sebagai



bagian untuk memperoleh kebebasan finansial. Bahkan beberapa pemuda bertutur bahwa mereka ingin menjadi wirausaha dengan



mendirikan perusahaan dan



memperoleh kebebasan finansial seperti yang disarankan oleh Kiyosaki tanpa menghiraukan bidang apa yang akan mereka terjuni dan hambatan apa saja yang akan mereka temui dalam berwirausaha. Di samping itu, dunia Teknologi Informasi (IT) adalah sebuah dunia usaha dan teknologi yang paling banyak menghasilkan enterpreneur yang sukses secara bisnis maupun keuangan. Nama-nama seperti Hewlet-Packard, Bill



baik Gates,



Lerry Elison, Steve Jobs, dan Michael Dell merupakan nama-nama pendiri perusahaan di bidang Teknologi Informasi, dan merupakan entrepreneur murni karena mereka memulai usaha yang baru sama sekali dan di usia yang cukup muda. Melihat kondisi inilah maka tidak heran kalau banyak sekali enterpreneur yang ingin mendirikan usaha dalam bidang IT, bahkan di era dot-com, hampir semua entrepreneur berusaha mendirikan perusahaan dot-com. Seiring berlalunya era dot-com dan dengan jatuhnya banyak perusahaan dot-com,



dengan tetap



tidak mengurangi semangat para entrepreneur muda untuk mencoba peruntungan mereka dalam dunia IT ini. B. Identifikasi Masalah



Berdasarkan pada latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka permasalahan yang akan dibahasbersumber pada satuhal pokok yaitu mempelajari pengertian prinsip dan peranan Technopreneurship. C. Rumusan Masalah 1. Apa pengertian Entrepreneurhip dan Technopreniurship ? 2. Bagaimana prinsip Technopreneruship? 3. Apa saja peranan Technopreneurhip D. Ruang Lingkup Untuk menghindari pembahasan masalah yang menyimpang dari permasalahan maka penulis perlu membatasi masalah dalam penelitian ini hanya pada: 1. Pengertian Entrepreneurship dan Technopreneurhip. 2. Prinsip Technopreneurship. 3. Peranan Technopreneurship. E. Maksud dan Tujuan Maksud pembuatan makalah ini adalah rangka untuk memenuhi tugas mata kuliah “Technopreniurship I”. Tujuan pembuatan makalah ini adalah agar penyusun dan para pembaca dapat menambah pengetahuan tentang Technopreneurship.



BAB II PEMBHASAN A. Definisi Technopreneurship Istilah “Technopreneurship” saat ini sedang banyak diperbincangkan di berbagai media, baik media sosial, media massa, maupun media elektronik. Technopreneurship dianggap sebagai salah satu konsep yang merupakan turunan dari “Entrepreneurship”, yang sama-sama memiliki prinsip mencari keuntungan sebanyak mungkin namun lebih menitikberatkan pada suatu bisnis yang mengaplikasikan suatu teknologi tertentu, bukan sekedar replikasi dari bisnis lain semata. Sebelum memahami konsep technopreneurship, perlu didalami terlebih dahulu apa itu entrepreneurship. Menjadi seorang technopreneurship jika dilihat dari dua peranan yang dibebankan bagi seorang technopreneurship untuk memahami teknologi sekaligus mnanamkan jiwa entrepreneurhip. 1. Teknologi Seperti yang dijelaskan di awal, teknologi memiliki kebutuhan yang erat dalam penguasaan keilmuan dan penerapannya. Proses ini diperlukan untuk mendapatkan otoritas teknologi yang diakui eksistensinya. Penyaluran keilmuan serta teknis rekayasa ini didapatkan melalui proses pendidikan di universitas. Proses pendidikan hingga memiliki kompetensi yang mumpuni inilah yang disebut authorization. Setelah memiliki kompetensi yang memadai, ilmu dan berbagai macam teori harus bisa dimanfaatkan, baik secara luas maupun sempit. Pemanfaatan ini tidak harus menghasilkan produk nyata, namun dapat berupa konsep dan ide pengembangan dari teori tersebut. Proses ini disebut utilization. Berdasarkan sifatnya yang aplikatif, untuk dapat menjadi teknologi, ilmu-ilmu yang dipelajari harus dapat diimplementasikan. Implementasi ini berupa karya nyata yang dapat dimanfaatkan secara langsung dalam usaha keseharian manusia. Proses rekayasa teknologi menjadi produk yang bisa dimanfaatkan secara langsung merupakan tujuan akhir dari pengaplikasian sains dan keilmuan. Tahap ini disebut implementation. Lalu, teknologi yang telah dihasilkan harus dapat dikolaborasikan



dengan kebutuhan yang ada, agar tepat guna dan bermanfaat secara luas sekaligus spesifik. Proses ini disebut collaboration. 2. Entrepreneurship Entrepreneurship adalah proses dalam mengorganisasikan dan mengelola resiko untuk sebuah bisnis dengan mengidentifikasi dan mengevaluasi pasar, menemukan solusi-solusi untuk mengisi peluang pasar, mengelola sumber daya yang diperlukan, dan mengelola risiko yang berhubungan dengan bisnisnya. Untuk mengembangkan jiwa entrepreneurship dibutuhkan beberapa tahapan : a. Internallization, adalah tahapan penanaman jiwa entrepreneurship melalui konstruksi pengetahuan tentang jiwa entrepreneurial serta medan dalam usaha. Dalam tahap ini lebih menekankan tentang kewirausahaan dan pengenalan tentang urgensinya. b. Paradigm Alteration, yang berarti perubahan paradigma umum. Pola pikir pragmatis dan instan harus diubah dengan memberikan pemahaman bahwa unit usaha riil sangat diperlukan untuk menstimulus perkembangan perekonomian negara dan jiwa entrepreneurship berperan penting dalam membangun usaha tersebut. c.



Spirit Initiation. Setelah pengetahuan dan paradigma telah terbentuk, diperlukan sebuah inisiasi semangat untuk mengkatalisasi gerakan pembangunan unit usaha tersebut. Inisiasi ini dengan memberikan bantuan berupa modal awal yang disertai monitoring selanjutnya.



d. Competition. Tentunya dunia bisnis tak dapat dilepaskan dari kompetisi dengan para pesaing yang selalu berlomba-lomba dalam menghadirkan nilai tambah dan produk baru untuk bersaing. Seorang entrepreneur harus sigap dalam sebuah kompetisi untuk tidak ketinggalan. Setelah memiliki kompetensi teknologi dan jiwa entrepreneurship, hal terakhir yang perlu dilakukan adalah mengintegrasikannya. Teknologi yang telah dimiliki kita kreasikan dan inovasikan untuk menyokong pengembangan unit usaha. Hal ini dapat dilakukan secara nyata dalam proses produksi (contoh: Microsoft), marketing (contoh: eBay), accounting, dan lain sebagainya. Kreativitas dan pemanfaatan teknologi dengan tepat adalah hal utama dalam mengembangkan jiwa technopreneurship.



B. Prinsip Technopreneurship Beberapa perinip dasar Technopreneurship diantaranya : 1. Membuka lapangan pekerjaan. 2. Memajukan ekonomi nasional. C. Peranan Technopreneurship di Era Modern Zaman terus berubah, perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan terus mengalami peningkatan. Hal ini ditandai dengan tingkat penerapan teknologi baik alat komunikasi, komputer, hingga media sosial yang semakin marak. Masyarakat yang dinamis dan kaya akan inovasi dan kreativitas telah menandainya. Kondisi ini memberi beberapa manfaat dan dampak yang luar biasa, seperti Facebook, Google, Twitter, serta beberapa penemuan baru yang terus bermunculan.



Ini merupakan contoh dari



technopreneurship. Technopreneurship adalah pengembangan dari entrepreneur dan teknologi. Entrepreneur adalah seseorang yang menciptakan bisnis atau usaha dengan keberanian menanggung resiko untuk mencapai keuntungan dengan mengidentifikasi peluang yang ada. Sedangkan teknologi adalah penerapan praktis ilmu pengetahuan ke dunia industri untuk menciptakan alat – alat dan mengembangkan keahlian guna memecahkan persoalan yang ada. Pengertian technopreneurship disini tidak dibatasi pada wisausaha teknologi informasi , namun segala jenis usaha, seperti restoran, kerajinan tangan, hingga fashion. Teknologi digunakan untuk memasarkan produk. Peranan technopreneurship sangat banyak, terutama bagi orang – orang yang ingin meningkatkan bisnisnya. Suatu inovasi yang dihasilkan harus berupa ide – ide kreatif dan terkini pada masa tersebut. Technopreneurship bermanfaat dalam pengembangan industri besar dan juga dapat diarahkan untuk memberikan manfaat kepada masyarakat yang memiliki kemampuan ekonomi lemah untuk meningkatkan kualitas hidupnya sendiri. Technopreneurship menciptakan lapangan usaha, melahirkan ide, dan memacu semangat pengetahuan IT kepada pengguna. Pendidikan yang berkualitas dan



pemahaman yang terus diperbaharui akan membawa perubahan yang signifikan sesuai dengan tuntutan zaman. Dengan



demikian,



Technopreneurship



diharapkan



dapat



mendukung



pembangunan negara. Technopreneurship diharapkan dapat memberikan manfaat dan dampak, baik secara ekonomi, sosial, maupun lingkungan. Steve Jobs berkata: “Let’s go invent tomorrow insted of worrying about what happening yesterday”.



BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Menjadi pegawai korporasi pun kita tetap bisa memiliki jiwa entrepreneurial. Karena, menurut Drucker, entrepreneurship adalah the practice of consistently converting good ideas into profitable commercial ventures. Jadi, inti dari entrepreneurship adalah konsistensi usaha (consistent work), inovasi ide (innovative idea), dan hasil yang menguntungkan (profitable output).’ Di era persaingan global yang sangat ketat, inovasi usaha harus diiringi dengan berbagai macam rekayasa teknologi agar dapat melipatgandakan performa dari usaha tersebut. Pemanfaatan teknologi mutakhir tepat guna dalam pengembangan usaha yang berdasarkan pada jiwa entrepreneur yang mapan akan dapat mengoptimalkan proses sekaligus



hasil



dari



unit



usaha



yang



dikembangkan.



Inilah



yang



disebut



technopreneurship: sebuah kolaborasi antara penerapan teknologi sebagai instrumen serta jiwa usaha mandiri sebagai kebutuhan. Technopreneurship adalah suatu karakter integral antara kompetensi penerapan teknologi serta spirit membangun usaha. Dari sini, tumbuhlah unit usaha yang teknologis: unit usaha yang memanfaatkan teknologi aplikatif dalam proses inovasi, produksi, marketisasi, dan lain sebagainya.



DAFTAR PUSAKA https://www.idntimes.com/news/indonesia/rizal/strategi-technopreneurship-berpotensi-kurangiangka-pengangguran. https://www.academia.edu/25119640/Makalah_Technopreneurship https://sis.binus.ac.id/2014/06/19/7120/



Lampiran I SESI TANYA JAWAB A. Pertanyaan NO .



PENANYA NAMA



NIM



1. 2.



Zoirul Hakki Fahrozi M. Sabri



3.



Aria Wangsa Sanjayya



4.



Sasmawati



5.



Maria Goreti Owa



6.



Yusril Hadi



PERTANYAAN



18SI122 Sebutkan sisi negative dari Technopreneurship ? 18SI146 Apa tahap-tahap menjalankan Technopreneurship ? Apa yang harus kita lakukan agar unggul dalam 18SI131 kompetisi Technopreneuship ? Apa inovasi anda untuk mengembangkan usaha anda 18SI019 kedepannya ? Bagaimana cara anda mengembangkan 18SI002 technopreneurship ? Apa saja yang perlu dipersiapkan kebutuhan 18SI037 entrepreneursip dalam segi internal ?



B. Jawaban 1. Terjadinya penipuan, seringkali barang yang dipesan tidak sesuai dengan gambar yang disuguhkan. 2. Tahap-tahap dalam menjalankan Technoreneurship, diantaranya : 



Berkemauan menjadi pengusaha.







Mempunyai ide usaha.







Melatih menjadi jiwa serorang penguaha.







Membuat tim usaha, rekan kerja, atau partner bisnis.







Menyiapkan modal.







Memberikan pelayanan yang baik kepada pelanggan.







Tetap belajar untuk bagaimana mengembangkan bisnis yang dijaankan.



3. Salah satu yang terpenting untuk ungul dalam kompetisi, kita harus berinovasi bagaimana mencptakan produk yang di butuhkan, disenangi sehingga menarik minat



pelangan untuk membeli produk kita. Selain itu kita juga harus memberikan pelayanan yang baik kepapda pelanggan. 4. Kami rencanana akan menjalankan bisnis dibidang Clothing, jadi inivasi kami adalah bagaiman kami membuat sesuatu yang berbeda dari yang lain, misalnya sablon baju dengan foto sendiri dan membuat design baju yang modern dan simple. 5. Cara kami mengambangkan technoreneurship adalah bagaimana kami berusaha memanfaatkan media social seperti Website untuk mempromisikan barang kami, selain itu kami akan mengembangkan alat produksi kami sehingga menghasilkan produk yang berkualitas tinggi. 6. Dalam memulai bisnis kita perlu mempersakan segalal bentuk untuk menjalankan bisnis kita terutama dalam dirikita, adapun yang perlu kita persiapkan pada diri kita adalam yaitu 



Memastikan diri kita ada kemauan untuk menjalankan usaha.







Mempelajari dan mendalalmi usaha yang akan kita jalankan.







Mempunyaii tekad yang kuat sehinga tidak mudah menyerah.







Selalu optimis tidak mudah pesimis.







Kemudian yang terakhir adalah berinovasi, bagaimana kita bisa menciptakan sesuatu prossuk yang berbeda dari yang lain.