Makalah Tentang Pap Smear [PDF]

  • Author / Uploaded
  • indry
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH TENTANG PAP SMEAR



DISUSUN OLEH KELOMPOK 3 : Andriyani Fuzia Devia Nurajizah Hendriyani Asmunandar Lastri Lestari Lilis Rohayati Lisna Pratiwi Wibowo Novita Yunior Nuraida Fitria Nurniawati Rosnia Harisanti Siti Nurhabibah PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MEDIKA CIKARANG 2017



KATA PENGHANTAR



Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan rahmat-Nya, dapat menyelesaikan makalah dengan judul "pap smear" . makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas asuhan kegawatdaruratan. Demikian yang dapat kami sampaikan, kritik dan saran sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah.



Cikarang, 27 November 2017



Tim Penyusun



ii



DAFTAR ISI



Kata Penghantar



............................................................................. ii



Daftar Isi



.............................................................................. iii



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang



............................................................................ 1



B. Rumusan Masalah



............................................................................ 2



C. Tujuan



............................................................................ 2



D. Manfaat



............................................................................ 3



BAB II PEMBAHASAN 1.



Pengertian pap smear



........................................................... 4



2.



Tujuan dari tes pap smear



........................................................... 4



3.



Manfaat dari pap smear



........................................................... 4



4.



Kelompok yang wajib pap smear ........................................................... 5



5.



Petunjuk pemeriksaan pap smear ........................................................... 5



6.



Tempat pemeriksaan pap smear ........................................................... 7



7.



Syarat pengambilan bahan



........................................................... 7



8.



Persiapan pasien sebelum Tes



........................................................... 8



9.



Apa saja kendala dari pap smear .......................................................... 9



10. Alat pengambilan sediaan



.......................................................... 9



11. Bahan pemeriksaan untuk pap smear ................................................... 10 12. Langkah-langkah pengambilan Pap smear ........................................... 12 13. Klasifikasi dan interpretasi hasil pap smear .......................................... 14 14. Faktor faktor yang mempengaruhi hasil pemeriksaan pap smear ......... 15 BAB II PENUTUP A. Kesimpulan



.......................................................................... 17



B. Saran



........................................................................... 17



DAFTAR PUSTAKA



iii



BAB I PENDAHULUAN



A. Latar Belakang Kesehatan reproduksi adalah kemampuan seorang wanita untuk memanfaatkan alat reproduksi dan mengatur kesuburan (fertilisasi) tetap pada batas normal. Menurut BKKBN (2001), definisi kesehatan reproduksi adalah kesehatan secara fisik, mental, dan kesejahteraan sosial secara utuh pada semua hal yang berhubungan dengan sistem dan fungsi serta proses reproduksi dan bukan hanya kondisi yang bebas dari penyakit dan kecacatan.Masalah kesehatan reproduksi yang dihadapi oleh wanita pada saat ini adalah meningkatnya infeksi pada organ reproduksi, yang pada akhirnya menyebabkan kanker, salah satunya kanker serviks yang menyebabkan kematian no 2 pada wanita (wijaya, 2010). Kanker serviks merupakan sebuah tumor ganas yang tumbuh di dalam leher rahim, yang disebabkan oleh Human Pappiloma Virus (HPV) khususnya berasal dari epitel atau lapisan luar pada serviks. Infeksi virus ini sering terdapat pada wanita yang aktif secara seksual (Rasjidi, 2007). Sedangkan faktor pemicu kanker serviks itu sendiri adalah wanita yang terinfeksi Human Pappiloma Virus (HPV), wanita yang berganti-ganti pasangan seksual, wanita yang merokok, pencucian vagina dengan anti septik yang terlalu sering, kekebalan tubuh yang rendah, dan penggunaan pil kontrasepsi (Wijaya, 2010). Pap smear merupakan deteksi dini yang sudah populer dan paling sering digunakan oleh banyak wanita. Pap smear merupakan metode skrinig ginekologi yang dilakukan untuk menemukan proses premalignant (prakeganasan) dan malignancy (keganasan) di ekstoservix (leher rahim bagian luar), infeksi dalam endoservix (leher rahim bagian dalam) dan endometrium (Astrid, dkk 2015).



1



Pemeriksaan pap smear merupakan cara yang mudah, murah, sederhana, aman, dan akurat untuk mendeteksi pertumbuhan sel-sel yang akan menjadi kanker, untuk mengetahui normal atau tidaknya sel-sel di serviks, mengetahui tingkat berapa keganasan kanker serviks, dan mendeteksi infeksi-infeksi disebabkan oleh virus urogenital dan penyakitpenyakit yang ditularkan melalui hubungan seksual.



B. Rumusan Maslah 2. Apa yang dimaksud dengan pap smear? 3. Apa tujuan dari tes pap smear? 4. Apa manfaat dari pap smear ? 5. Siapa aja kelompok yang wajib pap smear? 6. Apa saja petunjuk pemeriksaan pap smear? 7. Dimana tempat pemeriksaan pap smear? 8. Apa saja syarat pengambilan bahan ? 9. Apa persiapan pasien sebelum Tes Pap Smear? 10. Apa saja kendala dari pap smear ? 11. Apa saja Alat pengambilan sediaan? 12. Apa saja bahan pemeriksaan untuk pap smear? 13. Apa langkah-langkah pengambilan Pap smear? 14. Apa saja klasifikasi dan interpretasi hasil pap smear? 15. Faktor faktor apa saja yang mempengaruhi hasil pemeriksaan pap smear?



C. Tujuan 1. Untuk mengetahui pengertian, tujuan, manfaat dari pap smear. 2. Untuk mengetahui kelompok yang wajib pap smear. 3. Untuk mengetahui petunjuk pemeriksaan pap smear. 4. Untuk mengetahui tempat pemeriksaan, syarat pengambilan bahan, persiapan pasien sebelum tes dan kendala dari pap smear.



2



5. Untuk mengetahui Alat pengambilan sediaan, bahan pemeriksaan, dan langkah-langkah pengambilan dari pap smear. 6. Untuk mengetahui Apa saja klasifikasi dan interpretasi hasil pap smear dan Faktor faktor yang mempengaruhi hasil pemeriksaan pap smear.



D. Manfaat 1. Sebagai bahan tambahan pengetahuan bagi penyusun dan mahasiswa lainnya. 2. Sebagai bahan diskusi dalam tugas mata kuliah. 3. Sebagai tambahan referensi bagi tugas-tugas yang berkaitan dengan makalah ini.



3



BAB II PEMBAHASAN



A. Pap Smear 1. Pengertian Pap smear merupakan deteksi dini yang sudah populer dan paling sering digunakan oleh banyak wanita. Pap smear merupakan metode skrinig ginekologi yang dilakukan untuk menemukan proses premalignant (prakeganasan) dan malignancy (keganasan) di ekstoservix (leher rahim bagian luar), infeksi dalam endoservix (leher rahim bagian dalam) dan endometrium (Astrid, dkk 2015). Pap smear adalah suatu tes yang aman dan murah dan telah dipakai bertahun tahun lamanya untuk mendeteksi kelainan kelainan yang terjadi pada sel sel epitel serviks. Pemeriksaan ini mudah dikerjakan, cepat dan tidak sakit. ( sinta s,dkk 2010 ).



2. Tujuan tes pap smear menurut Sinta S, dkk 2015 Menemukan sel abnormal atau sel yang dapat berkembang menjadi kanker termasuk virus HPV.



3. Manfaat pap smear menurut Sinta S, dkk 2015 Secara garis besar, pap smear dilakukan untuk mendeteksi keberadaan sel kanker secara dini. Selain itu, pap smear juga memiliki fungsi lain, yakni: a. Diagnosis dini keganasan sel abnormal. Pap smear dapat digunakan untuk mendeteksi adanya kanker serviks, keganasan tuba fallopi, kanker endometrium, dan keganasan ovarium. b. Perawatan ikutan dari keganasan sel abnormal. Pap smear ini dilakukan untuk perawatan ikutan setelah operasi, setelah pemberian kemotrapi dan radiasi.



4



c. Interpretasi hormonal wanita. Pap smear digunakan untuk menentukan siklus menstruasi dengan ovulasi atau tanpa ovulasi, menentukan kemungkinan keguguran pada hamil muda, dan untuk menentukan maturnitas kehamilan. d. Identifikasi peradangan. Pap smear digunakan untuk mengetahui proses peradangan pada bermacam macam infeksi bakteri dan jamur. e. Digunakan sebagai pemantauan hasil terapi.



4. Kelompok wajib pap smear menurut Astrid,dkk 2015 Beberapa kelompok wanita yang wajib melakukan pap smear karena memiliki faktor resiko tinggi, antara lain: a. Menikah atau berhubungan seksual ( penetrasi) sebelum usia 20 tahun. b. Memiliki partner seksual lebih dari satu. c. Pernah melahirkan lebih dari tiga kali. d. Pemakaian alat kontrasepsi oral lebih dari 5 tahun e. Pernah mengalami perdarahan saat berhubungan seksual f. Mengalami keputihan patologis (abnormal) g. Mengalami pendarahan pascamenopause.



5. Petunjuk pemeriksaan pap smear. Pemeriksaan apusan pap saat ini merupakan suatu keharusan bagi wanita, sebagai sarana pencegahan dan deteksi dini kanker serviks. Pemeriksaan ini seyogianya dilaksanakan oleh setiap wanita yang telah menikah sampai dengan umur kuran lebih 65 tahun bila dalam dua kali pemeriksaan abnormal sebelumnya. Pemeriksaan ini harus dilaksanakan secara berkala minimal satu tahun sekali, walaupun wanita itu tidak memiliki keluhan pada organ saluran genital, karena kanker serviks pada stadium dini biasanya tanpa keluhan dan dengan mata biasa tidak mungkin dapat dideteksi ( Julisar L, 2009 )



5



Pemeriksaan pap smear dilakukan diatas kursi periksa kandungan oleh dokter atau bidan yang sudah dilatih, dengan menggunakan alat untuk membantu membuka kelamin wanita. Ujung leher diusap dengan spatula untuk mengambil cairan yang mengandung sel sel dinding leher rahim. Usapan ini kemudian diperiksa jenis sel selnya dibawah mikroskop. Apa bila hasil pemeriksaan positif (terdapat sel sel yang tidak normal), harus segera dilakukan pemeriksaan lebih lanjut dan pengobatan oleh dokter ahli kandungan. Pemeriksaan pap smear dilakukan kapan saja, kecuali pada masa haid atau sesudah petunjuk dokter. Bagi perempuan yang sudah menikah atau sudah melakukan hubungan seksual, lakukanlah pemeriksaan pap smear setahun sekali. Sesegera mungkin melakukan pemeriksaan pap smear dan jangan menunggu sampai timbul gejalan. Tes ini hanya memerlukan waktu beberapa menit, pasien akan diperiksa dalam keadaan berbaring, sebuah alat yang dinamakan spekulum akan dimasukkan ke dalam lubang vagina. Alat ini berfungsi untuk membuka dan menahan dinding vagina supaya tetap terbuka, sehingga memudahkan pengambilan sampel. Spatula suatu alat yang menyerupai tangkai pada es krim, usapan dioleskan pada kaca objek, dan kemudian dikirim ke laboratorium patologi untuk pemeriksaan yang lebih teliti. Hasil pap smear dikatakan abnormal jika sel sel yang berasal dari serviks ketika diperiksa dibawah mikroskop akan memberikan penampakan yang berbeda dengan sel normal. WHO merekombinasikan semua wanita yang telah menikah atau telah melakukan hubungan seksual untuk menjalani pemeriksaan pap smear minimal setahun sekali sampai usia 70 tahun. Usahakan melakukan pap smear seminggu atau dua minggu setelah berakhirnya masa menstruasi. Jika sudah mengalami menopouse pap smear dapat dilakukan kapan saja. Tetapi jika uterus dan serviks telah diangkat atau dioperasi (hysterectomy) tidak perlu melakukan pap smear karena sudah terbebas dari resiko menderita kanker serviks. Pap smear



6



biasanya dilakukan setiap dua tahun sekali dan lebih baik dilakukan secara berkala dan teratur. Pap smear selalu diperlukan meskipun tidak lagi melakukan aktivitas seksual. Pemeriksaan pap smear disarankan untuk dilakukan oleh para wanita secara teratur, sekali setahun berturut turut dalam waktu 3 tahum bila sudah aktif berhubungan seksual dan berusia minimal 21 tahun. Bila hasil pemeriksaan 3 tahun berturut turut normal, kemudian pemeriksaan selanjutnya dapat dilakukan setiap 2 atau 3 tahun (Sinta s, dkk 2010).



6. Tempat pemeriksaan pap smear menurut Sukaca 2009 dapat dilakukan : a. Rumah sakit pemerintah b. Rumah sakit swasta c. Laboratorium swasta, dengan harga yang cukup terjangkau. d. Tempat-tempat yang menyediakan fasilitas pap smear. Bila hasil pada pasien pap smear ternyata positif, maka harus dilanjutkan dengan pemeriksaan biobsy terarah dan patologi. Pap smear sudah dapat menemukan kanker leher rahim. Meskipun masih ada tingkat pra kanker (stadium dini). Dengan pemeriksaan ini bisa memberikan harapan kesembuhan 100%. Sebaliknya pada penderita yang datang terlambat, harapan untuk sembuh pun terlampau sulit.



7. Syarat pengambilan bahan Penggunaan pap smear untuk mendeteksi dan mendiagnosis lesi pra kanker dan kanker leher rahim, dapat menghasilkan interprestasi sitologi yang akurat bila memenuhi syarat ( Romauli dan Vindari,2011) yaitu : a. Bahan pemeriksaan harus berasal dari porsio leher rahim b. Pengambilan pap smear dapat dilakukan setiap wakti diluar masa haid, yaitu sesudah hari siklus haid ketujuh sampai dengan masa pra menstruasi.



7



c. Apa bila klien mengalami gejala perdarahan diluar masa haid dan dicurigai penyebabnya kanker leher rahim, sediaan pap smear harus dibuat saat itu walaupun ada perdarahan. d. Para peradangan berat, pengambilan sediaan ditunda sampai selesai pengobatan. e. Klien



dianjurkan



untuk



tidak



melakukan



irigasi



vagina



(pembersihan vagina dengan zat lain), memasukkan obat melalui vagina atau melakukan hubungan seks sekurang kurangnya 24jam, sebaiknya 48jam. f. Klien sudah menopause, pap smear dapat dilakukan kapan saja.



8. Persiapan pasien sebelum Tes Pap Smear menurut Astrid Savitri,dkk 2015 Sama seperti prosedur medis lainnya, Rahayu (2010) menyatakan bahwa ada beberapa hal yang harus diperhatikan pasien sebelum melakukan pap smear, antara lain : a. Berikan informasi paling jujur kepada petugas kesehatan tentang riwayat kesehatan, penyakit, dan kegiatan seksual yang dialami. b. Waktu pengambilan sediaan minimal dua minggu setelah menstruasi dimulai dan sebelum menstruasi berikutnya. c. Tidak melakukan hubungan intim minimal 24jam sebelum proses pemeriksaan. d. Tidak boleh menggunakan bahan bahan kimia pembersih vagina (termasuk antiseptik) minimal 24jam sebelum pemeriksaan. e. Tidak boleh menggunakan obat obatan yang dimasukkan kedalam vagina minimal 48jam sebelum pemeriksaan. f. Tidak boleh menggunakan tampon minimal selama 24jam sebelum pemeriksaan. g. Hindari mandi menggunakan bath tub selama 24jam sebelum pemeriksaan. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari kontaminasi benda asing pada vagina.



8



h. Penderita pasca melahirkan, pascaoperasi rahim, pascaradiasi sebaiknya datang 6-8 minggu kemudian. i. Penderita yang mendapatkan pengobatan lokal seperti vagina supostoria atau ovula sebaiknya dihentikan 1minggu sebelum pap smear. j. Pada saat pengambilan sediaan, usahakan otot otot vagina dalam keadaan rileks.



9. Kendala pap smear (Romauli dan Vindari, 2011) Dilakukan diatas hanya 5% perempuan di Indonesia yang bersedia melakukan pemeriksaan pap smear banyak kendala. Hal ini tersebut terjadi antara lain : a. Kurangnya tenaga terlatih untuk pengambilan sediaan. b. Tidak tersedianya peralatan dan bahan untuk pengambilan sediaan. c. Tidak tersedianya sarana pengambilan sediaan. d. Tidak tersedianya laboratorium pemprosesan sediaan serta tenaga ahli sitologi.



10. Alat pengambilan sediaan (Astrid Savitri,dkk 2015) Prosedur pemeriksaan pap smear berjalan sangat panjang dan kompleks. Sebelum pengambilan sediaan, petugas kesehatan dan pasien perlu memerhatikan beberapa hal, misalnya alat kelengkapan tes, cara pengambilan sediaan yang benar, hingga kemampuan membaca dan menginterpretasi hasil tes. Hidayat (2004: 25) menggungkapkan, alat alat yang diperlukan untuk pengambilan tes pap smear antara lain: a. Formulir konsultasi sitologi b. Meja ginekologi c. Spatula ayre yang dimodifikasi d. Cytobrush e. Kaca benda/ preparat yang pada satu sisinya telah diberikan label f. Spekulum cocor bebek (graves) kering.



9



g. Tabung berisi larutan fiksasi (alkohol 96%) h. Sarung tangan steril i. Cahaya lampu/senter j. Plester (untuk indentifikasi preparat



11. Bahan pemeriksaan (Julisar Lestadi, 2009) Dalam membuat sediaan apusan pap, pengambilan bahan sediaan harus disesuaikan dengan tujuan pemeriksaan yang diinginkan oleh dokter obstetri ginekologi. a. Sekret vaginal, diambil dengan mengapus dinding lateral vagina sepertiga bagian atas, kegunaan : 1) Untuk interpretasi status hormonal seorang wanita dan menentukan ada/tidaknya ovulasi dengan pemeriksaan serial sitohormonal. 2) Menentukan maturitas dari suatu kehamilan dengan menillai apakah kehamilan masih dalam masa evolusi, mendekati aterm, aterm, atau sudah postmatur. 3) Menentukan apakah suatu kehamilan muda terancam terjadi abortus. b. Sekret serviks (eksoserviks), diambil dengan menghapus seluruh permukaan porsio serviks sekitar orifisium uteri eksternum. Kegunaan: 1) Menentukan penyebab infeksi serviks pada wanita yang mengalami keputihan/leukorea. 2) Mendiagnosis dan deteksi dini lesi prakanker (displasia) dan kanker serviks. c. Sekret endoserviks, diambil dengan menghapus permukaan mukosa endoserviks dan daerah squamo-columnar junction, dengan spatula Ayre modifikasi atau cytobrush. Kegunaan:



10



1) Mendiagnosis dan deteksi dini lesi prakanker (displasia) dan kanker serviks, karena predeleksi kanker serviks paling sering dijumpai di daerah squamo-columnar junction. 2) Mendiagnosis penyakit infeksi yang terdapat didalam endoserviks, terutama infeksi Chlamydia yang sering bersarang pada sel epitel endoserviks dan sel metaplastik. d. Sekret endometial, diambil dengan menghapus permukaan mukosa endometrium dengan alat khusus yang disebut sapu endometrium ( balai endometre ). Kegunaan: 1) Interpretasi sitohormonal seorang wanita, mendiagnosis penyakit ketidak seimbangan hormonal, penyakit infeksi, tumor jinak (polip), dan tumor ganas endometrium. Sitologi endometrium sampai saat ini masih belum populer di Indonesia. e. Sekret



forniks



posterior,



diambil



dengan



cara



aspirasi



menggunakan pipet panjang yang terbuat dari plastik yang dihubungkan dengan sebuah pompa dari karet. Ini adalah cara pengambilan bahan pemeriksaan/pengumpulan sel yang tertua dan paling sederhana, yang mulanya diperkenalkan oleh Papanicolaou, dan saat ini masih sering digunakan. Sekret ini dapat pula diambil dengan spatula Ayre. Sekret ini dapat mengumpulkan sel dari seluruh bagian saluran genital, mulai dari vagina bagian atas, ektoserviks, endoserviks, endometrium, tuba fallopii, dan bahkan dari ovarium. Kelemahan dari sekret ini adalah macam macam sel dari berbagai tempat dapat terkumpul disini, sehingga apabila ditemukan sel ganas, agak sulit menentukan dari mana asal sel ganas tersebut. Kegunaan: 1) Saat ini masih sering digunakan untuk mendeteksi adanya kanker endometrium, apabila dokter ahli ginekologi tidak mempunyai alat sapu endometrium untuk mengambil sekret endometrial dari kavum uteri.



11



12. Langkah langkah pengambilan Pap smear (Romauli dan Vindari, 2011) yaitu: a. Persiapan pasien 1) Melakukan informent concent. 2) Menyiapkan



lingkungan



sekitar



klien,



tempat



tidur



ginekologi dan lampu sorot. 3) Menganjurkan klien membuka pakaian bagian bawah. 4) Menganjurkan klien berbaring ditempat tidur ginekologi dengan posisi litotomi. b. Persiapan alat 1) Menyiapkan perlengkapan/bahan yang diperlukan seperti handscoon, speculum cocor bebek, spatula ayre yang telah dimodifikasi, lidi kapas atau cytobrush, kaca objel glass, botol khusus berisi alkohol 95%, cytocrep atau hair spray, tampontang,



kasa



steril



pada



tempatnya,



formuler



pemeriksaan sitologi pap smear, lampu sorot, waskom berisi larutan klorin 0,5%, tempat sampah, tempat tidur ginekologi, sampiran. 2) Menyusun perlengkapan/bahan secara ergonomis. c. Pelaksanaan 1) Mencuci tangan dengan sabun dibawah air mengalir dengan metode tujuh langkah dan mengeringkan dengan handuk kering dan bersih. 2) Menggunakan handscoon steril 3) Melakukan vulva higyene 4) Memperhatikan vulva dan vagina apakah ada tanda tanda infeksi. 5) Memasang speculum dalam vagina 6) Masukkan spatula ayre kedalam mulut rahim, dengan ujung spatula yang berbentuk lonjong, apus sekret dari seluruh permukaan porsio serviks dengan sedikit tekanan dengan



12



mengerakkan spatel ayre searah jarum jam, diputar melingkar 360°. 7) Ulaskan secret yang telah diperoleh pada kaca object glass secukupnya, jangan terlalu tebal dan jangan terlalu tipis. 8) Fiksasi segera sediaan yang telah dibuat dengan cara” a) Fiksasi basah Fiksasi basah dibuat setelah sediaan diambil, sewaktu secret masih segar dimasukkan kedalam alkohol 95%. Setelah difiksasi selama 30menit, sediaan dapat diangkat dan dikeringkan serta dikirim dalam keadaan kering terfiksasi atau dapat pula sediaan dikirim dalam keadaan terendam cairan fiksasi didalam botol. b) Fiksasi kering Fiksasi kering dibuat setelah sediaan selesai diambil, sewaktu secret masih segar disemprotkan sytocrep atau hair spray pada object glass yang mengandung asupan secret tersebut dengan jarak 10-15cm dari kaca object glass, sebanyak 204kali semprotkan. Kemudian keringkan sediaan dengan membiarkan nya diudara terbuka selama 5-10 menit. Setelah kering sediaan siap dikirimkan ke laboratorium sitologi untuk diperiksa bersamaan dengan formulir permintaan. 9) Bersihkan porsio dan dinding vagina dengan kasa steril dengan menggunakan tampon tang. 10) Keluarkan speculum dari vagina secara perlahan lahan 11) Beritau ibu bahwa pemeriksaan telah selesai dilakukan 12) Rapikan ibu dan rendam alat alat dan melepaskan sarung tangan (merendam dalam larutan clorin 0,5%)



13



13) Cuci tangan dengan sabun dibawah air mengalir dengan metode tujuh langkah. 14) Temui klien kembali 15) Mencata hasil tindakan dalam status.



13. Klasifikasi dan interpretasi hasil pap smear (Astrid Savitri,dkk 2015) Hasil tes pap smear memang memiliki tingkat keakuratan yang berbeda beda. Tergantung dari banyak hal. Walaupun begitu, perlu dijadikan patokan bahwa pengambilan sediaan yang baik, fiksasi dan pewarnaan sediaan yang baik serta kemampuan pengamatan dan kemampuan diagnosis yang baik akan membuat tingkat keakuratan tes semakin tinggi. Menurut Papanicolau, klasifikasi hasil tes dibagi menjadi lima kelas dengan interpretasi berbeda beda. Kelas



Klasifikasi



Interpretasi Harus dilakukan tes ulang



Kelas 0



Tidak terbaca



Kelas I



Normal karena hanya Identik dengan normal. ditemukan sel normal Lakukan pemeriksaan tes pap smear. Ulang 1 tahun lagi



Kelas II



Radang ringan/ berat Menunjukkan adanya dengan penyakit yang infeksi ringan non spesifik, diketahui secara pasti kadangkala disertai:  Kuman atau virus ataupun belum pasti. tertendu, dan Ditemukan beberapa sel  Sel dengan kariotik atipik tetapi tidak ada ringan. bukti keganasan Lakukan pemeriksaan tes pap smear ulang 1 tahun lagi. Lakukan pengobatan yang sesuai dengan penyebabnya. Bila ada erosi atau radang bernanah, pemeriksaan ulan 1 bulan setelah pengobatan. Radang dengan tanda Ditemukan sel diagnostik



Kelas III



14



prakanker. Gambaran sitolog mengesankan tetapi tidak konklusif keganasan



sedang dengan keradangan berat. Lakukan pemeriksaan ulang 1 bulan setelah pengobatan



Kelas IV



Dicurigai ada kanker. Gambaran sitologi yang dicurigai sebagai keganasan



Ditemukan sel sel yang mencurigakan ganas. Pascapemeriksaan, lakukan biopsi. Segera lakukan tes pap ulang dengan kreping lebih dalam dan diambil tiga bagian. Segera meminta rujukan untuk biopsi konfirmasi.



Kelas V



Dipastikan ada kanker. Gambaran sitologi yang dicurigai sebagai keganasan.



Ditemukan sel sel ganas. Pascapemeriksaan, lakukan biopsi. Segera lakukan tes pap ulang dengan kreping lebih dalam dan diambil tiga bagian. Segera meminta rujukan untuk biopsi konfirmasi.



14. Faktor faktor yang mempengaruhi hasil pemeriksaan (Sukaca,2009) antara lain: a. Cara pengambilan cairan yang tepat. Pengambilan cairan dapat terjadi hal hal yang tidak diinginkan yaitu bisa terjadi kegagalan skrining (15%), interpretasi (23%), dan angka positif palsu (3-15%). b. Petugas kesehatan Kadang kala petugas kesehatan dapat salah tafsir dalam menginter prestasikan data. Kesalahan tersebut diantaranya: 1) Kadang kala petugas kesehatan tidak mampu memberikan pelayanan dan memberikan jawaban yang baik. 2) Petugas kesehatan dalam memberikan pelayanan tes abnormal pap smear. 3) Petugas tidak dapat mengindikasikan sel abnormal



15



c. Laboratorium Di dalam laboratorium juga dapat terjadi kesalahan, kesalahan yang lazim dilakukan dalam laboratorium adalah sebagai berikut: 1) Laboratorium gagal dalam mendeteksi sel abnormal 2) Kegagalan dalam melaporkan kualitas cairan yang tidak memuaskan 3) Laboratorium tidak mau melakukan pengulangan 4) Cairan fiksasai tidak menggunakan alcohol 95%. 5) Cairan terlalu kering dan tipis. d. Petugas laboratorium Terkadang petugas laboratorium juga melakukan suatu kesalahan antara lain : 1) Cara petugas laboratorium tidak sesuai dengan prosedur. 2) Reagen yang dipakai sudah kadarluasa. 3) Petugas tidak cakap dalam membacakan hasil pemeriksaan. 4) Ketrampilan dan ketelitian petugas diragukan. e. Waktu pengambilan yang tepat. Waktu pemeriksaan pap smear yang tepat adalah saat anda telah menikah. Begitu hal nya pada wanita yang memiliki tingkat seksualitas yang tinggi. Tes ini dianjurkan agar wanita dapat terbebas dari penyakit kanker leher rahim yang ganas.



16



BAB III PENUTUP



A. Kesimpulan Pap smear merupakan deteksi dini yang sudah populer dan paling sering digunakan oleh banyak wanita. Pap smear merupakan metode skrinig ginekologi yang dilakukan untuk menemukan proses premalignant (prakeganasan) dan malignancy (keganasan) di ekstoservix (leher rahim bagian luar), infeksi dalam endoservix (leher rahim bagian dalam) dan endometrium (Astrid, dkk 2015). Adapun tujuan dari tes pap smear yaitu menemukan sel abnormal atau sel yang dapat berkembang menjadi kanker termasuk virus HPV. Dan ada kelompok yang wajib pap smear diantaranya : Menikah atau berhubungan seksual ( penetrasi) sebelum usia 20 tahun, Memiliki partner seksual lebih dari satu, Pernah melahirkan lebih dari tiga kali, Pemakaian alat kontrasepsi oral lebih dari 5 tahun, Pernah mengalami perdarahan saat berhubungan seksual, Mengalami keputihan patologis (abnormal), Mengalami pendarahan pascamenopause.



B. Saran Adapun saran yang dapat dikemukakan oleh tim penulis ialah sebaiknya seorang wanita yang telah menikah harus melakukan Pap Smear sedini mungkin. Agar bila terdapat gejala-gejala kanker dapat diketahui sejak dini.



17



DAFTAR PUSTAKA Delia, Wijaya. 2010. Pembunuh Ganas Itu Bernama Kanker Servik. Yogyakarta : Sinar Kejora



18