Makalah Teori Katharine Kolcaba [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH TEORI KATHARINE KOLCABA



Dosen Pengampu : Vina Asna Afifah, S.Kep., Ns., M.Kep Disusun oleh : 1. Nindya Kurniasari



(22021009)



2. Niken Ayu Setyowati



(22021021)



3. Dhifa Nur Alifah



(22021028)



PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI KESEHATAN ESTU UTOMO



KATA PENGANTAR Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, dengan ini kami panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmatNya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah “Teori Katharine Kolcaba”. Adapun makalah ini telah kami usahakan semaksimal mungkin dan tentunya dengan bantuan banyak pihak, sehingga dapat memperlancar proses pembuatan makalah ini. Oleh sebab itu, kami juga ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan makalah ini. Penyusun menyadari bahwa makalah ini belum sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun sangat dibutuhkan. Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat terhadap pembaca.



Boyolali, 25 oktober 2021 Penyusun



ii



DAFTAR ISI KATA PENGANTAR……………………………………………………………………….ii DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………iii BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………....1 A. Latar Belakang…………………………………………………………………………1 B. Rumusan Masalah……………………………………………………………………...1 C. Tujuan………………………………………………………………………………….1 BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………………….2 A. Biografi Katharine Kolcaba…………………………………………………………….2 B. Konsep Teori Katharine Kolcaba……………………………………………………….3 C. Kelebihan dan Kekurangan Katharine Kolcaba………………………………………...4 a.) Kelebihan Katharine kolcaba………………………………………………………..4 b.) Kekurangan Kathatine Kolcaba……………………………………………………..5 BAB III PENUTUP…………………………………………………………………………..6 A. Kesimpulan……………………………………………………………………………...6 B. Saran…………………………………………………………………………………….6 DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………..7



iii



iv



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Profesionalisme seorang perawat tidak bisa dilepaskan dari pemahamannya tentang substansi dasar yang terkandung dalam profesi tersebut, antara lain falsafah keperawatan, paradigma keperawatan, model konseptual serta teori-teori keperawatan. Falasafah keperawatan memberikan keyakinan, pemikiran, atau landasan mendasar untuk mengkaji tentang penyebab yang mendasari suatu fenomena keperawatan yang terjadi dan paradigma keperawatan menjadi dasar penyelesaian suatu fenomena keperawatan yang ditinjau dari pendekatan konsep manusia, kesehatan, keperawatan, dan lingkungan. Dalam hal ini terdapat suatu hubungan yang tidak dapat dipisahkan antara falsafah, paradigm dengan model konseptual atau teori keperawatan (Tomey & Alligood,2010). Salah satu tokoh keperawatan yang mengembangkan konsep teori pada tingkat middle range teori adalah Katherine Kolcaba dengan teori kenyamanan.Kolcaba menganggap penerapan teori kenyamanan bersifat universal da bisa diaplikasikan untuk memenuhi kebutuhan klien secara holistik (biologis, psikologis, social, spiritual).Berdasarkan ini perawat perlu memahami hubungan antara falsafah, paradigma dengan theory keperawatan yang dikembangkan oleh Kolcaba dengan tujuan mampu menerapkan teori tersebut di lingkup praktik dan penelitian untuk meningkatkan kualitas hidup klien berdasarkan salah satu kebutuhan dasarnya, yaitu kenyamanan B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana biografi Katharine Kolcaba ? 2. Bagaimana konsep Teori Katharine Kolcaba ? 3. Apa kelebihan dan kekurangan Teori Katharine Kolcaba ? C. Tujuan 1. Untuk mengetahui biografi Katharine Kolcaba. 2. Untuk mengetahui konsep Teori Katharine Kolcaba. 3. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan Teori Katharine Kolcaba.\



1



BAB II PEMBAHASAN A.



Biografi Katharine Kolcaba Katharine Kolcaba terlahir sebagai Arnold Katharine pada 28 Desember 1944, di Cleveland, Ohio. Beliau adalah pendiri program perawat lokal paroki dan sebagai anggota Asosiasi Perawat Amerika. Saat ini, sebagai associate professor di University of Akron College of Nursing. Dengan riwayat pendidikan Diploma keperawatan dari St. Luke's Hospital School of Nursing pada tahun 1965, lulus M.S.N dari R.N di the Frances Payne Bolton School of Nursing, Case Western Reserve University pada tahun 1987, meraih gelar PhD in nursing dan menerima sertifikat sebagai authority clinical nursing specialist pada tahun 1997, Spesialis dalam bidang Gerontology, Perawatan Paliatif dan Intervensi Jangka Panjang, Studi Comfort, Pengembangan Instrumen, Teori Keperawatan, Penelitian Keperawatan. Sebagai kepala unit dementia, berdasar pengalaman, beliau melakukan pengembangan teori keperawatan untuk mengembangkan Teori kenyamanan dan praktik, sebuah visi untuk perawatan dan riset kesehatan holistik. Sejak tahun 1900-1929, sebenarnya kenyamanan klien sudah merupakan tujuan utama dari profesi perawat dan dokter, karena kenyamanan dianggap sangat menentukan proses kesembuhan klien. Namun, setelah dekade tersebut, kenyamanan kurang mendapat perhatian khusus dari pemberi pelayanan kesehatan. Pelayanan lebih difokuskan pada tindakan pengobatan medis untuk mempercepat kesembuhan klien. Katharine Kolcaba merupakan tokoh keperawatan yang kemudian membawa kembali konsep kenyamanan sebagai landasan utama dalam memberikan pelayanan kesehatan dalam sebuah teori yaitu “Comfort Theory and Practice: a Vision for Holistic Health Care and Research”. Saat ini Kolcaba bekerja sebagai Associate Professor of Nursing di Fakultas Keperawatan Universitas Akron dan terus mengembangkan teori kenyamanan ini secara empiris (March, A. & McCormack, D., 2009). Harmer (1926) menyatakan bahwasanya asuhan keperawatan berfokus untuk memberikan “lingkungan yang nyaman” dan asuhan keperawatan individu pasien meliputi “kebahagiaan, kenyamanan, dan meringankan, fisik dan mental”, selain itu “istirahat dan tidur, nutrisi, kebersihan dan eliminasi”. Artinya adalah asuhan keperawatan itu holistik dan melibatkan semua aspek yang pada dasarnya merupakan kebutuhan utama pasien. Goodnow (1953) menjabarkan di dalam bukunya yang berjudul The Technique of Nursing, mengenai kenyamanan pasien yang menyebutkan bahwa tanggung jawab perawat tidak hanya terpusat



2



pada asuhan keperawatan fisik saja namun kenyamanan pasien juga dilihat dari mentalnya juga. B.



Konsep Teori Katharine Kolcaba Kenyamanan adalah pengalaman yang diterima oleh seseorang dari suatu intervensi. Hal ini merupakan pengalaman langsung dan menyeluruh ketika kebutuhan fisik, psikospiritual, sosial, dan lingkungan terpenuhi (Peterson & Bredow, 2008). Konsep teori kenyamanan meliputi kebutuhan kenyamanan, intervensi kenyamanan, variabel intervensi, peningkatan kenyamanan, perilaku pencari kesehatan, dan integritas institusional. Kolcaba mengidentifikasi jenis kenyamanan menurut analisis konsep dari tiga teori yakni Orlando (1961), Henderson (1966) dan Paterson dan Zderad (1975). Type kenyamanan seseorang:



a.



Relief (kelegaan)



: arti kenyamanan dari hasil penelitian Orlando yang



mengemukakan bahwa perawat meringankan kebutuhan yang diperlukan oleh pasien. b.



Ease (ketentraman)



: artinya kondisi tenteram atau kepuasan hati dari klien yang



terjadi karena hilangnya ketidaknyamanan fisik yang dirasakan pada semua kebutuhan. c.



Transcendence



: hasil penelitian Paterson dan Zderad yang menjelaskan bahwa



perawat membantu pasien dalam mengatasi kesulitannya.



Konteks dimana kenyamanan muncul: a.



Physical



:  Berhubungan dengan sensasi dalam tubuh. Apa yang dirasakan



secara fisik b.



Psychospiritual



: Berhubungan dengan psikologi pasien seperti rasa percaya diri,



konsep, seksualitas,  dan arti dari suatu kehidupan. c.



Environtmental



: Berhubungan dengan sumber daya eksternal, suatu kondisi, dan suatu



pengaruh lingkungan yang menyebabkan perubahan kenyamanan. d.



Social



: Berhubungan dengan interpersonal, keluarga, dan hubungan sosial.



3



C. Kelebihan dan Kekurangan Teori Kolcaba a.) Kelebihan Teori “Comfort” Kolcaba Teori comfort banyak diadopsi oleh para praktisi keperawatan misalnya pada nurse midwifery yang menggunakan teori Kolcaba sebagai kerangka acuan dalam melakukan studi (Schuiling, Sampselle, & Kolcaba, 2011), hospice care (Kolcaba, Dowd, Steiner, et al, 2004), keperawatan perioperative (Wilson & Kolcaba, 2004), Perawatan Long- Term ( Kolcaba, Schrim, & Steiner, 2006), Tingkat stress mahasiswa (Dowd, Kolcaba, Steiner, et al, 2007), pasien dimensia (Hodgson & Andersen, 2008), dan perawatan Paliatif (Lavoie, Blondeau, & Picard Morin, 2011). Dalam bidang pendidikan, teori Kolcaba dapat diaplikasikan dalam kurikulum pendidikan tinggi keperawatan. Teori Kolcaba memberi kemudahan bagi educator dalam memberikan pemahaman kepada mahasiswa keperawatan dan melaksanakan metode efektif dalam pembelajaran tentang level kenyamanan pada seorang pasien (Goodwin, Sener, & Steiner, 2007). Robinson & Kish (2001) juga mengatakan bahwa dengan teori Kolcaba, maka mahasiswa di berbagai setting klinis dapat mengaplikasikan intervensi nyeri yang dibuat dalam Comfort Care Plan yang dibuat oleh Kolcaba. Dalam bidang penelitian, Kolcaba menciptakan suatu instrumen penelitian dalam melakukan pengukuran level kenyamanan pada seorang pasien dan menyatakan pentingnya pengukuran level kenyamanan pada seorang pasien sebagai suatu tolak ukur capaian seorang perawat (Kolcaba, 2006). Kolcaba (2001) menggunakan skala pengukuran level kenyamanan pada rumah sakit besar dan  lingkup home care untuk mengembangkan teori dan literatur dari kenyamanan.



4



b.) Kekurangan Teori “Comfort” Kolcaba Teori “Comfort” Kolcaba memiliki beberapa kekurangan diantaranya adalah beberapa artikel awal Kolcaba seperti konsep analisis mungkin sedikit tidak jelas (clarity) tetapi masih tetap konsisten terhadap definisi, asumsi, dan proposisi (Kolcaba & Kolcaba, 1991). Teori Kolcaba juga dinilai sederhana karena teori comfort masih rendah dalam pemanfaatan teknologi akan tetapi masih memiliki peluang untuk dapat digunakan pada teknologi canggih. Teori ini melibatkan semua aspek (holistik) yang meliputi fisik, psikospiritual, lingkungan dan sosial kultural. Namun untuk menilai semua aspek tersebut dibutuhkan komitmen tinggi dan kemampuan perawat yang trampil dalam hal melakukan asuhan keperawatan berfokus kenyamanan (pengkajian hingga evaluasi), yang di dalamnya dibutuhkan teknik problem solving  yang tepat.



5



BAB III PENUTUP



A. Kesimpulan Teori Kolcaba pada middle range sebenarnya merupakan turunan philosophy Teory dari Florence Nightingale. Teori Kenyamanan Kolcaba masuk ke dalam middle-range teori dikarenakan tidak abstrak dan berisi aplikasi secara terinci, mengembangkan bukti hasil praktik keperawatan, dan merupakan karakteristik praktik keperawatan dan atau situasi keperawatan. Teori middle range merupakan level ketiga dari teori keperawatan. Teori middle range cukup spesifik untuk memberikan petunjuk riset dan praktik, cukup umum pada populasi klinik dan mencakup fenomena yang sama. Sebagai petunjuk riset dan prktik, middle range teori lebih banyak digunakan dari pada grand teori, dan dapat diuji secara empiris pemikirannya. Teori comfort dapat diaplikasikan terutama pada pasien yang mengalami nyeri dengan peningkatan skala nyeri yang dipengaruhi kecemasan, contoh cardiac chest pain with anxiety.



B. Saran Perkembangan ilmu keperawatan selalu mengalami perubahan  dan Teori Comfort dari Katharine Kolcaba cukup spesifik untuk memberikan petunjuk riset  dan praktik dalam keperawatan , tetapi belum bisa dipraktikkan secara langsung karena cakupan kenyamanan sangat luas meski sudah spesifik diperlukan teori praktik keperawatan supaya bisa di aplikasikan secara langsung.



6



DAFTAR PUSTAKA https://www.scribd.com/document/426341382/Makalah-Katharine-Kolcaba



7