Makanan Minuman [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Kasus Ibu Fatimah adalah seorang penjamah makanan (Food Handler) yang dalam kegiatan penanganan dan pengolahan makanan harus memperhatikan higiene perorangan. Apabila higiene peroranngan kurang atau tidak baik akan menyebabkan kontaminasi pada makanan atau bahan makanan yang ditanganinya. Syarat-syarat sebagai penjamah makanan tersebut di bawah ini, yang bukan adalah : A. Bukan carrier B. Harus menggunakan penutup kepala setiap saat C. Tidak sedang menderita penyakit thypus D. Punya perilaku yang higienis E. Pada saat masak tidak menggunakan perhiasan Kunci Jawaban B Referensi Buku Pedoman Higiene Sanitasi Makanan, PUSDIKNAKES DEPKES RI tahun 1981 Nama Pembuat LILIK Institusi/ Bagian Makanan jajanan yang dijual di kaki lima, pinggiran jalan, di stasiun, pasar ataupun ditempat permukiman, mempunyai peranan penting dalam suplai makanan masyarakat di Indonesia. Dalam hal keamanan pangan pada makanan jajanan tersebut merupakan tanggung jawab bersama antara industri, pemerintah dan konsumen. Tanggung jawab bersama tersebut adalah untuk mengamati hal-hal berikut ini : A. Sumber bahan pangan (pertanian, kelautan dll) B. Pengolah mengubah bahan dasar menjadi bahan akhir C. Tiap-tiap individu mempunyai peranan yang sangat penting D. Konsumen adalah orang yang akhirnya mengkonsumsi makanan tersebut E. Distributor memindahkan makanan dari satu tempat ketempat yang lain dan kadang-2 menyimpan makanan hingga digunakan Kunci Jawaban Nama Pembuat



E LILIK



Pemerintah Indonesia telah mengatur tentang Label dan Etiket BTM (Bahan Tambahan Makanan) dalam Permenkes No. 722/MENKES/PER/IX/1988, antara lain pada semua wadah/kemasan makanan harus mencantumkan label makanan yang mengandung BTM. Persyaratan label pewarna tersebut antara lain tersebut di bawah ini, yang bukan adalah : A. Mencantumkan jenis pewarna makanan (Auramin, Tartrazin) B. Komposisi unit produk campuran C. Nama dan jenis produk makanan D. Ada tulisan BTM atau Pewarna makanan/Food colour E. Takaran penggunaan pewarna dalam makanan Kunci Jawaban C Referensi Permenkes No. 722/MENKES/PER/IX/1988 Nama Pembuat LILIK Institusi/ Bagian Kasus Keracunan makanan yang dialami oleh pekerja Garmen di Bekasi disebabkan oleh mikroba. Banyak kasus keracunan yang terjadi terutama di Indonesia, tidak diketahui dengan pasti mikroba penyebabnya. Penyebab kasus keracunan makanan oleh mikroba dapat diketahui dengan cara melakukan penyelidikan dan pemahaman tentang rantai peristiwa terjadinya keracunan. 1



Tata cara penyelidikan dan pemahaman tersebut di bawah ini, yang bukan adalah : A. Setiap agent pasti ada sumber dan reservoirnya B. Agent berpindah dari sumbernya ke makanan C. Organisme penyebab pun pasti ada di lingkungan tempat makanan diolah D. Makanan yang telah diolah ditempat pengolahan siap untuk disajikan dan disantap E. Makanan yang dikonsumsi mengandung jumlah mikroba atau toksin yang dapat menimbulkan penyakit Kunci Jawaban D Referensi Troller, J.A. 1993, Sanitation in Food Processing, 2nd, Academic Press Inc, San Diego Nama Pembuat LILIK Kasus Pak Abdul Gofur sebagai pemilik Rumah Makan “Ayam Panggang” sangat bahagia ketika mengamati dagangannya laris setiap hari, omset penjualan juga meningkat dari bulan ke bulan, semua ini tidak terlepas dari peranan pegawainya memegang komitmen yang telah disepakati bersama. Komitmen tersebut terlihat dari cara penyajian makanan yang memenuhi prinsip-2 kesehatan yaitu : A. Tempat penyajian dan alat-2 yang digunakan untuk penyajian bersih, penyaji sehat B. Tempat penyajian dan alat yang digunakan untuk membawa makanan bersih serta dapur bersih C. Tempat penyajian bersih, penyaji sehat dan tempat penyimpanan makanan juga aman dari gangguan serangga maupun binatang ternak D. Tempat penyajian bersih, alat-2 yang digunakan untuk penyajian juga memenuhi bersih serta tempat penyimpanan makanan juga aman dari gangguan serangga E. Food handle/penyaji sehat, tempat penyimpanan makanan juga aman dari gangguan serangga dan binatang ternak serta dapur bersih dan sehat Kunci Jawaban A Referensi Buku Pedoman Higiene Sanitasi Makanan, PUSDIKNAKES DEPKES RI tahun 1981 Nama Pembuat LILIK Institusi/ Bagian Kasus Keracunan makanan yang dialami oleh keluarga Sumakmur di Desa Suka Makmur, diduga makan makanan yang telah terkontaminasi oleh bakteri pathogen atau bakteri yang mampu membentuk spora, sehingga tidak mati dalam proses pemasakan. Tentukan jenis bakteri tersebut : A. Clostredium perfringens dan Pseudomonas cocovenenans B. Staphylococcus aureus dan Pseudomonas cocovenenans C. Clostredium perfringens dan Escherichia coli D. Pseudomonas cocovenenans dan afla toksin E. Pseudomonas aureus dan Closridium botulinum Kunci Jawaban C Referensi Winarno, F.G. 1997, Keamanan Pangan, Institut Pertanian Bogor Nama Pembuat LILIK Institusi/ Bagian Proses pembekuan bahan pangan dapat mengawetkan pangan dengan melibatkan dua metode pengendalian pertumbuhan mikroba, yaitu : A. Air dalam bahan pangan yang diubah menjadi es dan pengurangan laju pertumbuhan mikroba 2



B. C. D. E.



Air dalam bahan pangan yang diubah menjadi es dan suhu yang rendah Pengurangan laju pertumbuhan mikroba dan suhu yang rendah Suhu yang rendah dan laju perubahan kimiawi Suhu yang rendah dan laju perubahan pertumbuhan mikroba



Kunci Jawaban A Referensi Buckle, 1987. Ilmu Pangan Nama Pembuat LILIK Institusi/ Bagian Penyimpanan bahan pangan pada suhu yang rendah bisa menyebabkan kerusakan jenis buah-buahan tertentu, untuk itu kita harus memperhatikan hal-hal berikut ini : A. Bahan pangan dan pengaruhnya terhadap lingkungan B. Bahan pangan dan pengaruhnya terhadap manusia C. Bahan pangan dan pengaruhnya terhadap suhu D. Bahan pangan dan pengaruhnya terhadap suhu badan E. Bahan pangan dan pengaruhnya terhadap kelembaban Kunci Jawaban C Referensi Buckle, 1987. Ilmu Pangan Nama Pembuat LILIK Institusi/ Bagian Proses pembekuan dapat mengawetkan pangan karena bisa mengendalikan pertumbuhan mikroba, yaitu dengan cara : A. Perubahan kimiawi bisa berkurang pada suhu rendah B. Air dalam bahan pangan diubah menjadi es sehingga tidak dapat digunakan oleh mikroba untuk tumbuh dan berkembang C. Air dalam bahan pangan diubah menjadi es atau kristal yang kecil-2 D. Perubahan biokimiawi bisa berkurang pada suhu rendah E. Perubahan biologi dan kimiawi bisa berkurang pada suhu rendah Kunci Jawaban B Referensi Buckle, 1987. Ilmu Pangan Nama Pembuat LILIK Institusi/ Bagian Bahan pangan berdasarkan tingkat stabilitasnya dibagi menjadi tiga macam, yaitu perishable food, semi perishable food dan non perishable food. Jenis bahan pangan perishable food atau non stable food, sebaiknya penyimpanannya dengan cara : A. Pembekuan dan bahan pangannya dikemas dalam plastik warna putih B. Pembekuan dan bahan pangannya tidak perlu dikemas dalam plastik warna putih C. Pendinginan dan bahan pangannya dikemas dalam plastik warna putih D. Pendinginan dan bahan pangannya tidak perlu dikemas dalam plastik warna putih E. Pembekuan dan bahan pangannya tidak dikemas Kunci Jawaban A Referensi Buckle, 1987. Ilmu Pangan Nama Pembuat LILIK Institusi/ Bagian Kasus Suatu pasien datang bersama keluarganya . setelah diassement, anda mendapatkan data keluahan sakit perut yang mendadak, mual, muntah dan diare encer, setelah 24 jam 3



memakan makanan dalam penjamuan, yang menderita sakit seperti itu lebih dari satu orang, dan makanan yang dikonsusmsi kebanyakan berasal dari telur , sosis susu dan olahanya. Pertanyaan soal : Untuk mengetahui penyebab keracunan, Apa yang akan anda lakukan ? Pilihan jawaban A. Pemeriksaan bakteri patogen pada sisa makanan B. Pemeriksaan Jamur sisa makanan C. Pemeriksaan Angka Kuman sisa makanan D. Pemeriksaan Ph sisa makanan E. Pemeriksaan kesadahan sisa makanan Kunci Jawaban A Referensi Analisis mikrobiologi pangan, Srikandi Fardiaz 1993 Nama Pembuat Adib Kasus Seorang pedagang kaki lima datang kepada anda, mengemukakan permasalahan, bahwa dia merasa ragu akan kebersihan peralatan makan yang digunakan selama ini, walaupun sudah dicuci bersih, tapi menggunakan air yang digunakan berulang kali, satu ember digunakan untuk men cuci puluhan mangkok dan gelas Pertanyaan Soal : Apakah yang anda sarankan pada pedagang tersebut Pilihan jawaban ; A. Pengambilan sampel usap alat &Pemeriksaan bakteri patogen B. Pengambilan sampel usap alat &Pemeriksaan kandungan Bakteri Escherichia coli C. Pengambilan sampel usap alat & Pemeriksaan Angka kuman D. Pemeriksaan Jamur pada alat makan E. Pemerisaan Entamoeba coli pada alat makan Kunci Jawaban C Referensi Analisis Mikrobiologi Pangan , Srikandi Fardiaz 1993 Nama Pembuat Adib Institusi/ Bagian Kasus Seorang petugas kesehatan akan melakukan pengambilan sampel usap alat makan. Alat makan yang pertama yang akan dilakukan usap alat adalah gelas. Pertanyaan soal: Bagaimanakah cara pengambilan sampel usap alat makan pada alat makan tersebut ? a. Usap permukaan gelas bagian dalam b. Usap permukaan gelas bagian luar saja c. Usap semua permukaan gelas bagian luar dan dalam d. Usap semua bagian dalam gelas e. Usap semua bagian dalam dan bagian luar gelas Kunci Jawaban C Kasus Bahan makanan dan makanan yang berasal dari ikan sangat rentan terhadap pencemaran. Pencemaran terhadap ikan laut dapat terjadi saat ikan masih berada diperairan, waktu ditangkap maupun waktu akan diolah. Pertanyaan soal: Jenis bakteri apa yang sering mengkantaminasi pada makanan tersebut ? a. Vibrio para haemoliticus b. E. Coli pathogen 4



c. Ascariasis d. Salmonella typhi e. Entamoba coli Kunci Jawaban Referensi Nama Pembuat



A Dasar-dasar Mikrobiologi, Pelczar dan E.C.S Chan,1977 Adib



Kasus Kebersihan peralatan makan/minum ditentukan berdasarkan jumlah angka kuman yang terdapat pada alat makan dan minum melalui usap alat makan dan minum. Pertanyaan soal: Berapakah Nilai Ambang Batas alat makan dan minum masih dikatakan baik ? a. Angka Lempeng Total Kuman Maksimum 10/cm³ permukan alat makan. b. Angka Lempeng Total Kuman Minimum 10/cm³ permukaan alat makan. c. Angka Lempeng Total Kuman Maksimum 100/cm³ permukan alat makan. d. Angka Lempeng Total Kuman Minimum 100/cm³ permukaan alat makan. e. Angka Lempeng Total Kuman 100/cm³ permukan alat makan. Kunci Jawaban C Nama Pembuat Adib Kasus Bahan makanan yang ditumbuhi jamur dapat menyebabkan keracunan, beberapa jenis jamur bisa menghasilkan toksin misalnya.aflatoksin Pertanyaan soal: Aflatoksin dihasilkan oleh : ?. a. Rhizophus oligosporus b. Mucor c. Monilia sitophila d. Trichoderma e. Aspergillus flavus Kunci Jawaban E Referensi Dasar-dasar Mikrobiologi, Pelczar dan E.C.S Chan , 1977 Nama Pembuat Adib Institusi/ Bagian PENYEHATAN MAKANAN DAN MINUMAN Kasus Dalam melaksanakan pengawasan keamanan makanan pada warung makan atau rumah makan, kegiatan yang dilakukan seperti pemeriksaan sanitasi dan pengambilan sampel makanan, sampel usap alat, sampel usap dubur. Pertanyaan Soal Bagaimana cara pengambilan sampel usap alat makan pada sampel sendok ? a. Usap bagian ujung sendok b. Usap semua bagian sendok c. Usap permukaan bagian dalam mangkok sendok d. Usap permukaan bagian dalam dan luar mangkok sendok e. Usap permukaan bagian luar mangkok sendok Kunci Jawaban D Nama Pembuat I Nyoman Sujaya, S.KM, M.PH



Kasus Dalam melaksanakan pengawasan keamanan makanan pada warung makan atau rumah 5



makan, kegiatan yang dilakukan seperti pemeriksaan sanitasi dan pengambilan sampel makanan, sampel usap alat, sampel usap dubur. Pertanyaan Soal Parameter Bakteriologis yang diperiksa untuk sampel usap alat makan untuk mengetahui kualitas proses pencucian dan penyimpanan alat makan tersebut adalah: a. Total plate count (TPC) b. Most Probable Number Coliform (MPN Coliform) c. Coli tinja d. Vibrio cholera e. Salmonella Kunci Jawaban A Nama Pembuat I Nyoman Sujaya, S.KM, M.PH Kasus Dalam melaksanakan pengawasan keamanan makanan pada warung makan atau rumah makan, kegiatan yang dilakukan seperti pemeriksaan sanitasi dan pengambilan sampel makanan, sampel usap alat, sampel usap dubur. Pertanyaan Soal Parameter kimia atau zat kimia yang tidak diperbolehkan keberadaannya pada sampel makanan seperti zat-zat dibawah ini kecuali : a. Borax b. Boric acid c. Formaldehyde d. Mono Sodium Glutamate e. Unapproved Colouring Agents Kunci Jawaban D Nama Pembuat I Nyoman Sujaya, S.KM, M.PH Kasus Hasil investigasi Sigi SCTV pada penjual makanan/minuman khususnya pada minuman lemon segar di daerah jawa tengah yang dijual untuk anak-anak sekolah disinyalir menggunakan pewarna tekstil yang berbahaya bagi kesehatan. Pertanyaan Tindakan apa yang paling tepat dilakukan untuk mengatasi kasus ini ? a. Melarang anak-anak membeli minuman lemon segar b. Melarang pedagang menjuali minuman lemon segar c. Melarang pembuatan minuman lemon segar d. Melakukan Uji Laboratorium pada minuman lemon segar Kunci Jawaban D Nama Pembuat I Nyoman Purna, S.Pd, M.Si Institusi/Bagian Poltekkes Dps (JKL) Kasus Makanan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan manusia, harus aman, bergizi dan sehat Pertanyaan Soal Apa yang dapat dilakukan untuk mencapai makanan yang aman dan sehat ? a. Membeli makanan dengan harga mahal b. Selalu membeli makanan di super market c. Menerapkan higyene sanitasi makanan d. Mengkonsumsi makanan dalam jumlah banyak Kunci Jawaban C 6



Institusi/Bagian



POLTEKKES DPS



Kasus Untuk menilai mutu jual jenis makanan atau minuman, maka perlu dilakukan analisis terhadap makanan/minuman agar dapat ditentukan atau diukur massa simpannya. Pertanyaan Soal Analisis atau pendekatan yang sering dilakukan yang ditujukan untuk konsumen adalah : a. Analisis Fisika b. Analisis Kimia c. Analisis Organoleptik d. Analisis Mikrobiologis Kunci Jawaban C Referensi Penunutun Kadaluwarsa(eksparation date) pada makanan Nama Pembuat I Nyoman Purna, S.Pd., M.Si Institusi/ Bagian Poltekkes Dps Kasus Mengevaluasi bahan makanan dan atau makanan yang memilikimasa simpan yang sangat lama memerlukan waktu yang lama dan biaya yang relatif besar, oleh karena diperlukan teknik evaluasi kadaluwarsa yang lebih praktis dan seslesai dalam waktu yg singkat Pertanyaan Soal Evaluasi atau pendekatan yang sering dilakukan yang ditujukan untuk makanan/bahan makanan adalah : a. Evaluasi Tunggal(Single evaluation) b. Evaluasi Sampel Sebelah Menyebelah(Side by side evaluation) c. Evaluasi yang Dipercepat(Accelerated Shelf Life Test) d. Evaluasi Sekala Hedonik(Hedonic Scale) Kunci Jawaban C Referensi Penunutun Kadaluwarsa(eksparation date) pada makanan Nama Pembuat I Nyoman Purna, S.Pd., M.Si Institusi/ Bagian Poltekkes Dps Kasus Mengevaluasi produk makanan dan atau bahan makanan yang memiliki masa simpan yang relatif pendek biasanya dilakukan dengan teknik analisis yang menyajikan dua atau lebih sampel makanan sebelah menyebelah dan sapel kontro tidak diberitahukan dan disajikan satu deretan dengan sampel yang diuji Pertanyaan Soal Evaluasi atau pendekatan yang sering dilakukan yang ditujukan untuk makanan/bahan makanan adalah : a. Evaluasi Tunggal(Single evaluation) b. Evaluasi Sampel Sebelah Menyebelah(Side by side evaluation) c. Evaluasi yang Dipercepat(Accelerated Shelf Life Test) d. Evaluasi Sekala Hedonik(Hedonic Scale) Kunci Jawaban B Referensi Penunutun Kadaluwarsa(eksparation date) pada makanan Nama Pembuat I Nyoman Purna, S.Pd., M.Si Institusi/Bagian Poltekkes Dps KASUS Kejadian keracunan makanan pada peresmian balai desa di sebuah wialayah di Kabupaten Banjarkauman di wilayah perkebunan kentang . Setelah dilakukan penyelidikan epidemiologi, 7



makan yang dicurigai adalah makanan yang dalam proses memasaknya dengan digoreng, didapatkan pula bahwa waktu antara makan sampai timbulnya gejala (time on set) rata – rata kurang dari 2 (dua) jam. Pertanyaan Apakah yang menyebabkan keracunan makanan diatas ? Pilihan Jawaban : A. Bakteri B. Insektisida C. Parasit D. Virus E. Mikrobiologi Kunci Jawaban B Referensi - Dasar Epidemiologi – pedoman penyebab keracunan Nama Pembuat ANWAR Institusi POLITEKNIK BANJARNEGARA – JAWA TENGAH KASUS Peristiwa keracunan makanan terjadi pada sekkelompok siswa di Kemah Banteng, ketika dilakukan kegiatan perkemahan pramuka di SMA Purworejo di Bumi Perkemahan Adipala, keracunan ditandai dengan rasa pusing, kaku kuduk dan kesulitan bernafas. Setelah dilakukan penyelidikan, pada bekal makanan di Kemah Banteng, ditemukan beberapa makanan kaleng yang keadaan phisiknya menggelembung dan pesok. Pertanyaan Apakah yang menyebabkan keracunan makanan diatas ? Pilihan Jawaban : A. C Botulinum B. Salmonella C. Stapilococus D. asam bongkrek E. Colli Kunci Jawaban B Referensi Dasar Epidemiologi - Pelacakan kasus keracunan Nama Pembuat ANWAR Institusi POLITEKNIK BANJARNEGARA – JAWA TENGAH KASUS Sebagai sanitarian maka harus mampu melakukan analisa keganasan penyakit yang berbasis lingkungan, antara lain kejadian keracunan yang disebabkan oleh kontamisasi makanan dengan bahan berbahaya yang menyyebabkan kematian. Keracunan tempo bongkrek yang disebabkan oleh asam bongkrek yang timbul karena proses fermentasi yang tidak berjalan sempurna. Keganasan penyakit dihitung dari jumlah kematian dibanding dengan jumlah penderita Pertanyaan Apakah Ukuran epidemi untuk mengukur angka keganasan penyakit ? Pilihan Jawaban : A. Case Fatality Rate B. Age Spesific Death Rate C. Infant Mortality Rate D. Prevalence E. Incidence Kunci Jawaban A Nama Pembuat ANWAR Institusi POLITEKNIK BANJARNEGARA – JAWA TENGAH 8



KASUS Terjadi keracunan makanan di sebuah sekolah, setelah anak2 membeli makanan nasi bungkus di halaman sekolah, sesuai pendekatan simpul, pada kejadian ini yang sangat berperan adalah simpul 2, yaitu media yang menyebabkan terjadinya keracunan makanan, dimana lingkungan dan perilaku memegang peranan yang sangat besar. Pertanyaan Apakah intervensi yang dilakukan pada simpul 2 untuk kasus keracunan makanan ? Pilihan Jawaban : A. Pengobatan penderita B. Manajemen lingkungan C. Pengendalian vektor D. Pengolahan makanan yang sehat E. Penyediaan racun serangga Kunci Jawaban D Nama Pembuat ANWAR Institusi POLITEKNIK BANJARNEGARA – JAWA TENGAH KASUS Kesalahan penilaian terhadap kasus keracunan pernah terjadi pada kasus keracunan tempe bongkrek yang terjadi di Banyumas. Hasil pemeriksaan labotorium tidak ditemukan adanya asam bongkrek pada sampel makanan tetapi ditemukan adanya insektisida jenis DDT. Ternyata hasil pemeriksaan itu terjadi karena kesalahan dalam cara pembungkusan sampel bahan makanan yang dikirim dengan bungkus plastik bekas kantong DDT Pertanyaan Bagaimanakah memastikan cara pembungkusan yang benar untuk sampel makanan ? Pilihan Jawaban : A. Memberikan lak pada bungkus sampel B. Membuat Berita Acara pembungkusan sampel C. Membungkus dengan plastik D. Membungkus dengan kotak karton E. Membungkus dengan kertas tebal Kunci Jawaban B Nama Pembuat ANWAR Institusi POLITEKNIK BANJARNEGARA – JAWA TENGAH Prinsip pengolahan makanan selain untuk memperbaiki rasa makanan, juga untuk membunuh kontaminasi yang ada. Sanitasi pengolahan bermaksud untuk membunuh sebanyak mungkin kontaminant yang ada, sehingga makanan cukup aman untuk dimakan. Pada pengolahan pangan dengan pemanasan, harus diperhatikan bahwa panas yang diberikan harus cukup untuk membunuh bakal cacing pita. Ditemukan pada pemilik warung daging yang telah diolah dengan pemanasan mengandung cacimg pita. Pertanyaan Pada suhu berapakah seharusnya untuk membunuh cacing pita dalam pengolahan dengan pemanasan ? Pilihan Jawaban A. 40 0C B. 45 0C C. 50 0C D. 55 0C E. 60 0C Kunci Jawaban Referensi



PMM



Nama Pembuat



Erlani 9



Institusi/Bagian



HAKLI Sul Sel/Poltekkes Kemenkes Makassar



Bahan-bahan yang ditambahkan dengan sengaja ke dalam makanan dalam jumlah sedang, yang bertujuan untuk memperbaiki warna, rasa, bentuk, tekstur, atau memanjangkan masa simpan. Pengolah bahan makanan pada pedagang kaki lima atau rumah makan ada juga yang menggunakan bahan tambahan yang tidak sesuai standardyang kemudian dikomsumsi oleh masyarakat secara umum. Pertanyaan Termasuk apakah pemberian dengan sengaja zat pengewet dalam bahan makanan ? Pilihan Jawaban A. Food additive B. Food poisoning C. Foood contamination D. Food infection E. Food intoxication Kunci Jawaban A Referensi



PMM



Nama Pembuat Institusi/Bagian



Erlani HAKLI Sul Sel/Poltekkes Kemenkes Makassar



Makanan yang telah dipasteurisasikan kemudian terus-menerus disimpan pada temperature kamar, dapat mengandung racun. Bakteri yang tumbuh didalam makanan kita mengubah makanan tersebut menjadi zat-zat organic yang berkurang energinya. Ditemukan kasus penduduk yang keracunan makanan yang telah disimpan lama, karena racun bersumber dari bakteri. Pertanyaan Apakah bakteri yang terkandung dalam makanan tersebut? Pilihan Jawaban A. Clostrodium botolinum B. E.Coly C. Salmonella D. shigella dysentriae E. vibrio Comma Kunci Jawaban A Referensi



PMM



Nama Pembuat Institusi/Bagian



Erlani HAKLI Sul Sel/Poltekkes Kemenkes Makassar



Bakteri patogen yang terdapat dalam makanandapat menimbulkan berbagai gejala penyakit mulai dari mual, muntah, sakit tenggorokan dan respiratori, kram perut, diare, gangguan neurologis, alergi dan infeksi secara umum. Lebih dari 90% terjadinya penyakit pada manusia oleh makanan disebabkan oleh kontaminasi bakteri patogen seperti tipus, disentri, botulism, dan intoksikasi bakteri lainnya, serta hepatitis. Pertanyaan Apa penyakit yang diakibtkan karena mengomsumsi makanan ? Pilihan Jawaban A. Waterborne disease B. Foodborne disease C. Bacillosis D. Asbestosis 10



E. Salmonellosis Kunci Jawaban



B



Referensi



PMM



Nama Pembuat Institusi/Bagian



Erlani HAKLI Sul Sel/Poltekkes Kemenkes Makassar



Konsumen perlu mengenal jenis-jenis kontaminasi pangan yang mungkin terdapat pada bahan pangan dan menanganinnya dengan baik. Jikalau berbelanja, konsumen perlu membaca informasi yang tertera dalam label. Seorang konsumen belanja bahan pangan dan makanan di supermaket, semua barang yang dibelinya ternyata ada yang kadaluarsa. Pertanyaan Apakah hal penting yang harus diperhatikan jika membeli bahan kemasan? Pilihan Jawaban A. Komposisi bahan B. Keindahan kemasan C. Harganya mahal D. Keindahan warna E. Harga terjangkau Kunci Jawaban A Referensi



PMM



Nama Pembuat Institusi/Bagian



Erlani HAKLI Sul Sel/Poltekkes Kemenkes Makassar



Kasus Pewarna terlarang dan berbahaya yang sering ditemukan pada makanan, terutama makanan jajanan. Pewarna tesebut telah dibuktikan menyebabkan kanker yang gejalanya tidak dapat terlihat langsung setelah mengkonsumsi, oleh karena itu dilarang digunakan di dalam makanan walupun dalam jumlah sedikit. Pertanyaan Apakah pewarna yang dimaksud? Pilihan Jawaban A. Beta-karoten B. Karamel C. Klorofil D. Kurkunin E. Rhodamin B Kunci Jawaban E Referensi



PMM



Nama Pembuat Institusi/Bagian



Erlani HAKLI Sul Sel/Poltekkes Kemenkes Makassar



Kasus Suatu bahan pengawet mungkin efektif untuk mengawetkan makanan tertentu, tetapi tidak efektif untuk mengawetkan makanan lainnya karena makanan mempunyai sifat yang berbeda-beda sehingga mikroba perusak yang akan dihambat pertumbuhannya juga berbeda. Ada pengewet yang umum digunakan dan ada juga sama sekali tidak dibenarkan penggunaannya. Pertanyaan Apakah pengawet yang dapat dibenarkan? 11



Pilihan Jawaban A. Benzoat B. Borax C. Formalin D. Tawas E. Metanil Yellow Kunci Jawaban A Referensi



PMM



Nama Pembuat Institusi/Bagian



Erlani HAKLI Sul Sel/Poltekkes Kemenkes Makassar



Kasus Daun singkong dan buahnya termasuk makanan yang disukai oleh masyarakat utamanya di pedesaaan. Karena singkong mengandung jenis racun sehingga masyarakat harus hati-hati apabila akan mengomsumsi. Pertanyaan Apakah jenis racunnya? Pilihan Jawaban A. HCN B. H2SO4 C. HCl D. Amonum E. Organophsfat Kunci Jawaban A Referensi



PMM



Nama Pembuat Institusi/Bagian



Erlani HAKLI Sul Sel/Poltekkes Kemenkes Makassar



Kasus Bahan makanan yang sangat penting dalam penyimpanan, terutama pada jenis bahan makanan yang rawan rusak.Faktor yang sangat mempengaruhi adalah suhu dan kelembaban, sehingga dalam penyimpanan bahan mempertimbangkan faktor-faktor tersebut. Pertanyaan Berapakah suhu penyimpanan makanan mentah daging, ikan yang digunakan untuk 3 hari ? Pilihan Jawaban A. 5 0C – 0 0C B. 5 0C – 7 0C C. 6 0C – 10 0C D. - 3 0C – 0 0C E. - 5 0C - 0 0C Kunci Jawaban



E



Referensi



PMM



Nama Pembuat Institusi/Bagian



Erlani HAKLI Sul Sel/Poltekkes Kemenkes Makassar



12