Manajemen Risiko Dalam Sistim Penunjang Utility [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Manajemen risiko dalam Sistim Penunjang / Utility (Utility Management) (MFK 9 -10)



11/11/2018



Dr Arjaty W Daud MARS



Elemen Penilaian MFK 9 1. Rumah sakit mempunyai regulasi pengelolaan sistem utilitas meliputi sekurang-kurangnya a) sampai dengan f) di maksud dan tujuan. (R) 2. RS mempunyai daftar inventaris komponen-komponen sistem utilitasnya dan memetakan pendistribusiannya. (D,W) 3. RS telah melaksanakan jadwal pemeriksaan, testing, pemeliharaan semua sistem utilitas berdasar kriteria seperti rekomendasi dari pabrik, tingkat risiko dan pengalaman rumah sakit sendiri serta sudah dilaksanakan. (D,W) 4. RS telah memberikan label pada tuas-tuas kontrol sistem utilitas untuk membantu pemadaman darurat secara keseluruhan atau sebagian



R



Telusur 11/11/2018 Regulasi tentang pengelolaan sistem utilitas



D



Bukti daftar inventaris sistem utilitas dan lokasinya



W



Bagian



D



umum/rumah tangga



Ka 2)



IPSRS/Penanggung jawab utilitas Bukti hasil pemeriksaaan Bukti hasil testing/pengujian



3)



Bukti hasil pemeliharaan sistem utilitas Ka



1)



W IPSRS/ Penanggung jawab utilitas



O



Lihat label pada tuas-tuas kontrol utilitas



W



Ka IPSRS/ Penanggung jawab utilitas Arjaty/FMS/2018



11/11/2018



Elemen Penilaian MFK 9.1 1. RS mempunyai regulasi tentang inventarisasi, pemeliharaan, inspeksi dengan kriteria yang ditentukan untuk sistem utilitas penting yang dilakukan secara berkala (R) 2. RS mempunyai daftar sistem utilitas di rumah sakit dan daftar sistem utilitas penting (D,W) 3. Sistem utilitas dan komponen telah diinspeksi secara teratur/berdasarkan kriteria yang disusun RS (D,O)



R



D



Telusur Regulasi tentang sistem utilitas penting/utama



1) 2)



Bukti daftar inventaris sistem utilitas Bukti daftar inventaris sistem utilitas penting/ utama



W Ka IPSRS/PJ utilitas D Bukti inspeksi sistem utilitas penting: 1)Bukti form ceklis 2)Bukti pelaksanaan inspeksi O D



4. Sistem utilitas dan komponen diuji secara teratur berdasarkan kriteria W yang sudah ditetapkan. (D,W) 5. Sistem utilitas dan komponen D dipelihara berdasarkan kriteria yang sudah ditetapkan. (D,O) O 6. Sistem utilitas dan komponen D diperbaiki bila diperlukan (D,O) O



Lihat ke sistem utilitas penting di RS Bukti hasil uji coba sistem utilitas penting Ka IPSRS/Penanggung jawab utilitas Bukti pelaksanaan pemeliharaan/bukti hasil pemeliharaan sistem utilitas penting Lihat ke sistem utilitas penting di RS Bukti perbaikan sistem utilitas Arjaty/FMS/2018



Lihat ke sistem utilitas penting di RS



Elemen Penilaian MFK 9.2 1. RS mempunyai regulasi tentang R sistem utilitas yang meliputi a) sampai dengan e) dimaksud dan tujuan. (R) 2. Air bersih harus tersedia selama 24 OW jam setiap hari, 7 hari dalam seminggu. (O,W)



3. Listrik tersedia 24 jam setiap hari, 7 hari dalam seminggu. (O,W)



5. RS berusaha untuk mengurangi risiko bila hal itu terjadi (tata kelola risiko). (D,W)



•  



D



1) 2)



W D



W 6. RS mempunyai sumber listrik dan air bersih alternatif dalam keadaan emergensi. (D,O,W)



Lihat penampungan persediaan air bersih Penanggung jawab air bersih RS Staf RS Pasien Lihat sumber listrik utama dan sumber listrik alternatif di RS termasuk UPS pada alat-alat tertentu misalnya ventilator dan server sentral



O



W



4. RS mengidentifikasi area dan pelayanan yang berisiko paling tinggi bila terjadi kegagalan listrik atau air bersih terkontaminasi atau terganggu. (D,W)



Telusur 11/11/2018 Regulasi tentang sistem utilitas termasuk kerjasama dengan penyedia air bersih bila terjadi gangguan



 



Penanggung jawab listrik RS Staf RS Pasien Bukti identifikasi area berisiko bila terjadi kegagalan listrik Bukti identifikasi area berisiko bila terjadi kegagalan air Ka IPSRS Ka Sanitasi



Bukti telah dilakukan upaya-upaya untuk mengurangi risiko bila terjadi kegagalan listrik maupun air di area paling berisiko, termasuk kerjasama dengan penyedia air bersih bila terjadi gangguan Ka IPSRS Ka Sanitasi



Bukti pelaksanaan kajian kebutuhan sumber listrik dan air bersih alternatif dalam keadaan emergensi 2) Bukti kontrak kerjasama dengan penyedia air bersih Arjaty/FMS/2018 bila terjadi gangguan Lihat ke genset dan sumber air bersih alternatif  Ka IPSRS OW  Ka Sanitasi D



1)



Elemen Penilaian MFK 9.2.1 1. RS mempunyai regulasi uji coba R sumber air bersih dan listrik alternatif sekurangnya 6 bulan sekali atau lebih sering bila diharuskan oleh peraturan perundang-undanganan yang berlaku atau oleh kondisi sumber air (R) 2. RS mendokumentasi hasil uji coba D sumber air bersih alternatif tersebut. (D,W) W



Telusur 11/11/2018 Regulasi tentang uji coba sumber air bersih dan listrik alternatif



3. RS mendokumentasi hasil uji sumber listrik alternatif tersebut. (D,W)



Bukti dokumentasi pelaksanaan uji coba sumber listrik alternatif



D W



4. RS mempunyai tempat dan jumlah bahan bakar untuk sumber listrik alternatif yang mencukupi. (O,W)



O W



Bukti dokumentasi pelaksanaan uji coba sumber air bersih alternatif Ka unit Sanitasi Petugas air bersih



Ka IPSRS Petugas



genset Lihat tempat penyimpanan bahan bakar untuk genset Petugas genset



Arjaty/FMS/2018



11/11/2018



Elemen Penilaian MFK 9.3 1. RS mempunyai regulasi sekurangkurangnya meliputi a) sampai dengan e) di maksud dan tujuan (R) 2. RS telah melakukan monitoring mutu air sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan terdokumentasi (D,W) 3. RS telah melakukan pemeriksaan air limbah sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan terdokumentasi. (D,W) 4. RS telah melakukan pemeriksaan mutu air yang digunakan untuk dialisis ginjal yang meliputi pertumbuhan bakteri dan endotoksin dan kontaminasi zat kimia sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan terdokumentasi. (D,W) 5. RS telah menindak lanjuti hasil pemeriksaan mutu air yang bermasalah dan didokumentasikan. (D, W)



R



Telusur Regulasi tentang pemeriksaan air bersih (termasuk air minum) dan air limbah meliputi a) s/d e) di maksud dan tujuan



D



Bukti hasil pemeriksaan mutu air bersih termasuk air minum



W D



Petugas Sanitasi Bukti hasil pemeriksaan mutu air limbah



W



Petugas Sanitasi



D



Bukti hasil pemeriksaan mutu air yang digunakan untuk dialisis



W



Petugas sanitasi/unit hemodialisa



D



Bukti tindak lanjut hasil pemeriksaan



W



Petugas sanitasi Arjaty/FMS/2018



Elemen Penilaian MFK 10 1. RS mempunyai regulasi Sistem pelaporan data insiden/ kejadian/kecelakaan dari setiap program manajemen risiko fasilitas (R) 2. Ada laporan data insiden/kejadian/kecelakaan dari setiap program manajemen risiko fasilitas dan sudah dianalisis. (D,W) 3. Hasil analisis sudah ditindaklanjuti dengan mengganti atau meningkatkan fungsi (upgrade) teknologi medis, peralatan, sistem dan menurunkan risiko di lingkungan. (D,O,W)



4. Seorang atau lebih individu yang ditunjuk mengawasi pelaksanaan program manajemen risiko fasilitas telah membuat laporan kepada direktur rumah sakit setiap 3 bulan (lihat juga MFK 3) (D,W)



11/11/2018



R



Telusur Regulasi tentang sistem pelaporan data insiden/ kejadian/kecelakaan dari setiap program manajemen risiko fasilitas



D



Bukti laporan insiden keselamatan terkait manajemen risiko fasilitas dan hasil analisis



W



Ka



DO



Tim K3/ Penanggung jawab manajemen risiko/kepala unit/staf RS Komite PMKP/Tim Keselamatan Pasien RS Bukti tindak lanjut dari hasil analisis



Lihat kondisi sistem peralatan dan lingkungan W kerja Ka



Tim K3/ Penanggung jawab manajemen risiko/kepala unit/staf RS Komite PMKP/Tim Keselamatan Pasien RS D



Bukti pelaksanaan pengawasan dan pelaporan program manajemen risiko fasilitas



W



Ka



Tim K3/ Penanggung jawab manajemen risiko Arjaty/FMS/2018 Komite PMKP/Tim Keselamatan Pasien RS



11/11/2018



MFK 9 MANAJEMEN SISTIM PENUNJANG / UTILITY • •



• • •







Regulasi tentang pengelolaan sistim penunjang / utilitas Program kerja meliputi : a. identifikasi peralatan, sistem dan tempat yang potensial berisiko tertinggi terhadap pasien dan staf (mis. area yang memerlukan pencahayaan, pendinginan, alat pendukung hidup /life support, dan air bersih untuk membersihkan dan mensterilkan perbekalan); b. asesmen dan meminimasilasi risiko dari kegagalan sistem pendukung di tempat-tempat tersebut; c. merencanakan sumber darurat listrik dan air bersih untuk tempat tersebut dan kebutuhannya; d. uji coba ketersediaan dan keandalan sumber darurat listrik dan air; e. mendokumentasikan hasil uji coba; f. pengujian alternatif sumber air dan listrik dilakukan minimal/sekurangkurangnya setiap tahun atau lebih sering jika diharuskan oleh peraturan perundangan atau oleh kondisi sumber listrik dan air; Daftar inventarisasi sistim penunjang / utilitas yang utama / penting Bukti Inspeksi, Testing, Maintenance, perbaikan Kondisi sumber listrik dan air yang mengharuskan peningkatan frekuensi pengujian meliputi: • o perbaikan berulang dari sistem air • o seringnya kontaminasi terhadap sumber air; • o jaringan listrik yang tidak bisa diandalkan; dan • o padamnya listrik yang tak terduga dan berulang. Arjaty/FMS/2018 MOU sumber alternatif air PAM dan air minum







• • •







9



11/11/2018



Sistem listrik, limbah, ventilasi, gas medis dan sistem kunci lainnya secara teratur diperiksa, dipelihara, • Proses pemeriksaan teratur, pencegahan dan pemeliharaan • Selama uji coba, perhatian ditujukan pada komponen kritis mis. switches dan relays) dari sistem tersebut. • Genset diuji coba, direncanakan dan disimulasikan beban aktual yang dibutuhkan. Peningkatan dilakukan sesuai kebutuhan, misalnya penambahan pelayanan listrik di area yang punya peralatan baru. • Kualitas air bisa berubah secara mendadak karena banyak sebab di luar RS seperti putusnya pipa penyaluran /supply ke rumah sakit atau adanya kontaminasi di sumber air kota. • Kualitas air dalam proses asuhan klinis, seperti di HD • Proses pemantauan kualitas air secara teratur, meliputi pemeriksaan biologis air yang digunakan HD. Frekuensi pemantauan dilaksanakan sebagian berdasarkan pengalaman dengan masalah kualitas air.. • Data hasil monitoring didokumentasikan. Bukti identifikasi area berisiko dan penanganannya bila terjadi kegagalan listrik Bukti identifikasi area berisiko dan penanganannya bila terjadi kegagalan air Regulasi dan bukti dokumentasi pelaksanaan uji coba sumber air bersih alternatif Bukti dokumentasi pelaksanaan uji coba sumber listrik alternatif Arjaty/FMS/2018



11/11/2018 Regulasi Monitoring Mutu Air a. Pelaksanaan monitoring mutu air bersih paling sedikit setiap 1 tahun sekali. Untuk pemeriksaan kimia minimal setiap 6 bulan sekali atau lebih sering tergantung ketentuan peraturan perundang-undangan, kondisi sumber air, dan pengalaman sebelumnya dengan masalah mutu air. Hasil pemeriksaan didokumentasikan. b. Pemeriksaan air limbah dilakukan setiap 3 bulan atau lebih sering tergantung peraturan perundang-undangan, kondisi air limbah, dan hasil pemeriksaan air limbah terakhir. Hasil pemeriksaan didokumentasikan c. Pemeriksaan mutu air yang digunakan untuk dialisis ginjal setiap bulan, untuk menilai pertumbuhan bakteri dan endotoksin. d. Pemeriksaan tahunan untuk menilai kontaminasi zat kimia. Hasil pemeriksaan didokumentasikan e. Melakukan monitoring hasil pemeriksaan air dan melakukan perbaikan bila diperlukan • •



Bukti hasil pemeriksaan mutu air bersih termasuk air minum dan tindak lanjutnya Bukti hasil pemeriksaan mutu air yang digunakan untuk dialisis dan tindak Arjaty/FMS/2018 lanjutnya



11



11/11/2018



PRINSIP UTAMA 1. 2.



3. 4. 5. 6. 7.



Pengelolaan program Inventarisasi komponen Maintainance Pengendalian dan Pencegahan Infeksi Saluran / Pipa gas medis Emergency Power supply Gas / suply gas emergensi Emergency Power supply system / sistem suply emergensi / Genset Arjaty/FMS/2018



12



11/11/2018



Types of Utility Systems Utility System : Sistim bangunan yang mendukung fungsi dan penggunaan lingkungan fisik seperti : pemanasan(heating), pendinginan (cooling), distribusi air dan sistem transportasi vertikal



ArjatyDaud/FMS/2013 Arjaty/FMS/2018



13



11/11/2018



Maintenance Utility System 



Whether or not your organization owns the utilities in your facility, you have to make sure they’re working properly / Pastikan utilitas di fasilitas anda berfungsi dengan baiktidak melihat apakah milik RS atau bukan. Utility Systems : Infection Control







Airborne Contaminants : zat biologi (bakteri, virus, jamur) sama seperti gas & konstruksi termasuk debu dipertimbangkan sebagai kontaminan yang bisa melalui udara. Untuk mencegah penyebaran, anda perlu alat ventilasi seperti sistem HVAC







Goal HVAC system : memberikan filtrasi, tekanan adekuat dan keluar masuknya udara dengan baik Arjaty/FMS/2018



14



11/11/2018



Especially sensitive area for airborne contaminants 



Tracer : Dimana area di fasilitas yang diidentifikasi sebagai area extra sensitif untuk kontaminasi melalui udara?







Sensitive area termasuk :  Operating rooms / OK  Special procedure rooms / Ruang prosedur khusus  Delivery rooms / Kamar besalin  Airborne infectious isolation rooms / Ruang isolasi infeksi melalui udara  Proactive isolation room / Ruang isolasi proaktif  Laboratories / laboratorium  Sterile supply rooms / ruang suply steril Arjaty/FMS/2018



15



11/11/2018



Utility Systems : Piped Medical Gas 



Panel harus ditest setiap tahun







Paintenan untuk komponen lain (alarm, tombol tekanan otomatis, katup penutup, konektor, outlet)



Repairs or Breeches 



bila saluran sistem gas medis diinstal, dimodifikasi, dibuat cabangnya, diperbaiki  perlu di cek apakah benar gasnya, kejernihan gas dan benar tekanan







Staf yang bekerja pada saluran sistem gas medis harus kompeten -> risiko koneksi tertukar atau terkontaminasi Arjaty/FMS/2018



16



11/11/2018



Labeling and Access







JCI and NFPA expect the following for piped medical gas systems : 1. Pipe labels : semua saluran gas harus diberi label dengan benar dan jelas termasuk isi kandungan gasnya  Interstitial space piping : Piping in the interstitial space (the area between the lay in ceiling & the roof of floor deck above) should be labeled setiap 20 feet with its contents / saluran dalam ruang interstitial (area antara langit-langit & atap) harus diberi label setiap 20 feet dengan kontennya 2.



Shutoff valve labels : katup penutup dilabel dengan benar & jelas termasuk deskripsi jenis gas dan area supliynya



3.



Shutoff valve access : individu yang bekerja pada sistem gas harus memiliki akses untuk mematikan katup gas medis. khususnya saat emergensi. Mis O2 bila terjadi kebakaran, mis O2 akan membuat api makin menyebar. Segera tutup suply gas ini Arjaty/FMS/2018



17















11/11/2018



Emergency Power supply system (EPPS) and Stored emergency power supply system (SEPSS) EPPS : system that automatically supply emergency illumination or power to critical areas and equipment essential for safety to human life. / sistem suply penerangan emergensi otomatis atau tenaga ke area kritis dan alat yang dibutuhkan untuk kehidupan mis. Genset An SEPSS has a stored energy source (battery) as part of the system / memiliki sumber baterai yang tersimpan sebagai bagian dari sistem Key elements : 



The power it gives. EPSS harus memberikan cukup tenaga untuk berfungsi saat menghdapi hazard termasuk genset yang gagal, disaster alam, serangan teroris, dll







The power it gets : fuel storage for it at your facility is based on past outages and anticipated problems caused by weather, conditions and location. / bahan bakar di fasilitas anda tergantung pada masalah yang diantisipasi, cuaca, kondisi dan lokasi Arjaty/FMS/2018



18



11/11/2018



Uji dan Inspeksi Reguler Buat proses uji mutu air secara reguler pada program dialisis Buat



proses uji mutu air secara reguler Buat inspeksi, uji, maintenance dan perbaikan secara reguler untuk elektrik, air, limbah, ventilasi, gas medis dan sistem penting lainnya Buat proses dokumentasi monitoring untuk utilitas gas medis dan buat proses bahwa data monitoring digunakan untuk plan dan perbaikan Arjaty/FMS/2018



19



11/11/2018



Program Manajemen Utilitas



 Pastikan



pelayanan operasional dapat berjalan sesuai yang diharapkan  Reduksi potensial HAI  Ases Risiko kegagalan Utilitas  Respon terhadap kegagalan utilitas  Uji komponen kritis sebelum digunakan  Latih operator dan user tentang komponen sistem utilitas



Arjaty/FMS/2018



Jenis Utilitas  Sistem Utility tdd :     



     



20



11/11/2018



Distribusi Listrik Tenaga emergency Tranport vertikal (elevator) Transport horisontal Pemanasan, ventilasi, dan AC (HVAC) Saluran air Boiler dan Steam Saluran gas Sistem vakum Sistem komunikasi (termasuk pertukaran data)



Pastikan dilakukan program maintenance secara komprehensif dengan Testing dan maintenance yang terdokumentasikan



Arjaty/FMS/2018



21



11/11/2018



Area yang memerlukan Listrik Emergency Segera  Life 



  



Safety



Sistem alarm Penerangan ke arah emergency Exit Sistem Komunikasi Emergency Penerangan exit Signs



• Critical



Emergency OK dan ruang post-op Unit perawatan khusus VK Ruang bayi Tempat penyimpanan darah, tulang, jaringan – Minimal 1 elevator – Sistem vakum bedah/medis – Kompresor udara medis – – – – – –



Siapkan Generator yang ditest setiap bulan Arjaty/FMS/2018



Peran Sistem HVAC



22



11/11/2018



 Untuk



mereduksi polusi udara  Memberikan ventilasi udara yang adekuat  Memastikan suhu dan kelembaban yang nyaman  Memberikan pertukaran udara  Mengendalikan kontaminan seperti debu, patogen biologis dan udara yang terkontaminasi  Memastikan tekanan dari ruangan yang bersih ke ruangan kurang bersih. Mis Negative pressure room  Air exchanges rates. Berapa kali udara dalam ruangan diganti untuk memastikan sirkulasi udara bersih di ruangan tsb terjamin  Filtration, Untuk mengeluarkan partikel2 dari udara. Mis. HEPA filters



Arjaty/FMS/2018



23



11/11/2018



Area Kritis HVAC  Kamar



operasi  Ruang Prosedur / Tindakan khusus  Kamar bersalin  Ruang isolasi infeksi melalui udara  Ruang isolasi protektif  Laboratorium  Ruang CSSD Arjaty/FMS/2018



24



Airborne contaminants



11/11/2018



HVAC system to prevent the spread of contaminants  Contoh       



kontaminan :



Biologikal: bakteri, jamur, debu, Gas Uap Debu Senyawa organik yang mudah menguap Alergen Zat mudah mengakibatkan iritasi Arjaty/FMS/2018



Maintenance Task for HVAC 25



 Ganti



11/11/2018



filter bila manometer menandakan penuh  Aturl kisi-kisi dan peredam untuk keseimbangan udara  Jaga kontrol otomatis dalam keadaan baik  Bersihkan saluran jika terjadi kontaminasi  Ganti katrol dan sabuk bila diperlukan  Bersihkan dan jaga layar  Kalibrasi dan tes alarm tekanan negatif secara periodik  Jangan biarkan burung, hewan lain Arjaty/FMS/2018 mengkontaminasi sistem dalam bangunan



26



11/11/2018



Pipa saluran Air /Plumbing  Pipa



untuk air panas : 35°C – 43,3°C  Pipa dapat terkontaminasi dengan infiltrasi Legionella pada open closed water system. Legionella dapat bertahan hidup pada suhu 26,7°C – 48,9°C.  Untuk mencegah kontaminasi tower air diletakkan jauh dari masuknya udara / intake air  Maintenance dengan uji kimia secara rutin untuk mengontrol pertumbuhan mikrobakteri Arjaty/FMS/2018



27



11/11/2018



Piped Medical Gas System  Siapa



yang berwenang dan bertanggung jawab mematikan sistem gas medis jika terjadi keadaan emergency ?  Petugas kesehatan dapat menghubungi PJ tsb untuk mematikan sistem gas saat emergency Arjaty/FMS/2018



Penyimpanan tabung gas medis  tabung



gas termasuk tabung O2 harus jelas label “kosong” atau “penuh” dan secara fisik harus terpisah  Tracer : bagaimana tabung O2 yang kosong dan penuh diberi label dan dipisahkan di RS anda?



Labeling Tabung gas  







JCI : valve sudah dibuka,  dilabel “kosong” walaupun di dalamnya masih ada isinya Tabung gas masih dapat digunakan, tapi sec teknis- “kosong”.  Valve Terbuka -- Kosong  Valve Tertutup / segel -- Full Pisahkan tabung gas yang “kosong” dan “penuh” dengan beberapa cara :  Separate racks / Rak terpisah dan diberi tanda  Physical barriers  Color coding



TABUNG O2 DITEMPATKAN DI PEMEGANGNYA ATAU DIRANTAI BOLEH



JANGAN



TABUNG O2 DITEMPATKAN DI PEMEGANGNYA SAAT DIBAWA



Medical Gas System



11/11/2018



Arjaty/FMS/2018



33



11/11/2018



Sudah amankah penyimpanan tabung gas ?



ArjatyDaud/FMS/2013 Arjaty/FMS/2018



34



11/11/2018



ure & Labeled Gas tanks



ArjatyDaud/FMS/2013 Arjaty/FMS/2018



35



Sistem Komunikasi



jalur telpon  Handphone  Walkie Talkie, radio, satelit  Pager  Intranet  E-mail  Mesin fax



11/11/2018



 Sistem



Arjaty/FMS/2018



36



Prosedur Emergency Bila ada Kegagalan Utilitas



11/11/2018







Setiap utility mempunyai Prosedur Emergency yang berbeda pada saat terjadi kegagalan, terputus dan malfungsi utility.







Beberapa informasi dalam prosedur tsb a.l : Siapkan



cadangan atau alternatif sumber utilitas Bila tidak tersedia sumber alternatif, ikuti prosedur hingga sistem utilitas dapat diperbaiki dan berfungsi normal Lokasi pengendalian emergensi Kondisi dimana utilitas bisa dimatikan Gunakan kendali shutoff Lapor kejadian kegagalan Bagaimana memperbaiki Informasi khusus tentang intervensi klinis emergensi Arjaty/FMS/2018



37



11/11/2018



Contoh Emergency Procedure 



Terjadi gangguan pada lift  menekan tombol emergency  akan dipandu. Panggilan dari dalam lift tidak hanya sebagai trigger untuk meminta bantuan dan perbaikan lift tapi juga untuk investigasi insiden tsb.







Kegagalan plumbing system diakibatkan kekurangan air . Dampaknya akan terjadi tidak hanya pada staf, pasien, tapi juga keluarga dan pengunjung







Setiap Departemen harus mengetahui emergency response ketika terjadi utility failure, interruptions and malfunction Arjaty/FMS/2018



38



11/11/2018



Contoh Form



Arjaty/FMS/2018



39



11/11/2018



Tracer 1. 2. 3.



apakah ada persediaan air jika kondisi emergency? bagaimana persediaan air minumnya? bagaimana solar untuk generatornya? Apakah valve oksigen ditandai? Apakah staff mengetahui harus mematikan valve oksigen jika ada gempa/kebakaran? Arjaty/FMS/2018