Manfaat Informasi Harga Pokok Produksi Per Pesanan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

AKUNTASI BIAYA ”HARGA POKOK PESANAN”



Anggota kelompok : 1. I.B Winastya Pratama 2. I Gd Aditya Cahya Gunarsa 3. I.B Satwika Adhi N. 4. I.B Oka Surya W. 5. Wira Santana



(1115251052) (1115351078) (1115351083) (1115351084) (1115351076)



Manfaat Informasi Harga Pokok Produksi Per Pesanan.  Dalam perusahaan yg produksinya berdasarkan pesanan, informasi harga pokok produksi per pesanan bermanfaat bagi manajemen untuk beberapa hal antra lain :



1. 2. 3. 4.



Menentukan harga jual yg akan dibebankan kepada pemesan. Mempertimbangkan penerimaan atau penolakan pesanan. Memantau realisasi biaya produksi.



Menghitung laba atau rugi tiap pesanan. 5. Menentukan harga pokok persediaan produk jadi dan produk dalam proses yg disajikan dalam neraca.



Menentukan harga jual yg akan dibebankan kepada pemesan.  Perushaan yg produksinya berdasarkan pesanan memproses produknya berdasarkan spesifikasi yg ditentukan pemesan. Dengan demikian biaya produksi pesanan yg satu akan berbeda dengan biaya produksi pesanan yg lain, tergantung pada spesiffikasi yg ditentukan oleh pemesan. Oleh karena itu harga jual yg dibebankan kepada pemesan sangat ditentukan oleh besarnya biaya produksi yg akan dikeluarkan untuk memproduksi pesanan tertentu.  Formula menentukan harga jual : Taksiran biaya produksi untuk pesanan Rp xx Taksiran biaya nonproduksi yg dibebankan kepada pesanan Rp xx Taksiran total biaya pesanan Rp xx Laba yg diinginkan Rp xx Taksiran harga jual yg dibebankan kepada pemesan Rp xx



 Untuk menentukan biaya produksi yg akan dikeluarkan dalam memproduksi suatu pesanan di gunakan formula sebagai berikut : Taksiran biaya bahan baku Rp xx Taksiran biaya tenaga kerja langsung xx Taksiran biaya overhead pabrik xx Taksiran biaya produksi Rp xx Mempertimbangkan Penerimaan atau Penolakan Pesanan.  Adakalanya harga produk yg dipesan telah terbentuk di pasar, sehingga keputusan yg perlu dilakukan oleh manajemen adalah menentukan menerima atau menolak pesanan. Utntuk memungkinkan pengambilan keputusan tersebut, manajemen memerlukan informasi total harga pokok pesanan yg akan diterima tersebut. Tanpa memiliki informasi total harga pokok pesanan, manajemen tidak memiliki jaminan apakah harga yg diminta oleh pemesan dapat memberikan laba bagi perusahaan atau tidak.  Formula total harga pokok pesanan Biaya produksi pesanan : Taksiran biaya bahan baku Rp xx Taksiran biaya tenaga kerja xx Taksiran biaya overhead pabrik xx Taksiran total biaya produksi Rp xx Biaya nonproduksi : Taksiran biaya administrasi dan umum Rp xx Taksiran biaya pemasaran xx Taksiran biaya nonproduksi Rp xx Taksiran total harga pokok pesanan Rp xx



Memantau Realisasi Biaya Produksi.  Informasi taksiran biaya produksi juga bermanfaat sebagai salah satu dasar untuk mempertimbangkan diterima tidaknya suatu pesanan. Jika pesanan sudah diterima, manajemen memerlukan informasi biaya produksi yg sesungguhnya dikeluarkan di dalam memenuhi pesanan tertentu.  Formula total biaya produksi sesungguhnya : Biaya bahan baku sesungguhnya Rp xx Biaya tenaga kerja sesunguhnya xx Taksiran biaya overhead pabrik xx Total biaya produksi sesungguhnya Rp xx Menghitung Laba atau Rugi Bruto Tiap Pesanan.  Untuk mengetahui apakah pesanan tertentu mampu menghasilkan laba bruto atau mengakibatkan rugi bruto, manajemen memerlukan informasi biaya produksi yg telah dikeluarkan untuk memproduksi pesanan tertentu. Oleh karena itu, metode harga pokok pesanan digunakan oleh manajemen untuk mengumpulkan informasi biaya produksi yg sesungguhnya dikeluarkan untuk tiap pesanan guna menghasilkan informasi laba dan rugibruto tiap pesanan.  Laba atau rugi bruto tiap pesanan dapat dihitung dengan cara berikut : Harga jual yg dibebankan kepada pemesan Rp xx Biaya produksi pesanan tertentu : Biaya bahan baku sesungguhnya Rp xx Biaya tenaga kerja sesungguhnya xx Taksiran biaya overhead pabrik xx



Total biaya produksi pesanan Laba bruto



Rp xx Rp xx



Menentukan Harga Pokok Persediaan Produk Jadi dan Produk Dalam Proses yang Disajikan Dalam Neraca.  Di dalam neraca, manajemen harus menyajikan harga pokok persediaan produk jadi dan harga pokok produk yg pada tanggal neraca masih dalam proses. Untuk tujuan tersebut, manajemen perlu menyelenggarakan catatan biaya produksi tiap pesanan. Berdasarkan catatan biaya produksi tiap pesanan tersebut manajemen dapat menentukan biaya produksi yg melekat paa pesanan yg telah selesai diproduksi.



Arus Biaya Persediaan Bahan Baku



Gaji dan Upah Biaya Overhead Pabrik yg Dibebankan



Barang Dalam Proses



Persediaan Produk Jadi



Kartu Harga Pokok. Kartu harga pokok merupakan catatan yg penting dalam metode harga pokok pesanan. Kartu harga pokok ini berfungsi sebagai rekening pembantu, yg digunakan untuk mengumpulkan biaya produksi tiap pesanan produk. Biaya produksi dipisahkan menjadi biaya langsung terhadap pesanan tertentu dan biaya produksi tidak langsung dalam hubungannya dengan pesanan tersebut. Biaya produksi langsung dicatat dalam kartu harga pokok pesanan yang bersangkutan secara langsung, sedangkan biaya produksi tidak langsung dicatat dalam kartu harga pokok berdasarkan suatu tarif tertentu. Contoh kartu harga pokok :



Pencatatan Transaksi di Kartu Harga Pokok. 1. Pembelian bahan baku dan bahan penolong. 2. Pemakaian bahan baku dan penolong dalam produksi. Pencatatan pemakaian bahan baku dalam metode harga pokok pesanan dilakukan dengan mendebit rekening “barang dalam proses” dan mengkredit rekening “persediaan bahan baku” atas dasar dokumen bukti permintaan dan pengeluaran barang gudang. 3. Pencatatan biaya kerja. Dalam metode harga pokok pesanan harus dipisahkan antar upah tenaga kerja langsung dengan upah tenaga kerja tidak langsung. Upah tenaga kerja langsung dicatat dengan mendebit rekening “barang dalam proses”, dan dicatat pula dalam kartu harga pokok pesanan yg bersangkutan. Upah tenaga kerja tidak langsung dicatat dengan mendebit rekening “biaya overhead pabrik sesungguhnya”. Pencatatan biaya tenaga kerja dilakukan melalui 3 tahap yaitu :  Pencatatan biaya tenaga kerja yg terutang oleh perusahaan.  Pencatatan distribusi biaya tenaga kerja.  Pencatatan pembayaran gaji dan upah. 4. Pencatatan biaya overhead pabrik. Pencatatan biaya overhead pabrik dibagi menjadi 2 yaitu pencatatan biaya overhead pabrik yg dibebankan kepada produk berdasarkan tarif yg ditentukan di muka dan pencatatan biaya overhead pabrik yg sesungguhnya terjadi. 5. Pencatatan harga pokok produk jadi.



Pesanan yg telah selesai diproduksi ditransfer ke bagian gudang oleh bagian produksi. Harga pokok pesanan yg telah selesai diproduksi ini dapa dihitung dari informasi biaya yg dikumpulkan dalam kartu harga pokok pesanan yg bersangkutan. 6. Pencatatan harga pokok produk dalam proses. Biaya yg dikeluarkan untuk pesanan yg belum selesai diproduksi dapat dilihat dalam kartu harga pokok pesanan yg bersangkutan. 7. Pencatatan harga pokok produk yg akan dijual. 8. Pencatatan pendapatan penjualan produk.