Manuscript Pengaruh Art Therapy Pada Lansia [PDF]

  • Author / Uploaded
  • Yulli
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PENGARUH ART THERAPY PADA LANSIA DENGAN DEPRESI DI PANTI WREDHA HARAPAN IBU SEMARANG Disusun untuk Memenuhi Tugas Profesi Stase Keperawatan Gerontik Dosen Pembimbing: Megah Andriany, S.Kp., M.Kep., Sp.Kom., Ph.D Rita Hadi W, S.Kep.,M.Kep., Sp.Kom Disusun Oleh: Galuh Ianninda P.



22020119210090



Marina T. N. Rosmary



22020119210020



Ita Yuni Asih



22020119210034



Fera Fitrianingrum N. H.



22020119210057



Juro Haeni



22020119210006



Dwi Ratnawati



22020119210089



Yulli Diah Dwi Lestari



22020119210083



Tri Ningsih Nawang Sasi



22020119210049



Indriana



22020119210092



Anandya Dewi L. Y.



22020119210069



PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS ANGKATAN XXXIV DEPARTEMEN KEPERAWATANFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2020



A. LATAR BELAKANG Depresi sering timbul pada lansia karena adanya masalah yang terjadi akibat perubahan dalam proses menua dan merupakan bagian dari gangguan suasana hati atau mood (Muslim R, 2013). Prevalensi depresi pada lansia didunia berkisar 8-15 % dan hasil meta analisis dari laporan negara-negara didunia mendapatkan prevalensi rata-rata depresi pada lansia adalah 13,5 % (RisKesDas, 2013). Depresi pada lansia tidak hanya ditunjukkan melalui perubahan perilaku yang menurun dari biasanya, akan tetapi terdapat keluhan fisik yang menyertai gangguan depresi yaitu seperti sakit kepala, jantung berdebar-debar, sakit pinggang dan mudah merasa lelah (Gallo & Gonzales, 2001). Perubahan yang terjadi pada lansia karena depresi dapat diberikan intervensi depresi dengan terapi farmakologis dan terapi nonfarmakologi. Terapi nonfarmakologi merupakan pengobatan depresi yang dilakukan dengan cara menjalani pola hidup sehat. Intervensi yang tepat bagi lansia untuk menurunkan depresi yang dialami dengan memberikan kegiatan yang positif, menarik dan bersifat menyenangkan. Salah satunya adalah dengan art therapy (Permatasari, Marat, Suparman, 2017). Art therapy adalah bentuk psikoterapi yang menggunakan media seni, material seni, dengan pembuatan karya seni untuk berkomunikasi (British Association of Art Therapy, 2018). Melalui art therapy seseorang dapat melepaskan ketidaksadarannya yang berisi hal-hal seperti ketakutan, tekanan, halhal yang tidak dapat diterima secara sadar baik bagi diri sendiri maupun lingkungan sosial (Nugrahani, Wulandari, Ningrum, 2018). Penelitian dengan metode review sistematis terhadap 75 artikel menemukan bahwa pemberian intervensi art therapy terhadap lansia memberikan perubahan terhadap fisik (meningkatkan kekuatan otot, efek neurokimia seperti pelepasan endorphin), peningkatan konsep diri, komunikasi, kognitif, dan interaksi sosial (Dunphy, Baker, Dumaresq, Haskins, Eickholt, Ercole, et al, 2019).



Penelitian yang dilakukan di Indonesia dilakukan oleh Oktavia, Wulandari, Kartina (2019) yang menemukan bahwa pemberian art therapy berpengaruh untuk menurunkan depresi pada lansia dan menjadi alternatif lain untuk kegiatan rutin di Panti Wredha serta mengurangi kejenuhan para lansia. Penelitian lain yang dilakukan Nugrahani, Wulandari, Ningrum (2018), juga menunjukkan bahwa art therapy dapat mengurangi depresi dan stres lansia di Panti Wredha dengan nilai p value 0.001 5). Sedangkan, kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah lansia yang menolak untuk menjadi responden dan lansia yang tidak mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir dalam penelitian. Instrumen dalam penelitian ini adalah Geriatric



Depression Scale (GDS) yang terdiri dari 15 item pertanyaan dengan skor 0 hingga 15. Jika skor yang didapatkan lebih dari 5, maka responden mengalami depresi. Analisa data dalam penelitian ini adalah analisa bivariate dengan uji normalitas data menggunakan Saphiro Wilk. Analisis bivariate pada uji normalitas terdapat dua cara, yaitu apabila hasil normalitas P0,05 artinya adalah data terdistribusi normal dan dilakukan dengan uji independent t-test. D. HASIL PENELITIAN 1. DATA DEMOGRAFI a. Ruangan Diagram 1.1 Distribusi frekuensi lansia dengan depresi berdasarkan ruangan di Panti Wredha Harapan Ibu (n=15) Grafik Frekuensi Lansia dengan Depresi (n=15) 10 8



Pre Post



6 4 2 0



Mawar



Anggrek



Diagram 1.1 menunjukkan bahwa sejumlah 9 orang lansia yang mengalami depresi berada di ruang Anggrek Panti Wredha Harapan Ibu 2. Hasil Penurunan Tingkat Depresi pada Lansia a. Skor Geriatric Depression Scale



Grafik Frekuensi Perubahan Angka Depresi pada Lansia di Panti Wredha Harapan Ibu (n=15) 8 7



6 4



PRE POST



6



2 0



2 TIDAK DEPRESI



RINGAN



SEDANG



Diagram 2.1 Distribusi frekuensi tingkat depresi pada



0



lansia di



BERAT



Panti Wredha Harapan Ibu (n=15)



Diagram 2.1 menunjukkan bahwa tingkat depresi pada lansia setelah dilakukan intervensi mengalami penurunan. b. Perasaan Kosong Diagram 2.2 Distribusi frekuensi depresi pada lansia berdasarkan perasaan kosong di Panti Wredha Harapan Ibu (n=15) Frekuensi Perubahan pada Item Pernah Merasa Kosong Setelah Diberikan Art Therapy (n=15) 15 10



12



JUMLAH



5 2



0 PRE



POST



Diagram 2.2 menunjukkan bahwa terdapat penurunan jumlah lansia yang merasa kosong yaitu 12 lansia sebelum dilakukan intervensi dan sesudah dilakukan intervensi menjadi 2 orang lansia. c. Perasaan Bosan Diagram 2.3 Distribusi frekuensi depresi pada lansia berdasarkan perasaan bosan di Panti Wredha Harapan Ibu (n=15) Frekuensi Perubahan pada Item Merasa Bosan Setelah Diberikan Art Therapy (n=15) 15 10



12



5 0 PRE



JUMLAH 4 POST



Diagram 2.3 menunjukkan bahwa terdapat penurunan jumlah lansia yang merasa bosan yaitu 12 lansia sebelum dilakukan intervensi dan sesudah dilakukan intervensi menjadi 4 orang lansia. d. Perasaan Tidak Bahagia Diagram 2.4 Distribusi frekuensi depresi pada lansia berdasarkan perasaan tidak bahagia di Panti Wredha Harapan Ibu Frekuensi Perubahan pada Item Merasa Tidak Bahagia Setiap Waktu Setelah Diberikan Art Therapy (n=15) 15 14 10



10



JUMLAH



5 0 PRE



POST



Diagram 2.4 menunjukkan bahwa terdapat penurunan jumlah lansia yang merasa tidak bahagia yaitu 14 lansia sebelum dilakukan intervensi dan sesudah dilakukan intervensi menjadi 10 orang lansia. e. Perasaan Jenuh Diagram 2.5 Distribusi frekuensi depresi pada lansia berdasarkan perasaan jenuh di Panti Wredha Harapan Ibu Frekuensi Perubahan pada Item Merasa Jenuh Setelah Diberikan Art Therapy (n=15) 14 12 12 10 8 6 4 2 0 PRE



JUMLAH 4 POST



Diagram 2.5 menunjukkan bahwa terdapat penurunan jumlah lansia yang merasa jenuh yaitu 12 lansia sebelum dilakukan intervensi dan sesudah dilakukan intervensi menjadi 4 orang lansia. E. PEMBAHASAN Hasil penelitian yang dilakukan terhadap lansia di Panti Wredha Harapan Ibu Ngaliyan Kota Semarang mengenai Art Therapy, diperoleh data sebanyak 15 responden yang diukur dengan Skala Depresi mengalami penurunan tingkat depresi sedang dan berat serta peningkatan pada jumlah penderita depresi ringan. Jumlah keseluruhan lansia sebanyak 39 orang akan tetapi 19 orang lansia termasuk pada kriteria ekslusi penelitian yaitu memiliki keterbatasan dalam berkomunikasi. Hasil penelitian pretest yang dilakukan kepada 20 lansia menunjukkan 15 orang lansia yang menderita depresi dengan klasifikasi 4 orang mengalami depresi berat, 7 orang mengalami depresi sedang dan 4 orang menderita depresi ringan. Depresi yang diderita lansia disebabkan oleh perasaan kosong, perasaan tidak bahagia, perasaan bosan, dan jenuh. Hasil uji... didapatkan nilai p.... yaitu p= ... yang artinya .... sebelum dan sesudah dilakukan intervensi. Hasil penelitian didapatkan bahwa Art Therapy dengan menempelkan daun dan biji-bijian bijian (biji jagung, padi, dan beras) pada duplek dapat menurunkan tingkat depresi. Hal ini terlihat pada hasil posttest dari 15 orang depresi menjadi 7 tidak depresi, dari 7 mengalami depresi sedang menjadi 2 orang dengan depresi sedang dan 4 depresi berat menjadi 0 depresi berat. Hal ini sesuai dengan penelitian Permatasari (2017) yang menyatakan adanya penurunan yang signifikan pada skor GDS dari sebanyak 14 menjadi 3, 11 menjadi 4, dan 12 menjadi 3. Pada penelitian Ngapiyem & Asmara (2017) didapatkan adanya pengaruh Art Therapy bagi depresi lansia dengan hasil uji Wilcoxon Match Paired Test menunjukkan p