Mass Spectroscopy #2 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

FRAGMENTASI PADA SPEKTROSKOPI MASSA



Kuliah ke #2



Proses Fragmentasi 3 Jenis fragmentasi: 1) Pemecahan ikatan σ



+



---- C – C ---- . Untuk heteroatomik



+



---- C – Z ---- .



Posisi α Terhadap heteroatomik



+



---- C - C – Z ---.



+



---- C - C – Z ---.



---- C ---- C



C=Z Z



+.



+



+



+



+



.



+



.



C ---Z ----



.



+



---- C



+



---- C = C



Proses Fragmentasi 2) Pemecahan ikatan 2 σ (penataan-ulang) ---- HC – C – Z ---Retro Dielsalder



+ .



---- C=C



+



+



.



.



McLaffert y



+ .



+ .



+



+ +



H Z



Proses Fragmentasi 3) Pemecahan & penataan-ulang Complex



Aturan Fragmentasi dalam MS .+



1. Intensitas dari M lebih besar untuk rantai linear dibandingkan dengan senyawa bercabang. .



2. Intensitas dari M + menurun dengan meningkatnya M.W. (kecuali asam lemak) 3. Pemecahan cenderung terjadi pada rantai cabang R menunjukkan stabilitas ion meningkat R CH+ < R C + R R R’ Tingkatan Stabilitas : CH3+ < R-CH2+ < R CH R” Hilangnya substituen terbesar (lebih disukai).



Illustration of first 3 rules (large MW)



Branched alkanes



MW=17 0



.



M + tidak tampak karena senyawa bercabang Fragmentasi terjadi pada cabang: fragmen terbesar hilang



Ilustrasi (Alkana Linear dengan MW yang lebih kecil) Ion Molekuler lebih kuat intensitasnya dibandingkan contoh sebelumnya



Ilustrasi (Alkana Bercabang dengan MW lebih kecil) 4 3



Ion Molekuler lebih kecil dibanding alkana linear Pemecahan pada cabang lebih dominan



Alkan a Pemecahan disukai pada cabang Hilangnya substituen terbesar Lebih dominan



.



Aturan 1: intensitas M + lebih kecil (alkana bercabang)



Aturan Fragmentasi dalam MS 4. Cincin Aromatis, Ikatan rangkap, .+ Struktur siklis menstabilkan M 5. Ikatan rangkap cenderung mengalami pemecahan Allylic Resonansi – Kation terstabilkan



Cincin Aromatis memiliki M.+ yang stabil



Alkana Siklis punya M.+ yang stabil



Aturan Fragmentasi dalam MS 6. a) Cincin jenuh kehilangan rantai α Alkyl (cabang cincin) + .



b) Cincin tak jenuh



+ .



+ -R



.



Retro-Diels-Alder



+ .



+



Retro Diels-alder



+ .



+ .



Aturan Fragmentasi dalam MS 7. Senyawa Aromatic pecah pada posisi β Tropylium terstabilkan resonansi -R



.



Ion Tropylium m/z 91



Ion Tropylium



Aturan Fragmentasi dalam MS 8. C-C pada Heteroatom berikutnya pecah meninggalkan muatan pada Heteroatom - [RCH 2]



- [R 2] larg er



Aturan Fragmentasi dalam MS 9. Pemecahan pada molekul kecil netral (CO2, CO, olefins, H2O ….) Hasil (seringnya dari) McLaffer rearrangement ty



CH2=CH 2



Y



H, R, OH, NR2



Ion terstabilkan oleh



Alkena Puncak paling intens biasanya: m/z 41, 55, 69 Rule 4: Ikatan rangkap menstabilkan M + Rule 5: Ikatan rangkap menyukai pemecahan Allylic



CH 2



+ C H M e



C H



E t M + = 112



E t



-Et -2 9



+ 2



CH



C H M e



C H



CH 2



E t m/z =



C H M e



CH +



E t



Alkena



Senyawa Aromati c



Alkohol



Senyawa Hidroksil - R3



Hilangnya grup terbesar



Jika R1=H m/z 45, 59, 73 … Jika R1=alkyl m/z 59, 73, 87 … – (H2O) M– (H2O) -H2O CHR=CHR M – (H2O) – (C1=C2)



Phenol



Eter Aromatik



Ion Moleculer menonjol/ dominan -CO



-R



1 )



C5 H 5



Pecah pada posisi β dari cincin aromatic



m/z 93



m/z 65



CH2=CH 2



2 ) Rearrangem ent



m/z 94



EterAlifatis



B



Pecah pada C-C setelah O Kehilangan fragmen terbesar



• CH 3 —CH 2 —O—CH + 2 —CH 2 —CH 2



CH 3 —CH 2 —O + =CH2



—CH 3



m/z 59



CH 3 —CH 2 —O —CH 2+



Rearrangement pada eter



m/z 45 B



1- pecah pada C-C setelah O



CH 3 —CH 2—CH —O —CH 2 —CH 3 CH 3 ·+ M



2- pecah pada ikatan C-O: muatan pd alkil



m/z 73



H— CH 3 CH =O + —CH 2



Box rearr.



CH 3



m/z 73



CH =O + H CH 3



m/z 45



Dah capek ah... Sampai jumpa lagi ya...