Menyiapkan Dan Mengevaluasi Rancangan Penelitian [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Menyiapkan dan Mengevaluasi Rancangan Penelitian Diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Metodologi Penelitian Bidang Studi Kelas C



Dosen pengampu: Dr. Nurul Umamah, S.Pd., M. Pd.



Disusun Oleh : Mochammad Ilham S.



190210302118



Achida Shofiatus S



190210302



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULITAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JEMBER



2021



KATA PENGANTAR



Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas tersusunnya makalah Menyiapkan dan Mengevaluasi Rancangan Penelitian. Kami selaku penulis menyampaikan terimakasih kepada seluruh Tim Penulis yang telah berkontribusi dalam penuangan ide-ide dalam makalah ini. Kami sampaikan terimakasih juga kepada dosen Dr. Nurul Umamah, S.Pd., M. Pd. selaku dosen pengampu yang telah membimbing kami dalam penulisan makalah ini sehingga kami mampu menyelesaikan makalah ini dengan baik. Makalah ini disusun guna menyelesaikan tugas Mata Kuliah Metodologi Penelitian Bidang Studi, serta kami berharap makalah ini dapat memberikan manfaat dan ilmu pengetahuan kepada pembaca. Kami menyadari bahwasanya dalam penulisan makalah ini masih terdapat kekurangan. Oleh karena itu, kami sebagai penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun, agar ke depannya kami mampu menyusun makalah yang lebih baik lagi.



Bondowoso, 20 Maret 2021



Penulis



Daftar Isi BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................4 1.1 Latar Belakang.........................................................................................................4 1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................4 1.3 Tujuan......................................................................................................................5 BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................6 2.1 Karakteristik Rencana Penelitian..............................................................................6 2.2 Ketentuan Umum.....................................................................................................7 2.3 Komponen-Komponen Dalam Rancangan Penelitian...............................................8 2.3.1 Menurut Gay and Airasion...................................................................................8 2.3.2 Menurut Cresswell (2013).....................................................................................9 2.4



Merancang Penelitian.......................................................................................17



2.5 Evaluasi Rancangan Penelitian...............................................................................21 BAB III PENUTIP...........................................................................................................22 3.1 Kesimpulan............................................................................................................22 3.2 Saran......................................................................................................................23



BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian adalah salah satu langkah penting untuk memastikan seseorang sudah mantap dalam kegiatan keilmuannya. Seperti halnya mahasiswa, ketika akan lulus pasti mengerjakan tugas akhir berupa skripsi atau tesis yang di dalamnya pasti terdapat kegiatan penelitian. Saat menempuh pendidikan pun mahasiswa juga di arahkan untuk selalu melakukan kegiatan penelitian yang hasilnya bisa di publikasikan melalui karya ilmiah. Intinya, penelitian merupakan syarat utama bagi mahasiswa yang ingin menyelesaikan studinya. Pengertian dari penelitian itu sendiri adalah sebuah rangkaian kegiatan yang sesuai dengan metode ilmiah dan dilakukan secara sistematis untuk mendapatkan sebuah informasi, data, atau



keterangan



untuk



menjawab



atas



masalah-masalah



yang



dipertanyakan sebelumnya. Dalam melakukan penelitian tidak semudah yang di bayangkan, membutuhkan waktu dan proses yang panjang agar hasil penelitian dapat di percaya dan di jadikan acuan menyelesaikan masalah. Adapun langkah yang harus dilakukan oleh seorang peneliti ketika memutuskan untuk melakukan penelitian adalah menyiapkan rancangan penelitian. Adanya makalah



ini,



dapat



membantuseorang



peneliti



untuk



mengatasi



permasalahannya dalam menetukan topik penelitian. Terdapat berbagai tips dan langkah langkah awal yang harus di lakukan peneliti, sehingga saat mulai melakukan penelitian, seorang peneliti sudah paham dan tau langkah apa yang harus di lakukan pada step selanjutnya. 1.2 Rumusan Masalah 1. Bagaimana karakteristik rancangan penelitian? 2. Bagaimana penelitian?



ketentuan



umum



dalam



mengembangkan



rancangan



3. Bagaimana komponen-komponen dalam rancangan penelitian? 4. Bagaimana cara merancang penelitian? 5. Bagaimana cara mengevaluasi rancangan penelitian? 1.3 Tujuan 1. Mengetahui dan memahami karakteristik rancangan penelitian 2. Mengetahui dan memahami ketentuan umum dalam mengembangkan rancangan penelitian 3. Mengetahui dan memahami komponen-komponen dalam rancangan penelitian 4. Mengetahui dan memahami cara merancang penelitian 5. Mengetahui dan memahami cara mengevaluasi rancangan penelitian



BAB II PEMBAHASAN 2.1 Karakteristik Rencana Penelitian Sebelum masuk dalam karakteristi, alangkah baiknya mengetahui definisi dari Rencana Penelitian. Rencana penelitian adalah penjelasan rinci tentang prosedur yang akan digunakan untuk menyelidiki topik atau masalah. Menurut Gay dan Airasion, karakteristik rencana penelitian : 1. Komponen umum dari rencana penelitian  Pembenaran hipotesis atau eksplorasi masalah penelitian  Presentasi terperinci tentang langkah-langkah yang harus diikuti dalam melakukan studi 2. Rancangan Kuantitatif  Menyatakan hipotesis,  Tentukan peserta,  Pilih alat ukur,  Pilih desain penelitian tertentu,  Mempercepat prosedur untuk melakukan studi,  Menetapkan teknik statistik. 3. Rancangan Kualitatif 



Identifikasi masalah penelitian umum,







Menjelaskan bagaimana peneliti bermaksud untuk masuk ke lokasi penelitian,







Mengidentifikasi peserta







Memperkirakan waktu yang akan dihabiskan di lapangan,







Menentukan cara terbaik untuk mengumpulkan data, dan







Mengidentifikasi cara yang tepat untuk menganalisis data.



4. Tujuan dari rencana penelitian tertulis 



Memaksa peneliti untuk memikirkan setiap aspek penelitian







Memfasilitasi evaluasi studi yang diusulkan







Memberikan prosedur rinci untuk memandu produk penelitian



2.2 Ketentuan Umum Ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan saat mengembangkan rencana penelitian, yaitu : 1. Etika penelitian Menurut Gay and Airasion, Etika penelitian meliputi : Kompetensi Integritas, Tanggung jawab profesional dan ilmiah, Menghormati hak dan martabat orang, Peduli terhadap kesejahteraan orang lain, serta Tanggung jawab sosial 2. Batasan hukum 



Undang-Undang Riset Nasional tahun 1974



1. Melindungi peserta : Perlindungan dari bahaya, Penjelasan dan persetujuan 2. Menetapkan bahwa usulan kegiatan penelitian yang melibatkan subyek manusia harus ditinjau dan disetujui oleh kelompok yang berwenang 3. Dewan dan Komite Tinjauan Internal tentang Subjek Manusia 



Undang-Undang Hak Pendidikan dan Privasi Keluarga tahun 1974



1. Melindungi privasi siswa : Akses ke catatan siswa, Perlu izin tertulis untuk menggunakan data pengenal siswa 3. Keterlibatan pihak yang bersangkutan  Mendapatkan persetujuan ke situs penelitian 1. Persetujuan diperlukan di beberapa tingkatan : Situs, Administrator, Guru, Mahasiswa 2. Persetujuan bukanlah kerja sama  Strategi untuk meminta persetujuan 1. Jelaskan tentang manfaat studi 2. Memberi pemangku kepentingan kesempatan untuk meninjau draf laporan untuk persetujuan mereka



2.3 Komponen-Komponen Dalam Rancangan Penelitian 2.3.1 Menurut Gay and Airasion Ada lima komponen utama yaitu : 1. Pendahuluan a. Pernyataan topik Topik dibicarakan dengan latar belakang dan dasar pemikiran. Topik kuantitatif



dikemukakan



di



awal



rencana



penelitian



sedangkan



pernyataan kualitatif muncul saat penelitian dilakukan b. Review literatur Memberikan gambaran tentang topik dan posisi studi dalam konteks apa yang diketahui, dan yang lebih penting apa yang tidak diketahui, tentang topik tersebut. Tinjauan kuantitatif dilakukan di awal studi sementara tinjauan kualitatif sedang berlangsung saat isu-isu diidentifikasi c. Pernyataan hipotesis Pernyataan formal yang menetapkan hipotesis, dukungan untuk hubungan khusus yang diharapkan antara variabel, dan definisi operasional semua variabel.



Pernyataan kuantitatif mencerminkan



hipotesis beralasan deduktif sementara studi kualitatif biasanya tidak membahas hipotesis 2. Metode 



Peserta Mengidentifikasi jumlah, sumber, karakteristik populasi dan sampel, serta prosedur pengambilan sampel. Studi kuantitatif mengidentifikasi sampel besar dan mungkin teknik pengambilan sampel, sedangkan studi kualitatif mengidentifikasi sampel kecil dan teknik pengambilan sampel non probabilitas







Instrumen Deskripsi spesifik dari masing-masing variabel, karakteristik teknis instrumen, dan administrasi dan penilaian instrument. Studi kuantitatif menggambarkan instrumen non-interaktif (misalnya, tes, kuesioner, survei, dll,) sedangkan studi kualitatif menggambarkan teknik interaktif



(misalnya, wawancara dan observasi tidak terstruktur) 



Bahan / peralatan Penjelasan tentang deskripsi materi tertentu seperti manual, program komputer, dll.)







Rancangan Penjelasan tentang struktur dasar penelitian dan desain penelitian khusus yang dipilih. Studi kuantitatif mendeskripsikan desain yang terstruktur dan statis, sedangkan studi kualitatif mendeskripsikan desain yang fleksibel







Prosedur Penjelasan rinci tentang semua langkah yang akan diikuti dalam melakukan penelitian, asumsi penelitian, dan batasan penelitian. Studi kuantitatif dan kualitatif berbeda dalam hal penekanan pada langkahlangkah yang berbeda, tetapi mereka tidak berbeda dalam hal langkahlangkah yang dibahas.



3. Analisis data Deskripsi teknik yang digunakan untuk menganalisis data. Studi kuantitatif fokus pada pemilihan dan penerapan prosedur statistik yang sesuai untuk menganalisis data numerik sedangkan studi kualitatif menggunakan prosedur untuk menginterpretasikan data naratif 4. Jadwal waktu Deskripsi kegiatan utama dan perkiraan tanggal penyelesaian yang sesuai 5. Anggaran Penjelasan mengenai biaya-biaya yang diantisipasi yang kemungkinan besar akan terjadi 2.3.2 Menurut Cresswell (2013) Rancangan penelitian melibatkan relasi antara asumsi-asumsi pandangan dunia (worldview), strategi penelitian yang berhubungan dengan asumsi-asumsi tersebut, dan metode-metode atau prosedur-prosedur spesifik yang dapat dilakukan kedalam praktik nyata.



1. Pandangan Dunia Filsafat



Ada empat pandangan dunia yaitu: post-positivisme,konstruktivisme, advokasi atau partisipatoris, dan pragmatism. 



Post-positivisme Asumsi-asumsi post-positivis merepresentasikan bentuk tradisional



penelitian, yang kebenarannya lebih sering disematkan untuk penelitian kuantitatif ketimbang penelitian kualitatif. Pandangan-dunia ini terkadang disebut sebagai metode saintifik atau penelitian sains. Ada pula yang menyebutnya sebagai penelitian positivis/post-positivis, sains empiris,dan post-positivisme. Istilah terakhir disebut post-positivisme karena ia merepresentasikan pemikiran post-positivisme, yang menentang gagasan tradisional tentangkebenaran absolut ilmu pengetahuan dan mengakui bahwa kita tidak bisa terus menjadi "orang yang yakin/ positif" pada klaim-klaim kita tentang pengetahuan ketika kitamengkaji perilaku dan tindakan manusia. Dalam perkembanganhistorisnya, tradisi post-positivis ini lahir dari penulis-penulis abad XIX, seperti Comte, Mill, Dukheim, Newton, dan Locke (Smith,1983), dan belakangan dikembangkan lebih lanjut oleh penulis-penulis seperti Phillips dan Burbules (2000). Kaum Post-positivis mempertahankan filsafat deterministic bahwa sebab-sebab (faktor-fakior kausatif) sangat mungkin menentukan akibat atau hasil akhir. Untuk itulah, problem-problem yang dikaji oleh kaum post-positivis mencerminkan adanya kebutuhanuntuk mengidentifikasi faktor-faktor penyebab y ang memengaruhihasil akhir, sebagaimana yang banyak kita jumpai dalam penelitian eksperimen kuantitatif. Filsafat kaum post-positivis juga cenderung reduksionistis yang orientasinya adalah mereduksi gagasan-gagasanbesar menjadi gagasan-gagasan terpisah yang lebih kecil untuk diujilebih lanjut, seperti halnya variabel-variabel yang umumnya terdiridari sejumlah rumusan masalah dan hipotesis penelitian. Pengetahuan yang berkembang melalui kacamata kaum post-positivis selalu



didasarkan



pada



observasi



dan



pengujian



yang



sangatcermatterhadap realitas objektif yang muncul di dunia "luar sana."



Untuk itulah, melakukan observasi dan meneliti perilaku individu-individu dengan berlandaskan pada ukuran angka-angka dianggapsebagai aktivitas yang amat penting bagi kaum post-positivis. Akibatnya, muncul hukumhukum atau teori-teori yang mengatur dunia,yang menuntut adanya pengujian dan verifikasi atas kebenaran teori-teori tersebut. agar dunia ini dapat dipahami oleh manusia. Untukitulah, dalam metode saintifik,salah satu pendekatan penelitian "yangtelah disepakati" oleh kaum postpositivis, seorang peneliti harusmengawali penelitiannya dengan menguji teori tertentu, lalu mengumpulkan data baik yang mendukung maupun yang membantah teori tersebut, baru kemudian membuat perbaikanperbaikan lanjutan sebelum dilakukan pengujian ulang. 



Konstruktivisme Konstruktivisme sosial berasumsi bahwa individu-individu selalu



berusaha memahami dunia di mana mereka hidup dan bekerja. Mereka mengembangkan makna-makna subjektif atas pengalaman-pengalaman mereka



yang diarahkan pada objek-objek atau benda-benda tertentu.



Makna-makna ini pun cukup banyak dan beragam sehingga peneliti dituntut untuk mencari kompleksitas pandangan-pandangan ketimbang mempersempit makna-maknameniadi sejumlah kategori dan gagasan. Peneliti berusaha mengandalkan sebanyak mungkin pandangan partisipan tentang situasi yang tengah diteliti. Untuk mengeksplorasi pandanganpandangan ini, pertanyaan-pertanyaan pun perlu diajukan. Pertayaanpertanyaan ini bisa jadi sangat luas dan umum sehingga partisipan dapat mengkonstruksi makna atas situasi tersebut, yang biasanya tidak dipakai dalam interaksi dengan orang lain. Semakin terbuka pertanyaan tersebut tentu akan sernakin baik, agar peneliti bisa mendengarkan dengan cermat apa yang dibicarakan dan dilakukan partisipan dalam kehidupan mereka. Makna-makna sosialdanhistoris.



subjektif



ini



Makna-makna



sering ini



tidak



kali



dinegosiasi



sekadar



dicetak



secara untuk



kemudiandibagikan kepada individu-individu, tetapi harus dibuat melalui interaksi dengan mereka (karena itulah dinamakan konstruktivismesosial)



dan melalui norma-norma historis dan sosial yang berlaku dalam kehidupan mereka sehari-hari. Makna-makna itu juga harus ditekankan pada konteks tertentu dimana individu-individu ini tinggal dan kerja agar peneliti dapat memahami latar belakang historis dan kultural mereka. Para peneliti iuga perlu menyadari bahwa latar belakang dapat mempengaruhi, penafsiran mereka terhadap hasil penelitian. Untuk itulah ketika melakukan penelitian,



merekaharus memosisikan diri mereka



sedemikian rupa seraya mengakui dengan rendah hati bahwa interpretasi mereka tidak pernah lepas dari pengalaman pribadi, kultural, dan historis mereka sendiri. Dalam konteks konnstruktivisme, peneliti memiliki tujuan utama, yakni berusaha memaknai (atau menafsirkan) makna-makna yang dimiliki orang lain tentang dunia ini. Ketimbang mengawali penelitiannya dengan suatu teori (seperti dalam post-positivisme), peneliti sebaiknya membuat atau mengembangkan suatu teori atau pola makna tertentu secara induktif. 



Advokasi/Partisipatoris Pendekatan ini muncul sejak 1980-an hingga 1990-an dari sejumlah



kalangan yang merasa bahwa asumsi-asumsi post-positivis telah rnembebankan hukum-hukum dan teori-teori struktural yang sering kali tidak



sesuai



dengan individu-individu



yang



terpinggirkan



dalam



masyarakat kita atau isu-isu keadilan sosial yang memang perlu dimunculkan. Pandangan-dunia ini tampaknya memang cocok dengan penelitian kualitatif, namun ia juga bisa menjadi dasar untuk penelitian kuantitatif . Pandangan dunia advokasi/partisipatoris berasumsi bahwa penelitian harus dihubungkan dengan politik dana gendapolitis. Untuk itulah, penelitian ini diharapkan dapat mengubah kehidupan para partisipan, institusi-institusi di mana mereka hidup dan bekerja, dan kehidupan para peneliti sendiri. Dalam penelitian ini, para peneliti harus bertindak secara kolaboratif agar nantinya tidak ada partisipan yang terpinggirkan dalam hasil



penelitian mereka. Penelitian advokasi menyediakan sarana bagi partisipan untuk menyuarakan pendapat dari hak-hak mereka yang selama ini tergadaikan. Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran mereka akan realitas sosial yang sebenarnya atau dapat mengusulkan suatu agenda perubahan demi memperbaiki kehidupan mereka sendiri. Tentu saja, kondisi ini akan mendorong lahirnya satu suara yang bersatu demi reformasi dan perubahan. 



Pragmatisme Pragmatisme sebagai pandangan-dunia lahir dari tindakan-tindakan,



situasi-situasi, dan konsekuensi-konsekuensi yang sudah ada, dan bukan dari kondisi-kondisi sebelumnya (seperti dalam post-positivisme). Pandangan-dunia ini berpijak pada aplikasi-aplikasi dan solusi-solusi atas problem-problem yang ada (Patton, 1990). Ketimbang berfokus pada metode-metode, para peneliti pragmatik lebih menekankan pada pemecahan masalah dan menggunakan semua pendekatan yang ada untuk memahami rnasalah tersebut. Sebagai



salah



satu



paradigma



filosofis



untuk



penelitian



metodecampuran, Tashakkori dan Teddlie (1998), Morgan (2007),dan Patton (1990) menekankan pentingnya paradigma pragmatik ini bagi parapeneliti metode campuran, yang pada umumnya harus berfokus pada masalah-masalah penelitian dalam ilmu sosial humaniora, kemudian menggunakan pendekatan yang beragam untuk memperoleh pengetahuan yang lebih mendalam tentang problem-problem tersebut 2. Strategi-Strategi Penelitian



Strategi-strategi penelitian merupakan jenis-jenis rancangan peneIitian kualitatif, kuantitatif, dan metode campuran yang menetapkanprosedurprosedur khusus dalam penelitian. Ada tiga strategi meliputi : 1. Strategi-strategi Kuantitatif a. Penelitian survey memaparkan secara kuantitatif kecenderungan, sikap, atau opini dari suatu populasi tertentu dengan meneliti satu sampel dari populasi tersebut. Penelitian ini menggunakan



kuesioner atau wawancara terencana dalam pengumpulan data, dengan tujuan untuk menggeneralisasi populasi berdasarkan sampel yang sudah ditentukan b. Penelitian



eksperimen



berusaha



menentukan



apakah



suatu



treatment memengaruhi hasil sebuah penelitian. Penelitian ini mencakup eksperimen-aktual dengan penugasan acak (random assignment) atas subjek-subjek yang diuji dalam kondisi-kondisi tertentu. 2. Strategi-Strategi Kualitatif a. Etnografi merupakan salah satu strategi penelitian kualitatif yang di dalamnya peneliti menyelidiki suatu kelompok kebudayaan di lingkungan yang alamiah dalam periode waktu yang cukup lama dalam dalam pengumpulan data utama, data observasi, dan data wawancara (creswell, 2007). Proses penelitiannya fleksibel dan biasanya berkembang sesuai kondisi dalam merespons kenyataankenyataan hidup yang dijumpai di lapangan (LeCompte &Schensul, 1999). b. Grounded theory merupakan strategi penelitian yang di dalamnya peneliti "memproduksi" teori umum dan abstrak dari suatu proses, aksi, atau interaksi tertentu yangberasal dari pandangan-pandangan partisipan. Rancangan ini mengharuskan peneliti untuk menjalani sejumlah tahap pengumpulan data dan penyaringan kategori-kategori atas informasi yang diperoleh (Charmaz, 2006;Strauss dan Corbin, 1990, 1998). Rancangan ini memiliki dua karakteristik utama, yaitu: (1) perbandingan yang konstan antaradata dan kategori-kategori yang muncul dan (2) pengambilan contoh secara teoretis (teoretical sampling)atas



kelompok-kelompok



yang



berbeda



untuk



memaksimalkan kesamaan dan perbedaan informasi. c. Studi kasus merupakan strategi penelitian dimana didalamnya peneliti menyeliki secara cermat suatu program, peristiwa, aktivitas, proses, atau sekelompok individu. Kasus-kasus dibatasioleh waktu



dan aktivitas, dan peneliti mengumpulkan informasi secara lengkap dengan



menggunakan



berbagai



prosedur



pengumpulan



data



berdasarkan waktu yang telah ditentukan (Stake, 1995). d. Fenomenologi merupakan strategi penelitian di mana di dalamnya peneliti mengidentifikasi hakikat pengalaman manusia tentang suatu fenomena tertentu. Memahami pengalaman-pengalaman hidup manusia menjadikan filsafat fenomenologi sebagai suatu metode penelitian yang prosedur-prosedurnya mengharuskan peneliti untuk mengkaji sejumlah subjek dengan terlibat secara langsung dan relatif lama di dalamnya untuk mengembangkan pola-pola dan relasi-relasi makna



(Moustakas,1994).



mengesampingkan



terlebih



Dalam



Proses



ini,



peneliti



dahulu



pengalaman-pengalaman



pribadinya agar ia dapat memahami pengalaman-pengalaman partisipan yang ia teliti. e. Naratif merupakan strategi penelitian di mana di dalamnya peneliti menyelidiki kehidupan individu-individu dan meminta seorang atau sekolompok individu untuk menceritakan kehidupan mereka. Informasi ini kemudian diceritakan kembali oleh peneliti dalam kronologi naratif. Di akhir tahap penelitian, peneliti harus menggabungkan dengan gaya naratif pandangan-pandangannya tentang kehidupan partisipan dengan pandangan-pandangannya tentang kehidupan peneliti sendiri (Clandinin &Connelly,2000). 3. Strategi-Strategi Metode Campuran Secara khusus, ada tiga strategi metode campuran dan sejumlah variasinya yaitu: a. Strategi metode campuran sekuensial/bertahap (sequential mixed methods) merupakan prosedur-prosedur di mana di dalamnya peneliti berusaha menggabungkan atau memperluas penemuanpenernuannya yang diperoleh dari satu metode dengan penemuanpenemuannya dari metode yang lain. Strategi ini dapat dilakukan dengan melakukan interview kualitatif terlebih dahulu untuk



mendapatkan



penjelasan-penjelasan



yang



memadai,



lalu



diikutidenganmetode survei kuantitatif dengan sejumlah sampel untuk memperoleh hasil umum dari suatu populasi. Jika tidak, penelitianini dapat dimulai dari metode kuantitatif terlebih dahulu dengan menguji suatu teori atau konsep tertentu, kemudian diikuti denganmetode kualitatif dengan mengeksplorasi sejumlah kasus dan individu. b. Strategi metode campuran konkuren/satu waktu (concurrent mixed methods) merupakan prosedur-prosedur di mana di dalamnya peneliti mempertemukan atau menyatukan data kuantitatif dan data kualitatif untuk memperoleh analisis kornprehensif atas masalah penelitian. Dalam strategi ini, peneliti mengumpulkan dua jenis data tersebut pada satu waktu, kemudian menggabungkannya menjadi satu informasi dalam interpretasi hasil keseluruhan. Jika tidak, dalam strategi ini peneliti dapat memasukkan satu jenis data yang lebih kecil ke dalam sekumpulan data yang lebih besar untuk menganalisis jenis-jenis pertanyaan yang berbeda-beda (misalnya, jika metode kualitatif diterapkan untuk melaksanakan penelitian, metode kuantitatif dapat diterapkan untukmengetahui hasil akhir). c. Strategi



metode campuran transformatif (transformative mixed



methods) merupakan prosedur-prosedur di mana di dalamnya peneliti



menggunakan



kacamata



teoretis



sebagai



perspektif



overaching yang di dalamnya terdiri dari data kuantitatif dan data kualitatif. Perspektif inilah yang akan menyediakan kerangka kerja untuk topik penelitian, metode-metode untuk pengumpulan data, dan hasil-hasil atau perubahan-perubahan yang diharapkan. Bahkan, perspektif ini bisa digunakan peneliti sebagai metode pengumpulan data secara sekuensial ataupun konkuren. 3. Metode- Metode Penelitian 1.



Metode Kuantitatif a.



Bersifat Pre-determined (sudah ditentukan sebelumnya)



b.



Perianyaan-Pertanyaan



Yang



didasarkan



Pada



instrumen



penelitian



2.



c.



Data Performa, data sikap, data observasi, dan data sensus



d.



Analisis statistik



e.



Interpretasi statistik



Metode Kualitatif a.



Berkembang dinamis



b.



Pertanyaan-pertanyaan terbuka



c.



Data wawancara, data observasi, data dokumentasi, dan data audiovisual



3.



d.



Analisis tekstual dan gambar



e.



Interpretasi tema-tema, pola-pola



Metode Campuran a.



Bersifat Pre-determined dan berkembang dinamis



b.



Pertanyaan-pertanyaan



c.



Terbuka dan pertanyaan-pertanyaan tertutup



d.



Bentuk-bentuk data ber-ganda Yang tebuka Pada



e.



Kemungkinan-kemungkinan lain



f.



Analisis statistik dan analisis tekstual



g.



Lintas-interpretasi database



2.4 Merancang Penelitian 2.4.1 Jenis Rancangan Penelitian Seorang peneliti harus memiliki pemahaman yang jelas tentang berbagai jenis rancangan penelitian untuk memilih jenis desain penelitian yang akan diterapkan untuk studi. Secara umum, rancangan penelitian dilihat dari dua perspektif, desain penelitian kuantitatif atau desain penelitian kualitatif, yang keduanya memiliki komponen yang diperluas. Keduanya dapat digunakan atau diterapkan secara berbeda atau bersama-sama.



1. Rancangan Penelitian Kualitatif Penelitian kualitatif dilaksanakan dalam kasus-kasus di mana hubungan antara data yang dikumpulkan dan pengamatan didirikan berdasarkan perhitungan matematika. Para peneliti bergantung pada rancangan penelitian kualitatif di mana mereka diharapkan untuk menyimpulkan “mengapa” ada teori tertentu bersama dengan “apa” yang responden katakan tentang hal itu. 2. Rancangan Penelitian Kuantitatif Penelitian kuantitatif dilaksanakan dalam kasus-kasus di mana penting bagi



seorang



peneliti



untuk



memiliki



kesimpulan



statistik



untuk



mengumpulkan wawasan yang dapat ditindaklanjuti. 2.4.2



Kerangka Rancangan Penelitian



Seperti halnya sebuah proyek, penelitian juga diperlukan adanya kerangka rancangan untuk penelitian yang akan dilakukan. Rancangan penelitian secara umum, yaitu : 1. Judul penelitian Judul adalah representasi terpendek dari seluruh substansi penelitian. Membuat judul tidak harus di awal. Dalam praktiknya, tidak mudah membuat judul. Terkadang judul baru bisa ditemukan setelah penelitian usai. 2. Perumusan masalah Pemahaman yang sangat singkat tentang perumusan masalah adalah kasus yang ingin diselidiki. Saat membuat rumusan masalah, para peneliti biasanya mempertanyakan suatu fenomena dan menggambarkannya sebagai masalah. Di mata orang lain, sebuah fenomena mungkin tidak menjadi masalah sama sekali, tetapi di mata peneliti, apa yang ingin mereka pelajari harus menjadi masalah.



Dalam perumusan masalah, peneliti menjelaskan secara rinci apa masalahnya dan di mana masalah yang menjadi masalah perlu diselidiki. Para peniliti biasanya melakukan identifikasi masalah terlebih dahulu sebelum merumuskannya. Masalah penelitian haruslah masalah yang benar-benar perlu dibahas. 3. Tujuan dan manfaat penelitian Tujuan penelitian ini ialah untuk menanggapi rumusan masalah. Sedangkan fungsi atau manfaat penelitian yaitu manfaat yang bisa didapatkan jika penelitian yang dilakukan sudah selesai dan lengkap nantinya. 4. Studi Literatur Studi Literatur atau Tinjauan Pustaka merupakan hal penting sebelum melakukan penelitian. Dalam kerangka kerja ini, pembaca mencari, membaca, dan mengulas bacaan yang relevan tentang topik penelitian. Sangat sering ada banyak publikasi yang relevan. Dalam hal ini, pembaca harus memilih mana yang lebih relevan dan mana yang kurang relevan. 5. Hipotesis Hipotesis



diperlukan



jika



penelitian



Anda



menggunakan



pendekatan kuantitatif. Hipotesis dirumuskan oleh hubungan antara dua atau lebih variabel yang bersifat sementara dan harus ditinjau. Beberapa peneliti, mereka tidak menggunakan hipotesis karena mereka bisa membatasi kebebasan peneliti lapangan. Akan tetapi, hal ini tergantung pada keputusan peneliti untuk menggunakan atau tidak hipotesis ini. 6. Populasi dan sampel / peserta / topik penelitian Populasi dan sampel ini bisa dianggap sebagai peserta atau topik penelitian. Dalam bagian ini, para peneliti harus menjelaskan siapa peserta dalam penelitian ini dan bagaimana mendapatkannya. 7. Variabel penelitian



Lebih banyak variabel dalam pencarian kuantitatif akan berguna untuk studi kuantitatif yang memerlukan hipotesis. Variabel lebih rinci dan dapat diukur lebih cepat dari konsep. 8. Metode pengumpulan data Metode



pengumpulan



data



yang



diterapkan



harus



dapat



menanggapi rumusan masalah. Karena itu, tugas para peneliti adalah memilih dan mengatur metode pengumpulan data yang relevan. 9. Metode Analisis Data Metode analisis data dapat dilakukan secara manual atau dengan bantuan komputer. Untuk prosedurnya juga tergantung pada metode pencarian yang digunakan. Penelitian kuantitatif kerap menggunakan metode analisis selain penelitian kualitatif. 10. Pembuatan laporan Kerangka kerja akhir adalah pembuatan laporan. Penyusunan laporan penelitian disesuaikan dengan penelitian yang dilakukan dan harus sesuai dengan hasil penelitian yang akan dilakukan nantinya. Penelitian dalam sudut pandang 2 perspektif ada dua penelitian, yaitu penelitian Kuantitatif dan penelitian Kualitatif. Masing-masing penelitian itu memiliki rancangan tersendiri sebelum melakukan penelitian. Berikut rinciannya : A. Rancangan Kuantitatif a.



Menyatakan hipotesis,



b.



Tentukan peserta,



c.



Pilih alat ukur,



d.



Pilih desain penelitian tertentu,



e.



Mempercepat prosedur untuk melakukan studi,



f.



Menetapkan teknik statistik.



B. Rancangan Kualitatif a.



Identifikasi masalah penelitian umum,



b.



Menjelaskan bagaimana peneliti bermaksud untuk masuk ke lokasi



penelitian, c.



Mengidentifikasi peserta



d.



Memperkirakan waktu yang akan dihabiskan di lapangan,



e.



Menentukan cara terbaik untuk mengumpulkan data, dan



f.



Mengidentifikasi cara yang tepat untuk menganalisis data.



2.5 Evaluasi Rancangan Penelitian Menurut Gay dan Airasion, Evaluation of a Reasearch Plan atau Evaluasi Rancangan Penelitian ini dibagi menjadi dua yaitu Evaluasi dalam Penilaian Formal dan Evaluasi dalam Penilaian Informal. Yang dimaksudkan Penilaian Formal ialah evaluasi penelitian yang diambilkan dari hasil tes lapangan dalam penelitian secara langsung dan saat dilakukannya studi percontohan. Biasanya evaluasi ini akan langsung dilakukan peneliti pada saat mereka telah selesai melakukan penelitian. Sedangkan, untuk Penilaian Informal ialah evaluasi penelitian akan diambilkan dari kritik-kritik. Pemberian kritik ini bisa digolongkan menjadi 2 yaitu kritik dari kritik dari peneliti, penasihat, rekan kerja dan kolega, dll. Kemudian kritik yang kedua ialah kritik oleh peneliti yang berpengalaman. Dengan berjalannya waktu, banyak peneliti yang menggunakan evaluasi ini dari hasil modifikasi evaluasi penilaian formal dan evaluasi penilaian informal. Peneliti merasa kedua cara evaluasi ini jika dimodifikasi akan lebih efektif dalam memberikan evaluasi yang lebih baik.



BAB III PENUTIP 3.1 Kesimpulan Rencana penelitian adalah penjelasan rinci tentang prosedur yang akan digunakan untuk menyelidiki topik atau masalah. Ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan saat mengembangkan rencana penelitian, yaitu : Etika penelitian, Batasan hukum, dan Keterlibatan pihak yang bersangkutan. Semua hal tersebut harus dilakukan sebelum melakukan penelitian. Setiap hal itu memiliki akibat tersendiri jika tidak terlebih dahulu dipertimbangkan karena bisa saja peneliti menyalahi etika dalam melakukan penelitian, bisa saja peneliti melakukan penelitian melewati batas hukum yang ditentukan , dan bisa saja pihak yang terlibat selain peneliti tidak terima atau menolak penelitian tersebut. Kemudian untuk komponen-komponen dalam Rancangan Penelitian, menurut Gay dan Airasion ada lima komponen yaitu Pendahuluan (Pernyataan Topik, Review Literatur, Pernyataan Hipotesis), Metode (Peserta, Instrumen, Bahan/Peralatan, Rancangan, Prosedur), Analisis Data, Jadwal Waktu, dan Anggaran. Sedangkan menurut Cresswell, ada 3 komponen mengenai rancangan penelitian yaitu Pandangan Dunia Filsafat ( Post-positivisme, Konstruktivisme, Advokasi/Partisipatoris, Pragmatisme), Strategi-strategi Penelitian (Strategi Kualitatif, Strategi Kuantitatif, Strategi Metode Campuran) dan Metode-metode penelitian (Metode Kualitatif, Metode Kuantitatif, Metode Campuran). Saat merancang penelitian, peneliti harus mengetahui jenis dari rancangan penelitian yaitu Rancangan Kualitatif dan Rancangan Kuantitatif. Kemudian, peneliti harus menyusun kerangkan rancangan penelitian terlebih dahulu yang berisi judul, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, studi literatur, hipotesis, populasi sampel, variabel penelitian, metode pengumpulan data, metode penelitian data, dan pembuatan laporan. Setelah melakukan penelitian, peneliti harus menentukan evaluasi diambil dari penilaian formal (tes lapangan, studi percontohan) atau penilaian informal (kritik). Akan tetapi, dengan perkembangan zaman banyak peneliti yang memodifikasi cara mereka meng-



evaluasi dengan menggunakan kedua penilaian ini.



3.2 Saran Kami selaku tim penulis makalah memohon kritik dan juga sarannya untuk penulisan yang lebih baik kedepannya. Serta bila terdapat kesalahan dalam penulisan makalah kami memohon maaf sebesar-besarnya. Semoga penulisan dari makalah ini bermanfaat kedepannya dan dapat digunakan untuk referensi bagi para peneliti untuk memulai penelitiannya dengan melakukan rancangan penelitian terlebih dahulu.



Daftar Pustaka Airasian P.W, Mills G. & Gay L.R. 2012. Educational research: Compentencies for analysis and application. USA: Pearson Education,Inc. Creswell, John W. 2013. Research Design : Qualitative, Quantitative, and Mixed Methods Approaches. SAGE Publications.



Creswell, J.W and J.D Creswell. 2018. Research Design Qualitative Quantitative and Mixed Methods Approaches. Fifth Edition. Los Angeles: SAGE Publications. Lodico. G. Marguerite. 2006. Methods In Educational Research (From Theory To Practice). Sun Frasisisco:Jossey Bass



Babbie, E. R. 1975. The Practice of Social Research. Belmont: Wadsworth Publishing Company Inc. Marzuki. 2002. Metodologi Riset. Yogyakarta: BPFE – UII. Dawson, C. 2009. Introduction to Research Methods: A Practical Guide for Anyone Undertaking a Research Project. Oxford: Spring Hill House. Gordon, C. J. 2007. Planning Research: a Concise Guide for the Environmental and Natural Resource Sciences. New York: Yale University. Lenburg, J. 2005. The Fact on Life Guide to Research. New York: Facts on Life Inc.