5 0 1 MB
METODE RITTER Metode yang digunakan untuk menghitung satu atau beberapa gaya batang, yaitu dengan memotong konstruksi rangka tersebut menjadi 2 bagian, hingga memutuskan 3 batang. Pada beberapa macam konstruksi rangka tertentu diperlukan pemotongan yang memutuskan lebih dari 3 batang.
PERSYARATAN 1. Ketiga batang yang terpotong tidak boleh berpotongan melalui satu titik. 2. Kedua bagian yang telah terputus masing-masing dapat dianggap sebagai benda bebas dan dalam keadaan seimbang, karena bekerjanya :
- Gaya-gaya luar - Ketiga gaya yang terpotong.
CONTOH METODE RITTER
∑H = 0
II III I
∑V = 0
IV
∑M = 0 I
II
III
IV
Misalnya yang terpotong batang : 1,4 dan 6 yang akan dihitung kekuatan batang 1, maka diambil momen terhadap titik potong batang 4, dan 6, sehingga momen kedua batang tersebut menjadi = nol.
Potongan : I – I / Bagian kiri :
∑H = 0 0 = S1 + S3 Cos(60) S1 = 1732 (TARIK) ∑V = 0 0 = RA + S3 Sin (60) S3 = - 3464 (TEKAN)
Kedua batang yang terpotong itu sementara dimisalkan batang tarik ( + ). Apabila dalam perhitungan ternyata gayanya bertanda : ( - ), berarti pemisalan itu tidak benar, dan gaya adalah gaya tekan.
Potongan : IV – IV / Bagian kanan :
∑H = 0 0 = S2 + S7 Cos(30) S2 = 4330 (TARIK) ∑V = 0 0 = RB + S7 Sin (30) S7 = - 5000 (TEKAN)
Kedua batang yang terpotong itu sementara dimisalkan batang tarik ( + ). Apabila dalam perhitungan ternyata gayanya bertanda : ( - ), berarti pemisalan itu tidak benar, dan gaya adalah gaya tekan.
Potongan : II – II / Bagian kiri :
∑MC= 0 0= 2,5 (RA) – 4,33 (S1) ……………. S1= 1732 ∑MD= 0 0= 5 (RA) – 2,5 (2500) + 2,5 (S6)…..S6= - 3500 ∑H = 0 0 = -S6 Cos(30) + S4 Cos(60) + S1 …S4= 2600
(TARIK) (TEKAN) (TARIK)
Potongan III – III / Bagian kiri :
∑MD= 0 0= 5 (RA) – 2,5 (2500) + 2,5 (S6)……. S6= - 3500 (TEKAN) ∑ME= 0 0= 6,25(RA) – 3,75(2500) + 2,17(S2).. S2= 4330 (TARIK) ∑H = 0 0 = -S6 Cos(30) + S5 Cos(60) + S2 ….. S5= - 2600 (TEKAN)