Mini Riset Filsafat Pendidikan Kel. 1 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN MINI RISET AKTIVITAS PEMBELAJARAN SISWA DI SMA SWASTA ALMASDAR BATANG KUIS



Kelompok 1 Nama Mahasiswa



: Agnesia Marpaung



(4223131003)



: Siti Maesarah Hasibuan



(4221121027)



: Tri Andoni



(4222331001)



: Winda Luciana Marpaung



(4223331026)



Dosen Pengampu



: Rahmilahwati Ritonga S.Pd., M.Pd.



Mata Kuliah



: Filsafat Pendidikan



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2022



KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan rahmatNya kami dapat mengerjakan serta menyelesaikan tugas mini riset ini. Penyusunan mini riset ini dilakukan untuk memenuhi salah satu dari enam tugas KKNI mata kuliah Filsafat. Kami juga mengucapkan terimakasih kepada Ibu Rahmilahwati Ritonga S.Pd., M.Pd. selaku dosen pengampu mata kuliah Filsafat yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan mata kuliah yang kami tekuni. Terlepas dari semua itu, kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam makalah mini riset ini baik dari aspek penulisan , materi yang disajikan serta yang lainnya yang merupakan unsur pembentukan mini riset ini. Oleh karena itu, kami menerima kritik dan saran yang membangun demi perbaikan bahan ajar ini. Semoga penulisan makalah ini dapat bermanfaat bagi kami dan para pembaca. Terimakasih.



Medan, 21 November 2022



Kelompok 1



i



DAFTAR ISI KATA PENGANTAR....................................................................................................................i DAFTAR ISI..................................................................................................................................ii BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................................1 1.1.



Latar Belakang..................................................................................................................1



1.2.



Identifikasi Masalah..........................................................................................................2



1.3.



Pembahasan Masalah........................................................................................................2



1.4.



Rumusan Masalah.............................................................................................................2



1.5.



Tujuan Penelitian..............................................................................................................2



1.6.



Manfaat Penelitian............................................................................................................3



BAB II KAJIAN TEORI...............................................................................................................4 2.1



Pengertian Pendidikan.......................................................................................................4



2.2



Pengertian Peserta Didik...................................................................................................4



2.3



Definisi Filsafat Pendidikan..............................................................................................4



2.4



Metode Filsafat Pendidikan..............................................................................................4



2.5



Pengertian Kurikulum.......................................................................................................4



BAB III METODE PENELITIAN...............................................................................................5 A.



Tempat dan Waktu............................................................................................................5



B.



Populasi dan Sampel.........................................................................................................5



C.



Metodologi Penelitian.......................................................................................................5



D.



Instrumen Penelitian.........................................................................................................5



BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.......................................................................................6 4.1



Hasil..................................................................................................................................6



4.2



Pembahasan.......................................................................................................................6



BAB IV PENUTUP........................................................................................................................7 5.1



Simpulan...........................................................................................................................7



5.2



Saran..................................................................................................................................7



DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................8 LAMPIRAN...................................................................................................................................9



ii



BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau latihan bagi peranannya di masa yang akan datang. Ki Hajar Dewantara (Bapak Pendidikan Nasional Indonesia) menjelaskan bahwa Pendidikan adalah tuntutan di dalam hidup tumbuhnya anak-anak, yang maksudnya adalah, pendidikan yaitu menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu, agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya. Belajar adalah perubahan prilaku berkat pengalaman dan latihan. Artinya adalah perubahan tingkah laku, baik yang menyangkut pengetahuan, keterampilan maupun sikap, bahkan meliputi segenap aspek organisme atau pribadi”. oleh pengalaman dan berdampak relatif permanen”. Di dalam UU. No. 20 Tahun 2003 Tentang sistem pendidikan nasional pasal 3 disebutkan tentang tujuan pendidikan yakni mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri serta menjadi warga negara yang demokratis juga bertanggung jawab. Kemendikbud mengungkapkan, pendidikan bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman, bertaqwa kepad Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.Untuk mensuksukseskan kegiatan pembelajaran dan efisiensi belajar peserta didik diperlukan dukungan dari kurikulum dan metode belajar serta sarana dan prasarana yang dapat mempermudah peserta didik dalam melakukan proses belajar. Pengelolaan sarana dan prasarana sangat karena dengan pengelolaan sarana dan prasarana, sarana pendidikan akan terjaga dan jelas penggunaannya. Dalam pengelolaan sekolah pasti ada sarana dan prasarana, khususnya direktur yang langsung mengelola sarana dan prasarana. Dan sekolah harus mampu menjaga dan merawat sarana dan prasarana sekolah yang ada. Dengan demikian, dengan sarana dan prasarana di sekolah siswa dapat belajar secara maksimal dan seefisien mungkin, pendidikan seperti sekolah. Dan harus ada seseorang yang bertanggung jawab atas pengelolaan sarana dan prasarana. Dengan sarana dan prasarana yang ada di sekolah, maka dapat merencanakan dan mencatat sarana dan prasarana yang harus digunakan di sekolah. Kurikulum merupakan “ruh” pendidikan yang harus dievaluasi secara inovatif, dinamis, dan berkala sesuai dengan perkembangan zaman dan iptek, kompetensi yang diperlukan masyarakat dan pengguna lulusan. Bahkan, perkembangan iptek yang sangat cepat tidak lagi memungkinkan dunia pendidikan berlama-lama dengan “zona nyaman” kurikulum yang berlaku. 1



Secara filosofis, kurikulum seharusnya mampu menghantarkan peserta didik menguasai ilmu pengetahuan dan keterampilan tertentu, serta membentuk budi pekerti luhur, sehingga dapat berkontribusi untuk menjaga nilai-nilai kebangsaan, kebhinekaan, mendorong semangat kepedulian kepada sesama bangsa dan umat manusia untuk meningkatkan kesejahteraan sosial yang berkeadilan serta kejayaan bangsa Indonesia. Kurikulum harus menjembatani peserta didik agar pengetahuan yang dikaji dan dipelajari mampu mengantarkannya memahami hakikat hidup dan memiliki kemampuan untuk meningkatkan kualitas hidupnya baik secara individu, maupun di masyarakat. Secara sosiologis kurikulum yang bermutu juga harus mampu mewariskan kebudayaan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Dampak dari kurikulum demikian adalah tumbuhnya kelincahan budaya (cultural agility) yang dianggap sebagai mega kompetensi yang wajib dimiliki oleh calon profesional di abad ke-21 ini dengan penguasaan minimal tiga kompetensi yaitu, minimisasi budaya (cultural minimization, yaitu kemampuan kontrol diri dan menyesuaikan dengan standar, dalam kondisi bekerja pada tataran internasional) adaptasi budaya (cultural adaptation), serta integrasi budaya (cultural integration). 2. Identifikasi Masalah Pada tahun ajaran baru ini kebanyakan sekolah telah menerapkan kurikulum merdeka belajar yang dimana pada penerapan kurikulum merdeka belajar peserta didik dituntut untuk mengembangkan cara belajar yang dimana kerangka kurikulum ini lebih fleksibel, sekaligus berfokus pada materi esensial dan pengembangan karakter dan kompetensi peserta didik. Pada penerapan ini peserta didik banyak yang mengeluh tentang cara belajar yang berubah yang menuntut peserta didik untuk lebih berfikir secara kreatif dan belajar dengan lebih mandiri. 2.1. Pembahasan Masalah Untuk mempermudah dalam memahami lingkup permasalahan dalam mini riset ini, ,maka kami membatasi masalah berdasarkan identifikasi masalah diatas hanya pada “Aktivitas pembelajaran siswa pada pelajaran kimia di SMA Al-Masdar tahun ajaran 2022/2023." 2.2. Rumusan Masalah Mini riset ini dilakukan untuk mengetahui kurikulum, sarana dan prasarana yang ada di SMA Al-Masdar, Pemahaman Peserta didik mengenai materi kimia dasar sistem periodik unsur, serta prestasi yang baru-baru ini diraih oleh sekolah dan peserta didik. 2.3. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu: 1. Untuk mengetahui Kurikulum apa yang digunakan oleh SMA Al-Masdar 2. Untuk sarana dan prasarana apa saja yang tersedia untuk membantu proses belajar mengajar. 3. Untuk mengetahui pemahaman peserta didik jurusan IPA terhadap materi kimia dasar sistem. Periodik unsur 4. Untuk mengetahui prestasi yang baru-baru ini diperoleh peserta didik dan Sekolah SMA Al-Masdar 2



2.4. Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari melakukan mini riset ini, yaitu : 1. Mahasiswa mengetahui Kurikulum yang digunakan oleh SMA Al-Masdar 2. Mahasiswa mengetahui sarana dan prasarana yang tersedia di SMA Al-Masdar beserta dengan jumlahnya 3. Mahasiswa mengetahui pemahaman peserta didik jurusan IPA terhadap materi kimia sistem periodik unsur 4. Mahasiswa mengetahui prestasi yang baru-baru ini diperoleh peserta didik dan sekolah SMA Al-Masdar



3



BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian Pendidikan Pendidikan merupakan suatu bentuk interaksi manusia. Dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional disebutkan pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagaman, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Pendidikan menuntut terwujudnya manusia Indonesia yang berkualitas, cerdas, beriman, beriptek dan berakhlak sebagai tujuan dari sebuah proses pendidikan (Ramli, 2015). 2.2 Pengertian Peserta Didik Peserta didik merupakan orang yang belum dewasa dan memiliki sejumlah potensi dasar (fitrah) yang perlu dikembangkan.Peserta didik merupakan “ Raw Material” (Bahan Mentah) dalam proses transformasi dan internalisasi, menepati posisi yang sangat penting untuk melihat signifikasinya dalam menemukan keberhasilan sebuah proses. Peserta didik adalah makhluk individu yang mempunyai kepribadian dengan ciri-ciri yang khas yang sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangannya. 2.3 Definisi Filsafat Pendidikan Filsafat pendidikan adalah filsafat yang digunakan dalam studi mengenai masalahmasalah pendidikan. Filsafat akan menentukan “mau dibawa kemana” siswa kita. Filsafat merupakan perangkat nilai-nilai yang melandasi dan membimbing ke arah pencapaian tujuan pendidikan. Oleh sebab itu, filsafat yang dianut oleh suatu bangsa atau kelompok masyarakat tertentu atau yang dianut oleh perorangan (dalam hal ini Dosen/Guru) akan sangat mempengaruhi tujuan pendidikan yang ingin dicapai (Dr. Muhammad Kristiawan, 2016). 2.4 Metode Filsafat Pendidikan Filsafat pendidikan pada dasarnya menggunakan cara kerja filsafat dan akan menggunakan hasil-hasil dari filsafat, yaitu berupa hasil pemikiran manusia tentang realitas, pengetahuan dan nilai. 2.5 Pengertian Kurikulum Sebuah kurikulum harus direncanakan secara matang dan harus ada kesesuaian serta kesinambungan antara tujuan dan programpendidikan. Kurikulum berasal dari bahasa Latin, currerre yang mempunyai arti berlari cepat, tergesa-gesa, menjalani. Bila dikata bendakan menjadi curriculum yang artinya lari cepat, pacuan, balapan berkereta, berkuda, berkaki, perjalanan, satu pengalaman tanpa berhenti, jalan larinya, perlombaan, pacuan, balap, peredaran, gerakan berkeliling lamanya, lapangan perlombaan, gelanggang, jalan. Ada pula yang mengatakan bahwa kurikulum itu berasal dari bahasa Peranciscuorier yang berarti lari (Burhani, 2018).



4



BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Pelaksanaan mini riset ini dilakukan pada tanggal 16 November 2022 dengan lokasi penelitian yaitu SMA Al-Masdar Batang Kuis. B. Populasi dan Sampel Pelaksanaan mini riset ini dilakukan di lingkungan yang memiliki karaktertik yang menarik minat untuk melakukan pengamatan dan penelitian untuk dijadikan sebagai pembahasan dalam mini riset. Adapun populasi yang diamati pada mini riset ini adalah murid di SMA Al-Masdar Batang Kuis. C. Metodologi Penelitian Pelaksanaan mini riset ini dilakukan dengan metode penelitian survey , dimana kami datang ke SMA Al-Masdar untuk mengumpulkan data dan mencari tau mengenai bagaimana kurikulum di sekolah tersebut, saranan dan prasarana yang digunakan, dan lain- lain. D. Instrumen Penelitian a. Alat yang digunakan dalam melakukan mini riset yaitu: 1. Buku dan alat tulis 2. Kamera ponsel b. Pelaksana mini riset: 1. Agnesia Marpaung 2. Siti Maesarah Hasibuan 3. Tri Andoni 4. Winda Marpaung c. Pelaksanaan Penelitian 1. Pelaksanaan observasi sebelum menentukan sekolahnya 2. Meminta persetujuan kepada pihak sekolah dan guru yang akan membimbing bahwasannya ingin melakukan mini riset. 3. Melakukan sedikit perkenalan diri dan berusaha mengambil tempat yang nyaman untuk menanyakan hal yang ingin ditanyakan. 4. Memulai pertanyaan dan pencatatan sesuai dengan hal yang telah ditentukan. 5. Setelah selesai melampirkan pertanyaan, selanjutnya meminta izin untuk pamit kepada pihak yang bersangkutan. 6. Mengumpulkan semua data yang telah didapat dalam bentuk makalah dan memberikannya kepada dosen pengampu.



5



BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Dari hasil observasi mengenai SMA Al-Masdar kami menemukan data bahwa SMA AlMasdar Batang kuis menerapkan kurikulum merdeka belajar yang memiliki guru kimia sebanyak 2 orang. Dan SMA ini memiliki sarana dan prasarana yang cukup. Meja dan kursi yang layak pakai, ruangan kelas untuk proses belajar mengajar, lapangan yang luas untuk aktivitas ekstrakulikuler dan upacara, meja, lingkungan yang asri dengan pohon - pohon dan masih banyak lagi. Tetapi dari data yang kami dapatkan ada sedikit kekurangan yaitu kurang memadainya laboratorium IPA dilihat dari kurangnya alat alat laboratorium kurangnya bahan bahan laboratorium. Sekolah ini memiliki ukup banyak pencapain prestasi non akademik sperti futsal, paskibra, dan pramuka. Tetapi, dalam satu tahun terkahir belum ada pencapaian prestasi akademik dibidang IPA terlebih Kimia. Dan Pemahaman paserta didik untuk materi kimia sistem periodik unsur di kelas XI mereka turut sulit memahami, terlebih simbol simbol unsur. 4.2 Pembahasan Dalam hal ini, dapat kita lihat bahwa saran dan prasarana yang dimiliki sekolah tergolong cukup dalam mendukung pembelajaran dan akan lebih baik lagi untuk memenuhi sarana dan prasarana yang kurang sperti laboratorium. Peranan guru dalam mengajar juga merupakan salah satu hal yang mendukung untuk peningkatan pendidikan tiap sekolah. Di sekolah ini terjalin hubungan yang baik antara murid dan guru – gurunya, sehingga lingkungan sekolah pun terlihat sangat nyaman.



6



BAB IV PENUTUP 5.1 Simpulan Dari hasil mini riset ini dapat kita simpulkan bahwa pendidikan merupakan suatu bentuk interaksi manusia dimana sekolah dan pendidik dituntut untuk membimbing manusia Indonesia yang berkualitas, cerdas, beriman, beriptek dan berakhlak. Pendidikan merupakan salah satu sarana dan prasarana yang membantu tiap insan dunia untuk menyukseskan negaranya. Suatu pendidikan dapat berjalan sesuai kurikulum yang baik seperti kurikulum merdeka belajar, sarana dan prasarana yang mendukung, guru yang memahami dan pandai dalam mengajar, dan dukungan untuk peningkatan keterampilan setiap murid. Jika suatu kurikulumtidak berjalan dan kurangnya sarana dan prasarana dalam suatu sekolah makavproses pembelajaran dalam sekolah itu tidak akan tercapai. 5.2 Saran Seperti yang kita ketahui setiap sekolah pasti memiliki kelebihan dan kekurangan. Oleh sebab itu, kami berharap agara SMA Al-Masdar dan sekolah lainnya untuk lebih meningkatkan inovasi dalam pembelajaran, sarana dan prasarana, ekstrakulikuler dan hal lainnya untuk menambah semangat tiap murid. Kita sebagai seorang generasi penerus juga harus ikut dalam menyukseskan setiap program yang telah ditetapkan dalam kurikulum, sehimgga generai – generasi yang cerdas dan terampil semakin banyak kedapannya.



7



DAFTAR PUSTAKA Burhani, R. (2018). Tinjauan Filosofis Tentang Kurikulum. Jurnal Pendidikan Islam, 208- 228. Djamarah, S. B., & Zein, A. (2014). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Dr. Muhammad Kristiawan, M. P. (2016). Filsafat Pendidikan . Yogyakarta: Valia Pustaka Yogyakarta. Megasari, R. (2014). Peningkatan Pengelolaan Sarana dan Prasarana Pendidikan untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran di SMPN 5 Bukittinggi. Jurnal Administrasi Pendidikan, 2(1), 636 - 831. Ramli, M. (2015). Hakikat Pendidik dan Pesrta Didik. Tarbiyah Islamiyah, 61 - 85. Suryaman, M. (2020). Orientasi Pengembangan Kurikulum Merdeka Belajar. Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia, 13 - 28.



8



LAMPIRAN



9