Mini Riset [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Mini Riset FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN WILAYAH DI DESA GAMBIRI SILABAH JAYA, DOLOK PARDAMEAN, KABUPATEN SIMALUNGUN TAHUN 2016 DAN 2020 Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Perencanaan dan Pengembangan Wilayah Dosen Pengampu Dr.Darwin Parlaungan Lubis, S.Si., M.Si.



Oleh Nama :



Asriana Silalahi



NIM :



3173331004



Kelas :



D 2017



JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2020



KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan tugas Mini Riset



ini tepat pada



waktunya. Selama penyusunan Mini Riset ini, Penulis banyak mengalami berbagai hambatan dan kesulitan. Namun berkat bantuan dan dorongan dari berbagai pihak, makalah Proposal ini dapat terselesaikan. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada bapak Dr.Darwin Parlaungan Lubis, S.Si., M.Si. selaku Dosen Pengampu mata kuliah ini karena banyak membantu dalam penyempurnaan Penelitian ini yang penulis lakuan. Saya juga menyadari bahwa dalam pembuatan Proposal ini masih jauh dari kata sempurna, maka dari itu saya mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar berguna untuk kedepannya. Akhir kata, saya



mengucapkan terima kasih kepada para pembaca



semoga tugas ini bermanfaat bagi yang membacanya.



Medan, April 2020 Asriana Silalahi 3173331004



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR.......................................................................................................i DAFTAR ISI......................................................................................................................ii BAB I : PENDAHULUAN................................................................................................1 a) Latar Belakang ........................................................................................................1 b) Rumusan Masalah ...................................................................................................1 c) Tujuan .....................................................................................................................2 d) Manfaat Penelitian ..................................................................................................2 BAB II : TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................................3 a) Kajian Teori Terkait Penelitian ..............................................................................3 BAB III : METODE PENELITIAN ...............................................................................5 a) Metode Penelitian Wilayah ....................................................................................5 b) Variabel Alat dan Bahan .........................................................................................5 c) Variabel Penelitian .................................................................................................5 d) Lokasi Penelitian ....................................................................................................5



BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Pengembangan perkotaan adalah suatu usaha yang dijalankan manusia untuk mengelola proses perubahan yang terjadi di dalam daerah perkotaan dan untuk mencapai suatu keseimbangan lingkungan yang harmonis. Pertumbuhan dan perkembangan kota secara langsung akan menyebabkan terjadinya pemekaran kota yang berdampak pada perubahan fungsi lahan di daerah sekitarnya (Hadi Sabari Yunus, 1984) dan begitu juga dengan pengembangan desa . Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dari situlah terbukti bahwa kesatuan masyarakat hukum, yakni warga desa yang tinggal dalam suatu lokasi yang mana memiliki hak atau wewenang untuk melakukan atau menjalankan pemerintahannya untuk kepentingan warga yang tinggal dalam kawasan desa tersebut. Sehingga pengertian desa menurut UU No 6 Tahun 2014 tersebut sesuai dengan hari ini. Pemenuhan kebutuhan akan lahan bagi suatu pembangunan merupakan salah satu sebab terjadinya dinamika perubahan penggunaan lahan pada suatu wilayah. Perubahan penggunaan lahan lebih banyak disebabkan oleh faktor-faktor yang saling berpengaruh antara lain pertumbuhan penduduk, pemekaran atau perkembangan suatu daerah perkotaan ke daerah pedesaan dan kebijaksanaan pembangunan pusat atau daerah (Hauser, 1983). Dengan adanya perkembangan penggunaan lahan pada suatu wilayah tentu akan diikuti dengan perkembangan fasilitasfaslititas pendukung lainnya seperti halnya tingginya tingkat aksesibilitas yang ditandai dengan banyaknya jalan yang beraspal, meningkatnya pendapatan perkapita penduduk wilayah tersebut, selain itu juga ditandai dengan meningkatnya fasilitasfaslitias sosial ekonomi penunjang lainnnya seperti sarana pendidikan, peribadatan, kesehatan dan fasilitas ekonomi



seperti toko dan warung. Keserasian dan optimalisasi pemanfaatan ruang yang disebabkan adanya perubahan penggunaan lahan sebagai akibat berkembangnya wilayah sangat diperlukan untuk menghindari terjadinya ketimpangan wilayah dalam hal tingkat pertumbuhan dan perkembangannya. Pemanfaatan ruang tanpa disertai perencanaan tata ruang mengakibatkan terjadinya perkembangan yang pesat di satu daerah, sementara di daerah lain masih dalam kondisi terbelakang. Eleh sebab itu peneliti ingin melihat bagaimana perkembangan desanya sendiri dalam kurun waktu lima tahun lalu dengan sekarang, dengan demikian peneliti menulih makalah ini sebagai hasil Miniriset dari Mata kuliah Perencanaan dan Pengembangan Wilayah. B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana variasi perkembangan wilayah secarakeruangan di Desa Gambiri Silabah Jaya antaratahun 2016 dan 2020? 2. Faktor - faktor apakah yang mempengaruhi perkembangan wilayah di Desa Gambiri Silabah Jaya antara tahun 2016 dan 2020 yang meliputi faktor fisik (Penggunaan lahan, fasilitas sosial ekonomi, dan sarana transportasi) dan faktor non fisik (Pertambahan penduduk) ? C. Tujuan 1. Untuk



Mengetahui



Bagaimana



variasi



perkembangan



wilayah



secarakeruangan di Desa Gambiri Silabah Jaya antaratahun 2016 dan 2020. 2. Untuk mengetahui Faktor - faktor apakah yang mempengaruhi perkembangan wilayah di Desa Gambiri Silabah Jaya antara tahun 2016 dan 2020 yang meliputi faktor fisik (Penggunaan lahan, fasilitas sosial ekonomi, dan sarana transportasi) dan faktor non fisik (Pertambahan penduduk) .



BAB II KAJIAN TEORI A. Landasan Teori a) Desa Desa adalah bagian yang penting dari suatu masyarakat yang mana tak dapat terpisahkan. Pentingnya desa ini disampaikan oleh berbagai ahli yang memberikan pendapatnya. Oleh karena itulah, keberadaan desa semestinya tidak boleh diremehkan termasuk juga oleh pemerintah karena pentingnya keberadaan desa tersebut. Berikut beberapa definisi desa menurut berbagai ahli. Sebelum memulai untuk membaca mengenai definisi desa menurut para ahli, kita sebaiknya melihat terlebih dahulu definisinya. Definisi desa menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, Desa adalah kesatuan wilayah yang dihuni oleh sejulah keluarga yang mempunyai sistem pemerintahan sendiri (dikepalai oleh seorang Kepala Desa) atau desa merupakan kelompok rumah di luar kota yang merupakan kesatuan. Kata desa sendiri berasal dari bahasa Sansekerta yakni “dhesi” yang berarti tempat lahir. Namun, perlahan artian dari desa sendiri berkembang baik yang menambah maknanya hingga mengurangi maknanya sehingga memiliki kesan negatif. Padahal, berbagai ahli berpendapat bahwa desa memiliki berbagai peranan penting. b) Pengembangan Wilayah Pengembangan wilayah (Regional Development) adalah upaya Untuk memacu perkembangan sosial ekonomi,mengurangi kesenjangan wilayah dan menjaga kelestarian lingkungan hidup. 2. Konsep Pengembangan Wilayah Perwilayahan dilihat dari atas adalah membagi suatu wilayah yang luas,misalnya wilayah suatu Negara ke dalam beberapa wilayah yang lebih kecil. Perwilayahan mengelompokkan beberapa wilayah kecil dalam satu kesatuan. Suatu perwilayahan dapat diklasifikasikan berdasarkan tujuan pembentukan wilayah itu sendiri. Dasar dari perwilayahan dapat dibedakan sebagai berikut : 



Berdasarkan wilayah administrasi pemerintahan,di Indonesia dikenal wilayah kekuasaan



pemerintahan



seperti



Desa/Kelurahan dan Dusun/Lingkungan.



promosi,Kabupaten/Kota,Kecamatan,







Berdasarkan kesamaan kondisi,yang paling umum adalah kesamaan kondisi fisik.







Berdasarkan ruang lingkup pengaruh ekonomi. Perlu ditetapkan terlebih dahulu beberapa pusat pertumbuhan yang kira-kira sama besarnya,kemudian ditetapkan batas-batas pengaruh dari setiap pusat pertumbuhan.







Berdasarkan wilayah perencaan/program. Dalam hal ini,ditetapkan batas-batas wilayah ataupun daerah-daerah yang terkena suatu program atau proyek dimana wilayah tersebut termasuk kedalam suatu perencanaan untuk tujuan khusus.



Dalam mengembangkan suatu wilayah,ada 2 faktor yang menyebabkan wilayah tersebut bisa berkembang,yaitu : 1.  Faktor Internal Faktor internal terdiri dari potensi wilayah yang berupa Sumber Daya Alam (SDA),Sumber Daya Manusia(SDM) dan Sumber Daya Buatan (SDB). 2. Faktor Eksternal Fakor Eksternal dari glonalisasi ekonomi dan kerjasama ekonomi antarnegara,faktor eksternal ini membutuhkan ruang dan prasarana wilayah untuk dapat memanfaatkan lahan yang terbatas agar dapat berkembang dengan baik. B. Kerangka Berpikir



BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis data sekunder dan survei lapangan dengan unit analisis terkecil adalah tingkat desa. Adapun langkah langkah yang diambil dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: A. Tahap Pengumpulan data : 



Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data skunder, adapun data sekunder yang digunakan meliputi: 1. Letak, luas dan batas administrasi. 2. Kondisi fisik daerah. 3. Kondisi sosial ekonomi. 4. Data kependudukan 5. Luas perubahan penggunaan lahan.



a. Tahap Penyusunan Laporan Merupakan tahap penyusunan data dan kemudian metode analisis yang akan digunakan dalam penelitian. 



Penyusunan Data Merupakan tahap penyusunan data yang telah dikumpulkan dan disesuaikan dengan klasifikasinya.







Analisis 1. Analisa Data Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan analsisis secara kuantitatif. Analsisis kuantitatif dengan menggunakan scoring untuk tiap-tiap faktor yang mempengaruhi perkembangan wilayah yang didasarkan pada nilai tertinggi dan terendah kemudian dibagi kelas yang diinginkan, yaitu tiga kelas. Adapun untuk skoring dapat dirumuskan sebagai berikut :



Pembagian klasifikasi dan skoring untuk faktor yang menyebabkan perkembangan wilayah adalah sebagai berikut : Faktor Perkembangan



Tingkat



wilayah



perubahan



Skoring



Penggunaan lahan : Rendah



1



- Perubahan Penggunaan



2



Sedang



lahan tahun 2016 dan2020



Tinggi



3



Sosialekonomi :



Rendah



1



- Pasar



Sedang



2



- Toko



Tinggi



3



Pertambahan



Rendah



1



penduduk



Sedang



2



Tinggi



3



- Pendidikan - Kesehatan - Peribadatan



B. Analisis Geografi Analisa geografi adalah analisa yang menitikberatkan pada keruangan. Pada umumnya analisa keruangan adalah analisa lokasi. Pada analisa keruangan lokasi dapat dibedakan menjadi lokasi relatif dan lokasi absolut. Lokasi absolut adalah lokasi yang berkenaan dengan posisinya menurut garis lintang dan garis bujur. Lokasi absolut suatu wilayah dapat dibaca pada peta. Dengan adanya lokasi absolut suatu wilayah maka karakteristik tempat yang akan dianalisa



sudah



dapat



diabstraksikan



terlebih



dahulu,



sedangkan



nuntuk



memperhitungkan karakteristik secara lebih mendetail perlu diketahui tentang lokasi relatifnya. Lokasi relatif suatu wilayah adalah lokasi yang bersangkutan antara wilayah itu dengan faktor alam atau faktor budaya yang terdapat disekitar wilayah tersebut. Lokasi relatif dapat ditinjau dari posisi suatu wilayah terhadap kondisi wilayah disekitarnya. Lokasi relatif suatu wilayah dapat memberikan gambaran tentang keterbelakangan, perkembangan, dan kemajuan wilayah itu dibandingkan dengan wilayah yang ada disekitarnya dan dapat menjelaskan mengapa kondisi demikian dapat terjadi.



BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Komposisi Penduduk a. Menurut Tingkat Pendidikan Tingkat pendidikan dapat dijadikan sebagai salah satu indikator untuk mengukur keberhasilan pembangunan dalam satu wilayah. Dengan tingkat pendidikan penduduk yang semakin tinggi maka keberhasilan pembangunan disuatu wilayah kemungkinannya menjadi semakin besar. Tingkat pendidikan yang diukur dengan jenjang pendidikan formal yang ditempuh, dapat ditunjukkan pada tabel 2.6 sebagai berikut : Tabel 2.6 Komposisi Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan Desa Gambiri Silabah Jaya Tahun 2016 Tingkat Pendidikan



Jumlah



Persentase (%)



Tidak/ Belum sekolah



124



4,96



Belum Tamat sekolah SD



402



16,1



Tidak Tamat SD



380



15,21



SD



457



18,3



SMP



206



8,24



SMA



721



28,86



Akademi/ Perguruan



208



8,33



Tinggi Jumlah



2,498



100



Berdasarkan keputusan dari Direktorat Jenderal Pendidikan dan Pembangunan Desa Departemen Dalam Negeri Tahun 1997 (Dalam Anisia, 2000) mengelompokkan tingkat pendidikan menjadi tiga tingkatan yaitu : 



Tingkat pendidikan rendah adalah jumlah penduduk yang tamat SLTP keatas kurang dari 30%.







Tingkat pendidikan sedang adalah jumlah penduduk yang lulus SLTP keatas 30%-60%.







Tingkat pendidikan tinggi adalah jumlah penduduk yang lulus SLTP keatas lebih dari 60%. Berdasarkan pengelompokkan di atas maka tingkat pendidikan di Desa Gambiri Silabah Jayatermasuk klasifikasi tingkat pendidikan sedang. Hal ini ditunjukkan dengan jumlah penduduk yang tamat SLTP keatas sebesar 45,43 %.



b. Komposisi Penduduk Menurut Mata Pencaharian Dengan mengetahui komposisi penduduk menurut mata pencaharian akan diperoleh gambaran mengenai aktivitas ekonomi yang dilakukan oleh penduduk di suatu wilayah. Desa Gambiri Silabah Jaya penduduknya memiliki mata pencaharian yang beraneka ragam. Aktivitas penduduk Desa Gambiri Silabah Jaya garis besar dibagi menjadi aktivitas penduduk menurut sektor pertanian dan aktivitas penduduk menurut sektor non pertanian. Tabel 2.7 Komposisi Penduduk 10 Tahun Keatas Menurut Mata Pencaharian di Desa Gambiri Silabah JayaTahun 2020 Jenis Pekerjaan



Jumlah



%



(jiwa) 1 . Petani sendiri



863



47,32



2. Burtuh tani



431



23,63



3. Nelayan



-



-



4. Pengusaha



18



0,98



5. Buruh industri



11



0,60



6. Buruh bangunan



31



1,69



7. Pedagang



87



4,76



8. Pengangkutan



75



4,11



9. PNS/TNI/POLRI



180



9,87



10. Pensiunan



98



5,38



11. Lain-lain



30



1,65



Jumlah



1.824



100



Dari Tabel 2.7 dapat diketahui bahwa matapencaharian penduduk di daerah penelitian sebagian besar adalah Petani dan yang paling rendah adalah pada sektor Buruh Industri. banyaknya lahan Pertanian yang ada di daerah penelitian



tentuakan sangat memerlukan banyak lahan Pertanian dan Petani yang mengolahnya, sehingga akan berimbas pada pengolahan lahan pertanian.



c. Fasilitas Sosial Ekonomi Kelengkapan fasilitas disuatu daerah dapat memberikan gambaran tentang tingkat perkembangan daerah tersebut. Ketersediaan fasilitas sosial ekonomi yang terdapat di Desa Gambiri Silabah Jaya merupakan faktor pendorong bagi pertumbuhan wilayah tersebut yang berpengaruh terhadap perubahan penggunaan lahan. Adapun jumlah fasilitas sosial ekonomi didaerah penelitian yang dirinci Desa dari tahun 2016 dan 2020 dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut : Desa



Kesehat Pendidi 2016 2020 2016 202



JLH T.Ibada S.Eko 2016 2020 2016 2020 2016 2020



0 Gambiri



3



3



4



6



10



9



57



31



74



49



Silabah Jaya Desa



Gambiri



dengan



fasilitas



sosial



ekonomi



yang



mempunyai



perkembangan jumlah fasilitas sosial ekonomi menurun dengan jumlah fasilitas sosial ekonomi pada tahun 2016 berjumlah 10 buah menjadi 9 buah pada tahun 2020 atau menurun sebanyak 1 buah fasilitas. d. Ketersediaan dan Kebutuhan Sarana dan Prasarana Perkembangan wilayah Desa Gambiri Silabah Jayajika dikaitkan dengan ketersediaan sarana prasrana yang ada maka dapat disimpulkan bahwa potensi wilayah yang ada tidak berpengaruh terhadap ketersediaan sarana prasarana yang ada termasuk sedang



Ketersediaan dan Kebutuhan Sarana dan Prasarana Perkembangan wilayah Desa Gambiri Silabah Jayajika dikaitkan dengan ketersediaan sarana prasrana yang ada maka dapat disimpulkan bahwa potensi wilayah yang ada tidak berpengaruh



terhadap ketersediaan sarana prasarana yang ada. Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat dalam uraian sebagai berikut :



Tingkat Perkembangan dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Wilayah Kecamatan Kebakkramat Desa



Jala n



Ak



Jara



Kela



Kem



Kepa



Rasio



Persen



Kese



Jumla



sesi-



k



Hiran



atian



datan



Tem



tase



hatan



h skor



kasar



kasar



pen



pati-



Keluarga



duduk



badah



praKS



3



1



3



1



19



bilitas



Gambir



3



2



3



1



2



Klas



II



i Sumber : Hasil Analisa Di desa Gembiri silabah jaya Perkembangan wilayah dapat memberikan gambaran sejauh manakah wilayah tersebut mempunyai peluang untuk berkembang. Banyak faktor yang mempengaruhi perkembangan suatu wilayah. dalam penelitian ini beberapa faktor yang memmpengaruhi perkembangan wilayah dibatasi pada faktor fisik lingkungan dan kependudukan.



BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil dari penghitungn dan pembahasan yang telah dilakukan, maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut 1. Kondisi fisik lingkungan, dalam penelitian ini dapat diketahui bahwa keseluruhan desa di Desa Gambiri Silabah Jayamempunyai jalan yang sudah di aspal. Jadi kondisi jalan pada masing – masing desa berpengaruh terhadap aksebilitas pada masing – masing wilayah di desa. 2. Aspek kependudukan di wilayah Desa Gambiri Silabah Jaya ini merupakan aspek penting dalam penentuan potensi wilayah, hal ini disebabkan karena aspek kependudukan merupakan pelaku utama dalam proses perkembangan wilayah, sehingga berhasil tidaknya pembangunan suatu wilayah sangat tergantung pada aspek kependudukan 3. Ketersediaan fasilitas sosial pada wilayah Desa Gambiri Silabah Jayaini masih dibatasi pada fasilitas kesehatan, pendidikan dan peribadatan. Sehingga dengan adanya fasilitas sosial yang memadai pada daerah penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) baik secara intelektual, spiritual, maupun kemampuan professional. B. Saran Diharapkan pada desa Gambiri Silabah Jaya ini memiliki