Mini Riset Kelompok 07 Pasar Modal [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MINI RISET PASAR MODAL



DOSEN PENGAMPU : PUTRI KEMALA DEWI LUBIS S.E.,M.Si



DisusunOleh : KelompokVII



David H. Tampubolon



7163341008



Emi Sundari



7163341011



Jessica Indah N. Sitorus



7163341018



Muhammad Farid Adnan



7163341028



Sari Kumala Dewi



7163341038



PENDIDIKAN EKONOMI C REGULAR



FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2019



1



Kata Pengantar



Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan Taufik dan hidayahNya kepada kita semua, sehingga kami dapat menyelesaikan mini riset ini tepat pada waktunya. Dalam kesempatan ini kami menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Ibuk dosen kami yang telah memberikan pengetahuan, arahan dan bimbingan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik dan tepat pada waktunya,Serta dalam penyempurnaan Mini Riset ini. Penulis menyadari bahwa dalam tulisan ini masih terdapat banyak kekurangan, baik dari segi penulisan maupun isi dari Mini Riset ini. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat konstruktif dan membangun demi kesempurnaan tugas ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca umumnya.



Medan,24 April 2019



Kelompok 07



2



Daftar Isi Kata pengantar ...................................................................................................... i Daftar isi................................................................................................................. ii BAB I Pendahuluan 1.1Latar belakang ................................................................................................1 1.2Rumusan Masalah ..........................................................................................1 1.3Tujuan Penelitian ............................................................................................2 1.4.Manfaat ..........................................................................................................2 BAB II Kajian Teori ..............................................................................................3 BAB III Metodologi Penelitian 3.1 Objek Penelitian ......................................................................................... ..6 3.2 Populasi dan sampel/sumber dan jenis data ............................................... ..6 3.2 Teknik Pengumpulan Data ......................................................................... ..6 BAB IV Pembahasan ...........................................................................................10 BAB V Penutup 51.Kesimpulan ...................................................................................................16 5.2.Saran ........................................................................................................... 16 Daftar Pustaka ..................................................................................................... 17 Lampiran 1 Data dari Kantor IDX ....................................................................18 Lampira 2 Dokumnetasi ..................................................................................... 55



3



BAB I PENDAHULUAN



1.1.Latar Belakang Dewasa ini perkembangan investasi cukup marak, apalagi dengan perkembangan era digital sekarang ini kemudahan informasi yang di dapat oleh setiap orang, dapat meningkatkan para investor di bursa efek indonesia dengan modal pengetahuan dari informasi yang di dapat dan kemudahan dalam berintraksi dan bertransaksi dapat meningkat minat dan ketertarikkan masyarakat dalam berinvestasi, karena dengan adanya informasi yang di dapat masyarakat menjadi tahu urgensi dari berinvestasi, yaitu Investasi sebagai indikator dari tumbuh kembangnya ekonomi di suatu wilayah atau daerah. Investasi merupakan faktor yang mempengaruhi pembangunan ekonomi dan pertumbuhan ekonomi di suatu negara atau derah dalam lingkup kecil. Sumatera Utara yang relatif sangat luas yaitu sebesar 73.587 km merupakan salah satu wilayah yang cukup potensial di negara Indonesia, ditinjau dari kerangka makro dan juga letak geografis yang strategis. Selain itu juga memiliki potensi ekonomi yang cukup besar, karena merupakan daerah yang memiliki potensi dalam bidang perkebunan dan pertanian yang dapat menghasilkan devisa bagi negara. Potensi inilah yang perlu dikembangkan dengan menambah segala daya kemampuan dan kemauan baik dari segi modal maupun ketenaga kerjaan, khususnya produktivitas dan kesempatan kerja. Nah Medan sebagai pusat ibu kota di sumtrautara tentunya juga sebagai pusat perekonomian di provinsi sumatrautara karena tentunya memiliki kesempatan kerja atau produktivitas yang lebih tinggi dari daerah atau kabupatane kota yang ada di sumatrautara dari potensi yang di miliki oleh Medan dapatkah meningkatkan daya minat dan ketertarikan masyarakatnya untuk berinvestasi di bursa efek indonesia atau tidak, maka mini riset ini akan menjawab bagaimana minat masayarakat sumatrautara untuk berinvestasi. 1.2.Rumusan Masalah Sesuai dengan tugas yang di berikan oleh dosen pengampu mata kuliah pasar modal yaitu Bagaimana minat berinvestasi masyarakat kota medan di pasar modal?.



4



1.3.Tujuan Sesuai dengan pembatasan permasalahan maka tujuan penulisan laporan ini adalah untuk mengetahui bagaimana minat masyarakat kota medan berinvestasi di pasar modal dan berapa persentase masyarakat medan dalam berinvestasi di pasar modal . 1.4.Manfaat Diharapkan dengan adanya mini riset ini dapat



menabah pengetahuan



mahasiswa tentang pasar modal dan pentingnya berinvetasi di pasar modal selain itu dengan adanya mini riset ini dapat menumbuhkan minat pada mahasiswa untuk berinvestasi di pasar modal.



5



BAB II KAJIAN TEORI



2.1. Pasar Modal Pasar uang dan pasar modal keduanya keduanya merupakan bagian dari pasar keuangan (financial market) yang merupakan sarana pengerakan dana ata tempat mempertemukan pihak yang kelebihan dana dan pihak yang mengalami kekurangan dana dan terbentuk untuk memudahkan pertukaran uangn antara penabung dan peminjam. Pengertian pasar modal secara umum adalah suatu sistem keuangan yang terorganisasi, termasuk di dalamnya adalah bank bank komersial dan semua lembaga perantara di bidang keuangan, serta keseluruhan surat-surat berharga yang beredar8. Dalam arti sempit, pasar modal adalah suatu pasar ( tempat, berupa gedung) yang disiapkan guna memperdagangkan saham-saham, obligasiobligasi, dan jenis surat berharga lainnya dengan memakai jasa para perantara pedagang efek. Pasar modal adalah tempat pertemuan antara penawaran dengan permintaan surat berharga. Pasar modal pada umumnya adalah suatu tempat untuk mempertemukan penjual dan pembeli. Yang membedakannya dengan pasar lainnya adalah pada objek yang diperjualbelikan. Kalau ada pasar lainnya yang diperdagangkan adalah sesuatu yang sifatnya konkret seperti kebutuhan seharihari, tetapi yang diperjualbelikan di pasar modal adalah modal atau dana dalam bentuk efek (surat berharga).9 Di tempat inilah para pelaku pasar yang mempunyai kelebihan dana (surplus fund ) melakukan investasi dalam surat berharga yang ditawarkan oleh emiten. Sebaliknya, di tempat itu pula perusahaan ( entities) yang membutuhkan dana menawarkan surat berharga dengan cara listing terlebih dahulu pada badan otoritas di pasar modal sebagai emiten.Dengan wawasan yang luas, proses transaksi pada dasarnya tidak dibatasi oleh lokasi dan dinding gedung pasar modal, mengingat transaksi dapat terjadi dimanapun juga. Meskipun demikian, dalam rangka menciptakan iklim usaha yang sehat dan dapat dipercaya, maka transaksi diatur dalam kerangka sistem terpadu di bawah kendali suatu pasar modal yang secara legal dijamin oleh undang-undang Negara. Tanpa



6



Jaminan kepastian hukum dari Negara, maka transaksi investasi tidak akan terlaksana dan tidak akan menghasilkan iklim yang kondusif. Jaminan yang diberikan Negara akan mendorong pasar modal menjadi efisien. Transaksi Investasi atau jual beli surat berharga di pasar modal dapat berbentuk : 1. Utang Berjangka (Jangka Pendek dan Jangka Panjang ). Utang berjangka merupakan salah satu bentuk pendanaan dalam suatu entitas yang dilakukan dengan menerbitkan surat berharga dan dijual kepada para pemilik dana ataupun para pemodal.Penerbitan surat berharga tersebut, dilakukan dengan cara mengeluarkan janji secara tertulis (notes) kepada para pihak untuk meminjam dana dengan disertai kewajiban membayar sejumlah balas jasa



berupa bunga. Janji



tertulis



semacam



itu



dimungkinkan dan dijamin Hukun Dagang dan Hukum Perdata yang berlaku sah pada suatu Negara. 2. Penyertaan. Penyertaan merupakan salah satu bentuk penanaman modal pada suatu entitas (badan usaha) yang dilakukan dengan menyetorkan sejumlah dana tertentu dengan tujuan untuk menguasai sebagian hak



pemilikan atas



perusahaan tersebut. Badan usaha yang membutuhkan pendanaan, menerbitkan surat berharga dan dijual kepada pemodal yang mengakibatkan para pemodal tersebut dapat memiliki sebagian perusahaan sebesar jumlah surat berharga yang dikuasainya. Surat berharga semacam ini umumnya disebut saham (share). Sebagai pemodal mereka berhak mendapat pembagian keuntungan secara periodik dari perusahaan sebagaimana layaknya pemilik awal, yang disebut dividen. 2.2.Pengertian Investasi Penanaman modal atau lebih sering disebut investasi dapat diartikan sebagai pengeluaran atau perbelanjaan penanaman-penanaman modal atau perusahaan untuk membeli barang-barang modal dan perlengkapan-perlengkapan produksi untuk menambah kemampuan memproduksi barang-barang dan jasa-jasa yang tersedia dalam perekonomian. Adakalanya penanaman modal dilakukan



7



untuk menggantikan barang-barang modal yang lama dan perlu didepresiasikan (Sukirno, 2002). Investasi adalah pengeluaran yang ditunjukkan untuk meningkatkan atau mempertahankan stok barang modal. Stok barang modal (capital stoks) terdiri dari pabrik, mesin kantor dan produk-produk tahan lama lainnya yang digunakan dalam proses produksi (Dornbusch, 2001). Dalam prakteknya, dalam usaha untuk mencatat nilai penanaman modal yang dilakukan dalam suatu tahun tertentu, yang digolongkan sebagai investasi (pembentukan modal atau penanaman modal) meliputi pengeluaran/pembelanjaan yang berikut : 1.Pembelian berbagai jenis barang modal, yaitu mesin-mesin dan peralatan produksi lainnya untuk mendirikan berbagai jenis industri dan perusahaan. 2.Pembelanjaan untuk membangun rumah tempat tinggal, bangunan kantor, bangunan pabrik dan bangunan-bangunan lainnya. 3.Pertambahan nilai stok barang-barang yang belum terjual, bahan mentah dan barang yang masih dalam proses produksi pada akhir tahun perhitungan pendapatan nasional. Jumlah dari ketiga jenis komponen investasi tersebut dinamakan investasi bruto, yaitu ia meliputi investasi untuk menambah kemampuan memproduksi dalam perekonomian dan mengganti barang modal yang telah didepresiasikan. Apabila investasi bruto dikurangi oleh nilai depresiasi maka akan didapat investasi neto (Tambunan, 2001). Menurut Sukirno (2002), faktor-faktor utama yang menentukan tingkat investasi adalah : 1.Tingkat keuntungan investasi yang diramalkan akan diperoleh.2. Tingkat bunga.3.Ramalan mengenai keadaan ekonomi dimasa depan.4. Kemajuan teknologi.5.Tingkat pendapatan nasional dan perubahanperubahannya.6. Keuntungan yang diperoleh perusahaan-perusahaan. 2.3. Tujuan Investasi Tujuan orang melakukan investasi pada dasarnya adalah untuk mengembangkan dana yang dimiliki atau mengharapkan keuntungan di masa depan. Secara umum tujuan investasi memang mencari untung, tetapi bagi perusahaan tertentu kemungkinan ada tujuan utama yang lain selain untuk mencari untung. Pada umumnya tujuan investasi adalah sebagai berikut : a. Untuk memperoleh pendapatan yang tetap dalam setiap periode, antara lain seperti bunga, royalty, dividen, atau uang sewa dan lain-lainnya.



8



b. Untuk membentuk suatu dana khusus, misalnya dana untuk ekspansi, kepentingan sosial. c. Untuk mengontrol atau mengendalikan perusahaan lain, melalui kepemilikan sebagai ekuitas perusahaan tersebut. d. Untuk menjamin tersedianya bahan baku untuk mendapatkan pasar untuk mendapatkan produk yang dihasilkan. e. Untuk mengurangi persaingan perusahaan-perusahaan yang sejenis, f. Untuk menjaga hubungan antar perusahaan. 2.4. Tipe Investor menurut Profil Resiko Tipe-tipe Investor menurut profil resiko dalam berinvestasi dapat digolongkan sebagai berikut : 1. Devensive Investor tipe ini adalah investor yang berusaha mendapatkan keuntungan dan menghindari resiko sekecil apapun dari Investasi yang dilakukannya. Investor jenis ini tidak memiliki cukup keyakinan dalam spekulasi, dan memilih waktu yang tepat untuk berinvestasi sehingga kemungkinan resiko yang akan muncul sangat kecil. 2. Conservative Conservative, investor tipe ini biasanya melakukan investasi untuk meningkatkan kualtitas kehidupan keluarga dan berinvestasi dalam jangka waktu yang cukup panjang. Misalnya untuk meningkatkan pendidikan anak di perguruan tinggi atau mempersiapkan bekal hidup di masa tua.Walaupun investor conservative ini sering melakukan investasi, akan tetapi investor ini pada umumnya mengalokasikan sedikit waktu untuk melakukan analisa dan mempelajari portofolio investasinya. 2.5.Faktor – Faktor yang Dipertimbangkan dalam Berinvestasi Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam berinvestasi diantaranya: 1. Financial Asset a. Tujuan Investasi, Investor harus menentukan tujuan yang ingin dicapai. Umumnya, tujuan utama orang berinvestasi adalah mencari keuntungan atau tambahan penghasilan pada masa yang akan datang.



9



b. Kenali karakter, umumnya karakter investor terdiri dari tiga karakter, pengambil resiko ( risk taker), penghindar resiko (risk avoider), dan netral. Karakter Investor akan berpengaruh terhadap perilaku dalam berinvestasi karakter tersebut menetukan strategi yang tepat dalam berinvestasi. c. Pelajari Keuangan ( Modal ) Besar kecilnya modal tergantung dari kebutuhan dan kemampuan seorang investor. Semakin besar kebutuhan untuk modal, maka semakin besar pula keuntungan yang diharapkan nantinya. d. Jenis Investasi yang dipilih. Untuk memilih jenis investasi, Investor perlu membuat rencana tentang



pengeluaran jangka waktu investasi,



pendek, menengah, panjang. Setiap pengeluaran membutuhkan sejumlah uang yang sumber pendapatannnya harus dicari. Dengan mengetahui jumlah pengeluaran, baik



pengeluaran jangka pendek maupun jangka



panjang, investor dapat menentukan jenis investasi yang ingin dilakukan. Jangka waktu investasi dapat membantu dalam menentukan berapa besar resiko yang dapat ditanggung. Pada umumnya, orang yang berinvestasi untuk jangka panjang menanggung resiko yang lebih besar. Hal ini disebabkan investai saham mengalami fluktuasi yang tinggi dari waktu ke waktu. e. Keuntungan dan resiko.Besar kecilnya keuntungan dari hasil investasi tergantung dari besar kecilnya tujuan dan kemampuan seseorang untuk mewujudkannya dan harus ada keselarasan antara keuntungan dan kemampuan yang dimiliki dalam menentukan tujuan. Resiko selalu mengikutiinvestasi, baik investasi yang mendapatkan keuntungan besar dan kecil. f. Evaluasi kinerja keuangan.Memilih satu jenis investasi berdasarkan keuntungan yang tinggi. Data historis membuktikan bahwa investasi yang mempunyai kinerja yang bagus pada masa lalu tidak selalu memberikan kinerja sama pada masa yang akan datang g. Lakukan diversifikasi. Salah satu untuk mencapai tingkat keuntungan yang baik secara konsisten adalah diversifikasi atau berinvestasi pada lebih dari satu investasi. Diversifikasi merupakan sebuah cara untuk



10



mengendalikan resiko karena walaupun berinvestasi pada beberapa jenis investasi beresiko tinggi, bila nilai salah satu investasi tersebut menurun, investasi yang lain mungkin naik. 2.6.Pengertian Minat. Pengertian Minat menurut winkel dikutip dalam Timothi (2016) adalah “kecenderungan yang menetap dalam subyek untuk merasa senang dan tertarik pada bidang atau hal tertentu dan merasa senang berkecimpung dalam bidang itu”. Sedangkan Menurut Hurlock dalam Timothi menyatakan bahwa “minat seseorang dapat ditumbuhkan dengan memberikan kesempatan bagi orang tersebut untuk belajar mengenai hal yang dia inginkan. Minat merupakan suatu dorongan yang kuat dalam diri seseorang terhadap sesuatu. Minat adalah rasa lebih suka dan ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh.24 Keinginan seseorang akan sesuatu menimbulkan kegairahan terhadap sesuatu tersebut. Minat dapat timbul dengan sendirinya, yang diawali dengan adanya rasa suka terhadap sesuatu. Menurut Muhibbin Syah, secara sederhana , minat (Interest) berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu.  Jenis-Jenis Minat Menurut banyak ahli mengemukakan mengenai jenis jenis minat. Menurut Carl safran dan Sukardi mengklasifikasikan minat menjadi empat jenis : a. Expressed interest adalah minat yang diekspresikan melalui suatu objek aktivitas. b. Manifest interest adalah minat yang disimpulkan dari keikutsertaan individu pada suatu kegiatan tertentu. c. Tested interest



adalah minat yang berasal dari pengetahuan dan



keterampilan suatu kegiatan. d. Invored interest dimana minat ini berasal dari daftar aktivitas dan kegiatan yang sama dengan pernyataan.  Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat. Faktor-faktor yang mempengaruhi minat adalah faktor yang bersumber pada diri sendiri, tidak mempunyai tujuan yang jelas, ada atau tidaknya manfaat



11



suatu hal yang dipelajri bagi individu.Indikator-indikator yang digunakan untuk mengukur minat yaitu : a. Ketertarikan : dalam hal ini ketertarikan menunjukkan adanya pemusatan perhatian dan perasaan senang. b.



Keinginan : ditunjukkan dengan adanya dorongan untuk memiliki.



c. Keyakinan



: ditunjukkan dengan adanya rasa percaya diri individu



terhadap kualitas,daya guna dan keuntungan.



12



BAB III METODE PENELITIAN



3.1.Lokasi dan waktu penelitian Penilitian ini saya laksanakan pada Lokasi



: IDX perwakilan Medan, Jl.Asiengas II, Medn Area, Kota



Medan, Sumtra Utara 20211 Tanggal : 9 April 2016 Waktu : 14.00 WIB 3.2.Populasi dan sampel/sumber dan jenis data Objek dari penelitian ini adalah IDX perwakilan Medan, yaitu Bapak pimpinan IDX perwakilan Medan Muhammad Pintor. 3.3.Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam studi ini adalah sebagai berikut: 1. Wawancara Mendalam (in-depth interviewing) Wawancara jenis ini bersifat lentur dan terbuka yang dimana kami melakukan diskusi dengan pak pintor kebetulan karena pada mini riset ini kami satu kelas jadi kami setiap kelompok mengajukan pertanyaan dan dalam wancara atau diskusi ini tidak begitu terstruktur ketat, tetapi dengan pertanyaan yang semakin terfokus dan mengarah pada kedalaman informasi yang sesuai dengan tujuan mini riset kami. Dalam hal ini, peneliti dapat bertanya kepada responden kunci tentang fakta-fakta suatu peristiwa di samping opini mereka mengenai peristiwa yang ada. Dalam berbagai situasi, peneliti dapat meminta responden untuk mengetengahkan pendapatnya sendiri terhadap peristiwa tertentu dan dapat menggunakan posisi tersebut sebagai dasar penelitian selanjutnya (Yin, 1996: 109). Kelebihan mencari data dengan cara wawancara, dapat diperoleh keterangan yang tidak dapat diperoleh dengan metode yang tidak menggunakan hubungan yang bersifat personal. Semakin bagus pengertian pewawancara dan semakin halus perasaan dalam pengamatannya itu, semakin besar pulalah kemampuannya untuk memberikan dorongan kepada subjeknya. Lagi pula, semakin besar kemampuan orang yang diwawancarai untuk menyatakan responsnya, semakin



13



besar proses intersimulasi itu. Tiap-tiap respons atau tanggapan yang verbal dan reaksinya dinyatakan dengan kata-kata dapat memberikan banyak pikiran-pikiran yang baru. Suatu jawaban bukanlah jawaban atas satu pertanyaan saja, melainkan merupakan pendorong timbulnya keterangan lain yang penting mengenai peristiwa atau objek penelitian. Semakin besar bantuan responden dalam wawancara, maka semakin besar peranannya sebagai informan. Dalam hal ini, informan kunci seringkali sangat penting bagi keberhasilan studi kasus. Mereka tidak hanya bisa memberi keterangan tentang sesuatu kepada peneliti, tetapi juga bisa memberi saran tentang sumber-sumber bukti lain yang mendukung serta menciptakan akses terhadap sumber yang bersangkutan (Yin, 1996: 109).Dengan demikian wawancara mendalam harus memberikan keleluasaan informan dalam memberikan penjelasan secara aman, tidak merasa ditekan, maka perlu diciptakan suasana “kekeluargaan”. Kelonggaran ini akan mengorek kejujuran informasi, terutama yang berhubungan dengan sikap, pandangan, dan perasaan informan sehingga pencari data tidak merasa asing dan dicurigai. Oleh karena itu, maka masalah pelaksanaan wawancara perlu dipilih “waktu yang tepat”, maksudnya para informan diwawancarai pada saat yang tidak sibuk dan dalam kondisi yang “santai” sehingga keterangan yang diberikan memang benar-benar adanya. Namun demikian, peneliti perlu berhati-hati dari ketergantungan yang berlebihan kepada seorang informan, terutama karena kemungkinan adanya pengaruh hubungan antar pribadi. Suatu cara yang rasional untuk mengatasi kesalahan ini adalah dengan mengandalkan sumber-sumber bukti lain untuk mendukung keterangan-keterangan informan tersebut dan menelusuri bukti yang bertentangan sehati-hati mungkin. 2. Observasi Langsung Observasi langsung dapat dilakukan dalam bentuk observasi partisipasi pasif terhadap berbagai kegiatan dan proses yang terkait dengan studi (Sutopo, 1996: 137). Observasi langsung ini akan dilakukan dengan cara formal dan informal, untuk mengamati berbagai kegiatan dan peristiwa di ruangan kelas, kegiatan pokok siswa dan staf pengajar dalam proses pengajaran sejarah, dan lainlain pendukung pembelajaran sejarah. Observasi tersebut dapat terbentang mulai dari kegiatan pengumpulan data yang formal hingga yang tidak formal. Bukti



14



observasi seringkali bermanfaat untuk memberikan informasi tambahan tentang topik yang akan diteliti. Observasi dapat menambah dimensi-dimensi baru untuk pemahaman konteks maupun fenomena yang akan diteliti. Observasi tersebut bisa begitu berharga sehingga peneliti bahkan bisa mengambil foto-foto pada situs studi kasus untuk menambah keabsahan penelitian (Dabbs



dalam Sutopo,



1996:113). 3.Sumber Data Data yang kami peroleh adalah Data Primer yaitu : secara langsung dari responden yang terpilih di lokasi diperoleh dengan cara memberikan daftar pertanyaan melakukan wawancara atau interview.



15



Data yang diperoleh



penelitian. Data primer atau kuesioner dan



BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL



Dari penelitian, diskusi dan edukasi yang kami lakukan di kantor IDX perwakilan Sumtara Utara dan dari data yang kami dapat dari pimpinan kepala perwakilan IDX Medan oleh Pak Muhammad Pintor yang kami lakukan tentang bagimana minat investor di kota medan adalah sebagai berikut: 1. Hubungan jumlah penduduk Indonesia dengan jumalah investor yang ada di Indonesia; Untuk melihat minat investor di suatu daerah dan provinsi kita juga harus melihat atau menelaah dari keseluruhan jumlah penduduk Indonesia yang totalnya sekarang ini kurang lebih 267 juta jiwa yang dimana 134 juta jiwa laki-laki dan 132,89 juta jiwa perempuan, dan jumlah investor di indonesia sekitar 9000 ribuan menurut pengakuan pak pintor sebagai pimpinan IDX, dan dari data tersebut bisa kita hitung berapa minat investor di indonesia yaitu: 9000 𝑥 100 = 0.003 267.000.000 Dari hasil tersbut kita dapat kita dapat mengetahui bahwa minat masyaratkat Indonesia berinvetasi di Bursa Efek Indonesia hanya 0,003% dari jumlah penduduk Indonesia yang banyak apalagi saat ini mempunyai bonus demosgrafi yang paling banyak antara negara lain, tetapi minat masayarakat Indonesia masih rendah untuk berinvestasi di bursa efek indonesia karena berbagai faktor yang mempengaruhi seperti kemampuan dana, pengetahuan informasi dan keilmuan. 2. Jumlah penduduk Sumatara Utara dengan Jumlah Investor di Sumtara Utara berapa Besar Persentase masyarakat yang berminat berinvestasi di BEI? Dengan jumlah penduduk Indonesia yang banyak juga di imbangi dengan jumlah pulau Indonesia yang banyak dan dari itu Indonesia memiliki 34 provinsi salah satunya sumatra utara. Sumatra Utara memiliki kurang lebih 14 juta jiwa penduduk dengan jumlah investor 37.832 terhitung desember 2018, nah dari perhitungan di atas Indonesia hanya 0,0033% yang 16



berminat berinvestasi di BEI, apakah di provinsi sumtrautara juga rendah dari jumalah penduduknya?, berikut perhitungannya: 37.832 𝑥 100 = 0,0027 14.000.000 Dari hasil di atas dapat kita ketahui bahwa jumlah persentase masyarakat sumatra yang berminat berinvestasi di bursa efek hanya 0,0027%, dari jumlah penduduk sumatrautara yang berjumlah 14 juta jiwa. 3. Hubungan Jumlah Penduduk Sumtra Utara dengan Peminat Investor di Kota Medan. Dari penjelasan di atas kita telah mengatahui jumlah penduduk sumatrautara dan jumlah investor di sumatrautara berdasarkan jumlah tersebut semuanya tersebar di masing-masing kabupaten kota yang ada di sumtrautara yang berjumlah 33 kabupaten kota, nah salah satunya kota Medan dari jumlah investor sumtarautara yaitu 37.832 kota medan termasuk dalam 10 TOP SID yang adaa di sumatrautara dengan memiliki jumlah investor sebesar 24,410 terhitung desember 2018, dari jumlah tersebut kota medan lah yang memiliki investor terbanyak dari kabupaten lain yang tercatat di BEI Medan yaitu seperti Simalungun dengan jumlah 708 investor, LabuhanBatu 619 investor, Binjai 915 investor, Tebing Tinggi 841 investor, Serdang Bedagai 572 investor, Langkat 543 investor, Asahan 712 investor, Deli Serdang 3.170 investor dan Pematang Siantar 1.357 invesot. Dari data tersebut kita dapat menghitung berapa besar persentase minat masayarakat medan berinvestasi di BEI: 24.410 𝑥100 = 64,52 37.832 Dari hasil tersebut kita ketahui bahwa jumlah dan persentase jumlah investor dari kota medan yang paling besar yang berminat berinvestasi di bursa efek itu karena kota medan pusat dari perekonomia yang ada di sumtara utara yang dimana kota medan yang lebih banyak memiliki industri-industri yang dapat menyerap banayak tenaga kerja selain itu di kota medan lebih mudah untuk mendapatkan informasi dan pusat dari sekuritas yang ada berada di kota medan. a. Jumlah masyarakat kota medan yang berinvestasi berdasarkan umur. Dari jumlah berdasarkan perhitungan data yang ada yaitu



17



Usia 0 – 20 tahun sebanyak 25 % Usia 21 – 30 tahun sebanyak 24 % Usia 31 - 40 tahun sebanyak 45% Usia 41 – keatas Sebanyak 59 % Data ini di ambil dari jumlah masyarakat sumtra utara yang berinvestasi di pasar modal dan kemudia di bagikan dnegan jumlah investor yang ada di kota Medan. Dan dari hasil tersebut dapat kita lihat bahwa pada usia 41 keatas masayarakat lebih banayk yang berinvestasi itu dikarenakan apda usia tersebut masyarakat sudah mulai mapan dalam sisi kehidupan dan Dana. b. Jumlah Investor Berdasarkan Jenis Kelamin kota medan sebagai berikut: Laki – Laki sebnayak 79 % Perempuan sebanyak 21% c. Dan berdasarkan jenis-jenis instrumen pasar modal seperti saham, reksa dana, obligasi dan lain-lain. Menurut keterangan dan data yang ditunjakan oleh bapak pintor ialah saham



18



BAB V PENUTUP



5.1 Kesimpulan Dari pembahasan di atas dapa kita simpulkan bahwasanya masyarakat indonesia dan khususnya kota medan masih memiliki minat yang rendah untuk berinvestasi di pasar modal untuk alasan jelasnya kami yang melakukan mini riset tidak begitu tau jelas karena kami tidak melakukan riset kemasyarakat tapi jika dilihat secara umum karena kurangnya pengetahuan masayarakat tentang pasar modal selain itu masih rendah pedapatan yang ada di kota medan, dan kita lihat juga bahwasanya peminat pasar modal itu adalah usia 40 ketas dan berjenis kelamin laki-laki dan instrumen yang paling di minatin ada saham mungkin karena memiliki resiko lebih kecil dari pada intrumen pasar modal yang lain. 5.2.Saran Dalam melakukan mini riset alangkah baiknya terencana dan terkstruktur agar hasil yang di dapat juga maksimal dan baik, jadi di sarankan untuk penelitian kedepan lebih terncana dan baik selain itu alangkah baiknya juga untuk mebanding dengan sekuritas yang ada di medan agar lebih lengkap dan baik lagi mini risetnya.



19



Daftar Pustaka Jurnal Ekonomi dan Keuangan Vol.2 No.1 Teguh Akbar Nugraha Harahap Kasyful Mahalli . (PENGARUH PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP OBLIGASI DI INDONESIA); (Studi Kasus Nasabah PT. Bank Mandiri Tbk Kota Medan) . Pasar Modal Indonesia.Depo:Rajawali Pers.



20



Lampiran 1 Data dari kantor IDX perwakilan Sumut



21



22



Muhammad Pintor Nasution



23



Pasar Modal – Sumatera Utara 2018



24



TOTAL SID PER BULAN DI SUMATERA UTARA TAHUN 2018



37.154 36.181 34.945



32.831 31.325



31.510 32.008



30.255



29.464 27.890



28.509



25



37.832



26



Januari



Februari



Maret



April



Mei



Juni



Juli



Desember 2017 = 27.137 SID



27



Agustus



September



Oktober



November



Desember



30.000



20.000



H



A



SID



25.000



L



M



TOP 10 KOTA TOTAL SID di SUMATERA UTARA 2018



15.000



10.000



28



5.000



0 Januari



Februari



Maret



April



Mei



Juni



Juli



Agustus



September



Oktober



November



Desember



MEDAN



19.047



19.431



19.968



20.346



20.972



21.066



21.399



21.880



22.846



23.551



24.009



24.410



DELI SERDANG



2.373



2.444



2.547



2.625



2.718



2.739



2.769



2.821



3.004



3.082



3.122



3.170



SIANTAR



887



909



952



1.003



1.046



1.054



1.089



1.134



1.245



1.292



1.335



1.357



BINJAI



683



691



682



706



727



726



742



763



846



879



902



915



PEMATANG



29



TEBING TINGGI



522



539



558



579



603



609



674



687



739



784



831



841



SIMALUNGUN



441



452



487



511



535



544



564



584



628



665



688



708



LABUHANBATU



412



421



445



467



479



478



480



495



559



583



604



619



ASAHAN



369



383



423



473



518



521



531



545



657



680



694



712



359



368



386



395



402



406



444



453



484



516



559



572



353



366



390



420



426



432



446



457



499



512



531



543



SERDANG BEDAGAI



LANGKA T



30



8.000 16.000



6.000 14.000



4.000 12.000



2.000 10.000



31



Total SID Berdasarkan Umur Se Sumatera Utara Tahun 2018 0



14.411



13.475 13.338 13.033 12.562 12.421 12.184 12.033



12.384



12.384



12.213



12.084



11.019 10.251 9.810 32



10.075



4.716 4.513



8.905



4.351



4.385



8.611



4.045



8.657



8.684



8.295



3.804



8.069 7.834



7.671 7.103 6.597



Januari



Februari



Maret



April



Mei



Juni



Juli



Agustus 6.112



5.824 5.572 5.292 5.230 4.793



4.996



5.325



5.139



5.025



33



5.494



5.942



September 6.119



6.270 6.258 Oktober November Desember 6.099



Total SID Berdasarkan Gender Se Sumatera Utara Tahun 2018



20.000



19.390 19.008 18.484



18.000



17.809



16.373 16.000



16.049



16.127 15.825



15.409 14.000



14.803



13.574 13.091 34



12.386



12.640 2.000



12.000



0 10.000



9.18 8.470



9.591



7



8.712



8.000



6.000



4.000



35



9



1



1



1



0



.



6



.



5



JANUARI



10.061



FEBRUARI



MARET



APRIL



MEI



10.186



JUNI



10.267 1



10.577



1



JULI



3



AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBER



DESEMBER



TOTAL SID MALE



36



TOTAL SID FEMALE



8.000



Total SID Berdasarkan Pekerjaan Se Sumatera Utara Tahun 2018



Title



Axis



14.000



6.000



12.000



4.000



10.000



2.000



37



0



Private Employee Civil Servant



Housewife (Ibu



Entrepreneur



(Pegawai Swasta) (Pegawai Negeri) Rumah Tangga)



(Pengusaha)



Student (Pelajar)



Axis Title



38



TNI/Police



Retirement



(TNI/Polisi)



(Pensiunan)



Teacher (Guru)



Others



JANUARI



FEBRUARI



MARET



APRIL



MEI



JUNI



JULI



AGUSTUS



SEPTEMBER



OKTOBER



NOVEMBER



DESEMBER



39



Total Asset Saham di Provinsi Sumatera Utara Tahun 2018



Januari;



Desember; 8.737.520.814.899



7.446.216.334.534



Februari;



November;



7.914.822.777.326



8.124.232.167.609



September; 8.296.267.462.346



Oktober; 7.996.404.481.984 40



Maret;



April; 7.585.443.927.385



7.708.978.455.756



Mei; 8.228.578.337.341



Agustus;



8.608.279.933.676



41



Juni; 7.621.077.041.415



Juli;



8.095.352.959.277



Januari



Februari



Maret



April



Mei



Juni



Juli



Agustus



42



September



Oktober



November



Desember



Total Asset Saham Berdasarkan Umur Se Sumatera Utara Tahun 2018



Usia 18 - 25



Usia 26 - 30



8.000.000.000.000



7.000.000.000.000



6.000.000.000.000



5.000.000.000.000



43



Usia 31 - 40



Usia 40 - 100



4.000.000.000.000



3.000.000.000.000



2.000.000.000.000



1.000.000.000.000



0



44



Januari



Februari



Maret



April



Mei



Juni



45



Juli



Agustus



September



Oktober



November



Desember



46



SID



TOTAL



T



arkan Gender Se Sumatera Utara Tahun 2018



o t a l



6.000.000.000.000



A s s e t



S a



5.000.000.000.000



h a m



B e r d a



4.000.000.000.000



s 47



0.000



3.0 00. 000 .00



1.000.000.000.000



0.0 00



0 2.0 00.



Januari



Februari



Maret



April



Mei



Juni



000



Juli



Agustus



Septembe r



.00 48



Oktober



November



Desember



MALE



4.585.715.



4.917.657.



4.813.563.



4.778.049.



5.293.991.



4.924.010.



5.150.126.



5.450.866.



5.229.905.



5.042.147.



5.044.158.



5.286.081.



1.580.550.



1.638.216.



1.601.333.



1.562.800.



1.710.497.



1.636.601.



1.737.151.



1.911.112.



1.850.244.



1.812.084.



1.906.064.



2.116.336.



FEMA LE



49



4.000.000.000.000



2.000.000.000.000



3.500.000.000.000



1.500.000.000.000



3.000.000.000.000



1.000.000.000.000



2.500.000.000.000



500.000.000.000



50



Negeri)



Total Asset Saham Berdasarkan Pekerjaan Se



Housewife (Ibu Rumah Tangga)



Entrepreneur (Pengusaha)



Student (Pelajar)



TNI/Police (TNI/Polisi)



Retirement (Pensiunan)



Teacher (Guru)



Sumatera Utara Tahun 2018



Others Private Employee (Pegawai Swasta)



Civil Servant (Pegawai



0



51



52



53



Terima Kasih



54



Lampiran 2 Dokumentasi Bersama Bapak Perdinan wakil Pak Muhammad Pintor



55