Mini Riview [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MINI REVIEW JURNAL TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Target Pencapaian Stase X Dalam Praktik Klinik Kebidanan Di Program Studi Profesi Kebidanan



Disusun Oleh : SINDIANA PUTRI P2.06.24.82.00.32



KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN TASIKMALAYA JURUSAN KEBIDANAN 2021



A. Latar Belakang Menurut data World Health Organization (WHO) 99% kematian maternal terjadi di negara berkembang. Angka kematian ibu tidak bisa dielakkan menunjukkan angka yang cukup tinggi, terhitung pada tahun 2015 sekitar 303.000 wanita didunia meninggal karena kehamilan dan persalinan, angka ini mengalami penurunan sebesar 43% dari perkiraan 532.000 pada tahun 1990 (WHO, 2016). Angka Kematian Ibu di Indonesia sudah mengalami penurunan pada periode tahun 1994-2012, namun pada tahun 2012, Angka Kematian Ibu meningkat kembali menjadi sebesar 359 per 100.000 kelahiran hidup (SDKI, 2012). Berdasarkan Profil Kesehatan Provinsi Jawa Barat 2014, Total keseluruhan kematian ibu di Jawa Barat adalah 748 kematian. Meskipun jumlah persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan mengalami peningkatan. Kondisi ini kemungkinan disebabkan antara lain oleh kualitas pelayanan kesehatan ibu yang belum memadai, kondisi ibu hamil yang tidak sehat dan faktor determinan lainnya (Kemenkes 2016). Menurut profil Kesehatan Jawa Barat pada tahun 2012, penyebab kematian secara langsung pada persalinan dengan komplikasi adalah perdarahan, pre-eklamsia dan eklamsia, infeksi jalan lahir serta emboli, robekan jalan lahir, septik aborsi. Penyebab tidak langsung tingginya AKI adalah faktor pendidikan ibu yang rendah, status gizi ibu yang kurang serta terlalu muda usia ibu pada saat hamil. Pada tahun 2018, Angka Kematian Ibu di kota Tasikmalaya sebanyak 18 kasus dan angka kematian bayi 80 kasus. Penyebab kematian ibu terbanyak yaitu eklamsi, preeklamsi, infeksi, dan pendarahan (Dinkes Kota Tasikmalaya, 2018). Setiap tahun lebih dari 200 juta wanita hamil, sebagian besar kehamilan berakhir dengan kelahiran bayi hidup pada ibu yang sehat, walaupun demikian pada beberapa kasus kelahiran bukanlah peristiwa membahagiakan tetapi menjadi suatu masa yang penuh dengan rasa nyeri, rasa takut, penderitaan dan bahkan kematian (WHO, 2010).



Strategi dalam mengatasi nyeri, terdapat dua cara, yaitu teknik farmakologi dalam hal ini pemberian obat analgesik dan teknik nonfarmakologi merupakan tindakan independen dari seorang perawat dalam mengatasi respon nyeri (Prasetyo, 2010). Teknik relaksasi bernafas merupakan teknik pereda nyeri yang banyak memberikan masukan terbesar karena teknik relaksasi dalam persalinan dapat mencegah kesalahan yang berlebihan pasca persalinan. Adapun relaksasi bernapas selama proses persalinan dapat mempertahankan komponen sistem saraf simpatis dalam keadaan homeostasis sehingga tidak terjadi peningkatan suplai darah, mengurangi kecemasan dan ketakutan agar ibu dapat beradaptasi dengan nyeri selama proses persalinan. (Prasetyo, 2010). Hasil penelitian yang dilakukan oleh Tamsuri menyatakan bahwa metode relaksasi adalah salah satu metode non-farmakologi yang efektif untuk menurunkan nyeri persalinan (Tamsuri, 2006). Penelitian yang lainnya seperti, dari hasil penelitiannya menunjukkan bahwa terdapat penurunan skala nyeri kontraksi pada ibu inpartu kala I aktif. Dari penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa teknik relaksasi nafas dalam mempunyai pengaruh positif terhadap penurunan tingkat nyeri kontraksi pada pasien persalinan normal kala I aktif. Nyeri saat persalinan merupakan kondisi fisiologis yang secara universal dialami oleh hampir semua ibu bersalin. B. Tinjauan Literatur 1. Pengertian Persalinan Persalinan normal adalah persalinan yang dimulai secara spontan, beresiko rendah pada awal persalinan dan tetap demikian selama proses persalinan, Bayi lahir secara spontan dalam presentasi belakang kepala pada usia kehamilan 37-42 minggu lengkap dan setelah persalinan ibu maupun bayi dalam kondisi sehat (WHO 2010). Persalinan dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran hasil konsepsi yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-40 minggu) lahir spontan dengan presentasi belakang kepala yang berlangsung dalam 18



jam tanpa komplikasi baik pada ibu maupun pada janin. (Saifuddin, 2009) Tanda Awal Persalinan (buku KIA, Depkes RI, 2016) a. Perut mulas-mulas yang teratur, semakin sering dan semakin lama b. Keluar lendir campur darah dari jalan lahir c. Keluar cairan ketuban dari jalan lahir 2. Mekanisme Persalinan Normal Mekanisme persalinan normal adalah rentetan pergerakan aktif dari janin dan terhadap panggul saat janin melewati jalan lahir. Menurut Rohani (2011), gerakan aktif tersebut adalah : a. Penurunan kepala Pada primi gravida, masuknya kepala kedalam PAP biasanya sudah terjadi pada bulan terakhir dari kehamilan, tetapi pada multigravida biasanya baru terjadi pada permulaan persalinan. Masuknya kepala melewati PAP dapat dalam keadaan asinklitismus yaitu bila sutura sagitalis terdapat ditengah-tengah jalan lahir tepat diantara simfisis dan promontorium. Penurunan kepala lebih lanjut terjadi pada kala I dan kala II persalinan. Hal ini disebabkan karena adanya kontraksi dan retraksi dari segmen atas rahim yang menyebabkan tekanan langsung fundus pada bokong janin. b.



Fleksi Pada awal persalinan kepala bayi dalam keadaan fleksi yang ringan. Dengan majunya kepala biasanya fleksi juga bertambah. Dagu dibawah lebih dekat kearah dada janin sehingga ubun-ubun kecil lebih rendah dari ubun-ubun besar.



c.



Rotasi dalam (putaran paksi dalam) Putaran paksi dalam adalah pemutaran dari bagian depan sedemikian rupa sehingga bagian terendah dari bagian depan janin memutar kedepan ke bawah simpisis. Pada presentasi belakang kepala, bagian yang terendah ialah daerah ubun-ubun kecil dan bagian inilah yang akan memutar ke depan ke arah simpisis.



d.



Ekstensi Sesudah kepala janin sampai didasar panggul dan ubunubun kecil berada di bawah simfisis, maka terjadilah ekstensi dari kepala janin.



e.



Rotasi luar (putaran paksi luar) Kepala yang sudah lahir selanjutnya mengalami resititusi yaitu kepala bayi memutar kembali kearah punggung anak untuk menghilangkan rotasi pada leher yang terjadi karena putaran paksi dalam. Didalam rongga panggul, bahu akan menyesuaikan diri dengan bentuk panggul yang dilaluinya



f.



Ekspulsi Setelah putaran paksi luar, bahu depan sampai di bawah simpisis dan untuk kelahiran bahu belakang. Setelah kedua bahu bayi lahir, selanjutnya seluruh badan bayi dilahirkan searah dengan sumbu jalan lahir.



3. Nyeri Pada Persalinan Nyeri persalinan adalah bagian dari proses normal yang dapat diprediksi munculnya nyeri yakni sekitar hamil aterm sehingga ada waktu untuk mempersiapkan diri dalam menghadapi persalinan, nyeri yang muncul adalah bersifat akut memiliki tenggang waktu yang singkat, munculnya nyeri secara intermitten dan berhenti jika proses persalinan sudah berakhir (Manurung, 2011). Nyeri adalah rasa tidak nyaman akibat perangsangan syaraf-syaraf khusus.Selama



persalinan



dan



kelahiran



pervaginam,



nyeri



disebabkan oleh kontraksi rahim, dilatasi serviks, dan distensi perineum. Serat saraf aferen viseral yang membawa impuls sensorik dari rahim memasuki medula spinalis pada segmen torakal kesepuluh, kesebelas dan ke dua belas serta segmen lumbal yang pertama (T10 sampai L1) (Marmi, 2016).  Rasa nyeri persalinan adalah manifestasi dari adanya kontraksi (pemendekan) otot rahim.Kontraksi inilah yang menimbulkan rasa sakit pada pinggang, daerah perut dan menjalar ke paha.Kontraksi ini



menyebabkan adanya pembukaan mulut rahim (serviks). Dengan adanya pembukaan serviks ini maka akan terjadi persalinan (Judha, 2015). Menurut brunner dan suddart, (2002) di dalam Setyoadi, (2011:127), relaksasi nafas dalam adalah pernafasan abdomen dengan frekuensi lambat atau perlahan, berirama, dan nyaman yang dilakukan dengan memejamkan mata. Relaksasi merupakan teknik pengendoran atau pelepasan ketegangan, teknik relaksasi nafas dalam selain dapat menurunkan intensitas nyeri teknik relaksasi nafas dalam juga dapat meningkatkan ventilasi paru dan meningkatkan oksigen darah (Smeltzer & Bare, 2001 di dalam Priscilla, dkk, 2012). Menurut Rukmala, (2016:2) penurunan nyeri oleh teknik relaksasi nafas dalam disebabkan ketika seseorang melakukan relaksasi nafas dalam untuk mengendalikan nyeri yang dirasakan, maka tubuh akan meningkatkan komponen saraf parasimpatik secara stimulan, maka ini menyebabkan terjadinya penurunan kadar hormon kortisol dan adrenalin dalam tubuh yang mempengaruhi tingkat stress seseorang sehingga dapat meningkatkan konsentrasi dan membuat klien merasa tenang untuk mengatur ritme pernafasan menjadi teratur. C. Teknik Pengumpulan data Metode yang digunakan adalah literature review dari artikel. Artikel atau jurnal tersebut dicari dengan menggunakan sistem search engine pada PUBMED dan Google schoolar. D. Pembahasan Penelitian 1. JURNAL 1 EFEKTIVITAS TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP TINGKAT NYERI PERSALINAN KALA I DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TLOGOSARI WETAN SEMARANG TAHUN 2012 Eni Kusyati, Lestari Puji Astuti & Diah Dwi Pratiwi Program Studi DIV Kebidanan STIKES Karya Husada Semarang Jurnal Kebidanan VOL 4 NO.2 DESEMBER 2012



Tujuan penelitian untuk mengetahui efektivitas teknik relaksasi nafas dalam terhadap tingkat nyeri persalinan kala I di Wilayah Kerja Puskesmas Tlogosari Wetan Semarang. Penelitian ini menggunakan metode Quasi Eksperiment, dengan pendekatan Pre Post test non with control design . Sebagai populasi dan sampel adalah semua ibu bersalin di wilayah kerja Puskesmas Tlogosari Wetan Semarang sebanyak 30 ibu dengan teknik purposive sampling. Dari hasil penelitian di Puskesmas Tlogosari Wetan Semarang sebagian besar nyeri sebelum teknik relaksasi rata-rata 6,80. Nyeri sesudah teknik relaksasi rata-rata 5,10. Teknik relaksasi nafas dalam efektif dalam menurunkan tingkat nyeri persalinan kala I di Wilayah Kerja Puskesmas Tlogosari Wetan Semarang p value = 0,00 (p < 0,05). 2. JURNAL 2 Gambaran Penerapan Teknik Relaksasi Nafas Dalam Pada Pasien Dengan Nyeri Persalinan Kala I Hirza Ainin Nur, Ika Salis Putri Jurnal Profesi Keperawatan Vol. 6 No. 1 Januari 2019 Akademi keperawatan Krida Husada Kudus Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan penerapan teknik relaksasi nafas dalam pada pasien dengan nyeri persalinan kala I. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan rancangan deskriptif analitik. Populasi yang digunakan yaitu semua pasien inpartu kala I di ruang bersalin. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling sebanyak 6 informan. Pengambilan data dilakukan secara indept interview. Uji keabsahan data yang digunakan yaitu uji kredibilitas,



transferbilitas,



dependabilitas,



dan



konfirmabilitas.



Pengolahan data dengan mentranskripsikan seluruh data secara utuh berdasarkan topik dan direduksi dalam rangkuman. Hasil penelitian menyatakan bahwa gambaran pengetahuan pasien tentang penerapan teknik relaksasi nafas dalam dengan nyeri persalinan



kala I masih sangat kurang., gambaran sikap pasien tentang penerapan teknik relaksasi nafas dalam dengan nyeri persalinan kala I mempunyai sikap yang mendukung dan mau menerapkan teknik relaksasi nafas dalam, gambaran pasien dalam praktik penerapan teknik relaksasi nafas dalam dengan nyeri persalinan kala I sudah diterapkan walaupun dalam penerapannya masih belum sesuai dengan SOP rumah sakit dan teori yang ada. Semua informan mengatakan penerapan teknik relaksasi nafas dalam berhasil untuk mengurangi nyeri persalinan kala I. 3.



JURNAL 3 PENGARUH KOMBINASI TEKNIK KNEADING DAN RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP INTENSITAS NYERI KALA I FASE AKTIF PERSALINAN PRIMIGRAVIDA DI WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS RAJAPOLAH TAHUN 2018 Irfa Nur Faujiah, Yulia Herliani , Helmi Diana Program Studi DIV Kebidanan Politeknik Kesehatan Tasikmalaya Jurnal Bidan “Midwife Journal” Volume 4 No. 02, Juli 2018 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kombinasi teknik kneading dan relaksasi nafas dalam terhadap intensitas nyeri kala I fase aktif persalinan primigravida. Desain quasi-eksperimen dengan rancangan pre&posttest one group design. Populasi semua ibu bersalin yang berada di wilayah kerja UPT Puskesmas Rajapolah. Teknik pengambilan sampel dengan accidental sampling, jumlah sampel sesuai kriteria inklusi 35 responden. Intensitas nyeri persalinan pada ibu bersalin primigravida kala I fase aktif sebelum diberikan intervensi sebagian besar mengalami nyeri berat yaitu sebanyak 26 orang (74,29%). Dan setelah diberikan intervensi mengalami nyeri sedang yaitu sebanyak 22 orang (62,86%). Hasil uji Wilcoxon diperoleh nilai ρ=0.000. Dengan demikian nilai ρ < dari α (5%) atau 0,05 sehingga Ha diterima. Terdapat pengaruh kombinasi teknik kneading dan relaksasi nafas dalam terhadap intensitas nyeri persalinan primigravida kala I Fase Aktif.



4.



JURNAL 4 APLIKASI RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP NYERI DAN LAMANYA PERSALINAN KALA I IBU BERSALIN DI RUMAH BERSALIN KOTA BANDAR LAMPUNG Titi Astuti, Merah Bangsawan Jurusan Keperawatan Poltekkes Tanjungkarang Jurnal Ilmiah Keperawatan Sai Betik, Volume 15, No. 1, April 2019 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh teknik relaksasi terhadap rasa nyeri dan lamanya persalinan kala I pada ibu bersalin. Jenis penelitiannya kuantitatif dengan desain Quasi Experimen dengan menggunakan kelompok kontrol. Sampel dalam penelitian berjumlah 64 responden, terdiri dari 32 responden kelompok intervensi dan 32 responden kelompok kontrol. Instrumen yang digunakan mengukur skala nyeri menggunakan VAS, lembar observasi untuk lamanya kala I dan kuesioner karakteristik responden. Analisis data menggunakan Uji t-independent. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh teknik relaksasi dengan rasa nyeri persalinan kala I dengan p value 0,000 (p value< 0,05). Ada pengaruh teknik relaksasi terhadap lamanya persalinan kala I dengan p value 0,000 (p value< 0,05). Peneliti menyarankan agar perawat dan bidan dapat memberikan penyuluhan kesahatan tetang teknik relaksasi dan teknik lainnya seperti massage, perubahan posisi ibu dll untuk membantu ibu mengurangi rasa nyeri persalinan menjadi aman, nyaman, dan ibu, bayi sehat dan sejahtera.



5.



JURNAL 5 EFEKTIFITAS TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP ADAPTASI NYERI PERSALINAN DI KLINIK BIDAN EKA SRI WAHYUNI KEC MEDAN DENAI TAHUN 2017 NAOMI FERONIKA ARITONANG POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MEDAN



Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan rileksasi nafas dalam terhadap adaptasi nyeri persalinan di klinik Eka Sri Wahyuni tahun 2017. Desain penelitian ini menggunakan pra eksperimen,dengan tekhnik pengambilan sampel consecutive sampling yaitu sebanyak 34 ibu inpartu yang akan melakukan persalinan di klinik Eka Sri Wahyuni dan Klinik Pratama tanjung pada bulan April- Juni 2017. Menggunakan data sekunder dari hasil rekam medik dan data primer dari lembar observasi. Data yang diperoleh diolah dengan menggunakan uji Paired Test dengan α = 0,05. Ibu sebelum diberi tekhnik relaksasi nafas dalam yang dinilai pada kala I fase aktif (6 cm) mengalami nyeri yang berat pada persalinan yaitu 25 orang (73,5%), sedangkan setelah diberikan tekhnik relaksasi nafas dalam umumnya mengalami nyeri sedang pada persalinan yaitu 20 orang (58,8%). Ada pengaruh relaksasi nafas dalam terhadap adaptasi nyeri persalinan di klinik Eka Sri Wahyuni tahun 2017 dengan sig. 0,000 atau ρ < α (0,000 > 0,05). Untuk itu diperlukan peningkatan sosialisasi berupa penyuluhan dan pelatihan teknik relaksasi, agar para bidan dan ibu bersalin dapat menerapkan teknik hypnobirthing demi meminimalkan tingkat nyeri persalinan. 6. JURNAL 6 APLIKASI RELAKSASI NAFAS DALAM UNTUK MENGURANGI NYERI PERSALINAN KALA 1 FASE AKTIF MELALUI MEDIA BUKU SAKU Mia Andia Ningrum Program Studi D III Kebidanan Universitas ‘Aisyah Tujuan : untuk bahan bacaan dan menambah pengetahuan mahasiwa terhadap aplikasi relaksasi nafas dalam serta khususnya ibu bersalin untuk mengurangi nyeri persalinan. Metode: Dengan media Buku Saku“Persalinan Nyaman Tanpa Nyeri Dengan Relaksasi Nafas



Dalam”. Kesimpulan: Buku saku ini memuat edukasi dan teknik penanganan pengurangan nyeri dengan relaksasi nafas dalam yang dibuat oleh mia andia ningrum. Buku saku ini dibuat semenarik mungkin agar menarik minat pembaca sehingga dapat memahami dan dapat menerapkan sendiri pada saat persalinan. 7. JURNAL 7 Terapi Relaksasi (Napas Dalam) dalam Mengurangi Nyeri Persalinan Juistira Safitri, Sunarsi, Dewi Yuliasari Program Studi Kebidanan, Universitas Malahayati, Bandar Lampung, Indonesia Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh terapi relaksasi (napas dalam) dalam mengurangi nyeri persalinan. Jenis penelitia kuantitatif dengan pendekatan quasi eksperimen. Teknik sampling dengan cara purposive sampling. Sasaran dalam penelitian seluruh ibu bersalin kala 1 pembukaan 4 – 7 cm, sampe berjumlah 30 orang. Tempat penelitian telah dilaksanakan di Praktik Mandiri Bidan di Kota Bandar Lampung pada 16 Februari – 30 Juni 2019. Pengumpulan data menggunakan lembar observasi, analisa data bivariate dengan uji t. Hasil penelitian rata- rata nyeri persalinan sebelum diberikan terapi relaksasi (nafas dalam) adalah 6.7 dengan standar deviasi 0.8. Rata – rata nyeri persalinan setelah diberikan terapi relaksasi (napas dalam) adalah 4.3 dengan standar deviasi 0.9, dan p-value. 8. JURNAL 8 PENGARUH KOMBINASI TEKNIK KNEADING DAN RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP INTENSITAS NYERI KALA I PERSALINAN DI PMB RABIAH ABUHASAN PALEMBANG Gina Lanina,Bunga Tiara Carolin, Dayan Hisni Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Nasional



Tujuan: mengetahui “Pengaruh Kombinasi Teknik Kneading dan Relaksasi Nafas Dalam Terhadap Intensitas Nyeri Kala I Persalinan Di Praktik Mandiri Bidan Rabiah Abuhasan Palembang”. Metodologi: Penelitian ini adalah quasi eksperimental dengan pretest and posttest one group design. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan accidental sampling dengan jumlah sampel sebanyak 25 responden. Analisa data menggunakan paired t-test. Hasil Penelitian :Hasil uji statistik terdapat perbedaan rata-rata pretest dan posttest sebelum dilakukan intervensi didapatkan nilai mean 7,72 sedangkan sesudah diberikan intervensi mendapat nilai mean 5,44. Hasil analisa data menggunakan paired t-test diperoleh p= 0,000 (p