MKLH FKG Hewani [PDF]

  • Author / Uploaded
  • ros
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Wr. Wb. Segala puji dan syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT karena limpahan rahmat, taufik serta hidayah-Nya, sehingga kami dapat membuat makalah ini yang berjudul “Pengolahan Bahan Hewani” kami dapat menyelesaikan dengan baik sesuai dan dengan waktu yang telah ditentukan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Makalah ini dibuat dengan sedemikiaan rupa agar dapat dengan mudah dipelajari dan dipahami. Semoga segala yang telah kita kerjakan merupakan bimbingan yang lurus dari Yang Maha Kuasa. Kami menyadari, bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat berguna bagi pembuatan dan penyempurnaan selanjutnya. Wassalamu’alaikum Wr. Wb Bengkulu, 24 Oktober 2016



( Kelompok 2)



1



Daftar isi KATA PENGANTAR ............................................................................................................................ 1 BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................................................... 3 A.



Latar Belakang ............................................................................................................................ 3



B.



Rumusan Masalah ....................................................................................................................... 3



C.



Tujuan ......................................................................................................................................... 3



D.



Metode ........................................................................................................................................ 3



BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................................................ 4 A.



Pengertian ................................................................................................................................... 4



B.



Klasifikasi Bahan Simplisia Hewani........................................................................................... 4



BAB III PENUTUP .............................................................................................................................. 11 A.



Kesimpulan ............................................................................................................................... 11



B.



Saran ......................................................................................................................................... 11



Daftar Pustaka ....................................................................................................................................... 12



2



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Simplisia adalah bahan alamiah yang dipergunakan sebagai obat yang belum mengalami pengolahan apapun juga dan kecuali dinyatakan lai simplisia merupakan bahan yang dikeringkan. Simplisia dapat berupa simplisia nabati, simplisia hewani dan simplisia pelikan atau mineral. a)



Simplisia nabati adalah simplisia berupa tanaman utuh, bagian tanaman atau



eksudat tanaman. Yang dimaksud dengan eksudat tanaman adalah isi sel yang secara spontan keluar dari tanaman atau dengan cara tertentu dikeluarkan dari selnya, atau zat-zat nabati lainnya yang dengan cara tertentu dipisahkan dari tanamannya. b)



Simplisia hewani adalah simplisia yang berupa hewan utuh, bagian hewan



atau zat-zat berguna yang dihasilkan oleh hewan dan belum berupa zat kimia c)



Simplisia mineral atau pelikan adalah simplisia yang berupa bahan pelikan



atau mineral yang belum diolah atau telah diolah dengan cara sederhana dan belum berupa zat kimia murni. B. Rumusan Masalah 1. Definisi Simplisia Hewani 2. Simplisia Simplisia Hewani 3. Klasifikasi Simplisia Hewani C. Tujuan 1. Mengetahui dan memahami Definisi Simplisia Hewani 2. Mengetahui dan memahami Simplisia Simplisia Hewani 3. Mengetahui dan memahami Klasifikasi Simplisia Simplisia Hewani D. Metode Metode yang digunakan dalam pembuatan makalah ini adalah browsing internet



3



BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Simplisia hewani adalah simplisia yang berupa hewan utuh, bagian hewan atau zat-zat berguna yang dihasilkan oleh hewan dan belum berupa zat kimia. B. Klasifikasi Bahan Simplisia Hewani 1. ADEPS LANAE Nama Sinonim



: Lemak bulu domba anhydrous lanolin, Wool FAT, Lemak bulu



Nama hewan



: Ovis Aries (L.)



Keluarga



: Bovidae



Zat berkhasiat : Ester-ester lemak dengan kolesterol, Utama/Isi oksikolesterol, gamma-lanosterol, lanosterol dihidrolanosterol dan agnosterol. Adapun asam lemaknya adalah asam palmitat, asam miristinat, asam lanopalmitat, asam lanoserat, asam serotat dan asam karnaubat, alkohol-alkohol, setil alkohol dan karnaubiealkohol. Penggunaan Sediaan



Pemerian



: Sebagai salep, sabun, pasta, pil dan serbuk. -: Aethylis Aminobenzoatis Unguentum (Form. Nas).



Tannini



-



Bacitracini Neomycini unguentum (Form. Nas).



Polymyxini



-



Chloramphenicoli Nas).



-



Gamexani cremor (Form. Nas).



-



Hydrocortini unguentum (Form. Nas).



-



Ichtammoli unguentum (Form. Nas).



-



Methylis Salysilatis unguentum (Form. Nas).



-



Tetracyclini (Form. Nas).



unguentum



Hydrocloridi



(Form.



unguentum



: Zat serupa lamak, liat, likat warna kuning 4



muda atau kuning pucat, agak tembus cahaya bau lemah dan khas. Bagian diambil



yang : Lemak yang dimurnikan dari bulu domba.



Pembuatan



: Pada bulu domba terdapat 10-50 % lemak yang merupakan selaput luar bulu tersebut. Air sabun bekas pencuci bulu mengandung lemak tersebut. Pada air cucian ditambah asam sulfat dan magma berlemak yang terpisah diambil, magma diperas panaspanas untuk memisahkan kotoran-kotoran. Lemak yang diperoleh dimurnikan lagi, jika masih berisi asam lemak bebas. Lemak bulu domba dapat pula diperoleh langsung yaitu secara disari dengan pelarut organik.



Penyimpanan



: Dalam wadah tertutup baik terlindung dari cahaya atau ditempat sejuk.



2. ADEPS SUILLUS Nama sinonim



: Lemak babi, Lard.



Nama hewan asal



: Sus scrofa (L.)



Keluarga



: Suidae



Penggunaan



: Bahan salap, emplastrum



Sediaan



: Emplastrum Plumbi Oxydi.



Pemerian



: Lemak lunak, likat, warna putih bau leak tapi tidak tengik, jika dileburkan menjadi cairan jernih dan kemudian dibiarkan, tidak terpisah air.



Bagian digunakan Penyimpanan



yang : Lemak dari rongga perut. : Dalam wadah tertutup baik.



3. CERA ALBA Nama Sinonim



: Malam putih, White Bees Wax.



Nama hewan



: Apis Mellifera (L.) dan species lain.



5



Keluarga



: Apidae



Zat berkhasiat : Mirisin (Mirisilpalmitat), terdapat pula Utama/Isi asam serotinat, serasin (campuran parafin), asam melisinat, seril-alkohol. Penggunaan



: Bahan salap



Sediaan



: Methylis Salicylatis Unguentum Leniens



Pemerian



: Zat pada lapisan tipis bening warna putih kekuningan, bau lemah.



Bagian digunakan



unguentum (F.N),



yang : Malam dari sarang yang telah dibersihkan dan yang telah diputihkan.



Cara memperoleh



: Dulu diputihkan secara dijemur dan bentuk pita-pita tipis. Sekarang dioksidir dengan hidrogenperosida, kalium permanganat atau benzoil-peroksida.



Penyimpanan



: Dalam wadah tertutup baik.



4. CERA FLAVA Nama Sinonim



: Malam kuning, Yellow Bees wax, yellow wax, bees wax



Nama hewan asal



: Apis Mellifera (L.)



Keluarga



: Apidae



Zat berkhasiat : Mirisin (=Mirisilpalmitat), serin atau asam Utama/Isi serotinat, asam melisinat, mirisil-alkohol, hidrokarbon heptakosan dan hentrakontan. Penggunaan



: Bahan salep.



Sediaan



: Oculentum Hydrargyri Oxydi Flavi (FOI)



Pemerian



: Zat padat, jika dingin agak rapuh, jika hangat enjadi elastis, bekas patahan buram dan berbutir warna coklat kekuningan, bau enak seperti madu.



Bagian diambil Penyimpanan



yang : Malam yang telah dibersihkan dari sarang apis : Dalam wadah tertutup baik 6



5. CETACEUM Nama Sinonim



: Setaseum, Spermaseti



Nama hewan asal



: Physeter macrosephallus Physeter catodon (L.) rostratus (Miller)



Keluarga



danHyperoodon



: Physeteridae



Zat berkhasiat : Setin ( = setilpalmitat ), setilstearat, Utama/isi setiloleat, setilaurat, setilmiristinat, dan setil alcohol. Penggunaan



: Bahan salap



Sediaan



: Unguentum Leniens (Form. Nas).



Pemerian



: Massa hablur bening, licin, warna putih mutiara, bau dan rasa lemah.



Bagian diambil



yang : Malam padat murni yang diperoleh dari minyak lemak yang terdapat pada kepala, lemak dan badan ikan.



Cara memperoleh



: Binatang menyusui ini kepalanya besar, bagian atas kepala berisi cairan yang setelah binatangnya mati, menjadi padat putih seperti bunga karang, merupakan campuran setaseum dan minyak lemak. Dengan perasan, pencucian dengan soda dan lain sebagainya diperoleh setaseum murni.



Penyimpanan



: Dalam wadah tertutup baik.



6. GELATINUM Nama Sinonim Zat utama



: Gelatina



berkhasiat : Glutina tersusun atas glikokol, leusin, prolin, asam glutamat, lisin, arginin, alanin, asam asparoginat, fenil-alanin, oksiprolin dan histidin.



Penggunaan



: Bahan kapsul, salep, cairan transfusi.



Keterangan



: Gelatina adalah protein yang diperoleh dari bahan kalogen.



7



Ada dua macam tipe gelatina yaitu : Type A dengan titik iso-electric pada pH 7-9, Type B dengan titik iso-electric pada pH 4,7-5,0 Kwalitas dan sifat-sifat gelatina ditetapkan oleh perbandingan antara glutina dan khondrina yang terdapat padanya. Gelatina makanan dapat dibuat dari 3 sumber utama, yaitu : tulang-tulang yang sudah bersih, kulit babi yang baru dibekukan, dan kulit sapi muda. Tulang yang diolah dengan asam klorida menghasilkan garam kalsium yang larut dalam Osein. Osein dan kulit sapi muda jika diolah dengan kapur, memberikan kolagen kotor yang setelah dimurnikan pada pH 5 – 6 menghasilkan gelatin tipe B. Kulit babi yang diolah dengan asam klorida dan disari pada pH 3,5 – 5 akan menghasilkan lemak dan gelatin tipe A. Penyimpanan



: Dalam wadah tertutup baik.



7. MEL DEPURATUM Nama Sinonim



: Madu murni



Nama hewan asal



: Apis mellifera (L.)



Keluarga



: Apidae



Zat berkhasiat : Gula invert, saccharosa, dekstrin, abu, air, Utama/Isi zat atsiri aromatik, asam semut (sedikit) Penggunaan



: Sebagai sumber hidrat arang yang mudah dicerna, reduktor dalam sediaan-sediaan ferro.



Pemerian



: Cairan kental serupa sirup, bening, warna kuning muda sampai coklat kekuningan, rasa manis khas bau enak khas, jika dipanaskan diatas penangas air bau



8



menjadi lebih kuat, tetapi tidak berubah. Bagian diambil



yang : Madu



Cara memperoleh



: Madu yang diperoleh dari sarang apis ini, dimurnikan dengan pemanasan dibawah suhu 800, didiamkan, kotoran yang mengapung diambil, kemudian madu diencerkan dengan air secukupnya hingga bobot per ml memenuhi persyaratan.



Jenis-jenis



: Di Mesir dan dari apis fasciata, di Senegel dari apis adamsonii di Afrika dari apis caffra dan apis scutella. Di Madagaskar dari apis unicolor. Di India dari apis dorsata (apis indicata = apis florea). Madu erhalus adalah madu yang diperoleh tanpa pemerasan tetapi dibiarkan mengalir dari sarang lebah, jika dipusingkan memberika madu yang paling jernih. Virgin honey adalah madu yang diperoleh dari sarang yang belum perbah terbuka.



Penyimpanan



: Dalam wadah tertutup baik



8. THYROIDUM Nama Sinonim



: Tiroida



Nama hewan asal



: Serbuk kering dari kelenjar tiroid binatang menyusui, telah dibersihkan dari jaringan pengikat dan lemak.



Zat berkhasiat/isi



: Tiroksin, triyodotironin, Mono yodo tirosin.



Persyaratan kadar



: Kadar yodium yang terikat sebagai senyawa organik tidak kurang dari 0,17 % dan tidak lebih dari 0,20 %



Penggunaan



: Pengobatan terhadap (kerdil dan myxoedema).



Sediaan



: Thyroidi Compressi – F.I.



Merian



: Serbuk warna kekuningan hingga coklat,



diyodotirosin,



hipotiroidisme



9



bau lemah, mirip bau daging rasa asin. Penyimpanan



: Dalam wadah tertutup rapat, terlindung dari cahaya.



10



BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Simplisia adalah bahan alamiah yang dipergunakan sebagai obat yang belum mengalami pengolahan apapun juga dan kecuali dinyatakan lai simplisia merupakan bahan yang dikeringkan. Simplisia hewani adalah simplisia yang berupa hewan utuh, bagian hewan atau zat-zat berguna yang dihasilkan oleh hewan dan belum berupa zat kimia. B. Saran Sumber Daya alam Indonesia sangat beragam dan masing-masing mempunyai zat berguna khususnya dalam bidang pengobatan. Sebagai warga negara yang mencintai negeri ini sudah sahrusnya kita terus berupaya menggali potensi zat berkhasiat pada sumber daya alam indonesia dan menjaga kelestariannya.



11



Daftar Pustaka Buku farmakognosi kelas XII SMK Onurul9.blogspot.com Id.m.wikipedia.org



12