Modul 1 Antropometri [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN ASISTENSI PRAKTIKUM SISTEM KERJA DAN ERGONOMI MODUL 1 ANTROPOMETRI



Instruktur Asisten



: Annisa Maharani Suyono, S.T., M.T. : Namun Muliad Suprapto Muhammad Akbar



Disusun Oleh : Feri Usman Ginanjar



(0518103024)



Eko Sabtian Alfatah



(0518103023)



LABORATORIUM SISTEM KERJA DAN ERGONOMI PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS WIDYATAMA BANDUNG 2020



BAB I PENDAHULUAN



1.1



LATAR BELAKANG



1.1.1 Antropometri Perkembangan teknologi saat ini begitu pesatnya, sehingga peralatan sudah menjadi kebutuhan pokok pada berbagai lapangan pekerjaan. Peralatan dan teknologi pun menjadi sangat penting untuk upaya meningkatkan produktivitas. Hal ini disebabkan oleh pentingnya antropometri untuk menentukan berapa ukuran yang pas atau nyaman untuk suatu produk. Aspek ergonomi dalam suatu proses perancangan fasilitas kerja merupakan suatu faktor penting dalam menunjang peningkatan pelayanan jasa produksi. Antropometri akan memberikan penjelasan kalau manusia itu pada dasarnya memiliki berbeda satu dengan yang lain. Seorang perancang produk ataupun fasilitas kerja akan mampu menyesuaikan bentuk dan geometris ukuran dari produk rancangannya dengan bentuk maupun ukuran dimensi bagian tubuh yang sebelumnya telah memiliki data ukuran antropometri yang tepat. Inovasi perubahan



akan diterapkan pada produk rak besi yang mana



sangat sering digunakan sebagai alat untuk memindahkan barang dari satu ruangan ke ruangan lainya terutama di pergudangan. Rak besi yang digunakan saat memindahkan barang seringkali bersentuhan dengan dinding ataupun barang lainya yang mengakibatkan terjadinya kerusakan. Prakrikum kali ini kami akan membuat rangka besi yang dilengkapi roll karet di setiap ujung sudutnya untuk melindungi ujung rak besi sehingga meminimalisir kerusakan ketika terjadi benturan dengan barang atau dinding. Alat ini bisa menyesuaikan dengan ukuran rak, karena di desain untuk bisa di perkecil dan diperbesar sesuai dimensi rak sehingga tidak terpaku pada satu ukuran rak.Alat yang sudah jadi akan di ukur dan dihitung dengan metode Antropometri.



2



UNIVERSITAS WIDYATAMA



PRAKTIKUM STATISTIKA INDUSTRI



1.2 TUJUAN PRATIKUM 1.1.2 Antropometri Praktikum Sistem Kerja dan Ergonomi ini, praktikan diharapkan dapat memiliki kemampuan dalam beberapa aspek, yaitu: 1. Mengetahui dan memahami tata cara pengukuran antropometri. 2. Membekali praktikan dengan konsep-konsep mengenai perancangan suatu sistem kerja/produk, yang berhubungan dengan data-data atau informasi mengenai sifat, keterbatasan dan kemampuan manusia. 3. Menganalisa, menilai dan memperbaiki serta merancang suatu sistem kerja yang berhubungan dengan manusia sebagai pemakai.



3



BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Antropometri Pelaksanaan sistem kerja selalu terjadi interaksi antara manusia dengan lingkungan kerja pada umumnya. Interaksi ini dapat berlangsung baik jika lingkungan kerja dapat memberikan suasana yang ENASE (Efektif, Nyaaman, Aman, Sehat dan Efisien) bagi manusia. Demikian pula pada perancangan stasiun kerja, buman centered design



proses



diterapkan sehingga operator



pada stasiun kerja tersebut akan memiliki daya tahan yang kuat terhadap berbagai macam gangguan dan kelelahan. Tahapan untuk teknik perancangan dikenal dengan sebutan NIDA, yang merupakan kepanjangan dari Need, Idea,Decision dan Action. Artinya tahap pertama seorang perancang menetapkan dan mengidentifikasi kebutuhan (Need), sehubungan dengan alat atau produk yang harus dirancang. Proses dilanjutkan dengan pengembangan ide-ide (Idea) yang akan melahirkan berbagai alternatif untuk memenuhi kabutuhan tadi dilakukan suatu penilaiaan dan penganalisaan terhadap berbagai alternatif yang ada, sehingga perancang akan dapat memutuskan (Decision) suatu alternatif yang terbaik. Tujuan akhirnya dilakukan suatu proses pembuatan (Action). Tahapan perancangan sistem kerja menyangkut work space design dengan memperhatikan faktor antropometri secara umum adalah: 1. Menentukan kebutuhan perancangan dan kebutuhannya (establish requirment). 2. Mendefinisikan dan mendeskripsikan populasi pemakai. 3. Pemilihan sampel yang akan diambil datanya. 4. Penentuan kebutuhan data (dimensi tubuh yang akan diambil). 5. Penentuan sumber data (dimensi tubuh yang akan diambil) dan pemilihan persentil yang akan dipakai. 6. Penyiapan alat ukur yang akan dipakai. 7. Pengambilan data.



4



UNIVERSITAS WIDYATAMA



PRAKTIKUM STATISTIKA INDUSTRI



8. Pengolahan data. 9. Visualisasi rancangan. Hasil rancangan yang dibuat dituntut dapat memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi si pemakai. Rancangan yang akan dibuat harus memperhatikan faktor manusia sebagai pemakainya. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membuat suatu rancangan selain faktor manusia antara lain: 1. Analisis Teknik, banyak hubungan dengan ketahanan, kekuatan, kekerasan dan seterusnya. 2. Analisis Ekonomi, berhubungan perbandingan biaya yang harus dikeluarkan dan manfaat yang akan diperoleh. 3. Analisis Legalisasi, berhubungan dengan segi hukum atau tatanan hukum yang berlaku dan dari hak cipta. 4. Analisis Pemasaran, berhubungan dengan jalur distribusi produk atau hasil rancangan sehingga dapat sampai kepada konsumen. 5. Analisis Nila. 2.2 Ergonomi Ergonomi adalah ilmu yang memanfaatkan informasi mengenai sifat, kemampuan dan keterbatasan manusia untuk merancang sistem kerja. Menerapkan sistem ergonomi diharapkan manusia yang berperan sentral dalam suatu sistem kerja dapat bekerja dengan baik, yaitu efektif, nyaman, aman, sehat dan efisien. 2.3 Antopometri Antropometri merupakan bagian dari ergonomi yang secara khusus mempelajari ukuran tubuh yang meliputi dimensi linier, berat, isi, ukuran (dimensi), kekuatan, kecepatan dan aspek lain dari gerakan tubuh. Antropometri secara luas akan digunakan sebagai pertimbangan ergonomis dalam proses perancangan (design) produk maupun sistem kerja yang memerlukan interaksi manusia. Data antropometri yang berhasil diperoleh akan diaplikasikan secara luas antara lain dalam hal:



5



1. Perancangan areal kerja 2. Perancangan peralatan kerja seperti mesin, equipment, perkakas (tols) dan sebagainya. 3. Perancangan produk-produk konsumtif seperti pakaian, kursi, meja, komputer dan lain-lain. 4. Perancangan lingkungan kerja fisik. Antropometri dibagi atas dua bagian, yaitu: 1.



Antropometri Statis



Antropometri statis berkaitan dengan pengukuran keadaan dan ciri-ciri fisik manusi dalam keadaan diam atau dalam keadaan dibakukan. Dimensi yang diukur pada antropometri statis diambil secara linear (lurus) dan dilakukan pada permukaan tubuh. Agar hasilnya dapat representatif, maka pengukuran harus dilakukan dengan metode tertentu terhadap individu. 1. Umur Seperti diketahui bersama bahwa manusia tumbuh sejak lahir hingga kira-kira berumur 20 tahun untuk pria dan 17 tahun untuk wanita. Mengenai hal tersebut ukuran tubuh manusia tetap dan cenderung untuk menyusut setelah kurang lebih berumur 60 tahu. 2. Jenis Kelamin Jenis kelamin manusia yang berbeda akan mengakibatkan dimensi tubuhnya berbeda. Perbedaan tubuh ini dikarenakan fungsi yang berbeda. 3. Suku Bangsa Suku bangsa juga memberikan ciri khas mengenai dimensi tubuhnya. Ekstrimnya orang Eropa merupakan Etnis kaukasoid berbeda dengan orang Indonesia yang merupakan Etnis Mongoloid. Kecendrungan dimensi tubuh manusia yang termasuk Etnis Kaukasoid lebih panjang bila dibandingkan dengan dimensi tubuh manusia yang termasuk etnis Mongoloid.



4



UNIVERSITAS WIDYATAMA



PRAKTIKUM STATISTIKA INDUSTRI



4. Jenis pekerjaan atau latihan Suatu sifat dasar otot manusia, dimana bila otot tersebut sering dipekerjakan akan mengakibatkan otot tersebut bertambah lebih besar. Misalnya: dimensi soerang buruh pabrik, dimensi seorang binaragawan dan sebagainya. 2.



Antropometri Dinamis Antropometri dinamis adalah pengukuran keadaan dan ciri-ciri fisik manusia dalam keadaan bergerak atau memperhatikan gerakan-gerakan yang mungkin terjadi saat pekerja tersebut melaksanakan kegiatannya.



Data antropometri hasil pengukuran digunakan sebagai data untuk perancangan peralatan. Keadaan dan ciri individu dapat membedakan dimenssi antropometri yang satu dengan yang lainnya. Perancangan suatu peralatan kerja dengan berdasarkan data antropometri pemakainya bertujuan untuk mengurangi tingkat kelelahan kerja, meningkatkan performasi kerja dan meminimalisir potensi kecelakaan kerja dalam perancangan yang dilakukan dengan menggunakan data antropometri, terdapat 3 prinsip yang harus diperhatikan, yaitu: 1. Prinsip perancangan fasilitas berdasarkan individu ekstrim minimum atau maksimum (Extrem Individu Faciality Design). Perancangan dilakukan dengan menggunakan data persentil ekstrim minimum 5% dan ekstrim maksimum 95%. 2. Perancangan fasilitas yang dapat disesuaikan (Adjustable Faciality Design). Perancangan dilakukan dengan menggunakan data persentil 50%. Perancangan fasilitas berdasarkan rata-rata pemakaian (User Average Faciality Design).



7



BAB IV PENGUMPULAN DATA DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data Pengumpulan data untuk praktikum sistem kerja dan ergonomi diawali dengan melakukan pengamatan dengan mengukur anggota tubuh sesuai dengan yang dibutuhkan. 1. Produk yang diinovasikan



Gambar 4. 1 Rak yang belum diinovasikan (Sumber: Pengolahan Data)



Gambar 4. 2 Rancangan Rak yang akan diinovasikan (Sumber: Pengolahan Data)



4



UNIVERSITAS WIDYATAMA



PRAKTIKUM STATISTIKA INDUSTRI



2. Data Dimensi Antropometri yang Digunakan dalam Perancangan Produk Tabel 4.1 Dimensi Antropometri yang Digunakan Produk No



Kode



Dimensi Tubuh yang Digunakan Dimensi Panjang Genggaman Tangan ke 1 D36 Depan 2 D23 Dimensi Panjang Lengan Bawah 3 D5 Dimensi Tinggi Pinggul 4 D29 Dimensi Panjang Tangan (Sumber: Pengumpulan Data) 3. Data hasil pengukuran yang dilakukan berdasarkan kebutuhan dimensi tubuh yang digunakan



Gambar 4. 3 Pengukuran Dimensi Panjang Genggaman Tangan ke Depan (Sumber: Pengolahan Data)



Gambar 4. 4 Pengukuran Dimensi Panjang Lengan Bawah (Sumber: Pengolahan Data)



9



Gambar 4.5 Pengukuran Dimensi Tinggi Pinggul (Sumber: Pengolahan Data)



Gambar 4.6 Pengukuran Dimensi Panjang Tangan (Sumber: Pengolahan Data) 4.2 Pengolahan Data Pengolahan data yang akan dilakukan dimulai dengan menyajikan rancangan produk yang berkaitan dengan inovasi. Keterangan inovasi yang dilakukan yaitu: 1. Memberikan bantalan roller yang terbuat dari rubber 2. Membuat bagian kerangka dapat disesuaikan panjang nya sesuai dengan kebutuhan



Gambar 4.7 Rancangan Produk Pendukung dalam 3D (3 Dimensi) (Sumber: Pengolahan Data)



4



UNIVERSITAS WIDYATAMA



PRAKTIKUM STATISTIKA INDUSTRI



Gambar 4.8 Rancangan Produk Utama dalam 3D (3 Dimensi) (Sumber: Pengolahan Data)



A. Pengolahan data untuk Dimensi Panjang Genggaman Tangan ke Depan 1. Uji Keseragaman Data a. Rata-rata π‘₯Μ…Μ… =



βˆ‘π‘₯𝑖 𝑛



π‘₯Μ…Μ… =



78 + 78 + β‹― + 73 50



π‘₯Μ…Μ… = 75,11 b. Menentukan Standar Deviasi



𝜎= √



𝜎 =



√



𝜎



βˆ‘(π‘₯𝑖 βˆ’ π‘₯̿𝑖 )2 π‘˜βˆ’1



((78βˆ’75,11)+(78βˆ’75,11)+β‹―+(73βˆ’75,11)2 9



= 3,018



𝜎π‘₯ =



𝜎 βˆšπ‘›



𝜎π‘₯ =



3,018 √5 𝜎π‘₯ = 1,35



11



c. Menentukan BKA dan BKB 𝐡𝐾𝐴 = π‘₯ΜΏ + 3𝜎π‘₯ 𝐡𝐾𝐴 = 75,11 + (3 Γ— 3,018) 𝐡𝐾𝐴 = 79,16 𝐡𝐾𝐡 = π‘₯ΜΏ βˆ’ 3𝜎π‘₯ 𝐡𝐾𝐡 = 75,11 βˆ’ (3 Γ— 3,018) 𝐡𝐾𝐡 = 71,05



d. Membuat Grafik hasil pengamatan



Dimensi Panjang Genggaman Tangan ke Depan 90



BKA



Pengukuran



85 Rata-Rata Subgroup BKB



80 75 70 65 60 1



2



3 Subgroup



4



5



Gambar 4.9 Pengukuran Dimensi Panjang Genggaman Tangan ke Depan (Sumber: Pengolahan Data) 2. Uji Kecukuoan Data 2



𝑁′ = [



𝑍𝑑/𝛼 βˆšπ‘(βˆ‘π‘‹π‘– 2 )βˆ’ (βˆ‘π‘‹π‘– )2 βˆ‘π‘‹π‘–



] 2



40√50(5677.62 + 5580.09 + β‹― + 5707.05) βˆ’ (78 + 78 + β‹― + 73)2 𝑁′ = [ ] (78 + 78 + β‹― + 73)



𝑁 β€² = 144.028



Data Tidak Cukup



4



UNIVERSITAS WIDYATAMA



PRAKTIKUM STATISTIKA INDUSTRI



3. Perhitungan Persentil



𝑃5 = π‘₯Μ… βˆ’ (1,645 Γ— 𝜎) 𝑃5 = 75,11 βˆ’ (1,645 Γ— 0,964) 𝑃5 = 70,09 𝑃50 = π‘₯Μ… 𝑃50 = 75,11 𝑃95 = π‘₯Μ… + (1,645 Γ— 𝜎) 𝑃95 = 75,11 + (1,645 Γ— 0,964) 𝑃95 = 80,13 B. Pengolahan data untuk Dimensi Panjang Lengan Bawah 1. Uji Keseragaman Data a. Rata-rata π‘₯Μ…Μ… =



βˆ‘π‘₯𝑖 𝑛



π‘₯Μ…Μ… =



46 + 45 + β‹― + 43 50



π‘₯Μ…Μ… = 45 b. Menentukan Standar Deviasi



𝜎= √



𝜎 =



√



𝜎



βˆ‘(π‘₯𝑖 βˆ’ π‘₯̿𝑖 )2 π‘˜βˆ’1



((78βˆ’75,11)+(78βˆ’75,11)+β‹―+(73βˆ’75,11)2 9



= 5,085



𝜎π‘₯ =



𝜎 βˆšπ‘›



𝜎π‘₯ =



5,085 √5 13



𝜎π‘₯ = 2,274 c. Menentukan BKA dan BKB 𝐡𝐾𝐴 = π‘₯ΜΏ + 3𝜎π‘₯ 𝐡𝐾𝐴 = 45 + (3 Γ— 5,085) 𝐡𝐾𝐴 = 51,882 𝐡𝐾𝐡 = π‘₯ΜΏ βˆ’ 3𝜎π‘₯ 𝐡𝐾𝐡 = 45 βˆ’ (3 Γ— 5,085) 𝐡𝐾𝐡 = 38,117 d. Membuat Grafik hasil pengamatan



Dimensi Panjang Lengan Bawah 65



60



BKA



Rata-rata



55 50



Rata-Rata



45 BKB



40 35 30 25 1



2



3 Subgroup



4



5



Gambar 4.10 Pengukuran Dimensi Panjang Lengan Bawah (Sumber: Pengolahan Data)



2. Uji Kecukupan Data 2 2



𝑁′ = [



𝑍𝑑/𝛼 βˆšπ‘(βˆ‘π‘‹π‘– )βˆ’ (βˆ‘π‘‹π‘–



)2



βˆ‘π‘‹π‘–



4



]



UNIVERSITAS WIDYATAMA



PRAKTIKUM STATISTIKA INDUSTRI



2



40√50(1953.64 + 1909.60 + β‹― + 2011.52) βˆ’ (46 + 45 + β‹― + 43)2 𝑁′ = [ ] (46 + 45 + β‹― + 43)



𝑁 β€² = 144.1369



Data Tidak Cukup 3. Perhitungan Persentil



𝑃5 = π‘₯Μ… βˆ’ (1,645 Γ— 𝜎) 𝑃5 = 45 βˆ’ (1,645 Γ— 5,085) 𝑃5 = 36,605 𝑃50 = π‘₯Μ… 𝑃50 = 45 𝑃95 = π‘₯Μ… + (1,645 Γ— 𝜎) 𝑃95 = 45 + (1,645 Γ— 5,085) 𝑃95 = 53,339 C. Pengolahan data untuk Dimensi Panjang Genggaman Tangan ke Depan 1. Uji Keseragaman Data a. Rata-rata π‘₯Μ…Μ… =



βˆ‘π‘₯𝑖 𝑛



π‘₯Μ…Μ… =



95 + 93 + β‹― + 91 50



π‘₯Μ…Μ… = 93,29 b. Menentukan Standar Deviasi



𝜎= √



βˆ‘(π‘₯𝑖 βˆ’ π‘₯̿𝑖 )2 π‘˜βˆ’1



15



𝜎 =



√



𝜎



((78βˆ’75,11)+(78βˆ’75,11)+β‹―+(73βˆ’75,11)2 9



= 1,40



𝜎π‘₯ =



𝜎 βˆšπ‘›



𝜎π‘₯ =



1,40 √5 𝜎π‘₯ = 0,626



c. Menentukan BKA dan BKB 𝐡𝐾𝐴 = π‘₯ΜΏ + 3𝜎π‘₯ 𝐡𝐾𝐴 = 93,29 + (3 Γ— 1,40) 𝐡𝐾𝐴 = 95,168 𝐡𝐾𝐡 = π‘₯ΜΏ βˆ’ 3𝜎π‘₯ 𝐡𝐾𝐡 = 93,29 βˆ’ (3 Γ— 1,40) 𝐡𝐾𝐡 = 91,411



d. Membuat Grafik hasil pengamatan



Rata-rata



Dimensi Tinggi Pinggul 100 98 96 94 92 90 88 86 84 82 80



BKA Rata-rata BKB



1



2



3 Subgroup



4



5



Gambar 4.11 Pengukuran Dimensi Tinggi Pinggul (Sumber: Pengolahan Data)



4



UNIVERSITAS WIDYATAMA



PRAKTIKUM STATISTIKA INDUSTRI



e. Uji Kecukupan Data 2



𝑁′ = [



𝑍𝑑/𝛼 βˆšπ‘(βˆ‘π‘‹π‘– 2 )βˆ’ (βˆ‘π‘‹π‘– )2 βˆ‘π‘‹π‘–



] 2



40√50(5677.62 + 5580.09 + β‹― + 5707.05) βˆ’ (78 + 78 + β‹― + 73)2 𝑁′ = [ ] (78 + 78 + β‹― + 73)



𝑁 β€² = 144.028



Data Tidak Cukup 4. Perhitungan Persentil



𝑃5 = π‘₯Μ… βˆ’ (1,645 Γ— 𝜎) 𝑃5 = 93,29 βˆ’ (1,645 Γ— 1,40) 𝑃5 = 90,99 𝑃50 = π‘₯Μ… 𝑃50 = 93,29 𝑃95 = π‘₯Μ… + (1,645 Γ— 𝜎) 𝑃95 = 93,29 + (1,645 Γ— 1,40) 𝑃95 = 95,58



D. Pengolahan data untuk Dimensi Panjang Genggaman Tangan ke Depan 1. Uji Keseragaman Data a. Rata-rata π‘₯Μ…Μ… =



βˆ‘π‘₯𝑖 𝑛



π‘₯Μ…Μ… =



22,5 + 20 + β‹― + 21,5 50



π‘₯Μ…Μ… = 21,64



17



b. Menentukan Standar Deviasi



𝜎= √



𝜎 =



√



𝜎



βˆ‘(π‘₯𝑖 βˆ’ π‘₯̿𝑖 )2 π‘˜βˆ’1



((78βˆ’75,11)+(78βˆ’75,11)+β‹―+(73βˆ’75,11)2 9



= 0,848



𝜎π‘₯ =



𝜎 βˆšπ‘›



𝜎π‘₯ =



0,848 √5 𝜎π‘₯ = 0,379



c. Menentukan BKA dan BKB 𝐡𝐾𝐴 = π‘₯ΜΏ + 3𝜎π‘₯ 𝐡𝐾𝐴 = 21,64 + (3 Γ— 0,379) 𝐡𝐾𝐴 = 22,779 𝐡𝐾𝐡 = π‘₯ΜΏ βˆ’ 3𝜎π‘₯ 𝐡𝐾𝐡 = 21,64 βˆ’ (3 Γ— 0,379) 𝐡𝐾𝐡 = 20,501



4



UNIVERSITAS WIDYATAMA



PRAKTIKUM STATISTIKA INDUSTRI



d. Membuat Grafik hasil pengamatan



Rata-rata



Dimensi Panjang Lengan 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16 15



BKA Rata-rata BKB



1



2



3 Subgroup



4



5



Gambar 4.12 Pengukuran Dimensi Panjang Lengan (Sumber: Pengolahan Data)



e. Uji Kecukupan Data 2 2



𝑍𝑑/π›Όβˆšπ‘(βˆ‘π‘‹π‘– ) βˆ’ (βˆ‘π‘‹π‘– )2



𝑁′ =



βˆ‘π‘‹π‘– [



] 2



40√50(21.50 + 21.45 + β‹― + 21.75) βˆ’ (22.50 + 20 + β‹― + 21.50)2 𝑁′ = [ ] (22.50 + 20 + β‹― + 21.50)



𝑁 β€² = 144.009



Data Tidak Cukup 5. Perhitungan Persentil



𝑃5 = π‘₯Μ… βˆ’ (1,645 Γ— 𝜎) 𝑃5 = 21,64 βˆ’ (1,645 Γ— 0,848) 𝑃5 = 20,248 𝑃50 = π‘₯Μ…



19



𝑃50 = 21,64 𝑃95 = π‘₯Μ… + (1,645 Γ— 𝜎) 𝑃95 = 21,64 + (1,645 Γ— 0,848) 𝑃95 = 23,032 Tabel 4.2 Persentil Dimensi Tubuh



(Sumber: Pengolahan Data)



Tabel 4.3 SpesifikasiRancangan



(Sumber: Pengolahan Data)



4



BAB V ANALISIS 5.1



ANALISIS



5.1.1 Antropometri Pengukuran dimensi tubuh dalam menentukan ukuran produk menjadi tujuan utama dalam praktikum Sistem Kerja dan Ergonomi. Pengukuran menitik beratkan pada anggota tubuh yang digunakan. Pembuatan pelindung siku untuk rak yang dapat dibongkar pasang dirancang bagian sudutnya terbuat dari rubber mampu melindungi bagian rak jika terkena benturan. Spesifikasi dimensi yang digunakan adalah Persentil 50 atau P50, ukuran tersebut digunakan untuk semua dimensi tubuh yang diukur. Dimensi tubuh yang diukur meliputi dimensi panjang genggaman tangan ke depan memiliki ukuran antropometri nya termuat pada table berikut. Tabel 4.4 Persentil Dimensi Tubuh



(Sumber: Pengolahan Data)



Ukuran antropometri untuk persentil P5 dan P95 tidak dipilih sebagai rekomendasi dalam pembuatan produk ini. Produk yang akan diinovasikan ini menitik beratkan bahwa target dari pangsa pasarnya adalah pekerja dalam pergudangan, namun tidak menutup kemungkinan bahwa produk ini dapat digunakan juga untuk keperluan lainnya yang bersangkutan dengan rak sebagai pelindung. P50 dianggap sebagai dimensi yang menengah dimana tujuannya adalah untuk orang yang beranjak dewasa di usia transisi. Pengambilan keputusan untuk rancangan produk spesifikasi produk termuat pada table berikut.



33



Tabel 4.3 SpesifikasiRancangan



(Sumber: Pengolahan Data)



Dimensi panjang genggaman tangan ke depan dipilih P50 alasan pemilihan ukuran proporsional dengan lengan orang dewasa, begitu juga dengan dimensi panjang lengan bawah dipilih P50 agar proporsional dengan ukuran orang dewasa yang relative bekerja di pergudangan. Dimensi tinggi pinggul dipilih P50 selain mudah dalam memposisikan kerangka ketika orang sedang berdiri juga agar dapat digunakan oleh pria dan wanita. Dimensi panjang tangan dipilih P50 dibuat lebih nyaman disesuaikan dengan orang dewasa.



4



BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 KESIMPULAN Kesimpulan dari praktikum sistem kerja dan ergonomi mengenai antropometri adalah sebagai berikut: 1. Melakukan pengukuran antropometri untuk pengukuran produk dimulai dengan merencanakan produk yang akan dibuat lalu menganalisa bagian mana saja yang termasuk ke dalam produk tersebut. Pengukuran dimensi tubuh yang berkaitan akan dimulai dengan mengumpulkan responden serta menentukan tujuan pangsa pasar yang akan dapat menggunakan produk tersebut. 2. Keterbatasan dalam pengukuran antropometri disesuaikan dengan usia, jenis kelamin dan ras suku. Hal tersebut berkaitan dengan ukuran manusia yang tidak sama, batasan ukuran tersebut memungkinkan produk dapat dibatasi sesuai dengan penggunanya. 3. Produk inovasi rak besi dengan ujung nya yang terbuat dari roller dipilih untuk menghilangkan resiko yang muncul akibat ujung rak tanpa pelindung akan merusak dinding atau siku yang ada.



23



UNIVERSITAS WIDYATAMA



PRAKTIKUM STATISTIKA INDUSTRI



6.2 SARAN Saran untuk praktikum statistika sistem kerja dan ergonomi mengenai antropometri yaitu: 1.



Praktikum sistem kerja dan ergonomi lebih baik mudah untuk dilakukan pengukuran apabila memiliki kursi antropometri yang standar sehingga data akan lebih akurat



2.



Produk yang akan dirancang lebih baik untuk dibuat secara umum atau bebas tanpa batasan



24



DAFTAR PUSTAKA Antropometri Indonesia.org (Diakses pada senin, 17 Februari 2020 pukul 12.00) Sinaun. Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi. (Diakses pada selasa, 18 Februari 2020 pukul 15:10)



25