6 0 260 KB
MODUL 9 PENYELESAIAN AUDIT MATA KULIAH PRAKTIKUM AUDIT Dosen Pengampu: Drs. H. Arifin Akhmad, M.Si., Ak., CA
OLEH Kelompok 5 1.
Dean Bermana Karosekali
(160503025)
2.
Ribka Grace Andriani Siahaan
(160503035)
3.
Melisa Pakpahan
(160503051)
4.
Sastra W Nababan
(160503061)
5.
Edward Prima Putra Tarigan
(160503066)
PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI DEPARTEMEN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2019
No . 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
PT SUGUS DAFTAR JURNAL KOREKSI DAN REKLASIFIKASI TAHUN 2018 Debit Keterangan (Rp) Penjualan 11.000.000 Piutang usaha Piutang usaha 198.000.000 Penjualan Piutang lain-lain (giro) 10.000.000 Utang lain-lain Piutang lain-lain (giro) 11.000.000 Utang lain-lain Piutang lain-lain (giro) 1.500.000 Utang lain-lain Retur penjualan 22.000.000 Piutang usaha Piutang usaha (PT Zebra Pratama) 15.000.000 Piutang usaha (PT Lestari) Piutang lain-lain (giro) 400.000 Utang lain-lain Beban piutang tak tertagih 11.000.000 Piutang usaha Beban lain-lain 15.000.000 Piutang usaha (TEMPO) Barang Konsinyasi 31.820.000 Persediaan bahan baku Beban lain-lain 15.910.000 Persediaan bahan baku Beban gaji 15.000.000 Utang gaji Rugi kehilangan persediaan 1.350.000 Persediaan bahan baku Utang dagang 8.000.000 Persediaan bahan baku Beban lain-lain 11.000.000 Persediaan bahan baku Barang dalam proses 15.000.000 Upah langsung Utang dagang 8.800.000 Persediaan bahan baku Piutang lain-lain 200.000 Beban lain-lain 150.000 Kas kecil Piutang usaha (PT Pelita) 6.000.000 Kas Utang usaha 2.000.000
Kredit (Rp) 11.000.000 198.000.000 10.000.000 11.000.000 1.500.000 22.000.000 15.000.000 400.000 11.000.000 15.000.000 31.820.000 15.910.000 15.000.000 1.350.000 8.000.000 11.000.000 15.000.000 8.800.000 350.000 6.000.000
22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41
Kas Kas Pendapatan lain-lain Kas Piutang usaha Kas Piutang usaha Kas Piutang usaha Piutang usaha Kas Beban administrasi Beban cek Kas Piutang usaha Kas Kas Pendapatan lain-lain Kas Piutang usaha Kas Piutang usaha Beban administrasi Kas Piutang usaha Kas Piutang usaha Kas Investasi pada saham Bank CAB Investasi pada saham Bank CAB Piutang lain-lain Pendapatan lain-lain Piutang lain-lain Pendapatan lain-lain Bangunan dan prasarana Bangunan dalam pelaksanaan Beban penyusutan - Truk Nissan (lama) Akumulasi penyusutan - Truk Nissan (lama) Kendaraan bermotor - Truk Colt Mitsubishi (baru) Rugi aset tetap
75.226 5.500.000 2.000.000 3.750.000 3.350.000 5.000 18.000 37.500.000 156.500 11.000.000 10.600.000 25.000 2.200.000 990.000 25.200.000 200.000.000 20.000.000 16.000.000 1.500.000.000 16.000.000
2.000.000 75.226 5.500.000 2.000.000 3.750.000 3.350.000 23.000 37.500.000 156.500 11.000.000 10.600.000 25.000 2.200.000 990.000 25.200.000 200.000.000 20.000.000 16.000.000 1.500.000.000 16.000.000
59.371.000
4.629.000
42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53
Akumulasi penyusutan - Truk Nissan (lama) Kendaraan bermotor - Truk Nissan (lama) Akumulasi penyusutan - Truk Colt Mitsubishi (baru) Beban penyusutan - Truk Colt Mitsubishi (baru) Peralatan kantor - Komputer pentium dan printer dari Korea PPN Masukan Pajak dibayar dimuka - 22 Beban lainnya Bank Loppo Beban penyusutan - Peralatan kantor Akumulasi penyusutan - Peralatan kantor Aset tetap sewa pembiayaan Utang sewa pembiayaan - Jangka panjang Piutang lain-lain Utang sewa pembiayaan - Jangka panjang Beban bunga Beban sewa pembiayaan Beban penyusutan - Peralatan kantor Akumulasi penyusutan - Peralatan kantor Kas Peralatan kantor Laba aset tetap Utang sewa pembiayaan - Jangka panjang Utang sewa pembiayaan - Jangka pendek Aset tetap pembiayaan Utang sewa pembiayaan - Jangka panjang Utang sewa pembiayaan - Jangka panjang Utang sewa pembiayaan - Jangka pendek Beban PPh 21 Beban lain-lain Beban lain-lain Beban perjalanan dan akomodasi Representase dan jamuan
16.000.000
80.000.000
30.000.000
30.000.000
96.600.000
9.660.000 2.415.000 9.890.000 23.713.000
118.565.000 23.713.000
132.019.000
96.000.000
16.000.000
36.019.000
4.663.500 1.600.000
20.663.500 1.600.000
3.500.000 24.000.000
1.400.000 2.100.000
24.000.000
3.520.000
3.520.000
82.500.000
82.500.000
19.877.000 60.000.000 4.500.000
19.877.000 60.000.000
54 55 56 57 58 59
Perlengkapan kantor Representase dan jamuan Pendapatan lain-lain Sewa dibayar dimuka Utang PPh 23 Utang PPh 25 Pajak dibayar dimuka Utang PPh 21 Beban PPh 21 Beban PPh 23 Utang PPh 23 Beban PPh 25/29 Utang PPh 29 Uang muka PPh 25
20.000.000 2.727.723 800.000 8.724.250 400.000 580.627.892
4.500.000 20.000.000 2.727.273 800.000 8.724.250 400.000 535.627.892 45.000.000
WP Ref.
Keterangan
Per Audit 31/12/2017
ASET Aset lancar Kas dan setara kas Investasi jangka panjang Piutang usaha Piutang lain-lain Persediaan Beban dibayar dimuka Total aset lancar Investasi pada entitas asosiasi Aset tetap Harga perolehan Akumulasi penyusutan Nilai buku Aset lainnya Total aset
Klien
PT SUGUS
67.695.350 1.200.000.000 8.497.922.298 65.000.000 1.808.167.030 40.000.000 11.678.784.678
47.490.324 1.715.000.000 12.187.673.240 107.900.000 2.721.278.700 80.000.000 16.859.342.264
422.500.000
4.403.670.000 472.468.000 3.931.202.000
4.089.789.000 890.659.800 3.199.129.200
386.573.000
Skedul: Prosedur Penelaahan Analitis Neraca
Per Audit 31/12/2018
6.759.500
15.996.559.678 22.957.220.964 15.996.559.678 ^ Dibuat oleh: Dimjati Tanggal: 2 Januari 2019
Kenaikan (Penurunan) Rp % -20.205.026 70,15300756 515.000.000 142,9166667 3.689.750.942 143,4194479 42.900.000 166 913.111.670 150,4992987 40.000.000 200 5.180.557.586 144,3587045 422.500.000 2.506.119.000 92,87228607 564.191.800 188,5121955 1.941.927.200 81,377889 (379.813.500) 1,748570128 6.960.661.286 143,5134893 Diperiksa oleh: Indeks Kelompok 5 Tanggal: 20 Maret 2019
ARP2.1 Periode: 31/12/2018
WP Ref.
Keterangan KEWAJIBAN DAN EKUITAS Kewajiban jangka pendek Pinjaman bank dan cerukan Utang usaha Utang lain-lain Utang pajak Biaya yang masih harus dibayar Utang bank Utang sewa pembiayaan Total kewajiban jangka pendek Kewajiban jangka panjang Utang bank Utang sewa pembiayaan Total kewajiban jangka panjang EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp2.200.000 per saham Saldo laba Total ekuitas Total kewajiban dan ekuitas Klien
PT SUGUS Skedul Prosedur Penelaahan Analitis Neraca
Per Audit 31/12/2017
Per Audit 31/12/2018
Kenaikan (Penurunan) Rp % 0 100 210.722.600 119,7268217 162.007.258 655,0893174 518.383.898 487,5658885 156.301.490 2800,67836 466.134.596 155,9381096 1.482.829.842 164,4441128 1.940.004.800 123,5570337 82.654.000 503,5839844 2.022.658.800 124,4997554 0 99,0990991 3.455.152.644 207,3104644 3.455.152.644 163,5164936 6.960.641.286 143,5133643 Diperiksa Oleh: Indeks
Tanggal: 2 Januari 2019
Tanggal: 20 Maret 2019
Periode:
31/12/2018
200.000.000 1.068.203.500 29.185.800 133.753.747 5.787.490 833.304.163 30.720.000 2.300.954.700
200.000.000 1.278.926.100 191.193.058 652.137.645 162.088.980 1.299.438.759 3.783.784.542
8.235.352.644 10.175.357.444 20.480.000 103.134.000 8.255.832.644 10.278.491.444 2.220.000.000 2.200.000.000 3.219.772.334 6.674.924.978 5.439.772.334 8.894.924.978 15.996.559.678 22.957.200.964 Dibuat oleh :
Kelompok 5
Dimjati
ARP2.2
WP Ref.
Keterangan PENJUALAN - NETO
BEBAN POKOK PENJUALAN LABA BRUTO
BEBAN USAHA LABA USAHA PENDAPATAN DAN BEBAN LAIN-LAIN Laba/rugi aset tetap Laba/rugi valuta asing Pendapatan bunga Beban bunga
LABA SEBELUM PAJAK BEBAN PAJAK PENGHASILAN LABA NETO Klien
24.883.531.468
33.132.317.959
8.248.786.491
133
5.738.066.382
9.370.636.041
3.632.569.659
1.858.952.040
2.630.694.255
771.742.215
163 142
3.879.114.342
6.739.941.786
2.860.827.444
174
139
2.500.000 120.500.600 9.696.765 2.101.607.415
15.200.000 18.351.265 215.207.415
114 112 111
1.983.046.100
2.209.911.250
226.865.150
111
1.896.068.242
4.530.030.536
2.633.962.294
239
437.336.772
1.074.877.892
637.541.120
246
3.455.152.644 1.996.421.174 Dibuat oleh: Diperiksa oleh: Indeks Dimjati
Kenaikan (Penurunan) Rp % 11.965.236.150
105.300.600 (8.654.500) 1.886.400.000
1.458.731.470
PT SUGUS Skedul:
Per Audit 31/12/2018 42.586.834.000
BEBAN LAIN-LAIN–NETO
Per Audit 31/12/2017 30.621.597.850
Tanggal: 2 Januari 2019
Kelompok 5 Tanggal: 2 Januari 2019
237
ARP2.3 Periode:
Prosedur Penelaahan Analitis Laba Rugi
31/12/2018
No.
: 13/II/2018
Hal
: Representation Letter
Kepada Yth: Kantor Akuntan Publik Krisanti dan Rekan Jl. Tanjung No. 2R Jakarta Dengan hormat, Hal: Pernyataan laporan keuangan untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2018 Sehubungan dengan pemeriksaan Saudara atas laporan keuangan PT SUGUS untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2017 dan 2018, untuk tujuan memberikan pendapat mengenai kewajaran posisi keuangan, hasil usaha, perubahan ekuitas, dan arus kas perusahaan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia (Standar Akuntansi Keuangan), dengan ini kami menegaskan kepada Saudara bahwa sepanjang pengetahuan kami, pernyataan-pernyataan berikut yang diberikan pada saat pemeriksaan Saudara berlangsung adalah benar. A. Umum Kami menyadari bahwa sebagai anggota manajemen perusahaan, kami bertanggung jawab atas kewajaran penyajian dalam laporan keuangan mengenai posisi keuangan, hasil usaha, perubahan ekuitas, dan arus kas sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia yang diterapkan secara konsisten. Kami telah memberikan semua catatan dan data keuangan yang berhubungan dengan hal tersebut kepada Saudara sehingga laporan keuangan yang kami sajikan dapat digunakan untuk semua pihak yang berkepentingan dan kesimpulan yang akan diambil oleh masingmasing pihak dalam pengambilan keputusan tidak akan saling bertentangan. Tidak ada transaksi penting yang belum dibukukan secara benar dalam catatan pembukuan yang menjadi dasar penyusunan laporan keuangan. Semua pengeluaran dalam tahun berjalan
telah mendapat persetujuan pejabat perusahaan yang berwenang dan dikeluarkan untuk keperluan perusahaan. Kami tidak mempunyai rencana ataupun tujuan yang dapat secara berarti memengaruhi kewajaran nilai buku atau pengklasifikasian aset dan kewajiban. Kami menyadari bahwa pemeriksaan Saudara dilakukan sesuai dengan Standar Profesional Akuntan Publik dan terutama dimaksudkan untuk memberikan pendapat atas laporan keuangan perusahaan secara keseluruhan, dan karenanya pengujian yang Saudara lakukan terhadap catatan-catatan pembukuan maupun prosedur pemeriksaan lainnya terbatas pada apa yang Saudara anggap perlu untuk tujuan tersebut. B. Aset a. Piutang 1. Semua piutang per tanggal 31 Desember 2017 dan 2018 telah dicatat dan disajikan dalam laporan keuangan sebagaimana mestinya dan merupakan tagihantagihan yang sah terhadap debitur-debitur yang bersangkutan yang belum diterima pembayarannya pada tanggal neraca/laporan posisi keuangan. 2. Perusahaan tidak membuat penyisihan piutang ragu-ragu tetapi langsung membebankan ke akun laba rugi atas piutang yang benar-benar tak tertagih. 3. Tidak ada piutang yang dijadikan jaminan kepada pihak bank dan pihak ketiga lainnya. b. Persediaan 1. Perhitungan
fisik
terhadap
persediaan
perusahaan
telah
dilaksanakan
sebagaimana mestinya dengan disaksikan oleh Akuntan Publik. Saldo persediaan telah disesuaikan setelah diadakan pisah batas (cut-off) atas persediaan yang diterima maupun dikirimkan. 2. Persediaan yang dilaporkan seluruhnya merupakan barang milik perusahaan, tidak ada barang milik orang/perusahaan lain yang dilaporkan dalam saldo persediaan perusahaan. 3. Persediaan dinilai berdasarkan harga perolehan dengan menerapkan metode “masuk-pertama keluar-pertama” (First-In First-Out–FIFO) untuk persediaan barang. Persediaan barang dalam proses (WIP) dinilai berdasarkan tahap-tahap penyelesaian dalam proses produksinya. Penilaian persediaan tersebut didasarkan atas taksiran-
taksiran ekuivalen unit selesai dari WIP dari masing-masing tahap proses produksi yang bersangkutan. c. Investasi dalam Bentuk Saham Semua penyertaan dalam bentuk saham yang mencakup 20% atau lebih yang dimiliki perusahaan per 31 Desember 2018 telah dicatat dan dilaporkan dalam laporan keuangan berdasarkan metode ekuitas. d. Aset Tetap Perusahaan menyusutkan aset tetapnya dengan menggunakan metode garis lurus. Seluruh aset tetap milik perusahaan per 31 Desember 2017 dan 2018 telah dicatat dan dilaporkan dalam laporan keuangan berdasarkan harga perolehannya. e. Aset Lainnya Seluruh aset lainnya perusahaan telah dicatat dan dilaporkan sebagaimana mestinya. C. Kewajiban a. Kewajiban Jangka Pendek Semua kewajiban jangka pendek perusahaan kepada para kreditur lainnya per tanggal neraca telah dicatat dan dilaporkan secara semestinya dalam laporan keuangan. Pada tanggal neraca tidak ada pelanggaran hukum atau peraturan yang belum diselesaikan mengenai garansi, perjanjian kredit atau perjanjian lainnya yang pengaruhnya harus dipertimbangkan untuk diungkapkan di dalam laporan keuangan atau sebagai dasar untuk pencatatan suatu kerugian bersyarat. Semua kewajiban pajak dan biaya yang belum ditagih pada tanggal neraca telah diperhitungkan, dicatat, dan dilaporkan dalam laporan keuangan. b. Kewajiban Jangka Panjang Semua kewajiban jangka panjang pada tanggal neraca telah dicatat dan dilaporkan sesuai dengan kenyataan yang ada dalam laporan keuangan. D. Ekuitas Ekuitas yang terdiri atas modal disetor dan saldo laba telah dicatat dan dilaporkan sebagaimana mestinya dalam laporan keuangan.
E. Pendapatan, Beban, dan Laba Rugi Seluruh pendapatan dari kegiatan usaha maupun dari sumber-sumber lainnya telah dicatat dan dilaporkan dalam laporan keuangan dengan menerapkan prinsip pisah batas secara semestinya. Penjualan diakui sebagai pendapatan pada saat penyerahan barang kepada pembeli. Beban pokok penjualan, beban pegawai, beban bunga, dan seluruh beban lainnya telah dicatat dan dilaporkan dalam laporan keuangan secara semestinya. Taksiran beban pajak penghasilan telah dihitung atas dasar taksiran laba kena pajak, dan telah diperhitungkan dalam menetapkan laba neto perusahaan untuk periode-periode sampai dengan tanggal neraca/laporan posisi keuangan. F. Ikatan Bersyarat setelah Tanggal Neraca Semua ikatan bersyarat dan komitmen perusahaan yang penting, yang terjadi sampai dengan tanggal laporan akuntan telah dilaporkan dan diungkapkan dalam laporan keuangan. G. Peristiwa Penting setelah Tanggal Neraca Semua peristiwa penting setelah tanggal neraca sampai dengan tanggal laporan akuntan telah diungkapkan dalam laporan keuangan. H. Hal-Hal Penting Lainnya 1. Seluruh hasil/risalah rapat Direksi, Dewan Komisaris, dan Pemegang Saham perusahaan sampai dengan tanggal laporan akuntan telah diperlihatkan/disampaikan kepada akuntan publik perusahaan. 2. Sampai dengan tanggal laporan akuntan publik tidak ada persengketaan yang berhubungan dengan transaksi usaha, perjanjian pinjaman, dan lainnya. 3. Tidak ada tuduhan-tuduhan yang timbul karena pelanggaran undang-undang dan peraturan-peraturan pemerintah yang menimbulkan pengaruh yang besar terhadap posisi keuangan maupun hasil usaha perusahaan selama periode laporan akuntan sampai dengan tanggal laporan akuntan. 4. Seluruh transaksi perusahaan dengan pihak luar selama periode keuangan sampai dengan tanggal laporan akuntan dilaksanakan secara wajar serta tidak ada pejabat perusahaan yang mempunyai kepentingan langsung di dalam perusahaan lain yang mengadakan transaksi dengan perusahaan.
5. Semua catatan akuntansi dan keuangan perusahaan telah diperlihatkan kepada akuntan publik perusahaan dan tidak ada yang disembunyikan. 6. Tidak ada transaksi lain dengan pihak-pihak yang berhubungan kecuali yang telah diungkapkan dalam laporan keuangan. 7. Tidak ada kecurangan maupun ketidakberesan yang dijumpai selama periode laporan keuangan sampai dengan tanggal laporan akuntan. Demikianlah pernyataan kami, dan atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.
PT SUGUS
Diestri Direktur Utama
SURAT PERNYATAAN DIREKSI TENTANG TANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2018 PT SUGUS Nomor: 028/ADM-DIR/III/2018 Kami yang bertandatangan di bawah ini: Nama : Diestri Alamat Kantor: Jl. Danau No. 89 Bekasi Telepon : 021-2951111 Jabatan : Direktur Utama Nama : Daniel Alamat : Jl. Danau No. 89 Bekasi Jabatan : Manajer Akuntansi dan Keuangan Untuk dan atas nama PT SUGUS menyatakan bahwa: 1. Kami bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan PT SUGUS; 2. Laporan keuangan PT SUGUS tanggal 31 Desember 2018 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut disusun dan disajikan berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP); 3. a. Semua informasi dalam laporan keuangan PT SUGUS telah dimuat secara lengkap dan benar; b. Laporan keuangan PT SUGUS tidak mengandung informasi atau fakta material yang tidak benar, dan tidak menghilangkan atau fakta material; c. Semua dokumen transaksi, catatan keuangan dan pembukuan serta dokumen pendukung yang telah lengkap disusun dan disimpan oleh PT SUGUS sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku; 4. Kami bertanggung jawab atas sistem pengendalian internal, pencegahan dan penanggulangan kecurangan, serta kepatuhan terhadap peraturan perundanganundangan yang relevan bagi PT SUGUS. Demikianlah pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya. Jakarta, 30 Maret 2019
Diestri Direktur Utama
Daniel Manajer Akuntansi dan Keuangan
ASET
NERACA 31 DESEMBER 2018 (Dinyatakan dalam Rupiah) Catata 2018 n
ASET LANCAR Kas dan setara kas Aset lancar yang dibatasi penggunaannya Investasi saham tersedia untuk dijual Piutang usaha – Pihak ketiga Piutang lain-lain Persediaan Biaya dibayar diimuka
2017
47,490,324 1,450,000,000
67,695,350 1,000,000,000
1,715,000,000
1,200,000,000
12,187,673,240 107,900,000 2,721,278,700
8,497,922,298 65,000,000 1,808,167,030
80,000,000
40,000,000
Jumlah aset lancar
16,801,642,264
11,678,784,678
ASET TIDAK LANCAR Investasi pada entitas asosiasi Aset tetap – neto Aset tidak lancar lainnya
422,500,000 3,199,129,200 6,759,500
-
Jumlah aset tidak lancar
JUMLAH ASET
4,028,388,700
22,957,200,964
3,931,202,000 386,573,000
NERACA 31 DESEMBER 2018 (Dinyatakan dalam Rupiah) KEWAJIBAN DAN EKUITAS Catata 2018 n KEWAJIBAN JANGKA PENDEK Utang cerukan 200,000,000 Utang usaha – Pihak ketiga Utang lain-lain Utang pajak Biaya yang masih harus dibayar Utang sewa pembiayaan Utang bank jangka panjang jatuh tempo satu tahun Kewajiban jangka pendek lainnya Jumlah kewajiban jangka pendek KEWAJIBAN JANGKA PANJANG Utang bank jangka panjang Utang sewa pembiayaan Kewajiban imbalan pascakerja Jumlah kewajiban jangka panjang
2017
200,000,000
1,278,926,100
1,068,203,500
191,193,058
29,185,800
652,137,645 162,088,980
-
133,753,747 5,787,490 30,720,000
1,299,438,759
833,304,163
-
-
3,783,784,542
2,300,954,700
10,175,357,444 103,134,000
8,235,352,644 20,480,000
-
-
10,278,491,444
8,255,832,644
JUMLAH KEWAJIBAN
14,062,275,986
10,556,787,344
EKUITAS Modal saham Saldo laba JUMLAH EKUITAS
2,220,000,000 6,674,924,978 8,894,924,978
2,220,000,000 3,219,772,334 5,439,772,334
22,957,200,964
15,996,559,678
4,317,775,000
15,996,559,678
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpiahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpiahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
LAPORAN LABA RUGI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2018 DAN 2018 (Dinyatakan dalam Rupiah) Catatan
2018 42.586.834.000 33.132.317.959 9.370.636.041
2017 30.621.597.850 24.883.531.468 5.738.066.382
BEBAN USAHA
2.630.694.255
1.858.952.040
LABA USAHA
6.739.941.786
3.879.114.342
PENDAPATAN (BEBAN) LAINLAIN (Kerugian) keuntungan selisih kurs (Kerugian) keuntungan aset tetap Pendapatan bunga Beban bunga Lain-lain—neto
120.500.600 2.500.000 9.696.765 2.101.607.415 2.209.911.250
105.300.600 8.654.500 1.886.400.000 1.983.046.100
LABA SEBELUM PAJAK
4.530.030.536
1.896.068.242
BEBAN PAJAK PENGHASILAN
1.074.877.892
437.336.772
LABA NETO
3.539.032.644
1.458.731.470
PENDAPATAN USAHA-NETO BEBAN POKOK USAHA LABA BRUTO
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpiahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
PT SUGUS LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2018 (Dinyatakan dalam Rupiah)
Saldo 31 Desember 2016
Modal Saham 2.220.000.000
Laba neto Saldo 31 Desember 2017
2.220.000.000
Laba neto Saldo 31 Desember 2018
2.220.000.000
Saldo Laba 1.761.040.864
Jumlah 3.981.040.864
1.458.731.470
1.458.731.470
3.219.772.334
5.439.772.334
3.539.032.644
3.539.032.644
6.674.924.978
8.894.924.978
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpiahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
PT SUGUS LAPORAN ARUS KAS UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2018 DAN 2017 (Dinyatakan dalam Rupiah) 2018 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan Pembayaran kas kepada - Pemasok - Karyawan dan lain-lain Arus kas neto yang diperoleh dari aktivitas operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Pembayaran untuk pembelian aset tetap Arus kas neto yang digunakan untuk aktivitas investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Pembayaran kembali - Pinjaman bank - Sewa pembiayaan Penerimaan dari penerbitan saham Arus kas neto yang digunakan (diperoleh) untuk aktivitas pendanaan (Penurunan)/kenaikan neto kas dan setara kas Kas dan setara kas awal tahun Kas dan setara kas akhir tahun Transaksi non-kas Perolehan aset tetap melalui sewa pembiayaan
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpiahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
2017
PT SUGUS CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2018 DAN 2017 1.
UMUM
PT Sugus didirikan berdasarkan akte notaris James, SH pada tanggal 23 April 2011. Akte pendirian ini disahkan oleh Menteri Hukum dan HAM (Menkeh) Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C2-11.462.HT.01.01.TH2011 tanggal 28 April 2011. Seperti yang dinyatakan dalam anggaran dasarnya, ruang lingkup kegiatan Perusahaan meliputi antara lain usaha dalam bidang industri farmasi. Perusahaan memulai operasi komersial pada 1 Oktober 2011. Perusahaan berkedudukan di Indonesia, kantor dan pabrik berlokasi di Jl. Danau No. 89, Bekasi, Jawa Barat. Pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017, susunan komisaris dan direksi perusahaan adalah sebagai berikut: Presiden Komisaris
: Bapak Emil
Komisaris-komisaris : Bapak Edson Ibu Melinda Presiden Direktur 2.
: Ibu Diestri
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING YANG DITERAPKAN
Berikut ini adalah kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan perusahaan, yang sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. a.
Dasar Penyusunan Laporan Keuangan
Perusahaan menetapkan SAK-ETAP sebagai basis penyusunan laporan keuangan dan penentuan kebijakan akuntansi penting yang diterpakan untuk mengakui dan mengukur transaksi dan peristiwa yang relevan dengan perusahaan. Laporan keuangan perusahaan terdiri dari neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan. Perusahaan menyajikan laporan laba rugi dan laporan perubahan ekuitas scara tersendiri. Laporan keuangan disusun berdasarkan basis kesinambungan usaha dan biaya historis. Laporan keuangan juga disusun berdasarkan basis akrual, kecuali laporan arus kas yang disusun berdasarkan basis kas.
Laporan arus kas menyajikan informasi perubahan historis atas kas dan setara kas entitas, yang menunjukkan secara terpisah perubahan yang terjadi selama satu periode dari aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Cerukan bank pada umumnya termasuk aktivitas pendanaan sejenis dengan pinjaman. Namun, jika cerukan bank dapat ditarik sewaktu-waktu dan merupakan bagian yang terpisahkan dari pengelolaan kas entitas, maka cerukan tersebut termasuk komponen kas dan setara kas. Entitas melaporkan arus kas dari aktivitas operasi dengan menggunakan metode langsung. b.
Mata Uang Pelaporan, Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing
Mata uang pelaporan yang digunakan oleh entitas adalah mata uang rupiah, sekaligus sebagai mata uang fungsional. Semua jumlah-jumlah transaksi dan saldo akun disajikan dalam rupiah. Pembukuan perusahaan diselenggarakan dalam mata uang rupiah. Sedangkan transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam rupiah dengan kurs tunai (spot rate) pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal pelaporan, saldo aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. keuntungan atau kerugian selisih kurs yang timbul dibebankan atau dikreditkan pada laporan laba rugi tahun berjalan. c.
Pendapatan dan Beban
Pendapatan dicatat sebesar nilai wajar atas pembayaran yang diterima atau masih harus diterima secara bruto, tidak termasuk diskon penjualan dan potongan volume. Jumlah yang menjadi bagian pihak ketiga seperti pajak pertambahan nilai dikeluarkan dari pendapatan. Jika terjadi pembayaran tangguh, maka entitas mengakui pendapatan sebesar nilai wajar yaitu sebagai nilai kini dari seluruh penerimaan masa depan yang ditentukan berdasarkan tingkat bunga terkait (imputed interest rate). Pendapatan terdiri dari penjualan barang. Penjualan barang diakui ketika semua kondisi berikut telah terpenui, yaitu: a) Risiko dan manfaat signifikansi terkait dengan barang tersebut telah dialihkan kepada pembeli; b) Perusahaan tidak mempertahankan atau meneruskan keterlibatan manajerial sampai kepada tingkat di mana biasanya diasosiasikan dengan kepemilikan maupun kontrol efektif atas barang yang terjual;
c) Jumlah pendapatan dapat diukur dengan andal; d) Besar kemungkinan manfaat ekonomi yang berhubungan dengan transaksi akan mengalir masuk ke perusahaan; dan e) Biaya yang telah terjadi atau akan terjadi sehubungan dengan transaksi dapat diukur secara andal. Beban diakui pada saat terjadinya (basis akrual). d.
Imbalan Kerja
Perusahaan mengakui kewajiban imbalan pascakerja sebagaimana diatur dalam SAK-ETAP Bab 23 “Imbalan Kerja”. Pengakuan kewajiban didasarkan pada ketentuan Undang-Undang Republik Indonesia No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Dalam ketentuan tersebut perusahaan diwajibkan untuk membayarkan imbalan kerja kepada karyawannya pada saat berhenti bekerja dalam hal mengundurkan diri, pensiun normal, meninggal dunia, dan cacat tetap. Besarnya imbalan pascakerja tersebut terutama berdasarkan lamanya masa kerja dan besarnya kompensasi karyawan pada saat penyelesaian hubungan kerja. Pada dasarnya imbalan kerja berdasarkan UU RI No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan adalah program imbalan pasti. Perusahaan mampu untuk menggunakan metode project unit credit untuk mengukur kewajiban imbalan pasti dan beban terkait. Sehingga perusahaan dalam menghitung kewajiban tersebut menggunakan asumsi aktuarial dan asumsi keuangan dalam menentukan kewajiban imbalan pascakerja, biaya jasa kini, bunga atas kewajiban imbalan, dan keuntungan atau kerugian aktuarial. Tingkat diskonto yang digunakan adalah suku bunga pasar obligasi pemerintah pada tanggal pelaporan. Keuntungan atau keruugian aktuarial diakui dalam laporan laba rugi, perusahaan tidak menyelenggarakan aset program imbalan pasti. Imbalan kerja jangka pendek diakui pada saat terjadinya. e.
Pajak Penghasilan
Perusahaan mengaku kewajiban atas seluruh pajak penghasilan periode berjalan dan periode sebelumnya yang belum dibayar. Jika jumlah yang telah dibayar untuk periode berjalan dan periode sebelumnya melebihi jumlah yang terutang untuk periode tersebut, perusahaan harus mengakui kelebihan tersebut sebagai aset. Perusahaan tidak mengakui pajak tangguhan. f.
Kas dan Setara Kas
Kas dan setara kas mencakup kas, simpanan yang sewaktu-waktu bisa dicairkan dan investasi likuid jangka pendek lainnya dengan jangka waktu jatuh tempo tiga bulan atau kurang. Kas dan deposito berjangka yyang dibatasi penggunaannya, disajikan sebagai “Aset yang dibatasi penggunaannya” yang dikategorikan sebagai dimiliki hingga jatuh tempo yaitu pada saat selesai pembatasan penggunaannya. g.
Investasi pada Efek Tertentu
Investasi pada efek tertentu diklasifikasikan sebagai efek yang dimiliki untuk diperdagangkan (trading). Klasifikasi ini tergantung pada tujuan pada saat investasi tersebut diperoleh. Perusahaan menentukan klasifikasi yang tepat untuk investasi tersebut pada saat perolehan. Investasi pada efek yang dibeli dan dimiliki untuk dijual dalam waktu dekat diklasifikasikan sebagai efek yang diperdagangkan dan diakui sebesar nilai wajarnya. Keuntungan dan kerugian yang belum direalisasi dicatat pada laporan laba rugi. Harga pokok efek yang dijual dengan metode rata-rata tertimbang. Efek yang diperdagangkan, diperjualbelikan pada pasar yang aktif dan dinilai berdasarkan harga pasar pada saat penutupan perdagangan pada tanggal 31 Desember denga mengacu pada kutipan harga di bursa saham. Efek yang diperdagangkan diklasifikasikan sebagai aset lancar karena investasi tersebut diharapkan dapat direalisasi dalam jangka waktu 12 bulan sejak tanggal pelaporan. Dalam laporan arus kas, kas yang diperoleh dan (digunakan untuk) efek yang diperdagangkan disajikan dalam aktivitas operasi sebagai bagian dari perusahaan modal kerja. Dalam laporan laba rugi, perubahan nilai wajar efek yang diperdagangkan dicatat sebagai bagian dari pendapatan operasional lainnya. h.
Piutang Usaha
Piutang usaha disajikan sebesar jumlah neto tanpa dikurangi dengan penurunan nilai yang dibentuk sebesar estimasi penyisihan piutang tak tertagih. Piutang usaha disajikan menurut piutang pihak yang mempunyai hubungan istimewa dan piutang pihak ketiga. i.
Persediaan
Persediaan dinyatakan dengan biaya atau nilai realisasi bersih mana yang lebih rendah. Penilaian biaya ditentukan berdasarkan metode masuk pertama keluar pertama (MPKP). Nilai realisasi bersih ditentukan sebesar harga jual dikurangi dengan biaya untuk menyelesaikan dan menjual. Entitas mengakui kerugian penurunan nilai ketika nilai realisasi
bersih lebih rendah daripada biaya perolehan dengan membentuk penyisihan untuk penurunan nilai persediaan.
j.
Investasi pada Entitas Asosiasi
Entitas asosiasi adalah suatu entitas di mana perusahaan mempunyai pengaruh yang signifikan dan bukan merupakan entitas anak ataupun bagian dalam joint venture. Perusahaan mencatat investasi pada entitas asosiasi dicatat dengan metode biaya (costmethod). Dalam metode ekuitas perusahaan mengakui bagian laba atau rugi pada entitas anak sesuai dengan porsi kepemilikan dalam laporan laba rugi. Dividen yang diterima dari entitas asosiasi diakui sebagai pendapatan dalam laporan laba rugi. k.
Aset Tetap
Aset tetap disajikan sebesar biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan penurunan nilai. Biaya perolehan meliputi harga beli aset tetap termasuk biaya. Biaya yang dapat diatribusikan langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang siap digunakan serta estimasi awal biaya pembongkaran aset, biaya pemindahan aset dan biaya restorasi relokasi. Pajak-pajak yang dikreditkan dan semua diskon dikurangkan dalam menentukan biaya perolehan revaluasi aset tetap tidak diperkenankan, kecuali dilakukan berdasarkan ketentuan pemerintah. Penyusutan dimulai pada saat aset telah tersedia untuk digunakan dan berhenti ketika aset tetap dihapuskan. Penyusutan tidak berhenti ketika aset tidak digunakan. Penyusutan diakui sebagai beban dalam laporan laba rugi, kecuali memenuhi syarat untuk dikapitalisasi sebagai perolehan suatu aset berdasarkan SAK-ETAP. Penyusutan aset tetap dilakukan dengan menggunakan metode garis lurus (straight line method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis dengan rincian sebagai berikut: Tahun Bangunan dan prasarana
20
Mesin dan peralatan
10
Kendaraan bermotor
5
Peralatan kantor
5
Pengeluaran untuk perbaikan dan pemeliharaan dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya. Pengeluaran yang memperpanjang masa manfaat atau memberi manfaat
ekonomis di masa yang akan datang bentuk peningkatan kapasitas, mutu produksi atau peningkatan standar kinerja dikapitalisasi. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau dijual, dikeluarkan dari kelompok aset tetap yang bersangkutan, dan laba atau rugi yang timbul dikreditkan atau dibebankan pada operasi tahun berjalan. l.
Sewa
Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa mengalihkan secara substansial seluruh manfaat dan risiko kepemilikan aset. Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi jika sewa tidak mengalihkan secara substansial seluruh manfaat dan risiko kepemilikan aset. Pembayaran sewa operasi diakui sebagai beban dengan dasar garis lurus selama masa sewa. 3.
INFORMASI YANG MENDUKUNG POS-POS LAPORAN KEUANGAN
Jumlah transaksi atau saldo akun dalam bagian ini diungkapkan dalam rupiah, kecuali dijelaskan lain. 1.
KAS DAN SETARA KAS
Kas besar Kas kecil Bank CAB Bank LOPPO Jumlah 2.
2018 3.000.000 1.650.000 24.391.410 7.092.640 36.134.050
2017 8.000.000 2.000.000 57.000.000 695.350 67.695.350
ASET LANCAR YANG DIBATASI PENGGUNAANYA
2018 2017 PT Bank CAB, Jakarta 1.450.000.000 1.000.000.000 Suku bunga per tahun 2,5% pada tahun 2018, dan 8% pada tahun 2017 untuk deposito berjangka dalam mata uang rupiah memiliki jatuh tempo 3 bulan; dan 1% pada tahun 2018, dan 6% pada tahun 2017 untuk deposito berjangka dalam mata uang Dollar AS jatuh tempo 3 bulan.
3.
INVESTASI PADA SAHAM
Saham yang diperdagangkan PT Gudang, Jakarta PT Garam, Jakarta Jumlah 4.
2018
2017
105.000.000 105.000.000
-
PIUTANG USAHA
2018 2017 Piutang Usaha pada pihak ketiga 12.187.673.240 8.497.922.298 Manajemen berkeyakinan bahwa semua piutang dapat tertagih sehingga penyisihan piutang ragu-ragu nihil. 5.
PERSEDIAAN
2018 2017 Barang Jadi 1.762.171.000 1.134.315.235 Barang dalam proses 305.107.800 334.980.300 Bahan baku 527.156.300 202.045.300 Bahan pembantu 126.843.600 136.826.195 Jumlah 2.721.278.700 1.808.167.030 Perusahaan berkeyakinan bahwa seluruh persediaan dapat digunakan dalam kegiatan usaha normal. 6.
INVESTASI PADA ENTITAS ASOSIASI Nama Entitas
Lokasi
Kepemilikan
Nilai Tercatat 2018 2017 (%) PT Pooh Jakarta 10 100.000.000 PT Piglet Jakarta 30 352.200.000 Jumlah 425.200.000 Perusahaan mendapat dividen atas investasi yang dilakukan pada entitas asosiasi, adapun dividen tersebut dapat dirinci sebagai berikut: PT Pooh PT Piglet Jumlah 7.
2018 20.000.000 16.000.000 36.000.000
2017 -
ASET TETAP
Tanah Bangunan
Nilai Perolehan Saldo Awal Penambahan 2.000.000.000 1.350.000.000 1.600.000.000
Pengurangan -
Saldo Akhir 2.000.000.000 2.950.000.000
Mesin dan
420.000.000
400.000.000
peralatan Kendaraan Peralatan kantor
550.279.000 83.391.000
400.629.000 106.490.000
Tanah Bangunan Mesin dan
1.000.000
Akumulasi Penyusutan Saldo Awal Penambahan Pengurangan 135.000.000 147..500.000 84.000.000 62.000.000 -
peralatan Kendaraan Peralatan kantor
220.111.600 33.356.400
300.237.400 54.454.400
-
820.000.000 950.908.000 188.881.000
Saldo Akhir 282.5000.000 146.000.000 520.349.000 87.810.800
Nilai Buku Tanah Bangunan Mesin dan peralatan Kendaraan Peralatan kantor
2018 2.000.000.000 2.667.500.000 674.000.000 430.559.000 101.070.200
2017 2.000.000.000 1.215.000.000 336.000.000 330.167.400 50.034.600
Beban penyusutan yang dibebankan dalam beban pokok produksi dan beban usaha masingmasing sebesar Rp209.500.000 dan Rp354.691.800 untuk tahun 2018 dan sebesar Rp109.500.000 dan Rp116.727.800 untuk tahun 2017. Aset tetap dijamin dengan asuransi kerugian kecuali kendaraan bermotor dengan asuransi all risk. Nilai jaminan sebesar Rp3.000.000.000 dan untuk tahun 2018 dan Rp1.000.000.000 untuk tahun 2017. Perusahaan berpendapat bahwa asuransi tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian yang terjadi dari risiko tersebut. 8.
UTANG USAHA 2018
Utang usaha pada pihak ketiga 9.
PERPAJAKAN
1)
Utang pajak terdiri dari:
PPh Pasal 21
2017
1.278.926.100
1.068.203.500
2018 19.884.109
2017 6.977.923
PPh Pasal 23 PPh Pasal 25 PPh Pasal 29 Pajak Pertambahan Nilai Jumlah 2)
3.127.273 1.562.894.690 47.806.503 1.633.672.575
110.881.200 15.894.624 133.753.747
Perhitungan pajak penghasilan
Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan dengan hasil perhitungan laba menurut laporan keuangan sebelum pajak penghasilan dan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut: 2018 Laba sebelum pajak penghasilan badan Koreksi fiskal Pendapatan bunga yang telah dikenakan pajak final Selisih penyusutan aset tetap menurut
4.530.030.536
2017 1.896.068.242
(9.928.491)
(8.654.500)
(181.245.858)
(306.521.120)
fiskal atas penyusutan aset tetap menurut laporan keuangan Selisih beban sewa pembiayaan menurut
(32.015.533)
-
fiskal atas beban sewa pembiayaan menurut laporan keuangan Biaya yang tidak dapat dikurangkan Laba kena pajak Pajak penghasilan badan Kredit pajak Pajak penghasilan Pasal 25 Utang pajak penghasilan badan – PPh 29
3)
Beban pajak penghasilan 2018
2017
Pajak penghasilan final Pajak penghasilan non final Berdasarkan self-assessment system, perusahaan menghitung, membayar dan melaporkan sendiri kewajiban perpajakan. Kantor Pajak berwenang untuk melakukan pemeriksaan atas kewajiab perpajakan tersebut dalam kurun waktu 5 tahun setelah tanggal laporan.
10.
UTANG BANK 2018
2017
Utang bank jangka pendek Rupiah PT Bank CAB Tbk Utang bank jangka panjang Rupiah PT Bank CAB Tbk Dikurangi : Bagian jatuh tempo dalam setahun Jumlah Utang bank ini mendapat fasilitas dari bank CAB dengan tingkat bunga 2,25%. Utang jangka panjang dan fasilitas penarikan dari Bank CAB berkaitan dengan hal-hal sebagai berikut:
Tanah dan mesin pabrik
Jaminan personal dari seluruh pemegang saham Beban bunga yang dibebankan dalam laporan laba rugi tahun berjalan untuk tahun 2018
dan 2017 masing-masing sebesar Rp2.101.607.415 dan Rp1.886.400.000.
11.
MODAL SAHAM
Rincian pemilikan saham pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017 adalah sebagai berikut: Pemegang saham PT SWAT PT TAPE Ibu Melinda Jumlah 12.
Jumlah Saham Persentase Pemilikan 500 lembar 50% 450 lembar 45% 50 lembar 5% 1000 lembar 100%
Nilai Nominal 1.110.000.000 999.000.000 111.000.000 2.220.000.000
BEBAN POKOK PENJUALAN
Bahan baku dan penolong yang digunakan: Persediaan awal, 1 Januari
2018
2017
338.871.495
400.371.535
Pembelian selama tahun berjalan Tersedia untuk digunakan Dikurangi: Persediaan akhir, 31 Desember Bahan baku dan penolong yang digunakan Tenaga kerja Overheads Jumlah beban produksi Ditambah: Barang dalam proses produksi
31.844.677.000 32.183.548.495
23.605.968.655 24.006.340.190
(666.349.900) 31.517.198.595 1.991.158.900 284.633.729 33.792.991.224 334.980.300
(338.871.495) 23.667.468.695 1.731.652.780 160.313.487 25.559.434.962 420.525.870
34.127.971.524 (305.107.800)
25.979.960.832 (334.980.300)
33.822.863.724
25.644.980.532
1.134.315.235 34.957.178.959
372.866.171 26.017.846.703
(1.778.081.000) 33.179.097.959
(1.134.315.235) 24.883.531.468
2018 1.056.074.000 354.351.000 200.342.000 356.539.770 20.000.000 21.750.000 66.465.000 21.500.000 70.851.500 32.500.600 12.500.600 291.375.634 11.000.000 33.822.863.724 6.893.939 51.950.545
2017 990.946.540 254.500.000 123.572.920 155.075.800 20.000.000 5.552.000 25.600.500 18.600.000 62.515.000 20.350.060 10.500.600 116.727.080 2.500.000 25.644.980.532 40.000.000 12.511.000
awal, 1 Januari Dikurangi : Barang dalam proses produksi akhir, 31 Desember Beban pokok produksi Ditambah: Barang jadi awal, 1 Januari Barang jadi tersedia untuk dijual Dikurangi: Barang jadi akhir, 31 Desember Beban pokok penjualan 13.
BEBAN USAHA
Gaji Kesejahteraan karyawan Iklan Beban perjalanan Imbalan jasa konsultan Premi asuransi Representasi dan jamuan Sumbangan Alat tulis dan biaya kantor Pos, telepon dan komunikasi Listrik dan air Penyusutan Piutang tak tertagih Beban pokok produksi Sewa Beban bank Lain-lain
Jumlah 4.
PENGUNGKAPAN LAINNYA
a.
Informasi Kurs Mata Uang Asing
36.126.097.145
27.503.932.032
Nilai tukar Dollar Amerika Serikat terhadap Rupiah pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017 berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia adalah sebesar Rp15.000 dan Rp13.000 untuk USD 1. b.
Tanggal Penyelesaian Laporan Keuangan
Direksi bertanggung jawab atas penyajian dan pengungkapan laporan keuangan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2018 yang disusun dan diotorisasi pada tanggal 30 Maret 2019.
KANTOR AKUNTAN PUBLIK KRISANTI & REKAN Izin Usaha No.123/KM.4/2002 Tanjung No. 2R Jakarta Barat Telp.021 5632808 Fax. 021 5632808 Email: [email protected]
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN Laporan No.
: 007/D-2018/Kris
Pemegang Saham, Dewan Komisaris, dan Direksi Utama PT SUGUS Kami telah mengaudit neraca/laporan posisi keuangan PT Sugus tanggal 31 Desember 2017 dan 2018, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut. Laporan keuangan adalah tanggung jawab manajemen perusahaan. Tanggung jawab kami terletak pada pernyataan pendapat atas laporan keuangan berdasarkan audit kami. Kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami merencanakan dan melaksanakan audit agar memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material. Suatu audit meliputi pemeriksaan, atas dasar pengujian, bukti – bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Audit juga meliputi penilaian atas prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen, serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Kami yakin bahwa audit kami memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat. Menurut pendapat kami, laporan keuangan yang kami sebut diatas menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan PT Sugus tanggal 31 Desember 2017 dan 2018, dan hasil usaha, serta arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal – tanggal tersebut sesuai dengan standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik. Dr. Krisanti, S.E., Ak., M.Si., CPA. Nomor Izin Akuntan Publik: 12.34.56 Jakarta, 12 Maret 2019
Jakarta, 12 Maret 2019 No
: ML/0013/1247/2018
Hal
: Management letter
Kepada Yth, Pemegang Saham Dewan Komisaris Direksi PT Sugus Jln. Danau No.89 Bekasi Jawa Barat Kami telah melakukan pemeriksaan atas laporan keuangan PT Sugus untuk tahun buku yang berakhir tanggal 31 Desember 2018 dan telah mengeluarkan laporan pemeriksaan tertanggal 30 Maret 2019. Sebagai bagian dari pemeriksaan tersebut, kami telah melakukan studi dan evaluasi terhadap pengendalian internal perusahaan, seperti yang diharuskan daam Standar Profesional Akuntan Publik. Tujuannya adalah untuk menentukan sifat dan luasnya ruang lingkup pemeriksaan serta jenis auditor yang harus dilakukan. Evaluasi terhadap pengendalian internal perusahaan ini bukanlah merupakan pemeriksaan khusus terhadap pengendalian internal perusahaan, dan laporan yang kami buat ini merupakan suatu laporan dari laporan pemeriksaan kami. Keadaan administrasi serta pengendalian internal perusahaan secara umum cukup baik, akan tetapi selaman pemeriksaan berlangsung, kami menebukan beberapa kelemahan-kelemahan yang perlu mendapat perhatian manajemen untuk diperbaiki. Untuk tercapainya pengendalian internal yang lebih baik lagi, berikut ini kami sampaikan beberapa kelemahan dalam pengendalian internal perusahaan beserta saran perbaikannya. 1.
Anggaran
Perusahaan belum menggunakan anggaran dalam menjalankan kegiatan operasinya. Kami sarankan agar perusahaan mulai menggunakan anggaran sebagai alat perencanaan dan pengawasan/pengendalian dalam menjalanlan kegiatan operasinya. Dengan demikian, setiap saat bisa dimonitor apakah ada kegiatan yang menyimpang dari rencana dan jika ada, bisa segera diambil tindakan untuk mengatasi penyimpangan tersebut.
Pada akhir periode bisa dibuat perbandingan antara anggaran dengan actual dan dianalisis varians yang terjadi, dan bisa diketahui bagian mana yang bekerja secara efisien dan bagian mana yang tidak efisien. Komentar Manajemen: Kami akan mencoba menggunakan sistem anggaran di tahun 2019. 2.
Auditor Internal
Perusahaan belum mempunyai auditor internal yang mempunya tanggung jawab atas penyediaan informasi mengenai cukup dan efektifnya suatu pengendalian internal dan mutu pekerjaan organisasi perusahaan. Kami sarankan agar perusahaan mempunyai bagian audit internal untuk membantu setiap anggota organisasi dalam melaksanakan tanggung jawab mereka secara efektif, serta menyediakan analisis analisi, penelitian-penelitian, rekomendasi, nasihat, dan informasi mengenai kegiatan objek yang diperiksa. Juga untuk memeriksa ketelitian dan keandalan data, informasi akuntansi yang dihasilkan bagian akuntansi, serta memeriksa apakah kebijaksanaan yang telah ditetapkan manajemen sudah ditaati oleh setiap bagian. Komentar Manajemen: Tahun 2019 akan diadakan bagian audit internal, apabila memungkinkan. 3.
Uang Kas
Dari hasil perhitungan kas terdapat selisih antara kas secara fisik dengan kas di buku kasir, hal ini disebabkan karena adanya uang milik PT Pelita (perusahaan afiliasi) tergabung dengan PT Sugus. Kami menyarankan agar lebih baik kedua tugas tersebut dipegang oleh dua orang secara terpisah dan perusahaan dapat melakukan perhitungan kas setiap bulan secara konsisten untuk menghindari terjadinya kesalahan-kesalahan.
Komentar Manajemen: Setuju dan akan diperbaiki tahun depan. 4.
Penagihan Piutang
Pemberitahuan bahwa piutang telah dilunasi hanya dilakukan secara lisan oleh kasir kepada bagian administrasi piutang karena bukti penerimaan bank (BPnB) dan Daftar Piutang Ditagih (DPD) diserahkan langsung ke bagian akuntansi. Akibatnya bagian administrasi piutang mempunyai informasi yang kurang update terhadap tagihan langganan. Komentar Manajemen: Setuju dan akan diperbaiki tahun depan. 5.
Laporan Akun bulanan dari Piutang Usaha
Selama ini perusahaan belum mengirimkan laporan akun bulanan (monthly statement of account) kepada masing-masing pelanggan. Akibatnya banyak jawaban konfirmasi piutang yang hasilnya berbeda. Kami sarankan agar perusahaan mengirimkan laporan akun bulanan kepada masinh-masing pelanggan agar piutang yang tercatat di pembukuan perusahaan menggambarkan tagihan yang sesungguhnya kepada masing-masing pelanggan. Komentar Manajemen: Setuju, tahun 2019 kami akan menugaskan bagian auditor internal untuk mengirimkan monthly statement of account. 6.
Perangkapan Tugas
Kami melihat adanya perangkapan tugas, seperti salesman yang merangkap sebagai pengirim barang dan kasir kas besar yang merangkap kasir kas kecil juga.
Untuk mencegah terjadinya kecurangan oleh salesman dan kasir, karena adanya perangkapan tugas tersebut, kami sarankan agar tugas pengiriman barang dilakukan oleh petugas yang terpisah dari petugas yang menjual demikian pula untuk kasir. Komentar Manajemen: Setuju dan akan diperbaiki tahun depan. 7.
Inventarisasi Aset Tetap
Perusahaan tidak pernah melakukan inventarisasi atas aset tetap yang dimilikinya. Kami sarankan agar, minimal setahun sekali, perusahaan melakukan inventarisasi (pemeriksaan fisik) atas seluruh aset tetap yang dimilikinya, untuk memeriksa kelengkapan asset tetap perusahaan (ada yang hilang atau tidak) dan bagaimana kondisi fisiknya (apakah dalam keadaan baik atau rusak). Selain itu seluruh aset tetap perusahaan perlu diberi nomor kode, untuk mempermudah pengawasannya. Komentar Manajemen: Setuju dan akan diperbaiki tahun depan. 8.
Prosedur Pembelian
Dalam melakukan pembelian, bagian pembelian tidak melakukan seleksi pemasok, Akibatnya, perusahaan tidak memiliki harga yang kompetitid dan tidak bisa membandingkan kualitas barang yang diperoleh apakah sudah bagus atau belum. Selain itu pada saat bagian gudang menerima barang, tidak langsung dicocokkan dengan Order Pembelian, Surat Permintaan Bahan dan Laporan Pembelian. Akibatnya ada kemungkinan barang yang diminta tidak sama dengan barang yang diterima. Komentar Manajemen: Setuju dan akan diperbaiki tahun depan.
9.
Penyimpanan Barang di Gudang
Pada waktu pemeriksaan fisik persediaan, kami melihat bahwa penyimpanan barang kurang teratur, banyak barang yang berlainan jenisnya, sehingga mempersulit perhitungan persediaan. Kami sarankan agar barang disimpan secara teratur, jangan tercampur aduk, agar perhitungan fisik bisa mendapat hasil yang akurat. Komentar Manajemen: Hal tersebut terjadi karena luas gudang tidak seimbang dengan jumlah bawang, akan kami usahakan untuk memperluas gudang. Surat komentar ini ditujukan hanya untuk memberikan informasi kepada manajemen perusahaan, dan bukan untuk disajkian kepada pihak-pihak diluar perusahaan, untuk mencegah kemungkinan timbulnya salah pengertian dari pihak – pihak yang kurang memahami mengenai tujuan dan keterbatasan dari suatu pengendalian internal dan evaluasi serta uji yang kami lakukan atas pengendalian internal tersebut. Seandainya ada hal yang kurang jelas atau memerlukan penjelasan lebih lanjut, kami bersedia untuk mendiskusikan hal tersebut. Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada manajemen dan seluruh staf perusahaan yang telah memberikan banyak dan kerja sama yang baik selama pelaksanaan audit.
Kantor Akuntan Publik Krisanti & Rekan
(Dra. Krisanti, M.M.) Reg. Neg. No. D-241188