Modul 9 [PDF]

  • Author / Uploaded
  • wusti
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAB I PENDAHULUAN A.



LATAR BELAKANG IPS merupakan mata pelajaran yang mempunyai peranan penting dalam



pendidikan. Karena IPS pelajaran yang mempelajari berbagai bidang dari sejarah, ekonomi, politik, teknologi dan seterusnya. Oleh sebab itu, harus mempelajari IPS agar dapat digunakan sebagai sarana untuk memecahkan masalah kehidupan sehari-hari, meskipun banyak orang yang memandang IPS sebagai bidang studi yang paling menjenuhkan. Pada setiap jenjang pendidikan tidak terlepas dari mata pelajaran IPS mulai dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Pembelajaran suatu kegiatan yang dirancang oleh guru agar siswa melakukan keiatan belajar , untuk mencapai tujuan atau kompetensi yang diharapkan . dalam merancang kegiatan pembeajaran ini, seorang guru semestinya memahami karakteristik siswa, tujuan pembelajran, yang ingin dicapai atau kompetensi yang harus dikuasai siswa, materi ajar yang akan disajikan, dan cara yang digunakan terus mengemas penyajian materi serta penggunaan bentuk dan jenis penilaian yang akan dipiih untuk melakukan mengukuran terhadap ketercapaian tujuan pembelajaran atau kompetensi yang telah dimiliki siswa.             Berkaitan dengan cara atau metode apa yang akan dipilih dan digunakan dalam kegiatan pembelajaran , seorang guru harus terlebih dahulu memahami berbagai pendakatan, strategi, dan model pembelajaran. Pemahaman tentang hal ini akan memberikan tuntutan kepada guru untuk dapat memilah , memilih, dan menetapkan dengan tepat metode pmbelajaran yang akan digunakan dalam pembelajaran.             Peru dipahami bahwa setiap pendekatan pembelajran memiliki pandangan yang berbeda tentang konsepsi dan makna pembelajaran, pandangan tentang guru , dan pandangan tentang siswa, perbedaan inilah kemudian mengakibatkan strategi dan model pembelajaran yang dikembangkan menjadi berbeda juga, sehingga proses pembelajaran akan berbeda walaupun strategi pembelajaran sama.



1



B.



TUJUAN 1. Merancang dan Menerapkan Model Pembelajaran IPS SD dengan Menggunakan Pendekatan Berorientasi Pemecahan Masalah 2. Merancang dan Menerapkan Model Pembelajaran IPS SD dengan Menggunakan Pendekatan Humanistik (Wawasan Bidang Interkeilmuan) 3. Merancang dan Menerapkan Model Pembelajaran IPS SD dengan Menggunakan Pendekatan Wilayah (Geografi) 4. Merancang dan Menerapkan Model Pembelajaran IPS SD dengan Menggunakan Pendekatan Metode Proyek 5. Merancang dan Menerapkan Model Pembelajaran IPS SD dengan Menggunakan Pendekatan Kurun Waktu (Time Line)



2



BAB II PEMBAHASAN MODUL 9 MODEL-MODEL PEMBELAJARAN IPS KEGIATAN BELAJAR 1 Merancang dan Menerapkan Model Pembelajaran IPS SD dengan Menggunakan Pendekatan Berorientasi Pemecahan Masalah A. PENGERTIAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH Masalah dapat diartikan setiap hal yang mengundang keragu-raguan, ketidakpastian atau kesulitan yang harus diatasai dan diselesaikan. Selanjutnya, masalah sosial dapat diartikan suatu situasi yang mempengaruhi banyak orang dan dianggap sumber kesulitan atau ketidakpuasan yang menuntut untuk dipecahkan. Menurut sifatnya, masalah sosial bermacam-macam: statis dinamis, besarkecil, sederhana kompleks. Secara umum kita mengenal tiga cara pemecahan masalah. 1. Pemecahan masalah secara otoritatif 2. Pemecahan masalah secara ilmiah 3. Pemecahan masalah secara metafisik Pemecahan



masalah



merupakan



suatu



proses



memecahkan



masalah



menyangkut mengubah keadaan yang aktual menjadi keadaan, seperti yang dikehendaki. Pendekatan adalah cara umum dalam melihat dan bersikap terhadap suatu masalah. Dengan demikian, pendekatan pemecahan masalah adalah pendekatan yang diguanakan dalam mempelajari IPS terpadu dengan meksud mengubah keadaaan yang aktual menjadi keadaan, seperti yang dikehendaki dengan memperhatikan prosedur pemecahan yang sistematis. Apabila menggunakan pendekatan pemecahan masalah dalam kegiatan belajar mengajar kita akan memperoleh manfaat, antara lain berikut ini. 1. Mengembangkan sikap/keterampilan siswa untuk mampu memecahkan pemasalahan serta mengambil keputusan secara objektif dan mandiri.



3



2. Mengembangkan kemampuan berpikir siswa. Proses berpikir terdiri dari serentatan keterampilan, seperti mengumpulkan informasi/data, membaca dan menafsirkan data, dan lain-lain yang penerapannya membutuhkan latihan dan pembiasaan. 3. Siswa benar-benar menghayati untuk berpikir dan mengembangkan minat dalam berbagai kemungkinan. 4. Membina pengembangan sikap penalaran lebih jauh dan cara berpikir objektif, mandiri, kritis dan analitis baik secara individual maupun kelompok. B. MERANCANG



MODEL



PEMBELAJARAN



IPS



SD



DENGAN



MENGGUNAKAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH Dalam merancang model pembelajaran IPS SD dengan mengginakan pendekatan pemecahan masalah, seyogianya mendasarkan pada pemikiran kritis dan reflektif yang mengikuta proses kerja sebagai berikut. 1. Menyadari adanya masalah. 2. Mencari petunjuk untuk pemecahannya. a. Pikiran kemungkinanpemecahannya dan pendekatannya. b. Ujilah kemungkinan-kemungkinan pemecahan tersebut dengan kriteria tersebut. 3. Pergunakan suatu pemecahan yang cocok dengan kriteria tertentu dan tinggalkan kemungkinan pemecahan yang lain. Kita perlu menyeleksi dalam memilih pendekatan pemecahan masalah di kelas bagi kepentingan proses belajar mengajar. Setelah maalah kita temukan maka langkah selanjutnya adalah pemecahan masalah. Ada tiga model pemecahan masalah yang di kemukakan oleh para ahli, antara lain John Dewey, Brian Larkin, Lawrence Senesh David Jonhson dan Frank Jonhson dalam Wina Senjaya. (2008). Untuk lebih jelasnya marilah kita perhatikan uraian berikut.



4



1. Langkah-langkah dan gambaran pemecahan masalah yang di kemukakan John Dewey a. Merumuskan permasalahan b. Menelaah permasalahan c. Membuat/merumuskan hipotesis d. Menghimpun, mengelompokkan data sebagai bahan pembuktian hipotesis e. Pembuktian hipotesis f. Menentukan pilihan pemecahan/keputusan 2. Brian Larkin, mengemukakan langkah-langkah pemecahan masalah sebagai berikut. a. Definisi masalah. b. Identifikasi masalah. c. Analisis akibat. d. Penerapan kriteria e. Pengambilan keputusan 3. Lawrence Senesh, mengemukakan langkah-langkah pemecahan masalah, terdiri tiga fase sebagai berikut. a. Fase motivasi. b. Fase pengembangan. c. Fase kulminasi 1. Model Pemecahan Masalah Secara Kelompok Model ini dikemukakan oleh David Johnson dan Frank Johnson dalam Udin S. Winataputra (2003), dimana model ini menitikberatkan pada pemecahan masalah secara kelompok, yaitu pada kemampuan mengambil keputusan. Langkah-langkah pemecahan maslah secara kelompok yang di kemukakan oleh Johnson dan Johnson sebagai berikut. a. Definisi Masalah b. Diagnosis Masalah c. Merumuskan alternative strategi d. Penentuan dan penerapan suatu strategi e. Evaluasi keberhasilan strategi



5



C. MENERAPKAN



MODEL



PEMBELAJARAN



IPS



SD



DENGAN



MENGGUNAKAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH Dalam menerapkan model pembelajaran IPS SD dengan menggunakan pendekatan pemecahan masalah Anda dapat memilih model pemecahan masalah tersebut adalah sama, yakni dari merumuskan masalah sampai pada pemecahan masalah dengan mengginakan suatu strategi yang cocok. Pada dasarnya kita tidak akan pernah dapat menyelesaikan masalah dengan tuntas dan permanen sifatnya. Kita lebih menekankan pada prosesnya. Makna pengalaman belajar dengan metode pemecahan masalah bagi siswa adalah merangsang mereka untuk berfikir secara ilmiah dan mengembangkan daya nalar mereka dalam menghadapi berbagai masalah kehidupan yang menghadang di depannya.



6



KEGIATAN BELAJAR 2 Merancang dan Menerapkan Model Pembelajaran IPS SD dengan Menggunakan Pendekatan Humanistik (Wawasan Bidang Interkeilmuan) A. PENGERTIAN PENDEKATAN HUMANISTIK Pendekatan humanistic adalah pendekatan dalam kegiatan pembelajaran yang menyoroti suatu topic/tema yang termasuk bidang ilmu tertentu dengan berbgai disiplin ilmu lain yang relevan (terkait) sehingga peserta didik dapat melihat masalah/topic tersebut lengkap dan terpadu. B. MERANCANG



MODEL



PEMBELAJARAN



IPS



SD



DENGAN



MENGGUNAKAN PENDEKATAN HUMANISTIK Suatu tema ilmu pengetahuan sosial disaturagakan secara lengkap. Hakikat manusia adalah bulat tidak terkotak-kotak dalam ilmu demi ilmu atau aspek demi aspek. Kehidupan riil/nyata kemasyarakatan pun sama adalah multidimensional. Oleh karena itu, pembelajaran IPS diharapkan mampu mengantarkan dan membina peserta didik kearah hidup bermasyarakat secara baik dan fungsional. Oleh karena itu pembelajaran IPS SD bertolak belakang dari kebutuhan dasar manusia dan dikembangkan secara multidimensional dengan media pendekatan yang komprehensif dan terpadu. C. MENERAPKAN



MODEL



PEMBELAJARAN



IPS



SD



DENGAN



MENGGUNAKAN PENDEKATAN HUMANISTIK Sebagai contoh, dapat kita lihat kurikulum Sekolah Dasar kelas 5 Semester I sebagai berikut. 1. Kompetensi Dasar Kemampuan menghargai keragaman suku bangsa dan budaya di Indonesia. 2. Materi Pokok (Pokok Bahasan) Keragaman suku bangsa dan budaya Indonesia 3. Hasil Belajara dan Indikator a. Mendeskripsikan keanekaragaman suku bangsa di Indonesia.



7



1) Menemitunjukkan pada peta persebaran asal daerah asal suku bangsa Indonesia. 2) Mengembangkan sikap menghormati keragaman suku bangsa. b. Mendeskripsikan keanekaragaman budaya Indonesia. 1) Mengidentifikasi keragaman budaya yang terdapat di Indonesia. 2) Mengembangkan sikap menghormati budaya di Indonesia. Setelah memahami tema pokok diatas, yaitu: keragaman suku bangsa dan budaya di Indonesia maka tema pokok tersebut kita lihat ari berbagai sudut pandang



disiplin



ilmu.



Misalnya,



akan



menjelaskan



urain



materi:



“menemutunjukan pada peta persebaran darah asal suku bangsa di Indonesia. Maka, dapat menyoroti dari sudut pandang: geografi, khususnya peta persebaran daerah asal suku bangsa di Indonesia. Jadi peta kepulauan Indonesia dengan daerah asal suku bangsa. Misalnya, suku bangsa Aceh, Batak, Minangkabau, Badui, Sunda, Jawa, Madura, Bali Sasak, Bugis Makasar, Manado dan Papua. Cara penggambarannya bisa menggunakan codd huruf Contohnya, Aceh menggunakan Ach, Batak menggunakan huruf Btk, Minangkabau menggunakan Mk, Badui menggunakan Bdi, Sunda menggunakan Sd, demikian seterusnya. Agar pembaca peta tahu maksudnya, diberi legenda (keterangan). Kemudian, materi sikap menghormati keanekaragaman suku bangsa, bisa dicontohkan pada peringatan Hari Kartini, para siswa memakai pakaian adat dari berbagai daerah. Bisa juga dipertunjukkan pakaian adat pada saat upacara pernikahan. Juga team nasional kita, ketika melawat keluar negeri memakai pakaian nasional, yaitu baju bati, pecis, dan celana warna gelap. Itu semua dalam rangka menghormati keragaman suku bangsa Indonesia. Pada materi mendeskripsikan keanekaragaman budaya di Indonesia maka dapat disajikan/dijelaskan dari segi kebudayaan. Contoh untuk kebudayaan Aceh; bagaimana pakaiannya; bagaimana adat istiadatnya dan lain-lain. Demikian seterusnya untuk kebudayaan Minangkabau, Sunda, Jawa dan lain-lain. Demikian contoh sederhana mengenai penerapan pendekatan humanistic dalam proses belajar mengajar. Tentunya anda dapat mencari tema pokok lain dan mengembangkannya dengan sudut pandang yang lebih luas, dari berbagai sudut keilmuan dan bersifat terpadu atau minimal ada korelasinya.



8



Dalam pelaksanaannya seorang guru dapat mengikuti langkah-langkah sebagai berikut. 1. Guru memahami tujuan pembelajaran. 2. Guru menentukan dan memahami materi pelajaran yang akan disampaikan dan menentukan tema pokok. 3. Guru membentuk kelompok kerja yang beranggotakan para murid. 4. Kelompok tersebut setelah mengetahui tema pokok, kemudian disuruh bekerja sesuai dengan tugasnya yakni membahas suatu tema tertentu dari berbagai sudut pandang disiplin ilmu yang relevan. 5. Setelah selesai maka diadakan pembahasa hasil kerja yang dipimpin oleh seorang murid atas bimbingan guru. 6. Hasil pembahasan tersebut disimpulkan.



9



KEGIATAN BELAJAR 3 Merancang dan Menerapkan Model Pembelajaran IPS SD dengan Menggunakan Pendekatan Wilayah (Geografi) A. PENGERTIAN PENDEKATAN WILAYAH Wilayah atau region adalah suatu wilayah yang memiliki karakteristik tertentu, yang membedakan diri dengan wilayah-wilayah lain yang ada disekutarnya. Region merupakan wilayah geografi Yng bervariasi ukurannya. Pendekatan wilayah adalah pendekatan yang digunakan dalam kehiatan pembelajaran IPS mengenai suatu wilayah ditinjau dari berbagai aspek kehidupan yang ada di wilayah secara mendalam yang merupakan kekhasan wilayah tersebut dengan menggunakan kata Tanya apa, di mana, kapan, mengapa, dan bagaimana sehingga dapat membedakan dengan wilayah di sekitarnya. B. MERANCANG



MODEL



PEMBELAJARAN



IPS



SD



DENGAN



MENGGUNAKAN PENDEKATAN WILAYAH Dalam merancang model pembelajran IPS SD dengan menggunakan pendekatan wilayah perlu memperhatikan bahwa wilayah-wilayah atau gejalagejala yang terjadi dipermukaan bumi merupakan hasil interaksi antarwilayah. Perancangan model pembelajaran IPS SD dengan menggunakan pendekatan wilayah dalam menganalisis suatu gejala geografi memperhatikan penyebaran gejala dan interaksi antara variable manusia dan lingkungan untuk dipelajari kaitannya. C. MENERAPKAN



MODEL



PEMBELAJARAN



IPS



SD



DENGAN



MENGGUNAKAN PENDEKATAN WILAYAH 1. Kompetensi Dasar (KD) Kemampuan menunjukkan jenis dan persebaran sumber daya alam serta pemanfaatannya untuk kegiatan ekonomi dilingkungan setempat (provinsi). 2. Materi Pokok Sumber daya alam dan kegiatan ekonomi. 3. Hasil Belajar dan Indikator Materi



10



a. Menggunakan sumber daya alam yang ada dilingkungan provinsi. 1) Mengidentifikasi jenis-jenis sumber daya alam dan kaitannya dengan kegiatan ekonomi. 2) Menggunakan peta provinsi untuk menunjukkan persebaran sumber daya alam. b. Mendeskripsikan manfaat sumber daya alam yang ada dilingkungan provinsi. 1) Menjelaskan manfaat sumber daya alam yang ada dilingkungan provinsi. 2) Menjelaskan perlunya menjaga kelestarian sumber daya alam. c. Menjelaskan hubungan sumber daya alam dengan kegiatan ekonomi masyarakat. 1) Menjelaskan bentuk-bentuk kegiatan ekonomi di lingkungannya. 2) Membuat daftar tentang kegiatan pemanfaatan sumber daya alam untuk kegiatan ekonomi. 3) Menjelaskan pengaruh kondisi alam terhadap kegiatan ekonomi. Setelah menentukan tujuannya pembelajaran dan bahan pelajran yang dapat dijelaskan dengan menggunakan pendekatan wilayah maka langkah selanjutnya menentukan uraian materi yang cocok untuk pendekatan tersebut, yaitu uraian materi: menemutunjukkan jenis sumber daya alam yang ada di Indonesia dan menunjukkan pada peta pusat-pusat industry pengolahan sumber daya alam. Untuk lebih jelasnya, ikuti langkah-langkah seorang guru dalam menerapkan pendekatan wilayah dalam proses kegiatan belajar mengajar setelah melakukan persiapan mengejar diatas. 1. Guru menyampaikan materi pelajaran dengan urutan sebagai berikut. a) Guru memberikan apersepsi tentang materi pelajaran terdahulu (tanya jawab). b) Guru menyampaikan materi pelajaran: jenis-jenis sumber daya alan yang terdapat di Indonesia. Dalam kegiatan ini guru mengajak siswa untuk mengamati peta jenis-jenis sumber daya alam Indonesia untuk menemutunjukkan jenis-jenis sumber daya alam. Diharapkan para murid mengetahui jenis sumber daya alam dengan melihat karakteristik



11



wilayahnya, seperti batu bara di Bukit Asam, Sumatra. Jadi, guru selama menjelaskan materi tersebut selalu di kaitkan dengan keadaan alamnya dan membedakannya dengan wilayah deisekitarnya. Para murid dapat memperoleh pengertian tentang karakteristik wilyah sehingga apabila disebutkan suatu jenis sumber daya alam pikiran mereka sudah terlintas k\eadaan wilayah. 2. Uraian materi. Hal ini menunjukkan pada peta pusat-pusat industry pengolahan sumber daya alam. Dalam kegiatan ini guru menjelaskan factorfaktor yang mendukung didirikannya pusat-pusat industry. Factor-faktor tersebut, antara lain adanya bahan baku, tenaga kerja, pasar, transportasi, dan komunikasi. Selama menjelaskan factor-faktor tersebut guru menjelaskan interaksi keruangan, yaitu suatu wilayah pusat industry pengolahan sumber daya alam dengan wilayah lain yang mendukung berdirinya industry tersebut. Misalnya, pusat industry batu bara di Bukit Asam. Wilayah ini melakukan interaksi dengan wilayah luar untuk mendapatkan tenaga kerja, untuk menjual produksinya dan mungkin untuk mendapatkan bahan baku. Wilayah yang satu menawarkan dan wliayah yang lain membeli sesuatu. 3. Guru membantu peserta didik untuk memahami interaksi antarwilayah dengan cara memberi tugas kelompok. Jlaskan hubungan timbal baliknantara wilayah kota dengan wilayah desa di provinsinya. 4. Guru bersama peserta didik membahas hasil kerja kelompokndan menyimpulkan.



12



KEGIATAN BELAJAR 4 Merancang dan Menerapkan Model Pembelajaran IPS SD dengan Menggunakan Pendekatan Metode Proyek A. PENGERTIAN PENDEKATAN METODE PROYEK Metode proyek adalah suatu jenis klegiatan memecahkan masalah yang dilakuakan oleh perseorangan atau kelompok kecil. Berbeda dengan kegiatan problem solving, dalam metode proyek ini biasanya dihasilkan produk nyata, seperti peta, maket, model, diorama, yang mempunyai nilai imtristik bagi peserta didik yang menghasilkan. Metode proyek memungkinkan penyaluran minat peserta didik dan dilatih untuk menelaah dan memandang suatu materi pelajaran dalam konteks yang lebih luas. B. MERANCANG



MODEL



PEMBELAJARAN



IPSSD



DENGAN



MENGGUNAKAN PENDEKATAN METODE PROYEK Kegiatan pembelajaran IPS yang menggunakan pendekatan metode proyek harus memperhatikan kriteria metode proyek sebagai berikut. 1. Kegiatan belajar bersifat riil/nyata. 2. Mempunyai arti dan manfaat bagi peserta didik. 3. Mempunyai hubungan dengan tujuan pembelajaran. 4. Hasil proyek sepadan dengan waktu yang disediakan. 5. Bahan dan peralatan mudah diperoleh. 6. Biaya relative murah. Tahap-tahap pelaksanaan metode proyek adalah berikut ini. 1. Tahap Perencanaan 2. Tahap Pelaksanaan 3. Tahap Tindak Lanjut 4. Tahap Penilaian C. MENERAPKAN



MODEL



PEMBELAJARAN



IPS



MENGGUNAKAN PENDEKATAN METODE PROYEK



13



SD



DNGAN



KEGIATAN BELAJAR 5 Merancang dan Menerapkan Model Pembelajaran IPS SD dengan Menggunakan Pendekatan Kurun Waktu (Time Line) A. PENGERTIAN PENDEKATAN KURUN WAKTU Penerapan pendekatan waktu dalam kegiatan belajar mengajar, berarti kita mempelajari sejarah. Di dalam sejarah ada tiga konsep mengenai waktu yang berdasarkan ruang, berdasarkan matematika dan berdasarkan asocial. 1. Waktu Keruangan 2. Waktu Matematis 3. Waktu Asosial B. MERANCANG



MODEL



PEMBELAJARAN



IPS



SD



DENGAN



MENGGUNAKAN PENDEKATAN KURUN WAKTU Dalam merancang model pembelajaran IPS SD dengan menggunakan pendekatan kurun waktu, berate kita merancang model pembelajaran untuk mengajarkan sejarah. Pembelajaran sejarah akan dapat lebih meresap dalam sanubari peserta didik jika dilengkapi dengan sejarah local dan sejarah regional. Di situ, panggung dari lakon sejarah dalam ukuran sempit atau lebih luas dapat di saksikan sendiri dan geografi dari wilayah yang bersangkutan dapat menjelaskan cara bermainnya proses sejarah setempat. C. MENERAPKAN



MODEL



PEMBELAJARAN



IPS



SD



DENGAN



MENGGUNAKAN PENDEKATAN KURUN WAKTU Sebagai contoh, seorang guru akan membelajarkan IPS dengan menggunakan pendekatan kurun waktu. Guru mengambil kurikulum sekolah Dasar kelas 6 semester I dan langkah-langkah selanjutnya adalah berikut ini. 1. Memahami Kompetisi Dasar. Kemampuan menganalisis peristiwa di sekitar proklamasi. 2. Materi Pokok Peristiwa sekitar proklamasi



14



3. Hasil Belajar Menguraikan persiapan sampai dengan detik-detik proklamasi. 4. Indikator Materi a. Menceritakan



peristowa-peristiwa



penting



yang



terjadi



disekitar



proklamasi (peristiwa Rengasdengklok, penyusunan teks proklamasi, detik-detik proklamasi kemerdekaan). b. Menjelaskan peranan BPUPKI dan PPKI dalam perumusan dasar Negara UUD 1945 c. Membuat garis waktu tentang tahapan peristiwa menjelang proklamasi d. Melaporkan dan membicarakan peristiwa-peristiwa sekitar proklamasi di daerah masing-masing dari narasumber setempat. 5. Menyampaikan materi pelajaran berdasarkan indicator materi diatas dengan ceramah. 6. Mengadakan Tanya jawab mengenai apa yang disampaikan beserta mengamati bukti-bukti sejarah, seperti foto-foto, gambar,gambar, poster saat proklamasi. 7. Berikan tugas kepada siswa untuk membuat laporan sejarah, di mana mereka tinggal, berdasarkan informasi dari narasumber setempat. 8. Menyimpulkan materi pelajaran secara garis besar. 9. Mengadakan penilaian dan tindak lamjut. Demikian langkah-langkahbguru dalam menerapkan pendekatan kurun waktu dalam pembelajaran IPS. Anda dapat mengembangakan lebih luas sesuai dengan pengalaman dan gaya mengajar yang Anda kuasai.



15



BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Seorang guru untuk dapat melaksanakan tugasnya secara profesional di tuntut dapat memahami dan memiliki keterampilan memadai dalam mengembangkan berbagai model pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan. Sebagaimana yang di isyaratkan dalam kurikulum tingkat satuan pendidikan.



16