Modul Ajar Menerapkan Desain Brief Fase F DKV [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MODUL AJAR PROGRAM KEAHLIAN DESAIN KOMUNIKASI VISUAL (MENERAPKAN DESAIN BRIEF)



MATA PELAJARAN FASE NAMA GURU INSTANSI



: DASAR-DASAR DESAIN KOMUNIKASI VISUAL :F : EKKO NUR ARRIFIN, ST : SMK YPLP PERWIRA 2 PURBALINGGA



SMK YPLP PERWIRA 2 PURBALINGGA PURBALINGGA, JAWA TENGAH



DESAIN BRIEF



A. Pengertian Desain Brief Design brief adalah dokumen risalah desain dari pertemuan desainer dan klien yang berisikan ruang lingkup proyek, jangka waktu pengerjaan, tujuan pembuatan dan rincian biaya. Risalah ini sangat penting dan wajib dibuat oleh desainer bersama-sama dengan klien dalam tahap awal pertemuan konsultasi desain sebelum proyek desain dapat dimulai. B. Tujuan Desain Brief Tujuan pembuatan desain brief ini untuk membantu desainer mendapatkan informasi dan data lengkap dan menyeluruh tentang maksud serta latar belakang pembuatan desain. Informasi yang harus diketahui meliputi visi misi, sejarah dan bisnis perusahaan hingga target market serta sifat produk yang akan dipasarkan. Daftar Informasi dan data tersebut dapat dilihat secara lengkap dibawah. C. Manfaat Desain Brief Manfaat dan fungsi dari pembuatan desain brief adalah untuk memahami dengan jelas kebutuhan klien agar desain final yang dihasilkan dapat memenuhi keinginan dan harapan hingga memberikan hasil yang nyata bagi bisnis klien tersebut. D. Informasi Penting Yang Perlu Disampaikan Dalam Desain Brief Dibawah ini adalah informasi penting yang wajib diisi form desain brief, baik dalam logo desain maupun design grafis yaitu antara lain : - Nama perusahaan, produk, jasa, layanan atau service - Tagline atau slogan yang berada dibawah logo - Penjelasan singkat dan jelas tentang apa yang perusahaan lakukan dan tawarkan yang membuat perusahaan berbeda dengan para pesaing (unique value proposition) - Jenis industri perusahaan bergerak - Tiga hal utama yang ingin disampaikan dan dikomunikasikan kepada pelanggan melalui desain. Contoh: Profesionalism, Bersahabat, Ceria, Mahal, Eksklusif, Sederhana, Maskulin, Feminin dsb. - Penjelasan mengenai target market dan pelanggan juga sangat membantu dalam mendesign logo yang baik. Target market ini seperti demografi yaitu umur, jenis kelamin, pendapatan, pekerjaan



-



dan pendidikan atau psikografis seperti hobby, minat, gaya hidup, tingkah laku, pendapat, nilai dan sebagainya Tips dan saran tambahan tentang apa yang harus dihindari dalam mendesign logo, poster, brosur, website ataupun item yang ingin dimasukkan dalam design. Warna atau kombinasi warna yang diinginkan untuk dipakai dalam design karena warna memiliki arti dan makna yang unik seperti contoh : Merah – Cinta, Dedikasi, Berani. Kuning – Semangat, Cerdas, Muda, Hati-hati. Hijau – Subur, Sejuk, Menyembuhkan, Pertumbuhan. Putih – Sempurna, Bersih, Suci, Murni. Biru – Berpengetahuan, Terpercaya, Tenang, Damai, Dingin. Hitam – Rahasia, Mahal, Kemewahan. Ungu – Bijaksana, Imaginasif, Kreatif, Bangsawan. Orange – Energetik, Kreatifitas, Unik. Abu-abu – Netral, Canggih



Pengunaan logo yaitu menjelaskan dimana logo akan digunakan Kartu Nama, Stasionary, Kop Surat, Neon Sign, Billboard, Iklan Cetak, Iklan Majalah, Iklan Koran, Brosur, Company Profile, Katalog Produk, Website, Internet, Televisi Topi, T-Shirt, Mugs, Jaket Kreatif brief atau desain brief adalah hal yang sangat penting untuk mendapatkan hasil desain yang sesuai dengan visi dan misi perusahaan dan target market. Pengertian desain brief adalah untuk memberikan penjelasan dan informasi tentang ide, inovasi visi, misi dan masa depan perusahaan kedalam sebuah tulisan deskripsi ringkas, padat dan jelas agar dapat dipakai oleh art direktor atau designer dalam proses kreatif proyek desain dalam memahami keinginan klien agar mendapatkan hasil yang maksimal. Maka ketika logo telah selesai dibuat, logo bagaikan kertas putih seperti anak yang baru lahir. Logo adalah permulaan yang baik dan akan tumbuh menjadi sebuah brand sesuai dengan cita- cita pemiliknya. Pertumbuhan logo menjadi brand ini hanya akan terjadi bila logo dikelola dengan konsep branding yang jelas.



Kesan yang didapat tentang logo ini juga hanya dapat dibentuk melalui program branding yang konsisten. Yaitu dengan secara terus menerus memenuhi janji-janji brand (brand promise) dari waktu ke waktu. Selain itu diperlukan juga program untuk membuat logo terasosiasi dengan image tertentu. Apakah itu bersahabat, terpercaya, premium, menyenangkan, lezat dan sebagainya seperti yang telah dituangkan dalam desain brief. Tentu saja logo harus telah dibuat memiliki komponen yang sesuai seperti bentuk, grafis, font dan warna. Contoh Desain Brief Logo Reebok Desain Brief : Tujuan Dan Manfaat Serta Contohnya Contoh Desain Brief Logo Reebok



E. Kesalahan Dalam Pembuatan Desain Brief Kesalahan yang paling banyak terjadi dan harus dihindari dalam membuat desain brief adalah menuliskan keinginan untuk membuat logo seperti logo yang telah terkenal. Sebuah logo memiliki kesan tertentu seperti misalnya berkesan ramah, terpercaya atau premium adalah karena pemilik logo tersebut telah memenangkan mindset konsumen dengan pembentukan brand image. Contoh Mercedes Benz sebagai mobil berkualitas atau AirAsia sebagai penerbangan dengan harga yang dapat dijangkau semua orang. Seperti contoh logo Nike atau Google. Pada awal peluncuran banyak orang yang menganggap kedua logo itu terlalu sederhana, buruk dan dibuat asal-asalan. Tetapi dengan program branding yang konsisten sejak diluncurkan maka saat ini logo Nike dan Google menjadi salah satu logo dengan brand value yang bernilai puluhan milyaran dolar. Hal ini juga terjadi pada bidang desain grafis khususnya font. Pada awal 2010-an Roboto dinobatkan para desainer sebagai font tercela dan terburuk yang harus dihindari. Konsistensi Google untuk tetap mengadopsi font tersebut menjadi font standar perangkat Android akhirnya mampu membuat Roboto menjadi font paling humanis pilihan utama para desainer grafis antar muka atau front end UX.



CREATIVE BRIEF



A. Pengertian Creative Brief Creative brief adalah dokumen singkat yang digunakan untuk menguraikan strategi dan detail seperti tujuan, sasaran, persyaratan, pesan, demografi, serta informasi penting lainnya di dalam sebuah proyek kreatif. Dokumen yang umumnya tersusun dari 1-2 halaman ini juga dapat dianalogikan sebagai peta atau pedoman bagi tim kreatif agar bisa mencapai tujuan yang sudah ditentukan. Pembuatan creative brief antar proyek pun bisa jadi berbeda karena tidak ada pendekatan pasti dalam perancangannya. Namun umumnya, elemen umum yang terdapat dalam creative brief adalah: - Pernyataan merek atau proyek - Latar belakang dan tujuan proyek - Tantangan yang harus dilalui - Target audiens - Kompetitor - Nilai perusahaan dan posisinya di pasar - Saluran komunikasi tempat kampanye akan dijalankan B. Fungsi Dan Manfaat Creative Brief Pada dasarnya, fungsi dan manfaat utama creative brief adalah membantu kelancaran sebuah proyek dan memberi kemudahan bagi semua pihak yang terlibat di dalamnya. Di mana semua ide, desain, hingga implementasi dapat terlihat secara langsung, termasuk penjelasan terkait metrik yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja. Creative brief juga dapat menyelaraskan ekspektasi di antara pihak pemangku kepentingan dan klien, serta mengkonsolidasikan semua upaya sejak awal sehingga proyek dapat dihasilkan lebih cepat namun tetap memberikan hasil yang baik.



C. Cara Membuat Creative Brief Setelah mengetahui hal dasar apa saja yang umumnya tercantum dalam creative brief, berikut ini tips dan cara menyusunnya. 1. Tulis Latar Belakang Brand atau Proyek Latar belakang brand dan proyek adalah penentu tone brief yang akan disusun. Pada bagian ini, akan terlihat visi, misi, motivasi, serta tujuan proyek. Untuk memulainya, Anda bisa menulis kurang lebih dua kalimat yang merangkum misi brand. Setelahnya, lanjutkan dengan latar belakang mengapa proyek ini dijalankan. 2. Masukkan Tantangan dan Tujuan Proyek Tahap kedua dari pembuatan creative brief adalah menulis paragraf berisi tantangan yang ingin dipecahkan melalui proyek tersebut dan bagaimana proyek tersebut menjadi solusi pemecahannya. Usahakan untuk menulis solusi dari permasalahan yang mungkin terjadi secara mendetail. Adapun jika klien atau perusahaan belum mengidentifikasi tantangan utama, Anda bisa menuliskan sasaran yang ingin dicapai dan mengapa hal tersebut dapat menguntungkan perusahaan. 3. Deskripsikan Target Audiens Penting adanya bagi tim untuk mengetahui siapa yang menjadi target audiens dari proyek. Anda bisa membuat rincian demografi target audiens yang mencakup usia, jenis kelamin, geografi, hingga faktor seperti motivasi pelanggan. Anda juga bisa mengambil segmentasi audiens dengan mengidentifikasi audiens primer dan sekunder. Hal ini akan memberi tim Anda lebih banyak kebebasan dalam mengekplorasi ide-ide kreatif. 4. Kenali Kompetitor Mengenali dan mengetahui kompetitor adalah hal yang penting untuk dilakukan dalam dunia bisnis, termasuk dalam penyusunan creative brief. Di mana data terkait kompetitor bisa digunakan oleh tim Anda untuk melihat kelemahan kompetitor, serta peluang dan keunggulan dari produk atau usaha Anda. 5. Buat Rencana Distribusi Creative Brief Tahap terakhir dari penyusunan creative brief adalah membuat daftar kanal atau platform yang akan digunakan untuk mengumumkan dan melaksanakan proyek tersebut. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa proyek atau campaign tersampaikan dengan baik. Anda juga bisa sekaligus menguraikan jadwal pelaksanaan, materi konten promosi, serta gaya atau pesan apa yang ingin ditekankan. Agar tepat sasaran, Anda perlu memahami target audiens dan lokasi paling tepat untuk memaksimalkan peluncuran protek. Jika targetnya adalah anak muda, maka akan lebih baik mempromosikannya di media sosial dibanding di media cetak.



CONTOH CREATIVE BRIEF



LOGO



A. PENGERTIAN LOGO Kata logo juga sebenarnya diambil dari kata logotype yang mulanya digunakan pada tahun 1810 sampai tahun 1840, dan memiliki arti sebuah tulisan nama entitas yang dibentuk secara khusus dengan memanfaatkan suatu teknik lettering atau menggunakan jenis huruf tertentu yang menarik. Jadi, pada mulanya logotype ini dibuat dengan hanya memanfaatkan suatu elemen tulisan saja. Pada proses perkembangannya, logo dibuat dengan semakin kreatif lagi yang menggabungkan beberapa elemen, seperti gambar, sketsa, dll. suatu logo mengandung filosofi tertentu dan kerangka dasar berbentuk konsep yang bertujuan guna menciptakan sifat mandiri. Selain itu, setiap bentuk logo juga wajib mempunyai suatu ciri khas tertentu untuk membedakan logo yang satu dengan logo yang lainnya, baik itu dari segi bentuk maupun warnanya. Kesimpulannya, pengertian logo adalah suatu instrumen yang menggambarkan harga diri dimana seluruh nilainya bisa mewujudkan citra yang baik dan mampu dipercaya. Suatu logo akan membuat masyarakat mengingat dan mengenal suatu bentuk entitas tanpa harus membaca deskripsi maupun penjelasan tentang entitas tersebut. B. FUNGSI LOGO Dalam buku Mendesain Logo (2009) karya Surianto Rustan, dituliskan bahwa pada awalnya logo berfungsi sebagai pembeda antar produk. Namun, mulai 1940-an, fungsi logo mulai berkembang menjadi identitas yang di dalamnya memuat citra perusahaan. Berikut yang bukan merupakan fungsi logo adalah sebagai pelengkap. Karena logo tidak hanya berfungsi sebagai pelengkap, melainkan jadi bagian yang tidak terpisahkan dari produk, perusahaan, atau organisasi. Dikutip dari jurnal Inspirasi Origami dalam Desain Logo (2013) karya Vera Waradya dan Arjo Bimo, berikut beberapa fungsi logo: 1. 2. 3. 4.



Sebagai identitas perusahaan Logo berfungsi untuk menciptakan dan menyampaikan citra positif perusahaan. Untuk memberi kesan baik dan kepercayaan kepada masyarakat untuk mau menggunakan produk. Untuk promosi produk, perusahaan, atau organisasi.



C. JENIS LOGO jenis-jenis desain logo berikut ini agar logo yang anda buat nantinya lebih terkonsep dengan baik 1. Monogram logo monogram merupakan logo berbasis font yang terdiri dari beberapa huruf yang merepresentasikan inisial dari nama suatu perusahaan/ organisasi. Simbol huruf ini merefleksikan tentang kesederhanaan, mudah dipahami, dan diingat.



2. Wordmark logo wordmark adalah logo berbasis font. Hanya saja lebih berfokus pada nama perusahaan/ organisasi itu sendiri secara langsung. Jenis logo ini sangat cocok digunakan oleh perusahaan dengan nama yang singkat dan berbeda. Google, Facebook, Netflix, Grab, Coca-Cola, FedEx, Disney adalah contohnya. Nama-nama perusahaan tersebut ringkas, dan mudah diingat dikombinasikan dengan tipografi dan warna yang kuat sehingga brand lebih kuat untuk dikenali. 3. Pictorial Mark/ Symbol Jenis logo Symbol merupakan logo berbasis gambar yang biasa disebut juga dengan istilah ikon. Simbol ini sangat melekat pada sebuah brand, dengan begitu nama atau identitas perusahaan/ organisasi dapat dikenali walau hanya dengan melihat simbolnya saja. Sebagai contoh, Apple Inc dengan logo buah apel, Twitter dengan ikon burung birunya. 4. Abstract Mark logo abstrak merupakan logo berbasis gambar yang menggunakan bentuk geometris abstrak dalam menyampaikan filosofi perusahaan/ organisasi. Contoh perusahaan terkenal yang menggunakan jenis logo ini adalah Pepsi dengan gambar lingkaran terbagi dan Adidas dengan 3 bar miringnya. 5. Mascots Logo maskot adalah logo yang melibatkan karakter bergambar. Maskot ini juga bisa dianggap sebagai duta bagi sebuah brand. Ciri khasnya seringkali berwujud kartun, penuh warna, dan selalu tampak memberikan gambaran menyenangkan. Contoh maskot yang terkenal diantaranya karakter pada perusahaan resto cepat saji KFC yakni kakek berjenggot, perempuan berkuncir dua milik Wendy’s. 6. Combination Logo kombinasi merupakan logo yang terdiri dari gabungan wordmark dengan logo simbol, abstrak, atau maskot. Gambar dan teks bisa diintegrasikan satu sama lain, disatukan bahkan ditumpuk. Beberapa logo kombinasi yang terkenal adalah Burger King, Doritos, Nasa, Pizza Hut, Trans Studio, Moto GP, Fanta, Semen Indonesia, dll.



7. Emblem Logo emblem terdiri dari huruf yang berada di dalam simbol/ ikon, lencana, segel atau inti dari lambang tersebut. Logo ini cenderung memiliki tampilan tradisional namun dapat membuat kesan mencolok. Penggunaannya secara umum lebih sering menjadi pilihan utama bagi banyak sekolah, instansi pemerintah, organisasi maupun perusahaan dengan konsep klasik. Meski begitu, logo emblem juga banyak dipakai serta dimodernisasi sehingga juga cocok untuk berbagai perusahaan dari berbagai bidang dan generasi. Contoh logo Emblem yaitu Lamborghini, ASEAN, UPS, Manchester United, dll. D. ASPEK LOGO Melansir dari jurnal Perancangan Desain Logo “R3-Viora” sebagai Identitas Baru UKM Viora Collection, Tanggulangin, Sidoarjo (2019) karya Choirul Anam dan kawan-kawan, aspek logo dapat dibagi menjadi enam, yakni: 1. Original and distinctive Artinya logo punya ciri khas, unik, dan punya daya pembeda yang jelas dengan logo lain.



2. Legible Artinya logo bisa dibaca atau dilihat dengan jelas. 3. Simple Artinya logo dibuat sederhana, mudah dimengerti, dan mudah dipahami. 4. Memorable Artinya logo mudah diingat karena punya keunikan atau ciri khusus. 5. Easy associated with the company Artinya logo harus menggambarkan citra perusahaan atau organisasi. 6. Easily adaptable for all graphic Artinya logo mudah diterapkan dengan baik dalam bentuk fisik, warna, ataupun lainnya.