MODUL IMPLENTASI Bullying [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MODUL PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA DAN BUDAYA KERJA



A. INFORMASI UMUM Identitas Penulis : RITA INARSIH, S.Si, M.Pd Fasilitator : Guru, DU/DI Tema : Bangunlah Jiwa Raganya Sub Tema : Stop Perundungan di Sekolah Model Pelaksanaan : Luring / Daring Jenjang : SMK Fase :E Durasi : 96 JP (Jadwal blok harian) Sarana dan Prasarana : Sarana dan prasarana yang dibutuhkan pada saat belajar dengan modul ini antara lain 1. Alat dan bahan  Gawai (bias berupa handphone, tablet, dsb)  Jaringan internet yang bagus  Peralatan pendukung tema (Alat Peraga) 2. Materi dan Sumber Ajar  Dokumen Training, Slide, Video, Gambar



:



Target Peserta Didik : Seluruh peserta didik dalam satu rombongan belajar atau beberapa rombongan belajar secara sekaligus per program keahlian. Relevansi Tema dan Topik Projek Untuk Sekolah : Pada hakekatnya, manusia adalah makhluk sosial yang memiliki kebutuhan untuk membangun relasi antar individu. Dengan menyandang status kewarganegaraan digital yang melekat dalam diri pelajar saat ini, maka keterampilan berkomunikasi yang baik dan sopan menjadi perhatian kita bersama. Namun, pada perjalanannya, membina relasi dengan saling menghormati tidaklah mudah. Praktik perundungan yang dilakukan oleh kalangan pelajar dapat menghambat perkembangan jiwa dan raga pelajar; pengalaman akan ketidakpercayaan diri, feeling insecure, stres, depresi hingga gangguan pencernaan dan kecemasan. Oleh karena itu, sekolah merupakan tempat strategis dalam memfasilitasi dan mendampingi pelajar untuk terlibat aktif dalam menerapkan nilai-nilai luhur Pancasila serta meningkatkan kemampuan dalam memelihara kesehatan jiwa dan raga diri sendiri dan lingkungannya.



B. KOMPONEN INTI Deskripsi Singkat Projek: Projek “Stop Perundungan di Sekolah” yang mengangkat tema “Bangunlah Jiwa dan Raganya menciptakan kesempatan belajar murid untuk membentuk diri sesuai Profil Pelajar Pancasila. Bertujuan untuk melatih kesehatan fisik dan mental secara berkelanjutan, projek dengan metode pembelajaran yang aktif dan berpusat pada murid ini diharapkan menjadi perangkat yang menawarkan titik temu kolaborasi dan mengidentifikasi pihak terkait untuk penyelesaian permasalahan perundungan di sekitar mereka. Tema :Bangunlah jiwa raganya Dimensi dan Sub Elemen : Melalui projek ini, murid pada akhirnya diharapkan telah mengembangkan secara spesifik tiga dimensi Profil Pelajar Pancasila, yakni Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, gotong royong dan mandiri Tujuan : melatih kesehatan fisik dan mental secara berkelanjutan Alur Kegiatan : Persiapan 1 Guru menyiapkan program stop perundungan di sekolah yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan program keahlian. 2 Guru menyiapkan tim fasilitator, instruktur, dan tim pendukung kegiatan stop perundungan di sekolah 3 Tim fasilitator menyiapkan bahan, sarana dan prasarana, serta perlengkapan kegiatan stop perundungan di sekolah Pelaksanaan (Luring/Daring)



Asesmen : 1. Rubrik Penilaian profil pelajar pancasila Dimensi



Belum berkembang Mulai berkembang Berkembang sesuai



Sangat berkembang



harapan



Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia



Sulit memahami diri sendiri dan orang lain. Belum dapat menyadari adanya konflik serta solusinya.



Memahami diri dan berusaha menerima orang lain dengan kekurangan dan kelebihannya. Mulai memahami konflik yang ada dan berusaha mencari solusi untuk kepentingan bersama.



Menerima diri dan orang lain dengan kekurangan dan kelebihannya lewat perkataan dan perbuatan.



Gotong Royong



Kurang aktif terlibat dalam kerja sama, cenderung pendiam dan menunggu pekerjaan, kurang memberikan kontribusi dalam kelompok.



Mandiri



Belum dalam menguasai emosi pada tempat dan situasi yang tepat.



Menerima diri, melengkapi kekurangan dan mengapresiasi kelebihan orang lain lewat perkataan dan perbuatan.



Cukup aktif dalam kerja sama, komunikatif, dan mulai memberikan kontribusi di dalam kelompok.



Aktif dalam kerja sama, responsif, komunikatif, tangga p terhadap konflik dan berkontribusi positif dalam kelompok dan lingkungan sekolah.



Berinisiatif untuk memulai kerja sama, menginspirasi tim, responsif, komunikatif, menjadi teladan dalam memberikan kontribusi positif dalam kelompok maupun lingkungan sekolah.



Cukup dapat menguasai emosi di saat dan tempat yang tepat. Menerima umpan Cenderung balik tetapi belum bertindak dapat sesukanya dan tidak mempraktikannya memerhatikan secara konkrit. umpan balik yang diberikan.



Dapat menguasai emosi pada tempat dan situasi yang tepat, reflektif, dan memotivasi diri sendiri berdasarkan umpan balik yang diberikan.



Mahir menguasai emosi pada tempat dan situasi yang tepat, sangat reflektif, memperlihatkan kemajuan dan perkembangan konkrit dalam mengelola umpan balik yang diberikan.



Memahami konflik dan cenderung Menganalisis konflik mencari solusi untuk dan berinisiatif kepentingan mencari solusi untuk bersama. kepentingan bersama.



Pertanyaan Pemantik : 1. Apakah perundungan ? 2. Mengapa perundungan dapat terjadi ? 3. Apa akibat perundungan di sekolah? 4. Bagaimana cara mencegah terjadinya perundungan ? Pengayaan dan Remedial : Refleksi Peserta Didik dan Guru 1. Apasajakah yang telah saya (peserta didik) laksanakan dalam kegiatan model projek sub tema membangun kepercayaan diri? 2. Sebutkan hal-hal apasajakah yang paling menyenangkan dan tidak menyenangkan dari aktivitas projek kali ini? 3. Jelaskan apa harapanmu ke depan setelah mengikuti aktivitas projek ini? LAMPIRAN A. Lembar Kerja Peserta Didik B. Bahan Bacaan Guru & Peserta Didik C. Glosarium 1. Cause Effect graphic organizer: pengatur grafis untuk membantu murid menganalisis sebab akibat akan sebuah masalah 2. K-W-L chart: tabel yang berisi 3 kolom dengan keterangan K (apa yang saya tahu?), W (apa yang saya ingin tahu?), dan L(apa yang saya pelajari?) 3. T-P-S (think-pair-share): sebuah aktivitas diskusi yang dilakukan dua orang dengan keterangan T(berpikir), P(berpasangan), S(berbagi) 4. Self-assessment: penilaian diri 5. Upstander: sebutan untuk seseorang yang membela orang-orang yang tertindas, seperti melakukan tindakan berempati ketika melihat perilaku perundungan untuk mengurangi derita korban perundungan.



D. Daftar Pustaka



Adit, A. (2020, Februari 16). Kompas. 10 Cara Hadapi "Bullying" atau Perundungan, Kamu Wajib Tahu! bertema.com. (2021). Retrieved from https://bertema.com/stop-perundungan-ataubullying. Bonny Tjongjono, Hartono Gunardi, Sudung O. Pardede, Tjhin Wiguna. (2019). Perundungansiber (Cyberbullying) serta Masalah Emosi dan Perilaku pada Pelajar Usia 12-15 Tahun di Jakarta Pusat. Buzanko, C. (2021, Januari 12). psycom.net. Retrieved from https://www.psycom.net/bullying-test/. Diena Haryana, Nanik Suwaryani, Aria Ahmad Mangunwibawa, Purwanto, Anik Budi Utami, Asih Priamsari. (2019). kemdikbud.go.id. Retrieved from https://sahabatkeluarga.kemdikbud.go.id/laman/uploads/Dokumen/7157_2019-10-30/Stop %20Perundungan%20(1).pdf. Dwinanda, r. (2019, Mei 15). Peneliti: Perundungan di Dunia Maya Lebih Pengaruhi Remaja. Peneliti: Perundungan di Dunia Maya Lebih Pengaruhi Remaja. Hanadian Nurhayati, Wolff. (2019, August 12). https://www.statista.com/statistics/1036460/indonesia-cyberbullying-experienced-onsocialmedia/. Retrieved from www.statista.com.