Modul Kemuh Kelas Xi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Mata Pelajaran : KEMUHAMMADIYAHAN Kelas : XI Semester : GANJIL KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama Islam Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, bertanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro aktif sebagai bagian dari solusi KI 2 : atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, KI 3 : pengetahuan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait prnyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. KI 4



:



Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah/madrasah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.



KOMPETENSI DASAR:



1.1



Menghayati dinamika perjuangan Muhammadiyah sebagai upaya menegakkan amar ma’ruf nahi munkar (AMNM)



1.2 1.3



Apresiatif terhadap dinamika perjuangan Muhammadiyah



Memahami periodisasi dinamika perjuangan Muhammadiyah dari awal berdiri hingga abad kedua



1.4 1.5



Menyajikan periodesasi dalam dinamika perjuangan Muhammadiyah



Menghayati matan Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah (MADM) sebagai bagian dari ajaran Islam



1.6 1.7 1.8 1.9 1.10



Apresiatif terhadap matan Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah (MADM) Menghayati matan Kepribadian Muhammadiyah sebagai bagian dari ajaran Islam Apresiatif terhadap matan Kepribadian Muhammadiyah Memahami matan Kepribadian Muhammadiyah Menyajikan nilai-nilai yang terkandung dalam Kepribadian Muhammadiyah



MATERI POKOK:



A. Periodesasi Perjuangan Muhammadiyah B. Muqaddimah Aggaran Dasar Muhammadiyah (MADM) C. Kepribadian Muhammadiyah



MATERI PEMBELAJARAN



A. Periodesasi Perjuangan Muhammadiyah Latar Belakang Berdirinya Muhammadiyah a. Faktor Internal  Umat Islam banyak yang terjangkit syirik, taklid, serta TBC (Tahayul, Bid’ah, Churafat). {enyakit yang merusak aqidah Islam  Umat Islam terpecah menajdi 3 golongan (priyayi, santri dan abangan)  Sistem Pendidikan Islam yang lemah b. Faktor eksternal  Penajajahan Kolonial Beland  GErakan Pembaharuan Dunia Islam Empat Bidang utama Muhammadiyah periode awal:  Bidang keagamaan (Tabligh)  Bidang Pendidikan  Bidang social Kemasyarakatan (Bagian Penolong Ibadah Haji, Penolong Kesengsaraan Oemoem)  Bidang Kepustakaan 2. Perjuangan Muhammadiyah Sebelum dan Sesudah Kemerdekaan 1) Sebelum Kemerdekaan : Periode Ki BAgus Hadi Kusumo melobi pemerintah Jepang untuk mendapatkan dispensasi agar tidak melaksanakan upacara Sei Kerei. Jendral Sarbini dan Jendral Soedirman dengan kepanduan Hizbul Wathan dengan penanaman cinta tanah air dan kebangsaan. 2) Setelah Kemerdekaan: Pada masa kemerdekaan Ki Bagus Hadi Kusumo terlibat dalam perumusan Pancasila dan Pembukaan UUD 1945. Abdul Kahar Mudzakir menyoroti batas-batas NKRI 3) Kegiatan keorganisasian: Periode ki Bagus Hadi Kusumo (Mengadakan Silaturahmi Cabang se Jawa 1946, sidang Tanwir perwakilan 1950, Tanwir Yogyakarta 1951, Tanwir Bandung 1952, Tanwir Solo 1953). Periode A.R. Sutan Mansyur (penanaman kembali Ruh Tauhid dan disusun langkah Muhammadiyah atau khittah Palembang 1956-1959) 1.



3.



Perjuangan Muhammadiyah Orde Lama Dua Kepemimpinan H.M. Yunus Anies (1959-1962), K.H. Ahmad Badawi (1962 – 1968) . Yunus Anies berhasil merumuskan identitas Muhammadiyah. Sedangkan Badawi berjuang keras agar Muhammadiyah tidak dibubarkan. Hal ini dilakukan karena pada masa itu situasi politik sedang dikuasai oleh partai Komunis Indonesia (PKI), dan Soekarno mendirikan partai PNI (partai Nasionalis Indonesia) dengan menggabungkan tiga gagasan yakni Nasionalis, agama dan Komunis (NASAKOM). Sehingga mUhammadiyah menolak keras dan kemudian dibentuk KOKAM (Komando Kesiapsiagaan dan Kewaspadaan Angkatan Muda Muhammadiyah) yang bekerjasama dengan RPKAD (sekarang Kopasus). Keterlibatan Muhammdiyah Menumpas PKI:



Pada 1 Oktober 1965 Menteri Panglima Angkatan Kepolisisan Sutjipto Judoharjo dan Menteri/Kasad Jenderal A H NAsution menyampaikan ceramah kepada kader Pemuda Muhammadiyah di Universitas Muhammadiyah Kebayoran Baru Jakarta. 2) Pada 2 Oktober 1965, penyataan bersama atara partai politik dan segenap ormas untuk menumppas PKI 3) Pada 4 Oktober 1965 diselenggarakan rapat umum di Sunda Kelapa membentuk KAP GESTAPU (Kesatuan Aksi Pengganyangan Kontra Revolusi Gerakan 30 September) 4) Pada 9 Nopember 1965, diadakan Rapat Raksasa di Lapangan Banteng Jakarta. 1)



4.



Perjuangan Muhammadiyah Orde Baru 1) Periode K.H Fakih Usman dan A.R. Fakhrudin (1968 – 1971), mengusung gagasan memuhammadiyahkan kembaliu warga Muhammadiyah, dilakukan gerakan “tajdid” juga perumusan Matan Keyakinan dan cita-cita Hidup Muhammadiyah (MKCHM) 2) Periode K.H A.R. Fakhrudin (1971 – 1990) Mengalami 2 tantangan yakni tentang penggunaan asas tunggal pancasila dan Kunjungan Paus Paulus Yohanes II. Sehingga Mangayubagya Sugeng Rawuh lan Sugeng Kondur” yang isinya Negara ini penduduknya sudah mayoritas Islam jadi jangan jadikan rakyat obyek kristenisasi. 3) Periode K.H. Ahmad Azhar Basyir, M.A. (1990 – 1995) Dirumuskan program jangka panjang Muhammadiyah untuk 25 tahun kedepan, isinya konsolidasi gerakan, pengkajian dan pengembangan serta kemasyarakatan.



5.



Perjuangan Muhammadiyah Periode Reformasi Periode reformasi di pelopori oleh Prof. Dr. Amien Rais, M.A yang secara garis besar beliau melepaskan jabatannya sebagai Ketua PP Muhammadiyah untuk focus pada gerakan reformasi. Pada tahun 2002 berhasil ditetapkan Khittah Denpasar pada sidang Tanwir di Bali. Pada periode ini juga Muhammadiyah mulai menggunakan metode hisab wujudul hilal dengan tiga parameter yakni, telah terjadi konjungsi/ijtimak, ijtimak terjadi sebelum matahari terbenam, Pada saat matahari terbenam bulan berada di atas ufuk. Alasan Muhammadiyah menggunakan metode hisab yaitu: 1) Semangat al Quran adalah menggunakan hisab 2) Pada zaman nabi masih menggunakan metode rukyat karena mereka adalah umat yang ummi (tidak bisa baca dan tulis) 3) Umat Islam tidak bisa membuat kalender jika dengan metode rukyat 4) Rukyat menimbulkan masalah pelaksanaan puasa Arafah



6.



Perjuangan Muhammadiyah di Abad kedua Prof. Dr. Din Saymsudin, M.A terpilih sebagai Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah selama dua periode (2005 – 2010) (2010 – 2015). Beliau mengantarkan Muhammadiyah memasuki abad kedua. Di bawah kepemimpinannya beliau kberkomitmen mewujudkan perdamaian untuk kemanusiaan sebagai tanggung jawab bagi seluruh umat manusia. Setelah kepemimpinan Prof. Dr. Din Syamsudin, M.A. kepemipinan Muhammadiyah jatuh ke amanah Dr. Haedar Nashir, M.Si. yang terpilih pada Mukatamar Muhammadiyah ke 47 di Makasar tahun 2015. Beliau melanjutkan amanah Muuhammadiyah di abad ke dua dengan tantangan yang datang baik dari dalam maupun luar. Oleh sebab itu Muhammadiyah harus senantiasa melakukan gerakan pencerahan sebagai persambungan dari gerakan pembaharuan yang dilakukan abad pertama. Muhammadiyah abad kedua berkomitmen untuk melakukan dakwah pencerahan yang bersifat membebaskan, memberdayakan, dan memajukan kelompok-kelompok komunitas lama maupun baru, menyebarluaskan pandangan Islam yang berkemajuan bagi masyarakat luas yang heterogen, yakni:



1) 2)



3)



4)



5)



Mempertahankan, melangsungkandan mentransformasikan gerakan pencerahan di abad kedua dengan menajdikan komunitas sebagai basis gerakan. Perubahan social akibat lobalisasi dan dinamika social baru yang terjadi di masyarakat Iandonesia abad ke-21 yang memerlukan kekuatan penyangga nilai yang meneguhkan sekaligus mencerahkan Dinamika ekonomi, politik, dan budaya pasca reformasi yang cenderung serba liberal serta memerlukan bimbingan dan arahan nilai-nilai ajaran Islam yang membentuk karakter akhlaq mulia, rahmat bagi semesta Penetrasi ideology dan misi agama lain yang semakin meluasa dalam kehidupan masyarakat Indonesia khususnya berbagai lingkungan komunitas yang memerlukan dakwah fastabiqul kahirat yang menampilkan keunggulan alternative Dalam konteks situasi yang dihadapi, seiring dengan perkembangan masyarakat yang semakin berubah semakin cep-at, heterogen dan kompleks maka diperlukan pemikiran, pendekatan, strategi dan aktivitas baru lebih actual dalam model gerakan komunitas gerakann jamaah yang meluas dan mengakar masyarakat.



B. Muqaddimah Aggaran Dasar Muhammadiyah (MADM) Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah dirumuskan oleh Ki Bagus Hadikusumo, sbg pengkajian pokok pikiran dan perjuangan KH. Ahmad Dahlan. Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah disempurnakan redaksionalnya oleh tim : 1) Buya HAMKA 2) KH. Farid Ma’ruf 3) Mr. Kasman Singodimejo 4) Zein Jambek Rumusan Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah diterima dan disahkan pada Muktamar ke-31 di Jogjakarta, 1950. 1. Latar belakang perumusan MUQODIMAH ANGGARAN DASAR MUHAMMADIYAH : Belum adanya kepastian rumusan Cita2 dan Dasar Perjuangan Muhammadiyah.                Hal ini didasari dengan fakta bahwa :  KH. Ahmad Dahlan ketika awal membangun Muhammadiyah adalah dengan praktik langsung bukan dengan teori.  Beliau menghayati Qur’an dan Sunnah kemudian berkarya. Dengan perkembangan organisasi dan jumlah anggota, menjadikan semakin jauh dari sumber gagasan. Kehidupan Rohani Keluarga Muhammadiyah Menurun terkena Penyakit WAHN.               Perkembangan jaman yang begitu cepat menimbulkan berbagai efek, positif maupun negatif.  Efek negatif antara lain: condong kepada duniawi, materialistis.  Penyakit “Wahn” adalah “Cinta Dunia dan Takut Mati” Kuatnya Pengaruh Pola Pikir dari Luar (Non Islam)  Banyaknya cara pikir dan sikap hidup masyarakat dalam menyikapi perkembangan jaman, membuat masyarakat sedikit demi sedikit melupakan keyakinan dan faham berMuhammadiyah. Dorongan disusunnya Preambule UUD ‘45.



 Berbagai kejadian yg mengiringi perumusan Pembukaan UUD ’45, diantaranya perubahan teks dalam Piagam Jakarta, mempengaruhi ideologi bangsa dan rakyat Indonesia termasuk anggota Muhammadiyah. Sehingga perlu segera dibuat ADM. 2. Fungsi Muqodimah Anggaran Dasar Muhammadiyah a) Sebagai Jiwa dan Semangat Pengabdian serta Perjuangan Persyarikatan Muhammadiyah b) Sebagai pedoman hidup warga muhammadiyah c) Sebagai pedoman dalam menjalankan persyarikatan Muhammadiyah d) Sebagai Ideologi dasar bagi seluruh anggota Muhammadiyah e) Menjelaskan cita-cita dan tujuan Muhammadiyah yang harus dicapai 3. Matan (Teks)Muqodimah Anggaran Dasar Muhammadiyah a) Basmalah. b) Al-fatihah. c) Baiat : Radhitubillahi rabba wabil Islamidina Wabi Muhammadinnabiyau Warasuula. d) Pokok Pikiran  :  Hidup Manusia Harus Bertauhid, Bertuhan, beribadah serta tunduk dan taat hanya kepada Allah.  Hidup Manusia Itu Bermasyarakat  Hukum Allah sbg satu2nya hukum yg membawa kebahagiaan  Wajib berjuang menegakkan dan menjunjung Agama Islam  Perjuangan harus Itiba’ rasul.  Perjuangan harus dengan Organisasi  Perjuangan itu untuk mewujudkan cita2 Muhammadiyah yaitu; Terwujudnya masyarakat utama adil makmur diridhoi Allah SWT.



C. Kepribadian Muhammadiyah 1. Pengertian Kepribadian Muhammadiyaha ialah sebuah rumusan yang menguraikan tentang jati diri apa dan siapa Muhammadiyah. 2. Latar Belakang Dirumuskannya Kepribadian Muhammadiyah dilatar belakangi oleh kebutuhan persyarikatan akan adanya rumusan yang dapat dijadikan pedoman bagi persyarikatan Muhammadiyah. Pada saat itu KH. Faqih Usman memberikan rangsangan gagasan kepada Muhammadiyah akan pentingnya jatidiri Muhammadiyah melalui ceramah, disampaikan pada saat pelatihan/ kursus yang diselenggarakan PP Muhammadiyah pada tahun 1381 H bertepatan dengan 1961 M yang diikuti oleh wakil dari Pimpinan Daerah Muhammadiyah se-Indonesia. Adapun ceremah tersebut berjudul tentang “apakah Muhammadiyah itu?”. Menilik judul ceramah yang disampaikan oleh KH. Faqih Usman tersebut tentang apakah Muhammadiyah itu?, bermaksud untuk memberikan pemahaman mendalam tentang Muhammadiyah kepada kader Muhammadiyah. Mengetahui dan memahami Muhammadiyah bukan hanya sebatas kulitnya saja, tetapi Mengetahui dan memahami Muhammadiyah harus sampai ke akar-akarnya. Dalam susunan kalimat tanya kata “apakah” merupakan pertanyaan dasar/awal dalam menggali sebuah informasi. Gagasan KH. Faqih Usman tersebut direspon oleh PP Muhammadiyah yang pada saat itu dipimpin oleh KH. M. Yunus Anies, dengan membentuk tim perumus dan penyempurna. Adapun personil tim perumus dan penyempurna Kepribadian Muhammadiyah sebagai berikut:



1. Faqih Usman 2. Farid Ma’ruf 3. Djarnawi Hadikusumo 4. Djindar Tamimy 5. Dr. KH. Hamka 6. Mohammad Wardan Diponingrat 7. KH. M. Saleh Ibrahim Setelah menyelesaikan rumusannya, tim tersebut menyerahkan hasilnya kepada PP Muhammadiyah dan dibahas pada sidang tanwir muhammadiyah pada tanggal 25-28 Agustus 1962, para peserta sidang tanwir menerima rumusan tersebut untuk disahkan pada Muktamar. Akhirnya pada Muktamar ke 35 di jakarta rumusan kepribadian Muhammadiyah resmi di sahkan pada tanggal 29 April 1963 dan dapat dijadikan sebagai pedoman dan pegangan bagi seluruh warga persyarikatan. Pada Muktamar ke 35 juga terpilih ketua PP Muhammadiyah bart menggantikan HM Yunus Anies yaitu KH. Ahmad Badawi periode 1963 – 1968. 3. Fungsi Fungsi kepribadian Muhammadiyah berfungsi sebagai landasan, pedoman dan pegangan setiap gerak Muhammadiyah menuju cita-cita terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya. 4. Hakikat Hakikat kepribadian Muhammadiyah ialah wajah dan wijhah-nya persyarikatan Muhammadiyah. Wajah tersebut mencerminkan tiga predikat yang kuat sebagai jatidirinya secara utuh. Tiga predikat yang dimaksud adalah: 1. Muhammadiyah sebagai gerakan Islam 2. Muhammadiyah sebagai gerakan dakwah 3. Muhammadiyah sebagai gerakan tajdid 5. Matan/ Isi Kepribadian Muhammadiyah 1) Apakah Muhammadiyah itu? Muhammadiyah adalah persyarikatan yang merupakan Gerakan Islam. Maksud gerakanya ialah Dakwah Islam dan Amar Ma’ruf nahi Munkar yang ditujukan kepada dua bidang: perseorangan dan masyarakat . Dakwah dan Amar Ma’ruf nahi Munkar pada bidang pertama terbagi kepada dua golongan: Kepada yang telah Islam bersifat pembaharuan (tajdid), yaitu mengembalikan kepada ajaran Islam yang asli dan murni; dan yang kedua kepada yang belum Islam, bersifat seruan dan ajakan untuk memeluk agama Islam. Adapun da’wah Islam dan Amar Ma’ruf nahi Munkar bidang kedua, ialah kepada masyarakat, bersifat kebaikan dan bimbingan serta peringatan. Kesemuanya itu dilaksanakan dengan dasar taqwa dan mengharap keridlaan Allah semata-mata. Dengan melaksanakan dakwah Islam dan amar ma’ruf nahi munkar dengan caranya masing-masing yang sesuai, Muhammadiyah menggerakkan masyarakat menuju tujuannya, ialah “Terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya”. 2) Dasar dan amal usaha muhammadiyah Dalam perjuangan melaksanakan usahanya menuju tujuan terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya, dimana kesejahteraan, kebaikan dan kebahagiaan luasmerata, Muhammadiyah mendasarkan segala gerak dan amal usahanya atas prinsipprinsip yang tersimpul dalam Muqaddimah Anggaran Dasar, yaitu: 1. Hidup manusia harus berdasar tauhid, ibadah, dan taat kepada Allah. 2. Hidup manusia bermasyarakat.



3. Mematuhi ajaran-ajaran agama Islam dengan berkeyakinan bahwa ajaran Islam itu satu-satunya landasan kepribadian dan ketertiban bersama untuk kebahagiaan dunia akhirat. 4. Menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam dalam masyarakat adalah kewajiban sebagai ibadah kepada Allah dan ikhsan kepada kemanusiaan. 5. Ittiba’ kepada langkah dan perjuangan Nabi Muhammad SAW. 6. Melancarkan amal usaha dan perjuangannya dengan ketertiban organisasi. 3) Pedoman amal usaha dan perjuangan muhammadiyah Menilik dasar prinsip tersebut di atas, maka apapun yang diusahakan dan bagaimanapun cara perjuangan Muhammadiyah untuk mencapai tujuan tunggalnya, harus berpedoman: “Berpegang teguh akan ajaran Allah dan Rasul-Nya, bergerak membangun di segenap bidang dan lapangan dengan menggunakan cara serta menempuh jalan yang diridlai Allah”.



4) Sifat Muhammadiyah Menilik: (a) Apakah Muhammadiyah itu, (b) Dasar amal usaha Muhammadiyah dan (c) Pedoman amal usaha dan perjuangan Muhammadiyah, maka Muhammadiyah memiliki dan wajib memelihara sifat-sifatnya, terutama yang terjalin di bawah ini: 1. Beramal dan berjuang untuk perdamaian dan kesejahteraan. 2. Memperbanyak kawan dan mengamalkan ukhuwah Islamiyah. 3. Lapang dada, luas pandangan, dengan memegang teguh ajaran Islam. 4. Bersifat keagamaan dan kemasyarakatan. 5. Mengindahkan segala hukum, undang-undang, peraturan, serta dasar dan falsafah negara yang sah. 6. Amar ma’ruf nahi munkar dalam segala lapangan serta menjadi contoh teladan yang baik. 7. Aktif dalam perkembangan masyarakat dengan maksud ishlah dan pembangunan, sesuai dengan ajaran Islam. 8. Kerjasama dengan golongan Islam manapun juga dalam usaha menyiarkan dan mengamalkan agama Islam serta membela kepentingannya. 9. Membantu pemerintah serta bekerjasama dengan golongan lain dalam memelihara dan membangun Negara untuk mencapai masyarakat adil dan makmur yang diridlai Allah SWT. 10. Bersifat adil serta kolektif ke dalam dan keluar dengan bijaksana. 5) Ringkasan Kepribadian Muhammadiyah Muhammadiyah itu gerakan islam, gerakan Islam yang dimaksud Muhammadiyah ialah dakwah islam, amar ma’ruf nahi munkar. Dakwah Islam Muhammadiyah ditujukan kepada dua bidang: a. Bidang pertama perorangan, b. Bidang kedua a) Bidang pertama dibagi menjadi dua golongan:  orang yang sudah Islam dakwahnya bersifat pembaharuan (tajdid)  orang yang belum Islam dakwahnya bersifat seruan dan ajakan untuk memeluk islam b) Bidang kedua, kelompok/masyarakat, bersifat kebaikan dan bimbingan serta peringatan.