Modul - Paru - Upaya Berhenti Merokok [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

 



MODUL PULMONOLOGI DAN KEDOKTERAN RESPIRASI



NOMOR MODUL



: 04



TOPIK SUB TOPIK



: Modul keterampilan klinis : Upaya berhenti merokok



I.



UPAYA BERHENTI MEROKOK



II.



BAGIAN PULMONOLOGI DAN ILMU KEDOKTERAN RESPIRASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS PADANG NOVEMBER 2015



Waktu Mengembangkan kompetensi



Waktu



Sesi Tutorial



2 x 60 menit



Diskusi kelompok



4 x 60 menit



Sesi praktik dengan fasilitasi pembimbing



3 x 120 menit



Sesi praktik mandiri



4 x 120 menit



Pre-test & post-test



2 x 30 menit



Pencapaian kompetens



1 minggu



Tujuan Pembelajaran A. Tujuan Umum Modul ini menguraikan tentang proses dan asuhan yang diberikan pada Upaya berhenti merokok. B. Tujan Khusus Pada akhir pembelajaran modul diharapkan peserta didik mampu memberikan konseling pada perokok, bekas perokok dan bukan perokok.



III.



Kompetensi A. Kompetensi Kognitif 1. Memahami bahaya yang ditimbulkan dari kebiasaan merokok 2. Memahami teori konseling pada perokok, bekas perokok 3. Memahami Tahapan konseling pada perokok yang ingin berhenti merokok dan yang belum ingin berhenti merokok. B. Kompetensi Keterampilan 1. Mampu mengidentifikasi status merokok pasien 2. Mampu melakukan anamnesis 3. Mampu melakukan konseling pada setiap tingkat status merokok serta kenginan mereka untuk berhenti merokok. 4. Mampu melakukan pemeriksaan tingkat ketergantungan nikotin dan tingkat CO eksipasi dengan menggunakan alat CO analizer.



Tujuan 3. Mampu merencanakan dan melaksanakan pemeriksaan penunjang (metoda 1,2,3,4) Tujuan 4. Mampu menginterpertasi hasil pemeriksaan penunjang (metoda 1,2,3,4) Tujuan 5. Mampu membuat keputusan klinik dan memberikan tindakan yan tepat (metoda 1,2,3,4)



IV.



Bahan dan peralatan yang diperlukan: 1. 2. 3. 4. 5. 6.



Metoda dan Strategi Pembelajaran A. Metoda 1. Kuliah interaktif 2. Curah pendapat dan diskusi 3. Demontrasi pada pasien model / manikin 4. Bed side teaching 5. Pendampingan (coaching) B. Strategi Tujuan 1. Mampu mengenali gejala dan tanda (metoda 1,2,3,4) Tujuan 2. Mampu melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisis (metoda 1,2,3,4)



Persiapan Sesi



V.



Materi modul berhenti merokok. Materi presentasi: Power point Model: Contoh kasus Daftar tilik kompetensi Audiovisual



Referensi Buku Wajib



Buku wajib yang perlu dibaca: 1. Perhimpunan dokter paru Indonesia. Berhenti merokok, penatalaksanaan untuk dokter di Indonesia. PDPI. Jakarta 2011. 2. Balitbangkes. Riset kesehatan dasar. 2007 3. Balitbangkes. Riset kesehatan dasar. 2013.



pedoman



. Pendahuluan Prevalensi Merokok di Indonesia terus mengalami peningkatan. Berdasarkan data Riskesdas 2007 menunjukkan bahwa secara nasional persentase penduduk umur 10 tahun keatas yang merokok tiap hari 24%.(Riskesdas, 2007). Data Riskesdas 2013 menunjukkan adanya peningkatan menjadi 29,3%.(Riskesdas, 2013) Peningkatan jumlah perokok akan menyebabkan peningkatan penderita penyakit yang berhubungan dengan rokok seperti PPOK, kanker paru, kanker nasofaring dan penyakit lainnya. Berbagai manfaat akan didapatkan oleh perokok apabila berhenti merokok. Manfaat yang didapat pada dibidang kesehatan berupa penurunan resiko terkena penyakit yang berhubungan dengan rokok. Manfaat secara mental dan sosial serta manfaat ekonomi. Dokter sebagai tenaga kesehatan harus mampu melakukan edukasi berhenti merokok pada setiap pasien perokok yang ditemukannya pasa praktek seharihari. Edukasi ini bertujuan agar perokok mau berhenti dari kebiasaannya, sehingga manfaat yang disebutkan diatas dapat mereka rasakan. ( Berhenti merokok PDPI, 2011) 5.2. Mampu melakukan penilaian awal pada pasien Penilaian awal yang dilakukan pada pasien meliputi : 1. Status merokok pasien Berdasarkan status merokok maka pasien dapat digolongkan menjadi : - Bukan perokok : adalah orang yang tidak pernah merokok atau pernah merokok kurang dari 100 batang dalam seumur hidupnya. - Perokok : Istilah perokok mengacu kepada individu yang secara langsung merokok lebih dari 100 batang dan sampai saat ini masih menghisap setidaknya satu batang rokok sehari. Indeks Brinkman : merupakan nilai yang dapat digunakan untuk mengetahui derajat berat merokok. Indeks ini didapat dari perkalian rata-rata jumlah batang rokok yang dihisap setiap hari dan lama merokok dalam tahun. Perokok Ringan bila Indeks Brinkman 0-200 Perokok sedang bila Indeks Brinkman besar dari 200 sampai dengan 600



Perokok berat bila Indeks Brinkman besar dari 600. Bekas perokok : Orang yang merokok lebih dari 100 batang seumur hidupnya dan sudah berhenti merokok lebih dari 6 bulan. Perokok pasif tidak digunakan lagi saat ini dipakai istilah orang yang terkena pajanan asap rokok lingkungan. -



2. Kesiapan untuk berhenti merokok. Tingkat kesiapan pasien dalam berhenti merokok : 1. Stage I : Tidak Siap berhenti merokok dalam satu bulan kedepan. 2. Stage II : Siap Berhenti merokok dalam satu bulan kedepan. 3. Stage III : Sedang proses berhenti merokok dalam kurun waktu 6 bulan 4. Stage IV : Sudah berhenti merokok lebih dari 6 bulan.



Gambar.1. Algoritma penatalaksanaan pasien sesuai status merokok. 5.3. Mampu melakukan edukasi berhenti merokok pada perokok yang ingin berhenti merokok. Pada pasien yang ingin berhenti merokok maka dilakukan pendekatan 5 A yang terdiri dari Ask, advise, assess, assist, arrange. Secara lengkap panduan yang digunakan dapat dilihat pada gambar dibawah ini.



Arrange  :  Susun  p rogram  tindak  lanjut  untuk   berhenti  merokok    



yessy sabri 15/3/2016 12:00 AM Comment [1]:  



Gambar.2 Algoritma untuk pasien yang siap untuk berhenti merokok. Dikutip dari 1



5.4. Mampu melakukan edukasi pada perokok yang belum siap berhenti merokok. Pendekatan yang digunakan pada pasien yang tidak siap untuk berhenti merokok adalah dengan menggunakan strategi 5 R yaitu 1: • Relevance – Kaitkan merokok dengan dampak negatif terhadap kesehatan, manfaat ekonomi, selain itu kaitkan juga pada kehidupan orang sekitar.



• • • •



Risk – Minta pasien untuk menjabarkan sendiri bahaya yang muncul dari merokok. Risiko akut, jangka panjang, terhadap lingkungan. Reward – Pasien diajak mengidentifikasi manfaat yang dapat diperoleh dari merokok. Roadblock – Tanyakan dan jelaskan kepada pasien mengenai kemungkinan hambatan yang dapat muncul dari upaya berhenti merokok. Repetition – Dukungan motivasi dilakukan secara terus menerus pada saat pasien melakukan kontrol. Pasien harus diberitahu yang harus dilakukan agar berhasil.







Cessation Support (dukungan berhenti merokok) : bila pada klinik yang mempunyai unit berhenti merokok maka dapat langsung dilakukan edukasi untuk berhenti merokok, sedang pada fasilitas yang tidak punya dapat langsung merujuk ke fasilitas yang memiliki unit berhenti merokok.



Intervensi yang dapat dilakukan



5.5. Mampu melakukan edukasi pada bekas perokok dan bukan perokok Pada pasien yang sudah berhenti merokok dan bukan perokok, ucapkan selamat kepada mereka. Edukasi yang dilakukan untuk pasien yang tidak perokok tetap diingatkan untuk tetap tidak merokok. Pasien yang sudah berhenti merokok, edukasi yang penting disampaikan adalah agar jangan merokok kembali. Kemungkinan untuk kembali merokok pada pasien ini sebesar 4 % dalam dua tahun pertama setelah berhenti merokok.1 5.6. Mampu melakukan pendekatan singkat berhenti merokok Pada fasilitas kesehatan dengan jumlah pasien yang besar konseling untuk berhenti merokok dapat dilakukan dengan cepat tanpa memakan banyak waktu. metode sederhana yang dapat digunakan adalah metode ABC yaitu Ask, Brief, dan Cessation support. Secara cepat yang dapat dilakukan adalah : • Ask : Tanyakan dan dokumentasikan status merokok pasien. • Brief advise : berikan nasehat tentang bahaya merokok, nasehat tersebut harus bersifat personal sesuai dengan permasalahan pasien. Hargai pasien yang sudah pernah mencoba untuk berhenti merokok serta dokumentasikan nasehat yang diberikan.



Tes untuk menentukan tingkat ketergantungan nikotin pada pasien. Untuk menentukan tingkat ketergantungan seseorang terhadap nikotin maka dapat digunakan kuesioner Forgostrom dibawah ini.



KLINIK  BERHENTI  MEROKOK                                                                                                                                                       POLI  PARU    RS  Dr.  M.  DJAMIL  PADANG    



PANDUAN  KONSELING  UPAYA  BERHENTI  MEROKOK  DI  FASYANKES   PRIMER  



TEST  KETERGANTUNGAN  NIKOTIN   1  



PERTANYAAN   Berapa  lamakah  setelah  bangun   tidur  Anda  merokok?  



2  



Apakah  Anda  mengalami  kesulitan   menahan  diri    merokok  di  tempat-­‐   tempat  yang  dilarang?  



3  



Pada  saat  kapan  keinginan   merokok  yang  paling  sulit  di  tahan   dan  dihilangkan?   Berapa  batang  rokok  yang  Anda   hisap  setiap  hari?  



4  



5  



6  



SKOR   3   2   1   0   1   0       1  



         



JAWABAN   Dalam  5  menit   6  –  30  menit   31  –  60  menit   Setelah  60  menit   Ya   Tidak       Batang  pertama  di  pagi   hari   Waktu  lain   31  atau  lebih   21  –  30   11  –  20   10  atau  kurang  



             



Ya   Tidak       Ya   Tidak    



1   0       1   0    



                 



Apakah  Anda  merokok  lebih  sering   pada  jam  pertama  setelah  bangun   tidur  dibandingkan  dengan  waktu   lain?   Apakah  Anda  merokok  pada  saat   Anda  sakit  berat  yang  memerlukan     bedrest?  



0   3   2   1   0  



 



SKOR  



INTERPRETASI  



SKOR    <    5  



TINGKAT  KETERGANTUNGAN  NIKOTIN  ANDA:  MA SIH  R EN D A H   Sebaiknya   Anda   mencoba   berhenti   dari   sekarangang   sebelum   tingkat   ketergantungan   nikotin   Anda  meningkat.  



SKOR  =  5  



TINGKAT  KETERGANTUNGAN  NIKOTIN  ANDA  :  M EN EN G A H /  SED A N G   Jika   Anda   tidak   segera   berhenti,   tingkat   ketergantungan   nikotin   Anda   akan   meningkat   hingga   terjadi  kecanduan.   Berhentilah  sekarang  untuk  menghentikan  kecanduan  nikotin  Anda.  



SKOR  >5  



TINGKAT  KETERGANTUNGAN  NIKOTIN  ANDA  :  t in g g i   Anda   tidak   dapat   mengontrol   kebiasaan   merokok   Anda,   rokoklah   yang   mengatur   hidup   Anda.   Ketika   memutuskan   untuk   berhenti,   sebaiknya   Anda   berkonsultasi   dengan   Dokter   mengenai   terapi   pengganti   nikotin   atau   terapi   lain   yang   dapat   membantu   Anda   melepaskan   diri   dari   ketergantungan  nikotin.  



Stage  I  :  Tidak  siap  berhenti  merokok   Strategi  Yang  dipakai  5R   -­‐ Relevance   Untuk  pasien  yang  belum  berfikir  berhenti   -­‐ Risk   -­‐ Rewards   Untuk  pasien  ingin  berhenti  /  belum  siap   -­‐ Roadblok   -­‐ Repetition   Stage  II  :  Siap  berhenti  merokok   Tanyakan  :   -­‐ Riwayat  merokok   -­‐ Diskusikan  isu  isu  penting   -­‐ Memfasilitasi  proses  (Strategi  kognitif,  strategi  perilaku)   Stage  III  :  Sedang  proses  berhenti  merokok   Evaluasi  usaha  berhenti  merokok   -­‐ Usaha  yang  sudah  dilakukan   -­‐ Slip  dan  Relaps   -­‐ Kepatuhan  pengobatan,  kapan  terapi  selesai   Memfasilitasi  proses  berhenti  merokok     Stage  IV  :  Sudah  berhenti  merokok   -­‐ -­‐    



Ucapkan  selamat   Pertahankan  tetap  bebas  merokok