Modul Pembelajaran Lab. Gartek 2022 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PANDUAN PRAKTIKUM GAMBAR TEKNIK Kepala Laboratorium Ir. Akmal Suryadi, M.T. NIP. 19650112 199003 1 001



Laboran Rafi, S.T. NPT. 211119980610389



Asisten Laboratorium 1. Ivan Alvino Ryansah P.P 19032010063



(Assistant Coordinator)



2. Aulia Karlina 19032010003



(Secretary)



3. M. Ilham Romadoni 20032010019



(Public Relation)



4. Aldino Wibisono 19032010071



(Communication and Information)



5. Bintara Putra Dicya 20032010028



(Communication and Information)



6. Nurah Nufaisah 20032010147



(Research and Development)



7. Gayatri Aleyda Rahmadina 20032010182



(Research and Development)



TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR 2022 i



KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun Buku Panduan atau Modul Praktikum Gambar Teknik ini dengan baik. Buku panduan Praktikum Gambar Teknik ini terdiri dari 8 materi yaitu: Menggambar Teknik Dasar, Menggambar Teknik Lanjutan, Dasar-Dasar AutoCAD, AutoCAD 2D, AutoCAD 2D lanjutan, AutoCAD 3D, AutoCAD 3D Lanjutan, dan Visualize and Rendering. Modul praktikum ini dibuat dengan tujuan untuk mempermudah pelaksaan praktikum. Dan lebih dari itu, diharapkan mampu menjadi media akselerasi pemahaman serta keterampilan atau skill mahasiswa agar sesuai dengan kompetensi mengenai Gambar Teknik. Tim penyusun mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan Modul Praktikum Gambar Teknik ini. Kami menyadari sepenuhnya masih banyak terdapat kekurangan dalam modul praktikum. Oleh karena itu, kami menerima kritik dan saran yang membangun guna perbaikan dan pengembangan di masa mendatang. Akhir kata, dengan segala kerendahan hati penulis berharap semoga modul praktikum ini dapat memberikan manfaat dan peningkatan buku pedoman bagi pembaca maupun praktikan.



Surabaya, Agutus 2022



Tim Penyusun



ii



TATA TERTIB 1.



Praktikan wajib datang tepat waktu minimal 10 menit lebih awal dari jadwal yang telah ditetapkan



2.



Praktikan wajib membawa laptop dan telah menginstall software yang diperlukan



3.



Terlambat lebih dari 5 menit dinyatakan tidak boleh mengikuti tes awal



4.



Terlambat 10 menit tidak diperbolehkan mengikuti praktikum pada hari tersebut dan nilai dinyatakan kosong



5.



Praktikan wajib mengenakan atasan kemeja berkerah dan bawahan sopan, serta memakai sepatu



6.



Dilarang menggunakan gadget dan sejenisnya saat praktikum berlangsung kecuali diperlukan



7.



Izin ataupun sakit wajib konfirmasi ke asisten laboratorium maksimal H-1 sebelum praktikum dengan menyertakan surat tertulis (surat dokter atau surat pernyataan orang tua)



8.



Praktikan wajib melakukan revisi H+2 dan melakukan ACC paling lambat H+3 setelah dilaksanakannya praktikum



9.



Praktikan tidak diperbolehkan mengikuti Ujian Global apabila telah 1 kali tidak mengikuti praktikum dengan alasan yang tidak jelas



10.



Sistem penilaian dari praktikum •



Attitude



: 5%







Absensi



: 5%







Tupen



: 10%







Tes awal



: 10%







Laporan



: 20%







Tugas besar



: 20%







Ujian global



: 30%



iii



DAFTAR ISI PANDUAN PRAKTIKUM GAMBAR TEKNIK KATA PENGANTAR TATA TERTIB DAFTAR ISI MODUL I MENGGAMBAR TEKNIK DASAR I.



Tujuan



II.



Tinjauan Pustaka



III.



2.1



Pengertian Gambar Teknik



2.2



Standar Gambar Teknik



2.3



Jenis Garis



2.4



Arsiran



2.5



Skala



2.6



Pengukuran



Tugas



MODUL II MENGGAMBAR TEKNIK LANJUTAN I.



Tujuan



II.



Tinjauan Pustaka



III.



2.1



Pengertian Proyeksi



2.2



Jenis-Jenis Proyeksi



2.3



Pengertian Etiket Gambar Teknik



2.4



Bagian Etiket Gambar Teknik



2.5



Potongan (Irisan)



2.6



Jenis-Jenis Potongan



2.7



Bagian-Bagian Benda yang Tidak Boleh Dipotong



Tugas



MODUL III DASAR – DASAR AUTOCAD I.



Tujuan



II.



Tinjauan Pustaka iv



2.1



Pengertian AutoCAD



2.2



Units, Limits



2.3



Toolbar draw pada AutoCAD



2.4



Toolbar Annotation



III.



Tutorial Modul 3



IV.



Tugas



MODUL IV AUTOCAD 2 DIMENSI I.



Tujuan



II.



Tinjauan Pustaka 2.1



Alat Bantu Gambar di AutoCAD



2.2



Drafting Setting



2.3



Toolbar Modify, dan Properties AutoCAD 2D



III.



Tutorial Modul 4



IV.



Tugas



MODUL V AUTOCAD 2D LANJUTAN I.



Tujuan



II.



Tinjauan Pustaka



III.



2.1



Tombol Perintah pada Keyboard



2.2



Tombol Shortcut Pada Keyboard



2.3



Menggunakan Layout Pada AutoCAD



2.4



Properties



Tugas



MODUL VI AUTOCAD 3 DIMENSI I.



Tujuan



II.



Tinjauan Pustaka 2.1



Perbedaan AutoCAD 2D dan 3D



2.2



Konsep Dasar 3D



2.3



UCS (User Coordinat System)



2.4



WCS



2.5



Pandangan dalam AutoCAD 3D



v



2.6



Tools Dasar AutoCAD 3D



III.



Tutorial Modul 6



IV.



Tugas



MODUL VII AUTOCAD 3 DIMENSI LANJUTAN I.



Tujuan



II.



Tinjauan Pustaka 2.1 Toolbar Modelling AutoCAD 2.2 Toolbar Solid Editing AutoCAD 2.3 Mencetak Gambar



III.



Tutorial Modul 7



IV.



Tugas



MODUL VIII VISUALIZE AND RENDERING I.



Tujuan



II.



Tinjauan Pustaka 2.1



Visualisasi dan Rendering



III.



Tutorial Modul 8



IV.



Tugas



DAFTAR PUSTAKA



vi



MODUL I MENGGAMBAR TEKNIK DASAR I.



Tujuan



1.



Mahasiswa mengetahui definisi dari gambar teknik



2.



Mahasiswa mengetahui macam-macam serta fungsi dari garis, pengukuran, arsiran, dan skala



3.



Mahasiswa memahami pengaplikasian garis dan pengukuran



II.



Tinjauan Pustaka



2.1



Pengertian Gambar Teknik Gambar teknik merupakan suatu cara untuk menyatakan maksud, pokok-



pokok pikiran atau gagasan dari seseorang perencana teknik (juru gambar) kepada operator permesinan atau konsumen yang memerlukan informasi di bidang teknik. Informasi-informasi tersebut harus lengkap, tepat, dan jelas, agar maksud, ide atau gagasan yang disampaikan dapat dibaca dan dipahami oleh pembaca gambar. Gambar teknik adalah bentuk gagasan atau ide mengenai suatu sistem, proses, cara kerja, konstruksi, diagram, rangkaian dan petunjuk teknis yang dinyatakan dalam bentuk gambar teknis dengan tujuan untuk menyampaikan informasi dan instruksi acuan kerja. Gambar teknik digunakan oleh perencana dan pelaksana sebagai alat komunikasi dalam bentuk bahasa gambar sehingga lebih praktis, jelas, dan mudah dipahami oleh kedua belah pihak tersebut. 2.2



Standar Gambar Teknik Standar



Gambar



Teknik



ISO



(International



Organization



for



Standardization). Standar gambar teknik yang diterbitkan oleh ISO digunakan oleh mayoritas negara Eropa Barat. Standar gambar teknik ISO sebenarnya merupakan adopsi standar gambar teknik yang diterbitkan oleh DIN Jerman (DIN 6). DIN 6 yang diadopsi ISO kemudian dinamakan dengan ISO 128. Pada saat baru diadopsi ISO 128 hanya terdiri atas 15 halaman. Seperti halnya standar-standar yang lain, ISO 128 terus dikembangkan sehingga ISO 128 pada tahun 2013 memiliki 14 bagian, di mana bagian pertama adalah tentang pendahuluan dan indeks, dan 13



1



bagian lainnya yang terpisah, yang mengatur tata letak dan urutan gambar teknik (Panjaitan, Saragih, & Purba, 2020). 2.3



Jenis Garis Dalam gambar teknik digunakan beberapa jenis garis, yang masing-masing



mempunyai arti dan penggunaannya sendiri. Oleh karena itu, penggunaannya harus sesuai dengan maksud dan tujuannya. Ada lima jenis garis gambar, yaitu: 1.



Garis gambar Garis ini digunakan untuk membuat batas dari bentuk suatu benda dalam gambar.



2.



Garis bayangan Garis ini berupa garis putus-putus dengan ketebalan garis ½ tebal garis biasa, Garis ini digunakan untuk membuat batas suatu benda yang tidak tampak langsung oleh mata.



3.



Garis titik strip Garis ini berupa garis "strip, titik, strip, titik" dengan ketebalan garis garis biasa. Garis ini digunakan misalnya untuk menunjukkan sumbu suatu benda yang digambar.



4.



Garis ukuran Berupa garis tipis dengan ketebalan ½ dari tebal garis biasa. Garis ini digunakan untuk menunjukkan ukuran suatu benda atau ruang.



5.



Garis Potong Garis ini berupa garis "strip, titik, titik, strip" dengan ketebalan ½ tebal garis biasa. (Ferdiana, 2014).



2



Tabel 2.1 Macam-macam garis dan penggunaannya (ISO. R 128)



2.4



Arsiran Fungsi arsiran pada gambar teknik ini adalah untuk memperlihatkan bidang



potongan gambar, pemakaian arsiran pada umumnya menggunakan garis tipis kontinu yang di gambar secara sejajar dengan tingkat kemiringan 45o terhadap obyek utama gambar.



3



1.



Arsiran untuk gambar susunan Untuk gambar susunan yang sama harus diarsir dengan cara yang sama. Sedangkan arsiran untuk benda yang berdempetan dibuat dengan arah atau jarak yang berbeda.



Gambar 2.1 Arsir gambar susunan 2.



Arsiran untuk bidang yang luas Untuk di bidang yang luas, arsiran dapat dibatasi pada daerah tepi bidang yang diarsir.



Gambar 2.2 Arsir gambar bidang lain 3.



Arsir Untuk Bidang Potongan yang berbeda dan Sejajar Arsiran ini memiliki ukuran yang sama namun penempatannya di antara kedua potongan obyek gambar.



Gambar 2.3 Arsir gambar bidang perpotongan 4.



Arsiran dan Keterangan Arsiran boleh dihilangkan bila terdapat keterangan gambar. Jika keterangan tidak muat untuk diletakkan dalam gambar bisa ditempatkan pada luar potongan. 4



5.



Arsiran untuk menunjukkan macam bahan Arsiran dalam gambar dibedakan menjadi beberapa macam. Arsiran gambar dengan obyek seperti arsiran dinding, arsiran urugan, arsiran genteng, harus dibedakan.



Dengan



fungsi



untuk



memudahkan



pembaca



gambar



(Abrayandoko, 2020).



Gambar 2.4 Arsiran material 2.5



Skala Setiap jenis gambar mempunyai ukuran yang berbeda-beda, ada yang kecil



dan ada yang besar. Untuk itu, ukuran gambar harus diperkecil jika bendanya besar, dan harus diperbesar jika bendanya terlalu kecil. Skala adalah perbandingan ukuran



5



linear pada gambar terhadap ukuran linear dari benda sebenarnya. Ada tiga macam skala gambar, yaitu: 1.



Skala Pembesaran Pembesaran digunakan jika gambarnya dibuat lebih besar daripada benda



sebenarnya. Misalnya, jika bendanya kecil dan rumit seperti pada rangkaian kontrol pada lampu jalan, maka harus menggunakan skala pembesaran untuk menggambarkan rangkaian ini Penunjukan untuk skala pembesaran adalah x:1, sedangkan ukuran lengkap yang dianjurkan adalah 50:1 ; 20:1 ; 10:1 ; 5:1 ; 2:1. 2.



Skala Penuh Skala penuh digunakan bilamana gambarnya dibuat sarna besar dengan benda



sebenamya. Skala ini dianjurkan untuk sedapat mungkin dipergunakan supaya dapat membayangkan benda yang sebenarnya, atau untuk memudahkan pemeriksaan. Penunjukan skala penuh adalah 1:1. 3.



Skala Pengecilan Skala pengecilan digunakan bilamana gambar yang dibuat lebih kecil



daripada gambar yang sebenarnya, Penunjukannya adalah 1:x. Berikut ini daftar penunjukkan skala pengecilan yang dianjurkan, 1:2 ; 1:20 ; 1:200 ; 1:2000 ; 1:5 ; 1:50 ; 1:500 ; 1:5000 ; 1:10 ; 1:100 ; 1:1000 ; 1:10000. Bila dibuat pada skala besar, pada saat gambar diperkecil dianjurkan untuk mengacu ke format DIN (Deutsche Industrie Norms/norma industri Jerman) sehingga detail-detail akan tampak jelas. Contoh penggunaan: bangunan dengan ukuran 10 m x 20 m akan digambar dengan ukuran 10 cm x 20 cm apabila menggunakan skala 1:100 (Ferdiana, 2014). 2.6



Pengukuran Secara umum, pengukuran merupakan suatu proses membandingkan suatu



besaran dengan besaran lain yang sejenis dan dipakai sebagai satuan. Definisi pengukuran adalah penentuan besaran, dimensi, atau kapasitas biasanya terhadap suatu standar atau satuan ukur. Disamping itu, pengukuran juga dapat diartikan sebagai pemberian angka terhadap suatu atribut atau karakteristik tertentu yang dimiliki oleh seseorang, hal, atau objek tertentu menurut aturan atau formulasi yang jelas dan disepakati. Alat bantu dan proses pengukuran disebut alat ukur (Astuti et.al, 2021).



6



1.



Panah, Garis Bantu, dan Tata Letak Ukuran Pada penunjukan ukuran, yang perlu kita perhatikan adalah jenis garis yang



digunakan didalam pengukuran, yaitu dengan membandingkan antara garis gambar dengan garis ukuran. Perhatikan perbandingan antar kedua garis tersebut: Tabel 2.2 Perbandingan garis gambar dan garis ukur No



Jenis Gambar (mm) Garis Gambar Garis Ukur



1



0,5



0,25



2



0,7



0,35



3 1 0,5 Syarat-syarat pengukuran di dalam gambar teknik: ●



Penunjukkan ukuran (Garis bantu dan garis ukur) tidak diperbolehkan bertumpang tindih ataupun berpotongan kecuali tidak dapat dihindari.







Garis sumbu, garis simetri dan garis gambar tidak diperbolehkan sebagai garis ukur.







Pengukuran yang berurutan diletakkan dalam satu baris garis.







Pada garis ukur yang sejajar, tiap garis ukur harus diletakkan dengan jarak yang sama dengan ukuran paling kecil di dalam, sehingga garis bantu dan garis ukur tidak saling berpotongan.



2.



Simbol Pengukuran



Simbol pengukuran di dalam dunia desain grafis teknik, antara lain: penunjukan diameter, segi, bola, penunjukan bukan ukuran sebenarnya, penunjukan chamfer ataupun radius. Berikut simbol yang sering digunakan:



Gambar 2.5 Jenis-Jenis Simbol Pengukuran Diameter (Ø) menunjukkan bahwa benda tersebut adalah benda dengan penampang bulat, sedangkan lambang SØ menunjukkan bahwa benda tersebut 7



adalah suatu bola dengan jari-jari sesuai dengan angka yang ditunjukkan setelahnya. Penunjukkan bujursangkar dengan garis diagonal adalah suatu penampang segiempat, sedangkan angka pengukuran yang berada didalam kurung menunjukkan bahwa angka tersebut mutlak (tetap) tidak terpengaruh oleh suatu toleransi apapun. Untuk penunjukkan chamfer dapat dituliskan dengan besar chamfernya beserta besar sudut chamfer yang dibuat. Penunjukkan M12 x 1,75 menunjukkan bahwa benda tersebut merupakan suatu ulir metrik (mm) dengan diameter nominal 12 mm dan mempunyai kisar sebesar 1,75 mm. 3.



Jenis Pengukuran Pengukuran yang sering kita kenal, ada beberapa jenis, namun disini hanya



akan diberikan beberapa jenis pengukuran saja, ini dikarenakan didalam gambar sketsa tidak terlampau dibutuhkan suatu penggambaran yang terlampau rumit, namun mudah difahami dan dimengerti. ●



Pengukuran berantai



Gambar 2.6 Pengukuran Berantai ●



Pengukuran parallel



Gambar 2.7 Pengukuran Parallel



8







Pengukuran berurutan



Gambar 2.8 Pengukuran Berurutan ●



Pengukuran berimpit



Gambar 2.9 Pengukuran Berimpit ●



Pengukuran koordinat



Gambar 2.10 Pengukuran Koordinat



III. Tugas Tugas praktikum akan diberikan saat praktikum berlangsung oleh Asisten Laboratorium Gambar Teknik.



9



MODUL II MENGGAMBAR TEKNIK LANJUTAN I.



Tujuan



1.



Mahasiswa dapat mengetahui dan mengaplikasikan konsep proyeksi dan irisan dalam gambar teknik.



2.



Mahasiswa dapat memahami dan membuat etiket dalam gambar teknik secara manual.



II.



Tinjauan Pustaka



2.1



Pengertian Proyeksi Ilmu proyeksi ialah bayangan khayalan dari benda yang dipandang, dimana



pada kenyataannya bayangan khayalan tersebut merupakan gambar, yang menunjukkan bentuk benda yang dipandang oleh pengamat (observer). Bayangan khayalan dari benda tersebut ditentukan oleh garis-garis pandangan pengamat yang disebut garis-garis proyeksi (proyektor). Dalam ilmu proyeksi dipelajari cara-cara memproyeksi titik, garis, bidang dan benda tiga dimensi (piktorial) dalam ruang. 2.2



Jenis-Jenis Proyeksi Secara garis besar proyeksi pada gambar teknik diklasifikasikan menjadi 2



proyeksi utama yaitu proyeksi piktorial dan proyeksi ortogonal. a.



Proyeksi Piktorial Proyeksi piktorial adalah penampilan gambar benda mendekati objek



sebenarnya yang digambar secara tiga dimensi dengan pandangan tunggal. Gambar pada proyeksi piktorial biasa disebut dengan gambar ilustrasi, namun tidak semua gambar ilustrasi termasuk ke dalam proyeksi piktorial. Berikut ini merupakan jenisjenis proyeksi piktorial. Berikut merupakan jenis-jenis proyeksi piktorial: ●



Proyeksi Aksonometri Aksonometri adalah sebuah sebutan umum untuk pandangan yang dihasilkan



oleh garis-garis proyeksi suatu benda. Dalam penggambaran ini garis-garis pemroyeksi ditarik tegak lurus terhadap bidang proyeksi. Sedangkan proyeksi aksonometri ialah proyeksi miring dimana tiga muka (dimensi) dari benda akan terlihat dengan bentuk dan ukuran yang sebanding benda asalnya. Untuk 10



menggambarkan proyeksi aksonometri dapat dilakukan dengan berbagai posisi. Ada beberapa jenis penggambaran aksonometri yaitu isometri, dimetri, dan trimetri. Proyeksi isometri, presentasi dibuat dalam bentuk piktorial dengan tiga sumbu dibuat dengan sudut yang sama, masing-masing 120o atau alas dengan bidang gambar membuat sudut masing-masing 30 o. Proyeksi dimetri yang berarti dua ukuran merupakan pengembangan atau modifikasi dari bentuk isometri dengan ukuran panjang, lebar, dan tinggi diubah untuk memberikan kesan nyata. Biasanya menggunakan perbandingan 2:2:1 atau 3:3:1. Proyeksi trimetri memiliki ukuran panjang, lebar, dan tingginya ketiganya disesuaikan, biasanya menggunakan perbandingan 10:9:5 atau 6:5:4. ●



Proyeksi miring Adalah proyeksi gambar dimana garis pada proyeksi tidak tegak lurus



terhadap bidang proyeksi namun membentuk sudut miring. Permukaan depan objek pada gambar ditempatkan dengan bidang kerja proyeksi sehingga bentuk permukaan depan objek tergambar seperti sebenarnya. Apabila panjang objek pada proyeksi sama dengan panjang sebenarnya maka disebut proyeksi miring cavalier, sedangkan untuk panjang objek pada proyeksi yang diperpendek disebut dengan proyeksi miring cabinet. Gambar pada proyeksi miring memiliki basis sumbu 0, 45 dan 90 derajat. ●



Proyeksi Perspektif Proyeksi perspektif adalah proyeksi piktorial dengan kesan visual yang



menyerupai gambar sebenarnya, namun cara menggambar proyeksi perspektif cukup rumit rumit, khususnya pada bagian yang kecil. Pada gambar perspektif garis proyeksi terpusat pada satu atau beberapa titik tertentu.



Gambar 2.1 Contoh Jenis Proyeksi Piktorial 11



b.



Proyeksi Ortogonal Proyeksi ortogonal adalah gambar proyeksi dengan bidang proyeksi yang



tegak lurus terhadap proyektornya. Proyektor adalah garis yang memproyeksikan suatu objek terhadap bidang proyeksi. Pada proyeksi ortogonal terdapat beberapa sudut pandang yaitu pandangan depan, pandangan atas, pandangan samping dan proyeksi piktorial. Secara umum proyeksi ortogonal terbagi menjadi dua jenis yaitu proyeksi Eropa dan proyeksi Amerika. ●



Proyeksi Eropa Proyeksi Eropa disebut juga proyeksi sudut pertama, juga ada yang



menyebutkan proyeksi kuadran I, perbedaan sebutan ini tergantung dari masingmasing pengarang buku yang menjadi referensi. Dapat dikatakan bahwa Proyeksi Eropa ini merupakan proyeksi yang letak bidangnya terbalik dengan arah pandangannya.



Gambar 2.2 Proyeksi Eropa ●



Proyeksi Amerika Proyeksi Amerika dikatakan juga proyeksi sudut ketiga dan juga ada yang



menyebutkan proyeksi kuadran III. Proyeksi Amerika merupakan proyeksi yang letak bidangnya sama dengan arah pandangannya.



Gambar 2.3 Proyeksi Amerika 12



2.3



Pengertian Etiket Gambar Teknik Sebuah gambar teknik atau drawing design tidak bisa terlepas dari suatu



ketentuan yang disebut kepala gambar atau bahasa lainnya etiket, siapapun elemen yang menggunakan drawing sebagai acuan kerjanya pasti membutuhkan sebuah kepala gambar atau etiket tersebut. Etiket/kepala gambar merupakan bagian yang harus dicantumkan dalam gambar teknik, karena disinilah akan ditempatkan informasi penting tentang gambar tersebut. 2.4



Bagian Etiket Gambar Teknik Ada beberapa komponen yang wajib dituliskan dalam kepala gambar/etiket,



agar sebuah gambar dapat dibaca sesuai dengan standar ISO. Beberapa informasi yang wajib disertakan dalam etiket adalah: ●



Nama/judul gambar (File Name)







Ukuran kertas







Cara proyeksi/pandangan







Skala gambar (Scale)







Nama perusahaan, Institusi, Kontraktor dsb.







Nama drafter







Nama Pemeriksa (Verified / inspection / checked by)







Nama Yang menyetujui (approved by)







Tanggal (date)



Gambar 2.4 Contoh Etiket Gambar Teknik 2.5



Potongan (Irisan) Penggunaan potongan sering kali ditemukan pada penggambaran benda-



benda yang memiliki rongga di dalamnya. Untuk menggambarkan bagian benda yang tidak tampak dari luar dapat digunakan garis putus-putus. Tetapi jika bagian yang tersembunyi tersebut mempunyai bentuk yang rumit, maka akan didapat gambar yang rumit pula dan sulit dimengerti. Untuk mengatasi hal ini, maka dapat



13



digunakan



cara



potongan



atau



penampang



(cross-section).



Gambar



penampang/potongan dibayangkan sebagai potongan yang diambil melalui sebuah benda untuk memperlihatkan bentuk atau susunan bagian dalam. Contoh gambar potongan:



Gambar 2.5 Potongan/ Arsiran 2.6



Jenis-Jenis Potongan



a.



Potongan Penuh (full section) terjadi ketika bidang pemotong melalui benda seutuhnya seperti gambar di bawah ini.



Gambar 2.6 Potongan Penuh b.



Potongan separuh (half section) dibuat dengan menggunakan pemotongan separuh pada benda. Kemudian, separuh digambar sebagai potongan dan separuh lainnya digambar dengan pandangan luar (outside). Biasanya, garis yang tidak tampak (tersembunyi) tidak digambar karena detail bagian dalam telah tampak pada bagian yang terpotong.



Gambar 2.7 Potongan Separuh



14



c.



Potongan meloncat atau potongan penuh dengan bidang offset dimana bidang pemotong di-offset pada bagian lain untuk menunjukan beberapa detail yang terlewatkan.



Gambar 2.8 Potongan Meloncat d.



Potongan yang diputar (Rotated Section). Bagian-bagian benda tertentu seperti : ruji-ruji roda, kait, tuas, rusuk penguat, dan sebagainya, dapat ditampilkan hasil potongannya setelah lebih dahulu diputar 90°. Penggambarannya dapat di tempat potongan atau di tempat lain.



Gambar 2.9 Potongan yang Diputar e.



Potongan Berurutan (Removed Section). Tipe pemotongan ini hampir sama dengan potongan yang diputar namun potongannya digambarkan di luar benda. Potongan – potongan berurutan dapat disusun. Hal ini diperlukan untuk memberi ukuran atau alasan lain.



Gambar 2.10 Potongan Berurutan f.



Potongan sobekan (Broken-Out Section), tipe potongan ini hanya beberapa bagian saja yang dipotong. Bidang pemotong melalui sebagian benda. Bagian depan benda pada bidang dirobek dan dibuang sehingga menunjukan detail bagian dalam area ini. Garis tak beraturan digunakan untuk menunjukan robekan. 15



Gambar 2.11 Potongan Sobekan g.



Potongan penampang tipis benda-benda yang terbuat dari plat dan profil dapat digambar dengan garis tebal atau seluruhnya dihitamkan.



Gambar 2.12 Potongan Penampang Tipis 2.7



Bagian-Bagian Benda yang Tidak Boleh Dipotong Bagian-bagian benda seperti rusuk penguat tidak boleh dipotong dalam arah



memanjang. Begitu pula benda – benda seperti baut, paku keling, pasak, poros dan lainnya tidak boleh dipotong dalam arah memanjang



III. Tugas Tugas akan diberikan saat praktikum berlangsung oleh Asisten Laboratorium Gambar Teknik.



16



MODUL III DASAR – DASAR AUTOCAD I.



Tujuan



1.



Mahasiswa dapat mengetahui definisi dan fungsi AutoCAD



2.



Mahasiswa mengetahui penggunaan tools-tools dasar AutoCAD



II.



Tinjauan Pustaka



1.



Pengertian AutoCAD AutoCAD secara definisi adalah aplikasi software perangkat lunak yang



berfungsi sebagai media untuk menggambar dengan bantuan teknologi. Hasil output dari AutoCAD ini bermacam-macam tergantung kebutuhan dari perusahaan, hasil Format data dari AutoCAD dapat dipertukarkan (interchange file format) DXF, secara nyatanya menjadi standar data CAD. CAD sendiri memiliki arti Computer Aided Design yang berarti "design dengan bantuan komputer" (Abrayandoko, 2020). Berikut tampilan standar AutoCAD, seperti gambar di bawah ini:



Gambar 2.1 Tampilan awal AutoCAD 2.



Units, Limits



1.



Units Sebelum memulai menggambar pekerjaan di AutoCAD, tentu harus



mempersiapkan satuan ukuran gambar pada workspace yang akan dipakai saat menggambar agar hasil yang didapat sesuai dengan ketentuan. Dengan setting unit



17



satuan ini maka akan membantu saat proses penggambaran di AutoCAD. Gambar yang dibuat akan lebih presisi dan sesuai dengan skala. Berikut merupakan langkahlangkahnya untuk mengatur unit satuan di AutoCAD : a)



Jalankan Command : UN (Units) lalu tekan enter



b)



Selanjutnya pada layar muncul kotak dialog pengaturan drawing unit seperti pada gambar



c)



Pada bagian length, atur type pada decimal dan precision 0,00



d)



Pada bagian angel, atur type pada decimal degree dan precision 0



e)



Kosongkan checkbox clockwise untuk menentukan sudut berputar berlawanan dengan arah jarum jam



f)



Pada bagian insertion scale, atur units to scale inserted conten pada cm (tentukan saja sesuai dengan keinginan)



g)



Pada bagian lighting atur pada international. Jika sudah selesai klik Ok untuk keluar jendela dan memulai menggambar



Gambar 2.2 Tampilan Units 2.



Limits Untuk men-setting limits pada program aplikasi AutoCAD yaitu:



a)



ketik "Limits" (tanpa tanda petik) pada command line.



b)



lalu akan muncul pertanyaan di command line:



Gambar 2.3 Limits Setting 18



(kita disuruh untuk memasukkan batas sumbu terbawahnya, ini biasanya 0,0 berarti sumbu terbawahnya sumbu X adalah 0, dan sumbu terbawahnya sumbu Y adalah 0) lalu enter. c)



Setelah itu akan muncul pertanyaan lagi di command line:



Gambar 2.4 Memasukkan Angka Limits (kita disuruh untuk memasukkan nilai limits gambarnya, misalnya kita masukkan nilai limits yaitu 4000 x 2770) lalu enter. d)



Hasilnya akan terlihat jika mengaktifkan fasilitas grid.



3.



Toolbar draw pada AutoCAD Sangat penting bagi kita mengenal tool draw yang ada dalam program



AutoCAD untuk keseharian kita menggunakan software keluaran autodesk ini, selain mengenal tool nya sebaiknya kita juga mengenal command line nya agar kita bisa lebih cepat dalam membuat sebuah gambar di AutoCAD,karena bisa dibilang command line ini adalah pintasan, karena mustahil kita bekerja dengan AutoCAD tanpa mengenal tool atau alat di program ini, di bawah ini daftar fungsi tool AutoCAD beserta command line-nya. Tabel 2.2 Toolbar Draw



19



20



4.



Toolbar Annotation



Gambar 2.6 Toolbar Annotation 1.



Multiline Text



: Digunakan untuk menambahkan tulisan pada gambar



2.



Single line text



: Membuat teks



3.



Linear Dimension



: Memberi keterangan garis ukuran dimensi horizontal dan vertikal



4.



Aligned Dimension



: Untuk membuat keterangan dimensi pada benda miring atau mengetik DAL pada lalu enter pada command line



5.



Arch Length Dimension : Tool ini untuk mengukur panjang garis lengkung



6.



Angular Dimension



: Untuk membuat keterangan sudut



7.



Radius Dimension



: Untuk membuat jari-jari pada lingkaran



8.



Diameter Dimension



: Untuk mengukur diameter pada lingkaran



9.



Quick Dimension



: Untuk menggambar garis keterangan secara cepat



21



beserta anak panah serta teks 10.



Ordinat Dimension



: Untuk mengukur posisi ordinat pada koordinat



11.



Table



: Membuat tabel



12.



Multi Leader



: Memberi objek multi leader



III. Tutorial Modul 3 1.



Ketik CIRCLE → Enter → Ketik D → Enter → Masukkan angka diameter → Enter



2.



Ketik LINE → Enter → klik base point atau titik awal garis → masukkan panjang garis → arahkan ke arah garis yang akan dibuat → Enter



3.



Ketik DO → Enter → Masukkan angka untuk diameter dalam donut → Enter → Masukkan angka untuk diameter luar donut → Klik pada bidang yang ingin dibuat donut



22



4.



Ketik Rect → Enter → Klik titik awal pembuatan bentuk→ ketik D → Enter → masukkan angka untuk panjang sisi → Enter → masukkan angka untuk lebar sisi → Enter → arahkan ke area yang diinginkan → klik



5.



Ketik POL → Enter → masukkan angka sesuai jumlah sisi yang diinginkan→ Enter → klik basepoint yang nantina akan menjadi titik tengah polygon → pilih Inscribed in circle → masukkan diameter polygon → Enter



6.



Ketik HELIX → Enter → Klik center point dari helix → ketik D → Enter → Masukkan diameter helix → Enter → arahkan ke dalam → masukkan jarak antar garis pada helix → Enter



IV. Tugas Tugas praktikum akan diberikan saat praktikum berlangsung oleh Asisten Laboratorium Gambar Teknik.



23



MODUL IV AUTOCAD 2 DIMENSI I.



Tujuan



1.



Mahasiswa dapat mengetahui tools-tools modify, drafing setting, dan properties pada AutoCAD 2D.



2.



Mahasiswa dapat menggambar produk sehari-hari menggunakan AutoCAD 2D.



II.



Tinjauan Pustaka



2.1



Alat Bantu Gambar di AutoCAD Dalam menggambar di AutoCAD ada beberapa alat bantu yang perlu



diketahui dan kuasai. Alat bantu ini disebut panel letaknya ada di bawah layar kerja AutoCAD. Berikut adalah fungsi dan kegunaan panel AutoCAD yang digunakan untuk menggambar 2D :



Gambar 2.1 Macam-Macam Alat Bantu Gambar AutoCAD 2.2



Drafting Setting Drafting setting sangat berguna untuk mengatur, menentukan setting gambar,



memastikan bahwa garis yang satu dengan garis yang lainnya menempel. Untuk membuka kotak dialog drafting setting, bisa gunakan command: DS



24



Gambar 2.2 Tampilan Object Snap Dalam dialog box terdapat empat bagian tab kategori yaitu : a)



Snap and Grid Snap merupakan bagian untuk mengontrol grid yang tidak terlihat dan membatasi kursor agar tidak bergerak bebas dengan interval tertentu.



b)



Polar Tracking Mengontrol pengaturan auto track.



c)



Object Snap Mengontrol settingan object snap yang sedang aktif, dengan mengaktifkan object snap bisa di bilang osnap. Object snap modes terdiri dari :







Endpoint, Snap untuk mengakhiri object gambar







Midpoint, Snap untuk titik tengah pada object arc, ellips, elliptical arc, line, multiline, polyline, spyline atau xline







Center, Snap untuk menempatkan center pada object arc, circle, ellips







Node, snap untuk titik pada objek dimension definition point







Quadrant, snap pada titik quadrant, dari sebuah arc, circle, ellipse







Intersection, snap intersection pada sebuah pada sebuah arc, circle, ellipse, line, multiline, polyline, region, spiline







Extension, perpanjangan garis/arc yang ditampilkan ketika kursor melewati endpoint pada objek bagian atas.



25







Insertion, snap titik untuk penempatan dari sebuah attribut, sebuah block, benda, atau text.







Perpendicular, snap titik yang tegak lurus pada sebuah arc, circle, ellipse, line, multiline, polyline







Tangent, snap tangen pada sebuah arc, circle, ellipse atau spline







Nearest, snap titik kedekatan pada sebuah on an arc, circle, ellipse, ray, spline, atau xline







Apparent



Intersection, snap



yang memperlihatkan



intersection



atau



bersilangan dari dua objek yang tidak sama bidangnya, tetapi mungkin nampak saling bersilangan. ●



Parallel, gambar dari sebuah panah atau garis vector yang sejajar pada objek lain.



d)



Dynamic Input Berfungsi untuk mengontrol pemakaian pointer, dimension input, dynamic prompting, dan tampilan drafting tooltip.



2.3



Toolbar Modify, dan Properties AutoCAD 2D Toolbar yang sering digunakan adalah sebagai berikut:



a.



Modify



Gambar 2.3 Tampilan Toolbar Modify a.



Move: Memindahkan objek.



b.



Copy: Menggandakan objek.



c.



Rotate: Merotasi objek terhadap dua sumbu.



d.



Mirror: untuk mencerminkan satu atau sekumpulan obyek,yaitu membuat obyek baru yang sama dengan obyek yang dipilih tetapiposisinya terbalik.



e.



Stretch: Membentangkan objek yang melintasi jendela pilihan atau polygon.



f.



Fillet: garis yang dihasilkan akan berbentuk lengkungan,



26



g.



Scale: mengubah ukuran satu atau sekumpulan obyek Memperbesar atau memperkecil objek.



h.



Array: Perintah yang digunakan untuk memperbanyak suatu obyek secara teratur.



i.



Erase: perintah untuk menghapus satu atau sekumpulan obyek yang telah dibuat.



j.



Trim: perintah untuk memotong obyek dengan menggunakan obyek pembatas



k.



Offset: Membuat objek sebangun dengan ukuran yang lebih besar atau lebih kecil dari objek yang telah diseleksi



l.



Extend: untuk memperpanjang suatu objek, sehingga objek tersebut memanjang tepat menyentuh objek batas yang dipilih



m.



Explode: untuk memecah suatu block, polyline atau dimension menjadielemen - elemen pembentuknya



n.



Break: untuk memutuskan atau menghapus bagian yang terletak diantara dua titik yang dipilih.



o.



Lengthen: perintah untuk mengubah panjang garis atau busur Properties



Gambar 2.5 Tampilan Properties ●



Selects a color : Memilih warna.







Selects a lineweight : Memilih ketebalan garis.







Selects a linetype : Memilih tipe garis.



III. Tutorial Modul 4 1.



Setting Lembar Kerja a. Ganti WSCURRENT menjadi Drafting & Annotation b. Setting Drawing Units menjadi : o Length Type : Decimal o Length Precision : 0.00 o Insertion Scale : Centimeter



27



c. Setting Grid menjadi : 10 cm d. Aktifkan Ortho Mode (f8) e. Aktifkan Object Snap seperti berikut :



2.



Buat Lingkaran dengan Jari-jari 5cm dan Copy ke kanan , dan Array kebawah a. Ketik C → Enter → Klik base point → masukkan angka 5 → Enter b. Ketik Copy → Enter → Klik Objek → Enter → Klik Base Poin pada tengah-tengah objek → Seret kekanan dan masukkan jarak kelipatan 12 → Enter → masukkan 24 → enter → DST. (lakukan sampai jumlah objek sama dengan NPM terakhir). Kelipatan 12: 12,24,36,48,60,72,84,96,108. Exc : Angka NPM terakhir dibawah 3, harus ditambah 3



28



c. Ketik Array → Enter → Blok Kiri / Select semua Objek → Enter → Pilih Rectangular atau ketik R dan Enter → Ketik Col → Enter → Ketik 1 → Enter → Isi Distance dengan 1 → Enter → Ketik ROW → Enter → Ketik angka sesuai jumlah objek yang telah dibuat → Enter → Isi Distance dengan 12 → Enter → Isi Incrementing Elevation dengan 0 → Enter → Ketik Exit dan enter



3.



Buat Persegi, Scale 1,5x dan Trim persegi dengan lingkaran a. Ketik Ketik REC → Enter → Klik First Point Corner pada tengah lingkaran kiri atas → Klik Specify other corner pada tengah lingkaran kanan bawah b. Ketik Scale → Enter → Klik Persegi → Enter → Pilih titik tengah lingkaran → Enter → Ketik C / Copy → Enter → Masukkan angka 1.5 → Enter c. Ketik Trim → Enter → Hilangkan / Klik bagian ini. → Esc



29



4.



Offset, Fillet, Chamfer a. Ketik Chamfer → Enter → Ketik D / Distance → Enter → masukkan angka 5 → Enter → masukkan angka 5 → Enter → pilih / klik sisi kiri dan bawah b. Ketik Fillet → Enter → Ketik R/Radius → Enter → masukkan angka 5 → Enter → pilih sisi kanan dan atas c. Ketik Offset → Enter → Ketik Angka Kedua dari belakang NPM kalian → Enter → Pilih Persegi Luar → Tarik Keluar → Klik Nb : NPM yang diawali 1,2,3 ditambah 3



30



5.



Rotate, Mirror Objek a. Ketik Rotate → Enter → Blok Semua Objek → Enter → Klik specify base point pada tengah objek → Masukkan 45 derajat kemiringan → Enter b. Ketik Mirror → Enter → Blok Semua Objek → Klik pada sisi bawah objek → Erase source object pilih No c. Ketik Rotate → Enter → Blok Semua Objek → Enter → Klik specify base point pada tengah objek → Ketik C → Enter → Masukkan 90 derajat kemiringan → Enter. Nb: Base point pada titik ini



31



IV. Tugas Tugas akan diberikan saat praktikum berlangsung oleh Asisten Laboratorium Gambar Teknik.



32



MODUL V AUTOCAD 2D LANJUTAN I.



Tujuan



1.



Mahasiswa mengetahui fungsi-fungsi keyboard serta shortkey pada AutoCAD



2.



Mahasiswa mengetahui cara menggunakan layout untuk memudahkan proses menggambar pada AutoCAD



3.



Mahasiswa mampu membuat produk inovasi pada AutoCAD 2D



II.



Tinjauan Pustaka



2.1



Tombol Perintah pada Keyboard Ferdiana (2014) menyatakan bahwa dalam AutoCAD, tombol-tombol fungsi



pada keyboard memiliki beberapa kegunaan untuk rnenjalankan perintah-perintah tertentu, seperti: ●



Esc = untuk membatalkan perintah;







Enter = untuk menyetujui perintah yang ditulis;







Space Bar = untuk menyetujui perintah yang ditulis;







Delete = untuk menghapus elemen yang di pilih;







F1 = menampilkan Help atas perintah yang sedang berjalan;







F2 = memasuki layar teks/layar gratis secara bergilir;







F3 = menghidupkan/mematikan Osnap;







F4 = menghidupkan/mematikan menu Tablet;







F5 = menggilir isoplane aktif (Left, Top, dan Right);







F6 = menghidupkan/mematikan perubahan koordinat di baris status;







F7 = menghidupkan/mematikan Grid di layar;







F8 = menghidupkan/mematikan Ortho;







F9 = menghidupkan/mematikan Snap;







F10 = menghidupkan/mematikan Polar;







F11 = menghidupkan/mematikan Otrack;







F12 = menghidupkan/mematikan Dyn (Dynamic Input)



33



2.2



Tombol Shortcut Pada Keyboard AutoCAD menyediakan beberapa tombol shortcut sebagai penganti perintah-



perintah baku. Berikut adalah shortcut yang disediakan serta action yang ditimbulkan.



V = View







Q = QSave



T = MText







A = Arc



G = Group







Z = Zoom



B = Block







W = WBlock



H = Hatch







S = Stretch



J = Join







X = Explode



M = Move







E = Erase



I = Insert







D = DimStyle



O = Offset







C = Circle



L = Line







R = Redraw



P = Pan







F = Fillet



Ctrl+Shift+S = Save As







Ctrl+A = Select All



Ctrl+T = Tablet On/Off







Ctrl+B = Snap On/Off



Ctrl+U = Poiar On/Off







Ctrl+C = Copy to Clipboard



Ctrl+V = Paste from Clipboard







Ctrl+Shift+C = Copy with base point



Ctrl+Shift+V = Paste as block







Ctrl+D = Coords On/Off



Ctrt+Y = Redo







Ctrl+E = lsoplane Top/Right/Left



Ctrl+Z = Undo







Ctrl+F = Osnap On/Off .



Ctrl+O = Clear Screen







Ctrl+G = Grid On/Off







Ctrt+H = Pickstyle On/Off







Ctrt+J =







Ctrl+K/M = Hyperlink







Ctrl+L = Ortho On/Off







Ctrl+N = New







Ctrl+O = Open







Ctrl+P = Print







Ctri+Q = Quit







Ctrl+R = Activate next viewport



Ctrl+S = QSave Ctrl+1 = Properties Ctrl+2 = Design Center Ctrl+3 = Tool Palettes Window Ctrl+4 = Sheet Set Manager Ctrl+5 = lnfo Palette Ctrl+6 = DbConnect Ctrl+7 = Markup Set Manager Ctrl+8 = Quick Calc Ctrl+9 = Commandline (On/Off)



34



2.3



Menggunakan Layout Pada AutoCAD Layout adalah tata letak, yaitu tempat kita mengatur gambar yang akan di



print pada file autocad. Jadi layout kalau saya terjemahkan mengunakan bahasa saya, yaitu gambar yang nantinya khusus untuk di print. Di sheet model, kita bisa menggambar bebas, dan biasanya kita mengunakan skala 1 : 1 di model autocad. Di sana, gambar sebesar apapun dapat di tampung oleh autoCAD. Dan di model, kita bisa membuat banyak gambar dalam satu tempat. Namun nantinya, ketika kita akan mem-produce gambar dalam bentuk document, baru kita mengunakan layout. MS, adalah model space, di Model ini kita bisa membuat gambar berapapun banyaknya. Untuk mengatur layout agar bisa menampilkan gambar yang ada pada model adalah dengan Command Mview. Mengunakan Mview, kita membuat box yang nantinya tembus dari Layout ke model. Secara otomatis, ketika kita telah memilih Mview, maka akan masuk ke MS di layout. Artinya, dalam layout sudah bisa tembus ke bagian model yang kita buat. Namun, umumnya untuk membuat MS hanya dengan mengetikkan MS lalu Enter. Dengan hanya mengetik MS, maka pada kotak yang telah kita buat (MView), kita bisa mengatur gambar yang tembus ke Model. Kita dapat membuat skalanya semakin besar atau kecil yaitu dengan memutar scroll pada mouse, dapat kita edit langsung dari layout, dan lain sebagainya sesuai apa yang kita butuhkan. kalau kita dengan MS masuk ke area gambar, maka dengan PS kita akan kembali ke layout nya. Kita dapat mengedit di layout tersebut. Misalnya, kita ingin mengedit page number, keterangan dan lain sebagainya base on paper. 2.4



Properties



Gambar 2.1 Properties a.



Selects a color : Memilih warna.



b.



Selects a lineweight : Memilih ketebalan garis.



c.



Selects a linetype : Memilih tipe garis.



35



Pada AutoCAD, selain menggunakan Toolbar yang tersedia, terdapat pula perintah-perintah yang berlaku untuk membantu kita membuat gambar. Menggambar garis, lingkaran, teks, atau bentuk-bentuk lainnya. Setiap penggunaan perintah dalam AutoCAD harus selalu diakhiri dengan menekan tombol enter. Tombol enter disini bisa menggunakan tombol enter biasa atau bisa juga menggunakan tombol spasi. Perintah ini ditulis pada command bar yang ada di bawah.



III. Tugas Tugas akan diberikan saat praktikum berlangsung oleh Asisten Laboratorium Gambar Teknik.



36



MODUL VI AUTOCAD 3 DIMENSI I.



Tujuan



1.



Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami dasar-dasar AutoCAD 3D.



2.



Mahasiswa dapat mengetahui kegunaan AutoCAD 3D dan dapat mengoperasikan software AutoCAD 3D.



3.



Mahasiswa dapat membuat produk sehari-hari menggunakan AutoCAD 3D.



II.



Tinjauan Pustaka



2.1



Perbedaan AutoCAD 2D dan 3D Ada beberapa perbedaan antara AutoCAD 2D dan 3D, yaitu: Tabel 2.1 Perbedaan AutoCAD 2D & 3D



Program



View Satu pandangan AutoCAD (atas, depan, 2D samping) Lebih dari satu AutoCAD pandangan (atas, 3D depan, samping terlihat sekaligus) 2.2 Konsep Dasar 3D



Material Kosong



Berisi



Bentuk Tidak memiliki ruang Mempunyai ruang



Gambar Bentuk gambaran satu sisi/pandangan Bentuk gambarnya terlihat keseluruhan



Obyek tiga dimensi (3D) adalah obyek yang digambar dengan penerapan tiga sumbu yaitu X,Y,Z. Gambar 2 D hanya memanfaatkan dua sumbu yaitu X dan Y. Sesungguhnya sumbu X dan Y ini membentuk sebuah bidang yang disebut dengan xy plane. Sumbu Z adalah sumbu tegak lurus terhadap xy plane seperti ditujukkan pada gambar berikut :



Gambar 2.1 Konsep Dasar 3D



37



2.3



UCS (User Coordinat System) UCS membantu memudahkan kita dalam proses pembuatan objek 3 dimensi,



jika kita tidak menyesuaikan antara UCS dengan dengan view yang kita pakai maka kita akan merasa kesulitan karena ini merupakan suatu keharusan dalam pemodelan 3 dimensi. 2.4



WCS WCS (World Coordinate System) merupakan sistem koordinat default pada



AutoCAD. WCS merupakan default setiap kali Anda membuka/membuat file baru.



Gambar 2.2 WCS dan UCS 2.5



Pandangan dalam AutoCAD 3D Dalam merubah tampilan AutoCAD ke 3D ternyata sangatlah mudah dan



cepat, alasannya kita hanya akan melaksanakan beberapa langkah saja. Berikut caranya : ●



Pada Menubar , klik View lalu sorot lah kebawah dan carilah 3D views







Maka akan muncul submenu dengan beberapa pilihan seperti top , bottom left , right , front , back , SW isometric , SE isometric , NE isometric dan NW isometric ✓ Top View : adalah cara pandang tegak lurus dari atas benda. ✓ Bottom View : adalah cara pandang tegak lurus dari bawah benda. ✓ Left View : adalah cara pandang tegak lurus dari sebelah kiri benda. ✓ Right View : adalah cara pandang tegak lurus dari sebelah kanan benda. ✓ Front View : adalah cara pandang tegak lurus dari sebelah depan benda. ✓ Back View : adalah cara pandang tegak lurus dari sebelah belakang benda. ✓ SW Isometric : adalah cara pandang tegak lurus dari sebelah selatan barat benda. ✓ SE Isometric : adalah cara pandang tegak lurus dari sebelah selatan timur benda.



38



✓ NE Isometric : adalah cara pandang tegak lurus dari sebelah utara timur benda. ✓ NW Isometric : adalah cara pandang tegak lurus dari sebelah utara barat benda ●



Pilih yang pandangan isometrik dari keempat pilihan yang tersedia







Jika ingin mengembalikan menjadi tampilan 2D, pilihlah yang bukan pandangan isometrik.



2.6



Tools Dasar AutoCAD 3D



a.



Draw Draw merupakan tools yang memiliki fasilitas untuk membentuk garis-garis



pada drawing area. Pada Draw terdapat banyak fasilitas, diantaranya adalah:



Gambar 2.3 Tampilan Tools Draw ●



Line : membuat garis lurus.







Polyline : membuat 2D polyline.







3D Polyline : membuat 3D polyline.







Spline : membuat kurva.







Polygon : membuat bagun datar dengan jumlah sisi yang dapat ditentukan.



b.



Modify



Gambar 2.4 Tampilan Tools Modify ●



Move : memindahkan objek.







Move 3D : memindahkan objek 3D.







Copy : menggandakan objek.







3D Align : membuat objek sejajar dengan objek 2D dan 3D.



39



c.



Modelling



Gambar 2.5 Tampilan Tools Modelling Modelling merupakan tools yang memiliki fasilitas untuk membentuk suatu bidang 3D. Pada Modelling terdapat banyak fasilitas, diantaranya adalah: •



Box : membentuk kubus solid 3 dimensi







Sphere : untuk membuat bola solid 3 dimensi.







Cylinder : untuk membuat silinder solid 3 dimensi.







Cone : untuk membuat kerucut solid 3 dimensi.







Pyramid : untuk membuat piramid solid 3 dimesi







Wedge : untuk membuat prisma segitiga solid 3 dimensi.







Torus : untuk membuat bentuk donat solid.







Presspulll : membuat lubang atau membuat benda menonjol







Extrude : untuk membuat benda solid 3 dimensi dengan memberikan ketebalan pada gambar 2 dimensinya.



d.



Solid Editing



Gambar 2.6 Tampilan Solid Editing Solid Editing merupakan tools yang memiliki fungsi untuk merekayasa bentuk 3D. Pada Solid Editing terdapat banyak fasilitas, diantaranya adalah: ●



Union : menggabungkan objek.







Subtract : memotong objek 3D dengan subtraction.







Intersect : mencari perpotongan objek-objek region atau objek 3D solid modelling.







Separate : memisahkan bidang yang berkaitan.



40







Thicken : merubah suatu surface menjadi objek 3D berdasarkan ketebalan.







Slice : memotong objek 3D dengan bidang datar



e.



View



Gambar 2.7 Tampilan Tools View View merupakan tools yang digunakan untuk mengatur tampilan desain. Pada view terdapat banyak fasilitas, diantaranya adalah: ●



Selects a visual style : merubah tampilan visual object 2D dan 3D







View cube display : menampilkan atau menyembunyikan cube display.







Steering wheels : menampilkan steering wheels







Constrained orbit : memberikan tampilan orbit model



III. Tutorial Modul 6 3.1



Extrude



1.



Buat Obyek 2 Dimensi terlebih dahulu.



2.



Pilih ikon Extrude dari Ribbon Panel, seperti gambar dibawah ini atau ketik Extrude pada command line atau command prompt kemudian tekan enter.



41



3.



Pilih obyek untuk di Extrude yaitu persegi, kemudian tekan Enter.



4.



Tentukan nilai ketinggian Extrude dengan mengetik angka ketinggian yang akan dibuat. Dalam hal ini ketinggian dapat ditentukan dalam arah +Z atau Z dan menggunakan kursor.



5.



Hasil akhir obyek setelah di Sweep seperti gambar dibawah ini:



3.2



Substract



1.



Siapkan 2 Obyek 3 Dimensi terlebih dahulu yang saling bersinggungan.



42



2.



Pilih ikon Substract dari Ribbon Panel, seperti gambar dibawah ini atau ketik Substract pada command line atau command prompt kemudian tekan enter.



3.



Pilih obyek 1 kemudian tekan Enter.



4.



Pilih obyek 2 kemudian tekan Enter.



5.



Hasil akhir obyek setelah di Substract seperti gambar dibawah ini:



43



3.3



Fillet Edge



1.



Buat obyek 3 Dimensi terlebih dahulu.



2.



Pilih ikon FilletEdge dari Ribbon Panel, seperti gambar dibawah ini atau ketik FilletEdge pada command line atau command prompt kemudian tekan enter.



3.



Ketik R atau Radius di Command Line, kemudian ketik Enter.



4.



Ketik nilai Radius (Radius Value), kemudian tekan Enter.



5.



Pilih Edge untuk menerapkan Fillet di atasnya kemudian tekan Enter. Seperti yang ditunjukkan di bawah ini:



44



6.



Hasil akhir obyek setelah di Fillet Edge seperti gambar dibawah ini:



3.4



Presspull



1.



Buat Obyek 2 Dimensi terlebih dahulu



2.



Pilih ikon Presspull dari Ribbon Panel, seperti gambar dibawah ini atau ketik Presspull pada command line atau command prompt kemudian tekan enter.



3.



Pilih objek atau area yang dibatasi.



45



4.



Tentukan nilai ketinggian Presspull dengan mengetik angka ketinggian yang akan dibuat. Dalam hal ini ketinggian dapat ditentukan dalam arah +Z atau Z dan menggunakan kursor.



5.



Hasil akhir obyek setelah di Presspull seperti gambar dibawah ini:



3.5



Box



1.



Klik toolbar Box



2.



Tentukan salah satu sudut dari box yang kita buat



3.



Kemudian tentukan sudut ke dua sehingga membentuk persegi empat



4.



Lalu masukkan nilai ketebalan dari Box (misal 1)



5.



Lihat hasilnya dengan memilih salah satu dari Isometric view (misal SW isometric view)



3.6



Sphere



1.



Klik toolbar Sphere



2.



Tentukan titik pusat



3.



Kemudian tentukan nilai/letak panjang jari-jari



4.



Lihat hasilnya dengan memilih salah satu dari Isometric view (misal SW isometric view)



46



3.7



Cylinder



1.



Klik toolbar Cylinder



2.



Tentukan titik pusat dari lingkaran yang ada di dasar silinder



3.



Kemudian tentukan nilai/letak panjang jari-jari



4.



Tentukan tinggi/ketebalan silinder (misal 2)



5.



Lihat hasilnya dengan memilih salah satu dari Isometric view (misal SW isometric view)



3.8



Cone



1.



Klik toolbar Cone



2.



Tentukan titik pusat dari lingkaran yang ada di dasar kerucut



3.



Kemudian tentukan nilai/letak panjang jari-jari



4.



Tentukan tinggi kerucut (misal 3)



5.



Lihat hasilnya dengan memilih salah satu dari Isometric view (misal SW isometric view)



3.9



Wedge



1.



Klik toolbar Wedge



2.



Tentukan titik sudut awal dari wedge



3.



Kemudian pilih C untuk dasar cube (bujursangkar)



4.



Tentukan panjang sisi cube (misal 2)



5.



Lihat hasilnya dengan memilih salah satu dari Isometric view (misal SE isometric view)



3.10 Torus 1.



Klik toolbar Torus



2.



Tentukan radius lingkaran dasar torus



3.



Kemudian tentukan radius (ketebalan) lingkaran sisi (radius tube)



4.



Lihat hasilnya dengan memilih salah satu dari Isometric view (misal SE isometric view)



3.11 Memberi Warna pada Obyek 3D 1.



Klik obyek 3d yang akan diberi warna.



2.



Kemudian klik kanan lalu pilih properties.



3.



Setelah muncul properties, pilih menu warna kemudian pilih warna yang akan digunakan.



47



IV. Tugas Tugas akan diberikan saat praktikum berlangsung oleh Asisten Laboratorium Gambar Teknik.



48



MODUL VII AUTOCAD 3 DIMENSI LANJUTAN I.



Tujuan



1.



Mahasiswa mengetahui penggunaan tools-tools lanjutan AutoCAD 3D



2.



Mahasiswa dapat membuat produk inovasi dengan AutoCAD 3D



II.



Tinjauan Pustaka



2.1



Toolbar Modelling AutoCAD



Gambar 2.1 Tampilan Tools Modelling Modelling merupakan tools yang memiliki fasilitas untuk membentuk suatu bidang 3D. Pada Modelling terdapat banyak fasilitas, diantaranya adalah: •



Loft : membuat bangun ruang diantara cross section







PolySolid : membuat 3D wall







Sweep : membuat objek 3D dari objek 2D sesuai dengan bentuk garis bantu atau path.







Revolve : untuk membuat benda solid 3 dimensi dengan merotasikan gambar 2 dimensi pada sumbu yang diinginkan



2.2



Toolbar Solid Editing AutoCAD



Gambar 2.2 Tampilan Toolbar Solid Editing Solid Editing merupakan tools yang memiliki fungsi untuk merekayasa bentuk 3D. Pada Solid Editing terdapat banyak fasilitas, diantaranya adalah:



49



1.



Union : menggabungkan objek.



2.



Subtract : memotong objek 3D dengan subtraction.



3.



Intersect : mencari perpotongan objek-objek region atau objek 3D solid modeling.



4.



Separate : memisahkan bidang yang berkaitan.



5.



Shell : untuk mem buat rongga pada objek 3D solid



6.



Thicken : merubah suatu surface menjadi objek 3D berdasarkan ketebalan.



7.



Slice : memotong objek 3D dengan bidang datar



8.



Interfere : untuk membuat irisan benda solid 3 dimensi dari dua atau lebih benda solid.



9.



Extrude Faces : Berfunsi untuk membuat ketebalan tambahan pada suatu permukaan solid



10.



Move Faces : Berfungsi untuk menggeser permukaan suatu solid dengan arah tegak lurus terhadap permukaannya tersebut.



11.



Offset Faces : Berfungsi untuk menambahkan permukaan solid sejauh nilai tertentu.



12.



Delete Faces : Berfungsi untuk menghilangkan suatu permukaan tertentu pada suatu solid.



13.



Rotate Faces : Berfungsi untuk memutar permukan solid. Permukaan solid hanya dapat diputar dengan sumbu putar yang sejajar dengan bidang permukaannya.



14.



Taper Faces : Berfungsi untuk memiringkan dua buah permukaan solid dalam beberapa derajad.



15.



Copy Face : Berfungsi untuk mengkopi suatu permukaan solid menjadi sebuah permukan yang terpisah dari solid tersebut.



16.



Color Faces : Berfungsi untuk memberikan warna tertentu pada suatu permukaan solid



2.3



Mencetak Gambar Langkah-langkah mencetak gambar pada AutoCAD adalah sebagai berikut :







Aktifkan perintah plot dengan cara tekan tombol CTRL + P atau klik menu File, pilih Plot.



50



Langkah-langkah pengaturan sebelum mencetak (plotting) gambar: 1.



Printer/plotter, pilih nama printer yang digunakan untuk mencetak gambar.



2.



Paper size, pilih ukuran kertas yang akan digunakan.



3.



Plot offset (origin set to printabel area), untuk menentukan letak gambar terhadap kertas, beri tanda centang pada pilihan Center the plot.



4.



Drawing orientation, untuk mengatur posisi kertas, apakah potrait atau landscape.



5.



Plot style table (pen assigments),untuk mengatur warna hasil cetakan (hitam putih / warna), untuk hitam putih pilih monochrome.ctb, untuk warna pilih None.



6.



Number of copies, untuk mengatur penggandaan hasil cetak.



7.



Plot scale, untuk mengatur skala hasil cetak, pada kondisi awal beri tanda centang pada pilihan Fit to paper.



8.



Plot area, untuk memilih area display AutoCAD yang akan dicetak, ada 4 pilihan yaitu Display, Extends, Limits & Window.



Gambar 2.3 Pengaturan Sebelum Plotting



51



Gambar 2.4 Pengaturan Setelah Plotting Selanjutnya adalah memilih gambar yang akan dicetak, caranya adalah pada menu Plot area, pilih Window. Selanjutnya klik sudut kiri atas kop gambar dan kanan bawah kop gambar (bisa sebaliknya). Untuk melihat hasil pengaturan plotting sebelum mencetak, klik icon Preview. Untuk mencetak gambar dalam tampilan preview, klik kanan pilih plot. Untuk keluar dari tampilan preview, tekan tombol Esc (Ujianto, 2017).



III. Tutorial Modul 7 3.1



Revolve



1.



Buat obyek 2 Dimensi terlebih dahulu yang akan diubah menjadi obyek 3 Dimensi.



52



2.



Pilih ikon Revolve dari Ribbon Panel, seperti gambar dibawah ini atau ketik REV atau Revolve pada command line atau command prompt kemudian tekan enter.



3.



Pilih objek yang akan diputar dengan kursor persegi kecil kemudian tekan enter, seperti yang ditunjukkan di bawah ini:



4.



Tentukan titik awal sumbu obyek yang akan diputar.



5.



Tentukan titik akhir sumbu.



53



6.



Tentukan sudut revolusi.



7.



Jika sudut yang ditentukan = 360, objek akan terlihat seperti gambar di bawah ini:



3.2



3D Rotate



1.



Siapkan obyek 3 dimensi yang akan diputar.



2.



Pilih ikon 3D Rotate dari Ribbon Panel, seperti gambar dibawah ini atau ketik 3D Rotate pada command line atau command prompt kemudian tekan enter.



3.



Klik obyek yang akan diputar kemudian tekan enter.



4.



Specify base point; klik titik yang akan kita gunakan sebagai sumbu putar. Pada langkah ini, lingkaran-lingkaran axis control akan pindah ke base point yang kita pilih.



54



5.



Pick a rotation axis; tentukan sumbu putar dengan cara klik salah satu lingkaran.



6.



Specify angle start point or type an angle; klik titik awal acuan Rotate, kemudian putar objek dengan menggerakkan mouse, lalu klik titik akhir Rotate. Pada langkah ini, kita juga bisa ketik nilai derajat putaran lalu Enter.



3.3



Loft



1.



Buat obyek 2 Dimensi terlebih dahulu.



55



2.



Pilih ikon Loft dari Ribbon Panel, seperti gambar dibawah ini atau ketik Loft pada command line atau command prompt kemudian tekan enter.



3.



Pilih Cross Section (Lingkaran) untuk mengaplikasikan Loft kemudian tekan enter, seperti gambar dibawah ini :



4.



Klik pilihan Cross Section Only kemudian tekan enter.



5.



Hasil akhir obyek setelah di Loft seperti gambar dibawah ini:



56



3.4



Sweep



1.



Buat obyek 2 Dimensi terlebih dahulu.



2.



Pilih ikon Sweep dari Ribbon Panel, seperti gambar dibawah ini atau ketik Sweep pada command line atau command prompt kemudian tekan enter.



3.



Pilih obyek untuk di Sweep yaitu lingkaran, kemudian tekan enter.



4.



Pilih Sweep Path yaitu garis, kemudian tekan enter.



57



5.



Hasil akhir obyek setelah di Sweep seperti gambar dibawah ini:



3.5



Intersection



1.



Buat obyek 3 Dimensi yang saling bersinggungan terlebih dahulu.



2.



Pilih ikon Intersect dari Ribbon Panel, seperti gambar dibawah ini atau ketik Intersect pada command line atau command prompt kemudian tekan enter.



3.



Pilih obyek 1 dan 2 untuk di Intersect. Kemudian tekan Enter.



58



4.



Hasil akhir obyek setelah di Sweep seperti gambar dibawah ini:



3.6



Chamfer Edge



1.



Buat obyek 3 Dimensi terlebih dahulu.



2.



Pilih ikon ChamferEdge dari Ribbon Panel, seperti gambar dibawah ini atau ketik ChamferEdge pada command line atau command prompt kemudian tekan enter.



3.



Ketik D atau Distance pada Command Line, kemudian tekan Enter.



4.



Specify First Distance Value, kemudian tekan Enter.



59



5.



Specify Second Enter Value, kemudian tekan Enter



6.



Pilih Edge untuk menerapkan Chamfer di atasnya kemudian tekan Enter. Seperti yang ditunjukkan di bawah ini:



7.



Hasil akhir obyek setelah di Sweep seperti gambar dibawah ini:



3.7



Slice



1.



Buat obyek 3 Dimensi terlebih dahulu.



2.



Pilih ikon Slice dari Ribbon Panel, seperti gambar dibawah ini atau ketik Slice pada command line atau command prompt kemudian tekan enter.



60



3.



Pilih obyek untuk di Slice yaitu lingkaran, kemudian tekan enter.



4.



Pilih titik awal obyek.



5.



Pilih titik kedua obyek.



6.



Pilih titik lain pada diluar obyek untuk memotong obyek.



61



7.



Hasil akhir obyek setelah di Sweep seperti gambar dibawah ini:



IV. Tugas Tugas praktikum akan diberikan saat praktikum berlangsung oleh Asisten Laboratorium Gambar Teknik.



62



MODUL VIII VISUALIZE AND RENDERING I.



Tujuan



1.



Mahasiswa dapat memvisualisasikan produk inovasi yang dibuat.



2.



Mahasiswa dapat melakukan renderisasi pada AutoCAD 3D.



II.



Tinjauan Pustaka



2.1



Visualisasi dan Rendering Menggambar/mendesain dengan komputer memiliki keistimewaan tersendiri,



salah satunya adalah kita dapat memasuki dunia khayal. Dalam arti dapat melihat simulasi atau efek-efek pandangan seolah-olah nyata. Visualisasi adalah pengungkapan suatu gagasan atau perasaan dengan menggunakan bentuk gambar. Rendering merupakan proses akhir dari pembuatan gambar 3D aktual dari gambar yang telah di siapkan sehingga menyerupai bentuk nyata dengan warna cahaya, bayangan dan sudut pandang yang nyata. Pemberian efek-efek tersebut diantaranya.: ●



Memberi Material Pada Benda 3D Pada kelompok toolbar Render penempatan material untuk benda solid atau non solid (tertutup dan telah di Region) terlebih dahulu ditentukan jenis materialnya dengan Materials Library atau Matlib - pilih jenis materialnya - dapat dilihat dengan Preview yang terpilih di Import - lakukan yang sama untuk beberapa material - Setelah selesai tekan OK.







Untuk menempatkan material gunakan perintah Materials atau Rmat - Pilih Material yang diinginkan - Dapat dilihat dahulu, Preview - tekan Attach untuk menempatkan ke objek solid atau tertutup (Regioned) - Ulangi hal sama untuk ke objek lain - Jika selesai tekan OK - Untuk menghapus penempatan material gunakan Detach - Untuk meliat hasilnya gunakan perintah Render dengan pilihan Photo real.







Menambah ilustrasi lingkungan untuk desain rumah atau hal lain seperti taman dan lain-lain yang bersifat melibatkan lingkungan, dapat juga ditempatkan ilustrasi misalnya: pohon, plang, orang langit dan lain-lain.



63



Untuk menempakan gunakan perintah Landscape New atau LSNEW- Dapat dipilih Render materialnya dilihat dengan Preview - Tinggi juga dapat ditentukan atau langsung pada bidang gambar dengan pointer mouse. - Single face dan Crossing Face untuk menambah efek 3D - Untuk menempatkan gunakan Position jika sudah ditempatkan tekan OK. ●



Pencahayaan (Light) Untuk menambah efek real, pencahayaan diberikan ada tiga jenis, yaitu:



a.



Point light



: Seperti bola lampu dimana cahaya menyebar.



b.



Distant light



: Seperti cahaya matahari, menyebar tapi terarah.



c.



Spotlight



: Seperti cahaya lampu senter yang sinarnya memusat.



III. Tutorial Modul 8 1. Buka file DWG produk inovasi 3D yang telah dibuat di modul 7 2. Sebelumnya atur dulu visual style ke realistic seperti gambar berikut.



3. Klik “Visualize” untuk memvisualisasikan produk inovasi 3D



4. Berikutnya mengatur material dan juga warna produk klik “Materials Browser”



64



5. Pilih material/warna yang sesuai dengan produk inovasi 3d kalian pada “Autodesk Library”. Klik icon segitiga kecil untuk melihat kategorikategori material.



6. Langkah berikutnya klik material yang dipilih, Drop ke bidang yang ingin diberi material. Caranya drop dengan klik touchpad/mouse sebelah kiri lalu arahkan ke bidangnya dan lepaskan. Namun jika ingin menambahkan material pada sebagian permukaan caranya sama hanya saja Ketika sudah mengarahkan kursor ke bagian permukaan tersebut, klik ctrl terlebih dahulu lalu lepaskan. 7. Setelah produk sudah di visualisasikan di material browser, maka Langkah selanjutnya adalah membuat lantai dan dinding, caranya hanya menggunakan rectangle lalu di extrude/presspull seperti biasa disesuaikan ketebalan dinding berapa dan luas lantai berapa. Setelah itu divisualisasikan di material browser seperti gambar berikut.



65



8. Boleh ditambahkan objek meja jika produk kalian kecil seperti pada gambar berikut



9. Proses berikutnya sebagai pemanis bisa menambahkan lighting. Caranya klik visualize lalu create light dan pilih point. Setelah itu klik pada tempat yang diinginkan ada sumber cahaya (bisa ditempatkan menggunakan garis bantu terlebih dahulu) setelah itu enter. 10. Langkah berikutnya ubah no shadow menjadi full shadow agar terlihat bayangan waktu dirender.



11. Setelah itu klik home, ubah viewnya ke SW Isometric atur view yang diinginkan 12. Setting untuk render ke png, caranya klik render to size, lalu pilih resolusi full HDTV.



66



13. Klik ikon diatas tulisan render to size



Tunggu prosesnya selesai.



IV. Tugas Tugas akan diberikan saat praktikum berlangsung oleh Asisten Laboratorium Gambar Teknik.



67



DAFTAR PUSTAKA



Abrayandoko, E. W. (2020). Menggambar Teknik. Bandung: WIDINA BHAKTI PERSADA BANDUNG. Adikesuma. Tri N. dan Ihsan I, 2018. AutoCAD 2 Dimensi. Tangerang : Universitas Pembangunan Jaya Astuti, E. T., Mahendrawan, E., Solihat, I., Sutopo, E. H., & Setyowati, A. D. (2021). Pelatihan Pembacaan Alat Ukur Dimensi Jangka Sorong Dan Mikrometer Skrup Untuk Pengukuran Teknik Di Smk Sasmita Jaya 2, Pamulang Barat, Kota Tangerang Selatan. Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat, 1(2), 7-16. Baenuri, E. dan Imam M., 2013. Belajar Mudah dengan AutoCAD 3D. Ferdiana, M. D. (2014). Dasar-Dasar Menggambar Bangunan. Yoqyakarta: TAKA Publisher. Murad, 2005. Gambar Teknik. Padang : Universitas Negeri Padang Panjaitan, K., Saragih, A. H., & Purba, S. (2020). Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Generic Green Skill In Project Based Learning Pada Menggambar Teknik Berbantuan Cad. Jurnal TIK dalam Pendidikan, 7(2), 203-215 Purnami, 2017. Modul Tugas Besar Menggambar Teknik. Malang : Universitas Brawijaya Saleh, Taufiq A. 2020. Kompetensi Keahlian Teknik Pengelasan : Etiket (Kepala Gambar). Cirebon: SMKN 1 Kapetakan Tim Dosen, 2010, Buku Diktat: Visualisasi dan Permodelan Mesin. Surabaya: Universitas Wijaya Putra Ujianto, B. T. (2017). Modul Ajar Dasar AutoCAD 2016. ITN. Malang.



68